Anda di halaman 1dari 5

RSUD BANJARBARU

Jl. Palang Merah


No.2 Banjarbaru

PELAYANAN MEDIK
No. Dok :
No. Rev :
A01.07.01

SOP
AUDIT MEDIS

Tanggal Terbit
:

Hal :
1/2

Disahkan Oleh:
Plt. Direktur RSUD
Banjarbaru

Tanggal
Revisi :

1.

PENGERTIA
N

Drg. Agus Widjaja, MHA


NIP. 140 207 216
Audit medis secara umum meliputi review,
assessment dan surveillance. Untuk pembahasan
kasus dalam bentuk audit medis yang sederhana,
dimana didalamnya terdapat evaluasi secara
professional terhadap mutu pelayanan medis
yang diberikan kepada pasien.

2.

TUJUAN

2.1 Untuk melakukan evaluasi mutu pelayanan


medis
2.2 Untuk
mengetahui
penerapan
standar
pelayanan medis
2.3 Untuk
melakukan
perbaikan-perbaikan
pelayanan medis sesuai kebutuhan pasien
dan standar pelayanan medis

3.

KEBIJAKAN

3.1 Direktur RS : bertanggung jawab atas hasil


dan rekomendasi dari audit medis
3.2 Ketua Komite Medik : bertanggung jawab
melakukan pengawasan dan pembinaan.

PROSEDUR

4.1 Pemilihan topik audit


Diperhatikan jumlah kasus atau epidemiologi
penyakit, topik bisa berupa penanggulangan
penyakit tertentu di rumah sakit, penggunaan
obat tertentu, tentang prosedur atau tindakan
tertentu, infeksi nosokomial, kematian karena
penyakit tertentu, dll.
4.2 Penetapan standar dan kriteria
Harus ada kriteria dan standar profesi yang
jelas.
4.3 Penetapan jumlah kasus/sampel yang akan
diaudit
Dalam mengambil sampel bisa dengan
menggunakan metode pengambilan sampel
tapi bisa juga dengan cara menetapkan kasus
yang akan diaudit dalam kurun waktu
tertentu.
4.4 Membandingkan
standar/kriteria
dengan
pelaksanaan pelayanan
Komite
peningkatan
mutu
profesi/tim
pelaksana audit medis mempelajari rekam

4.
KERJA

medis untuk mengetahui apakah standar dan


prosedur yang telah ditetapkan telah
dilaksanakan atau telah dicapai dalam kasus
yang dipelajari. Data yang tidak memenuhi
standar yang telah ditetapkan dipisahkan dan
dikumpulkan untuk dianalisa.

RSUD BANJARBARU
Jl. Palang Merah
No.2 Banjarbaru

PELAYANAN MEDIK
No. Dok :
No. Rev :
A01.07.01

SOP
AUDIT MEDIS

Tanggal Terbit
:

Hal :
2/2

Disahkan Oleh:
Plt. Direktur RSUD
Banjarbaru

Tanggal
Revisi :

4.5

4.6

4.7

5.

UNIT
TERKAIT

5.1
5.2
5.3
5.4
5.5

Drg. Agus Widjaja, MHA


NIP. 140 207 216
Melakukan analisa kasus yang tidak sesuai
standar dan kriteria
Sub-komite peningkatan mutu menyerahkan
kasus ke SMF untuk dinilai lebih lanjut. Kasuskasus tersebut di analisa dan didiskusikan
kemungkinan penyebab dan mengapa terjadi
ketidaksesuaian dengan standar.
Tindakan korektif
Peer group (SMF) melakukan tindakan korektif
terhadap kasus yang defisiensi tersebut,
secara kolegial dan menghindari blaming
culture dengan membuat rekomendasi
upaya perbaikannya, cara-cara pencegahan
dan
penanggulangan
yaitu
dengan
mengadakan
program
pendidikan
dan
pelatihan,
penyusunan
dan
perbaikan
prosedur, dll.
Rencana re-audit
Mempelajari lagi topik yang sama di waktu
kemudian (misal 6 bulan kemudian). Tujuan
re-audit adalah untuk mengetahui apakah
sudah ada upaya perbaikan.
Ka. TU
Ketua Komite Medik
Wakil Ketua Komite Medik
Sekretaris Komite Medik
Ka. SMF

RSUD BANJARBARU
Jl. Palang Merah
No.2 Banjarbaru

PELAYANAN MEDIK
No. Dok :
No. Rev :
A02.07.02
Tanggal Terbit
:

SOP

PENGERTIA
N

1/1
Disahkan Oleh:
Plt. Direktur RSUD
Banjarbaru

Tanggal
Revisi :

STUDI KASUS

1.

Hal :

Drg. Agus Widjaja, MHA


NIP. 140 207 216
Studi kasus adalah merupakan pembahasan
kasus yang sulit penanganannya dan memakan
waktu lama dalam perawatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Banjarbaru.

2.

TUJUAN

Merupakan acuan langkah langkah pelaksanaan


studi kasus pada pelayanan medis di Rumah Sakit
Umum Daerah Banjarbaru.

3.

KEBIJAKAN

3.1 Direktur RS : bertanggung jawab atas hasil


dan rekomendasi dari audit medis
3.2 Ketua Komite Medik : bertanggung jawab
melakukan pengawasan dan pembinaan.

PROSEDUR

4.1

4.
KERJA

4.2
4.3
4.4
4.5

5.

UNIT
TERKAIT

Ketua SMF mengajukan kasus yang


dianggap sulit penanganannya di ruangan
masing masing pada Ketua Komite Medik.
Ketua Komite Medik menentukan
waktu pembahasan.
Pertemuan dihadiri oleh Ketua Komite
Medik, dokter yang merawat dan dokter
bagian yang terkait.
Pembahasan kasus dan penanganan
terbaik dibicarakan oleh peserta.
Kesimpulan
penanganan
yang
dihasilkan dapat dipakai sebagai acuan
penanganan bagi peserta tersebut.

5.1 Ketua Komite Medik


5.2 Wakil Ketua Komite Medik
5.3 Sekretaris Komite Medik

5.4 Ka. SMF


5.5 Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan
Medis

RSUD BANJARBARU
Jl. Palang Merah
No.2 Banjarbaru

PELAYANAN MEDIK
No. Dok :
No. Rev :

Hal :

A03.07.03

SOP

Tanggal Terbit
:

KONFERENSI

Tanggal
Revisi :

KEMATIAN

1.

PENGERTIA
N

Disahkan Oleh:
Plt. Direktur RSUD
Banjarbaru

Drg. Agus Widjaja, MHA


NIP. 140 207 216
Konferensi
kasus
kematian
adalah
suatu
pertemuan pembahasan kasus kematian yang
dalam
penanganannya
menyimpang
dari
prosedur pelayanan medis dan pelayanan
perawatan yang sudah ditentukan.

2.

TUJUAN

Merupakan acuan langkah langkah pelaksanaan


konferensi kasus kematian pada pelayanan medis
di Rumah Sakit Umum Daerah Banjarbaru.

3.

KEBIJAKAN

3.1 Direktur RS : bertanggung jawab atas hasil


dan rekomendasi dari audit medis
3.2 Ketua Komite Medik : bertanggung jawab
melakukan pengawasan dan pembinaan.

PROSEDUR

4.1

4.
KERJA

Tim
pengendalian
mutu
setiap
minggu melakukan audit kematian status
status pasien yang bermasalah.
4.2
Kasus kasus diajukan kepada Ketua
Komite Medik.
4.3
Ketua Komite Medik menetapkan
beberapa kasus yang akan dibicarakan pada
rapat Komite Medik.
4.4
Ketua Komite Medik memberikan Nota
Dinas kepada Dokter yang merawat kasus
tersebut
untuk
menyiapkan
laporan
kematian secara lengkap.

4.5

Pada hari yang ditentukan dilakukan


pembahasan dan mencari tindak lanjut
pemecahan jika ada kasus serupa.
4.6
Ketua
Tim
Pengendalian
Mutu
membuat laporan seluruh kasus kasus
yang dibicarakan pada pertemuan itu.
UNIT

5.
TERKAIT

5.1
5.2
5.3
5.4
5.5

Ketua Komite Medik


Wakil Ketua Komite Medik
Sekretaris Komite Medik
Ka. SMF
Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan
Medis

Anda mungkin juga menyukai