Anda di halaman 1dari 4

DC CHOPPER

TIPE BUCK DAN BOOST

Dibuat oleh:
Fajar Rizky Kurniawan

(1404405101)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

DC CHOPPER
TIPE BUCK DAN BOOST CONVERTER
A.

DC CHOPPER
DC Chopper merupakan suatu rangkaian yang mengubah sumber tegangan

arus searah tetap menjadi sumber tegangan arus searah yang bersifat variable. DC
chopper ini berfungsi untuk mengubah suatu tegangan dc menjadi tegangan dc
yang lain. DC chopper ini dimanfaatkan untuk penyediaan tegangan keluaran DC
yang bervariasi besarnya sesuai dengan permintaan pada beban. Jenis konverter
ini dapat digunakan untuk menurunkan tegangan, menaikkan tegangan, dan
menaikkan dan menurunkan tegangan pada satu rangkaian.
Prinsip kerja dari dc chopper ialah memanfaatkan charging dan
discharging arus induktor. Tegangan output berupa diskrit. Kapasitor pada
rangkaian dc chopper berfungsi menyimpan dan meratakan tegangan output.
Switch dioperasikan pada frekuensi tinggi dengan periode T. Duty cycle, k = ratio
antara waktu switch konduksi dan periode switching. Saat switch menutup arus
charging mengalir ke induktor. Saat switch membuka arus discharging.
Terdapat buck converter dan boost converter yang merupakan beberapa
jenis dari DC-DC konverter.
B.

BUCKBOOST CONVERTER
Buckboost converter berfungsi mengubah level tegangan DC, baik ke level

yang lebih tinggi maupun ke level yang lebih rendah. Namun buckboost konverter
megubah polaritas dari tegangan output terhadap tegangan input. Pada gambar 1
merupakan rangakaian dasar buckboost konverter yang terdiri dari power
MOSFET sebagai switching komponen, induktor (L), dioida, kapasitor filter (C)
dan resistor sebagai beban (RL).

Gambar 1. Buckboost Converter

Induktor digunakna sebagai filter untuk mengurangi ripple arus.


Sedangkan kapasitor digunakan sebagai filter untuk mengurangi ripple tegangan.
Dioda digunakan sebagai komponen switching yang bekerja pada keadaan switch
open, sehingga arus tetap mengalir ke induktor.
Buckboost converter dapat dioperasikan dengan dua metode yaitu
continuous current mode (CCM) dan discontinuous current mode (DCM).
Contiuous current mode ditandai oleh arus yang mengalir secara terus-menerus
pada induktor selama switching cycle-nya pada keadaan mantap (steady state).
Sehingga pada CCM, tegangan output dapat diatur dengan mengubah duty cycle
pada range 0-0.65. selain itu, mode CCM tidak tergantung dari nilai induktor dan
kapasitor. Sedangkan, discontinuous current mode ditandai dengan arus induktor
menjadi nol pada setiap switching cycle-nya. Untuk mode DCM, tegangan output
tergantung pada nilai induktor dan besarnya duty cycle.
Prinsip kerja rangkaian ini dibagi menjadi 2 mode, yaiut mode 1 saat
switch di-on-kan dan mode 2 saat switch di-off-kan. Siklus kerja buckboost
konverter terlihat pada gambar 2.

Gambar 2. Siklus Kerja Buckboost Konerter Baik Pada Saat Switch On dan Off

Saat switch on, induktor mendapat tegangan dari input dan mengakibatkan
adanya arus yang melewati induktor berdasarkan waktu dan dalam waktu yag
sama kapasitor dalam kondisi membuang (discharge) dan menjadi sumber
tegangan dan arus pada beban.

Saat switch off, tegangan input terputus menyebabkan mulainya penurunan


arus dan menyebabkan ujung diode bernilai negative dan induktor mensuplai
kapasitor (charge) dan beban. Jadi pada saat switch on arus beban disuplai oleh
kapasitor, namun pada saat switch off disuplai oleh induktor.
Besar dan kecilnya nilai tegangan output diatur berdasarkan duty cycle (D)
PWM pada switch. Bila D > 0,5 maka output akan lebih besar dari input.
Sedangkan bila D < 0,5 maka output akan lebih kecil dari input dan Vin = Vout
saat D = 0,5.

Anda mungkin juga menyukai