Anda di halaman 1dari 2

Saat ini rumah sedang sepi. Orang tua saya sudah berangkat ke tempat kerja.

Adik
ketiga dan keempat juga sudah berangkat ke sekolah. Praktis, tinggal saya dan adik
kedua yang tinggal di rumah.
Saat ini, dari jendela kamar jelas terlihat langit sedang mendung. Entah kenapa suasana
hati ikutan mendung. Mungkin karena sebentar lagi kami berdua harus kembali ke
Jakarta dan Jogja. Atau mungkin saya sedang merindukan sesuatu. Tapi itu tidak
mungkin. Semua yang selalu saya rindu, saat ini bernaung dibawah atap yang sama.
Bodo amat, buka laptop sambil mendengarkan lagu mungkin bisa membantu.
Lagu kadang jadi terapi pilihan saat saya sedang sedih atau kehilangan mood. Saya
suka mendengarkan lagu Fix You milik Cold Play kalo pikiran sedang kacau. For The
First Time nya The script kalo lagi ingat hmm sudahlah.
Dari beberapa judul lagu, salah satu lagu favorit saya adalah Jamilah.
Mungkin ga banyak yang tahu. Ini lagu (pop berbahasa) daerah Ende, sempat booming
tujuh tahunan lalu.
Ada satu adegan di video clip lagu ini yang sangat luar biasa dan menginspirasi saya
untuk bangkit dari keterpurukan.
Video clip lagu ini dibuka dengan adegan Jamilah sedang memakai bedak. Bersamaan
dengan itu, into lagu mulai terdengar. Petikan gitar elektrik meraung bersama hentakan
drum dan dentuman bass. Eargasm!
Adegan demi adegan bergulir. Jamilah akhirnya selesai berdandan. Sepertinya dia
berencana untuk hangout, mungkin nongkrong sambil ngopi cantik bareng temantemannya.
Jamilah anak gadis yang baik. Sebelum berangkat dia sadar bahwa pamit pada orang
tua mutlak hukumnya.
Kebetulan saat itu hanya ada sang papa di rumah.
Papanya Jamilah asli orang Ende. Berusia paruh baya, kalo ditaksir mungkin berusia 50
tahunan. Pria ini berawakannya tinggi serta tegap, berkulit sawo matang dengan rambut
hitam terpotong rapi. Garis kerut yang menggerus wajahnya menunjukan jika dia sudah
khatam soal peliknya hidup. Jelas terlihat dari sosoknya saja, mendidik anak bukan
masalah besar baginya.
Jamilah akhirnya berlalu setelah mendapat ijin dan bantuan tunai langsung dari sang
papa.

Tiba-tiba pekikan gitar meninggi disusul dentuman menggebu dari bass dan drum.
Akhirnya!
Adegan favorit yang saya tunggu telah tiba!
Momen itu berlangsung pelan tapi pasti.
Om Tiger sang vokalis, perlahan keluar dari batu karang dan mulai menyanyikan line
pertama dari lagu Jamilah.
"Jamilah weta opa sare, ngara kau jamilah".
Sementara itu, laut Sawu dan selat Ende yang menjadi background video clip, mulai
berdebur kencang mengguncang karang. Mereka seolah bersorak merayakan momen
spesial ini. Momen langka saat Om Tiger keluar dari batu karang untuk mendendangkan
lagu Jamilah.
Sebagai catatan, batu karang di pantai selatan Ende adalah batu karang terkeras di
daratan Flores. Terbentuk dari lahar vulkanik gunung Ia yang membeku ratusan bahkan
ribuan tahun silam. Tidak semua orang sanggup untuk keluar hidup-hidup tanpa luka
lecet dan lebam. Apalagi sambil berdendang.
Hanya Om Tiger yang bisa.
Well, jika Om Tiger mampu mendobrak karang kokoh hanya untuk mendendangkan lagu
Jamilah, masa iya saya harus sedih dan terpuruk karena masalah kecil dan rapuh.
Masalah saya hanyalah butiran debu jika dibandingkan dengan karang pantai selatan
kota Ende.

Ende, Agustus 2016.

Anda mungkin juga menyukai