Anda di halaman 1dari 7

1. Tebal pelat 2 in, 10,0 in lebar dan 12,0 kaki panjangnya.

Ketebalan yang akan dikurangi


dalam tiga langkah dalam operasi hot rolling. Setiap langkah akan mengurangi tebal pelat
75% dari ketebalan sebelumnya. Diharapkan untuk pengurangan logam pelat akan
melebar sebesar 3% dalam setiap langkah. Jika kecepatan masuknya pelat pada langkah
pertama adalah 40 ft / menit, dan kecepatan roll adalah sama untuk tiga langkah, tentukan
(a) panjang dan (b) kecepatan keluar dari pelat setelah pengurangan akhir
Jawaban
Each step will reduce the slab to 75% of its previous thicknes
T0 = 2 in

V0 = 40 ft/min
t0 w0 L0 t f w f L f t0 w0 v0 t f w f v f

W0 = 10 in

L0 = 12 in

Step 1
T1 = 2 (2 x

75
100 ) = 0,5

t0 w0 L0 t f w f L f
W1 = 10 + (10 x

3
100 ) = 10,3

a).
2 x 10 x 12 = 0.5 x 10.3 x L1
240 = 5,15L1
L1 =

240
5,15
t0 w0 v0 t f w f v f

L1 = 46,6019 in
b).
2 x 10 x 40 = 0,5 x 10,3 x V1

800 = 5,15V1
V1 =

800
5,15

V1 = 155,3398 ft/min
Step 2
75
100 ) = 0,125

T2 = 0,5 (0,5 x
t0 w0 L0 t f w f L f

W2 = 10,3 + (10,3 x

3
100 ) = 10.609

a).
0,5 x 10,3 x 46,6019 = 0,125 x 10,609 x L2
239,9997 = 1,3261L2
L2 =

239,9997
1,3261

L2 = 180,9816 in
t0 w0 v0 t f w f v f
b).
0,5 x 10,3 x 155,3398 = 0,125 x 10,609 x V2
799,9999 = 1,3261V2
V2 =

799,9999
1,3261

V2 = 603,2726 ft/min
Step 3
T3 = 0,125 (0,125 x

75
100 ) = 0,0312

t0 w0 L0 t f w f L f
W3 = 10,609 + (10,609 x

3
100 ) = 10,9272

a).
0,125 x 10,609 x 180,9816 = 0,0312 x 10,9272 x L3
240,0042 = 0,3409L3
L3 =

240,0042
0,3409

L3 = 704,0310 in

t0 w0v0 t f w f v f
b).
0,125 x 10,609 x 603,2726 = 0,0312 x 10,9272 x V3
800,0148 = 0,3409V3
V3 =

800,0148
0,3409

V3 = 2346,7726 ft/min
So length and speed in end step is 704,0310 in and 2346,7726 ft/min
2. A 10-in. wide, 1.0-in thick plate is to be reduced in a single pass in a two-high rolling
mill to a thickness of 0.8 in. The roll has a radius = 20 in., and its speed = 50 ft/min. The
work material has a strength coefficient = 35.000 lb/in.2 and a strain hardening exponent
= 0.2. Determine (a) roll force, (b) roll torque, and (c) power required to accomplish this
operation.
Jawaban
W0 = 10 in

T1 = 0,8 in

T0 = 1 in

R = 20 in

N = 50 ft/min = 600 in/min

K = 35000 lb/in2

ln

t0
tf
n = 0,2

1
0,8

= ln

= 0,2231

Yf

( Y f d )
0

k n
1 n

35000 x 0,2231
1+0,2

0,2

= 21606,6139 lb/in2

L R (t0 t f )

L=

20(10,8)

L = 2 in
a).

F Y f wL
F = 21606,6139 x 10 x 2
F = 432132,278 lb

b).

T = 0,5 FL
T = 0,5 x 432132,278 x 2
T = 432132,278

P 2NFL

c).

P = 2 x 3,14 x 600 x 432132,278 x 2

P = 3256548847,008

3). SIFAT-SIFAT MEKANIK MATERIAL


Material dapat berupa bahan logam dan non logam. Bahan logam ini terdiri dari logam
ferro dan nonferro. Bahan logam ferro diantaranya besi, baja, dan besi cor, sedangkan logam
nonferro (bukan besi) antara lain emas, perak, dan timah putih. Bahan non logam dapat
dibagi menjadi bahan organik (bahan yang berasal dari alam) dan bahan anorganik. Selain
pengelompokan di atas, material juga dapat dikelompokkan berdasarkan unsur-unsur kimia,
yaitu unsur logam, nonlogam dan metalloid. Dengan mengetahui unsur-unsur kimia ini,
kita dapat menghasilkan logam yang kuat dan keras sesuai kebutuhan.
Sifat Mekanik Material

Kekerasan
Kekuatan
Keuletan
Ketangguhan
Sifat mekanik logam merupakan sifat dasar yang dapat diubah dan dipengaruhi dari

luar. Pengaruh ini biasanya berupa pemanasan pada waktu dan temperature tertentu, sehingga
struktur mikro logam tersebut berubah dan sifat mekaniknya turut berubah karena pemanasan.
Sifat mekanik pada logam dapat dikontrol dengan cara pemanasan atau disebut juga dengan
Heat Treatment. Sifat logam antara lain :
1. Kekerasan, yang merupakan ketahanan material terhadap deformasi plastis karena
pembebanan setempat pada permukaan berupa goresan atau penekanan.
2. Kekuatan, ditunjukkan dengan ketahanan material terhadap beban yang dikenakan
padanya, sehingga terjadi perubahan bentuk atau ukuran. Jenis dari kekuatan di
antaranya kekuatan tarik, kekuatan luluh dan kekuatan patah.
3. Keuletan, merupakan kemampuan logam untuk terdeformasi. Bahan

yang ulet

biasanya mempunyai penyusutan penampang yang besar sebelum terjadi perpatahan.


Deformasi sehingga patahnya suatu logam berlangsung dengan cepat tanpa diketahui arah
rambatnya.

4. Ketangguhan, ialah kemampuan suatu logam untuk mempertahankan bentuknya


dengan cara meny erap energi yang mempengaruhinya sampai terjadinya perpatahan.
Logam mempunyai beberapa sifat antara lain: sifat mekanis, sifat fisika, sifat kimia
dan sifat pengerjaan. Sifat mekanis adalah kemampuan suatu logam untuk menahan beban
yang diberikan pada logam tersebut. Pembebanan yang diberikan dapat berupa pembebanan
statis (besar dan arahnya tetap), ataupun pembebanan dinamis (besar dan arahnya berubah).
Yang termasuk sifat mekanis pada logam, antara lain: kekuatan bahan (strength), kekerasan
elastisitas, kekakuan, plastisitas, kelelahan bahan, sifat fisika, sifat kimia, dan sifat pengerjaan.
Kekuatan (strength) adalah kemampuan material untuk menahan tegangan tanpa kerusakan.
Beberapa material seperti baja struktur, besi tempa, alumunium, dan tembaga mempunyai
kekuatan tarik dan tekan yang hampir sama. Sementara itu, kekuatan gesermya kira-kira dua
pertiga kekuatan tariknya. Ukuran kekuatan bahan adalah tegangan maksimumnya, atau
gaya terbesar persatuan luas yang dapat ditahan bahan tanpa

patah.

Untuk

mengetahui

kekuatan suatu material dapat dilakukan dengan pengujian tarik, tekan, atau geser.
Kekerasan (hardness) adalah ketahanan suatu bahan untuk menahan pembebanan yang
dapat berupa goresan atau penekanan. Kekerasan merupakan kemampuan suatu material
untuk menahan takik atau kikisan. Untuk mengetahui kekerasan suatu material digunakan
uji Brinell. Kekakuan adalah ukuran kemampuan suatu bahan untuk menahan perubahan
bentuk atau deformasi setelah diberi beban. Kelelahan bahan adalah kemampuan suatu bahan
untuk menerima beban yang berganti-ganti dengan tegangan maksimum diberikan pada setiap
pembebanan. Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk semula
setelah menerima beban yang mengakibatkan perubahan bentuk. Elastisitas merupakan
kemampuan suatu material untuk kembali ke ukuran semula setelah gaya dari luar dilepas.
Elastisitas ini penting pada semua struktur yang mengalami beban yang berubah-ubah
terlebih pada alat-alat dan mesin- mesin presisi. Plastisitas adalah kemampuan suatu bahan
padat untuk mengalami perubahan bentuk tetap tanpa ada kerusakan. Sifat fisika adalah
karakteristik suatu bahan ketika mengalami peristiwa fisika seperti adanya pengaruh panas
atau listrik. Yang termasuk sifat-sifat fisika adalah sebagai berikut: Titik lebur, Kepadatan,
Daya hantar panas, dan daya hantar listrik. Sifat kimia adalah kemampuan suatu logam
dalam mengalami peristiwa korosi. Korosi adalah terjadinya reaksi kimia antara suatu bahan
dengan lingkungannya. Secara garis besar ada dua macam korosi, yaitu korosi karena efek

galvanis dan reaksi kimia langsung. Sifat pengerjaan adalah suatu sifat yang timbul setelah
diadakannya proses pengolahan tertentu. Mengenal Metode Pengujian Kekerasan.

Anda mungkin juga menyukai