Kata Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar Pendidikanberkaitan dengan
Pendidikan Masa Depan ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. yang akan digunakan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan yang diajar oleh Bapak
Zainal Abidin.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkannya.

Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH ........................................
B. RUMUSAN MASALAH .........................................................
C. TUJUAN .............................................................................
D. MANFAAT ..............................................................................

BAB II

PEMBAHASAN

A.

PERKIRAAN MASYARAKAT MASA DEPAN

B.

ANTISIPASI TERHADAP PENDIDIKAN MASA DEPAN

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...........................................
B. Saran saran .
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dalam UURI No.2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional Bab 1 Pasal 1
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Mencermati rumusan pengertian pendidikan tersebut dapat dipahami bahwa pada
dasarnya pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan sungguh-sungguh untuk
mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi masa depannya.
Pendidikan yang dilakukan saat ini harus sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
kehidupan peserta didik di masa depan.Oleh sebab itu setiap pendidik harus mampu
mengantisipasi keadaan masa depan tersebut agar pendidikan yang dilaksanakan betul-betul
sesuai dengan masa depan peserta didik.Bab ini akan mencoba membahas tentang antisipasi
terhadap masa depan dan mencari upaya pendidikan dalam antisipasi pendidikan masa depan
tersebut.
B.RUMUSAN MASALAH
Upaya apa saja yang harus dilakukan oleh pendidik untuk mengantisipasi krisis nilai,sikap
dan moral para peserta didik di masa depan?
Bagaimana peran masyarakat menyiapkan anak dalam menghadapi globalisasi ?
Apa saja langkah-langkah yang seharusnya dilakukan agar upaya menghadapi globalisasi
dapat terlaksana dengan baik ?
C.TUJUAN
1. Memperkirakan beberapa kemungkinan dari keadaan masa depan
2. Menjelaskan berbagai upaya pendidikan yang dilakukan dalam mengantisipasi masa depan
3. Dari berbagai upaya yang dilakukan diharapkan menghasilkan manusia yang mampu
menghadapi berbagai tantangan di masa depan

BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN MASA DEPAN
A. PERKIRAAN MASYARAKAT MASA DEPAN
Di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan
kebudayaan Indonesia. Dewasa ini perkembangan kebudayaan sangat cepat serta meliputi
seluruh aspek kehidupan. Percepatan itu terjadi karena pengaruh dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Perubahan yang cepat itu mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan
petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan. Perubahan tersebut antara lain (1)Adanya
Kecendrungan globalisasi, (2)Perkembangan IPTEK yang semakin cepat, (3)Perkembangan
arus informasi yang semakin padat dan cepat, (4)Tuntutan pelayanan yang lebih profesional
dalam segala kehidupan manusia.
Gejala itu sudah terlihat beberapa tahun belakangan ini dan akan terus meningkat di
masa yang akan datang. Pemahaman kita terhadap karakteristik masyarakat masa depan ini
sangatlah penting artinya sebagai dasar dalam penentuan kebijaksanaan dan upaya
pendidikan yang akan dilaksanakan.
1. Kecenderungan Globalisasi
Globalisasi berarti keseluruhan atau secara umum, sehingga bumi ini seakan-akan
sebagai satu kesatuan tanpa batas administrasi negara, dunia menjadi amat transparan, serta
saling ketergantungan antar bangsa di dunia. Gelombang globalisasi sedang menerpa seluruh
aspek kehidupan dan penghidupan manusia, menyusup ke dalam seluruh unsur kebudayaan
dengan dampak yang berbeda- beda. Pengertian globalisasi bagi ilmuan sosial diartikan
sebagai proses penyebaran rasa cipta dan karya suatu kebudayaan sehingga diterima dan
diadopsi oleh kebudayaan lain di seluruh dunia.
Dalam proses globalisasi itu maka budaya yang kuat dan agresif akan mempengaruhi
budaya yang lemah dan pasif.
Budaya yang kuat dan agresif adalah budaya yang bersifat progresif yang mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai cara berpikir yang rasional dan realistis
b. Mempunyai kebiasaan membaca yang tinggi

c. Mempunyai kemampuan menyerap dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cepat


dan banyak
d. Terbuka terhadap inovasi,bahkan selalu berusaha mencari hal-hal baru
e. Mempunyai pandangan hidup yang yang berdimensi local,nasional dan universal
f. Mampu memprediksikan dan merencanakan masa depan
g. Memanfaatkan teknologi yang senantiasa berkembang
Menurut Emil Salim (dalam Tirtahardja, 2005) terdapat empat kekuatan gelombang
globalisasi yang paling kuat dan menonjol. Bidang tersebut meliputi iptek, ekonomi,
lingkungan hidup dan pendidikan. Kajian keempat bidang tersebut sebagai berikut :
a. Bidang IPTEK yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat, utamanya dengan
menggunakan teknologi canggih seperti komputer dan satelit. Globalisasi iptek tersebut
memberi orientasi baru dalam bersikap dan berpikir serta berbicara tanpa batas negara.
b. Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa
mengenal batas-batas negara. Globalisasi ekonomi telah menyebabkan batas-batas negara
hanya tapal batas dan politik,sedangkan dari segi ekonomi semakin kabur.Krisis ekonomi
pada suatu negara memberi dampak pada negara-negara lain.
c. Bidang lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup di negara tertentu juga akan
berdampak pada negara lainnya.Oleh karena itu diperlukan wawasan dan kebijakan yang
tepat dalam pembangunan yang menjamin kelestarian dan keselamatan lingkungan atau
pembangunan yang berwawasan lingkungan. Contohnya kebakaran hutan yang asapnya
sampai ke Negara-negara tetangga.
d. Bidang pendidikan yang berkaitan dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan
budaya -budaya nusantara. Melalui media cetak,media elektronik,dll juga akan
mempengaruhi sikap dan prilaku individu.
Kecendrungan globalisasi merupakan suatu gejala yang tidak bisa dihindari.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan IPTEK yang semakin cepat dalam era globalisasi ini merupakan salah
satu ciri utama dari masyarakat masa depan. Percepataan perkembangan IPTEK tersebut
terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Segi landasan ontologis
objek telaah adalah berupa pengalaman dan semua wujud yang dapat dijangkau lewat alat
indra telah mengalami perkembangan yang pesat karena didapatkannya piranti yang
membantu alat indra tersebut.

Dari segi epistemologis cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut
ilmu pengetahuan tersebut telah mengalami perkembangan yang pesat. Selanjutnya landasan
aksiologis atau untuk apa iptek itu dipergunakan, yang mempersoalkan untuk apa IPTEK itu
dipergunakan secara moral tertuju pada kemaslahatan manusia. Dan terdapat serangkaian
kegiatan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK, yakni :
a. Penelitian dasar ( basic research )
b. Penelitian terapan ( applied research )
c. Pengembangan teknologi ( technological development )
d. Penerapan teknologi
(Mahendra, 2011)
3. Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan IPTEK yang luar biasa adalah perkembangan informasi dan
komunikasi, utamanya satelit komunikasi, komputer dan lainnya. Begitu pula yang terjadi di
Indonesia kemajuan itu telah mendorong perubahan masyarakat dari petani menjadi
masyarakat industri dan informasi. Seiring dengan itu komunikasi antar manusia yang
berbeda dalam latar kebangsaan dan kebudayaan makin meluas karena kemajuan transportasi
dan telekomunikasi.
Meskipun teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan yang
pesat, namun belum merata pada semua negara. Perkembangannya di negara berkembang
masih sangat lambat karena didominasi oleh negara-negara maju. Untuk itu diperlukan upaya
upaya untuk merebut teknologi tersebut. Namun, terdapat beberapa faktor yang harus
diperhatikan yaitu:
a. Pengembangan teknologi satelit yang mutakhir.
b. Penggunaan teknologi digital yang mampu menyalurkan signal yang beragam.
c. Di bidang media cetak antara lain penggunaan VDT ( video display terminal ), surat kabar
elektronik, dan sistem cetak jarak jauh.
d. Di media elektronik antara lain penggunaan DBS ( direct broadcast satelitte ). Kesemua hal
itu akan mempercepat terwujudnya suatu masyarakat informasi sebagai masyarakat masa
depan.
(Mahendra, 2011)
4. Peningkatan Layanan yang Semakin Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan
profesional dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang
semakin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka

anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis
yang semakin tinngi. Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan dengan persyaratan tertentu,
yang mempunyai keahlian, tanggung jawab, dan kesejawatan. Di bawah ini berbagai ciri
profesi, yaitu:
a. Lebih mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal, dan layanan itu harus mendapat
pengakuan dari masyarakat.
b. Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari sejumlah teknik dan prosedur
yang unik, serta memerlukan waktu yang relatif panjang untuk mempalajarinya sebagai
periode persiapan yang sengaja dan sistematis agar mampu melaksanakan layanan itu.
c. Terdapat suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu, sehingga hanya yang
kompeten yang diperbolehkan melaksanakan layanan profesi itu.
d. Terdapat suatu kode etik profesi yang mengatur keanggotaan, serta tingkah laku dan cara
kerja dari anggotanya itu.
e. Terdapat organisasi profesi yang akan berfungsi menjaga layanan profesi dan melindungi
kepentingan dan kesejahteraan anggotanya.
f. Pemangku profesi memandang profesinya sebagai suatu karir hidup dan menjadi seorang
anggota yang relatif permanen serta mempunyai kemandirian dalam melaksanakan
profesinya dan untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya sendiri.
(Tim, 2008)
B.

ANTISIPASI TERHADAP PENDIDIKAN MASA DEPAN

1) Tuntutan bagi Pendidikan Masa Depan


Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan IPTEK, dan kesempatan
menerima arus informasi yang cepat tetntulah memerlukan warga yang mau dan mampu
menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi yang baru
tersebut. Untuk itu pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang mampu
menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Yang melahirkan generasi yang think
globally but act locally. Sehingga diperlukan pula penggarapan pendidikan yang baru yang
harus menyeluruh mulai dari lapis sistem/nasional, lapis institusional, sampai pada lapis
individual.
Pada lapis sistem, secara nasional telah ditetapkan serangkaian kebijakan yang
dituangkan dalam sejumlah perundang undangan, utamanya UU No. 20 Tahun 2003 tentang
sisdiknas beserta serangkaian aturan pelaksanaannya. Penggarapan pada lapisan institusional
berkaitan dengan aspek kelembagaan seperti : kurikulum, struktur dan mekanisme
pengelolaan, sarana dan prasarana. Sedangkan pada lapis individual penggarapan upaya

pembaharuan utamanya terkait dengan semua personal yang terlibat dalam pendidikan yaitu
guru dan siswa.
Keberhasilan terhadap antisipasi masa depan pada akhirnya ditentukan oleh kualitas
manusia yang dihasilkan oleh pendidikan. Pembangunan manusia indonesia seutuhnya
merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara indonesia pada abad ke 22 yang akan
datang.
2) Upaya Mengantisipasi Masa Depan
a) Perubahan Nilai dan Sikap
Nilai dan sikap memang memegang peranan penting dalam membentuk wawasan dan
perilaku manusia. Nilai merupakan norma atau kaidah yang menjadi rujukan atas perilaku.
Nilai-nilai tersebut bersumber dari nilai agama, hukum, adat istiadat, kesopanan, moral dan
lainnya baik yang tertulis ataupun tidak tertulis. Salah satu pengaruh nilai nilai tersebut
akan tampak dalam sikap seseorang. Kalau nilai masih bersifat umum maka sikap selalu
terkait dengan objek tertentu dan disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai
dengan sikap terhadap objek tersebut.
Pembentukan pengubahan nilai dan sikap dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti pembiasaan, pelaksanaan dan sebagainya. Perubahan nilai dan sikap
dalam rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga
dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pembaharuan dan pelestarian.
Nilai-nilai luhur yang mendasari kepribadian dan kebudayaan Indonesia semestinya akan
tetap dilestarikan agar terhindar dari krisis identitas.
b.

Pengembangan Budaya dan Sarana Kehidupan


Kebudayaan adalah hasil karya manusia melalui cipta dan karsa yang berkaitan dengan
religi, kesenian, bahasa, pengetahuan sampai sisem teknologi dan peralatan. Berkaitan
dengan hal itu UNESCO telah menetapkan konsep Dasawarsa Kebudayaan Sedunia yang
menekankan bahwa pengembangan kebudayaan dunia masa kini harus meliputi empat
dimensi yakni :

1. Afirmasi atau penegasan dimensi budaya dalam proses pembangunan, karena pembangunan
akan hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan masyarakat / bangsa yang bersangkutan.
2. Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya, dan setiap kelompok manusia berhak
diakui identitas budayanya.
3. Partisipasi, yakni dalam pengembangan suatu bangsa dan negara maka partisipasi yang
optimal dari masyarakat adalah mutlak diperlukan.

4. Memajukan kerja sama budaya antarbangsa yang merupakan tuntutan mutlak era globalisasi.
c. Pengembangan Sarana Pendidikan
Dalam menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal
yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo
(dalam Mahendra, 2011) mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut
yakni :
1. Pendidikan untuk mengembangkan iptek, dipilih terutama dalam bidang-bidang yang vital,
seperti manufakturing pertanian, sebagai modal utama menghadapi globalisasi.
2. Pendidikan untuk mengembangkan keterampilan manajemen, termasuk bahasa-bahasa asing
yang relevan untuk hubungan perdagangan dan politik, sebagai instrumen operasional untuk
berkiprah dalam globalisasi.
3. Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan
sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung
kehidupan manusia.
4. Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat, agama, ideologi demi
ketahanan sosial-budaya termasuk persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan, terhadap pengelola
sistem pendidikan formal dan non-formal, demi penggalakan peningkatan pemerataan mutu,
relevansi, dan efesiensi sumber daya manusia serta keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA
http://sindidwiyana.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pengantar-pendidikan-pendidikan.html
http://sindidwiyana.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pengantar-pendidikan-pendidikan.html
http://sindidwiyana.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pengantar-pendidikan-pendidikan.html
http://sindidwiyana.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pengantar-pendidikan-pendidikan.html
http://sindidwiyana.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pengantar-pendidikan-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai