Anda di halaman 1dari 6

Study Kelayakan

Study awal untuk memeriksa


Pada saat ini kegiatan memelihara tanaman pada masyarakat
berkembang begitu pesat. Pemeliharaan tanaman di rumah bisa didasari
berbagai macam alasan, seperti bisa menjadi penambah indah lingkungan
rumah dan dapat menambah segar udara serta menangkal polusi. Selain
itu tanaman dapat menjadi sebuah peluang bisnis melalui penjualan
tanaman ataupun bibit dari tanaman tersebut. Tanaman yang dipilih untuk
ditanam bisa berbagai macam, seperti tanaman hias, tanaman buah
bahkan tanaman yang tidak biasa dipelihara serta langka dan berharga
mahal, dimana setiap tanaman yang dipelihara memiliki cara perawatan
yang berbeda bergantung kepada kebutuhan setiap tanaman. Perawatan
yang biasa dilakukan adalah pemberian pupuk, penyiraman, dan
pembasmian hama.

Kebutuhan informasi calon pengguna akhir


Seperti yang diketahui tanaman merupakan salah satu makhluk
hidup yang memerlukan faktor pendukung dari lingkungan untuk dapat
bertumbuh dengan baik. Salah satunya adalah faktor media tanam. Agar
bisa bertumbuh dengan baik, maka media tanam diharuskan memiliki
struktur tanah yang baik dan kadar air yang cukup. Tingkat kadar air suatu
tanah bisa diukur melalui tingkat kelembapan, sehingga tingkat
kelembapan bisa mempengaruhi kualitas dari tanaman tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan air, tanaman yang hidup liar bisa
memperoleh kebutuhan akan air melalui hujan atau dari sumber mata air
terdekatnya. Tetapi jika tanaman tersebut dipelihara oleh manusia, maka
diperlukan bantuan dari manusia dalam memenuhi kebutuhan air. Bantuan
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penyiraman air secara
berkala dan teratur. Usaha ini terlihat mudah tetapi pada kenyataannya
diperlukan pengaturan dan ketelitian dalam pemberian air tersebut, agar
air yang diberikan cukup sehingga tingkat kelembapan dari tanaman
tersebut tepat sesuai kebutuhan tanaman, terutama untuk tanaman yang
berharga mahal dan perlu perawatan yang lebih teliti dalam merawatnya.

Tujuannya
Tujuannya adalah tersedianya suatu alat yang dapat membantu
pemilik tanaman untuk menyiram tanaman miliknya agar dapat
memenuhi kebutuhan air dari tanaman tersebut. Penyiraman dilakukan
berdasarkan kelembapan yang diperlukan oleh tanaman sehingga
penggunaan air akan lebih efisien, selain efisiensi penggunaan air alat ini
nantinya dapat menggantikan tenaga kerja, khususnya petugas bagian
penyiram tanaman. Dengan menggunakan alat ini hanya diperlukan
seorang tenaga kerja, yaitu sebagai operator untuk melakukan pengaturan

batas kelembapan yang diperlukan dan melakukan pemeliharaan terhadap


alat tersebut.
Selain itu alat ini diharapkan bisa menghindari kemungkinan
terjadinya kelalaian-kelalaian dan kesalahan yang disebabkan oleh
manusia. Dengan berkurangnya kesalahan tersebut, maka berkuranglah
resiko-resiko yang bisa menyebabkan kerugian.

Kebutuhan sumber daya


Dengan adanya alat ini diharapkan bisa membuat pemelihara
tanaman, terutama yang tidak memiliki waktu untuk menyiram dan tidak
sanggup mempekerjakan tenaga kerja, tidak ragu dan takut untuk
memelihara tanaman, sehingga semakin banyak orang yang memelihara
tanaman akan semakin memperindah lingkungan dan secara tidak
langsung bisa membuat orang-orang peduli akan lingkungan dan ikut
serta dalam pemeliharaan lingkungan.

Biaya
Manfaat
Manfaat dari alat ini adalah memudahkan pihak pemilik tanaman,
terutama pemilik tanaman yang memiliki kesibukan sangat banyak dan
tidak memiliki waktu untuk menyiram tanaman, sehingga dapat dilakukan
penghematan biaya tenaga kerja dan sumber daya air. Penghematan
biaya tenaga kerja karena tidak perlu mempekerjakan seseorang untuk
merawat tanaman , dan penghematan air karena penyiraman dilakukan
seperlunya saja ketika tanaman membutuhkan. Alat yang dibuat ini
merupakan implementasi dari teori-teori dan algoritma yang telah
dipelajari selama semester-semester sebelumnya, terutama pada bidang
studi Pemodelan Sistem dan Interfacing.
Selain itu, dengan adanya alat ini maka pemeliharaan tanaman,
terutama tanaman yang memiliki nilai jual yang tinggi dan sulit dipelihara
karena memiliki sensitivitas terhadap jumlah air, dapat terbantu. Dan
diharapkan dengan melalui adanya alat ini maka masyarakat yang
memelihara tanaman dapat merawat tanamannya dengan lebih baik,
sehingga tanaman yang dirawat dapat tumbuh dan berkembang lebih
baik.

Kelayakan dari Proyek yang diusulkan


Pada umumnya para pemilik tanaman menyadari bahwa mereka
tidak mempunyai waktu yang cukup untuk merawat tanaman-tanaman,
sehingga pada akhirnya akan mempekerjakan orang untuk merawat
tanaman tersebut, terutama untuk menyiram tanaman-tanaman tersebut.
Hal ini tentu saja akan mengakibatkan pertambahan pengeluaran biaya
untuk memelihara tanaman. Selain itu dapat membuat para pemilik
tanaman yang memiliki kesibukan tinggi tetapi tidak memiliki biaya untuk
memperkerjakan orang menjadi tidak bisa memelihara tanaman. Biaya
yang besar nanti akan menjadi pertimbangan orang untuk memelihara
tanaman, sedangkan kegiatan memelihara tanaman merupakan kegiatan
yang membantu menjaga lingkungan melalui penanaman tanaman di
sekitar rumah.

4 kategori utama dalam evaluasi kelayakan sistem yang di


usulkan
a. Kelayakan organisasi
b. Kelayakan ekonomi
c. Kelayakan operasi
Proses analisis sistem
Memahami sistem dan masalah masalahnya
Pengertian sistem kontrol
Pengertian sistem menurut Mulyadi ( 2001 : h.2 ) : Suatu
sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu.. Sedangkan kontrol menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah sebuah kegiatan
pengawasan; pemeriksaan; pengendalian. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sistem kontrol adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk mengendalikan suatu proses. Tujuan dari
pengendalian proses ini adalah agar hasil keluaran yang dihasilkan
dapat dikontrol sehingga tidak terjadi kesalahan atau tidak jauh dari
batas yang telah ditentukan.
Sistem kontrol merupakan sistem yang sudah tidak asing lagi
bagi setiap orang. Ada banyak kegiatan yang mencerminkan sistem
kontrol tersebut seperti dalam hal kemudi pesawat yang diganti
dengan pilot otomatis dimana informasi diberikan kepada pesawat,
sehingga pesawat dapat mengatur cara kerjanya dan mencapai
tempat tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan. Selain itu pada
stabilizer yang merupakan pengatur atau pengendali untuk
mempertahankan tegangan yang keluar agar tidak jauh dari nilai
tegangan referensi.
Masalah yang ada :
1. Bagaimana cara mengetahui kapan tanaman membutuhkan air dan
kapan kebutuhan air tanaman sudah mencukupi?
2. Bagaimana cara mencukupi kebutuhan air dari tanaman ketika
pemiliknya tidak memiliki waktu untuk menyiram tanaman
tersebut?

3. Bagaimana cara penggunaan air secara efisien dimana penggunaan


air digunakan seperlunya saja?
Masalah dibatasi pada :
1. Alat digunakan untuk mengatasi tingkat kelembapan yang kurang.
2. Alat digunakan untuk jenis tanaman yang dapat disiram kapan saja.
3. Pembuatan prototype sebagai simulasi penyiram tanaman serta
penelitian terhadap peletakkan sensor.
4. Sumber air dan listrik selalu tersedia sesuai denga kebutuhan.
5. Semua kondisi yang dibutuhkan tanaman, seperti cahaya,
karbondioksida, dan lain-lain sudah sesuai ketentuan, kecuali air
sebagai pengatur tingkat kelembapan.
6. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMega 8535.
7. Sensor kelembapan yang digunakan adalah SHT75.
8. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C.
9. Satu alat hanya untuk sekelompok tanaman dengan kebutuhan
kelembapan yang sama.

Bagai mana sistem bekerja


Sistem yang digunakan pada alat penyiram tanaman berdasarkan
tingkat kelembapan adalah sistem tertutup. Karena yang menjadi tujuan
dari

alat

adalah

mendapatkan

kelembapan

tanah

sesuai

dengan

kebutuhan tanaman tersebut. Berikut gambaran cara kerja sistem alat


penyiram tanaman berdasarkan tingkat kelembapan.

Gambar 2.3 Sistem Alat Penyiram Tanaman Berdasarkan Tingkat


Kelembapan

Pada Gambar 2.3, masukan yang diberikan adalah tingkat


kelembapan tanah. Selanjutnya tingkat kelembapan tanah tersebut
dibandingkan

dengan

toleransi

untuk

selanjutnya

diproses

oleh

mikrokontroler. Hasil dari proses tersebut adalah pemberian status pompa.


Jika status pompa hidup maka pompa menyala dan bekerja sehingga air
akan diberikan pada media tanam. Jika status pompa mati maka pompa

berhenti

bekerja

dan

air

berhenti

dialirkan.

Selanjutnya

tingkat

kelembapan diperiksa kembali dan hasil pemeriksaan dikirim kembali ke


awal, dibandingkan dengan masukan dan toleransi, hasilnya diberikan
pada mikrokontroler untuk diproses dan memberikan status pada pompa.
Begitu seterusnya hingga yang dihasilkan adalah media tanam dengan
tingkat kelembapan sesuai dengan yang diinginkan.

Apa yang ingin dicapai sistem


Tujuannya adalah tersedianya suatu alat yang dapat membantu pemilik
tanaman untuk menyiram tanaman miliknya agar dapat memenuhi
kebutuhan air dari tanaman tersebut. Penyiraman dilakukan berdasarkan
kelembapan yang diperlukan oleh tanaman sehingga penggunaan air akan
lebih efisien, selain efisiensi penggunaan air alat ini nantinya dapat
menggantikan

tenaga

kerja,

khususnya

petugas

bagian

penyiram

tanaman.

Apa yang dibutuhkan


Untuk memper mudah kegiatan pengujian dan penjelasan
mengenai proses atau cara kerja alat ini, maka dibuatlah sebuah maket
atau model dari sistem penyiram tanaman dengan alat penyiram
tanaman berdasarkan tingkat kelembapan. Dengan membuat maket
atau
rancangan
ini
maka
akan
mempermudah
dalam
merepresentasikan mengenai alat yang telah dibuat. Maket atau
rancangan dari sistem dibuat dengan menyesuaikan terhadap
lingkungan sebenarnya, dan cara kerja disesuaikan dengan kenyataan
di lapangan tetapi dalam bentuk yang lebih kecil.
Berikut merupakan bahan-bahan yang akan digunakan dalam
membuat maket atau rancangan.
1. Alat Penyiram Tanaman Berdasarkan Tingkat Kelembapan, sebagai
pengatur penyiraman.
2. Akuarium, sebagai tempat menampung air.
3. Pipa atau selang, sebagai tempat atau jalur air pada saat
penyiraman.
4. Tanaman.
5. Pompa air kecil (untuk akuarium ikan)
6. Media tanam, sebagai tempat meletakkan tanaman.

7. Pot, sebagai tempat meletakkan media tanam.


8. Tatakan lahan, sebagai tempat meletakkan pot dan mensirkulasikan air agar kembali ke dalam bak penampungan air.
9. Pipa silinder kecil, sebagai pembungkus sensor agar tidak terkena
air.

Anda mungkin juga menyukai