Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA SEKS BEBAS

Menurut Ghifari (2003) perilaku negatif remaja terutama hubungannya dengan


penyimpangan seksualitas, pada dasarnya bukan murni tindakan diri mereka sendiri, melainkan
ada faktor pendukung atau yang mempengaruhi dari luar. Faktor-faktor yang menjadi sumber
penyimpangan tersebut adalah:
1. Kualitas diri remaja itu sendiri seperti, perkembanggan emosional yang tidak sehat, mengalami
hambatan dalam pergaulan sehat, kurang mendalami norma agama, ketidakmampuan
menggunakan waktu luang.
2. Kualitas keluarga yang tidak mendukung anak untuk berlaku baik, bahkan tidak mendapatkan
kasih sayang dari orang tua dan pergeseran norma keluarga dalam mengembangkan norma
positif. Disamping itu keluarga tidak memberikan arahan seks yang baik.
3. Kualitas lingkungan yang kurang sehat, seperti lingkungan masyarakat yang mengalami
kesenjangan komunikasi antar tetangga.
4. Minimnya kualitas informasi yang masuk pada remaja sebagai akibat globalisasi, akibatnya anak
remaja sangat kesulitan atau jarang mendapatkan informasi sehat dalam seksualitas.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Keluarga Kaiser (Kaiser Family
Foundation) (dalam Dariyo, 2004), hal-hal yang mendorong remaja melakukan hubungan seks
di luar pernikahan adalah:
a. Hubungan seks: bentuk penyaluran kasih sayang yang salah dalam masa pacaran. Seringkali
remaja mempunyai pandangan yang salah bahwa masa pacaran merupakan masa di mana
seseorang boleh mencintai maupun dicintai oleh kekasihnya. Dalam hal ini, bentuk ungkapan
rasa cinta (kasih sayang) dapat dinyatakan dengan berbagai cara, misalnya, pemberian hadiah
bunga, berpelukan, berciuman, dan bahkan melakukan hubungan seksual. Dengan anggapan
yang salah ini, maka juga akan menyebabkan tindakan yang salah. Karena itu, sebelum pacaran,
sebaiknya orang tua wajib memberi pengertian yang benar kepada anak remajanya agar mereka
tidak terjerumus pada tindakan yang salah.
b. Kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan
pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa
dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Dalam keadaan apa saja, orang yang taat beragama,
selalu dapat menempatkan diri dan mengendalika diri agar tidak berbuat hal-hal yang
bertentanggan dengan ajaran agama. Dalam hatinya, selalu ingat terhadap Tuhan, sebab mata
Tuhan selalu mengawasi setiap perbuatan manusia. Oleh karena itu, ia tak akan melakukan

hubungan seksual dengan pacarnya, sebelum menikah secara resmi. Ia akan menjaga kehormatan
pacarnya, agar terhindar dari tindakan nafsu seksual sesaat. Bagi individu yang taat beragama,
akan melakukan hal itu sebaik-baiknya. Sebaliknya, bagi individu yang rapuh imannya,
cenderung mudah melakukan pelanggaran terhadap ajaran-ajaran agamanya. Agama hanya
dijadikan sebagai kedok atau topeng untuk mengelabui orang lain (pacar), sehingga tak heran,
kemungkinan besar orang tersebut dapatmelakukan hubungan seksual pranikah.
c. Faktor kematangan biologis. Dapat diketahui bahwa masa remaja ditandai dengan adanya
kematangan biologis. Dengan kematangan biologis, seorang remaja sudah dapat melakukan
fungsi reproduksi sebagai mana layaknya orang dewasa lainnya, sebab fungsi organ seksualnya
telah bekerja secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah
terpengaruh oleh stimulasi yang merangsang gairah seksualnya, misalnya, dengan melihat film
porno, cerita cabul. Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan
diri, cenderung berakibat negatif, yaitu terjadi hubungan seksual pranikahdi masa pacaran
remaja. Sebaliknya, kematangan biologis, disertai dengan kemampuan pengendalian diri akan
membawa kebahagiaan remaja dimasa depannya, sebab ia tidak akan melakukan hubungan
seksual pranikah.

Kartono (2005: 196-197) mengungkapkan bahwa perilaku seks bebas dipengaruhi oleh factor
factor :
1) Belum adanya regulasi atau pengaturan terhadap penyelenggaraan hubungan seks dengan
peraturan tertentu.
Dorongan seks begitu dasyat dan besar pengaruhnya terhadap manusia. Seks bisa
membangun kepribadian, tetapi juga bisa menghancurkan sifat-sifat kemanusiaan.
2) Perubahan sosial
Perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan komunikasi menyebabkan perubahan
sosial yang demikian cepat pada hampir semua kebudayaan manusia. Perubahan sosial ini
mempengaruhi kebiasaan hidup manusia, termasuk mempengaruhi pola-pola seks yang
konvensional menjadi keluar dari jalur-jalur konvensional kebudayaan, sehingga
bertentangan dengan sistem regulasi seks yang konvensional, dan terjadilah apa yang
dinamakan seks bebas. Pelaksanaan seks bebas banyak dipengaruhi oleh penyebab dari

perubahan sosial, seperti : urbanisasi, mekanisasi, alat kontrasepsi, pendidikan,


demokratisasi fungsi wanita dalam masyarakat dan modernisasi.

Faktor penyebab seks bebas yang dialami remaja dapat dikategorikan menjadi 2 faktor,
yaitu faktor internal dan eksternal:
A. Faktor internal atau lebih lazimnya dari dalam diri seseorang remaja itu. Keinginan
untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja melakukan tindakan
penyimpangan, sikap yang terlalu merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri
sendiri, jikalau terlalu merendahkan diri sendiri orang remaja lebih mencari jalan pintas
untuk menyelesaikan sesuatu dia beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap
orang lain tidak gaul, tidak mengikuti perkembangan zaman.
Faktor Eksternal / faktor dari luar pribadi seseorang remaja. Faktor paling terbesar
memberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang remaja yaitu lingkungan dan sahabat.
Seseorang sahabat yang sering berkumpul bersama dalam satu geng, otomatis dia akan
tertular oleh sikap dan sifat kawannya tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua
tidak sepenuhnya tercurahkan, membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah
tersebut, mereka lebih senang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya. Apalagi
keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya komunikasi dengan orang tua dapat
menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas yang
melanggar nilai-nilai dan norma sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang memiliki
kesibukan di luar rumah akan membuat anak-anak remaja semakin menjadi-jadi,
sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi. ( Kadoet. mengatasi perilaku seks .

Selain faktor internal dan eksternal di atas, ada juga faktor lain yang secara umum
dapat menyebabkan terjadinya seks bebas. Jelas tidak ada faktor tunggal tetapi jelas bahwa
penyebabnya bukan kondom.

Faktor pertama: pergaulan. Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap
perilaku kita. Maka jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan teman-teman
yang suka melakukan seks bebas, maka dia juga bisa terpengaruh dan akhirnya ikut melakukan
seks bebas.
Faktor kedua: pengaruh materi pornografi (film, video, internet dsb).Jika seseorang
berulang kali mengakses materi pornografi, maka ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks
bebas.
Faktor ketiga: pengaruh obat/narkoba dan alkohol. Seseorang yang bebas dari
pengaruh narkoba dan alkohol bisa berfikir jernih dan ini mencegah dia melakukan perilaku
berisiko. Dalam keadaan dipengaruhi oleh narkoba dan alkohol, maka pemikiran jernih bisa
menurun dan ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas.

solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah Seks bebas di kalangan remaja
a. Menanamkan keimanan yang kokoh
Hal pertama yang harus dilakukan sebagai cara megatasi pergaulan bebas adalah dengan
menanamkan keimanan yang kokoh dijiwa para remaja sekarang. memang saat ini kalangan
remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan hal iman yang berkaitan dengan
agama. Agama mengatur batasan-batasan setiap manusia dalam berinteraksi dengan lainnya. Jika
seseorang sudah memiliki iman yang kokoh maka ia sendirilah yang akan mengingatkan dirinya
sendiri untuk berada dalam batasan-batasan tersebut. Penanaman iman ini haruslah menjadi
perhatian pertama dari semua pihak.
b. Menanamkan nilai-nilai ketimuran
Cara mengatasi pergaulan bebas yang lain adalah membekali remaja dengan pemahaman akan
nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai keislaman yang
juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran kespritualitas
agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat

keislaman dan kemoralitas

pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai nilai ini harapannya mereka khususnya kalangan muda
akan berpikir seribu kali untuk terjun ke dunia pergaulan bebas.
c. mengurangi menonton televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup
seseorang. Namun kenyataannya saat ini harapan ini sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun
televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan maupun sinetron-sinetron yang

menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas (hedonis). Untuk mendapatkan informasi,kalangan


muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca Koran, majalah maupun buku-buku.
d. Banyak beraktivitas secara positif
Cara mengatasi pergaulan bebas ini menurut penelitian sangan efektif dijalankan. Pergaulan
bebas biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu
bermain, bermalam minggu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk
kegiatan lewat hal-hal positif yang perlu terus dikembangkan misalnya melibatkan anak muda
dalam

organisasi

sosial,menekuni

hobinya

serta

masih

banyak

lagi.
e. Sosialisasi bahaya pergaulan bebas
Dikalangan remaja sering dilakukan karena mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya.
Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah sosialisasi ini memberikan informasi informasi bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan dikalangan
anak muda. Harapannya mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal
sehatnya.
f. Menegakkan aturan hukum
Bagi para pelakunya yang bangga melakukan hal tersebut,tak ada hal lain yang bisa
menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya.
Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui hukum
yang berlaku dinegara kita.
g. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali dan memang disebutkan didalam syariat islam
h. Say no to pacaran!
Jika belum cukup umur, jangan habiskan waktu dengan hubungan bernama pacaran. Sebab,
dalam masa yang labil, remaja cenderung impulsive dan mudah terpengaruh bujuk rayu. Pacaran
merupakan gerbang yang paling dekat dengan sex bebas. Dan hal ini adalah salah satu signatur
dari pergaulan bebas yang tentu merusak individu, generasi muda dan Negara dalam skala yang
i.

lebih besar.
Memilih teman dengan cermat
Salah satu cara mengatasi pergaulan bebas adalah dengan jeli memilih teman. Jika kalian
mengamati perilaku teman tersebut tidak baik, segera jauhi dengan baik-baik. Jangan menoleris
sikap tersebut. Sebab jika Anda terus-menerus menolerir, bisa jadi Anda yang terseret dalam

perilakunya yang tak baik.


j. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan

Jarang remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan
apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk
menjadi individu yang lebih baik? kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif
untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berfikir panjang untuk
melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV &
AIDS nantinya.

Anda mungkin juga menyukai