Anda di halaman 1dari 54

Sabtu, 10 Januari 2015

Makalah hubungan manusia dengan alam


Hubungan Manusia Dengan Bumi
Pada kesempatan kali ini kita sedikit membahas tentang tema suatu lingkungan hidup,
tempat dimana kita berpijak ini adalah sebuah jagat raya yang tersusun dari paertikel-partikel
kecil yang di buat sedemikian rupa hingga terdapat tata surya dan dalam tata surya tersebut
terdapat sebuah planet-planet kecil yang bisa di huni oleh berbagi makhluk hidup salah
satunya Bumi tercinta kita ini.
Bumi adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan
makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia,
karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki hubungan dengan
manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan
manusia

akan

mempengaruhi

lingkungan

tempat

hidupnya.

Faktor

lingkungan

(tanah,iklim,topografi,sumber daya alam) dapat menjadi pra kondisi bagi sifat dan perilaku
manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi kehidupan manusia.
Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
A. Hakikat dan makna alam bagi manusia
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan alam hidupnya. Pada
mulanya, manusia mencoba mengenal alam (lingkungan) hidupnya, kemudian barulah
manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula
mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir
peradaban istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan
agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar
bisa melewati sungai yang membatasinya.
Lingkungan (alam) adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari,
dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan

keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006).
Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia
tidak mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan.Lingkungan amat
penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh
manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya
dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya.
Arti penting alam bagi manusia adalah sebagai berikut:
1. alam merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh,
dan

berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.


2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang

mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan alam untuk kebutuhan
dan kebahagiaan hidup.
Selain itu ada pula peranan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui cara
sebagai berikut :
1.

Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan

2.

Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.

3.

Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.

4.

Memberikan saran dan pendapat.

5.

Menyampaikan informasi dan / atau menyampaikan laporan.

B.

Kualitas penduduk dan alam terhadap kesejahteraan manusia


1. Hubungan alam dengan Kesejahteraan

Berdasarkan uraian sebelumnya bahwa ada hubungan yang erat antara lingkungan dengan
manusia. Lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar
manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup.
Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemnafaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan alam memiliki tujuan sebagai berikut:

a.

Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan

membangun manusia seutuhnya.


b.

Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

c.

Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.

d.

Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi

sekarang dan yang akan datang.


e.

Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan

kerusakan dan pencemaran lingkungan.


Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh mansusia adalah bagaimana manusia melakukan
berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin
baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia,
yaitu meningkatkan kesejahteraan.
Undang-undang No. 23 1997 tentang Pengelolaaan Lingkungan Hidup yang mengatur hak,
kewajiban, dan peran warga negara perihal pengelolaan ini. Hak, kewajiban, dan peran itu
sebagai berikut:
a.

Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

b.

Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan

peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan
dalam rangka pengelolaan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c.

Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta

mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.


d. Setiap yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi
yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
e.

Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam

pengelolaan lingkungan hidup.


2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan
Di negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar
atau set pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga
merupakan pelaku pembangunan. Mereka adalah subjek dan objek dari pembangunan negara.
Pembangunan pada dasarnya dilakukan oleh penduduk negara dan ditujukan untuk kebutuhan
dan kesejahteraan penduduk yang bersangkutan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi:

a.

Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan

kepribadian.
b.

Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,

perataan, dan pertimbangan penduduk ditiap wilayah negara.


Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak
negatif, yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya
meniadakan daya dukung lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan
manusia. Kerusakan lingkungan hidup merupakan problematika besar yang dialami umat
manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang lingkungan hidup merupakan satu dari tiga isu
global dewasa ini, yaitu isu tentang HAM, demokrasi, dan lingkungan.
Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:
1. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran hutan.
3.Erosi dan Banjir.
4.Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, infeksi
saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan
hidup:
1.

Terus menurunya kondisi hutan Indonesia

2.

Kerusakan daerah aliran sungai

3.

Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak

4.

Citra pertambangan yang merusak lingkungan

5.

Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati

6.

Pencemaran air semakin meningkat

7.

Kualitas udara semakin menurun, khususnya di kota-kota besar.

C. Problematika lingkungan sosial dan alam budaya yang dihadapi masyarakat.


1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut
hubungan timbal balik antara perorangan, antara kelompok manusia dalam bentuk
akomodasi, kerja sama, persaingan, dan pertikaian.

Interaksi sosial dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial
merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat bersifat primer
(face to face) dan dapat berbentuk sekunder (melalui media perantara, koran, radio, tv, dan
lain-lain). Komunikasi merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia lain. Tanpa
komunikasi tidak mungkin terjadi interaksi sosial. Komunikasi bisa berbentuk lisan, tulisan,
atau simbol lainnya.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), akomodasi
(accomodation), persaingan (competition), dan pertikaian (conflict).
2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata sosial (dalam bahasa Inggris Istilahnya institution) menunjuk pada sistem
pola-pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi (Koentjaraningrat,
1996). Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tinakan berpola
mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat.
3. Problema dalam Kehidupan Sosial
Problema sosial merupakan persoalan kareba menyangkut tata kelakuan yang
abnormal, amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak.

Sesuai dengan

faktor-faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut


(Soerjono Soekanto, 1982):
a.

Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan

pengangguran.
b.

Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.

c.

Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.

d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak,
konflik ras, dan konflik agama.
D. Isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa
1. Isu tentang Lingkungan
a. Kekurangan Pangan.
b. Kekurangan Sumber Air Bersih.
c. Polusi atau pencemaran.
d. Perubahan Iklim.
2. Isu tentang Kemanusiaan
a. Kemiskinan.
b. Konflik atau Perang.

c. Wabah Penyakit.
http://naswareriyawan1.blogspot.co.id/2015/01/makalah-manusia-dengan-alam.html

MAKALAH ISBD MANUSIA DAN LINGKUNGAN


Posted on June 6, 2012by lukmanunlam
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan
budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan,lingkungan, sumber alam, dan
segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya
dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Kehidupanmanusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.Baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita

makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali


lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam
membentuk kepribadian seseorang
Manusia mendapakna unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan.
Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar
jumlah kebutuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya.
Perhatian dan pengaruh manusia terhadap ligkungan makin meningkat pada zaman
teknologi maju. Masa ini manusia mengubah lingkungan hidup alami menjadi lingkungan
hidup binaan. Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhin bahan dasar
industri. Sebaliknya hasil industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas
lingkungan hidup.
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi 2, yaitu
kebutuhan hidup materil antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi
sera perlengkapan fisik lainnya. Dan kebutuhan nonmateril adalah rasa aman, kasih sayang,
pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam masyarakat.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya fikir dan daya
nalar tertinggi dibandingkan makluk lainnya. Di sini jelas terlihat bahwa manusia merupakan
komponen biotik lingkungan yang aktif. Hal ini disebabkan manusia dpaat secara aktif
mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang dikehendaki. Kegiatan manusia
ini dapat menimbulkan bermacam-macam gejala.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan terhadap
mahasiswa tentang bagaimana:
1.

Memahami pengertian manusia

2.

Mengetahui kondisi lingkungan yang kondusif bagi manusia

3.

Memberikan gambaran hubungan manusia dengan lingkungannya

Mencegah dampak-dampak negatif dari pengaruh manusia pada lingkungannya

5.

Menganalisis sumber daya alam terkait sebagai kebutuhan manusia dan

mengklarifikasinnya.
Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah manusia dan lingkungan ini penulis menggunakan metode
kajian pustaka dengan menggunakan media pustaka dan berbagai sumber media elektronik
yang dewasa ini berkembang dengan
pesatnya.
PEMBAHASAN
Pengertian Manusia dan Lingkungan
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.Manusia adalah makhluk yang terbukti
berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa
tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran
yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan
petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu
menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa
yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun

berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan
lingkungan dan tempat tinggalnya.

Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari


penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal
balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan,
minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari
lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung.(Afand.abatasa.com)
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun
sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara,
meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. (Wikipedia 2012)
Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara organisme denganlingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari
kata Yunani oikos (habitat) dan logos(ilmu). Ekologi berarti ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (18341914). Dalam ekologi,
makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Kita mengenal beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:

a)

Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan

lingkungannya.
b)

Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan

kepadatan makhluk hidup.


c)

Ekologi ialah biologi lingkungan.


Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik

antara manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai imu yang
membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan
manusia terhadap lingkungan itu sendiri.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada
tahun 70-an. Akan tetapi, Ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang
biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan
kehidupannya dengan mengadakan hubungan antara makhluk hidup dengan benda tidak
hidup di tempat hidup atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya
saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan bahwa ekologi mencoba
memperkirakan dan menggambarkan sebagian besar rantai makanan manusia.
Para ahli ekologi mempelajari perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup
yang satu kepada makhluk hidup yang lain dalam lingkungannya serta faktor-faktor yang
menyebabkannya. Serta perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam
faktor-faktor yang menyebabkannya. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies)
makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kini
para ekolog (orang yang mempelajari ekologi) berfokus kepada ekowilayah bumi dan riset
perubahan iklim.
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan
banyak metode untuk mempelajari suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita
dipengaruhi lingkungan kita, sedangkan ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita
dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.(Wikipedia 2012)
Lingkungan Hidup Manusia

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1 mengartikan


Lingkungan Hidup sebagai kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.(Anonim 2009)
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya.
Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu
satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten
terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang
mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang
membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik
diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.
Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya
maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup
manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih
sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun
negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan
tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam
lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan
penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan
pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan
ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif
adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak
langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan
manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan
karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.Peranan Manusia yang
bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:

1.

Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin

menciut (depletion);
2.

Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;

3.

Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan

yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;


4.

Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga

menimbulkan longsor;
5.

Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan

pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu
sendiri;
Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
1.

Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA
yang tidak dapat diperbaharui;

2.

Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora
serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;

3.

Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar
yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;

4.

Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga
kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah
derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;

5.

Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan


keanekaan jenis makhluk hidup.

6.
Sumber Alam
Sumber alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:Sumber alam yang dapat
diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. Yang

tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan
tumbuhan-tumbuhan.
Sumber alam yang tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula
sebagai golongan sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah,
air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah, misalkan tumbuhan
dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan
keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut
dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbaharui. Lain halnya dengan
sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbaharui dirinya. Bila sumber minyak, batu
bara atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan manusia, maka habislah bahan-bahan
tambang tersebut.
Sumber alam biotik dapat terus digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, bila
manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti memperhatikan siklus
hidup sumber alam tersebut, dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu musnah. Sebab,
jika suatu jenis spesies di bumi musnah, maka jenis tersebut tidak dapat muncul kembali.
Seharusnya manusia menggunakan dengan baik sumber daya biotik dan abiotik secara tepat
dan bertanggung jawab.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan
keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya,
terutama dalam penggunaan sumber-sumber alamnya.
Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam
berupa tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian, dan sebagainya.
Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah seharusnya melakukan
perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai
perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi). Perubahan disini lebih
kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada
penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.

Masih banyak masyarakat kita yang memiliki kebiasaan yang tidak ramah
lingkungan, seperti pengrusakan lingkungan demi keuntungan semata. Seharusnya manusia
berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini.
Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada
bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungandan
mahluk lain. Responnya dari lingkungan dapat kita lihat seperti menyebabkan penyakit,
bahkan menjadi bencana alam.
PENUTUP
Kesimpulan
Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk
menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup
sejenisnya.
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia
itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan
dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri
yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia
memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu
sendiri dimasa akan datang.
Saran
Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha
untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia
wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri
yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.

DAFTARPUSTAKA
(http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/lingkungan-hidup-kerusakan-

lingkungan-

pengertian-kerusakan-linkungan-dan-pelestarian-.htm)
Diakses pada tanggal 25 Mei 2012

(http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia). Diakses pada tanggal 16 Mei 2012


(http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi. Diakses pada tanggal 25 Mei 2012
Anonim 2009. (http://www.facebook.com/grup/smasyamtala/note/perananmanusia-dalam-lingkungan-hidup).Di akses pada tanggal 25 Mei 2012
https://lukmanunlam.wordpress.com/2012/06/06/makalah-isbd-manusia-dan-lingkungan/

MAKALAH PAI ALAM SEMESTA & MANUSIA

DAFTAR ISI

KataPengantar

ii

Daftar Isi .................................................................................................................. iii


BAB I pendahuluan
A.

Alam semesta...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Asal Usul Alam Semesta.................................................................................... 2
2 . Alam Semesta tersusun Rapih, Seimbang dan Sempurna.............................. 4
2.1. Kecepatan Ledakan Big Bang............................................................... 6
2.2. Empat Gaya Dasar................................................................................. 6
2.3. Jarak antara Benda-benda Langit........................................................... 7

B.

Manusia............................................................................................................. 11

1. Penciptaan Manusia........................................................................................ 11
2. Teori Evolusi dan Propaganda Ateisme.......................................................... 12
3. Kedudukan Manusia....................................................................................... 13
4. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama........................................................... 14
a. Kebutuhan Hakiki Manusia......................................................................... 14
b. Kebutuhan Terhadap Agama...................................................................... 15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................... 16
B. Saran............................................................................................................. 16
Daftar Pustaka................................................................................................ 17

KATA PENGANTAR

Puji sukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa atas rahmat dan
karunianya yang diberikan kepada penyusun sehingga Makalah Pendidikan Agama
Islam Ini dapat terselesaikan dengan baik tak lupa, penulis ucapkan terimakasih atas
dukungan rekan rekan semua, makalah ini disusun untik membantu didalam

mengetahui Pendidikan Islam yang secara khusus menjelaskan tentang Alam Semesta
beserta Isinya.
Setelah mempelajari Makalah ini, anda akan mengetahui apa yang di maksud
alam semesta dan apa saja yang ada di dalam alam semesta ini. dengan demikian anda
akanmengetahui Peranan penting manusia dialam semsesta ini. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih kepada para pembaca yang senantiasa mendukung dan
memberikan kritik dan sarannya yang bisa memperbaiki makalah ini menjadi lebih
baik.

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Alam Semsesta
Alam semesta adalah jagad raya yang kita saksikan didunia ini, mulai dari yang tampak
(syahadah) sampai yang tidak tampak (gaib), dari yang bernyawa sampai yang tidak
bernyawadan dari yang ada didalam perut bumi sampai yang ada diruang angkasayang
dipenuhi beribu-ribu miliar bintang. Pertanyaan yang perlu diajukan adalah dari mana asal
usul alam semesta ini? Apakah alam semesta ini terjadi dengan sendirinya? Atau ada yang
menjadikanya? Pertanyaan ini menarik para ilmuan (sainitis) untuk melakukan penelitian
hingga melahirkan berbagai teori. Namun teori yang berlaku sampai abad ke-20 ialah bahwa
alam semesta mempunyai ukuran yang tak terbatas, ada tanpa awal, dan terus ada untuk
selama-lamanya.
Materialisme adalah sistem pemikiran yang menganggap bahwa zat itu merupakan suatu
materi yang mutlak dan menolak segala keberadaan kecuali materi (zat). Dengan berakar
pada filsafat yunani kuno dan semakin diterimanya materialisme ini dii abad ke-19, sistem

pemikiran ini menjadi terkenal dalam bentuk materialisme dialektis karl marx. Meskipun
demikian, masih saja ada sainitis diabad modern yang mendukungnya. Di antaranya Stephen
Hawking, seseorang ilmuwanyang kepintaranya disejajarkan dengan Albert Einstein, dia
berkata bahwa tidak ada tempat untuk tuhan bagi teori penciptaan alam semesta (there is no
for God in theories on the creation of the Universe). Menurutnya ada hukum gravitasi yang
bisa diciptakan sendiri oleh alam dari ketiadaan.
Tetapi Stephen Hawking sendiri tidak menjelaskan siapa yang menggerakan alam itu sendiri
kepada terbentuknya suatu hukum seperti gravitasi yang kemudian menjadi sebab
terbentuknya alam semsesta. Demikianlah hasil pemikiran (sainitis) yang hanya
menggunakan kekuatan (daya) pikiran saja, sehingga tidak mampu menjangkau alam diluar
materi (alam ghaib) yang bisa dijangkau oleh kekuatan rasa (keyakinan).

BAB II
PEMBAHASAN

1.

Asal Usul Alam Semesta


Jika ada ilmuwan yang berpendapat bahwa alam semseta ini tanpa awal dan akhir,
yang berarti ada dengan sendirinya, tidak ada yang menciptakan dan terus ada selamanya
(abadi) serta tidak akan berubah, maka kita melihat apa yang ada disekitar kita.
Disekitar rumah yang kita tempati dengan segala perabotanya, makanan yang kita makan,
pakaian, sepatu dan kendaraan yang kita pakai, gedung-gedung tinggi yang ada di ibukota
tidak ada dengan sendirinya dan tidak muncul dengan tiba-tiba. Semuanya ada yang
menjadikanya dan ada asal usulnya. Tembok-tembok rumah, gedung misalnya, ia tersusun
dari batu bata dan semen yang terbuat dari kayu yang berasal dari pohon yang tumbuh dari
tanah. Besi kawat dan paku yang turut memperkokoh rumah/gedung juga berasal dari tanah.
Pertanyaan berikutnya adalah dari mana asal tanah ini, bumi tempat kita berpijak? pasti
bumi ini ada asal usulnya, tidak jadi dengan sendirinya dan juga tidak jadi secara tiba-tiba.
Jika kita tilik lebih jauh lagi, tidak hanya asal usul planet bumi saja, tetapi alam
semesta ini, ternyata alam semesta ini termasuk planet bumi, ada asal usulnya. Temuan-

temuab ilmiah di abad ke-20 dan memasuki abad ke-21, yang dilakukan oleh para pemikir
terkemuka dunia, melalui berbagai percobaan, pengamatan dan perhitungan, fisika modern
telah menemukan bahwa alam semesta telah memiliki permulaan.bahwa ia muncul dari
ketiadaan pada sebuah momen ledakan akbar, yakni ledakan yang teramat besar. Sebaiknya
alam semesta selalu mengalami pergerakan, perubahan, dan pengembangan. Fakta-fakta yang
baru ditemukan ini memukau peti mati teori alam semesta sainitis. Sekarang fakta ini telah
diterima oleh masyarakat ilmiah.
Informasi ini sepenuhnya sesuai dengan temuan-temuan para ilmuwan masa kini.
Sebagaimana telah dinyatkan di atas, simpulan yang telah dicapai astrofisika dewasa ini
adalah bahwa seluruh jagad raya, berikut dimensi materi dan waktu, menjadi ada sebagai
hasil dari ledakan akbar yang terjadi dahulu kala. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Big
Bang, merupakan katalis untuk penciptaan alam semesta dari ketiadaan.
Temuan para ilmuwan modern ini membuktikan kebenran yang telah diterangkan dalam AlQuran lima belas abad lalu, bahwa alam semesta sebelum kejadianya masih berupa asap.
Allah Swt menjelaskan penciptaan-Nya terhadap alam semesta sebagaimana diterangkan
dalam Al-Quran :

AL-Quran

Dan Dia menciptakan dibumi itu gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dia memberkahinya
dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa.
(penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju
kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asa, lalu Dia berkata kepadanya
dan kepada bumi : Datanglah kamu keduanyamenurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa. Keduanya menjawab Kami datang dengan suka hati. (QS Fushilat[41]: 10-11)
Temuan ilmiah ini sekaligus membuktikan bahwa alam semesta ini berasal dari
ketiadaan, yakni bermula dari gas panas yang berupa asap. Pertanyaanya kemudian adalah
dari mana asal materi asap itu sendiri? Karena tidak mungkin ia muncul dengan sendirinya
atau secara tiba-tiba. Seperti tidak mungkin rumah kita dengan segala isinya ada dengan
sendirinya atau muncul secara tiba-tiba. Di sinilah sebenarnya keterbnatasan akal manusia, ia
tidak mampu menjangkau sesuatu yang berada di alam luar materi. Sebagai ahli filsafat
Yunani Kuno, seperti Socrates (470-399 SM), sebenarnya telah mengakui bahwa alam
semesta dan manusia berasal dari Tuhan. Namun Socrates tidak mampu menjelaskan siapa
tuhan yang dimaksud itu. Itulah Allah Swt. Itulah sebabnya Allah memperkenalkan diri
melalui rasul-Nya bahwa Dia-lah Allah yang menciptakan materi awal (titik tunggl), yang
dari materi awal itulah Dia ciptakan alam semesta beserta isinya (dijelaskan didalam QS AlAnaam [6]: 101, Adz-Dzariyaat[51]: 47, dan As-Sajadah [32]: 4).

2.

Alam Semesta Tersusun Rapih, Seimbang dan Sempurna


Miliaran bintang dan galaksi dialam semesta bergerak dalam keseimbangan sempurna
pada jalur-jalur yang sudah diciptakan oleh mereka. Bintang, planet dan satelit tidak hanya
berputar pada sumbu masing-masing, tetapi juga bergerak bersama sistem sebagai bagian
intergal. Terkadang galasi yang terdiri atas 200-300 miliar bintang bergerak, melewati jalur
galaksi lain. Namun ajaibnya tidak terjadi tubrukan yang merusak keteraturan jagad raya.

Kejaiban ini wajib kita renungkan. (perhatikan firman Allah dalam QS AL-Mulk [67]:: 3-4,
Nuh [71]: 15, Al-Furqan [25]:2.
Penemuan ilmiah abad ke-20 yang saling susul dibidang astrofisika biologi
membuktikan bahwa kehidupan dan alam semesta bermula dari penciptaan. Teori Big Bang
menunjukan bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan. Beragam penemuan telah
mengungkapkan bahwa terdapat rancangan agung dan penyelarasan (fine tuning) dalam
dunia materi dan dengan demikian pernyataan materialisme terbukti tidak berdasar. Dari
kekuatan ledakan Big Bang hingga sifat fisika atom, dari tingkat kekuatan empat jenis gaya
dasar hingga proses kimiawi bintang, dari jenis cahaya yabg dipancarkan matahari hingga
tingkat keenceran air dari jarak bumi kebulan hingga tingkat gas-gas dalam atmosfer, dari
jarak bumi kematahari hingga sudut kemiringan bumi terhadap bidang orbit dan dari
perceptan perputaran bumi terhadap sumbunya hingga peran laut dan penggunaan dibumi,
setiap detail kecil itu disesuaikan demi kehidupan kita. Saat ini dunia ilmiah menggambarkan
keadaan ini dengan konsep prinsip antropik (anttropic principle) dan penyelarasan (fine
tuning). Konsep ini merangkum kenyataan bahwa alam semesta bukan lah sekumpulan zat
yang tidak bertujuan, tidak terkendali, dan terjadi secara kebetulan, melainkan memiliki
kegunaan bagi kehidupan manusia dan telah dirancang dengan ketelitian tertinggi.
Ayat-ayat tersebut menarik perhatian manusia pada ukuran dan keselarasan dalam
ciptaan Allah. Kata taqdir, yang berarti merancang, mengukur dan menciptakan dengan
mengukur digunakan dalam ayat Al-Quran, seperti Al-Furqan [25]: 2. Kata thibaq, yang
berarti dalam keselarasan digunakan dalam Al-Mulk dengan kata tafawut, yang berarti
ketidaksesuaian, pelanggaran, ketidakaturan, berlawanan, bahwa siapapun yang
mencari ketidakserasian susunan alam semesta akan gagal menemukannya.
Istilah fine-tuning yang mulai digunakan akhir abad ke-20, mewakili kebenran yang
digunakan dalam ayat-ayat tersebut. Lebih dari seperempat abad terakhir, sejumlah besar
ilmuwan, intelektual, dan penulis telah menunjukan bahwa alam semesta bukanlah kumpulan
kebetukan belaka. Sebaliknya, jagad raya memeiliki rabcangan dan keteraturan yang luar
biasa yang disesuaikan secara ideal untuk kehidupan manusia dalam setiap detailnya.
Firman Allah:

Al-Quran

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. (QS AL-Anaam [6]: 73)

Al-Quran

Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dengan
bermain-main. (QS Al-Anbiyaa [21]: 26)

Dua ayat tersebut menegaskan bahwa Allah Swt, menciptakan langit dan bumi dengan benar,
yakni dengan sungguh-sungguh dan dengan rancang bangun yang luar biasa. Bukan dengan
bermain-main. Dengan main-main saja tidak akan tercipta alam semesta ini, apalagi hanya
dengan kebetulan.

2.1 Kecepatan Ledakan Big Bang


Keseimbangan yang dicapai dengan Big Bang; pembentukan alam semesta yang
seketika meruupakan bukti bahwa alam semesta tidak muncul secara kebetulan. Menurut paul
davies, ahli matematis terkemukan dari universitas Adelaide Australia, jika laju
pengembangan setelah big bang berbeda 1 per 1018 saja alam semesta tidak akan terbentuk
stephen Hawking dalam bukunya A Brief History Of time, juga menyadari ketepatan yang
luar biasa pada laju pengembangan satu detik setelah Big Bang lebih kecil satu bagian dalam
seratus ribu juta, alam semesta akan hancur sebelum pernah mencapai ukurannya yang
sekaranmg.

2.2 Empat Gaya Dasar


Semua gerakan fisik di alam semesta berlangsung berkat interaksi dan keseimbangan
keempat gaya yang dikenali fisika modern sebagai gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya
nuklir kuat, dan gaya nuklir lemah. Keempat gaya tersebut memiliki besaran yang sangat
berbeda. Michael Denton ahli biologi molekuler terkenal, menjelaskan keseimbangan luar
biasa diantara keempat gayya tersebut sebagai berikut:
Jika gaya gravitasi, satu triliun lebih kuat, alam semesta akan jauh lebih kecil dan sejarah
hidupnya jauh lebih pendek. Jika grafitasi kurang kuat maka tidak ada bintang atau gallaksi
yang terbentuk. Hubungan dan besaran lainya tidak kurang kritisnya. Jika gaya nuklir kuat,
sedikit lebih lemah saja maka satu-satunya unsur yang stabil adalah hidrogen. Tidak ada atom
lain yang bisa terbentuk. Jika gaya nuklir kuat sedikit lebih kuat dalam kaitanya dengan
elektromagnetisme, maka yang paling stabil di alam semesta hanyalah inti atom dengan dua
proton yang berarti tidak ada hidrogen dan kalaupun ada bintang atau galaksi yang terbentuk,
mereka sangat berbeda dari bentunya sekarang. Jelas sekali jika semua gaya dan konstanta ini
tidak mempunyai besaran tepat seperti adanya sekarang, maka tidak akan ada bintang,
supernova, planet, atom, dan kehidupan.

2.3 Jarak antara Benda-Benda Langit

Penyebaran benda-benda langit dan jarak yang begitu besar di antara mereka yang sangat
penting bagi keberadaan kehidupan dibumi. Jarak antara benda benda langit telah ditetapkan
melalui perhitungan yang begitu sesuai dengan aneka gaya alam semesta sehingga
mendukung kehidupan dibumi.
Gravitasi :

Jika gravitasi lebih kuat, maka atmosfir bumi akan menahan terlalu banyak ammonia
dan metana yang merusak kehidupan.

Jika gravitasi lebih lemah, maka atmosfir bumi terlalu banyak kehilangan air, sehingga
kehidupan tidak mungkin berlangsung.
Jarak Bumi dan Matahari :

Jika lebih jauh, bumi menjadi sangat dingin, siklus air di atmosfir akan terpengaruh,
dan bumi memasuki Zaman es.

Jika bumi lebih dekat dengan matahari, tumbuhan akan terbakar, siklus air di atmosfer
akan terganggu secara permanen, dan kehidupan tidak mungkin berlangsung.
Ketebalan Kerak Bumi :

Jika jarak lebih tebal, terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfir ke kerak.

Jika lebih tipis, aktivitas vulkanik akan terlalu besar sehingga kehidupan tidak mungkin
berlangsung.
Kecepatan Rotasi Bumi :

Jika rotasi lebih lambat, perbedaan temperatur siang dan malam terlalu besar.

Jika lebih cepat, kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi dan topan badai yang
terbentuk tidak memungkinakan kehidupan berlangsung.
Medan Magnet Bumi :

Jika lebih kuat, badai elektromagnetik yang sangat kuat akan timbul.

Jika lebih lemah, bumi kehilangan perlindungan terhadap partikel-partiklel yang


dilepaskan matahari yang dikenal sebagai angin surya. Kedua situasi ini tidak
memungkinkan kehidupan berlangsung.
Efek Albedo (perbandingan Cahaya yang Dipantulkan Bumi) :

Jika lebih besar, zaman es akan terjadi dengan cepat.

Jika lebih kecil, efek rumah kaca akan menimbulkan pemanasan berlebihan. Pada
awalnya, bumi akan banjir oleh es yang mencair, dan kemudian terbakar.
Perbandingan Oksigen dan Nitrogen di Atmosfer :

Jika lebih besar, fungsi-fungsi vital akan mengalami percepatan yang membahayakan.

Jika lebih kecil, fungsi-fungsi vital akan mengalami perlambatan yang membahayakan.
Perbandingan Karbondioksida dan Uap Air dalam Atmosfer :

Jika lebih besar, atmosfer akan lebih panas.

Jika lebih kecil, temperatur atmosfer akan jatuh.


Ketebalan Lapisan Ozon :

Jika lebih besar, temperatur bumi akan jatuh drastis.

Jika lebih kecil, temperatur bumi terlalu tinggi dan tidak ada perlindungan terhadap
radiasi ultraviolet dari matahari.
Aktivitas Gempa :

Jika lebih besar, terjadi bencana terus menerus bagi makhluk hidup.

Jika lebih kecil, sumber makanan didasar laut tidak bisa menyebar di dalam air.
Akibatnya, kehidupan dilaut dan samudra serta seluruh makhluk hidup bumi akan terancam.
Sudut Kemiringan Bumi :
sumbu bumi memiliki kemiringan 23 derajat terhadap bidang orbit. Sudut kemiringan inilah
yang memungkinkan terjadinya musim-musim. Jika sudut ini llebih besar atau lebih kecil,

perbedaan temperatur atara musim akan menjadi ekstrem dengan musim panas yang terik tak
tertahankan dan musim dingin yang membekukan.
Ukuran Matahari :
Jika matahari lebih kecil, bumi akan membeku. Sebaliknya jika matahari lebih besar, bumi
akan terbakar.
Gaya Tarik antara Bumi dan Bulan :

Jika lebih besar, gaya tarik bulan akan menimbulkan dampak serius terhadap kondisi
atmosfer bumi, kecepatan rotasi bumi, dan pasang surut laut.

Jika lebih kecil, akan terjadi perubahan iklim secara ekstrem.


Jarak antara Bumi dan Bulan :
Jika lebih dekat, bulan alan jatuh kebumi. Jika lenih jauh, bulan akan hilang di luar
angkasa. Jika jarak keduanya sedikit lebih dekat saja, pengaruh bulan terhadap pasang surut
laut akan mencapai dimensi membahaykan. Ombak lautanakan membanjiri daratan rendah.
Pergesekan yang terjadi sebagai akibatnya akan meningkatkan temperatur lautan dan
keseimbangan temperatur yang penting bagi kehidupan dilaut, dan kadar oksigen yang kita
hirup pun berkurang.
Temperatur Bumi dan Kehidupan Berbasis Karbon :
Keberadaan karbon sebagai basis kehidupan bergantung kepada temperatur dengan
batasan tertentu. Karbon merupakan substansi utama untuk molekul-molekul organik seperti
asam amino, asam nukleat, dan protoein. Molekul-molekuk organik inilah uang menjafi
bahan dasar penyusun kehidupan.karena itu satu-satunya kehidupan yang ada hanyalah yang
berbasis karbon. Dan karenanya temperatur tidak boleh lebih dari 20 C dan tidak
boleh lebih tinggi dari 120

C. Itulah batasan-batasan temperatur di bumi. Batasan

tenmperatur hanyalah salah sat dari sekian banyak keseimbangan rawan yang penting bagi
keberadaan dan keberlangsungan kehidupan dibumui. Akan tetapi, hal ini saja tidak cukup
untuk membuktikan bahwa bumi jagad raya tidak mungkin muncul akibat sejumlah peristiwa
kebetulan. Konsep fine-tuning dan antropic principle yang mulai digunakan dalam abad ke20 merupakan bukti lebih tentang ciptaan Allah Swt, atas alam semesta. Keselarasan dan

perbandingan daalam penciptaan itu digambarkan dengan ketetapan luar biasa 15 abad yang
lalu di dalam Al-Quran.
Tegasnya alam semesta ini diciptakan dengan sungguh-sungguh (bilhaqq) oleh yang
Maha Pencipta, yaitu Allah Swt. Oleh karenanya, tidak ada alasan bagi para ilmuwan dan
kaum materialisme untuk menolak atau mengingkari adanya Allah Swt.
Firman Allah :
Al-Quran

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian siang dan malam terdapat
tanda-tanda (Kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka. (QS Aliimran [3]: 190-192)

B.

Manusia

1.

Penciptaan Manusia
Sungguh tedapat banyak hal yang dapat membuat manusia beriman kepada Allah Swt.
Bahkan seluruh alam semesta beserta isinya, jika manusia mau menggunakan akalnya,
pastilah mereka beriman kepad aAllah (QS Aliimran [3]: 190-191).oleh karena itu Allah Swt
menyuruh manusia dan alam semesta mengarahkan perhatianya terhadap diri mereka sendiri,
sebagaimana tersebut dalam firman-Nya di dalam QS Adz-Dzariyat [51]: 21 dan QS ALWaqiah [56]: 57-59.
Demikian pula lima belas abad yang lalu Al-Quran telah menjelaskan tentang tahapan
kejadian manusia (keturunan Adam a.s) secara biologi. Sebagaimana tersebut dalam firmanya
:

Al-Quran

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang,

lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Penciptaan yang paling baik. (QS AlMuminun [3]: 12-14).
Ilmu biologi modrn (khususnya pada bidang embriologi) dalam penelitian ilmiahnya telah
membenarkan pernyataan Al-Quran lima abad yang lalu bahwa terbentuknya manusia
(keturunan adama.s) melalui tahapan demi tahapan serta melalui proses pembentukan yang
luar biasa ilmiah. Dikatakan luar biasa ilmiah karena semakin temukan proses-proses
pembentukan tersebut semakin membenarkan pernyataan Al-Quran.

2.

Teori Evolusi dan Propaganda Aetisme


Sebuah teori yang perlu dicermati dan diwaspadai adalah Teori Evolusi Manusia. Teori
ini muncul pada awal abad ke-19 dengan tokoh utamanya J.B Lanmark (1774-1829) dan
Charles Darwin (1809-1882). Teori evolusi ini menyatakan bahwa manusia berasala dari
makhluk yang paling sederhana kemudian berkembang menuju makhluk sempurna secra
evolusif dalam jangka waktu yang lama. Teori ini pertama-tama diketemukan oleh J.B
Lanmark (1774-1829) sajarna prancis, lalu dipertegas oleh Charles Darwin (1809-1882)
sarjana inggris. Dalam bukunya yang berjudul : The Origin of Species, dijelaskan bahwa
semua jenis sel binatang berasal dari sel purba. Dalam bukunya The Descen of Man,
menjelaskan tentang perkembangan binatang-binatang menuju manusia. Menurutnya yang
paling maju ialah binatang mirip kera dengan mengalami perubahan menuju wujud manusia.
Sesungguhnya teori evolusi model J.B Lanmar dan Darwin sangatlah lemah, dan bahkan
telah banyak dilemahkan oleh para ilmuwan barat itu sendiri dengan argumentasinya yang
sangat rasional dan ilmiah. Kelemahan teori tersebut setidaknya di buiktikan oleh du alasan :
Pertama, sampai hari ini belum pernah ditemukan adanya fosil manusia makhluk transisi dari
manusia kera. Pernah diinggris diketemukan fosil yang dinyatakan sebagai makhluk transisi,
ternyata hanya sebuah kebeohongan besar, karena diketahui belakangan bahwa fosil makhluk
tersebut sebagaianya ditukar dengan fosil manusia.
Kedua, jika memang benar bahwa manusia adalah hasil dari evolusi dari kera seharusnya
setiap masa selalu ada manusia baru dari hasil evolusi kera. Tetapi hingga hari ini yang kera
tetap kera dan manusia tetap manusia. Ternyata darwin sendiri sebagai pencetus teori
ini banyak meneui kesulitan kesulitan untuk membuktikan teorinya. Dia berharap para

ilmuwan berikutnya bisa melengkapi teorinya, tetapi yang terjadi malah meruntuhkan
teorinya.

3.

Kedudukan Manusia
Manusia mempunyai kedudukan paling tinggi dibanding dengan makhluk lainya
yang ada di muka bumi ini. Karena kedudukanya yang paling tinggi itulah mampu
menguasai dunia. (firman Allah QS Al-Isra [17]: 70).
Ada beberapa potensi yang membuat manusia lebih unggul :

1.

Manusia keturunan Adam a.s, fisiknya berasal dari tanah bukan dari hewan.

2.

Mempunyai bentuk dan struktur yang lebih baik dan sempurna.

3.

Memiliki ruh dan jiwa [potensi akal, kesadaran, perasaan (emosi)], dan kemauan (antara
lain hawa nafsu dan kebebasan).

4.

Potensi hidayah (fitrah/insting, indra, akal, agama (wahyu), dan taufik (bimbingan secara
langsung).

5.

Diberi potensi untuk dapat berbuat baik dan/atau buruk (Asyams [91]: 7-8).

6.

Diberi amanah sebagai Khalifah dimuka bumi (QS Al-Baqarah [2]: 30), kedudukan sebagai
hamba Allah (QS Al-Dzariyat [51]: 56).

7.

Semua yang diciptakan dialam semesta untuk manusia (QS Al-Baqarah [2]: 29 dan QS AlAfaf [7]: 179).

Untuk

mengaktualisasilkan

potensi-potensinya

dan

untuk

memanfaatkan

serta

mempertahankan keunggulan manusia, mereka hendaklah menyadari akan keberadaan


dirinya di dunia, bahwa mereka diciptakan oleh Allah tidak lain ialah supaya beribadah
kepada-Nya (QS Al-Dzariyat [51]: 56) dan menjadi khalifah-Nya (QS Al-Baqarah [2]: 30).
Jika mereka benar-benar telah menyadari, lalu tunduk kepada Allah dan Rasul-Nya,
kemudian menjalankan amanah kekhalifah-Nya sesuai dengan tuntunan-Nya dengan

menggunakan segala potensi yang ada secara maksimal dan sebaik mungkin, niscaya manusia
akan bahagia hidupnya serta tinggi derajatnya.

4.

Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

a.

Kebutuhan Hakiki Manusia


Sesungguhnya tubuh manusia itu terdiri dari dua jenis, yaitu tubuh kasar dan tubuh halus ,
atau jasmmani/fisik dan rohani/ruh. Manusia tanpa jasmani belum dikatatakkan manusia,
demikian pula manusia tanpa ruh belum dikatakan manusia hidup. Jasmani manusia dari
tanah atau materi. Sedangkan ruh manusia berasal dari tuhan semesta alam, Allah Swt. Oleh
karena itu manusia sebagai makhluk jasmani dalam hidupnya membutuhkan hal yang bersifat
materi, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal, lingkungan
sehat, kebutuhan biologis (seksual), status sosial dan kebutuhan-kebutuhan lain yyang
bersifat materi atau kesenagan duniawi.
Untuk mencapai kesenangan materi, manusia tidak bisa melakukan sendiri, ia
membutuhkan bantuan orang lain. Dengan kata lain, manusia adalah makhluk sosial. Maka
manusia jika ingin mencapai kesengan duniawi, ia harus mampu hidup bersosial dengan baik,
yakni harus saling kenal mengenal, tolong-menolong, dan saling memperkokoh atara satu
dengan yang laksana sebuah bangunan yang kokoh. Akan tetapi tanpa petunjuk agama
manusia manusia tidak mampu melakukan kehidupan bersosialnya dengan baik, sehingga
dalam kehidupanya di masyarakat sering menghadapi benturan-benturan yang mengancam
ketenanganya. Adapun manusia sebagai makhluk yang memiliki ruh, ia juga membutuhkan
ketenangan-ketenangan yang bersifat ruhaniah, yaitu ketenangan hakiki. Ketenangan
ruhaniah mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kebehagiaan hidup manusia, baik
secara lahir maupun batin. Kebahagian hidup itu tidak akan bisa diperoleh jika manusia tidak
memperoleh ketenangan hakiki. Nahkan fisik manusia itu bisa hancur jika ketidak tenangan
manusia mencapai titik yang paling memprihatinkan. Nabi Muhammad Saw, bersabda :

AL-Quran

ketahuilah bahwa ia dalam jasad manusia itu ada segumpal daging. Jika segumpal daging
itu baik, maka akan baiklah seluruh jasadnya. Jika segumpal daging itu usak, maka akan
rusakllah seluruh jasadnya, ketahuilah bahwa ia adalah hati. (HR Bukhari dan Muslim).
Namun ketenangan hakiki tidak akan diperolehnya tanpa diri manusia itu sendiri mengenali
ruh, yaitu Allah Swt. Manusia tidak akan mempu mengenali Allah Swt, tanpa wahyu
(agama). Nahkan manusia tidak akan tahu untuk apa hidup didunia ini dan kemana manusia
akan pergi.

b.

Kebutuhan Terhadap Agama


Penjelasan tersebut diatsa sebenarnya menunjukan bahwa manusia sesungguhnya
membutuhkan agama. Mengapa? Karena agama memberikan jawaban pasti terhadap
kebutuhan yang dihajatkan manusia, baik kebutuhan ruhani maupun kebutuhan jasmani. Oleh
karenanya dusta jika manusia tidak membutuhkan agama. Tanpa agama, akan hancur
kehidupan dimuka bumi ini
Dari sisi ruhani agama mengenalkan kepada manusia tentang tuhan yang sebenranya, yaitu
Allah Swt. Tuhan yang maha besar inilah sesungguhnya yang dicari oleh ruhani
manusiasehingga apabila ia telah mengenali-Nya ia akan memperoleh ketenangan dan
kebahagian yang hakiki.
Dari sisi jasmani, agama mengenalkan konsep hidup yang benar, baik dalam hidup beragama,
bernasyarakat dan bernegara. Konsep hidup benar tersebut membimbing manusia menuju
kehidupan yang sejahtera dan damai.

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Alam semesta ini tidak terbentuk dengan sendirinya ataupun terbentuk secara kebetulan,
melainkan melalui proses yang luar biasa yang tentunya diciptakan oleh Allah Swt, melalui
proses Big Bang, Keseimbangan yang dicapai dengan Big Bang; pembentukan alam semesta
yang seketika meruupakan bukti bahwa alam semesta tidak muncul secara kebetulan. Serta
manusia sebagai mahkluk ciptaan Allah Swt harus terus menjaga demi kelangsungan hidup
yang baik serta hidup yang selalu di berkahi Allah Swt, dan manusia sebagai khalifah dimuka
bumi ini harusnya dapat menjaga bumi ini.

B.

Saran
Makalah Pendidikan Agama Islam ini dibuat untuk memenuhui suatu syarat untuk
kelulusan nilai mata kuliah PAI, dan itulah tadi isi dari semua materi yang penulis ambil dari
Modul Pendidikan Agama Islam berbasis karakter. semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk penulis dan para pembaca.
Penulis mengakui bahwa dalam makalah ini masih banyak sekali kata-kata yang salah dan
tidak benar, untuk itu penulis berharap kritik dan saran sangat penulis harapkan, karna akan
menjadi suatu pacuan untuk penulis sendiri. Dan penulis ucapkan Terima Kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan Makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan terjemahannya, Departemen Agama RI, 1986/1987.


Muldhary, Bahaudin K.H, Dialog Masalah Ketuhanan Yesus, Penerbit : penerbit Kiblat Centre,
1984, Cet. Ke-3.
Ensikklopedia Islam, Jakarta : Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, Cet. 3.
Modul Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter, Jakarta : Penerbit PT RajaGrafindo Persada
Syafei Imam, Ruswanto, Rodliyah nunung dkk, 2012.

makalah manusia dan semesta alam


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua
cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga
makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta
banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala
hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan
saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang
kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini (masyarakat
desa dan masyarakat kota ) sebagai tambahan dalam menambah referensi
Sampang 17 Mei 2011
Penyusun

Moh Rofii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
KATA PENGATAR ........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang .....................................................................................a


Rumusan masalah ................................................................................b
Tujuan....................................................................................................c
BAB II
PEMBAHSAN
Manusia .a
Alam Semesta b
BAB II
PENUTUP
Saran....................................................................................................a
Kesimpulan..........................................................................................b
DAFTA PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia memang harus mengetahui apa yang akan di kerjakan sehingga bias mendapatkan
hal-hal yang baik dan menggunakan akal sehat, jika ia bertanya kepada diri
sendiri, Bagaimana saya ada? ia akan menjawab, Saya ada entah bagaimana! Dengan
penalaran demikian, ia akan menjalani kehidupan tanpa pernah merenungkan masalahmasalah seperti itu.
Dalam perenungan ini, ia tidak perlu takut - seperti yang dirasakan sebagian manusia - untuk
mencapai kesimpulan Saya telah diciptakan. Orang yang tak mau merenungkan hal ini
sebenarnya tidak ingin bertanggung jawab pada sang Pencipta. Mereka takut harus mengubah

gaya hidup, kebiasaan, dan ideologi jika mengaku telah diciptakan. Oleh karena itu, mereka
lari dari ketaatan kepada Pencipta mereka. Demikianlah sikap yang diambil orang-orang
yang menging-kari Allah dan mengingkari (tanda-tanda kekuasa-an-Nya) karena kezaliman
dankesombongan mereka, padahal hati mereka meyakini kebenarannya (QS. An-Naml,
16: 14).
Sebaliknya, seseorang yang menilai kebera-daan dirinya dengan kearifan dan akalsehat, akan
melihat dalam dirinya hanya tanda-tanda pen-ciptaan Allah. Ia mengakui
bahwa keberadaannya bergantung pada kerja sama antara ribuan sistem rumit, yang tak satu
pun ia ciptakan atau ia kenda-ikan. Ia memahami fakta bahwa ia diciptakan. Dengan
mengenal Penciptanya, ia berusaha me-mahami untuk tujuan apa ia diciptakan Tuhan.
Bagi siapa pun yang berusaha memahami makna ciptaan Tuhan, terdapat kitabpetunjuk: Al
Quran. Kitab ini adalah panduan yang diberikan kepada semua manusia yang diciptakan
Tuhan di muka bumi.
Bahwa fenomena penciptaan itu terjadi sesuai dengan uraian yang ada dalam Al
Quran membawa arti sangat penting bagi orang-orang yang berakal.
Kisah penciptaan manusia berawal di dua tempat yang saling berjauhan. Manusiamenapaki
kehidupan melalui pertemuan dua zat terpisah di dalam tubuh lelaki dan perem- puan, yang
diciptakan saling terpisah namun sangat selaras. Jelas, sperma di dalam tubuh lelaki tidak
dihasilkan atas kehendak dan kendali lelaki tersebut, sebagaimana sel telur di dalam tubuh
perempuan tidak terbentuk atas kehendak dan kendali perempuan tersebut. Sesungguhnya,
mereka bahkan tidak menyadari pembentukan sel-sel ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa yang di maksut Planet yang diciptakan untuk umat manusia
Apa yang di maksut Permukaan bumi harus tetap berada pada suhu sedang,

C. TUJUAN
Makalah ini berisi fakta-fakta yang meruntuhkan teori evolusi. Semua ini untukmenangkal
kekeliruan pandang akibat teori ini, yang telah begitu lama menjadi landasan bagi semua
filsafat anti-Tuhan. Darwinisme menolak fakta penciptaan, dan lebih jauh lagi, penciptaan
Allah, dan selama 140 tahun terakhir filsafat ini telah membuat banyak orang meninggalkan
kepercayaannya atau jatuh ke dalam keraguan. Oleh karena itu, sangat penting kiranya

menunjukkan bahwa teori ini merupakan suatu kekeliruan dan penipuan, dan
menyebarkannya kepada semua orang.
Seperti dalam buku-buku lain karangan penulis, penjelasan yang disampaikandilengkapi
dengan ayat-ayat Al Quran dan para pembaca diajak untuk mempelajari dan hidup dengan
ayat-ayat tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. MANUSIA
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal
tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal,
dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur
kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, AlQuran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan
berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang
sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan
ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi
telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal
ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai
mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya,
tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena
adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari
adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia
dari Allah SWT. {Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di
bumi semuanya.}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {Allah telah menundukkan bagi kalian matahari
dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan
siang.}(Q. S. Ibrahim: 33). {Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat

berlayar di lautan atas kehendak-Nya.}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang
menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan
pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu
sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai
cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu
kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya
yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan
mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan
sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa
yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang,
bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat
membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya
untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,
rasa kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai
harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan
sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga
telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu
dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat
dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai
dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya
saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara
untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan
kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang
telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan
pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.
Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan
pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya
yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan ovum.
Didalam Al-Qur`an proses penciptaan manusia memang tidak dijelaskan secara rinci, akan
tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut islam yakni sebagai mahluk yang
diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita kaitkan dengan
konsekuensi terhadap manusia yang diberikan suatu kesempurnaan berupa akal dan pikiran
yang tidak pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang lainnya. Manusia sebagai

mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai
dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal ini
disebut dengan khalifah. Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam Surat AllBaqarah ayat 30. Kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan
yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus
ajaran Allah.
Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang
biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw
wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa
Muawiyah-Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri sesuai dengan yang telah
diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai pemimpin manusia juga berfungsi
sebagai penerus ajaran agama yang telah dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu
khalifah juga merupakan pemelihara ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.
SIAPAKAH MANUSIA
Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Asal usul
manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies lain yang
telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.
Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan
tingkat evolusinya, yaitu :
Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada
tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.
Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang disebut
pithecanthropus erectus.
Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah
digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan.
Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya
ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan otak
dan nalarnya.
Beberapa Definisi Manusia :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,
manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas

sebagai sumber utama yg bebas kepadanya dunia alam world of nature, sejarah dan
masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan
bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan
pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan
3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran
dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia
eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa
masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan
akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab
dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan
waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya
secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri.
Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk
hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari,
manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya
secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan
manusia memiliki kekuatan ajaib-semu quasi-miracolous yg memberinya kemampuan
untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan
kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk
menikmati apa yg belum diberikan alam.
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas
dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya.
Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak
memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan
inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan,
membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai
terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana
suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut
ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk
membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.

8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri,
dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia
memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk
memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.
Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti
kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
Al Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia
sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama dengan makhluk lain. Manusia sebagai insan
dan al-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan dalam memilih
untuk tunduk atau menentang takdir Allah.
Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat
dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat dikelompokkan pada dua hal, yaitu
potensi fisik dan potensi ruhaniah.
Potensi fisik manisia adalah sifat psikologis spiritual manusia sebagai makhluk yang berfikir
diberi ilmu dan memikul amanah.sedangkan potensi ruhaniah adalah akal, gaib, dan nafsu.
Akal dalam penertian bahasa Indonesia berarti pikiran atau rasio. Dalam Al Quran akal
diartikan dengan kebijaksanaan, intelegensia, dan pengertian. Dengan demikian di dalam Al
Quran akal bukan hanya pada ranah rasio, tetapi juga rasa, bahkan lebih jauh dari itu akal
diartikan dengan hikmah atau bijaksana.
Musa Asyari (1992) menyebutkan arti alqaib dengan dua pengertian, yang pertama pengertian
kasar atau fisik, yaitu segumpal daging yang berbentuk bulatpanjang, terletak di dada sebelah
kiri, yang sering disebut jantung. Sedangkan arti yang kedua adalah pengertian yang halus
yang bersifat ketuhanan dan rohaniah, yaitu hakekat manusia yang dapat menangkap segala
pengertian, berpengetahuan, dan arif.
Akal digunakan manusia dalam rangka memikirkan alam, sedangkan mengingat Tuhan
adalah kegiatan yang berpusat pada qalbu.
Adapun nafsu adalah suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai
keinginannya. Dorongan-dorongan ini sering disebut dorongan primitif, karena sifatnya yang
bebas tanpa mengenal baik dan buruk. Oleh karena itu nafsu sering disebut sebagai dorongan
kehendak bebas.
PERSAMAAN dan PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHLUK LAIN.
Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan
tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan

kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan
keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang
memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang,
sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling utama
antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan
kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya
memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.
Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan.kelebihan itu
membedakan manusiadengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk
bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di udara. Sedangkan
binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang
bergerak di darat dan di laut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa
meampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atau makhluk lain dijelaskan dalam surat
Al-Isra ayat 70.
Diantara karakteristik manusia adalah :
1. Aspek Kreasi
2. Aspek Ilmu
3. Aspek Kehendak
4. Pengarahan Akhlak
Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual dan
kesederhanaan langsung, yang kelihatannya tidak berbeda dengan argumen-argumen yang
dibuat oleh Ibnu Sina (wafat 1037) untuk tujuan yang sama, melalui pembuktian dengan
kenyataan faktual. Al Ghazaly memperlihatkan bahwa; diantara makhluk-makhluk hidup
terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing.
Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai
gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan makhluk hidup yang
paling rendah tingkatannya, selain mempunyai gerak yang monoton, juga mempunyai
kemampuan bergerak secara bervariasi. Prinsip tersebut disebut jiwa vegetatif. Jenis hewan
mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari pada tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan
hewan, selain kemampuan bisa bergerak bervariasi juga mempunyai rasa. Prinsip ini disebut
jiwa sensitif. Dalam kenyataan manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia
selain mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai semua yang dimiliki
jenis-jenis makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan serta mempunyai pilihan untuk

berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini berarti manusia mempunyai prinsip yang memungkinkan
berpikir dan memilih. Prinsip ini disebut an nafs al insaniyyat. Prinsip inilah yang betul-betul
membeda manusia dari segala makhluk lainnya.
TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA
Allah SWT berfirman dalam surat Ad-dzariyat:56 bahwasannya:Allah tidak menciptakan
manusia kecuali untuk mengabdi kepadanyamengabdi dalam bentuk apa?ibadah dengan
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya seperti tercantum dalam Al-quran
????????????? ????? ???????? ???????? ????????? ????
Sesungguhnya telah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.
Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-ribu macam
bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada hal yang paling besar dengan
berdasarkan dan berpegang kepada Al-quran dan hadist didalam menjalankannya.Begitupun
sebaliknya dengan larangan-larangannya yang seakan terimajinasi sangat indah dalam pikiran
manusia namun sebenarnya balasan dari itu adalah neraka yang sangat menyeramkan,sangat
disayangkan bagi mereka yang terjerumus kedalamnya.Nauudzubillaahi min dzalik
Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah sedangkan
menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap manusia dari zaman
dahulu hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan mendapatkan surga,namun masih
banyak sekali orang-orang yang mengingkari dengan perintah Allah bahkan mereka lebih
tertarik dan terbuai untuk mendekati,menjalankan larangan-larangannya.Sehingga mereka
bertolak belakang dari fitrahnya sebagai manusia hamba Allah yang ditugasi untuk
beribadah.Oleh karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup bahagia di dunia dan bahagia
di akhirat.
FUNGSI DAN PERANAN MANUSIA
Berpedoman kepada QS Al Baqoroh 30-36, maka peran yang dilakukan adalah sebagai
pelaku ajaran allah dan sekaligus pelopor dalam membudayakan ajaran Allah.
Untuk menjadi pelaku ajaran Allah, apalagi menjadi pelopor pembudayaan ajaran Allah,
seseorang dituntut memulai dari diridan keluarganya, baru setelah itu kepada orang lain.
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah,
diantaranya adalah :
1.Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54)
belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu
Al Quran.
2.Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39)

ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja, tetapi
juga ilmu Allah.
3.Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 )
Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan
dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti apa yang telah
dicontohkan oleh Nabi SAW.
Manusia terlahir bukan atas kehendak diri sendiri melainkan atas kehendak Tuhan. Manusia
mati bukan atas kehendak dirinya sendiri Tuhan yang menentukan saatnya dan caranya.
Seluruhnya berada ditangan Tuhan Hukum Tuhan adalah hukum mutlak yang tak dapat
dirubah oleh siapapun hukum yang penuh dengan rahasia bagi manusia yang amat terbatas
pikirannya.
Kuasa memberi juga kuasa mengambil Betapa piciknya kalau kita hanya tertawa senang
sewaktu diberi. Sebaliknya menangis duka dan penasaran Sewaktu Tuhan mengambil sesuatu
dari kita. Yang terpenting adalah menjaga sepak terjang kita Melandasi sepak terjang hidup
kita dengan kebenaran Kejujuran dan keadilan?Cukuplah Yang lain tidak penting lagi.
Suka duka adalah permainan perasaan. Yang digerakan oleh nafsu iba diri Dan mementingkan
diri sendiri. Tuhanlah sutradaranya, Maka manusia manusia adalah pemain sandiwaranya
Yang berperan diatas panggung kehidupan Sutradara yang menentukan permainannya Dan
ingatlah bukan perannya yang penting Melainkan cara manusia yang memainkan perannya
itu.
Walaupun seseorang diberi peran sebagai seorang raja besar, Kalau tidak pandai dan baik
permainannya ia akan tercela. Sebaliknya biarpun sang sutradara memberi peran kecil tak
berarti Peran sebagai seorang pelayan atau rakyat jelata Kalau pemegang peran itu
memainkannya dengan sangat baik Tentu ia akan sangat terpuji dimata Tuhan juga dimata
manusia.
Apalah artinya seorang pembesar Yang dimuliakan rakyat Bila ia lalim rakus dan melakukan
hal hal yang hina. Maka ia akan hanya direndahkan dimata manusia Dan juga dimata Tuhan.
Sebaliknya betapa mengagumkan hati manusia Yang menyenangkan Tuhan Bila seorang
biasa yang bodoh miskin Dan dianggap rendah namun mempunyai sepak terjang Dalam
hidup ini penuh dengan kebajikan Yang melandaskan kelakuannya pada jalan kebenaran.
Maka mereka itulah yang paling mulia dimata Tuhan.
Wahai orang orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, diatasnya terdapat malaikat malaikat yang

bengis dan sadis yang tidak mengabaikan apa yang diperintahkan kepada mereka, dan mereka
melakukan apa yang diperintahkan
Itulah firman Allah yang diberikan kepada manusia dalam menjalankan peranannya selama
hidup di muka bumi.Peran terhadap diri sendiri dan keluarga.Bukan diawali dari peran untuk
keluarga atau pun negara tapi justru peran itu ditujukan untuk diri sendiri sebelum berperan
untuk orang lain.Peranan seseorang harus dibangun dari dalam diri sendiri secara terus
menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal,ketika sebuah pribadi telah menguasai
peranannya untuk diri sendiri, barulah bisa berperan untuk orang lain,terutama keluarga.Ada
sebuah kata kata dari seorang teman yang pernah berbagi dengan saya tentang masalah
berderma. Dia berkata pada sayakawan untuk kita bisa memberikan sesuatu kepada orang
lain tentunya kita harus dalam kondisi lebih terlebih dahulu, tidak mungkin kita dalam
kondisi kekurangan terus kita meberi untuk orng lain.Jadi untuk bisa membangun sebuah
keluarga, kelompok, negara dan mungkin yang lebih besar lagi maka haruslah menjadi
kewajiban kita untuk bisa terlebih dahulu membangun diri kita.
TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH
Tanggungjawab Abdullah terhadap dirinya adalah memelihara iman yang dimiliki dan
bersifat fluktuatif ( naik-turun ), yang dalam istilah hadist Nabi SAW dikatakan yazidu
wayanqusu (terkadang bertambah atau menguat dan terkadang berkurang atau melemah).
Tanggung jawab terhadap keluarga merupakan lanjutan dari tanggungjawab terhadap diri
sendiri. Oleh karena itu, dalam al-Quran dinyatakan dengan quu anfusakum waahliikum
naaran (jagalah dirimu dan keluargamu, dengan iman dari neraka).
Allah dengan ajaranNya Al-Quran menurut sunah rosul, memerintahkan hambaNya atau
Abdullah untuk berlaku adil dan ikhsan. Oleh karena itu, tanggung jawab hamba Allah adlah
menegakkan keadilanl, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap keluarga. Dengan
berpedoman dengan ajaran Allah, seorang hamba berupaya mencegah kekejian moral dan
kenungkaran yang mengancam diri dan keluarganya. Oleh karena itu, Abdullah harus
senantiasa melaksanakan solat dalam rangka menghindarkan diri dari kekejian dan
kemungkaran (Fakhsyaaiwalmunkar). Hamba-hamba Allah sebagai bagian dari ummah yang
senantiasa berbuat kebajikan juga diperintah untuk mengajak yang lain berbuat maruf dan
mencegah kemungkaran (Al-Imran : 2: 103). Demikianlah tanggung jawab hamba Allah yang
senantiasa tunduk dan patuh terhadap ajaran Allah menurut Sunnah Rasul.
TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH
Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat Allah dan harus
dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul manusia di muka bumi

adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan , wakil Allah di muka bumi, serta
pengelolaan dan pemeliharaan alam.
Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan
kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersifat kreatif, yang
memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk
kepentingan hidupnya.
Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang berupa kebebasan memilih dan menentukan,
sehingga kebebasannya melahirkan kreatifitas yang dinamis. Kebebasan manusia sebagai
khalifah bertumpu pada landasan tauhidullah, sehingga kebebasan yang dimilikitidak
menjadikan manusia bertindak sewenang-wenang.
Kekuasaan manusia sebagai wakil Tuhan dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan
yang telah digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu hokum-hukum Tuhan baik yang baik yang
tertulis dalam kitab suci (al-Quran), maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta
(al-kaun). Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang diwakili adalah wakil yang
mengingkari kedudukan dan peranannya, serta mengkhianati kepercayaan yang diwakilinya.
Oleh karena itu, ia diminta pertanggungjawaban terhadap penggunaan kewenangannya di
hadapan yang diwakilinya, sebagaimana firman Allah dalam QS 35 (Faathir : 39) yang
artinya adalah :
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah dimuka bumi. Barang siapa yang kafir,
maka (akibat) kekafiranorang-orang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan
pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lainhanyalah akan
menambah kerugian mereka belaka.
Kedudukan manusia di muka bumi sebagai khalifah dan juga sebagai hamba allah, bukanlah
dua hal yang bertentangan, melainkan suatu kesatuan yang padu dan tak terpisahkan.
Kekhalifan adalah realisasi dari pengabdian kepada allah yang menciptakannya.
Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian rupa.
Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir sifat-sifat tertentu yang menyebabkan
derajad manusia meluncur jatuh ketingkat yang paling rendah, seperti fiman-Nya dalam QS
(at-tiin: 4) yang artinya
sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
B. ALAM SEMESTA
Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar
meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)
Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al
Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut
digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta
"mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu
pengetahuan masa kini.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu
pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa
permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan
teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan,
dan ia terus-menerus "mengembang".
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia,
George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa
bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika
mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan
bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di
mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta
tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun
berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini
diterangkan dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al
Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.
Bumi dan Planet-Planet Lainnya
Dimulai dari planet Bumi: sebuah wahana yang ditumpangi oleh bermiliar manusia.
Kecerdasan spiritual manusialah yang akan memberi makna perjalanan di alam semesta ini;
perjalanan antargenerasi selama bermiliar tahun tanpa tujuan akhir yang diketahui pasti, yang
gratis dan tak berujung, hingga waktu kehancurannya tiba.
Namun Bumi masih terlalu kecil dibandingkan Matahari, sebuah bola gas pijar raksasa, lebih
dari 1.250.000 kali ukuran Bumi dan bermassa 100.000 kali lebih besar. Bumi yang tak
berdaya, tertambat oleh gravitasi, terseret Matahari mengelilingi pusat Galaksi lebih dari 200
juta tahun untuk sekali edar penuh. (Lalu apa rencana secercah kehidupan kita dalam
pengembaraan panjang ini? Sangat sayang bila kita tidak sempat melihat kosmos hari ini.
Sangat sayang kita tidak berencana sujud dan berserah kepada Tuhan Yang Mahakuasa.)

Pengiring Matahari lainnya adalah planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, Pluto, asteroid, komet dan sebagainya. Ragam wahana dalam tata surya itu berupa
sosok bola gas, bola beku, karang tandus yang sangat panas; semuanya tak terpilih seperti
planet Bumi. (Lalu, mengapa wahana yang tersebar di alam semesta yang sangat luas itu tak
semuanya mudah atau layak dihuni oleh kehidupan?)
Putaran demi putaran waktu berlalu, kehancuran wahana bermiliar manusia akan
menghampiri perlahan tapi pasti. Namun, berbagai pertanyaan manusia tentang misteri alam
semesta masih belum atau tak berjawab. Berbagai upaya rasionalitas manusia telah
dikerahkan dan pengetahuan bertambah, namun misteri alam semesta itu terus menjadi
warisan bagi generasi berikutnya.
Penjelajahan akal manusia mendapatkan fakta-fakta penyusun alam semesta, mulai dari dunia
atom, planet, tata surya, hingga galaksi dan ruang alam semesta yang berbatas galaksi-galaksi
muda. Dengan itu, pengetahuan manusia merentang dalam dimensi panjang 10-13 hingga
1026 meter, yang merupakan batas fakta-fakta yang dapat diperoleh dalam dunia sains. Pada
abad ke-21 manusia masih berambisi untuk menyelami dunia 10-35 meter (skala panjang
Planck) atau 10-20kali lebih kecil dari penemuan skala atom pada dekade pertama abad ke-20.
Begitu pula dimensi lainnya seperti waktu, energi, massa, rentangnya meluas dari yang lebih
kecil dan lebih besar.
Tentang rentang waktu alam semesta, manusia mendefinisikan berbagai zaman (dan zaman
transisi di antaranya): Zaman Primordial, ketika usia alam semesta antara 10-50 hingga
105 tahun, Zaman Bintang, (106 - 1014 tahun), Zaman Materi Terdegenerasi, (1015 1039 tahun), Zaman Black Hole, (1040 - 10100 tahun), Zaman Gelap ketika alam semesta
menghampiri kehancurannya dan Zaman Kehancuran Alam Semesta, ketika materi meluruh.
Tanpa fakta-fakta dan ilmu yang diketahui manusia (atas izin Allah), akhirnya manusia hanya
bisa berspekulasi dan tak bisa mendefenisikan berbagai keadaan, misalnya sebelum kelahiran
alam semesta dan setelah kehancuran.
Penjelajahan akal manusia bisa menggapai penaksiran hal-hal berikut: jumlah partikel (di
Matahari 1060 atau di Bumi 1050), energi ikat (antara Bumi dan Matahari sebesar 1033 Joule),
energi radiasi matahari sebesar 1026 watt, energi Matahari yang diterima Bumi sebesar
1022 Joule, energi yang diperlukan manusia per tahun sebesar 1020 Joule, energi
penggabungan inti atom, fissi 1 mol Uranium sebesar 1013 Joule, energi yang dihasilkan 1 kg
bensin sebesar 108 Joule. Sebuah anugerah yang besar bagi manusia, walaupun melalui
proses yang panjang.
Deskripsi dan Model Alam Semesta

Kesan umum luas dan megahnya alam semesta diperoleh penghuni Bumi dengan memandang
langit malam yang cerah tanpa cahaya Bulan. Langit tampak penuh taburan bintang yang
seolah tak terhitung jumlahnya. Struktur dan luas alam semesta sangat sukar dibayangkan
manusia, dan progres persepsi dan rasionalitas manusia tentang itu memerlukan waktu
berabad-abad.
Deskripsi pemandangan alam semesta pun beragam. Dulu alam semesta dimodelkan sebagai
ruang berukuran jauh lebih kecil dari realitas seharusnya. Ukuran diameter Bumi (12.500 km)
baru diketahui pada abad ke- 3 (oleh Eratosthenes), jarak ke Bulan (384.400 km) abad ke-16 (
Tycho Brahe, 1588), jarak ke Matahari (sekitar 150 juta km) abad ke-17 (Cassini, 1672),
jarak bintang 61 Cygni abad ke-19 , jarak ke pusat Galaksi abad ke-20 (Shapley, 1918), jarak
ke galaksi-luar (1929), Quasar dan Big Bang (1965). Perjalanan panjang ini terus berlanjut
antargenerasi.
Benda langit yang terdekat dengan bumi adalah bulan. Gaya gravitasi bulan menggerakkan
pasang surut air laut di bumi, tak henti-hentinya selama bermiliar tahun. Karena periode orbit
dan rotasi Bulan sama, manusia di Bumi tak pernah bisa melihat salah satu sisi permukaan
Bulan tanpa bantuan teknologi untuk mengorbit Bulan. Rahasia sisi Bulan lainnya, baru
didapat dengan penerbangan Luna 3 pada tahun 1959.
Manusia bisa mencapai batas-batas pengetahuan alam semesta yang luas, mengenal ciptaan
Allah yang tidak pernah dikenali di muka bumi seperti Black Hole, bintang Netron, Pulsar,
bintang mati, ledakan bintang Nova atau Supernova, ledakan inti galaksi dan sebagainya.
Akan tetapi, berbagai fenomena yang sangat dahsyat itu tak mungkin didekatkan dengan
mahluk hidup yang rentan terhadap kerusakan. Walau demikian, ada jalan bagi yang ingin
bersungguh-sungguh menekuninya.
Dengan Sains Menangkap Realitas Alam Semesta
Pemahaman manusia tentang alam semesta mempergunakan seluruh pengetahuan di bumi,
berbagai prinsip-prinsip, kepercayaan umum dalam sains (seperti ketidakpastian Heisenberg
tentang pengukuran simultan dimensi ruang dan waktu), serta berbagai aturan untuk
keperluan praktis. Melalui sebuah kerangka besar gagasan yang menghubungkan berbagai
fenomena (teori relativitas umum, teori kinetik materi, teori relativitas khusus) coba
dikemukakan satu penjelasan. Berbagai hipotesa, gagasan awal atau tentatif dikemukakan
untuk menjelaskan fenomena. Tentu gagasan tersebut masih perlu diuji kebenarannya untuk
dapat dikatakan sebuah hukum.

Dunia fisika membahas konsep energi, hukum konservasi, konsep gerak gelombang, dan
konsep medan. Pembahasan Mekanika pun sangat luas, dari Mekanika klasik ke Mekanika
Kuantum Relativistik. Mekanika Kuantum Relativistik mengakomodasi pemecahan persoalan
mekanika semua benda, Mekanika kuantum melayani persoalan mekanika untuk semua
massa yang kecepatannya kurang dari kecepatan cahaya. Mekanika Relativistik memecahkan
persoalan mekanika massa yang lebih besar dari 10-27 kg dan bagi semua kecepatan.
Mekanika Newton (disebut juga mekanika klasik) menjelaskan fenomena benda yang relatif
besar, dengan kecepatan relatif rendah, tapi juga bisa dipergunakan sebagai pendekatan
fenomena benda mikroskopik.
Mekanika statistik (kuantum klasik) adalah suatu teknik statistik untuk interaksi benda dalam
jumlah besar untuk menjelaskan fenomena yang besar, teori kinetik dan termodinamik.
Dalam penjelajahan akal manusia di dunia elektromagnet dikenal persamaan Maxwell untuk
mendeskripsikan kelakuan medan elektromagnet, juga teori tentang hubungan cahaya dan
elektromagnet. Dalam pembahasan interaksi partikel, ada prinsip larangan Pauli, interaksi
gravitasi, dan interaksi elektromagnet. Medan menyebabkan gaya; medan-gravitasi
menyebabkan gaya gravitasi, medan-listrik menyebabkan gaya listrik dan sebagainya.
Demikianlah, metode sains mencoba dengan lebih cermat menerangkan realitas alam semesta
yang berisi banyak sekali benda langit (dan lebih banyak lagi yang belum ditemukan).
Pengetahuan tentang luas alam semesta dibatasi oleh keberadaan objek berdaya besar, seperti
Quasar atau inti galaksi, sebagai penuntun tepi alam semesta yang bisa diamati; selain itu
juga dibatasi oleh kecepatan cahaya dan usia alam semesta (15 miliar tahun). Itulah sebabnya
ruang alam semesta yang pernah diamati manusia berdimensi 15-20 miliar tahun cahaya.
Namun, banyak benda langit yang tak memancarkan cahaya dan tak bisa dideteksi
keberadaannya, protoplanet misalnya. Menurut taksiran, sekitar 90% objek di alam semesta
belum atau tak akan terdeteksi secara langsung. Keberadaannya objek gelap ini diyakini
karena secara dinamika mengganggu orbit objek-objek yang teramati, lewat gravitasi.
Berbicara tentang daya objek, dalam kehidupan sehari-hari ada lampu penerangan berdaya 10
watt, 75 watt dan sebagainya; sedangkan Matahari berdaya 1026 watt dan berjarak satu sa*
dari Bumi, menghangatinya. Jika kita lihat, lampu-lampu kota dengan daya lebih besarlah
yang tampak terang. Menurut hukum cahaya, terang lampu akan melemah sebanding dengan
jarak kuadrat, jadi sebuah lampu pada jarak 1 meter tampak 4 kali lebih terang dibandingkan
pada jarak 2 meter, dan apabila dilihat pada jarak 5 meter tampak 25 kali lebih redup.
Maka, kemampuan mata manusia mengamati bintang lemah terbatas. Ukuran kolektor cahaya
juga akan membatasi skala terang objek yang bisa diamati. Untuk pengamatan objek langit

yang lebih lemah dipergunakan kolektor atau teleskop yang lebih besar. Teleskop yang besar
pun mempunyai keterbatasan dalam mengamati obyek langit yang lemah, walaupun berhasil
mendeteksi obyek langit yang berjuta atau bermiliar kali lebih lemah dari bintang terlemah
yang bisa dideteksi manusia. Pertanyaan lain muncul: Apakah semua objek langit bisa
diamati melalui teleskop? Berapa banyak yang mungkin diamati dan dihadirkan sebagai
pengetahuan?
Makin jauh jarak galaksi, berarti pengamatan kita juga merupakan pengamatan masa silam
galaksi tersebut. Cahaya merupakan fosil informasi pembentukan alam semesta yang
berguna, dan manusia berupaya menangkapnya untuk mengetahui prosesnya hingga takdir di
masa depan yang sangat jauh, yang akan dilalui melalui hukum-hukum alam ciptaan-Nya.
Pengetahuan kita tentang hal tersebut sangat bergantung pada pengetahuan kita tentang
hukum alam ciptaan-Nya; sudah lengkap dan sudah sempurnakah, ataukah baru sebagian
kecil, sehingga mungkin bisa membentuk ekstrapolasi persepsi yang salah?
Sampai di batas mana manusia bisa membayangkan dan menjangkaunya? Bagaimana kondisi
awal, bagaimana kondisi sebelumnya, bagaimana kondisi 5 miliar tahun ke depan, bagaimana
kondisi 50 miliar tahun ke depan dan seterusnya? Apakah pengetahuan agama akan memberi
jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut? Alam semesta yang megah akan runtuh, akan
hancur, tapi entah bagaimana prosesnya, dan ada apa setelah kehancuran itu? Kita kembali
kepada Allah untuk mencari jawaban-Nya, karena Dia adalah zat Maha Mengetahui atas
segala ciptaan-Nya, dan manusia hanya diberi pengetahuan-Nya sedikit.

BAB III
PENUTUP

A, KESIMPULAN
Bagi orang yang tidak menggunakan akal sehat, jika ia bertanya kepada diri
sendiri,Bagaimana saya ada? ia akan menjawab, Saya ada entah bagaimana! Dengan

penalaran demikian, ia akan menjalani kehidupan tanpa pernah merenungkan masalahmasalah seperti itu.
Akan tetapi, orang yang berakal semestinya merenungkan bagai-mana ia diciptakan, dan
menentukan makna hidupnya sesuai dengan hasil perenungannya. Dalam perenungan ini, ia
tidak perlu takut - seperti yang dirasakan sebagian manusia - untuk mencapai kesimpulan
Saya telah diciptakan. Orang yang tak mau merenungkan hal ini sebenarnya tidak ingin
bertanggung jawab pada sang Pencipta. Mereka takut harus mengubah gaya hidup, kebiasaan,
dan ideologi jika mengaku telah diciptakan. Oleh karena itu, mereka lari dari ketaatan kepada
Pencipta mereka. Demikianlah sikap yang diambil orang-orang yang menging-kari Allah dan
mengingkari (tanda-tanda kekuasa-an-Nya) karena kezaliman dan kesombongan mereka,
padahal hati mereka meyakini
B. SARAN
Penuturan yang tulus, terus-terang dan lancar akan memungkinkan setiap pembaca dari
berbagai usia dan kelompok sosial memahami buku-buku ini dengan cepat dan
mudah. Bahkan mereka yang keras menentang ketuhanan akan tersentuh dengan fakta-fakta
yang diungkapkan dalam buku-buku ini dan tidak dapat membantah kebenaran isinya.
Buku ini dan semua karya-karya lain dari penulis dapat dibaca secara perorangan atau dikaji
bersama dalam suatu diskusi. Membaca buku-buku ini dalam kelompok pembaca akan sangat
bermanfaat, karena para pembaca dapat mengutarakan perenungan dan pengalaman mereka
kepada yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
ACH YUSUF. Planet yang diciptakan untuk umat manusia Bandung 2002
IMAM HAWADI Permukaan bumi harus tetap berada pada suhu sedang Bandung 2001

Anda mungkin juga menyukai