Anda di halaman 1dari 9

Elektrolisa adalah peristiwa penguraian suatu zat dengan bantuan arus listrik.

Yang dapat
dilakukan elektrolisa adalah larutan elektrolit. Bila larutan elektrolit dialiri listrik arus searah
melalui batang elektrode, maka ion-ion yang ada dalam cairan atau larutan tersebut akan
bergerak menuju elektrode yang berlawanan muatannya. Alat elektrolisa terdiri atas sel
elektrolitik yang berisi elektrolit (larutan atau leburan), dan dua elektroda, anoda dan katoda.
pada anoda terjadi reaksi oksida sedangkan pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi.
Melanjutkan percobaan Michelson dan Carlisle tentang elektrolisa, Michael Faraday (17911867) pada tahun 1833 mengemukakan gagasan terkuantisasinya muatan listrik menjadi unitunit muatan, dengan menunjukkan bahwa jumlah zat yang beraksi pada elektroda-elektroda
sel elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah arus yang melalui sel tersebut. Selain dari
pada itu ia membuktikan bahwa jika jumlah arus tertentu mengalir melalui beberapa sel
elektrolisa, maka akan dihasilkan jumah ekivalen masing-masing zat.
Yang kemudian oleh Stoney pada tahun 1874, dan diperkuat oleh J.J. Thomson pada
tahun 1897, dihipotesiskan adanya zarah pembawa unit muatan listrik, yang
lalu
dinamakan elektron. Sebagaimana resin, elektron itu dikatakan menghasilkan muatan
listrik negatif maka elektronpun dikatakan bermuatan listrik negatif.
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur
sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lainlain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatanmuatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat
mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke
ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan
elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas,
phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di
awan.

Elektrolisa
Elektrolisa adalah reaksi non-spontan yang berjalan akibat adanya arus (aliran elektron)
eksternal yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik.
Pada sel elektrolitik

Katoda bermuatan negatif atau disebut elektroda ()

Terjadi reaksi reduksi

Jenis logam tidak diperhatikan, kecuali logam Alkali (IA) dengan Alkali tanah(IIA),
Al dan Mn.

Reaksi : 2 H+(aq) + 2e- H2(g) ion golongan IA/IIA tidak direduksi; dan
penggantinya air 2 H2O(l) + 2 e- basa + H2(g) ion-ion lain direduksi.

Anoda bermuatan positif (+) atau disebut elektroda +

Terjadi reaksi oksidasi

Jenis logam diperhatikan

Anoda
reaksi :

Pt

atau

(elektroda

inert)

4OH- (aq) 2H2O(l) + O2(g) + 4e-

Gugus asam beroksigen tidak teroksidasi, diganti oleh 2 H2O(l) asam + O2(g)

Golongan VIIA (halogen) gas

Anoda bukan : Pt atau C


reaksi : bereaksi dengan anoda membentuk garam atau senyawa lain.

Dalam Elektrolisa terdapat tiga sel, yaitu :


1. Sel Volta atau Galvani
2. Sel Daniel
3. Sel Elektrolisis
Keempat sel elektrolisa diatas, sebelah kiri sel (anoda) terjadi oksidasi dan sebelah kanan
(katoda) terjadi reduksi.
Sel Volta, Daniel, dan Galvani : Anoda negatif (-) dan katoda positif (+)
Sel Elektrolisis : Anoda positif (+) dan katoda negatif (-)
Dalam elektrolisa :
DGL
standard
= Eo =
Eokatoda Eoanoda (harus
T = 25oC, P = 1 atm
Jika DGL < 0 bernilai negatif (-), maka R nonspontan.

positif

untuk

spontan)

Syaratnya :
- Suatu reaksi berlangsung spontan jika DGL>0
- Energi bebas Go yang diharapkan agar reaksi berjalan maka Go< 0 atau (-).
Go pada kesetimbangan yaitu : -RT ln K atau
Go = -nFE (larutan elektrolit atau mengandung listrik)
Persamaan Nerts :
Go = -RT ln K
Go = -nFE
Go = Go
-nFE = -RT ln K

Sel

Volta

atau

Galvani

Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan
menghasilkan arus listrik. Kegunaannya adalah untuk mengukur pH kelarutan.
Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode
negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif).
Susunan sel Volta adalah :

Notasi sel : Y / ion Y // ion X / X


Logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positip dibanding logam Y , sehingga
logam Y bertindak sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda.
Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negative yang berfungsi
menetralkan muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit.
Contoh :
Hitunglah beda potensial sel reaksi redok berikut :
a. Zn / Zn2+ // Ag+ / Ag
b. Zn / Zn2+ 0,2 M // Cu2+ 0,1 M // CuJawab :
Gunakan rumus : Eosel = Ekatoda E anoda
= + 0,80

0,76)

1,56

volt

Gunakan rumus :

+0,34

0,76

+
=

(0,059/2)
+

log (0,2
1,4285

0,1)
volt

Sel Daniel
Pada Sel Daniel, elektroda Cu dibenamkan dalam larutan tembaga(II) sulfat atau CuSO4 dan
elektroda seng sulfat atau ZnSO4.Pada anoda, Zn mengalami oksidasi:
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-

Pada katoda, Cu mengalami reduksi:


Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)

Pada sel Daniell, kawat dan lampu dihubungkan dengan kedua elektroda. Elektron-elektron
yang "ditarik" dari seng berjalan sepanjang kawat, yang harus merupakan kawat non-reaktif,
menghasilkan arus listrik yang membuat lampu menyala. Pada sel seperti ini, ion-ion sulfat
memainkan peranan penting. Setelah bermuatan negatif, anion-anion ini terkumpul di anoda
untuk mempertahankan keseimbangan muatan. Sebaliknya, pada katoda ion-ion Cu 2+
terakumulasi untuk mempertahankan keseimbangan muatan ini. Kedua proses ini
menyebabkan sebagian tembaga terakumulasi di katoda dan elektroda seng menjadi "terlarut"
atau "meluruh" ke dalam larutan. Karena kedua reaksi tidak terjadi sendiri-sendiri
(independently), kedua sel harus dihubungkan (dengan konduktor misalnya) agar ion-ion
bergerak bebas. Digunakan dua wadah keramik yang berbeda untuk masing-masing larutan.
Biasanya suatu "salt bridge" atau jembatan garam digunakan untuk menghubungkan kedua
sel. Pada sel basah seperti ini, ion-ion sulfat bergerak dari katoda menuju anoda melalui
jembatan garam dan kation-kation Zn2+ bergerak dalam arah sebaliknya.

Sel Elektrolisis
Sel Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas
(Au).

Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).

Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam
halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga
kategori penting elektrolisis, yaitu:
1. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
2. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
3. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada
katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang
menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam
arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial
sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi
dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh
elektrolisis.
Reaksi total sel Daniell adalah
Zn + Cu2+(aq) > Zn2+(aq) + Cu
Andaikan potensial lebih tinggi dari 1,1 V diberikan pada sel dengan arah kebalikan dari
potensial yang dihasilkan sel, reaksi sebaliknya akan berlangsung. Jadi, zink akan mengendap
dan tembaga akan mulai larut.
Zn2+(aq) + Cu > Zn + Cu2+(aq)
Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis
dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus
(umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu
wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang
ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti
Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya
reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di
anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan
kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan
negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya,
anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat
jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas
di
anoda.

Dalam elektrolisis Massa unsur yang diendapkan dikatoda = (i . t . (Ar/n))/965

dimana :
i (Amper)
t (detik)
Dalam suatu kesetimbangan Esel = 0, naka nilai K dapat dicari yaitu :

Kesetimbangan Esel = 0

Setengah Sel
Hubungan elektroda dengan elektrolit sekitarnya (Liquid Jungtion) disebut setengah sel.

Diagram sel Volta :


Ag, AgCl | HCl, 0,1 M | gelas | larutan | kalomel
Elektroda Kalomel :
Jenuh ; 0,242 V
1 M ; 0,280 V
0,1 M ; 0,334 V

Dengan menggunakan voltmeter Egelas = 0,800 V


jadi : 0,800 V = 0,280 + 0,05915 pH
pH = (0,800 - 0,280)/0,05915
pH = 8,79
Sel Konsentrasi :
Pada Sel Volta (Galvani) dan Daniel yang mengalami oksidasi dan reduksi terletak pada
konsentrasinya, yang mempunyai konsentrasi encer yaitu mengalami oksidasi (anoda),
sedangkan konsentrasi pekat mengalami reduksi (katoda).

Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain, pada sel
elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir
berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Pada proses elektrokimia, baik sel galvanik
(baterai) maupun sel elektrolisis, anoda mengalami oksidasi.
Perlu diperhatikan bahwa tidak selalu anion (ion yang bermuatan negatif) bergerak menuju
anoda, ataupun tidak selalu kation (ion bermuatan positif) akan bergerak menjauhi anoda.
Pergerakan anion maupun kation menuju atau menjauh dari anoda tergantung dari jenis sel
elektrokimianya.
Pada sel galvanik atau pembangkit listrik (baterai), anoda adalah kutub negatif. Elektroda
akan melepaskan elektron menuju ke sirkuit dan karenanya arus listrik mengalir ke dalam
elektroda ini dan menjadikannya anoda dan berkutub negatif. Dalam sel galvanik, reaksi
oksidasi terjadi secara spontan. Karena terus menerus melepaskan elektron anoda cenderung
menjadi bermuatan positif dan menarik anion dari larutan (elektrolit) serta menjauhkan
kation. Dalam contoh gambar diagram anoda seng (Zn) di kanan, anion adalah SO4-2, kation
adalah Zn2+ dan ZnSO4 elektrolit. Pada sel elektrolisis, anoda adalah elektroda positif. Arus
listrik dari kutub positif sumber tegangan listrik luar (GGL) dialirkan ke elektroda sehingga
memaksa elektroda teroksidasi dan melepaskan elektron.
2. Katoda

1.

Kebalikan dari anoda, katoda adalah elektroda dalam sel elaktrokimia yang terpolarisasi
jika arus listrik mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (Baterai Karbon-Seng), yang
menjadi katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus baterai. Sedangkan, pada baterai
alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan dioksida (MnO2).
Katoda
Definisi katoda. Katoda berasal dari bahasa Yunani yaitu hodos yang brearti jalan. Katoda
merupakan elektroda negatif. Kutub negatif. Dalam elektrolis, katoda merupakan elektroda
dengan potensial negatif terhadap anoda. Dalamm berbagai sistem elektrik, misalnya tabung
lucutan dan piranti elektrik padat, katoda adalah ujung akhir electron masuk dalam sistem.
Katoda merupakan kutub negatif dari sel elektroli. Pada baterai biasa (Baterai Karbon-Seng),
yang menjadi kutub katoda biasanya adalah logamseng, yang juga sering menjadi
pembungkus dari kotak baterai tersebut. Sedangkan, pada bateraialkalin, yang menjadi katoda
adalah logam mangan dioksida (MnO2).

Anda mungkin juga menyukai