Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PREPLANNING SENAM REMATIK PADA NY.

S
DI WISMA DAHLIA PSLU KABUPATEN JEMBER

TUGAS

Oleh:
Alisa Miradia Puspitasari, S.Kep
NIM 122311101074

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

LAPORAN PREPLANNING SENAM REMATIK PADA NY. S


DI WISMA DAHLIA PSLU KABUPATEN JEMBER

TUGAS
Disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Alisa Miradia Puspitasari, S.Kep
NIM 122311101074

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisa Situasi
WHO mendata penderita gangguan sendi di Indonesia mencapai 81% dari
populasi, hanya 24% yang pergi ke dokter, sedangkan 71% nya cenderung
langsung mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas. Angka ini
menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling tinggi menderita gangguan
sendi jika dibandingkan dengan negara di Asia lainnya seperti Hongkong,
Malaysia, Singapura dan Taiwan. Penyakit sendi secara nasional prevalensinya
berdasarkan wawancara sebesar 30,3% dan prevalensi berdasarkan diagnosis
tenaga kesehatan adalah 14% (Riskesdas 2007-2008). Faktor-faktor yang
mempengaruhi penyakit sendi adalah umur, jenis kelamin, genetik, obesitas dan
penyakit metabolik, cedera sendi, pekerjaan dan olah raga (Rabea, 2009).
Artritis rematoid adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem
organ. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan ikat
difuse yang diperantarai oleh imunitas dan tidak diketahui penyebabnya. Pada
penderita biasanya terjadi kerusakan sendi progresif walaupun episode
peradangan sendi dapat mengalami masa remisi (Carter, 2005). Atritis rematoid
lebih sering menyerang wanita daripada pria. Insiden meningkat dengan
bertambahnya usia terutama pada wanita. Insiden puncak terjadi pada usia 40 60
tahun dan menyerang orang-orang di seluruh dunia dari berbagai suku bangsa.
Rematik juga mempunyai nama lain arthritis, gejala dari penyebab rematik
adalah pembengkakan, kemerahan, nyeri dilutut, siku, pergelangan tangan
maupun di bagian sendi-sendi lain, gangguan di otot dan tendon. Banyak yang
tidak menyadari gejala rematik karena gejalanya memang cukup luas
Pada tahun 2005 diperkirakan jumlah lansia sekitar 7,9 % dari total populasi
penduduk Indonesia dan diperkirakan akan meningkat menjadi 11,3 % pada tahun
2020 (Leman, 2007). Berdasarkan hasil survey radiologik, 10 % populasi dewasa
mengalami penyakit sendi degeneratif dengan kasus terbanyak terjadi pada wanita
Berdasarkan hal tersebut, hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa
PSIK Universitas Jember pada Wisma Dahlia pada tanggal 19 September 2016
menunjukkan ada beberapa di Wisma Dahlia. Beberapa lansia mengeluh nyeri
pada lutut. Adanya tanda rematik pada beberapa lansia di Wisma Dahlia tersebut,
menunjukkan pentingnya dilakukan penanganan terhadap rematik. Salah satu
tindakan keperawatan dalam menanganinya adalah senam rematik.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah senam rematik pada Ny. S di PSLU Kabupaten
Jember.

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Kegiatan senam rematik ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan melatih
kekuatan otot-otot persendian pada Ny. S di PSLU Kabupaten Jember.
2.1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan senam rematik, diharapkan:
1. Ny. S mengetahui manfaat senam rematik;
2. Ny. S mampu mengikuti gerakan latihan senam rematik;
3. Ny. S mampu mendemonstrasikan gerakan dalam senam rematik;
4. Ny. S mampu melakukan senam rematik secara rutin.
2.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan senam rematik antara lain:
1. Meringankan rasa nyeri akibat penyakit rematik;
2. Menambah kekuatan otot persendian pada lansia.

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH


3.1 Dasar Pemikiran
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Menurut UndangUndang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, yang dimaksud
lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas (Azizah, 2011).
Menurut Surini & Utomo (2003, dalam Azizah, 2011), lanjut usia bukanlah suatu
penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang akan
dijalani semua individu, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
beradaptasi dengan stres lingkungan
Usia lanjut atau lansia lebih diidentikkan sebagai masa dimana terjadi
perubahan atau penurunan status kesehatan pada tubuh. Lansia dapat menghadapi
tantangan yang berkaitan dengan usia melalui realisme dan pengembangan
pengetahuan tentang kebutuhan kesehatan mereka, serta tentang sumber yang
tersedia untuk membantu lansia dalam mengelola kesehatan lansia sendiri.
Promosi kesehatan lansia difokuskan pada pencegahan terhadap semua penurunan
fungsi tubuh serta mempertahankan kemampuan lansia untuk tetap mandiri. Unsur
penting dalam perawatan preventif pada lansia adalah memastikan penggunaan
layanan kesehatan yang ada secara optimal, dan organisasi institusi layanan
kesehatan. Program pemeliharaan kesehatan harus berdasar pada pemahaman
yang jelas tentang sumber tersedia untuk pencegahan primer, sekunder, dan tersier
(Maas et al, 2011).
Hal terpenting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan lansia yaitu
dengan upaya pencegahan primer. Pencegahan primer lebih menekankan
pentingnya latihan fisik ataupun upaya-upaya yang harus dilakukan dalam
mencegah munculnya berbagai masalah kesehatan, termasuk pemberian
pengetahuan lansia tentang pola hidup sehat saat usia lanjut. Lansia harus
diberikan pemahaman serta motivasi untuk melakukan latihan fisik yang rutin
setiap hari namun tidak berat serta melakukan pola hidup sehat. Lansia yang

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

merokok harus diberikan informasi bahwa mereka dapat meningkatkan derajat


kesehatannya dan mencegah berbagai penyakit jika berhenti merokok, selain itu
lansia harus diingatkan tentang dampak negatif kebiasaan makan yang berlebihan,
ataupun penggunaan alkohol terhadap peningkatan angka kesakitan pada lansia
(Williams, 1995, dalam Maas et al, 2011).
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah
Penuaan adalah proses normal dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang
dapat terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap
perkembangan kronologis tertentu. Penuaan merupakan fenomena yang kompleks
dan multidimensional yang dapat diobservasi di dalam satu sel dan berkembang
sampai pada keseluruhan sistem (Stanley & Beare, 2006). Proses penuaan
merupakan akumulasi secara progresif dari berbagai perubahan fisiologi organ
tubuh yang berlangsung seiring berlalunya waktu. Proses penuaan akan
meningkatkan kemungkinan terserang penyakit bahkan kematian (Azizah, 2011)
Adanya penuaan didalam suatu populasi telah diperhatikan oleh the Public
Health Service dan the Institute of Medicine. Dalam laporan terbaru dari bagian
bedah umum yang berjudul Healthy People 2000: Citizens Chart the Course,
perhatian utama diberikan untuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
yang diperlukan lansia. Perawat membagi tanggung jawab dengan anggota
masyarakat lain untuk memulai dan mendukung tindakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan kesehatan dan sosial masyarakat. Tanggung jawab tersebut
telah ditunjukkan dalam International Council of Nurses Code for Nurses (ICN),
yang menyarankanagar perawat berkolaborasi dengan anggota profesi dan
anggota masyarakat lainnya dalam promosi upaya komunitas dan nasional untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat khususnya pada kelompok usia lansia
(Stanley, 2006). Di samping itu para lansia perlu diberikan motivasi untuk
mempertahankan pola hidup sehat yakni dengan mengkonsumsi makanan yang
bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik/olahraga secara benar dan teratur,
tidak merokok, hindari faktor resiko penyakit degeneratif, memeriksakan
kesehatan secara teratur, terus menyalurkan hobby dan kebiasaan dan aktivitas
yang bermanfaat(Kemenkes RI, 2010).
Senam rematik adalah bagian dari usaha untuk mengurangi nyeri dan melatih
kekuatan otot-otot persendian pada lansia. Dengan melakukan gerakan / senam
rematik yang tepat selama 15 menit atau lebih sebanyak 3-4 hari per minggu,
dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 10 mmHg pada bacaan sistolik dan
diastolik (Vitahealth, 2010)
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Realisasi dari hasil kegiatan ini adalah lansia mampu mengetahui dan
mempraktekkan senam rematik lansia untuk meringankan rasa nyeri dan sebagai
upaya untuk mencegah terjadinya penyakit rematik pada lansia.
4.2 Khalayak Sasaran

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah Ny. S di Wisma Dahlia PSLU
Kabupaten Jember.
4.3 Metode yang Digunakan
1. Jenis model pembelajaran
: Ceramah dan demonstrasi
2. Landasan teori
: Konstruktivisme
3. Langkah pokok
1) Menciptakan suasana pendidikan kesehatan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
: Sasaran
: Pemateri

DAFTAR PUSTAKA
AHA, 2003. Heart and disease. www.aha.org [diakses tanggal 21 September
2016]
Andra, Hasbullah. Perawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Media Press
Budi, prianto. 2000. Konsep Usia Lanjut. Jakarta: TIM
Gunawan, 2001. Lansia dan permasalahannya. Jakarta: Penerbit TIM
Maas, Meridean et al. 2011. Asuhan Keperawatan Geriatrik. Jakarta:EGC.
Nugroho, Wahyudi SKM, 2000, Keperawatan Gerontik (edisi 2), penerit buku
Kedokteran EGC : Jakarta
Stanley, Mickey dan Beare, Patricia. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik edisi
2. Jakarta: EGC.
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Pemateri,

Alisa Miradia Puspitasari, S.Kep


NIM 122311101074

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 1: Berita Acara


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017
BERITA ACARA
Pada hari ini, Senin tanggal 26 Bulan September tahun 2016 jam 08.00 s/d 08.20
WIB bertempat di PSLU Puger Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur
telah dilaksanakan Kegiatan Senam Rematik oleh Mahasiswa Program Profesi
Ners Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh .. orang (daftar hadir
terlampir)

Jember, 26 September 2016

Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2015/2016
DAFTAR HADIR
Kegiatan Senam Rematik oleh Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas
Jember. Pada hari ini, Senin tanggal 26 Bulan September tahun 2016 jam 08.00
s/d 08.20 WIB bertempat di PSLU Puger Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa
Timur.
NO

NAMA

ALAMAT

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

TANDA
TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Jember, 26 September 2016


Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 3: SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik/materi
Sasaran
Waktu
Hari/ Tanggal
Tempat

: Senam Rematik
: Ny. S
: 08.00 08.20 WIB
: Senin, 26 September 2016
: Wisma Dahlia PSLU Kabupaten Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan demonstrasi, peserta
diharapkan dapat memahami mengenai Senam Rematik
2. Kompetensi Dasar
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan demonstrasi,
diharapkan dapat:
a. Menjelaskan tentang konsep dasar rematik
b. Menjelaskan tentang pengertian dan tujuan senam rematik
c. Menjelaskan tentang indikasi dan kontraindikasi rematik
d. Mendemonstrasikan senam rematik
3. Pokok Bahasan
Senam rematik
4. Subpokok Bahasan
a. Konsep dasar rematik
b. Pengertian dan tujuan senam rematik
c. Indikasi dan kontraindikasi rematik
d. Senam rematik
5. Waktu
1x20 menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
a. Leaflet
b. Kursi
c. Matras
d. Bantal
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran
: Ceramah dan demonstrasi
b. Landasan teori
: Konstruktivisme
c. Langkah pokok
1) Menciptakan suasana pendidikan kesehatan yang baik
2) Mengajukan masalah

Ny.S

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

3)
4)
5)
6)

2016

Membuat keputusan nilai personal


Mengidentifikasi pilihan tindakan
Memberi komentar
Menetapkan tindak lanjut

8. Persiapan
Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal dan lain-lain) tentang Senam
Rematik dan membuat media penyuluhan (leaflet).
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberi salam,
Memperhatikan dan
memperkenalkan diri, dan menjawab salam
membuka penyuluhan.
2. Menjelaskan tentang TIU Memperhatikan
dan TIK.
3. Menjelaskan tentang
Memperhatikan
manfaat senam rematik
bagi lansia
Penyajian

1. Menanyakan kepada
Memperhatikan dan
lansia tentang latihan yang menjawab
akan disampaikan, apakah
pernah diperoleh
sebelumnya.
2. Menerima jawaban dan
Memberikan
memberi komentar
sumbang saran
terhadap jawaban keluarga
3. Menjelaskan tentang
konsep dasar rematik
a. Menanyakan kepada
lansia mengenai materi
yang baru disampaikan.
b. Mendiskusikan
bersama jawaban yang
diberikan.

Memperhatikan
Memberikan
pertanyaan
Memperhatikandan
memberi tanggapan

4. Menjelaskan tentang
Memperhatikan
pengertian dan tujuan
senam rematik
c. Menanyakan kepada Memberikan
lansia mengenai materi pertanyaan
yang baru disampaikan.

Waktu
2 menit

15 menit

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

d. Mendiskusikan
Memperhatikandan
bersama jawaban yang memberi tanggapan
diberikan.

Penutup
(5 menit)

5. Menjelaskan
tentang
indikasi
dan
kontraindikasi
senam
rematik
a. Menanyakan kepada
lansia mengenai materi
yang baru disampaikan.
b. Mendiskusikan
bersama jawaban yang
diberikan.

Memperhatikan

6. Menjelaskan langkahlangkah dan


mempraktikkan senam
rematik
a. Mengajarkan lansia
senam rematik.
b. Meminta lansia untuk
mempraktikkan senam
rematik secara mandiri.
1. Memberi kesempatan
kepada lansia untuk
bertanya tentang materi
yang baru disampaikan.
2. Menampung jawaban dan
memberi komentar
tentang pendapat dari
lansia
3. Bersama-sama dengan
lansia menyimpulkan
materi yang telah dibahas.
4. Menutup pertemuan dan
memberi salam

Memperhatikandan
memberi tanggapan
Memperhatikan dan
mempraktikkan

Memberikan
pertanyaan
Memperhatikandan
memberi tanggapan

Memberikan
pertanyaan
Memperhatikan
Memberikan
sumbang saran
Memperhatikan dan
membalas salam

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apa pengertian dan penyebab rematik?
b. Apa pengertian dan tujuan senam rematik lansia?
c. Apa indikasi dan kontraindikasi senam rematik lansia?
d. Bagaimana gerakan senam rematik lansia?

3 menit

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 4: SOP

SENAM REMATIK
P2N PSIK UNEJ
PROSEDUR
TETAP

NO DOKUMEN :
NO REVISI :
HALAMAN :
TANGGAL
DITETAPKAN OLEH :
TERBIT :
Pengertian
Senam rematik adalah senam atau rangkaian gerakan
anggota tubuh sebagai suatu upaya untuk mencegah dan
meringankan gejala-gajala rematik serta berfungsi sebagai
terapi tambahan terhadap pasien rematik atau lansia
dengan rematik.
Tujuan
1. menurunkan rasa nyeri akibat rematik
2. meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh secara
menyeluruh
3. melatih kekuatan otot-otot persendian pada lansia.
Indikasi
Lansia dengan penyakit rematik
Kontraindikasi
Pada lansia yang menderita rematik dengan adanya tanda
radang seperti bengkak dan merah pada daerah sendi atau
yang mengalami gangguan gerak.
Persiapan Pasien 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada lansia
2. Kaji rentang gerak lansia
Persiapan Alat
1. kursi
2. matras
3. bantal
Cara Kerja
1. Tahap Pertama: Latihan Pernapasan
a. Instruksikan lansia untuk duduk dengan nyaman dan
punggung ditegakkan
b. Instruksikan untuk menarik napas melalui hidung
hingga tulang rusuk terasa terangkat dan hembuskan
napas melalui mulut seperti meniup lilin
c. Instruksikan untuk melakukannya secara kontinu,
minimal 4 set dengan istirahat antar set 1-2 menit.
2. Tahap Kedua: Pemanasan (peregangan)
a. Instruksikan lansia untuk mengangkat kedua tangan
b. Instruksikan untuk menarik tangan ke samping kanan
dengan hitungan 1 X 8
c. Instruksikan untuk melakukan hal yang sama dengan
menarik tangan ke samping kiri.
d. Instruksikan lansia untuk menyilangkan tangan

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

kanan dan meletakkan di bahu kiri, tangan kiri


mendorong siku kanan dengan hitungan 1 x 8.
e. Instruksikan untuk melakukan hal yang sama dengan
menarik tangan kiri ke bahu kanan.
f. Instruksikan untuk meletakkan tangan pada
pinggang, kemudian miringkan kearah kanan dan kiri
secara bergantian dengan hitungan 2 X 8.
3. Tahap Ketiga: Latihan Persendian
a. Sendi Leher
1) Instruksikan
lansia
untuk
menegakkan
kepalanya.
2) Anjurkan untuk memutar kepala ke kanan
perlahan lahan hingga kembali ke posisi awal.
3) Lanjutkan dengan memutar kepala ke kiri secara
perlahan-lahan hingga kembali ke posisi awal.
Lakukan secara berulang sebanyak 2X.
b. Sendi Bahu
1) Instruksikan lansia untuk berbaring dengan
nyaman dengan posisi lengan rileks di samping
tubuh lansia.
2) Selanjutnya angkat lengan kanan secara perlahan
ke arah samping menjauhi tubuh, kemudian
kembalikan pada posisi semula. Ulangi gerakan
yang sama untuk lengan kiri Anda. Lakukan
secara bergantian antara lengan kiri dan kanan.
Lakukan sebanyak 3X untuk masing-masing
lengan.
3) Instruksikan lansia untuk menekuk siku ke arah
samping dan posisi telapak tangan menyentuh
bahu.
4) Kemudian gerakkan kedua siku ke arah depan,
hingga kedua siku saling menyentuh. Lanjutkan
dengan menggerakkan siku kembali ke posisi
awal hingga dada merasa tertarik ketika menarik
siku kembali ke posisi awal.

Gambar1. Senam Rematik atau Sakit Sendi (Bahu)


c. Sendi Pinggul

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

1) Instruksikan lansia untuk berbaring dengan


nyaman dengan posisi ujung tumit menempel.
2) Kemudian jauhkan kaki kanan secara perlahan
dari tubuh, lalu kembalikkan ke posisi awal.
Lakukan secara bergantian antara kaki kanan dan
kiri. Lakukan sebanyak 3X untuk masingmasing kaki.

Gambar 2. Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pinggul)


d. Pergelangan Kaki
1) Instruksikan lansia untuk memutar pergelangan
kaki kanan searah jarum jam secara perlahan
kemudian lakukan arah sebaliknya (berlawanan
jarum jam).
2) Lakukan secara bergantian antara pergelangan
kaki kanan dan kiri dengan hitungan 1 X 8

Gambar 3. Senam Rematik atau Sakit Sendi


(Pergelangan Kaki)
e. Pergelangan Tangan
1) Instruksikan lansia untuk menekuk jarijari
tangan.
2) Kemudian putar pergelangan tangan searah
jarum jam dan kemudian berlawanan dengan
jarum jam.
3) Lakukan secara bergantian antara pergelangan
tangan kanan dan kiri dengan hitungan 1 X 8

Gambar 4. Senam Rematik


(Pergelangan Tangan)

atau Sakit Sendi

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

f. Ruas Jari
1) Instruksikan lansia untuk menyentuh tiap jarijari tangan dengan ibu jari. Ulangi hingga 5 kali.
2) Lakukan secara bergantian antara jari tangan
kanan dan kiri.

Gambar 5. Senam Rematik atau Sakit Sendi (Ruas Jari)


4. Tahap Keempat: Latihan Kardio
Instruksikan lansia untuk jalan di tempat selama 3-5
menit
5. Tahap Kelima: Peregangan (pendinginan)
a. Instruksikan lansia untuk memutar badan ke kanan
dan ke kiri sebanyak 2 X 8
b. Instruksikan lansia untuk menarik nafas dalamdalam melalui hidung dan menghembuskannya
melalui mulut secara perlahan-lahan.
Evaluasi

1.
2.
3.
4.
5.

Tanyakan lansia bagaimana perasaannya


Kaji nyeri lansia dengan PQRST
Kaji kesulitan gerak pada sendi dengan cara
menggerak-menggerakkan sendi
Observasi adanya peradangan pada sendi
Kaji perubahan rentang gerak lansia

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 5: Materi
REMATIK
1. Pengertian Rematik.
Rematik merupakan penyakit yang menyerang sendi dan otot yang sering
digerakkan serta menahun. Penyakit rematik banyak dijumpai terutama pada
orang-orang yang berusia diatas 40 tahun.
2. Penyebab Rematik.
Ada beberapa faktor risiko terjadinya rematik:
a.
Faktor Keturunan.
Biasanya ditemukan pada laki-laki yang kedua orang tuanya menderita
rematik, sedangkan perempuan cukup satu orang tuanya saja.
b.
Infeksi.
Sakitnya timbul mendadak disertai tanda-tanda peradangan.
c.
Umur/proses penuaan.
Berusia diatas 40 tahun.
d.
Jenis kelamin.
1) Sebelum usia 45 tahun, kemungkinan laki-laki maupun wanita
yang terkena penyakit rematik adalah sama.
2) Rematik pada wanita setelah henti haid, lebih sering mengenai
sendi lutut.
3) Rematik pada laki-laki lebih sering menyerang sendi panggul,
pergelangan tangan dan leher.
e.
Kegemukan
Kegemukkan menambah beban pada sendi, lutut, dan sendi penumpu
berat badan lainnya.
f.
Cedera sendi.
Kerusakkan sendi akibat dari trauma bila sembuh tidak sempurna
3. Gejala Rematik.
a. Nyeri sendi.
b. Kaku sendi.
c. Bengkak sendi
d. Sendi berbunyi/krep.
e. Gangguan mata.
f. Berat badan menurun, rasa lelah dan lesu, kesulitan tidur, mudah menangis,
susah buang air besar dan susah berjalan.

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

SENAM REMATIK
1. Pengertian
Senam rematik adalah senam atau rangkaian gerakan anggota tubuh sebagai
suatu upaya untuk mencegah dan meringankan gejala-gajala rematik serta
berfungsi sebagai terapi tambahan terhadap pasien rematik atau lansia dengan
rematik.
2. Manfaat
a. menurunkan rasa nyeri akibat rematik
b. meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh secara menyeluruh
c. melatih kekuatan otot-otot persendian pada lansia.
3. Langkah-langkah
Tahap Pertama: Latihan Pernapasan
b. Instruksikan lansia untuk duduk dengan nyaman dan punggung ditegakkan
c. Instruksikan untuk menarik napas melalui hidung hingga tulang rusuk
terasa terangkat dan hembuskan napas melalui mulut seperti meniup lilin
d. Instruksikan untuk melakukannya secara kontinu, minimal 4 set dengan
istirahat antar set 1-2 menit.
Tahap Kedua: Pemanasan (peregangan)
a. Instruksikan lansia untuk mengangkat kedua tangan
Instruksikan untuk menarik tangan ke samping kanan dengan hitungan
1X8
b. Instruksikan untuk melakukan hal yang sama dengan menarik tangan ke
samping kiri.
c. Instruksikan lansia untuk menyilangkan tangan kanan dan meletakkan di
bahu kiri, tangan kiri mendorong siku kanan dengan hitungan 1 x 8.
d. Instruksikan untuk melakukan hal yang sama dengan menarik tangan kiri
ke bahu kanan.
e. Instruksikan untuk meletakkan tangan pada pinggang, kemudian
miringkan kearah kanan dan kiri secara bergantian dengan hitungan 2 X 8.
Tahap Ketiga: Latihan Persendian
a. Sendi Leher
1) Instruksikan lansia untuk menegakkan kepalanya.
2) Anjurkan untuk memutar kepala ke kanan perlahan lahan hingga
kembali ke posisi awal.
3) Lanjutkan dengan memutar kepala ke kiri secara perlahan-lahan
hingga kembali ke posisi awal. Lakukan secara berulang sebanyak 2X.
b. Sendi Bahu
1) Instruksikan lansia untuk berbaring dengan nyaman dengan posisi
lengan rileks di samping tubuh lansia.

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

2) Selanjutnya angkat lengan kanan secara perlahan ke arah samping


menjauhi tubuh, kemudian kembalikan pada posisi semula. Ulangi
gerakan yang sama untuk lengan kiri Anda. Lakukan secara bergantian
antara lengan kiri dan kanan. Lakukan sebanyak 3X untuk masingmasing lengan.
3) Instruksikan lansia untuk menekuk siku ke arah samping dan posisi
telapak tangan menyentuh bahu.
4) Kemudian gerakkan kedua siku ke arah depan, hingga kedua siku
saling menyentuh. Lanjutkan dengan menggerakkan siku kembali ke
posisi awal hingga dada merasa tertarik ketika menarik siku kembali
ke posisi awal.

Gambar1. Senam Rematik atau Sakit Sendi (Bahu)


c. Sendi Pinggul
1) Instruksikan lansia untuk berbaring dengan nyaman dengan posisi
ujung tumit menempel.
2) Kemudian jauhkan kaki kanan secara perlahan dari tubuh, lalu
kembalikkan ke posisi awal. Lakukan secara bergantian antara kaki
kanan dan kiri. Lakukan sebanyak 3X untuk masing-masing kaki.

Gambar 2. Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pinggul)


d. Pergelangan Kaki
1) Instruksikan lansia untuk memutar pergelangan kaki kanan searah
jarum jam secara perlahan kemudian lakukan arah sebaliknya
(berlawanan jarum jam).
2) Lakukan secara bergantian antara pergelangan kaki kanan dan kiri
dengan hitungan 1 X 8

Gambar 3. Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pergelangan Kaki)

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

e. Pergelangan Tangan
1) Instruksikan lansia untuk menekuk jarijari tangan.
2) Kemudian putar pergelangan tangan searah jarum jam dan kemudian
berlawanan dengan jarum jam.
3) Lakukan secara bergantian antara pergelangan tangan kanan dan kiri
dengan hitungan 1 X 8

Gambar 4. Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pergelangan Tangan)


f. Ruas Jari
1) Instruksikan lansia untuk menyentuh tiap jari-jari tangan dengan ibu
jari. Ulangi hingga 5 kali.
2) Lakukan secara bergantian antara jari tangan kanan dan kiri.

Gambar 5. Senam Rematik atau Sakit Sendi (Ruas Jari)


Tahap Keempat: Latihan Kardio
Instruksikan lansia untuk jalan di tempat selama 3-5 menit
Tahap Kelima: Peregangan (pendinginan)
a. Instruksikan lansia untuk memutar badan ke kanan dan ke kiri sebanyak 2X8
b. Instruksikan lansia untuk menarik nafas dalam-dalam melalui hidung dan
menghembuskannya melalui mulut secara perlahan-lahan.

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

Lampiran 6: Media Leaflet Bergambar


Media Leaflet yang Digunakan

(tampak depan)

(tampak belakang)

2016

Anda mungkin juga menyukai