Terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemologi, yaitu pertama,sumber
pengetahuan manusia ; kedua, teori tentang kebenaran pengetahuan manusia; ketiga, tentang watak pengetahuan manusia (Titus, 1984 :20). Pancasila sebagai objek pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah sumber pengetahuan dan susuan pancasila. Sumber pengetahuan pancasila adalah bangsa indonesia sendiri yang memiliki nilai dan adat istidat serta kebudayaan dan religius. Oleh karena itu terdapat kesesuaian yang bersifat korespodensi antara bangsa indonesia sebagai pendukung pancasila dengan pacasila sebagai sistem pengetahuan. Susunan sila sila pancasila bersifat hierarki piramidal. Dasar rasional logis pancasila yang mengangkut Isi arti sila pancasila, yaitu (Notonagoro, 1975 :36-40) berikut ini 1. Isi arti pancasila secara umum universal merupakan inti sari pancasila sehingga merupakan pangkal tolak derivasi baik dalam pelaksanaan bidang kenegaraan dan tertip hukum serta realisasi praktis tercemin dalam bidang kehidupan konkret. 2. Isi arti pancasila secara umum kolektif berati isi arti pancasila sebagai pedoman kolektif negara terutama dalam tertib hukum indonesia. 3. Isi arti panasila yang bersifat khusus yaitu arti pancasila dalam realisasi praktis dalam bidang kehidupan sehingga mempunyai sifat khusus konkret serta dinamis. Menurut Notonagoro dalam skema potensi rohaniah manusia terdapat tingkat pemikiran sebegai berikut: memoris,reseptif, kritis dan kreatif. Berdasarkan tingkatan tersebut panasila mengakui kebenaran rasio yang bersumber pada akal manusia; kebenaran indra yang bersumber pada potensi rohani; kebenaran mutlak yang bersumber pada wahyu sebagai tingkatan kebenaran tertinggi Sebagai pahan epistemologi, pancasila mendasarakan pandaganya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas nilai karena harus di letakan dalam kerangka moralitas kodrat manusia dan kodrat religius dalam mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam hidup manusia. (kaelan : 166-167).