Anda di halaman 1dari 8

CASE REPORT

SIROSIS HEPATIS

Oleh:
GHEAVANI LEGOWO 1518012141
RATU BALQIS ANASA 1518012167
REDOPATRA ASA GAMA 1518012170

PRECEPTOR:
dr. CECEP SULAIMAN ISKANDAR, Sp. PD.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO
2016

BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit ginjal kronis (CKD) merupakan masalah kesehatan di seluruh


dunia publik. Hal ini diakui sebagai kondisi umum yang berhubungan dengan
peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan gagal ginjal kronis (CRF). Di
Amerika Serikat, ada meningkatnya insiden dan prevalensi gagal ginjal, dengan
hasil yang buruk dan biaya tinggi (lihat Epidemiologi).
Penyakit Ginjal Kualitas Hasil Initiative (K / DOQI) dari National Kidney
Foundation (NKF) mendefinisikan penyakit ginjal kronis baik sebagai kerusakan
ginjal atau tingkat filtrasi glomerulus menurun (GFR) kurang dari 60
mL/min/1.73 m

untuk 3 atau bulan lagi. Apapun etiologi yang mendasarinya,

penghancuran massa ginjal dengan sclerosis ireversibel dan hilangnya nefron


menyebabkan penurunan progresif GFR. Pada tahun 2002, K / DOQI diterbitkan
klasifikasinya dari tahap penyakit ginjal kronis, sebagai berikut:

Tahap 1: Kerusakan ginjal dengan GFR normal atau meningkat (> 90


mL/min/1.73 m 2)

Tahap 2: penurunan ringan pada GFR (60-89 mL/min/1.73 m 2)

Tahap 3: penurunan moderat GFR (30-59 mL/min/1.73 m 2)

Tahap 4: Penurunan berat pada GFR (15-29 mL/min/1.73 m 2)

Tahap 5: Kegagalan ginjal (GFR <15 mL/min/1.73 m 2 atau dialisis)

Pasien dengan stadium penyakit ginjal kronis 1-3 umumnya asimtomatik;


klinis manifestasi biasanya muncul dalam tahap 4-5. Diagnosis dini dan
pengobatan dan penyebab / atau lembaga tindakan pencegahan sekunder sangat
penting pada pasien dengan penyakit ginjal kronis. Ini mungkin menunda, atau
mungkin menghentikan, kemajuan. Perawatan medis pasien dengan penyakit
ginjal kronis (lihat Pengobatan) harus fokus pada hal berikut: Menunda atau
menghentikan perkembangan penyakit kronis kidney, Mengobati manifestasi
patologis penyakit ginjal kronis , Tepat waktu perencanaan jangka panjang terapi
pengganti ginjal.
Karena kasus ini termasuk cukup sering ditemui pada pasien yang dirawat
inap di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro dan kebanyakan kasus sudah masuk
dalam stadium lanjut, maka kami tertarik untuk melaporkan satu kasus CKD pada
seorang pasien perempuan 72 tahun yang dirawat inap di RSUD Jend. Ahmad
Yani pada bulan September 2016.

A. IDENTITAS
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Pekerjaan
Tanggal Masuk
No. RM

: Ny. N
: Perempuan
: 72 Tahun
: Kota Metro
: IRT
: 19-9-2016
: 3009xx

B. ANAMNESIS
Riwayat penyakit pasien diperoleh secara autoanamnesis dan
alloanamnesis pada hari Kamis, 19 Mei 2016.
a. Keluhan Utama
Kepala pusing berputar
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang dengan keluhan kepala pusing berputar yang diraskan
sejak 3 hari SMRS. Os juga mengeluh nafsu makan menurun, lemas
dan lemah, serta mual dan muntah 3x SMRS. Os mengeluhkan BAK
terasa sakit dan sedikit sejak 4 hari SMRS.
Os memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronik, dna sudah sering
melakukan HD rutin yang di lakukan 2 minggu sekali. HD terakhir di
lakukan 1 hari sebelum keluhan utama muncul.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Serupa
- Riwayat Hepatitis B
- Riwayat Diabetes Mellitus
- Riwayat Hipertensi
d. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat Serupa
- Riwayat Diabetes Mellitus
- Riwayat Hipertensi
e. Riwayat Pribadi
- Merokok
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
- Keadaan Umum
- Kesadaran
- Vital Sign
Tekanan Darah
Nadi
Respirasi
Suhu

: disangkal
: disangkal
: disangkal
: diterima
: disangkal
: disangkal
: diterima
: disangkal

: Tampak Sakit Sedang


: Compos Mentis, GCS 15 (E4M6V5)
: 160/90 mmHg
: 80x/menit
: 22x/menit
: 36,7 oC

- Kepala

: normocephali, konjungtiva anemis (-/-),

sklera ikterik (-/-), sianosis (-), reflek pupil (+), pupil


isokor (+) 3mm/3mm
- Leher
: simetris, deviasi trachea (-), massa (-),
peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar limfe (-),
tiroid normal
-

Thorax :
Cor

o
o
o
o
Pulmo
o
o

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat


Palpasi
: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi
: Redup, batas jantung normal
Auskultasi : BJ I=II, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi
Palpasi

: simetris, retraksi dinding dada (-)


: fremitus dextra et sinistra sama, NT

tekan (-)
o Perkusi
: sonor pada kedua hemithorax
o Auskultasi : SDV (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
- Abdomen

:
Inspeksi

Cembung,

scar

(-)

hernia repair, spider nervi (-)


Auskultasi

: BU (+)
Perkusi

Timpani (+) , redup

(-) lateral, shifting dullness (-)


Palpasi

: tenderness (-), nyeri tekan

(+) epigastrium
- Genitalia Eksterna
- Ekstremitas :
Atas
Bawah
2. Status Lokalis
- Regio abdomen
Nyeri Tekan
- Ekstremitas
Edema

: Tidak dinilai
: edema -/-, sianosis -/-, CRT < 2s
eritema palmaris (+)
: edema +/+, sianosis -/-, CRT < 2s
: (+) epigastrium
: (+)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (19-09- 2016)

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Jenis
Pemeriksaaan
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
RDW
MPV
Gula Darah Sewaktu
Ureum
Creatinin

Hasil

Satuan

Nilai Normal

7.82
3.34*
11.2
27.4*
81.9
33.5
40.9
146
12.2
10.3
150
23.19
161.0*

ribu/L
juta/ L
g/dL
%
fl
pg
g/dL
ribu/L
H%
m3
mg/dL
mg/dL
mg/dL

5 10
4,37 5,63
14 18
41 54
80 92
27 31
32 36
150 450
10 15
6,5 11
< 140
0.9-1.3
17-43

Hasil

Satuan

Nilai Normal

132.29*
6.75*
99.45
0.96*
7.33*

Meq/l
mEq/l
Mg/dl
Mg/dl

135-145
3.5-5.5
96-106
1.1 1.35
7.35-7.45

(20-09- 2016)
No
1
2
3
4
5

Jenis
Pemeriksaaan
Natrium
Kalium
Chlorida
Kalsium Ion
PH

GDS

105

E. DIAGNOSA :
- Akut on CKD on HD rutin
Dasar Diagnosa:
Anamnesa:
o BAK terasa sakit dan sedikit sejak 4 hari SMRS.
Mual dan muntah
Pusing berputar
Riwayat HD Rutin
Riwayat hipertensi
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
:
I : datar
A : BU (+)N
P : NT (+) epigastrium
P : timpani

Ekstremitas
: oedem tungkai (+/+)
Pemeriksaan Penunjang
Ureum
Creatinin

23.19
161.0*

mg/dL
mg/dL

Hipertensi gr II
Dasar Diagnosa:
Anamnesa:
Kepala terasa pusing
Riwayat hipertensi sejak 5tahun yang lalu
Pemeriksaan Fisik
Td : 160/90

F. DIAGNOSA BANDING

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DIANJURKAN:

H. PENATALAKSANAAN

0.9-1.3
17-43

Farmakoterapi:

Ceftriaxone 2x1 amp


Lasix 1x2mg
D5% : RL :x/tpm

Non Farmakoterapi:

Bed rest
Diet rendah garam (<0,5 gr/hari)
Hd cito

I. PROGNOSIS
a. Quo ad vitam
: ad malam
b. Quo ad functionam : ad malam

Anda mungkin juga menyukai