Anda di halaman 1dari 100

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


DENGAN ANEMIA RINGAN

Studi Kasus Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Ahli Madya Kebidanan

Diajukan Oleh :
TRI WAHYUNI
NIM : 12618

AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA


PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN 2015

ii

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Studi Kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia
Ringan ini secara lancar.
Studi Kasus ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Kebidanan.
Dalam menyusun Studi Kasus ini penulis mengalami banyak kesulitan,
akan tetapi berkat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak Studi Kasus ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapakan terimakasih
kepada yang terhormat :
1. Drs. H. Moebari, M.Kes selaku Direktur Akademi Kesehatan Karya Husada
Yogyakarta.
2. Siti Mahmudah, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Program Studi Diploma III
Kebidanan.
3. Berlina Putrianti, S.ST, M.Kes selaku Pembimbing Utama Studi Kasus.
4. Dwi Suryanti, S.ST, M.Kes selaku Pembimbig Pendamping dalam Studi
Kasus.
5. Agnes Muharsini, S.Pd, S.SiT selaku Penguji Studi Kasus.

iv

6. Suprapti, Amd. Keb selaku pemilik BPM yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan Studi Kasus.
7. Sri Rahayu sebagai responden yang telah membantu kelancaran Studi Kasus.
8. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan.
9. Rekan-rekan Mahasiswi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Karya Husada
Yogyakarta yang telah mendukung.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan Studi Kasus ini. Semoga Studi Kasus ini dapat bermanfaat
bagi orang lain.

Yogyakarta, 02 Juli 2015

Penulis

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN


DI BPM SUPRAPTI KRAGILAN, SINDUADI, MLATI, SLEMAN

INTISARI

Tri Wahyuni 1, Berlina Putrianti, S.ST, M. Kes 2, Dwi Suryanti, S.ST, M. Kes 3
Latar Belakang : AKI di provinsi DIY mengalami fluktuasi yaitu tahun 2012
40/100.000 kelahiran hidup, tahun 2013 46/100.000 kelahiran hidup dan di tahun
2014 40/100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab AKI tersebut adalah
anemia yang terjadi karena kondisi kesehatan dan status gizi pada ibu hamil
rendah. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan komplikasi pada saat hamil,
bersalin dan nifas misalnya abortus, IUGR, BBLR, atonia uteri, perdarahan
bahkan kematian. Prevalensi anemia pada ibu hamil di provinsi DIY masih sekitar
15 sampai 39% di 4 kabupaten/kota kecuali kabupaten Sleman sudah dibawah
15%. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil Studi Kasus tentang
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan di BPM Suprapti
Tujuan Studi Kasus : Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
dengan menggunakan data primer dan data sekunder dari anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan kadar hemoglobin, buku KIA dan buku register. Subyek dalam
studi kasus ini adalah Ny Sri Rahayu G2P1Ab0Ah1 mulai dari UK 32 +4 minggu
sampai 36 +4 minggu.
Hasil : Pada awal kunjungan kadar hemoglobin 8,6gr% dan di akhir kunjungan
meningkat menjadi 11,8 gr%.
Kesimpulan : Terjadi kenaikan kadar hemoglobin sebesar 3,2 gr%
Kata Kunci : Anemia, Ibu Hamil

Mahasiswa Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Dosen Pembimbing Utama Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Dosen Pembimbing Pendamping Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.i
LEMBAR PERSETUJUANii
LEMBAR PENGESAHANiii
KATA PENGANTARiv
INTISARIvi
DAFTAR ISI..vii
DAFTAR TABEL...ix
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR SINGKATANxi
DAFTAR LAMPIRAN.....xiii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah..3
C. Tujuan4
D. Manfaat..5
E. Ruang Lingkup...5
F. Keaslian Penelitian.7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori8
1. Kehamilan8
2. Kehamilan Fisiologis.17
3. Kehamilan Patologi Anemia Pada Ibu Hamil20
4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan..30
B. Kerangka Berfikir.37

vii

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.38
B. Tempat dan Waktu...38
C. Subyek Studi Kasus..38
D. Jenis Data.39
E. Alat dan Metode Pengumpulan Data...39
F. Analisa Data.41

BAB IV

PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian42
1. Gambaran BPM..42
2. Gambaran Responden43
3. Hasil Kunjungan.44
B. Pembahasan..47
C. Keterbatasan.52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan..53
B. Saran.57

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Keaslian Penelitian

Table 2 : Kandungan Zat Besi Dalam Makanan

29

Tabel 3 : Keluhan Pasien dan Konjugtiva

47

Tabel 4 : Kadar Hemoglobin

48

Tabel 5 : Kenaikan BB, TFU, TBJ dan DJJ

49

Tabel 6 : Intervensi

51

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 : Kerangka Berfikir

37

DAFTAR SINGKATAN

AKI

Angka Kematian Ibu

ANC :

Ante Natal Care

ASI

Air Susu Ibu

BB

Berat Badan

BBLR :

Berat Bayi Lahir rendah

BPM :

Bidan Praktik Mandiri

CBC

Complete Blood Count

DIY

Daerah Istimewa Yogyakarta

DJJ

Denyut Jantung Janin

hCG

hormone Chorionic Gonadotropin

HCl

Hydrochloric Acid (Asam Klorida)

Hct

Hematokrit

HPHT :

Hari Pertama Haid Terakhir

INC

Intra Natal Care

IUGR :

Intra Uterine Growth Retardation

KIA

Kesehatan Ibu dan Anak

KIE

Komunikasi Informasi Edukasi

KPD

Ketuban Pecah Dini

MTBS :

Manjemen Terpadu Balita Sakit

P4K

Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

PNC

Post Natal Care

Px

Prosesus xiphoideus
xi

SDKI :

Survei Demografi Kesehatan Indonesia

SIAS :

Spina Iliaka Anterior Superior

TBC

Tuberculosis

TBJ

Tafsiran Berat Janin

TD

Tekanan Darah

TFU

Tinggi Fundus Uteri

TTV

Tanda-tanda Vital

UK

Usia Kehamilan

USG

Ultrasonografi

WHO :

World Health Organization

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Studi Kasus


Lampiran 2 : Permohonan Izin Studi Kasus
Lampiran 3 : Surat Balasan atau Izin Melakukan Studi Kasus
Lampiran4 : Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6 : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan
Lampiran 7 : Lembar Pemantauan Kadar Hemoglobin
Lampiran 8 : Leaflet Anemia Pada Ibu Hamil
Lampiran 9 : Lembar Konsultasi Laporan Studi Kasus

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi (Proverawati, 2011). Kehamilan terjadi jika ada
pertemuan antara sel telur atau ovum dengan spermatozoa (Saminem,
2009).
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia dalam
keadaan hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman,
namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya
merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini
mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun
(Saifuddin, 2010).
Tantangan bagi bangsa Indonesia adalah masih tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) yaitu 359/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi DIY masih mengalami
fluktuasi atau naik turun, yaitu pada tahun 2012 jumlah AKI sebanyak
40/100.000 kelahiran hidup, tahun 2013 naik menjadi 46/100.000
kelahirann hidup dan di tahun 2014 turun menjadi 40/100.000 kelahiran
sshidup(Dinas Kesehatan Yogyakarta, 2015).

Salah satu penyebab tingginya Angka Kematian Ibu adalah


keadaan kesehatan dan gizi ibu yang rendah selama masa hamil, terlihat
dengan masih banyaknya kejadian anemia pada ibu hamil. Menurut WHO
(World Health Organization) anemia merupakan suatu keadaan dimana
kadar hemoglobin < 11 gr% pada trimester I dan III, serta < 10,5 gr% pada
trimester II (Gde Manuaba, 2010).
Anemia kehamilan juga disebut potential danger to mother and
child (potensi membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia
memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam
pelayanan kesehatan. Hal ini terjadi karena anemia pada kehamilan dapat
menimbulkan banyak komplikasi mulai dari pada saat ibu hamil, bersalin
bahkan pada saat nifas, misalnya abortus, IUGR (Intra Uterine Growth
Retardation), BBLR (Berat Bayi Lahir rendah), inersia uteri, atonia uteri
perdarahan bahkan kematian (Gde Manuaba, 2010).
Kebijakan pemerintah yang telah dilakukan untuk mencegah
anemia adalah dengan melakukan cek kadar hemoglobin pada saat ibu
hamil melakukan kunjungan pertama (K1) dan kunjungan yang keempat
(K4) serta memberikan tablet Fe sebanyak 90 tablet selama masa
kehamilan. Capaian K1 dan K4 di Provinsi DIY pada tahun 2013 masingsmasing sebesar 100% atau 50.484 dan 93,31% atau 47.106 sedangkan
tahun 2014 mencapai 100% atau 50.218 dan 92% atau 46.209 (Dinas
Kesehatan Yogyakarta, 2015).

Sedangkan laporan Kabupaten/kota tahun 2013 menunjukkan


distribusi kapsul Fe1 sebesar 95,72% atau 48.323 dan di tahun 2014 turun
menjadi 94,35% atau 47.379. Sedangkan Fe3 dari 89,55% atau 45.209 di
tahun 2013 turun menjadi 89,12% atau 44.754 di tahun 2014 (Dinas
Kesehatan Yogyakarta, 2015).
Hasil survei tahun 2015 menunjukkan jumlah ibu hamil di Provinsi
DIY ada 50.218 di Kabupaten Bantul 14.508, Kabupaten Sleman 15.441,
Kabupaten Gunungkidul 9.159, Kabupaten Kulonprogo 6.087 dan
Kabupaten Kota Yogyakarta 5.023 dengan prevalensi ibu hamil anemia
masih pada kisaran 15 sampai 39% di 4 Kabupaten/Kota, kecuali di
Kabupaten Sleman anemia pada ibu hamil sudah dibawah 15 %. (Dinas
Kesehatan Yogyakarta, 2015)
Berdasarkan data diatas Yogyakarta merupakan salah satu wilayah
yang prosentase ibu hamil dengan anemia tinggi. Bidan Praktik Mandiri
Suprapti merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang terdapat
ibu hamil dengan anemia sebanyak 8 orang pada bulan Januari 2015
sampai bulan Maret 2015. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melakukan Studi Kasus tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan di BPM tersebut.

B.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari Studi Kasus ini adalah Bagaimana asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan?

C.

Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Diketahuinya asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
ringan.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengkajian data pada ibu hamil dengan anemia
ringan.
b. Diketahuinya pemeriksaan fisik dan kadar hemoglobin pada ibu
hamil dengan anemia ringan.
c. Diketahuinya analisis data pada ibu hamil dengan anemia ringan.
d. Diketahuinya diagnosa potensial dan tindakan segera pada ibu
hamil dengan anemia ringan.
e. Diketahuinya perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan.
f. Diketahuniya pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan.
g. Diketahuinya evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan.
h. Diketahuinya dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan menggunakan metode Varney dan SOAP.

D.

Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk Responden
Dapat menambah pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil.
b. Untuk Peneliti
Dapat menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan anemia.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Responden
Dapat melakukan pencegahan dan perawatan anemia pada saat ibu
hamil serta mencegah komplikasi dan kelainan akibat anemia pada
ibu hamil.
b. Untuk Peneliti
Dapat digunakan untuk mengaplikasikan ilmu kebidanan yang
diperoleh, sehingga dapat melakukan deteksi dini jika ada
komplikasi karena anemia pada ibu hamil.

E.

Ruang Lingkup
1. Materi
Materi dalam Studi Kasus ini adalah anemia pada ibu hamil.

2. Responden
Responden dalam Studi Kasus ini adalah Ny Sri Rahayu umur 26
tahun G2P1Ab0Ah1 mulai dari usia kehamilan 32
usia kehamilan 36

+4

+4

minggu sampai

minggu dengan anemia ringan.

3. Lokasi
Studi Kasus ini dilaksanakan BPM Suprapti yang beralamat di
Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.
4. Waktu
Studi Kasus ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juli
2015. Pengambilan data dilakukan dari tanggal 4 April 2015 sampai 01
Mei 2015.

F.

Keaslian Penelitian
Tabel 1 Keaslian Penelitian
Aspek

Judul

Variabel
Jenis Penelitian
Instrumen
Penelitian
Analisis Data
Responden

Penelitian I Dewa Ayu S


Perbedaan berat badan lahir dan
berat plasenta lahir pada ibu
hamil aterm dengan anemia dan
tidak anemia di RSUD Wangaya,
Denpasar Tahun 2012

Penelitian Sitti Asyirah


Faktor-faktor yang berhubungan
dengan anemia pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Bajeng
Kecamatan Bajeng Kabupaten
Goa Tahun 2012
Umur, paritas, status gizi, ANC,
ibu hamil aterm dengan anemia
pengetahuan
dan
kepatuhan
dan tidak anemia
menkonsumsi Fe
Analitik Korelasional
Analitik Korelasional

Studi Kasus Dewi Purnomo


Penelitian Sekarang
Asuhan kebidanan pada Ny. E
G1P0Ab0Ah0 dengan anemia Asuhan
Kebidanan
ringan
di
Puskesmas pada ibu hamil dengan
Sambungmacan 1, Sragen anemia
Tahun 2013
Ibu hamil dengan
Ny. E G1P0Ab0Ah0 dengan
anemia
anemia ringan
Deskriptif

Deskriptif

Alat Cek Hb dan Timbangan

Alat Cek Hb

Alat Cek Hb

Kuesioner

Bivariat
Multivariat
Univariat
Univariat
110 ibu hamil aterm di RSUD 100 ibu hamil di Puskesmas Ny. E G1P0Ab0Ah0 UK 32
Ibu Hamil TM III
Wangaya
Bajeng
minggu

Persamaan dalam keaslian penelitian ini, yaitu sama-sama membahas tentang anemia pada ibu hamil, sedangkan perbedaannya
terletak pada jumlah variabel, responden, tempat dan waktu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Tinjauan Teori
1. Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Proverawati, 2011).
Menurut Sulistyawati, 2009 fase-fase kehamilan meliputi :
a. Sperma memasuki vagina pada saat melakukan koitus
b. Proses kapasitasi, yaitu perubahan sperma secara biokimia agar
sperma lebih cepat untuk mencapai tempat pembuahan (pars
ampularis)
c. Reaksi akrosom, yaitu sperma mengeluarkan cairan hyaluronidase
dan tripsin agar sperma dapat menembus sel telur atau ovum,
kemudian memasuki zona pellusida dan corona radiate
d. Reaksi granula kortikol, yaitu sel-sel granulose menutup dengan
sendirinya agar tidak ada lagi sperma yang masuk ke dalam sel
telur.
e. Kepala sel sperma membesar membentuk pronekleus laki-laki dan
sel telur membentuk pronekleus perempuan. Kedua pronekleus
berfusi membentuk zigot kemudian menjadi morulla dan morulla
menjadi blastula

f. Blastula masuk kedalam kavum uteri dan terjadi implantasi. Pada


bagian blastula terdapat inner cell mass yang dapat menyebabkan
luka kecil untuk implantasi dan akan menutup kembali. Sehingga
pada saat implantasi kadang-kadang ada sedikit perdarahan atau
flek-flek.
Menurut Sarwono, 2011 kehamilan diklasifikasikan dalam tiga
trimester, yaitu :
a. Trimester satu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12
minggu).
b. Trimester kedua, dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan (1327 minggu).
c. Trimester ketiga, dimulai dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40
minggu).
Menurut Sulistyawati, 2009 tanda kehamilan ada ada 3, yaitu :
a. Tanda presumtif atau tanda tidak pasti
1) Amenore (Tidak datang bulan)
Kehamilan menyebabkan dinding uterus (endometrium) tidak
diluruhkan,

sehingga

amenore

dianggap

sebagai

tanda

kehamilan. Akan tetapi amenore juga dapat terjadi pada wanita


atau perempuan dengan penyakit kronik (tumor), faktor-faktor
lingkungan, malnutrisi, gangguan emsional dan lain-lain.

10

2) Mual dan muntah


Mual muntah pada ibu hamil terjadi karena pengaruh hormon
estrogen dan progesteron yang mengakibatkan asam lambung
atau HCl meningkat. Akan tetapi mual dan muntah tidak
termasuk dalam tanda pasti kehamilan, karena mual muntah
juga dapat dialami pada orang yang mengalami gangguan pada
sistem pencernaan.
3) Payudara tegang
Konsentrasi hormon estrogen, progesteron dan somatomatrofin
yang tinggi pada saat hamil menyebabkan payudara tegang dan
membesar, serta penumpukan cairan, garam dan lemak pada
bagian payudara. Akan tetapi, payudara tegang juga dapat
terjadi pada penggunaan kontrasepsi hormonal, tumor otak atau
ovarium.
b. Tanda kemungkinan hamil
1) Reaksi kehamilan positif
Pada saat dilakukan PP test hasilnya positif. Hal ini terjadi
karena

adanya

peningkatan

hCG

(hormone

Chorionic

Gonadotropin).
2) Tanda piscasecks, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah,
sehingga menonjol jelas kearah pembesaran tersebut.

11

3) Ballottement positif
Jika dilakukan pemeriksaan palpasi pada ibu hamil dengan cara
menggoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa
patulan di sisi lain.
4) Braxton hicks
Bila uterus dirangsang atau distimulus dengan diraba, maka
uterus akan mudah berkontraksi.
5) Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada bagian vulva,
vagina dan serviks.
c. Tanda pasti
1) Terasa gerakan janin
Untuk primigravida ibu akan merasakan gerakan janin pada
usia kehamilan 18 minggu dan multigravida pada usia
kehamilan 12 minggu.
2) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)
Jika menggunakan Doppler DJJ dapat terdengar pada usia 12
minggu dan jika menggunakan linec baru akan terdengar pada
usia kehamila 16 minggu.
3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya embrio dan kantung
kehamilan.

12

Menurut Sulistyawati, 2009 dan Salmah 2006 perubahan


anatomi dan fisiologi pada ibu hamil, meliputi :
a. Sistem reproduksi
Pada saat hamil akan terjadi perubahan pada uterus, ovarium, vulva
dan vagina. Uterus akan membesar sampai pada batas hati,
beratnya juga akan berubah dari yang awalnya hanya 30 gram bisa
mencapai 1.000 gram. Ovarium juga tidak akan mengalami ovulasi
atau menghasilkan sel telur yang matang lagi, karena plasenta akan
mengambil alih pengeluaran hormon estrogen dan progesteron.
b. Sistem kardiovaskuler
Selama hamil jumlah curah jantung atau darah yang yang dipompa
jantung setiap menit mengalami peningkatan antara 30 sampai
50%. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang
semakin meningkat, baik bagi ibu maupun janinnya. Peningkatan
curah jantung ini dimulai pada usia kehamilan 6 minggu dan akan
mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16 sampai 28 minggu.
Akan tetapi setelah usia kehamilan 30 minggu curah jantung akan
menurun kembali, karena pembesaran rahim menekan vena yang
membawa darah dari tungkai kembali ke jantung. Setelah
persalinan curah jantung akan menurun antara 15 sampai 25% dan
berangsur-angsur kembali normal.

13

c. Sistem urinaria
Pada saat hamil ginjal akan bekerja lebih berat dan mencapai
puncaknya pada saat usia kehamilan 16 sampai 24 minggu. Hal ini
terjadi, karena adanya peningkatan volume atau curah jantung.
Pada akhir kehamilan fungsi juga akan berat, karena ibu hamil
lebih sering miring kekiri dan hal tersebut mengakibatkan fungsi
ginjal lebih berat bila dibandingkan dengan posisi berdiri.
d. Sistem gastrointestinal
Adanya hormone progesteron dan rahim atau uterus yang semakin
membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah, sehingga
akan lebih sering mengalami sembelit. Selain itu, hormon
progesteron juga mengakibatkan rasa panas (heartburn) dan
sendawa.

Hal

ini

terjadi,

karena

hormon

progesterone

menyebabkan rileksasi pada bagian sfigter di kerongkongan,


sehingga makanan lebih lama berada di lambug.
e. Sistem metabolisme
Kebutuhan zat besi pada saat hamil sekitar 1.000 mg, 500 mg
digunakan untuk meningkatkan massa sel darah merah, 300 mg
digunakan untuk transportasi ke janin dan 200 mg digunakan untuk
menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Kebutuhan kalsium
juga meningkat menjadi 70% dari biasanya, karena kebutuhan
kalsium untuk janin sebesar 30-40 gram untuk pembentukan
tulang.

14

f. Sistem muskuloskeletal
Estrogen dan progesteron membuat otot dan ligamentum menjadi
rileks, sehingga simpisis pubis akan melebar 4 mm terutama pada
usia kehamilan 32 minggu. Selain itu, pembesaran uterus juga
mengakibatkan posisi ibu menjadi lordosis, karena tidak ada otot
abdomen yang menyangga.
g. Kulit
Pada saat hamil ibu akan lebih sering berkeringat, karena adanya
vasodilatasi. Selain itu ibu juga mengalami hiperpigmentasi pada
bagian-bagian tubuh tertentu, misalnya perut, puting susu,
timbulnya strie dan lain-lain.
h. Payudara
Pada saat hamil payudara akan semakin besar tegang dan berat
serta pengeluaran ASI, karena hipofisis anterior prolaktin
merangsang produksi kolostrum dan ASI.
i. Sistem endokrin
Pada saat hamil, maka fungsi hormon estrogen dan progesteron
akan diambil alih oleh plasenta.
j. Sistem pernapasan
Pada saat hamil pernafasan akan lebih dalam dan cepat, hal ini
terjadi karena kebutuhan oksigen yang lebih banyak untuk ibu dan
janinnya.

15

Menurut Sulistyawati, 2009 perubahan dan adaptasi psikologi


selama kehamilan meliputi :
a. Perubahan peran selama hamil
Tahap-tahap adaptasi pada ibu hamil sebagai berikut :
1) Tahap antisipasi
Pada tahap ini wanita hamil akan memulai perannya dengan
merubah peran sosialnya melalui latihan-latihan tertentu,
misalnya kelas ibu hamil. Pada tahap ini interaksi antara ibu
hamil dengan ibu muda lainnya akan mempercepat penerimaan
peran barunya sebagai ibu.
2) Tahap honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan
diri)
Pada tahap ini wanita akan menerima perannya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara tidak langsung wanita
tersebut akan mengubah posisinya dari yang awalnya sebagai
penerima kasih sayang menjadi pemberi kasih sayang pada
bayinya.
3) Tahap stabil (bagaimana melihat penampilan dalam peran)
Pada tahap ini wanita akan mencapai titik stabil dalam
penerimaan peran barunya. Ia juga akan melakukan aktivitasaktivitas yang positif dan berfokus pada kehamilannya,
misalnya mencari informasi tentang persiapan persalinan, cara
mendidik anak, cara menjaga kesehatan dan lain-lain.

16

4) Tahap akhir (perjanjian)


Meskipun sudah mencapai titik stabil, wanita tersebut akan
tetap membuat perjanjian dengan dirinya sendiri dan sebisa
mungkin ia akan menepati janji tersebut, misalnya menjadi ibu
yang baik saat bayinya lahir.
b. Perubahan psikologi trimester I (periode penyesuaian)
Perubahan pada trimester I meliputi :
1) Ibu merasa tidak sehat dan benci dengan kehamilannya.
2) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, kesedihan
dan bahkan berharap dirinya tidak hamil.
3) Ibu akan mencari tanda-tanda kehamilan untuk meyakinkan
dirinya bahwa ia benar-benar hamil.
4) Setiap terjadi perubahan dalam dirinya ia akan memperhatikan
dengan seksama.
5) Gairah seks yang berbeda-beda pada ibu hamil, akan tetapi
mayoritas akan mengalami penurunan.
c. Perubahan psikologi trimester II (periode kesehatan yang baik)
1) Ibu mearas sehat dan terbiasa dengan kehamilannya.
2) Ibu merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawaitran
tentang kehamilan.
3) Ibu mulai merasakan gerakan janin.
4) Ibu mulai menuntut perhatian dan cinta.

17

5) Ibu mulai merasa bahwa bayi yang dikandung merupakan


bagian dari dirinya.
6) Ibu akan fokus pada kehamilan, persalinan dan persiapan peran
baru.
d. Perubahan psikologi trimester III (periode penantian dengan penuh
kewaspadaan)
1) Rasa tidak nyaman muncul kembali karena ibu merasa jelek,
aneh dan tidak menarik.
2) Merasa khawatir jika bayi yang dikandung tidak lahir tepat
waktu, takut bayinya tidak normal dan lain-lain.
3) Merasa sedih karena akan terpisah dengan bayinya.
4) Merasa mudah terluka atau sensitif.

2. Kehamilan Fisiologis
Kehamilan normal atau fisiologis adalah kehamilan dimana kondisi ibu
dan janin berjalan dengan baik tanpa keluhan-keluhan yang
mengganggu aktivitas dan pertumbuhan janin. Jadi, ada dua penilaian
yang menentukan kehamilan sehat yaitu kondisi ibu dan pertumbuhan
janin (Saminem, 2009). Ciri-ciri kehamilan yang normal menurut
Saminem dan Sulistyawati, 2009 antara lain sebagai berikut :
a. Bebas Keluhan
Keluhan yang dimaksud di sini adalah keluhan tidak normal yang
mengganggu aktivitas ibu. Misalnya pingsan, perdarahan, nyeri

18

berat pada bagian ulu hati, mata berkunang-kunang, mual-muntah


berlebih hingga badan lemas, dan jantung berdebar-debar. Akan
tetapi, apabila keluhan yang dirasakan masih dalam batas normal
seperti mual di pagi hari, mudah lelah, atau susah buang air besar
hal itu merupakan hal yang wajar atau normal.
b. Tanda Vital Normal
Tanda-tanda vital merupakan penilaian awal dalam menentukan
kesehatan ibu hamil. Penilaian tanda-tanda vital meliputi tekanan
darah, suhu, nadi, dan respirasi. Pemeriksaan ini wajib dilakukan
setiap ibu melakukan pemeriksaan kehamilan. Apabila terjadi
kelainan kehamilan akan terlihat dari abnormalitas tanda vital
tersebut, baik hanya salah satu maupun semua.
c. Tinggi Fundus Uteri (TFU) sesuai masa kehamilan
Pembesaran perut sesuai masa kehamilan adalah sebagai berikut :
12 minggu

3 jari diatas simpisis

16 minggu

pertengahan simpisis dan pusat

20 minggu

3 jari dibawah pusat

24 minggu

setinggi pusat

28 minggu

3 jari diatas pusat

32 minggu

pertengahan pusat dan prosesus xiphoideus

36 minggu

3 jadi dibawah prosesus xiphoideus (px)

40 minggu

pertengahan pusat dan prosesus xiphoideus

19

Apabila pembesaran perut tidak sesuai dengan usia kehamilan,


maka akan mengindikasikan kelainan seperti bayi besar, kembar,
atau polyhidramnion. Sedangkan pembesaran perut yang kurang
dari semestinya bisa dicurigai sebagai malnutrisi atau IUGR (Intra
Uterine Growth Retardation), dan kehamilan ektopik terganggu.
Menurut Sulistyawati, 2009 penambahan berat badan pada ibu
hamil trimester III adalah 0,5 kg per minggu. Sedangkan untuk
jumlah penambahan berat badan pada ibu hamil totalnya 8 sampai
12 kg. akan tetapi, biasanya pada ibu hamil dengan anemia akan
mengalami gangguan penyerapan nutrisi. Hal ini terjadi karena ibu
hamil yang mengalami anemia mengalami kekurangan hemoglobin
dimana hal ini akan mempengaruhi jumlah oksigen yang membawa
sari-sari makanan keseluruh tubuh.
d. Denyut Jantung Janin
Pada keadaan normal, denyut jantung janin antara 120-160 kali
permenit. Apabila terjadi gangguan kehamilan, DJJ akan berubah
menjadi lebih cepat atau lebih lambat, hal ini menandakan adanya
stres janin atau gawat janin.
e. Tes Laboratorium
Ibu hamil perlu melakukan beberapa tes laboratorium tiga tes
laboratorium yang wajib dijalani ibu hamil adalah tes kadar
hemoglobin, tes protein urin, dan kadar gula dalam darah.

20

Menurut Saifuddin, 2010 ibu hamil dikategorikan dalam


kehamilan normal, apabila :
a. Ibu sehat baik fisik maupun rohani
b. Tidak ada riwayat obstetri, misalnya penyakit menurun atau
menular
c. Tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan
d. Pemeriksaan fisik dan labolatorium normal.

3. Kehamilan Patologis
Kehamilan patologis adalah kehamilan yang disertai dengan penyulit
atau gangguan atau komplikasi. Bentuk-bentuk patologi kehamilan
menurut Sujiyatini dkk, 2009 adalah sebagai berikut :
a. Anemia Pada Ibu Hamil
1) Pengertian
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin
sehingga tidak mampu memenuhi fungsi-fungsinya sebagai
pembawa
Wasnindar,

oksigen
2007).

ke

seluruh

Menurut

jaringan
WHO

(Tarwoto
(World

dan

Health

Organization) anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar


hemoglobin < 11 gr% pada trimester I dan III, serta < 10,5 gr%
pada trimester II. Jika anemia pada ibu hamil tidak segera
ditangani, maka anemia tersebut akan menjadi anemia yang

21

lebih parah yaitu menjadi anemia sedang yang dapat berlanjut


menjadi anemia berat. (Gde Manuaba, 2010). Kriteria anemia
menurut WHO (1968) yaitu
Laki-laki dewasa

Hemoglobin <13 gr/dl

Wanita dewasa tidak hamil

Hemoglobin <12 gr/dl

Wanita hamil

Hemoglobin <11 gr/dl

Anak umur 6-14 tahun

Hemoglobin <12 gr/dl

Anak umur 6 bulan-6 tahun

Hemoglobin <11 gr/dl

Derajat anemia berdasarkan kadar hemoglobin menurut WHO


Ringan sekali

Hemoglobin 10 gr/dl sampai normal

Ringan

Hemoglobin 8 gr/dl sampai 9,9 gr/dl

Sedang

Hemoglobin 6 gr/dl sampai 7,9 gr/dl

Berat

Hemoglobin < 6 gr/dl

2) Patofisiologi
Pada saat hamil darah bertambah banyak atau biasanya disebut
dengan hemodilusi atau hydremia yang dimulai pada saat usia
kehamilan 16 minggu dan mencapai puncaknya pada usia
kehamilan 32-33 minggu. Akan tetapi pertambahan antara
plasma darah dengan eritrosit tidak seimbang, dimana
penambahan plasma darah mencapai 25 sampai 30% dan
penambahan

sel

darah

merah

hanya

20%,

menyebabkan anemia fisiologis (Saminem, 2009).

sehingga

22

3) Penyebab Anemia
Penyebab anemia menurut Jurnal D III Kebidanan Mutiara
Indonesia, penyebab anemia, antara lain sebagai berikut :
a) Kehilangan banyak darah
Kehilangan banyak darah merupakan salah satu penyebab
anemia, hal ini terjadi karena persediaan dan absorbsi Fe
yang tidak mampu menggantikan darah yang hilang.
Gangguan absorbsi atau penyerapan pada bagian usus,
karena adanya infeksi, peradangan dan parasit (cacing).
b) Kebutuhan Fe yang meningkat dan tidak diimbangi dengan
asupan Fe.
Pada saat hamil kebutuhan Fe meningkat sekitar 40 mg/hari
atau 2 kali lipat dari wanita yang tidak hamil.
c) Penyakit Kronis seperti malaria, TBC dan cacing.
Penyakit malaria disebabkan oleh nyamuk Anopheles betina
yang pada saat menggigit akan menghisap darah manusia
dan akan menginfeksi melalui aliran darah, aliran darah
masuk ke dalam hati dan akhirnya parasit tersebut merusak
sel darah merah. Untuk penyakit TBC dia akan menyebar
melalui paru, hati bahkan pada bagian tulang, sehingga
akan menurunkan fungsi sum-sum tulang belakang.

23

4) Jenis Anemia
Menurut Proverawati, 2011 jenis-jenis anemia pada ibu hami,
antara lain sebagai berikut :
a) Anemia defisiensi besi
Sekitar 95% kasus anemia selama kehamilan terjadi karena
kekurangan zat besi. Penyebab anemia ini biasanya karena
asupan

makanan

yang

kurang

memadai,

gangguan

penyerapan atau resorpsi dan banyak zat besi yang


terbuang, misalnya pada kasus perdarahan. Diagnosa untuk
anemia defisiensi besi biasanya dengan

melakukan

pemeriksaan Hct 30%, penurunan kadar besi dan feritin


serum (zat besi total dalam tubuh).
b) Anemia megaloblastik
Merupakan anemia yang terjadi karena defisiensi asam folat
atau B12. Defisiensi asam folat ini akan meningkatkan
resiko kecacatan pada tabung saraf (medulla spinalis) di
sum-sum tulang belakang. Anemia ini bisa dicegah dengan
memberikan asam folat 0,4 mg/hari sedangkan untuk
wanita yang memiliki janin dengan spina bifida harus
minum 4 mg/hari dimulai sebelum konsepsi. Diagnosa
anemia ini dapat ditegakkan dengan jumlah serum folat
yang rendah.

24

c) Anemia Hipoplastik
Merupakan jenis anemia yang terjadi karena adanya
penurunan fungsi sumsum tulang belakang. Anemis ini
ditandai dengan gejala perdarahan, seperti petekie dan
ekimosis (perdarahan kulit).
d) Anemia Hemolitik
Merupkan jenis anemia dimana sel darah merah mengalami
hemolisis sebelum waktunya atau penghancuran sel darah
merah sebelum 120 hari.

5) Tanda dan Gejala


Menurut Proverawati, 2011 gejala awal anemia pada ibu hamil
biasanya tidak spesifik, misalnya :
a) Marasa lelah atau lemah, hal ini terjadi karena oksigen
dalam jaringan otot kurang sehingga metabolisme atau
mekanisme otot menjadi terganggu.
b) Pucat
c) Konsentrasi terganggu, hal ini terjadi karena pasukan
oksigen ke otak kurang.
d) Jika anemia berat maka denyut jantung akan cepat. Hal ini
terjadi karena jantung akan memompa darah lebih cepat
sehingga denyut jantung menjadi lebih cepat.
e) Sesak nafas terjadi karena jumlah oksigen hanya sedikit.

25

6) Diagnosa
Dalam penelitian Sitti Asyirah tahun 2012 diagnosa anemia
pada ibu hamil dapat ditegakkan dengan cara :
a) Anamnesa dan pemeriksaan fisik
Pada saat dilakukanan anamnesa ibu hamil yang mengalami
anemia akan sering mengeluh mudah capek atau lelah,
pusing dan mata berkunang-kunang. Sedangkan untuk
pemeriksaan fisik biasanya pada daerah konjungtiva akan
nampak pucat atau anemis.
b) Cek Hemoglobin sederhana dengan Metode Sahli
Cek hemoglobin dengan metode ini dilakukan dengan cara :
i.

Persiapkan alat yang akan digunakan, yaitu : kapas


alkohol, tabung haemometer, larutan HCl

(0,1%),

lancet, pipet, aquades dan sarung tangan.


ii.

Isi tabung haemometer dengan HCL (0,1%) sampai


angka 2.

iii.

Gunakan sarung tangan sebagai alat perlindungan diri.

iv.

Bersihkan ujung jari tengan pasien sebelah kiri dengan


menggunakan kapas alkohol dan tunggu sampai kering.

v.

Tusuk jari yang sudah dibersihkan tadi dengan


menggunakan lancet, darah yang pertama keluar diusap
dengan menggunakan kapas alkohol, pijat ujung jari
sampai darah cukup dan dihisap.

26

vi.

Hisap darah secara perlahan dan teliti (tidak boleh ada


gelembung udara yang masuk) sampai batas tanda 20
mm.

vii.

Bersihkan

ujung

jari

bekas

tusukan

dengan

menggunakan kapas alkohol.


viii.

Masukkan darah kedalam larutan HCl (0,1%) tanpa


menimbulkan gelembung udara,pipet dibilas sampai
bersih.

ix.

Encerkan dengan aquades setetes demi setetes sampai


warnanya sama dengan warna standar.

x.

Baca hasil cek hemoglobin dengan skala pada tabung.

c) Tes Labolatorium
Hitung darah lengkap atau CBC untuk menentukan tingkat
keparahan dan jenis anemia berdasarkan ukuran sel darah
merah. Misalnya anemia mikrositik karena ukuran sel darah
merah kecil.
7) Dampak atau Resiko
Dampak pada anemia tergantung dari beratnya anemia. Jika
anemia masih ringan biasanya hanya mudah lelah, akan tetapi
jika anemia yang dialami sudah berat, maka akan lebih
beresiko misalnya kerusakan pada otak, gangguan fungsi
jantung bahkan bisa menyebabkan kematian (Gde Manuaba,
2010).

27

Dampak atau pengaruh anemia menurut Gde Manuaba, 2010


antara lain sebagai berikut :
a) Saat hamil
i.

Abortus atau keguguran

ii.

IUGR (Intra Uterine Growth Retardation)

iii.

BBLR

iv.

Fetal Distres
Pada ibu hamil dengan anemia jumlah eritrosit atau sel
darah

merah

akan

berkurang,

hal

ini

akan

mempengaruhi jumlah hemoglobin yang membawa


oksigen dan sari-sari makanan ke janin. Apabila jumlah
oksigen yang dibawa tidak mencukupi maka pembuluh
darah akan mengalami atrofi atau pengecilan, kalsifikasi
bahkan infark yang akan menyebabkan gangguan pada
fungsi plasenta. Hal tersebut mengakibatkan jumlah
oksigen dan sari-sari makan yang dibawa melalui
hemoglobin

tidak

mampu

mencukupi

untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin serta janin


kekurangan oksigen.
b) Saat bersalin
i.

Inersia Uteri
Inersia uteri ini terjadi karena jumlah oksigen yang
dibawa ke uterus kurang atau tidak mampu mencukupi

28

untuk kontraksi uterus, sehingga kontraksi tidak


adekuat.
ii.

Partus Lama
Partus lama terjadi karena adanya inersia uteri yang
menyebabkan pembukaan berlangsung lebih lama.

iii.

Fetal distress
Proses

pembukaan

yang

lama

tersebut

akan

mengakibatkan fetal distress, karena janin terlalu lama


berada di dalam panggul. Selain itu ibu yang bersalin
dalam kondisi anemia jumlah tenaganya juga lebih
sedikit bila dibandingkan dengan ibu bersalin yang
tidak anemia.
iv.

Persalinan dengan tindakan

c) Saat post partum


i.

Retensio sisa plasenta

ii.

Subinvolusio uteri

iii.

Perdarahan post partum

iv.

Infeksi masa nifas

v.

Gagal jantung bahkan kematian

29

8) Penatalaksanaan Anemia
Menurut Proverawati, 2011 dan Tarwoto dan Wasnindar (2007)
penatalaksanaan anemia dilakukan dengan cara :
a. Melakukan anamnesa apakah ibu sudah benar cara
mengkonsumsi tablet Fe.
b. Menganjurkan ibu agar menkonsumsi makanan

yang

mengandung zat besi baik yang berasal dari tumbuhan dan


hewani.
Tabel 2 Kandungan zat besi dalam makanan
Jenis Makanan
Kacang Hijau
Bayam
Terlur Ayam
Kacang Kedelai
Daging Ayam
Kangkung
Daging Sapi

Kenaikan kadar hemoglobin (gr%)


0,11
0,06
0,04
0,11
0,02
0,04
0,04

c. Memaksimalkan penyerapan Fe atau zat besi dengan cara


menganjurkan ibu untuk menkonsumsi tablet Fe dengan
makanan atau minuman yang mengandung vitamin C
misalnya air jeruk atau strawberry agar penyerapan zat besi
bisa maksimal. Serta tidak menganjurkan atau melarang ibu
meminum tablet Fe dengan teh atau kopi, karena
kandungan tanin dalam teh atau kopi akan menghambat
penyerapan zat besi.
d. Memberikan terapi obat, yaitu kombinasi dari 60 mg
elemen zat besi dan 500 g asam folat untuk anemia ringan

30

1x1, anemia sedang 2x1 dengan melakukan kolaborasi


dengan dokter spesialis kandungan dan anemia berat maka
dirujuk ke instansi yang lebih tinggi untuk dilakukan
transfusi darah. Menurut Prawirohardjo (2009) 60 mg
elemen besi dapat meningkatkan kadar hemoglobin 1 gr%.

4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan


Secara umum dokumentasi dapat diartikan sebagai catatan otentik atau
semua surat asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam
persoalan hukum. Sedangkan dokumentasi dalam kebidanan adalah
suatu bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam
melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien,
bidan dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis
dengan tanggung jawab bidan (Sudarti, 2010). Dokumentasi dalam
asuhan kebidanan merupakan suatu pencatatan yang lengkap dan
akurat terhadap keadaan atau kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan
asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan) (Sudarti, 2010).

31

Menurut Sudarti, 2010 dukumentasi dalam asuhan kebidanan dapat


dilakukan dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut :
a. Manjemen Varney
Helen Varney mengungkapkan alur berfikir bidan pada saat
menghadapi klien meliputi tujuh langkah, yaitu :
1) Langkah I (pengumpulan data dasar)
Langkah ini dilakukan dengan melakukan pengkajian melalui
proses pengumpulan data yang diperlukan untuk mengevaluasi
keadaan pasien secara lengkap.
Langkah pengumpulan data dasar meliputi :
a) Identitas (nama, umur, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, alamat baik istri maupun suami).
b) Anamnesa (alasan kunjungan, keluhan utama, riwayat
perkawinan, riwayat haid, riwayat obstetrik, riwayat
kontrasepsi,

riwayat

kesehatan,

riwayat

kehamilan

sekarang, pola kebutuhan sehari-hari, personal hygiene,


data psikologis, data sosial, yang menanggung biaya ANC
dan persalinan).
c) Data obyektif (pemeriksaan umum atau TTV, pemeriksaan
khusus atau pemeriksaan fisik, pemeriksaan Leopold,
pemeriksaan TFU dan DJJ, pemeriksaan panggul luar, dan
reflek patella).

32

Ukuran panggul yang normal, yaitu :


Distansia spinarum, yaitu diukur dari SIAS (Spina Iliaka
Anterior Superior) kanan sampai SIAS (Spina Iliaka
Anterior Superior) kiri. Ukuran yang normal 23-26 cm.
Distansia kristarum, yaitu diukur dari krista iliaka kanan
sampai krista iliaka kiri, ukuran normal antara 26-29 cm.
Konjungata eksterna (boudeloque), yaitu diukur dari tepi
atas sympisis sampai lumbal V, ukuran normal 18-20 cm.
Lingkar panggul, yaitu diukur dari tepi atas sympisis,
melewati trocanther mayor sebelah kanan, lumbal V,
trocanther mayor kiri, hingga sampai tepi atas sympisis
kembali, ukuran normal 80-90 cm.
2) Langkah II (interpretasi data dasar)
Pada langkah ini dilakukan interpretasi data secara benar
terhadap diagnosis atau masalah kebutuhan pasien, masalah
atau diagnosis yang spesifik.
Contoh :
Ds :

umur ibu 21 tahun, G1P0Ab0Ah0.


Ibu mengatakan badannya cepat lelah dan capek.

Do :

UK 36 minggu, dari HPHT 24 desember 2014.


TFU 3 jari dibawah Px.
Persentasi Puki (Leopold II)
Persentasi kepala (Leopold III)

33

Janin tunggal (Leopold I, II dan III)


Kepala masuk panggul 1/5 bagian (Leopold V)
Janin hidup DJJ (+) 138 x/menit pada satu tempat.
Kadar Hemoglobin 9,8 gr%.
Dx :

ibu G1P0Ab0Ah0 UK 36 minggu, janin tunggal,


janin hidup dalam kehamilan dengan anemia ringan.

3) Langkah III (identifikasi diagnosa atau masalah potensial)


Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau
diagnosis masalah yang lain berdasarkan beberapa masalah dan
diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi yang cukup dan apabila memungkinan dilakukan
proses pencegahan atau dalam kondisi tertentu pasien
membutuhkan tindakan segera. Misal Diagnosa potensial dari
ibu hamil yang mengalami anemia ringan adalah IUGR dan
BBLR.
4) Langkah IV (identifikasi tindakan segera)
Tahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan identifikasi
dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan
masalah ditegakkan. Kegiatan bidan pada tahap ini adalah
konsultasi, kolaborasi, dan melakukan rujukan. Misalnya
melakukan kolaborasi dengan pihak gizi untuk melakukan
konseling tentang menkonsumsi makanan yang banyak
mengandung zat besi, seperti bayam , kangkung, telur dll.

34

5) Langkah V (perencanaan asuhan secara menyeluruh)


Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan
perencanaan

secara

menyeluruh

terhadap

masalah

dan

diagnosis yang ada. Dalam proses perencanaan asuhan secara


menyeluruh juga dilakukan identifikasi beberapa data yang
tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh dapat
berhasil. Misalnya :
a) Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
b) Beritahu ibu tanda bahaya TM III.
c) Berikan

KIE

pada

suami

dan

istri

tentang

cara

menkonsumsi tablet Fe dan anjurkan untuk menkonsumsi


makanan yang mengandung zat besi.
d) Beritahu ibu dampak anemia.
e) Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang.
6) Langkah VI (pelaksanaan asuhan atau implementasi)
Tahap ini merupakan tahap pelaksana dari semua rencana
sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis
yang ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh bidan
secara mandiri ataupun kolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya.
Contoh :
a) Memberitahu ibu bahwa dari hasil pemeriksaan ibu
mengalami anemia ringan.

35

b) Memberitahu ibu tanda bahaya TM III, yaitu gerakan janin


< 10x/hari, perdarahan dari jalan lahir (plasenta previa dan
solutsio).
c) Memberitahu ibu terapi obat Fe yang diberikan yaitu 1x1.
d) Memberitahu ibu cara menkonsumsi tablet Fe, yaitu
diminum dengan air putih atau air jeruk agar penyerapan Fe
dapat maksimal serta tidak boleh meminum Fe dengan kopi
atau teh, karena tannin yang terkandung dalam minuman
tersebut akan menganggu penyerapan Fe.
e) Memberitahu ibu dampak anemia, yaitu IUGR (Intra
Uterine Growth Retardation), inersia uteri, partus lama,
perdarahaan dan lain-lain.
7) Langkah VII (evaluasi)
Merupakan tahap terakhir dalam manejemen kebidanan yakni
dengan

melakukan

evaluasi

dari

perencanaan

maupun

pelaksanaan yang dilakukan bidan. Evaluasi sebagai bagian


dari proses yang dilakukan terus menerus untuk meningkatkan
pelayanan secara komprehensif dan selalu berubah sesuai
dengan kondisi atau kebutuhan klien.

36

b. SOAP
Model SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian awal pasien
dengan cara penulisannya sebagai berikut :
S (Subjektif) : segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien
yang diperoleh dari hasil anamnesa dan merupakan langkah I
Varney. Misal pasien mengatakan mudah lelah dan capek.
O (Obyektif) : data yang diobservasi dari hasil pemeriksaan oleh
bidan atau tenaga kesehatan lain dan merupakan langkah I Varney.
Misal konjugtiva tampak pucat, TTV (tanda-tanda vital) seperti
Tekanan darah 120/90 mmHg, Nadi 89 x/menit, Respirasi
20x/menit dan Suhu 36,7 C, kadar hemoglobin 10,8 gr%.
A (Assesment) : kesimpulan dari hasil analisis dan interpretasi dari
data subjektif dan data objektif. Merupakan langkah II, III dan IV
Varney. Misal diagnosa ibu hamil dengan anemia ringan.
P (Planning) : rencana tindakan yang akan dilakukan dan
merupakan langkah V, VI dan VII Varney. Misal memberikan ibu
konseling tentang cara mengkonsumsi tablet Fe, menganjurkan ibu
untuk banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
(telur, kacang hijau, sayuran hijau seperti bayam atau kankung )
dan lain-lain.

37

B.

Kerangka Berfikir
Kehamilan
Kehamilan Fisiologis
Kehamilan Patologis

Data Subyektif dari


Anamnesa (Keluhan Ibu)

Anemia pada ibu hamil

Ringan

Sedang

Data Obyektif dari


Pemeriksaan Fisik dan
Kadar Hemoglobin

Berat

Asuhan Yang Diberikan


1.
2.
3.
4.

Konseling cara menkonsumsi tablet Fe


Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
Optimalkan penyerapan Fe dengan vitamin C
Beri Terapi obat Fe 60 mg dan Asam Folat 500 g 1x1 untuk anemia
ringan, 2x1 untuk anemia sedang (kolaborasi) dan rujuk jika anemia berat

Evaluasi Kenaikan Kadar Hemoglobin

Anemia Teratasi

Persalinan Normal

Gambar 1 Kerangka Berfikir Menurut Tarwoto dan Wasnindar (2007),


Sujiyatini dkk (2009) dan Proverawati (2011)

BAB III
METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran
fenomena kesehatan yang terjadi dalam suatu populasi atau kelompok
tertentu. Dalam hal ini peneliti ingin mengambarkan asuhan kebidanan
pada ibu hsamil dengan anemia menggunakan metode 7 langkah Varney
dan SOAP (Notoatmodjo, 2012).

B.

Tempat dan Waktu


Studi kasus ini dilaksanakan di BPM Suprapti yang beralamat di Kragilan,
Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta pada bulan Januari sampai bulan Juli
2015. Pengambilan data dilakukan dari tanggal 4 April 2015 sampai 01
Mei 2015.

C.

Subyek Studi Kasus


Subyek dalam studi kasus ini adalah Ny Sri Rahayu umur 26 tahun
G2P1Ab0Ah1 mulai dari usia kehamilan 32
kehamilan 36

+4

+4

minggu sampai usia

minggu dengan anemia ringan.

38

39

D.

Jenis Data
Studi kasus ini menggunakan jenis data kualitatif dari data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data
primer yang digunakan oleh peneliti adalah data dari hasil anamnesa,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kadar hemoglobin.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dipeoleh dari hasil pendokumentasian.
Data sekunder yang peneliti gunakan adalah buku register, buku KIA
dan buku text.

E.

Alat dan Metode Pengumpulan Data


Alat yang digunakan dalam studi kasus ini adalah :
1. Alat untuk melakukan pemeriksaan fisik, yaitu timbangan, pengukur
tinggi badan, tensimeter, thermometer, arloji, metline, laenec atau
doppler, jangka panggul dan hammer reflek.
2. Alat untuk memeriksa kadar haemoglobin dalam darah, yaitu kapas
alkohol, tabung haemometer, larutan HCl (0,1%), lancet, pipet,
aquades, sarung tangan dan talqiust.
3. Lembar asuhan kebidanan (catatan perkembangan pasien), yaitu buku
dan bolpoin.

40

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :


1. Wawancara atau interview
Menurut

Sugiyono

(2014)

mendefinisikan

wawancara

adalah

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide


melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
ssuatu topik tertentu. Jenis wawancara yang digunakan adalah
wawancara testruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti
informasi apa yang akan diperoleh sehingga peneliti menyiapkan
instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang alternative
jawabannya pun telah disiapkan).
Wawancara ini dilakukan dengan cara menyiapkan format asuhan
kebidanan yang digunakan untuk pengkajian pada pasien mulai dari
identitas, keluhan, riwayat haid, riwayat kesehatan, riwayat obstetrik,
riwayat

menggunakan

alat

kontrasepsi

dan

evaluasi

cara

mengkonsumsi tablet Fe.


2. Observasi
Menurut Sugiyono (2014) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar
semua ilmu pengetahuan. Data itu dikumpulkan dan sering dengan
bantuan berbagai alat. Observasi yang dilakukan dengancara
melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kadar haemoglobin
pada pasien setelah dilakukan tindakan asuhan kebidanan.

41

F.

Analisa Data
Menurut Sugiyono, 2014 proses analisa data yang dilakukan oleh peneliti,
yaitu :
1. Reduksi data
Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal pokok dan penting
kemudian dicari tema dan polanya. Pada tahap ini peneliti memilah
informasi mana yang relevan dan mana yang tidak relevan dengan
penelitian. Setelah direduksi data akan mengerucut, semakin sedikit
dan mengarah ke inti permasalahan sehingga mampu memberikan
gambaran yang lebih jelas mengenai objek penelitian. Dalam hal ini
peneliti mengambil data subyektif dari keluhan pasien, data obyektif
dari pemeriksaan konjugtiva dan pemeriksaan kadar hemoglobin yang
dilakukan setiap minggu.
2. Menyajikan data
Menyajikan data merupakan salah satu usaha agar informasi yang
diperoleh dapat diterima dengan mudah oleh orang lain. Dalam hal ini
peneliti menyajikan data dalam bentuk tabel.
3. Menarik kesimpulan dan verifikasi
Kesimpulan yang dikemukakan disertai dengan temuan bukti-bukti
yang kuat, sehingga kesimpulan tersebut bersifat kredibel.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Penelitian
1. Gambaran BPM
Bidan Praktik Mandiri Suprapti merupakan salah satu tempat
pelayanan kesehatan yang beralamat di Kragilan, Sinduadi, Mlati,
Sleman. Bidan Praktik Mandiri ini dipimpin oleh ibu Suprapti sendiri
selaku pemilik BPM dan memiliki 2 orang bidan sebagai karyawan.
BPM ini melayani pemeriksaan ibu hamil atau ANC (Ante
Natal Care), ibu bersalin atau INC (Intra Natal Care), ibu nifas atau
PNC (Post Natal Care), MTBS (Manjemen Terpadu Balita Sakit),
Imunisasi, pelayanan alat kontrasepsi dan kesehatan reproduksi. Untuk
pelayanan umum BPM ini buka dari jam 06.00 WIB sampai 21.00
WIB, sedangkan untuk persalinan 24 jam. Imunisasi dilakukan setiap
minggu pada hari senin.
Peneliti melakukan studi kasus di BPM ini mulai hari Sabtu, 4
April 2015 sampai pada hari Jumat, 1 mei 2015 dengan jumlah ibu
hamil yang melakukan kunjungan pada bulan Januari sampai bulan
Maret sebanyak 141 ibu hamil. Sedangkan jumlah ibu hamil yang
mengalami anemia ada 8 ibu hamil.

42

43

2. Gambaran Responden
Responden dalam studi kasus ini adalah Ny. Sri Rahayu umur
26 tahun G2P1Ab0Ah1 mulai dari usia kehamilan 32
sampai usia kehamilan 36

+4

+4

minggu

minggu. Berat badan responden selama

diberi asuhan mengalami kenaikan sebesar 0,5 kg dari yang awalnya


48 kg menjadi 48,5 kg. Tinggi fundus uteri tetap 3 jari dibawah Px
atau tinggi fundus uteri Mc Downald tetap 28 cm. Tafsiran berat janin
mengalami kenaikan dari yang awalnya 2480 gr menjadi 2635 gr. Hal
ini terjadi karena pada awalnya kepala belum masuk panggul dan
akhirnya kepala sudah masuk panggul. Denyut jantung janin juga
berada dalam batas normal yaitu antara 120 sampai 160 x/menit.
Pada saat kunjungan pertama hari Sabtu, 04 April 2015
dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dan responden mengalami
anemia ringan dengan kadar hemoglobin 8,6 gr%.
Setelah itu peneliti memberikan asuhan KIE tentang anemia
pada ibu hamil, terapi obat Fe 250 mg yang mengandung 60 mg zat
besi 1x1 malam hari, B12 50 mg 2x1 siang dan sore hari, dan Kalsium
500 mg 1x1 pagi hari, membeitahu ibu cara menkonsumsi tablet Fe
yang benar serta menganjurkan ibu agar menkonsumsi makanan yang
banyak mengandung zat besi, seperti kankung, bayam, kacang hijau,
kedelai dan lain-lain.

44

Kemudian peneliti melakukan kunjungan ulang setiap 1


minggu sekali dan melakukan evaluasi cara responden menkonsumsi
tablet Fe, menkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan
diperoleh hasil yaitu pada hari Kamis, 09 April 2015 kadar
hemoglobin mengalami kenaikan menjadi 9,2 gr%, hari Kamis, 16
April 2015 kadar hemoglobin 9,8 gr%, hari Kamis 23 April 2015 kadar
hemoglobin 11,4 gr% dan yang terakhir pada hari Jumat, 01 Mei 2015
kadar hemoglobin menjadi 11,8 gr%.

3. Hasil Kunjungan
Pada kunjungan pertama hari Sabtu, 04 April 2015 peneliti
melakukan pengkajian data dan diperoleh hasil bahwa berdasarkan
data subyektif responden mengatakan pusing atau pandangan menjadi
kabur saat bangun dari posisi tidur ke posisi duduk, badan lemas,
mudah capek dan mudah mengantuk. Selain itu responden juga
mengatakan sering mengkonsumsi tablet Fe dengan menggunakan teh
hangat.
Peneliti memperoleh data obyektif usia kehamilan 32

+4

mg,

hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, nadi


86x/menit, suhu 36,9 C, respirasi 24x/menit, pemeriksaan fisik
konjugtiva pucat dan kadar hemoglobin 8,6 gr%.

45

Peneliti memberikan asuhan KIE tentang anemia pada ibu


hamil, terapi obat Fe 250 mg yang mengandung 60 mg zat besi 1x1
malam hari, B12 50 mg 2x1 siang dan sore hari, dan Kalsium 500 mg
1x1 pagi hari, membeitahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe yang
benar serta menganjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung zat besi, seperti kankung, bayam, kacang hijau,
kedelai dan lain-lain.
Pada kunjungan kedua hari Kamis, 09 April 2015 responden
mengatakan badannya mudah capek dan lemasnya sudah mulai
berkurang. Responden juga mengatakan mengkonsumsi tablet Fe 2
jam setelah makan, yaitu melakukan makan sore pada pukul 17.00
WIB atau pukul 18.00 WIB dan mengkonsumsi tablet Fe pukul 20.00
WIB sebelum tidur dengan menggunakan air putih atau air jeruk
hangat. Selain itu responden mengatakan sering mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi yaitu minum susu kedelai setiap
hari, mengkonsumsi kacang hijau seminggu 3 kali, mengkonsumsi
bayam seminggu 3 kali dan mengkonsumsi kangkung seminggu 3 kali.
Peneliti memperoleh data obyektif usia kehamilan 33

+4

mg,

hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 110/80 mmHg, nadi


84x/menit, suhu 36,8 C, respirasi 23x/menit, pemeriksaan fisik
konjugtiva pucat dan kadar hemoglobin 9,2 gr%.

46

Pada kunjungan ketiga hari Kamis, 16 April 2015 responden


mengatakan badannya sudah enak. Responden mengatakan masih
mengkonsumsi tablet Fe dengan cara yang sama dan masih
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti kacang
kedelai, kacang hijau, bayam dan kangkung.
Peneliti memperoleh data obyektif usia kehamilan 34

+3

mg,

hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, nadi


83x/menit, suhu 37 C, respirasi 24x/menit, pemeriksaan fisik
konjugtiva pucat dan kadar hemoglobin 9,8 gr%.
Pada kunjungan keempat hari Kamis, 23 April 2015 responden
mengatakan badannya sudah sehat dan tidak ada keluhan. Responden
mengatakan masih mengkonsumsi tablet Fe dengan cara yang sama
dan masih mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti
kacang kedelai, kacang hijau, bayam dan kangkung.
Peneliti memperoleh data obyektif usia kehamilan 35

+3

mg,

hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, nadi


81x/menit, suhu 36,7 C, respirasi 22x/menit, pemeriksaan fisik
konjugtiva merah muda dan kadar hemoglobin 11,4 gr%.
Pada kunjungan kelima hari Jumat, 01 Mei 2015 responden
mengatakan tidak ada keluhan. Responden mengatakan masih
mengkonsumsi tablet Fe dengan cara yang sama dan masih
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti kacang
kedelai, kacang hijau, bayam dan kangkung.

47

Peneliti memperoleh data obyektif usia kehamilan 36

+4

mg,

hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 110/80 mmHg, nadi


83x/menit, suhu 36,8 C, respirasi 22x/menit, pemeriksaan fisik
konjugtiva merah muda dan kadar hemoglobin 11,8 gr%.

B.

Pembahasan
Pada pembahasan ini peneliti akan menjelaskan tentang pengaruh
asuhan kebidanan yang telah diberikan selama 4 minggu. Adapun hasil
setiap kunjungan yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
Tabel 3 Keluhan Pasien dan Konjugtiva

Kunjungan

Usia Kehamilan

32

+4

minggu

II

33

+4

minggu

III
IV
V

34 minggu
+3
35 minggu
+4
36 minggu

+3

Keluhan
Pusing, pandangan menjadi kabur
saat bangun dari posisi tidur ke
posisi duduk, badan lemas, mudah
capek dan mudah mengantuk
Badan mudah capek dan lemas
sudah berkurang
Badan sudah enak
Badan sehat dan tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan

Konjugtiva
Pucat

Pucat
Pucat
Merah Muda
Merah Muda

Menurut Proverawati, 2011 gejala anemia pada ibu hamil, meliputi


merasa lelah atau lemah, pucat dan konsentrasi terganggu. Dalam
penelitian Siti Asyirah tahun 2012 diagnosa anemia dapat ditegakkan dari
hasil pemeriksaan fisik, yaitu konjugtiva tampak pucat. Hal ini terjadi
karena suplai oksigen pada bagian kepala sedikit, karena letaknya jauh dari
jantung.

48

Melihat kondisi responden, maka peneliti menyimpulkan bahwa


tidak ada kesenjagan antara paraktik atau keluhan pasien dengan teori
yang sudah ada.
Tabel 4 Kadar Hemoglobin
Kunjungan
I
II
III
IV
V

Usia Kehamilan
+4
32 minggu
+4
33 minggu
+3
34 minggu
+3
35 minggu
+4
36 minggu

Hemoglobin
8,6 gr%
9,2 gr%
9,8 gr%
11,4 gr%
11,8 gr%

Menurut WHO (World Health Organization) anemia meupakan


suatu keadaan dimana kadar hemoglobin <11 gr% pada trimester I dan III
serta <10,5 gr% pada trimester II. WHO juga menyebutkan bahwa kadar
hemoglobin antara 8 sampai 9,9 gr% termasuk dalam kategori anemia
ringan. Dalam penelitian Siti Asyirah tahun 2012 diagnosa anemia dapat
ditegakkan dari pemeriksaan kada hemoglobin. Proverawati 2011 dan
penelitian Sitti Asyirah tahun 2012 menyebutkan bahwa kandungan tanin
dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi.
Menurut Saminem, 2009 pada usia kehamilan 32-33 minggu
merupakan

puncak

hemodilusi

atau

pengenceran

darah,

dimana

pertambahan antara plasma darah dengan eritrosit tidak seimbang, dimana


penambahan plasma darah mencapai 25 sampai 30% sedangkan
penambahan sel darah merah hanya 20%, sehingga menyebabkan anemia
fisiologis. Menurut Prawirohardjo, 2009 setiap 60 mg elemen besi dapat
meningkatkan kadar hemoglobin 1 gr%. Sedangkan menurut Tarwoto dan

49

Wasnindar 2007 setiap 100 gr bayam dapat meningkatkan kadar


hemoglobin 0,06 gr%, kacang hijau 0,11 gr%, kacang kedelai 0,11 gr%,
dan kangkung 0,04 gr%.
Responden mengalami kenaikan kadar hemoglobin sesuai dengan
teori yang sudah ada, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada
kesenjangan antara praktik dengan teori yang sudah ada.
Tabel 5 Kenaikan BB, TFU, TBJ dan DJJ
Kunjungan
I
II
III
IV
V

Berat Badan
48 kg
48 kg
48 kg
48,5 kg
48,5 kg

TFU Leopold
3 jari dibawah Px
3 jari dibawah Px
3 jari dibawah Px
3 jari dibawah Px
3 jari dibawah Px

TFU Mac Downald


28 cm
28 cm
28 cm
28 cm
28 cm

TBJ
2480 gr
2480 gr
2480 gr
2635 gr
2635 gr

DJJ
134 x/menit
138 x/menit
129 x/menit
131 x/menit
131 x/menit

Menurut Saminem dan Sulistyawati, 2009 pembesaran perut yang


kurang dari semestinya bisa dicurigai sebagai malnutrisi atau IUGR (Intra
Uterine Growth Retardation). Menurut Sulistyawati, 2009 penambahan
berat badan pada ibu hamil trimester III adalah 0,5 kg per minggu.
Sedangkan untuk jumlah penambahan berat badan pada ibu hamil totalnya
8 sampai 12 kg. akan tetapi, biasanya pada ibu hamil dengan anemia akan
mengalami gangguan penyerapan nutrisi. Hal ini terjadi karena ibu hamil
yang mengalami anemia mengalami kekurangan hemoglobin dimana hal
ini akan mempengaruhi jumlah oksigen yang membawa sari-sari makanan
keseluruh tubuh.

50

Menurut Gde Manuaba, 2010 dampak atau pengaruh anemia pada


ibu hamil dapat menyebabkan IUGR (Intra Uterine Growth Retardation),
BBLR dan fetal distress. Hal ini terjadi karena pada ibu hamil dengan
anemia jumlah eritrosit atau sel darah merah akan berkurang, hal ini akan
mempengaruhi jumlah hemoglobin yang membawa oksigen dan sari-sari
makanan ke janin.
Apabila jumlah oksigen yang dibawa tidak mencukupi maka
pembuluh darah akan mengalami atrofi atau pengecilan, kalsifikasi bahkan
infark yang akan menyebabkan gangguan pada fungsi plasenta, sehingga
jumlah oksigen dan sari-sari makan yang dibawa melalui hemoglobin
tidak mampu mencukupi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
serta dapat menyebabkan janin kekurangan oksigen.
Hal ini sesuai dengan kondisi responden, dimana dalam waktu 1
bulan responden hanya mengalami kenaikan berat badan sebanyak 0,5 kg
atau total kenaikan berat badan hanya 7,5 kg yaitu dari 41 kg naik menjadi
48,5 kg. Dengan demikian, maka peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada
kesenjangan antara praktik dengan teori yang sudah ada.

51

Tabel 6 Intervensi
Kunjungan

Usia Kehamilan

32

+4

minggu

II

33

+4

minggu

III

34

+3

minggu

IV

35

+3

minggu

36

+4

minggu

Intervensi
KIE anemia pada ibu hamil, terapi
obat Fe 250 mg yang mengandung 60
mg zat besi 1x1 malam hari, B12 50
mg 2x1 siang dan sore hari, dan
Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari,
membeitahu ibu cara mengkonsumsi
tablet
Fe
yang
benar
serta
menganjurkan
ibu
agar
mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung zat besi, seperti
kankung, bayam, kacang hijau,
kedelai dan lain-lain.
evaluasi cara mengkonsumsi tablet
Fe, evaluasi konsumsi makanan yang
mengandung zat besi dan evaluasi
kenaikan kadar hemoglobin.
evaluasi cara mengkonsumsi tablet
Fe, evaluasi konsumsi makanan yang
mengandung zat besi dan evaluasi
kenaikan kadar hemoglobin.
evaluasi cara mengkonsumsi tablet
Fe, evaluasi konsumsi makanan yang
mengandung zat besi dan evaluasi
kenaikan kadar hemoglobin.
evaluasi cara mengkonsumsi tablet
Fe, evaluasi konsumsi makanan yang
mengandung zat besi dan evaluasi
kenaikan kadar hemoglobin.

Menurut Proverawati, 2011 dan Tarwoto dan Wasnindar (2007)


penatalaksanaan anemia dilakukan dengan cara :
a. Melakukan anamnesa apakah ibu sudah benar cara mengkonsumsi
tablet Fe.
b. Menganjurkan ibu agar menkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi baik yang berasal dari tumbuhan dan hewani.

52

c. Memaksimalkan

penyerapan

Fe

atau

zat

besi

dengan

cara

menganjurkan ibu untuk menkonsumsi tablet Fe dengan makanan atau


minuman yang mengandung vitamin C misalnya air jeruk atau
strawberry agar penyerapan zat besi bisa maksimal. Serta tidak
menganjurkan atau melarang ibu meminum tablet Fe dengan teh atau
kopi, karena kandungan tanin dalam teh atau kopi akan menghambat
penyerapan zat besi.
d. Memberikan terapi obat, yaitu kombinasi dari 60 mg elemen zat besi
dan 500 g asam folat untuk anemia ringan 1x1, sedangkan untuk
anemia sedang 2x1. Apabila anemia berat maka dirujuk ke instansi
yang lebih tinggi untuk dilakukan transfusi darah.
Dari intervensi yang diberikan setiap minggu, maka ada perbedaan
antara asuhan yang diberikan dengan teori yang sudah ada, yaitu peneliti
tidak memberikan terapi vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan
tablet Fe.

C.

Keterbatasan
Keterbatasan dalam studi kasus ini adalah alat yang digunakan
untuk melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dalam darah tidak dapat
distandarkan dan pembandingan warna secara visual tidak 100% akurat.
Hal ini terjadi karena hasil pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode
sahli tergantung dari ketelitian tenaga kesehatan yang memeriksa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan
Berdasarkan asuhan kebidanan yang telah diberikan dengan menggunakan
metode 7 langkah evaluasi cara mengkonsumsi tablet Fe, evaluasi
konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan evaluasi kenaikan
kadar hemoglobin Varney, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dari pengkajian data yang dilakukan peneliti memperoleh data
subyektif bahwa pasien mengeluh pusing atau pandangan menjadi
kabur saat bangun dari posisi tidur ke posisi duduk, badan lemas,
mudah capek dan mudah mengantuk. Responden juga mengatakan
sering minum teh hangat setelah minum tablet Fe karena responden
mual. Sedangkan dari data obyektif atau pemeriksaan konjugtiva pucat
dan kadar hemoglobin 8,6 gr%.
2. Interpretasi data dasar dari hasil pengkajian data peneliti menegakkan
diagnosa bahwa responden mengalami anemia ringan.
3. Diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada responden adalah
anemia sedang.

53

54

4. Tindakan segera yang dilakukan peneliti untuk mencegah masalah


potensial adalah memberikan terapi tablet Fe dan mengevaluasi
kenaikan kadar hemoglobin setiap 1 minggu sekali.
5. Perencanaan yang dilakukan peneliti untuk kunjungan yang dilakukan
setiap minggu, yaitu :
Kunjungan I
a. Berikan konseling tentang anemia pada ibu hamil.
b. Berikan terapi Fe, B12 dan kalsium.
c. Beritahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar.
d. Anjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi.
Kunjungan II, III, IV dan V
untuk kunjungan II sampai kunjungan V peneliti memberikan
intervensi yang sama, yaitu :
a. Lakukan evaluasi cara mengkonsumsi tablet Fe.
b. Lakukan evaluasi konsumsi makanan yang mengandung zat besi.
c. Lakukan evaluasi kenaikan kadar hemoglobin.
6. Implementasi dari setiap kunjungan yang dilakukan, yaitu :
Kunjungan I
a. Memberikan konseling tentang anemia pada ibu hamil, penyebab
anemia pada ibu hamil, tanda dan gejala anemia pada ibu hamil
dan dampak anemia.

55

b. Memberikan terapi Fe 250 mg yang mengandung 60 mg zat besi


1x1 malam hari, B12 50 mg 2x1 siang dan sore hari, dan Kalsium
500 mg 1x1 pagi hari.
c. Memberitahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar, yaitu
diminum 2 jam sebelum atau sesudah makan dengan air putih atau
air jeruk, tidak boleh diminum dengan teh atau kopi karena tanin
dan kafein dalam teh dan kopi dapat menghambat penyerapan zat
besi.
d. Menganjurkan

ibu

agar

mengkonsumsi

makanan

yang

mengandung zat besi seperti kangkung, bayam, kacang hijau,


kedelai dan lain-lain.
Kunjungan II, III, IV dan V
untuk kunjungan II sampai kunjungan V peneliti memberikan
intervensi yang sama, yaitu :
a. Melakukan evaluasi cara mengkonsumsi tablet Fe, yaitu ibu
menkonsumsi tablet Fe 2 jam setelah makan atau sebelum tidur dan
tidak minum teh lagi setelah mengkonsumsi tablet Fe.
b. Melakukan evaluasi konsumsi makanan yang mengandung zat
besi, yaitu ibu sudah minum susu kedelai setiap pagi, makan atau
minum air rebusan kacang hijau seminggu 3 kali, makan sayur
bayam seminggu 3 kali dan makan sayur kangkung seminggu 3
kali.

56

c. Melakukan evaluasi kenaikan kadar hemoglobin yang diperoleh


data yaitu pada kunjungan ke II kadar hemoglobin9,2gr%, pada
kunjungan ke III kadar hemoglobin 9,8 gr%, pada kunjungan ke IV
kadar hemoglobin 11,4 gr% dan pada kunjungan ke V kadar
hemoglobin 11,8 gr%.
7. Evalusi dari kunjungan yang dilakukan yaitu :
Kunjungan I
a. Konseling tentang anemia pada ibu hamil sudah diberikan.
b. Terapi Fe, B12 dan kalsium sudah diberikan.
c. Ibu sudah tidak mengkonsumsi tablet Fe dengan teh hangat.
d. Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi.
Kunjungan II, III, IV dan V
untuk kunjungan II sampai kunjungan V peneliti melakukan
evaluasi yang sama, yaitu :
a. Ibu mengkonsumsi tablet Fe dengan benar, yaitu ibu
mengkonsumsi tablet Fe dengan benar, yaitu mengkonsumsi
tablet Fe pukul 20.00 WIB sebelum tidur dan makan sore pukul
17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB.
b. Ibu sudah mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi,
yaitu susu kedelai, air rebusan kacang hijau, bayam dan
kangkung.
c. Evaluasi kenaikan kadar hemoglobin sudah dilakukan.

57

B.

Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan pengetahuan responden tentanga anemia dapat bertambah,
sehingga responden dapat melakukan pencegahan dan perawatan
anemia pada ibu hamil serta mencegah komplikasi dan kelainan karena
anemia pada ibu hamil.
2. Bagi Peneliti
Diharapkan peneliti dapat melakukan identifikasi dan pemeriksaan
kadar hemoglobin pada ibu hamil, sehingga dapat memperdalam,
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dan mencegah komplikasi
karena anemia pada ibu hamil dengan memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan anemi.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu Wuryanti. (2010). Hubungan Antara Anemia Dalam Kehamilan Dengan


Perdarahan Post Partum Karena Atonia Uteri Di RSUD Wonogiri.
Universitas Sebelas Maret. Diunduh tanggal 28 Januari 2015 dari
http://eprints.uns.ac.id
Dewi Purnomo. (2013). Asuhan Kebidanan pada Ny. E G1P0AboAho dengan
Anemia Ringan di Puskesmas Sambungmacan I Sragen.
Dinas Kesehatan Provinsi DIY. (2012). Profil Kesehatan D.I. Yogyakarta Tahun
2013.
. (2013). Profil Kesehatan D.I. Yogyakarta Tahun
2014.
. (2014). Profil Kesehatan D.I. Yogyakarta Tahun
2015.
Gandasoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik Cetakan 16. Jakarta:Dian
Rakyat.
Gde Manuaba, Ida Bagus. (2010). Penuntun Kepanitrenan Klinik Obstetri dan
Ginekologi. Jakarta : EGC.
I Dewa Ayu Kt Surinati. (2011). Perbedaan Berat Badan Lahir Dan Berat Plasenta
Lahir Pada Ibu Aterm Dengan Anemia Dan Tidak Anemia. Universitas
Udayana
Bali.
Diunduh
tanggal
24
Januari
2015
dari
http://www.pps.unud.ac.id
Mohamed Asri. Anemia Defisiensi Besi. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Krida Wacana Jakarta. Diunduh tanggal 20 Januari 2015 dari http://www.
s3.amazonenews.com
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Proverawati, Atikah. (2011). Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Saifuddin. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC.
Salmah, dkk. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.
Saminem. (2009). Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal. Jakarta : EGC.

Sembiring Rinawati. (2010). Hubungan Anemia Dalam Kehamilan Dengan


Perdarahan Post Partum di RSUP H. Adam Malik Medan (58). Diunduh
tanggal 26 Januari 2015 dari http//www.academia.edu.com
Sitti asyirah. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bjeng Kabupaten
Goa.
Sudarti dan Afroh Fauziah. (2010). Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : CV Alfa Beta.
Sujiyatini, dkk. (2009). Asuhan Patologi Kebidanan Plus Contoh Asuhan
Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sulistyawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Salemba Medika.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia. (2012). Angka Kematian Ibu.
Tarwoto dan Wasnindar. (2007). Buku Saku Anemia Pada ibu Hamil Konsep Dan
Penatalaksanaan. Jakarta : Trans Info Media.
Wiknjosastro, H. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Lampiran 1 : Jadwal Studi Kasus

JADWAL STUDI KASUS

Kegiatan
1. Penyusunan Pembuatan Proposal
2. Seminar Proposal atau Uji Kelayakan
Kasus
3. Revisi Proposal
4. Perijinan Penelitian
5. Persiapan Penelitian
6. Pelaksanaan Penelitian
7. Pengolahan Data
8. Laporan STUDI KASUS
9. Sidang STUDI KASUS
10. Revisi Laporan STUDI KASUS Akhir

Waktu
Juli
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Lampiran 3 : Lembar Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada
Yang Terhormat Ibu/Saudari
Di tempat
Assalamuallaikum Wr. Wb
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, maka saya yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama

Tri Wahyuni

NIM

12618

Judul Studi Kasus

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia


Ringan

Dengan segala kerendahan hati, penulis meminta kepada ibu/saudari agar bersedia
menjadi responden dalam Studi Kasus ini. Atas kesediaan dan bantuan yang
diberikan responden penulis mengucapkan terimakasih.
Wasalamualaikum Wr. Wb

Yogyakarta,

Maret 2015

(Tri Wahyuni)

Lampiran 6 : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Patologis


Ny. Sri Rahyu G2P1Ab0Ah1 UK 32

+4

minggu dengan anemia ringan

DI BPM Suprapti

Tempat

No. RM

Hari, Tanggal

I.

BPM Suprapti

Sabtu, 04 April 2015

PENGKAJIAN DATA

04 April 2015

Jam 18.00 WIB

1. Identitas
Istri

Suami

Nama

Sri Rahayu

R. Deni Mulia

Umur

26 tahun

30 tahun

Agama

Islam

Islam

Suku/Bangsa

Pendidikan

SMP

SMP

Pekerjaan

IRT

Wiraswasta

Jawa/Indonesia

Jawa/Indonesia

2. Anamnesa
a. Alasan Kunjungan : ibu mengatakan hari ini jadwal kunjunagan
ulang dan ibu ingin memeriksakan kehamilannnya.

b. Keluhan Utama : ibu mengatakan pusing atau pandangan menjadi


kabur saat bangun dari posisi tidur ke posisi duduk, badan lemas,
mudah capek dan mudah mengantuk.
c. Riwayat Perkawinan : menikah 1 kali, umur 23 tahun lamanya 3
tahun 6 bulan.
d. Riwayat Haid
Menarce

13 tahun

Lamanya

7-8 hari

Siklus

28 hari

Sifat Darah

encer

Bau

khas

Flour Albus

tidak ada atau tidak pernah

HPHT

18-08-2014

HPL

25-05-2015

UK

32

+4

minggu

e. Riwayat Obstetri
No.

UK

1. (2011)
2. (2015)

+3

38

mg

Persalinan

Penolong

BBL

Spontan
Bidan
3100 kg
+4
Hamil ini UK 32 mg

Nifas
Normal

f. Riwayat Kontrasepsi
Metode
Suntik 3 bulan

Mulai Pakai
Juli 2013

Berhenti Pakai
Maret 2014

Alasan Berhenti
BB turun 3 kg

Oleh
Bidan

g. Riwayat Kesehatan
Penyakit menurun : Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit
menurun seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Asma, Jantung.
Penyakit menular : ibu mengatakan tidak memiliki penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, dan HIV/AIDS.
Riwayat kesehatan keluarga : ibu mengatakan dari keluarga tidak
ada yang memiliki penyakit menurun dan menular.
Riwayat operasi : ibu mengatakan belum pernah melakukan
operasi.
Riwayat alergi : ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat
dan makanan.
h. Riwayat Kehamilan Sekarang
Selama hamil ibu periksa di BPM Suprapti
Mulai periksa sejak UK 7

+3

minggu.

Trimester

Frekuensi

Keluhan

1 kali

mual

II
III

6 kali
2 kali

t.a.k
t.a.k

Tindakan
Asam folat, enakur dan
atmasid
Fe, B12 dan Kalk
Fe, B12 dan Kalk

Imunisasi TT : TT3
Obat yang diminum ibu : ibu hanya minum obat yang diberikan
bidan.
Jamu yang diminum ibu : ibu tidak pernah minum jamu

Oleh
Bidan
Bidan
Bidan

i. Pola Kebutuhan Sehari-hari


1) Nutrisi
Makanan
Jenis

nasi, sayur, lauk

Porsi
Pantangan

sedang
tidak ada

Minuman
air putih, teh, susu ibu
hamil dan susu kedelai
6-8 gelas
tidak ada

BAK
sering
lancar
jernih
khas
t.a.k

BAB
1-2 kali
lancar
kuning
khas
t.a.k

2) Eliminasi

Frekuensi
Sifat
Warna
Bau
Keluhan
3) Istirahat
Tidur siang

jarang

Tidur malam

6-8 jam

Di rumah

menjahit

Di luar rumah

arisan PKK

4) Aktivitas

5) Personal hygiene
Mandi

2 kali per hari

Menggosok gigi

2 kali per hari

Mencuci rambut

2 hari sekali

Mengganti pakaian

sehari 2 kali

Membersihkan genetalia

setelah

BAB serta saat mandi

BAK

dan

6) Hubungan seksual
Frekuensi

jarang melakukan 2 minggu sekali

Keluhan

t.a.k

j. Data Psikologis
Anak sangat diharapkan, keluarga mendukung kehamilan ini
Saudara terdekat bibi
Rencana yang merawat bayi ibu dan suami
Konsep diri ibu baik
Jika ada masalah dibicarakan dengan suami
k. Data Sosial
Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik
Kegiatan sosial yang diikuti ibu arisan PKK
Ibu tidak memiliki hewan peliharaan dirumah
l. Jumlah Penghasilan/bulan
Suami

Rp 1. 800.000

Istri

Rp 700.000

m. Yang menanggung biaya ANC dan INC

suami

3. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran

Composmentis

Keadaan umum

lemas

BB sebelum hamil

41 kg

BB sekarang

48 kg

Tinggi Badan

160 cm

LILA

24 cm

Tekanan darah

110/70 mmHg

Nadi

86 x/menit

Suhu

36,9 C

Respirasi

24 x/menit

b. Pemeriksaan Khusus
Kepala : mesosepal, bersih, rambut hitam
Muka : pucat, tidak oedem
Mata : konjungtiva pucat, sklera putih, simetris
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret berlebih
Mulut dan gigi : bersih, tidak ada caries dan gigi berlubang
Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen berlebih
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar parotis dan tiroid, tidak
ada pelebaran vena jugularis
Dada : simetris, puting susu menonjol asi belum keluar
Abdomen : ada linea nigra, ada strie dan pembesaran perut sesuai
usia kehamilan
Genetalia : tidak ada varises dan tidak ada pembengkakan kelenjar
bartolini
Ekstermitas : tidak ada oedem dan varises

c. Pemeriksaan Obstetri
Palpasi Leopold I : tinggi fundus uteri 3 jari dibawah Px, teraba
bagian lunak agak lebar dan tidak melenting, yaitu bokong janin.
Palpasi Leopold II : pada perut sebelah kiri teraba tahanan
memanjang yaitu punggung janin, sedangkan pada perut sebelah
kanan teraba bagian-bagian kecil yaitu kaki dan tangan.
Palpasi Leopold III : pada bagian segmen bawah rahim teraba
bagian bulat, keras dan melenting, yaitu kepala janin.
Palpasi Leopold IV : keduan tangan konvergen, artinya kepala
belum masuk pintu atas panggul atau PAP.
TFU Mac Downald : 28 cm
TBJ : (28-12)x155= 2480 gram
Auskultasi DJJ : (+) 134x/menit
Perkusi/Reflek Patella ka/ki : (+)
d. Pemeriksaan Panggul Luar
Distansia spinarum

tidak dilakukan

Distansia kristarum

tidak dilakukan

Boudelouge

tidak dilakukan

Lingkar panggul

tidak dilakukan

HbSAg

tidak dilakukan

Kadar hemoglobin

8,6 gr%

Protein urine

tidak dilakukan

e. Pemeriksaan Penunjang

II.

INTERPRETASI DATA DASAR


Data subyektif :
Ibu G2P1Ab0Ah1
Umur 26 tahun
Ibu mengatakan pusing atau pandangan menjadi kabur saat bangun dari
posisi tidur ke posisi duduk, badan lemas, mudah capek dan mudah
mengantuk.
Data obyektif :
UK 32

+4

minggu dari HPHT 18-08-2014

TFU 3 jari dibawah Px (Leopold I)


Persentasi punggung kiri (Leopold II)
Persentasi kepala (Leopold III)
Kedua tangan divergen (Leopold IV)
Janin tunggal (Leopold I, II, III, IV)
DJJ (+) 134x/menit pada satu tempat
Konjungtiva pucat
Kadar Hemoglobin 8,6 gr%
Diagnosa :
Ibu Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 UK 32

+4

minggu janin

tunggal, persentasi kepala, kepala belum masuk panggul, janin hidup


dengan anemia ringan
III.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL


Anemia sedang

IV.

IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA


Memberikan terapi Fe dan melakukan evaluasi kenaikan kadar
hemoglobin setiap 1 minggu sekali.

V.

PERENCANAAN
1.

Beritahu ibu hasil pemeriksaan

2.

Berikan ibu KIE tentang anemia pada ibu hamil

3.

Beritahu ibu terapi obat yang diberikan

4.

Anjurkan ibu cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar

5.

Anjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan yang mengandung zat


besi

6.

Anjurkan ibu cara istirahat yang cukup

7.

Beritahu ibu tanda bahaya trimester III

8.

Beritahu ibu ketidaknyamanan trimester III

9.

Beritahu ibu tentang P4K (Program Persiapan Persalinan dan


Pencegahan Komplikasi)

VI.

10.

Beritahu ibu tentang tanda-tanda persalinan

11.

Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang

IMPLEMENTASI
1. Memberitahu bahwa ibu mengalami anemia ringan, karena dari hasil
pemeriksaan kadar hemoglobin ibu 8,6 gr%.
2. Memberikan ibu KIE tentang pengertian anemia, penyebab anemia,
tanda dan gejala anemia, dampak anemia, dan pengobatan anemia pada
ibu hamil.

3. Memberitahu ibu terapi obat yang diberikan yaitu Fe 250 mg yang


mengandung 60 mg zat besi 1x1 malam hari, B12 50 mg 2x1 siang dan
sore hari, dan Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari.
4. Menganjurkan ibu cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar yaitu
diminum 2 jam sebelum atau sesudah makan dengan air putih atau air
jeruk, tidak boleh diminum dengan teh atau kopi karena tanin dan
kafein dalam teh dan kopi dapat menghambat penyerapan zat besi.
5. Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi seperti kankung, bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.
6. Menganjurkan ibu cara istirahat yang cukup dengan tidur 6-8 jam
sehari, bisa dengan tidur siang 1 jam dan tidur malam 6-7 jam.
7. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya trimester III, yaitu ketuban
pecah dini (KPD) yaitu keluarnya cairan dari jalan lahir baunya amis
atau anyir dan ibu tidak merasa buang air kecil, plasenta previa dan
solution plasenta, yaitu keluar darah dari jalan lahir baik warna merah
atau merah kehitaman baik disertai atau tanpa disertai dengan rasa
nyeri.
8. Memberitahu ibu tentang ketidaknyamanan trimester III, yaitu ibu
sering BAK, sembelit atau susah BAB karena penigkatan hormon
progesteron, pegal pada bagian pinggang yang terjadi karena rahim
yang bertambah besar, sering berkeringat dan lain-lain.
9. Memberitahu ibu tentang P4K (Program Persiapan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi), yaitu dengan melihat HPL atau hari

perkiraan lahir, menentukan tempat persalinan, penolong persalinan,


pendamping pada saat persalinan, kendaraan yang digunakan pada saat
akan bersalin, donor darah dan dana untuk persalinan.
10. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan, yaitu kencengkenceng teratur dan makin lama makin sering dan lama, keluar lender
darah dari jalan lahir.
11. Memberitahu ibu agar melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi
untuk melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin.
VII.

EVALUASI
1. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan
2. Ibu mengerti tentang anemia pada ibu hamil
3. Ibu bersedia minum terapi obat yang diberikan
4. Ibu mengerti tentang cara mengkonsumsi tablet Fe
5. Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
6. Ibu mengerti cara istrahat yang cukup
7. Ibu mengerti tanda bahaya trimester III
8. Ibu mengerti tentang ketidaknyamanan trimester III
9. Ibu mengerti tentang P4K (Program Persiapan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi)
10. Ibu mengerti tentang tanda-tanda persalinan
11. Ibu mengerti jadwal kunjungan ulang dan bersedia melakukan
kunjungan ulang 1 minggu lagi

CATATAN PERKEMBANGAN I

Hari, Tanggal

Kamis, 09 April 2015

Tempat

BPM Suprapti

DATA SUBYEKTIF

09 April 2015

Jam 10.30 WIB

1. Ibu mengatakan badannya mudah capek dan lemasnya sudah mulai berkurang.
2. Ibu mengatakan mengkonsumsi terapi obat yang diberikan sesuai dengan
petunjuk yaitu tambah darah diminum kira-kira pukul 20.00 WIB sebelum
tidur dan makan sore pukul 17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB sudah makan.
3. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat
besi yaitu dengan minum susu kedelai setiap pagi, makan atau minum air
rebusan kacang hijau seminggu 3 kali, makan sayur bayam seminggu 3 kali
dan makan sayur kangkung seminggu 3 kali.
DATA OBYEKTIF
TD

110/80 mmHg

Suhu

36,8C

Nadi

84x/menit

BB

48 kg

Respirasi

23x/menit

UK 33

+3

minggu dari HPHT 18-08-2014

TFU 3 jari bawah Px (Leopold I)


Persentasi punggung kiri (Leopold II)
Persentasi kepala (Leopold III)
Kedua tangan konvergen (Leopold IV)

Janin tunggal (Leopold I, II, III, IV)


TFU Mac Downald 28 cm, TBJ : (28-12)x155= 2480 gr.
DJJ (+) 138x/menit pada satu tempat
Konjungtiva pucat
Kadar Hemoglobin 9,2 gr%
ANALISIS DATA (ASSESMENT)
Ibu Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 UK 33

+3

minggu janin tunggal,

persentasi kepala, kepala belum masuk panggul, janin hidup dengan anemia
ringan
PLANNING
1. Memberitahu bahwa ibu masih mengalami anemia ringan, karena karena dari
hasil pemeriksaan kadar hemoglobin ibu 9,2 gr%.
Ibu mengerti hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu terapi obat yang diberikan yaitu Fe 250 mg 1x1 malam hari,
B12 50 mg 2x1 siang dan sore hari, dan Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari.
Ibu mengerti terapi obat yang diberikan.
3. Menganjurkan pada ibu agar tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi seperti kankung, bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.
Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
4. Memberitahu ibu agar melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi untuk
melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin.
Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan melakukan pemeriksaan kadar
hemoglobin 1 minggu lagi.

CATATAN PERKEMBANGAN II

Hari, Tanggal

Kamis, 16 April 2015

Tempat

BPM Suprapti

DATA SUBYEKTIF

16 April 2015

Jam 11.15 WIB

1. Ibu mengatakan badannya sudah enak.


2. Ibu mengatakan mengkonsumsi terapi obat yang diberikan sesuai dengan
petunjuk yaitu tambah darah diminum kira-kira pukul 20.00 WIB sebelum
tidur dan makan sore pukul 17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB sudah makan.
3. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat
besi yaitu dengan minum susu kedelai setiap pagi, makan atau minum air
rebusan kacang hijau seminggu 3 kali, makan sayur bayam seminggu 3 kali
dan makan sayur kangkung seminggu 3 kali.
DATA OBYEKTIF
TD

110/70 mmHg

Suhu

37C

Nadi

83x/menit

BB

48 kg

Respirasi

24x/menit

UK 34

+3

minggu dari HPHT 18-08-2014

TFU 3 jari bawah Px (Leopold I)


Persentasi punggung kiri (Leopold II)
Persentasi kepala (Leopold III)
Kedua tangan konvergen (Leopold IV)

Janin tunggal (Leopold I, II, III, IV)


TFU Mac Downald 28 cm, TBJ : (28-12)x155= 2480 gr.
DJJ (+) 129x/menit pada satu tempat
Konjungtiva pucat
Kadar Hemoglobin 9,8 gr%
ANALISIS DATA (ASSESMENT)
Ibu Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 UK 34

+3

minggu janin tunggal,

persentasi kepala, kepala belum masuk panggul, janin hidup dengan anemia
ringan
PLANNING
1. Memberitahu bahwa ibu masih mengalami anemia ringan, karena karena dari
hasil pemeriksaan kadar hemoglobin ibu 9,8 gr%.
Ibu mengerti hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu terapi obat yang diberikan yaitu Fe 250 mg 1x1 malam hari,
B12 50 mg 2x1 siang dan sore hari, dan Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari.
Ibu mengerti terapi obat yang diberikan.
3. Menganjurkan pada ibu agar tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi seperti kankung, bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.
Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
4. Memberitahu ibu agar melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi untuk
melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin.
Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan melakukan pemeriksaan kadar
hemoglobin 1 minggu lagi.

CATATAN PERKEMBANGAN III

Hari, Tanggal

Kamis, 23 April 2015

Tempat

BPM Suprapti

DATA SUBYEKTIF

23 April 2015

Jam 11.00 WIB

1. Ibu mengatakan badannya sudah sehat dan tidak ada keluhan


2. Ibu mengatakan mengkonsumsi terapi obat yang diberikan sesuai dengan
petunjuk yaitu tambah darah diminum kira-kira pukul 20.00 WIB sebelum
tidur dan makan sore pukul 17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB sudah makan.
3. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat
besi yaitu dengan minum susu kedelai setiap pagi, makan atau minum air
rebusan kacang hijau seminggu 3 kali, makan sayur bayam seminggu 3 kali
dan sayur kangkung seminggu 3 kali.
DATA OBYEKTIF
TD

110/70 mmHg

Suhu

36,7C

Nadi

81x/menit

BB

48,5 kg

Respirasi

22x/menit

UK 35

+3

minggu dari HPHT 18-08-2014

TFU 3 jari bawah Px (Leopold I)


Persentasi punggung kiri (Leopold II)
Persentasi kepala (Leopold III)
Kedua tangan divergen (Leopold IV)

Janin tunggal (Leopold I, II, III, IV)


TFU Mac Downald 28 cm, TBJ : (28-11)x155= 2635 gr.
DJJ (+) 131x/menit pada satu tempat
Konjungtiva merah muda
Kadar Hemoglobin 11,4 gr%
ANALISIS DATA (ASSESMENT)
Ibu Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 UK 35

+3

minggu janin tunggal,

persentasi kepala, kepala belum masuk panggul, janin hidup dengan kehamilan
normal.
PLANNING
1. Memberitahu bahwa ibu sudah tidak anemia lagi, karena karena dari hasil
pemeriksaan kadar hemoglobin ibu 11,4 gr%.
Ibu mengerti hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu terapi obat yang diberikan yaitu Fe 250 mg 1x1 malam hari,
B12 50 mg 2x1 siang dan sore hari, dan Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari.
Ibu mengerti terapi obat yang diberikan.
3. Menganjurkan pada ibu agar tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi seperti kankung, bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.
Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
4. Memberitahu ibu agar melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi untuk
melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dan memastikan bahwa ibu tidak
anemia.
Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan pemeriksaan kadar hemoglobin.

CATATAN PERKEMBANGAN IV

Hari, Tanggal

Jumat, 01 Mei 2015

Tempat

BPM Suprapti

DATA SUBYEKTIF

01 Mei 2015

Jam 11.00 WIB

1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan


2. Ibu mengatakan mengkonsumsi terapi obat yang diberikan sesuai dengan
petunjuk yaitu tambah darah diminum kira-kira pukul 20.00 WIB sebelum
tidur dan makan sore pukul 17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB sudah makan.
3. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat
besi yaitu dengan minum susu kedelai setiap pagi, makan atau minum air
rebusan kacang hijau seminggu 3 kali, makan sayur bayam seminggu 3 kali
dan makan sayur kangkung seminggu 3 kali
DATA OBYEKTIF
TD

110/80 mmHg

Suhu

36,8C

Nadi

83x/menit

BB

48,5 kg

Respirasi

22x/menit

UK 36

+4

minggu dari HPHT 18-08-2014

TFU 3 jari bawah Px (Leopold I)


Persentasi punggung kiri (Leopold II)
Persentasi kepala (Leopold III)
Kedua tangan divergen, kepala sudah masuk panggul 1/5 bagian (Leopold IV)

Janin tunggal (Leopold I, II, III, IV)


TFU Mac Downald 28 cm, TBJ : (28-11)x155= 2635 gr.
DJJ (+) 131x/menit pada satu tempat
Konjungtiva merah muda
Kadar Hemoglobin 11,8 gr%
ANALISIS DATA (ASSESMENT)
Ibu Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 UK 36

+4

minggu janin tunggal,

persentasi kepala, kepala belum masuk panggul, janin hidup dengan kehamilan
normal.
PLANNING
1. Memberitahu bahwa ibu sudah tidak anemia lagi, karena karena dari hasil
pemeriksaan kadar hemoglobin ibu 11,8 gr% dan dengan demikian
pemantauan atau pemeriksaan kadar hemoglobin sudah selesai.
Ibu mengerti hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu terapi obat yang diberikan yaitu Fe 250 mg 1x1 malam hari,
B12 50 mg 2x1 siang dan sore hari, dan Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari.
Ibu mengerti terapi obat yang diberikan.
3. Menganjurkan pada ibu agar tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi seperti kankung, bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.
Ibu bersedia menkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
4. Memberitahu ibu agar bersedia melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan.
Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan.

Lampiran 7 : Lembar Pemantauan Kadar Hemoglobin

LEMBAR OBSERVASI KADAR HEMOGLOBIN

No.

Tanggal

1.
2.
3.
4.
5.

04-04-2015
09-04-2015
16-04-2015
23-04-2015
01-05-2015

Kadar Hemoglobin dalam gr%


Metode Sahli
8,6
9,2
9,8
11,4
11,8

Metode Talquist
8-9
9
9-10
10-11
11-12

Anda mungkin juga menyukai