Anda di halaman 1dari 32

FISIKA DAN LABORATORIUM FISIKA

NAMA :
KELAS :

ALIFIA NUR WIDYA


X IPA 2

SMA NEGERI 1 BANYUWANGI


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PEMBAHASAN
A.

Pengertian Fisika
1. Secara Umum

Fisika merupakan sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang
terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi
dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika
mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat
beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala
materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai
satu kesatuan kosmos.
2. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
Fisika adalah ilmu alam, ilmu tentang zat dan energy, seperti panas ,
cahaya, dan bunyi; ilmu yang membahas materi, energi, dan
interaksinya.
3. Pengertian Fisika secara Ontologi
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan
pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan Fisika adalah
studi mengenai dunia anorganik fisik, sebagai lawan dari dunia organik
sepertibiologi, fisiologi dan lain-lain. (physical science, Britannica
Concise Encyclopedia, 2006).Atau

dalam pengertian lain fisika adalah ilmu yang mempelajari/mengkaji


benda-benda yang ada di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam
serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut secara fisik dan
mencoba merumuskannya secara matematis sehingga dapat dimengerti
secara pasti oleh manusia untuk kemanfaatan umat manusia lebih
lanjut. Jadi fisika merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan sains
yang mempelajari sesuatu yang konkret dan dapat dibuktikan secara
matematis dengan menggunakan rumus-rumus persamaan yang
didukung adanya penelitian yang terus dikembangkan oleh para
fisikawan.
4. Pengertian Fisika secara Epistimologi
Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai
dari pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda langit.
Terdapat dua hal saling terkait yang tidak bisa dipisahkan di dalam
fisika, yaitu pengamatan dalam eksperimen dan telaah teori. Keduanya
tidak dapat dipisahkan saling tergantung satu sama lain. Untuk sesuatu
yang baru teori bergantung pada hasil-hasil eksperimen, tapi di sisi lain
arah eksperimen dipandu dengan adanya teori (Timo A. Nieminen,
Theory versus experiment? No!, The University of Queensland, Friday,
6th October, 2006).Awal mula adanya ilmu fisika ini lebih pada
berbagai macam pertanyaan yang timbul dalam benak

manusia melakukan berbagai upaya guna mencari jawabannya.


Salah satunya adalah dengan melakukan pengamatan yang dilanjutkan
dengan penelitian yang akhirnya akan mendapatkan suatu hasil sebagai
jawaban berupa teori mengenai fenomena alam yang ada dalam hukumhukum fisika. Segala apa yang dikaji dalam fisika tidak lepas dari apa
yang telah tersirat dalam Al-quran.
5. Pengertian Fisika secara Aksiologi
Manusia adalah makhluk yang memiliki tujuan di bumi ini untuk
beribadah kepada Allah, ibadah ini dalam pengertian yang luas dan
bukan hanya ibadah yang sifatnya khusus belaka. Untuk
memaksimalkan ibadah dan penghambaan manusia pada Sang Pencipta
itu, manusia harus mengenal Ayat-Ayat Kauniyah yang telah diturunkan
sebagai kebenaran bagi manusia. Salah satu Ayat Kauniyah itu
adalah Fisika yang seharusnya menyenangkan, karena dengan jalan
demikian yang merupakan salah satu dari banyak jalan kita dapat lebih
memaksimalkan potensi religiousitas kita. Ketika kita belajar fisika, kita
melihat fenomena-fenomena alam yang begitu menakjubkan. Sehingga
akan menambah keimanan kita sebagai hamba Allah.
Tujuan fisika adalah agar kita dapat mengerti bagian dasar dari bendabenda dan interaksi antara benda-benda, jadi untuk menerangkan
gejala-gejala alam. Perkembangan ilmu fisika dalam kehidupan
manusia telah membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik.

Selain pengertian di atas para ahli juga mencoba merumuskan


pengertian Fisika yaitu :
1.

Menurut Marcelo Alonso dan Edward J. Finn

Fisika adalah suatu ilmu yang tujuannya mempelajari komponen


materi dan saling antar-aksinya. Dengan menggunakan pengertian
antaraksi ini ilmuan menerangkan sifat materi dalam benda,
sebagaimana gejala alam lain yang kita amati.
2.
a.

Freedman.Pendamping, T.R.Sandin dan A.Lewis Ford


Fisika adalah salah satu ilmu yang paling dasar dari ilmu
pengetahuan.

b. Fisika merupakan dasar dari semua ilmu rekayasa dan teknologi


c.

Fisika adalah ilmu eksperimental

d. Fisika adalah proses yang membawah kita pada prinsip prinsip


umum yang mendeskripsikan bagaimana perilaku dunia fisik
e.

Fisika adalah ilmu percobaan.


3.

Paul A. Tipler

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling fundamental karena


merupaakan dasar dari semua bidang sains yang lain.
4.

Drs. Supiyanto, M. Si.

Fisika adalah ilmu fundamental yang menjadi tulang punggung bagi

Fisika adalah ilmu fundamental yang menjadi tulang punggung bagi


perkembangan ilmu pengetahuan.

5.

Menurut I r. Harrys SI Regar

Fisika adalah ilmu yang paling fundamental dan mencakup semua


sains, baik sains benda-benda hidup maupun sains fisika.
6.

E.Budikase, dan Nyoman

Fisika adalah suatu ilmu yang lebih banyak memerlukan pemahaman


daripada penghafalan.

Hakikat Fisika dan pembelajarannya


Pembelajaran fisika dipandang sebagai suatu proses untuk
mengembangkan kemampuan memahami konsep, prinsip maupun
hukum-hukum fisika sehingga dalam proses pembelajarannya harus
mempertimbangkan strategi atau metode pembelajaran yang efektif dan
efisien. Pembelajaran fisika di sekolah menengah pertama merupakan
salah satu mata pelajaran IPA yang dapat menjadi wahana bagi siswa
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Dalam pembelajaran
fisika, pengalaman proses sains dan pemahaman produk sains dalam
bentuk pengalaman langsung akan sangat berarti dalam membentuk
konsep siswa. Hal ini juga sesuai dengan tingkat perkembangan mental
siswa SMP yang masih berada pada fase transisi dari konkrit ke formal,
akan sangat memudahkan siswa jika pembelajaran Sains mengajak
anak untuk belajar merumuskan konsep secara induktif berdasar faktafakta empiris di lapangan.
Dalam pembelajaran akan ada komunikasi antara guru dengan
siswa. Seperti yang dikemukakan Latuheru (1988: 1) bahwa segala
sesuatu yang menyangkut pembelajaran merupakan proses komunikasi.
Komunikasi dalam pembelajaran merupakan komunikasi timbal balik
(interaksi edukatif) yang terjadi tidak dengan sendirinya tetapi harus
diciptakan oleh guru dan siswa.
Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan bahwa sains pada
hakekatnya merupakan sebuah kumpulan pengetahuan (a body of

knowledge), cara atau jalan berpikir (a way of thinking), dan


cara untuk penyelidikan (a way of investigating). Dengan mengacu
kepada pernyataan ini ternyata bahwa, pandangan kebanyakan orang,
pandangan para ilmuwan, dan pandangan para ahli filsafat yang
dikemukakan di atas tidaklah salah, melainkan masing-masing hanya
merupakan salah satu dari tiga hakikat IPA dalam pernyataan itu.
Istilah lain yang juga digunakan untuk menyatakan hakekat IPA
adalah IPA sebagai produk untuk pengganti pernyataan IPA sebagai
sebuah kumpulan pengetahuan (a body of knowledge), IPA sebagai
sikap untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara atau jalan berpikir
(a way of thinking), dan IPA sebagai proses untuk pengganti
pernyataan IPA sebagai cara untuk penyelidikan (a way of
investigating). Karena fisika merupakan bagian dari IPA atau sains,
maka sampai pada tahap ini kita dapat menyamakan persepsi bahwa
hakekat fisika adalah sama dengan hakekat IPA atau sains, hakekat
fisika adalah sebagai produk (a body of knowledge), fisika sebagai
sikap (a way of thinking), dan fisika sebagai proses (a way of
investigating). Berikut ini akan dikemukakan lebih rinci mengenai
hakekat fisika itu.

1.

Fisika Sebagai Produk

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi antara


manusia dengan alam lingkungannya. Interaksi itu memberikan
pembelajaran kepada manusia sehinga menemukan pengalaman yang
semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta berubah
perilakunya. Dalam wacan ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai
kegiatan penyelidikan yang kreatif dari pada ilmuwan dinventarisir,
dikumpulkan dan disusun secara sistematik menjadi sebuah kumpulan
pengetahuan yang kemudian disebut sebagai produk atau a body of
knowledge. Pengelompokkan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang
kajian yang sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang kemudian
disebut sebagai fisika, kimia dan biologi. Untuk fisika, kumpulan
pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus,
teori dan model.
2.

Fisika Sebagai Proses

IPA sebagai proses atau juga disebut sebagai a way of investigating


memberikan gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja
melakukan penemuan-penemuan, jadi IPA sebagai proses memberikan
gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk menyusun
pengetahuan. Dari uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa
pemahaman fisika sebagai proses sangat berkaitan dengan kata-kata
kunci fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan
publikasi. Pembelajaran yang merupakan tugas guru termasuk ke dalam

bagian mempublikasikan itu. Dengan demikian pembelajaran fisika


sebagai proses hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan
proses sain pada diri siswa
3.

Fisika Sebagai Sikap

Dari penjelasan mengenai hakikat fisika sebagai produk dan hakekat


fisika sebagai proses di atas, tampak terlihat bahwa penyusunan
pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-kegiatan kreatif seperti
pengamatan, pengukuran dan penyelidikan atau percobaan, yang
kesemuanya itu memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dan
pemikiran. Jadi dengan pemikirannya orang bertindak dan bersikap,
sehingga akhirnya dapat melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah itu.
Pemikiran-pemikiran para ilmuwan yang bergerak dalam bidang fisika
itu menggambarkan, rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang
besar, diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka
serta mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulan yang
kemudian memaknai hakikat fisika sebagai sikap atau a way of
thinking.

LABORATORIUM FISIKA?
Laboratorium Fisika merupakan Laboratorium Penelitian
dan Pendidikan yang ada di lingkungan Jurusan Fisika
FMIPA Unnes. Laboratorium Fisika saat ini memiliki 12 unit
laboratorium dan satu unit bengkel kerja (workshop)
KEGUNAAN LABORATORIUM FISIKA

Fungsi LaboratoriumPendidikan fisika merupakan salah satu bagian


dari Sains. Pembelajaran
fisika hendaknya dapat seefektif mengkin untuk mencapai tujuannya,
Moh.
Amien (1987:112) mengklasifikasi tujuan dari pengajaran sains dalam
tujuh
kategori yaitu: pengertian tentang isi(materi) pelajaran IPA, belajar
metode
IPA (metode ilmiah), pengembangan sikap ilmiah, pengembangan sikap
sosial
yang diharapkan, memacu interest terhadap IPA, belajar bagaimana
menerapkan prinsip -prinsip IPA, mengembangkan apresiasi bagi
pertumbuhan dan perkembangan ilmu dan teknologi.
Menurut Subiyanto (1988:79) laboratorium dalam dalam arti luas
merupakan suatu tempat yang digunakan orang untuk mempersiapkan
sesuatu
atau melakukan suatu kegiatan. Laboratorium dalam arti sempit
diartikan
sebagai sebuah tempat untuk memecahkan masalah tertentu yang
didalamnya
terdapat alat-alat dan bahan-bahan beraneka ragam.
Menurut Purwanti Widly H (2009:2) Laboratorium berasal dari
kata laboratory yang memiliki pengertian: tempat yang dilengkapi
peralatan untuk
melangsungkan eksperimen di dalam sains atau melakukan pengujian
dan

analisis,bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan untuk


melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang
sains,
tempat memproduksi bahan kimia atau obat, tempat kerja untuk
melangsungkan penelitian ilmiah, ruang kerja seorang ilmuwan dan
tempat menjalankan eksperimen bidang studi sains (kimia, fisik
a, biologi, dsb )
Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan sarana
pembelajaran
fisika yang tepat. Sarana pembelajaran fisika yang tepat bagi
pembelajaran
fisika adalah laboratorium.

TATA TERTIB MENGGUNKAN LABORATORIUM FISIKA

SEBELUM PRAKTIKUM

Siswa wajib datang tepat waktu.


Siswa tidak diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium tanpa
seizin guru.
Siswa diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium setelah
semua peralatan siap dan dalam kondisi layak digunakan.
Siswa yang terlambat kurang dari 15 menit diperkenankan
memasuki Laboratorium setelah mendapat izin dari guru.
Siswa yang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan
memasuki Laboratorium (kecuali alasan tertentu).
Siswa tidak diperkenankan membawa makanan/ minuman ke
ruang Laboratorium, kecuali untuk praktikum.
SELAMA PRAKTIKUM

Tidak diperkenankan bekerja menurut kemauan sendiri


Tidak diperkenankan bersendau gurau dan mengganggu teman
lain yang sedang bekerja.
Mencoba-coba alat atau bahan praktikum yang membahayakan
diri sendiri atau orang lain.
Dilarang mencorat-coret bangku/ ruang laboratorium.
Alat-alat/ bahan praktikum harus digunakan sesuai dengan
petunjuk penggunaan atau sesuai anjuran guru.
Dalam melakukan praktikum, hendaknya digunakan bahan yang
secukupnya.
Jika dalam praktikum siswa merusakkan/ memecahkan alat, maka
yang bersangkutan wajib menggantinya.
Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena pecahan kaca,
terbakar, tertusuk, tertelan bahan kimia) harap segera melapor
kepada guru.

Dilarang mencicipi/ memakan sesuatu dalam praktikum kalau


guru tidak menyuruh untuk melakukannya.
Bertanyalah pada guru apabila kurang paham tentang praktikum
yang akan dilaksanakan.
Label/ etiket bahan yang rusak/ hilang harap segera dilaporkan
kepada guru.
Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya.
Jagalah bermain-main selama praktikum berlangsung.
Menggunakan alat-alat / bahan-bahan kimia diluar petunjuk
praktiku tanpa izin guru pembimbing
Mencoba-coba mencampurkan zat -zat kimia yang tersedia tanpa
seizin guru pembimbing atau yang tidak sesuai dengan buku
petunjuk praktikum
Membuang sampah yang tidak larut dibak cuci sebab akan
menyumbat saluran. Buanglah sampah ditempat sampah.

SETELAH PRAKTIKUM

Cuci tangan setelah praktikum berakhir.


Setelah selesai praktikum, alat-alat/ bahan hendaknya
dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan lengkap,
bersih dan siap pakai.
Sebelum meninggalkan ruang Laboratorium, meja
praktikum harus dalam keadaan bersih, kursi diletakkan
diatas meja, kran air dan gas ditutup rapat, kontak listrik
dicabut.
Dilarang membawa alat-alat dan bahan laboratorium ke
luar laboratorium tanpa seijin guru atau petugas.
Membuat laporan sementara (data percobaan) dan di
paraf oleh guru / laboran
Membuat laporan lengkap seminggu setelah percobaan
dan menyerahkan kepada guru pembimbing, sebelum
pelaksanaan praktikum selanjutnya.

BAGI GURU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Berilah penjelasan kepada siswa sehingga siswa mau


menghayati tata tertib laboratorium bagi siswa .
Awasilah siswa yang sedang melaksanakan kegiatan
Lab
Berusahakah agar siswa penuh disiplin.
Siapkanlah alat dan bahan yang akan dipakai untuk
kegiatan.
Berikanlah penjelasan setiap alat yang masih asing,
mudah rusak, dan bahan berbahaya bagi siswa.
Beritahukanlah pada siswa pengunaan alat listrik
Usahakanlah agar laboratorium tetap bersih, tertib,
rapih dan nyaman untuk kegiatan.
Etiket pada botol harus benar dan jelas.
Berilah peringatan, petunjuk, dan larangan agar
kegiatan berhasil sesuai tujuan.
Alat pemadam kebakaran harus selalu siap pakai.
Kotak P3 K selalu tersedia dan terawat, dan guru
harus mampu menggunakan isi kotak P3K itu.
Matikanlah semua lampu yang tidak digunakan, apabila
akan meninggalkan Laboratorium.
Guru harus mengatur suasana kegiatan dalam
laboratoraium IPA dinamis, tidak gaduh, dan tertib.
Usahakan agar laboratorium digunakan sesuai dengan
jadwal, dan seefisien mungkin.
Menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang
sudah dilaksanakan pada buku kegiatan harian lab
yang tersedia.

ALAT FISIKA DAN KEGUNAANNYA


1. Amperemeter / Ampere Meter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur


kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik
dalam alat multi tester listrik yangdisebut avometer gabungan
dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.

2. Voltmeter / Volt Meter

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk


mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan
dapat meningkatkan kemampuan pengukuranalat voltmeter
berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi
antar medan magnet dan kuat arus.
Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat

pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar


arus listrik yang mengelir makasemakin besar penyimpangan
jarum yang terjadi.
3. Ohmmeter / Ohm Meter

Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur


hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu
menahan aliran listrik pada konduktor.Alat tersebut menggunakan
galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yangkemudian
dikalibrasi ke satuan ohm

4. Termometer

pengukur suhu, baik suhu udara maupun suhu air. Satuan


yang digunakan adalah celcius.
5. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang


yang dapat dipergunakan amok mengukur panjang suatu benda
denganketelitian hingga 0,1 mm.keuntungan penggunaan jangka
sorong adalah dapat dipergunakan amok mengukur diameter

sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin,


maupunkedalam sebuah tabung.Kegunaan jangka sorong adalah:
Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa
lubang(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu
benda dengan
caramenancapkan/menusukkan bagian pengukur. Bagian pengu
kur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang

4. Lux Meter

Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan


amok mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat.
Besarnya intensitas cahaya ini perlu Untuk diketahui karena pada
dasarnya manusia juga memerlukan
peneranganyang cukup.Untuk mengetahui besarnya intensitas
cahaya ini maka diperlukansebuah sensor yang cukup peka
dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahayayang diterima oleh
sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah tampilan
digital.
Harga dari besarnya cahayadapat ditampilkan pada layar LC
D(Liquid Crystal Display) denganmenggunakan sebuah ADC
(Analog to Digital Converter) Max ICL7106 dengan tegangan
masukan antara200 mV 2 V dan tegangan referensi antara 100
mV 1 V. Sensor cahayayang digunakan adalah solar cell dengan

tegangan keluaran sebesar 0.5 V dan arus20 mA sampai 30


mA. Alat ukur ini dibuat portable dengan menggunakantegangan
somber 9 V DC dari baterai.

5. Barometer

Barometer merupakan alat pengukur tekanan dalam satuan


mb.Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan baromete
r aneroid.Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur
tekanan udara,
Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non rec
ording yang pada waktutertentu harus dibaca agar mendapat
data yang diinginkan.
Barometer baik raksa maupun anaeroid dipengaruhi oleh ket
inggian,mengingat tekanan udara akan berkurang seiring
pertambahan ketinggian. sehingga perlu selalu pensettingan
awal. Barometer raksa ada dua jenis yaitu wheel
barometer dan stick barometer.
Prinsip kerja wheel barometer adalah:
Peningkatan tekanan udara akan berpengaruh pada kolom m
erkurimenyebabkan ketinggian raksa di tuba sebelah kiri
meningkat dan di sebelah kanan
menurun (untuk lebih jelasnya lebih pada gambar yang ada dala
m link yang sayasertakan). terdapat pemberat kecil yang
mengapung di atas merkuri, yangmengikuti pergerakan turun
naik merkuri ini dan menyebabkan dorongan yang

terhubung pada pointer dimana akan mengindikasikan


kenaikan tekanan.

Jika terjadi penurunan tekanan makan akan terjadi proses


sebaliknya. Barometer jenis ini sebaiknya diguncang
dulu sebelum digunakan.
Stick barometer mempunyai prinsip kerja sebagai berikut:

Barometer jenis ini dirancang untuk dapatmembaca tekanan pada


sea level dan juga dapat langsung dibaca oleh pengguna pada
skala yang biasanya tercatat pada stick
barometer tersebut,sehingga memerlukan pengaturan yang lebih
rumit dibanding wheel barometer untunk menyesuaikannya deng
an ketinggian. Prinsip kerjanyahampir sama dengan wheel
barometer karena sama2 menggunakan air
raksa(merkuri).Barometer anaeroid, terdiri dari sate kapsul vacum
yang bereaksiterhadap perubahan tekanan udara dan
meneruskan pergerakan ringan padaujung pengungkit B. Suatu
seri kumparan C melanjutkan pergerakan ini padarantai D,dan
mendorong pegas E kepada pointer F yang disesuaikan.
Gmerupakan teasyang digunakan untuk mengatur pointer yang
akan dibaca.
B. Alat Ukur Besaran Fisika
Fisika tidak bisadilepaskan dari proses pengukuran
berbagai besaran fisika dan alat ukur yang digunakan dalam fisika
sedikit berbeda dengan alat ukur yang
digunakandalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini dikarenakan dalam fisikamembutuhkan tingkat


ketelitian yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses
pengukuran besaran fisika.
1. Alat ukur panjang
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti
meteran lipat (pita), mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan
masing-masing mempunyai tingkatketelitian yang berbeda.
Mistar

Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm


atau 100 cm.
Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( /s x 1 cm)
Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm,
sertainchi.Untuk mendapatkan basil pengukuran yang
tepat, maka sudut pengamatanharus tegak lotus dengan obyek
dan mistar.
Contoh pengukuran dengan mistar:
Meteran Pita

Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisadilakukan


dengan mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau
bentuknya tidak lurus. Mempunyai tingkat ketelitian sampai
dengan 1 mm.
Mikrometer Sekrup

Gunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil


Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm
2. Alat Ukur Massa

Neraca Pasar, yaitu neraca yang biasa digunakan di pasar-pasar


tradisional, bentuknya seperti pada gambar di samping. Cara
pemakaian neraca ini yaitu dengan meletakkan benda yang akan
ditimbang di bagian yang berbentuk mirip baskom, lalu di bagian
sebelahnya yang datar diletakkan bandul neraca yang hampir
seimbang dengan bobot benda, selanjutnya lengan neraca akan
bergerak dan hasil pengukuran dapat diketahui.

Neraca Dua Lengan, yaitu neraca yang biasanya terdapat di


laboratorium, bentuknya seperti pada gambar di diatas. Cara
pemakaian neraca ini hampir sama dengan cara pemakaian
neraca pasar, bedanya bandul neraca yang terdapat pada neraca
pasar dapat digantikan dengan barang lain.
Neraca Tiga Lengan,

yaitu neraca yang juga biasanya terdapat di laboratorium,


bentuknya seperti pada gambar di samping. Cara pemakaian
neraca ini yaitu dengan cara menggeser ketiga penunjuk ke sisi
paling kiri (skalanya menjadi nol), kemudian letakkan benda yang
akan diukur pada bagian kiri yang terdapat tempat untuk benda
yang akan diukur, lalu geser ketiga penunjuk ke kanan hingga
muncul keseimbangan, dan hasil pengukuran dapat diketahui.

MAKSUT DARI KESELAMATAN KERJA


DILABORATORIUM FISIKA?
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian
dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta
cara-cara melakukan pekerjaannya.
Keselamatan Kerja Adalah Segala upaya untuk
mengurangi Kemungkinan Terjadinya kecelakaan saat
melakukan pekerjaan.
Sedangkah, Keselamatan kerja di
laboraturium adalah keselamatan diri dari berbagai
macam kecelakaan scara sengaja atau tidak sengaja
yang dapat membahayakan diri dari berbagai macam
bahan kimia, alat-alat tajam, dan lain sebagainya,
menjaga keselamatan kerja di baloraturium bertujuan
agar selama penelitian tidak terjadi kecelakaan.

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


Salah satu tahap dalam metode ilmiah adalah merancang
dan melakukan kegiatan pengumpulan data. Data ini dapat kita
peroleh melalui kegiatan pengamatan naturalistik atau dengan
eksperimen.

Selama melakukan kegiatan pengamatan atau eksperimen


(percobaan) di laboratorium, kita akan menggunakan
banyak peralatan dan bahan-bahan, terutama peralatan dari
kaca dan bahan-bahan kimia.
Kegiatan yang membahayakan sering terjadi di laboratorium
tetapi hal ini tidak harus ditakuti untuk tetap melakukan
kegiatan laboratorium.
Kecelakaaan yang terjadi di laboratorium terutama
disebabkan faktor manusia. Oleh sebab itu, keselamatan
kerja sangat penting untuk diperhatikan bagi setiap pemakai
laboratorium.
Keselamatan kerja dalam laboratorium mencakup
keselamatan kerja saat menggunakan alat, menggunakan
bahan-bahan kimia, maupun keselamatan individu saat
melakukan kegiatan.
Terjadinya kecelakaan di laboratorium dapat dikurangi
sampai tingkat paling minimal jika setiap orang yang
menggunakan laboratorium mengetahui prinsip-prinsip
keselamatan kerja dan tanggung jawabnya.

Beberapa prinsip keselamatan kerja itu di


antaranya:

mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang dalam


pemakaian laboratorium;
perlunya pengetahuan dan pemahaman tentang
bahan-bahan kimia dan proses-proses serta
perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam
melakukan kegiatan laboratorium;
memahami prosedur kerja sebelum praktikum;
selalu menggunakan perlengkapan pelindung tubuh
untuk keamanan saat kerja di laboratorium;
menggunakan semua peralatan saat kerja di
laboratorium secara hati-hati;
memperhatikan sifat dan penggunaan bahan-bahan
kimia secara tepat.

Beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh semua


pemakai laboratorium adalah mengenal bahan, penyediaan
atau penyiapan bahan, membuat preparat segar dan
memanaskan.

Beberapa contoh penerapan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari:


1. Penerapan Hukum Newton
Hukum 1 newton :

Sebuah benda mempertahankan kedudukannya. Dikenal dengan hokum


kelembaman
contoh : jika kita dalam sebuah mobil dalam keadaan diam.saat mobil
itu tiba2 maju badan kita tba2 terdorong ke depan atau ke belakang
karena sebelumnya tidak ada gaa yang bekerja pada tubuh kita.
Sehingga jika ada gaya yang bekerja tubuh kita member reaksi dengan
maju atau mundur.
Hukum 2 newton :
Dikenal dengan rumus
F=mxa
penerapanya saat kita berada dalam lift
Hukum 3 newton :
Ini merupakan gaya aksi = reaksi
contoh : saat kita mendorong meja maka meja akan bergerak sesuai
gaya yang kita berikan yang akan bergerak berlawanan dengan arah
dorong kita.
2. Aplikasi Gerak Lurus Beraturan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak yang memiliki
kecepatan yang konstan. Walaupun GLB sulit ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, karena biasanya kecepatan gerak benda selalu
berubah-ubah.
Contoh:

Kendaraan yang melewati jalan tol. Walaupun terdapat tikungan


pada jalan tol, kendaraan beroda bisa melakukan GLB pada jalan tol
hal ini jika lintasan tol lurus. Kendaraan yang bergerak pada jalan tol
juga kadang mempunyai kecepatan yang tetap.
Gerakan kereta api atau kereta listrik di atas rel. Lintasan rel kereta

Gerakan kereta api atau kereta listrik di atas rel. Lintasan rel
kereta kadang lurus, walaupun jaraknya hanya beberapa kilometer.

Kereta api melakukan GLB ketika bergerak di atas lintasan rel yang
lurus tersebut dengan laju tetap.

Kapal laut yang menyeberangi lautan atau samudra. Ketika


melewati laut lepas, kapal laut biasanya bergerak pada lintasan yang
lurus dengan kecepatan tetap. Ketika hendak tiba di pelabuhan tujuan,
biasanya kapal baru mengubah haluan dan mengurangi kecepatannya.

Gerakan pesawat terbang. Pesawat terbang juga biasa melakukan


GLB. Setelah lepas landas, pesawat terbang biasanya bergerak pada
lintasan lurus dengan dengan laju tetap. Walaupun demikian, pesawat
juga mengubah arah geraknya ketika hendak tiba di bandara tujuan.
3.Aplikasi Gerak Lurus Berubah Beraturan
GLBB merupakan gerak lurus berubah beraturan. Berubah beraturan
maksudnya kecepatan gerak benda bertambah secara teratur atau
berkurang secara teratur. Perubahan kecepatan tersebut dinamakan
percepatan. Pada kasus kendaraan beroda misalnya, ketika mulai
bergerak dari keadaan diam, pengendara biasanya menekan pedal gas
(mobil) atau menarik pedal gas (motor). Pedal gas tersebut biasanya
tidak ditekan atau ditarik dengan teratur sehingga walaupun kendaraan
kelihatannya mulai bergerak dengan percepatan tertentu, besar
percepatannya tidak tetap alias selalu berubah-ubah.
Contoh GLBB dalam kehidupan sehari-hari pada gerak horizontal alias
mendatar sering kita temukan pada pengendara
kendaraan.Sedangkan GLBB pada gerak vertikal yang sering kita
temukan pada kegiatan sehari-hari, contohnya buah mangga yang jatuh
dari pohonnya.
4. Aplikasi gelombang elektromagnetik
Konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya
berkaitan dengan TV atau handphone saja, melainkan banyak aplikasi
lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi
tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.

Sinar-X adalah sebuah fenomena yang ditemukan oleh Rontgen pada


laboratoriumnya. Sebuah fenomena yang kemudian menjadi awal
pencitraan medis (medical imaging) pertama, tangan kiri istrinya
menjadi uji coba eksperimen penemuan ini. Inilah menjadi titik awal
penggunaan pencitraan medis untuk mengetahui struktur jaringan
manusia tanpa melalui pembedahan terlebih dahulu. Penemuan ini juga
menjadi titik awal perkembangan fisika medis di dunia, yang
memfokuskan aplikasi ilmu fisika dalam bidang kedokteran.
Eksperimen Rntgen terhadap tangan istrinya, menjadi inspirasi
produksi alat yang dapat membantu dokter dalam diagnosa terhadap
pasien, dengan mengetahui citra tubuh manusia. Citra atau gambar
yang dihasilkan dari sinar-X ini sifatnya adalah membuat gambar 2
dimensi dari organ tubuh yang dicitrakan dengan memanfaatkan konsep
atenuasi berkas radiasi pada saat berinteraksi dengan materi. Gambar
atau citra objek yang diinginkan kemudian direkam dalam media yang
kemudian dikenal sebagai film. Dari Gambar yang diproduksi di film
inilah informasi medis dapat digali sesuai dengan kebutuhan klinis yang
akan dianalisis.
Tahun 1971, seorang fisikawan bernama Hounsfield memperkenalkan
sebuah hasil karyanya yang dikenal dengan Computerized Tomography
atau yang lazim dikenal dengan nama CT Scan. Citra / gambar hasil CT
dapat menujukan struktur tubuh kita secara 3 dimensi, sehingga secara
medis dapat dijadikan sebagai sebuah alat bantu untuk penegakan
diagnosa yang dibutuhkan. Untuk mengabadikan penemunya dalam CT
terdapat bilangan CT atau Hounsfield Unit (HU), namun penemuan ini
juga merupakan jasa Radon dan Cormack.
Tahun 1990an, sebuah perangkat yang dikenal dengan nama Magnetic
Resonance Imaging (MRI), terobosan baru yang tidak menggunakan
radiasi pengion seperti CT dan sinar Rontgen untuk dapat
menghasilkan sebuah citra dengan resolusi yang yang sangat baik
dalam mencitrakan struktur tubuh manusia khususnya organ kepala.

Inventor MRI mendapat ganjaran hadiah nobel bidang fisiologi dan


kedokteran tahun 2003.
Dengan karya fisikawan, insinyur, ahli komputer muncullah sebuah
teknologi yang digunakan untuk penegakan diagnosa. Banyak teknologi
lain yang dikembangkan oleh para fisikawan dan ilmuwan lain untuk
kedokteran seperti halnya ultrasonografi, linear accelerator untuk
radioterapi, dan juga CT dan USG 4 Dimensi.
5. Aplikasi energi (nuklir)
Teknologi dan teknik penggunaan nuklir dapat memberikan manfaat dan
kontribusi yang besar untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan
rakyat. Misalnya, nuklir dapat digunakan di bidang pertanian, seperti
pemuliaan tanaman Sorgum dan Gandum dengan melalui metode
induksi mutasi dengan sinar Gama.
Di bidang kedokteran, teknik nuklir memberikan kontribusi yang tidak
kalah besar, yaitu, terapi three dimensional conformal radiotherapy
(3D-CRT), yang dapat mengembangkan metode pembedahan dengan
menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya. Dengan teknik
ini, kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah
konvensional menjadi dapat diatasi, bahkan tanpa merusak jaringan
lainnya.
Di bidang energi, nuklir dapat berperan sebagai penghasil energi
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). PLTN dapat menghasilkan
energi yang lebih besar dibandingkan pembangkit PLN.
Energi nuklir biasanya juga dimanfaatkan dalam bidang militer yaitu
untuk membuat bom. Peristiwa Bom nuklir yang paling terkenal adalah
Hirosma dan Nagasaki yang hingga sekarang kawasn yang terkena bom
nuklir tersebut menjadi kota mati karena bom nuklir menghasilkan
radiasi yang berbahaya seperti kankker kulit,kanker matadll. Sebelum
waktu paruh habis sebuah tempat yang teradiasi nuklir tidak boleh
ditempati.

Anda mungkin juga menyukai