Anda di halaman 1dari 14

Pompa adalah suatu mesin/alat yang digunakan untuk menaikan cairan dari

permukaan yang rendah ke permukaan yang lebih tinggi atau memindahkan cairan dari
tempat yang bertekanan yang rendah ke tempat yang bertekanan yang lebih tinggi.
Pompa didalam kerjanya akan mentransfer energi mekanis dari suatu sumber energi
luar ke cairan yang mengalir melaluinya.
Jadi disini, pompa menaikkan enersi cairan yang mengalir melaluinya, sehingga cairan
tersebut dapat mengalir dari permukaan rendah ke permukaan yang lebih tinggi maupun dari
tempat bertekanan rendah ke tempat yang bertekanan lebih tinggi dan bersamaan dengan itu
bisa juga mengatasi tahanan hidrolis sepanjang pipa yang dipakai.
Apa fungsi utama pompa? Pompa adalah suatu alat untuk memindahkan fluida cair
dari suatu tempat ke tempat lain dengan memberikan gaya tekan terhadap zat yang akan
dipindahkan. Contohnya, pemindahan minyak mentah dari tangki penampungan bahan baku
ke dalam kolom distilasi untuk diolah, contoh lainnya yaitu pengangkatan air dari dalam
sumur untuk dialirkan ke rumah warga.
Pada dasarnya, prinsip kerja pompa dalam melakukan pengaliran yakni dengan cara
memberikan gaya tekan terhadap fluida. Tujuan dari gaya tekanan tersebut ialah untuk
mengatasi friksi atau hambatan yang timbul di dalam pipa saluran ketika proses pengaliran
sedang berlangsung. Friksi tersebut umumnya disebabkan oleh adanya beda elevasi
(ketinggian) antara saluran masuk dan saluran keluar, dan juga karena adanya tekanan balik
yang harus dilawan. Tanpa adanya tekanan pada cairan maka cairan tersebut tidak mungkin
untuk dialirkan / dipindahkan.
Perpindahan fluida cair dapat terjadi secara horizontal maupun vertikal, seperti zat
cair yang berpindah secara mendatar akan mendapatkan hambatan berupa gesekan dan
turbulensi Sedangkan zat cair dengan perpindahan ke arah vertikal, hambatan yang timbul
dapat berupa hambatan-hambatan yang diakibatkan karena adanya perbedaan tinggi antara
permukaan isap (suction) dan permukaan tekan/buang (discharge).
KLASIFIKASI POMPA
Secara umum pompa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Pompa Positive Displacement:
Rotary:

Pompa Roda gigi (gear)

Pompa Vane
Pompa Screw
Pompa Lobe

Bolak Balik (Reciprocating):

Pompa Piston
Pompa Plunyer
Pompa Diafragma

Kenetik/Dinamik

Pompa Aliran Radial (sentrifugal)


Pompa Aliran aksial (propeller)
Pompa Aliran Campuran

Jenis jet atau ejector


1. Jenis Jenis Pompa
Klasifikasi pompa menurut prinsip perubahan bentuk energi yang terjadi, pompa
dibedakan menjadi, Positive Displacement Pump dan Dynamic Pump / Centrifugal
Pump.
1. Pompa Perpindahan Positif
Pompa ini dikenal sesuai dengan caranya beroperasi yaitu, cairan diambil dari sisi
suction, kemudian diberi gaya tekan di dalam rumah pompa dan dipindahkan ke sisi
discharge, perpindahan fluida di dalam rumah pompa berlangsung secara positif.
Pompa ini digunakan di berbagai macam sektor industri, terutama untuk
memindahkan air maupun fluida berviskositas tinggi. Pompa perpindahan positif
masih digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan cara pemindahannya, yaitu:

Pompa Reciprocating
Cara kerja pada pompa reciprocating saat mengalirkan fluida yaitu,
mengkonversikan atau mengubah energi mekanis dari penggerak pompa
menjadi energi dinamis/potensial terhadap cairan yang dipindahkan,
perpindahan energi ke cairan terjadi melalui elemen berupa gear atau sering
juga disebut crank/cam yang bergerak secara memutar dan memberikan
dorongan terhadap piston. Piston inilah yang selanjutnya akan menekan fluida
ke arah discharge sehingga dapat mengalir. Jadi dapat disimpulkan bahwa,

prinsip kerja dari pompa reciprocating yakni memberikan tekanan terhadap


cairan melalui jarum piston. Dalam penggunaannya di lapangan, pompa ini
dominan digunakan untuk pemompaan cairan kental, contohnya untuk
keperluan pengaliran minyak mentah.

Pompa Rotary
Pompa jenis ini memiliki prinsip kerja yang tidak jauh berbeda dengan
pompa reciprocating, tetapi elemen pemindahnya tidak bergerak secara
translasi melainkan bergerak secara rotasi di dalam casing (rumah pompa).
Perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah gear dan baling-baling di
dalam sebuah ruang bersekat, namun masih pada casing yang sama.
Komponen utama pompa rotary sendiri terdiri dari: gear dalam, gear luar, lobe
dan baling-baling dorong. Pompa ini umumnya digunakan untu layanan
khusus dengan kondisi khusus di lokasi industri.
Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat alaminya
maka clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil
mungkin, dan mengharuskan pompa berputar pada kecepatan yang rendah dan
stabil. Apabila pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida
kerjanya justru dapat menyebabkan erosi pada sudu-sudu pompa.
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe
yaitu:

Gear pumps - sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan
dengan menggunakan dua roda gigi.

Screw pumps - pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan
berputar untuk menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang
diinginkan.

Rotary Vane Pump - memiliki prinsip yang sama dengan kompresor


scroll, yang menggunakan rotor silindrik yang berputar secara
harmonis menghasilkan tekanan fluida tertentu.

2. Pompa Dinamik
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh caranya beroperasi, yaitu; impeler
yang berputar akan mengubah energi kinetik menjadi tekanan maupun kecepatan yang
diperlukan untuk mengalirkan fluida. Sama halnya dengan pompa perpindahan
positif, pompa dinamik juga masih di golongkan ke dua jenis, yaitu :

Pompa Sentrifugal
Pompa ini merupakan pompa yang sangat umum digunakan, biasanya
sekitar 70% pompa yang digunakan pada kilang minyak merupakan jenis
pompa sentrifugal. Cara kerja pompa ini ialah dengan mengubah energi
kinetik (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (tekanan) melalui suatu
impeller yang berputar di dalam casing. Impeller tersebut berupa piringan
berongga yang memiliki sudu-sudu melengkung dan diputar oleh motor
penggerak. Puataran dari impeller akan memberikan gaya sentrifugal terhadap
cairan dan diarahkan kes sisi discharge. Sebelum cairan tersebut keluar
melalui

discharge,

sebelumnya

akan

ditahan

oleh

casing

sehingga

menimbulkan tekanan alir. Untuk menjaga agar didalam casing selalu terisi
cairan, maka pada saluran isap harus dilengkapi dengan katup kaki (foot
valve). Kosongnya cairan di dalam impeller dapat menyebabkan masuknya
udara dan menimbulkan kavitasi.

Pompa sentrifugal diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai


berikut :
1.

Berdasarkan kapasitas aliran

Pompa kapsitas rendah

Pompa kapsitas sedang : 20-60 /jam

Pompa kapsitas tinggi

: 20 /jam

: diatas 60 /jam

2. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalam impeller dapat
berupa axial flow, mixed flow, atau radial flow.
3. Bentuk konstruksi dari impeller. Impeller yang digunakan dalam pompa
sentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open impeller, atau close
impeller.
4. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa pompa setrifugal memiliki suction
inletlebih

dari

dua

buah.

Pompa

yang

memiliki

satu suction

inlet disebut single-suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki


dua suction inlet disebut double-suction pump.
5. Banyaknya impeller.
Pompa
sentrifugal
beberapa impellerbersusun.

Pompa

khusus
yang

memiliki
memiliki

satu impeller disebut single-stage pump sedangkan pompa yang memiliki lebih
dari satu impeller disebut multi-stage pump.

6. Kecepatan pompa diganbarkan dengan kecepatan putaran spesifik atau faktor


kecepatan dari impeller. Kecepatan putaran spesifik juga didefinisikan sebagai
kecepatan impeller pada sebuah rumah model.
7. Berdasarkan kecepatan spesifik

Kecepatan spesifik rendah

Kecepatan spesifik sedang : ns = 80 150 rpm

Kecepatan spesifik tinggi


8.

: ns = 40 80 rpm

: ns = 150 300 rpm

Tekanan Discharge :

Tekanan Rendah

Tekanan menengah

: 4,9 49 bar

Tekanan tinggi

: > 49 bar

: < 4,9 bar

Jenis-jenis Pompa Sentrifugal


Pompa senrtifugal juga mempunyai beberapa jenis yaitu, pompa volute,
pompa difuser, pompa radial, pompa aksial, pompa turbin, pompa aliran campur.
1. Pompa Volute
Pada pompa volute aliran yang keluar dari impeller ditampung di
dalam volute (rumah spiral), yang selanjutnya akan disalurkan ke nosel keluar.
2. Pompa Difuser
Pompa

difuser

mempunyai

difuser

yang

dipasang

mengelilingi impeller. Fungsi dari difuser ini adalah untuk menurunkan


kecepatan aliran yang keluar dari impeller, sehingga energi kinetik aliran dapat
diubah menjadi energi tekanan secara efisien. Pompa difuser dipakai untuk
memperoleh head total yang tinggi.
3. Pompa Radial
Fluida

diisap

pompa

melalui

sisi

isap

adalah

akibat

berputarnya impeller yang menghasilkan tekanan vakum pada sisi isap.


Selanjutnya fluida yang telah terisap terlempar keluar impeller akibat gaya
sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Dan selanjutnya ditampung

oleh casing (rumah pompa) sebelum dikeluarkan kesisi tekan (discharge).


Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi yang terjadi, yaitu: energi
mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu impeler, kemudian sudu
tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida. Akibat gaya sentrifugal yang
besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan didalam rumah
pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah menjadi energi tekan.
Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam arah aksial dan keluar
pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal biasanya diproduksi untuk
memenuhi kebutuhan head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran
yang medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal banyak digunakan untuk
kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa-pompa rumah tangga.
4. Pompa Aksial (Propeller)
Berputarnya impeller akan menghisap fluida yang dipompa dan
menekannya kesisi tekan dalam arah aksial karena tolakan impeller. Pompa
aksial biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head rendah dengan
kapasitas aliran yang besar. Dalam aplikasinya pompa aksial banyak
digunakan untuk keperluan pengairan. Pompa aksial juga disebut dengan
pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeler
dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di
sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum
digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih
ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk debit aliran
fluida yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan efek
sifon dalam alirannya.

5. Pompa Aliran Campur (Mixed Flow Pump)


Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini sebagian adalah disebabkan
oleh gaya sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan impeler. Aliran buangnya
sebagian radial dan sebagian lagi aksial, inilah sebabnya jenis pompa ini
disebut pompa aliran campur.
6.

Pompa Jenis Tubin


Juga disebut pompa Vorteks (Vortex), periperi (Periphery), dan
regeneratif. Cairan diputar oleh baling-baling impeller dengan kecepatan
tinggi selama hampir satu putaran di dalam saluran yang berbentuk
cincin (annular), tempat impeller tadi berputar. Energi ditambahkan ke cairan
dalam sejumlah impuls.

Keuntungan dan Kerugian Pompa Sentrifugal


Keuntungan
1. Jumlah aliran yang dihasilkan merata dan bertekanan konstan pada saat
beroperasi.
2.

Ongkos perawatan ringan dan konstruksi sederhana.

3.

Dapat mempompa air kotor sebab tidak mempunyai katup.

4.

Getaran yang terjadi pada saat pengoperasian lebih kecil.


Kekurangan
1. Efisiensi pompa lebih kecil bila dibandingkan dengan pompa torak, terutama
untuk kapasitas besardan tekanan tinggi.
2. Pompa sentrifugal tidak dapat beroperasi bila sisi isapkering pada awal
pengoperasian sehingga perlu diisi atau dipancing.
3. Pompa sentrifugal sukar untuk jumlah aliran yang kecil dengan tekanan yang
tinggi.

Pompa Desain Khusus


Pompa jenis ini dirancang untuk suatu kondisi khusus di dalam
berbagai bidang sesuai dengan kebutuhannya. Contohnya jet pump atau
ejector, pompa jenis ini terdiri dari sebuah tabung pancar, nozzle konvergen
dan venturi berbentuk diffuser. Cara kerjanya ialah, pada bagian konvergen
dihubungkan dengan pipa yang berfungsi sebagai penghisap cairan. Fluida
dapat terhisap oleh pompa karena adanya daya penggerak dalam bentuk energi
tekanan, selanjutnya fluida akan dialirkan melalui nozzle dan masuk kedalam
tabung dengan kecepatan tinggi sehingga menyebabkan kevakuman di dalam
tabung pompa. Fluida yang terhisap tadi akan menyatu dengan fluida
penggerak dan kemudian ikut mengalir. Pompa desain khusus seperti jet pump
umumnya digunakan di sumur-sumur minyak, selain itu, model lainnya juga
banyak digunakan oleh pemadam kebakaran untuk memompakan busa
bersama dengan air.

Special-Effect Pump

Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang
termasuk ke dalam pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic ram,

dan electromagnetic. Pompa jet-eductor (injector) adalah sebuah alat yang


menggunakan

efek

venturi

dari

nozzle

konvergen-divergen

untuk

mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak


sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di
sisi suction.

Pompa Injektor

Gas Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah
kolom dengan jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan
turunnya berat hidrostatik dari fluida tersebut sehingga reservoir dapat
mengangkatnya ke permukaan.

Pompa hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga
hidro (hydropower).

Dan pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam


dengan jalan menggunakan gaya elektromagnetik.

Prinsip Pompa Elektromagnetik

2. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN POMPA INJEKSI


Di dalam sistem bahan bakar diesel terdapat pompa injeksi yang berfungsi
untuk memompakan bahan bakar dari fuel tank ke ruang bakar melalui
injektor. Pompa injeksi (Injection pump) bersama dengan governor memberikan
jumlah bahan bakar yang tepat pada timing yang tepat pada masing-masing silinder
mesin. Tekanan injection bahan bakar yang di injeksikan oleh injector pump berbedabeda

tergantung

Antara 200 - 300

pada

type

ruang

kg/cm (Untuk

ruang

bakar,
bakar

biasanya
injeksi

berkisar

langsung)

Antara 80 - 150 kg / cm (Untuk ruang bakar dengan ruang bakar tambahan)


Dilihat dari jumlah plunger, pompa injeksi di bedakan menjadi 2 :

1.

Pompa injeksi inline

2.

Pompa injeksi distributor (VE type)

Pompa injeksi inline


Pompa injeksi inline yaitu pompa injeksi dimana 1 plunger menyuplai 1
silinder, jadi banyaknya plunger di pompa injeksi inline tergantung dari jumlah
silinder di engine.

Pompa injeksi inline


Keuntungan pompa injeksi inline :
1.

Jumlah plunger sesuai dengan jumlah silinder, sehingga jika suatu saat ada
salah satu plunger bermasalah maka engine akan tetap bisa hidup walapun
pincang.

2.

Konstruksinya sederhana karena tiap plunger melayani 1 silinder, waktu


penginjeksian ditentukan oleh cam shaft.

3.

Harganya relatif lebih murah karena konstruksinya lebih sederhana.

Kerugian pompa injeksi inline :


1.

Memakan banyak tempat karena ukurannya yang relatif besar.

2.

Suplai bahan bakar ke setiap silinder kemungkinan tidak sama karena plunger
yang berbeda.

Pompa injeksi distributor (VE type)


Pompa injeksi distributor yaitu pompa injeksi yang mempunyai satu plunger
untuk semua silinder di engine

Pompa
injeksi distributor (VE type)
Keuntungan pompa injeksi
distributor :
1.

Membutuhkan

tempat yang lebih sempit karena


bendanya kecil.
2.

Pembagian

bahan

bakar ke semua silinder rata


karena menggunkan 1 plunger.
Kerugian pompa injeksi distributor :
1.

Jika plunger rusak maka engine tidak akan bisa hidup lagi karena hanya
memiliki 1 plunyer.

2.

Harganya relatif lebih mahal karena konstruksinya yang lebih rumit.

http://www.prosesindustri.com/2014/12/jenis-jenis-pompa-berdasarkan-cara-kerjanyamengalirkan-fluida.html
http://jimmy1327.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-definisi-dan-klasifikasi.html
http://artikel-teknologi.com/pompa-2-macam-macam-pompa/
https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Anda mungkin juga menyukai