Segala puji atas kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha pengasih atas segala petunjuk
sehingga laporan kasus seminar ini dapat tersusun.
Penyusunan makalah yang berjudul Konseptual Model Sosial Keperawatan Jiwa yang
merupakan salah satu tugas mahasiswa program S1 Keperawatan Jiwa yang dikerjakan bersama
sebagai tugas kelompok.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan perbaikan khususnya dari pihak
pembimbing dan pihak lainnya guna meningkatkan kaulitas dari isi makalah ini. Akhirul Kalam,
semoga makalah ini bermanfaat dan mengenai sasaran. Amin
Kelompok III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Tujuan.................................................................................................
C. Manfaat...............................................................................................
1. Pengertian.................................................................................... 5
B.
2. Model Terapi....................................................................
C.
D.
E.
.......................
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................... 11
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Kesehatan merupakan kebutuhan yang esensial dari setiap individu, keluarga,
masyarakat dan juga merupakan perwujudan dari tingkat kesejahteraan suatu masyarakat
atau bangsa. Oleh karena itu, kesehatan mempunyai arti yang strategis dalam
pembangunan dan juga modal dasar dalam pembangunan. Hanya masyarakat yang sehat
memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi, yakni manusia yang amat dibutuhkan
dalam pembangunan (Zulkarnaen, 1991 dalam Suliswaty, 2004)
Masalah kejiwaan itu begitu luas, kompleks, mengandung banyak misteri dan hal-hal
yang menarik sehingga selalu saja menantang manusia untuk mengadakan study intensif
terhadapnya. Luas dan kompleksitasnya tidak hanya disebabkan oleh tidak mampunya
orang mengkuantifisir gejala-gejala kejiwaan yang misterius itu, akan tetapi oleh sebab
faktor-faktor penyebabnya bersifat multifaktor sehingga gejala-gejalanya juga bisa didekati
dari berbagai macam perspektif. (Videbeck, 2008 dalam Yosef, 2009)
Seiring dengan perubahan jaman, peran perawat kesehatan jiwa mulai muncul pada
tahun 1950-an. Weiss (1947) menggambarkan beda perawatan kesehatan jiwa dengan
perawatan umum yaitu adanya terapi sikap. Perawat menggunakan sikap yang baik dalam
menyembuhkan pasien. (Videbeck, 2008 dalam Yosef, 2009)
Dalam mengimplementasikan terapi ini, perawat mendemonstrasikan penerimaan,
pengertian tentang klien, meningkatkan interest dan partisipasi. Pada realitas, klien
diperlakukan secara individual dan unik, jadi sikap perawat harus sesuai dengan masalah
yang dihadapi pasien. (Zulkarnaen, 1991 dalam Suliswaty, 2004)
B. Tujuan
1) Untuk menambah wawasan Mahasiswa tentang konseptual model keperawatan jiwa
khususnya model sosial.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Model konseptual keperawatan
1. Pengertian
Perawatan kesehatan jiwa adalah proses berhubungan yang meningkatkan dan
mempertahankan perilaku yang akan menyokong integritas fungsi. Yang dimaksud klien
meliputi individu, kelompok, keluarga, organisasi atau masyarakat. (Zulkarnaen, 1991
dalam Suliswaty, 2004)
Menurut American Nurses Association (ANA) divisi perawatan kesehatan jiwa,
mendefinisikan perawatan kesehatan jiwa sebagai area khusus dalam praktek keperawatan
yang menggunakan ilmu perilaku manusia dan diri sendiri secara terapeutik untuk
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan jiwa klien dan meningkatkan
kesehatan mental masyarakat dimana klien berada. (Brockopp, 1999 dalam Potter, 2009)
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar
mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu
saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan (Brockopp, 1999 dalam Potter, 2009).
Model konseptual keperawatan jiwa mengurai situasi yang terjadi dalam situasi
lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan
perubahan yang adaktif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model
konseptual
keperawatan
jiwa
mencerminkan
upaya
menolong
orang
tersebut
Model ini berfokus pada lingkungan sosial yang mempengaruhi individu dan
pengalaman hidupnya. Pandangan sosial terhadap penyimpangan perilaku, kondisi sosial
bertanggung jawab terhadap penyimpangan perilaku, perilaku yang dianggap normal pada
suatu daerah tertentu mungkin sebagai penyimpangan pada daerah yang lain.
Individu yang sudah dilabel/dicap jika tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma
lingkungan, maka perilaku tersebut memerlukan perawatan/dirawat.
Menurut Szazz, individu bertanggung jawab terhadap perilakunya. Individu tersebut
harus mampu mengontrol untuk menyesuaikan perilakunya dengan yang diharapkan
masyarakatnya.
Kaplan, meyakini bahwa situasi sosial dapat mencetuskan gangguan jiwa. Oleh
karena itu, konsep pencegahan primer, sekunder dan tersier sangat penting. Situasi yang
dapat menjadi pencetus:
a.
b.
c.
a.
Prevensi primer
b.
c.
b. Psikologi
Berbagai masalah psikologi yang dialami masyarakat atau individu seperti
ketakutan, trauma, kecemasan maupun kondisi yang lebih berat di karenakan
kondisi suatu peristiwa atau insiden yang terjadi di lingkungan pada masa lalu.
c. Sosial
Dimana seseorang akan
mengalami
keadaan
terapi sosial dan pasien tidak dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit. Terapis
dianjurkan untuk ke mengunjungi pasien di masyarakat. Dan aktivitas yang
dilakukan adalah penyuluhan terhadap kelompok masyarakat dan konseling
3. Pengkajian yg mempertimbangkan budaya
4. Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan
5. Berperan serta dlm pengelolaan kasus
6. Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit
E. Peran Pasien dalam model sosial keperawatan jiwa (Caplan dalam Stuart 1998)
1. Peran pasien adalah mampu mengontrol untuk menyesuaikan perilakunya dengan yang
diharapkan masyarakatnya.
2. Bekerja samalah dengan terapis dengan menceritakan seluruh masalah yang dialaminya
dan aktif terlibat dalam proses pemulihan. Disini tujuannya yaitu perawat mampu
menganalisa faktor utama yang menyebabkan klien mengalami gangguan jiwa, selain
itu klien juga dapat membina hubungan baik antara perawat sehingga lebih mudah
dalam proses pemulihan.
3. Menggunakan sistem pendukung sosial. yang dimaksud kan system pendukung sosial
disini adalah selain terapis dalam proses pemulihan juga diharapkan berperannya
anggota keluarga lain yang dapat membantu karena klien akan lebih mudah mengerti
tujuan utama yang diharapkan oleh terapis jika yang menyampaikan adalah orang
terdekat klien. Selain itu dalam proses sosialisasi juga dibutuhkan alat bantu
pendukung seperti gambar, buku cerita sehingga klien lebih mudah untuk mengerti.
4. Mengubah perilaku sehingga menjadi sehat
Disini klien diharapkan secara bertahap mampu untuk memulihkan prilaku yang
kurang baik menjadi baik, juga klien dapat mengerjakan sesuatu dimulai dari hal yang
terkecil seperti mengurusi mandi sendiri pada setiap hari.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model sosial merupakan salah satu contoh model yang dapat dikembangkan dan
diaplikasikan dalam tatanan pelayanan keperawatan khususnya keperawatan jiwa. Fokus
model sosial ini adalah lingkungan sosial yang dapat berpengaruh terhadap individu dan
pengalaman hidupnya.
Aplikasi model sosial ini dapat diterapkan pada proses keperawatan jiwa yaitu pada
saat perawat mengkaji pasien dengan gangguan sosial dan saat melakukan tindakan
keperawatan. Dengan mengaplikasikan model sosial ini maka diharapkan dapat
meningkatkan mutu asuhan keperawatan jiwa.
B. Saran
1. Perawat diharapkan dapat menerapkan model konseptual keperawatan
jiwa
khususnya model sosial dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa dirumah sakit
maupun dilingkungan masyarakat.
2. Institusi pelayanan keperawatan khususnya rumah sakit maupun puskesmas
diharapkan mampu melayani masyarakat dengan menggunakan model konseptual
sosial kepada masyarakat baik yang mengalami gangguan maupun tidak.
3. Institusi pendidikan keperawatan dapat memberikan pendidikan yang mendalam
mengenai model konseptual khususnya model sosial sehingga ketika turun
kelapangan mahasiswa dan mahasiswi dapat melakukan perawatan yang baik dan
benar.
11
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia dkk.2009. Fundamental Keperawatan (Fundamental Of Nursing) Jakarta;
Salemba Medika
Stuart, sundeen. 1998. Buku saku Keperawatan jiwa edisi 3. Jakarta ; EGC
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan jiwa. Bandung : PT Refika Aditama
Suliswati, Dkk. 2004. Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta : EGC
Anna, budi. 2004. Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
12