Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Adapun yang melatarbelakangi penulis dalam poembuatan makalah ini yaitu untuk
memberikan informasi dalam memecahkan suatu masalah melalui penelitian deskriptif dan
survey, ada beberapa jenis informasi yang bisa diperoleh melalui penelitian deskriptif bagi
pemecahan masalah.
Dalam kenyataannya, seorang peneliti dapat mengakhiri penelitiannya setelah
interpretasi hasil,tetapi proses penelitian sendiri tidak berhenti pada tahap itu. Ada
kemungkinan penelitian yang dilakukan tidak membawa hasil sebagaimana tang
diharapkan. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan revisi atas hipotesisnya dengan
melewati tahap pertama. Mungkin saja hipotesisnya benar, tetapi terdapat kesalahan pada
hal-hal lain, seperti kesalahan dalam penentuan sampel, kesalahan dalam pengukuran
konsep, atau ketidaktepatan analisis data. Untuk itu, peneliti harus mengulang seluruh
proses penelitiannya.pendapat ini memperkuat posisi, bahwa pelaksanaan peneliti bersifat
dinamis, terbuka, dan dilakukan dengan berbagai pendekatan yang fleksibel.
Perkembangan suatu teori diawali dengan pemahaman terhadap teori itu sendiri, kemudian
menghasilkan hipotesis. Dari hipotesis itu diperoleh cara untuk melakukan observasi, dan
pada gilirannya observasi itu menghasilkan generalisasi. Berdasarkan generalisasi inilah
teori itu mungkin didukung atau ditolak.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini, antara lain :
1) Bagaimanakah konsep dari penelitian deskriptif?
2) Apa sajakah jenis-jenis penelitian deskriptif?
3) Apakah yang dimaksud penelitian survei?
4) Bagaimanakah pengumpulan data survei?
5) Bagaimanakah hubungan dan perbedaan antara penelitian deskriptif dengan penelitian
survei?
C. TUJUAN PENULISAN
1)
2)
3)
4)
5)

Menjelaskan konsep dari penelitian deskriptif


Menjelaskan jenis-jenis penelitian deskriptif
Menjelaskan pengertian penelitian survei
Menjelaskan cara pengumpulan data survei
Memberikan hubungan dan perbedaan antara penelitian deskriptif dengan penelitian
survei
BAB II
PEMBAHASAN

Penelitian Pendidikan 1

A. Konsep Penelitian Deskriptif


1) Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang digunakan untuk
mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau
peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal
maupun korelasi atau perbandingan berbagai variabel. Artinya, variabel yang
diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dari satu variabel .
Dengan kata lain: Penelitian Deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan
seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. Penelitian deskriptif
merupakan cara untuk menemukan makna baru, menjelaskan sebuah kondisi
keberadaan, menentukan frekuensi kemunculan sesuatu, dan mengkategorikan
informasi. Penelitian deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada
aspek-aspek tertentu dan sering menunjukan hubungan antara berbagai variabel.
Tujuan penelitian deskriptif, yakni untuk menjelaskan secara sistematis, faktual,
dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
2) Penelitian Deskriptif di Terapkan dalam Kurikulum dan Pembelajaran
Penelitian deskriptif dalam bidang pendidikan dan kurikulum pengajaran
merupakan hal yang penting, yaitu mendeskripsikan fenomena-fenomena kegiatan
pendidikan pembelajaran , implementasi kurikulum pada berbagai jenis, jenjang
dan satwa pendidikan.
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk dari penelitian kuantitatif, dan boleh
dikatakan sebagai penelitian kuantitatif yang paling sederhana. Penelitian
deskriptif dapat juga ditujukan untuk mengadakan kajian yang bersifat kualitatif.
B. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Jenis penelitian yang termasuk penelitian deskriptif, antara lain:
1) Penelitian Survei : Survei adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan
terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu
tertentu. Tujuan survei adalah untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan
penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya digunakan untuk
menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.
2) Studi Kasus : merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data
berkenaan dengan suatu kasus. Studi kasus banyak dilakukan dalam pelaksanaan
program bimbingan dan konseling.
3) Studi Perkembangan : penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan
saja tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan
perkembangannya. Ada dua macam penelitian perkembangan, yaitu perkembangan
longitudinal atau jangka panjang dan perkembangan dalam tahapan tertentu atau
jangka pendek. Penelitian Longitudinal meneliti perkembangan sesuatu aspek atau
sesuatu hal dalam seluruh periode waktu, atau tahapan perkembangan yang cukup
panjang, umpamanya perkembangan kemampuan berbicara dari masa bayi sampai
dengan akhir masa remaja. Penelitian dalam satu tahapan, satu periode waktu atau
bersifat cross sectional hanya meneliti perkembangan dalam tahapan-tahapan tertentu
Penelitian Pendidikan 1

saja umpamanya perkembangan kemampuan berbicara hanya pada tahap atau masa
bayi, anak kecil,anak sekolah, remaja awal atau remaja akhir saja.
4) Penelitian tindak lanjut : penelitian yang diarahkan untuk menindaklanjuti hasil
penelitian sebelumnya atau merupakan lanjutan dari penelitian perkembangan dengan
pendekatan longitudinal. Karakteristik penelitian ini antara lain;
a. Tidak berhenti pada suatu seri urutan pengukuran, tetapi peneliti masih terus
melakukan pelacakan untuk kejadian yang menjadi tindak lanjutnya,
b. Dilakukan berdasarkan feedback.
5) Penelitian Analisis Dokumen/Isi : penelitian yang dilakukan secara sistematis
terhadap catatan-catatan atau dokumen sebagai sember data. Karakteristik penelitian
ini adalah ;
a. Penelitian dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam bentuk
rekaman, gambar dan sebagainya.
b. Subjek penelitiannya yakni sesuatu barang, buku, majalah dan lainnya.
c. Dokumen sebagai sumber data pokok.
6) Studi Waktu dan Gerak : penelitian ini menekankan pada dua variabel yaitu variabel
waktu dan gerak. Karakteristik penelitian ini yaitu ;
a. Banyak dilakukan pada bidang industri
b. Observasi dan pengukuran terhadap gerakan-gerakan badan yang dilakukan oleh
para pekerja sewaktu melaksanakan tugas produksi, dan
c. Kecenderungan menggunakan instrumen stopwatch dan kamera gerak.
7) Studi Kecenderungan : merupakan penelitian deskriptif yang cukup menarik karena
studi ini diarahkan untuk melihat kecenderungan perkembangan.kecenderungan
perkembangan atau prediksi dibuat berdasarkan pertimbangan data longitudinal yang
ada. Dari data keadaan yang lalu, keadaan saat ini dapat diperkirakat yang tinggal kan
keadaan pada masa yang akan datang.
8) Studi Kemasyarakatan : merupakan kajian intensif yang dilakukan terhadap suatu
kelompok masyarakat yang tinggal bersama di suatu daerah yang memiliki ikatan dan
karakteristik tertentu.
9) Studi Perbandingan : merupakan bentuk penelitian deskriptif yang membandingkan
dua atau lebih dari dua situasi, kejadian, kegiatan, program, dll yang sejenis atau
hampir sama. Dalam studi ini yang diperbandingkan adalah semua unsur atau
komponennya. Dai hasil pembandingan tersebut dapat ditemukan unsur-unsur atau
faktor-faktor penting yang melatarbelakangi persamaan dan perbedaan.
10) Studi Korelasional : penelitian ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih
yakni hubungan variasi dalam satu variabel dengan variasi variabel lain. Derajat
hubungan variabe-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamai koefisien
korelasi.
11) Analisis Kegiatan : diarahkan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan dalam
pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan, dalam bidang industri, bisnis, pemerintahan,
lembaga sosial, dll., baik berkenaan dengan kegiatan produksi maupun pemberian jasa
dan layanan. Hasil-hasil analisis kegiatan dapat digunakan untuk berbagai tujuan;
a) Menyusun standar kegiatan atau standar kerja untuk suatu jabatan, tugas, atau
posisi.
b) Menyususn program pendidikan atau pelatihan untuk sesuatu idang pekerjaan atau
tugas tertentu.
Penelitian Pendidikan 1

c) Menyusun program dan kegiatan bagi pembinaan personalia termasuk program


pelatihan dalam jabatan.
d) Menghimpun data bagi penentuan besarnya gaji.

Langkah-langkah penelitian deskriptif:


1. Mengidentifikasi dan memilih masalah
2. Melakukan kajian pustaka
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan asumsi dan hipotesis
5. Merumuskan tujuan penelitian
6. Menjelaskan manfaat hasil penelitian
7. Menetukan variabel penelitian
8. Menyususn desain penelitian
9. Menentukan populasi dan sampel
10. Menyusun instrumen penelitian
11. Mengumpulkan data
12. Mengolah data
13. Membahas hasil penelitian
14. Menarik simpulan, implikasi, dan saran
15. Menyusun laporan

Masalah
Hasil penelitian
terdahulu yang
relevan

induktif
Penelitian Pendidikan 1

Kajian pustaka

Asumsi dan
Hipotesis
4

Deduktif

Variabel penelitian

Instrumen
penelitian

Desain
penelitian

Populasi dan sampel

Pengumpulan dan
pengelolaan data

Pembahasan dan
simpulan

Gambar
Paradigma Penelitian Deskriptif

C. Konsep Penelitian Survei


Survei digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang
besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Populasi tersebut bisa
berkenaan dengan orang, instansi, lembaga, organisasi, unit-unit kemasyarakatan, dll.,
tetapi sumber utamanya adalah orang.
Penelitian Pendidikan 1

Menurut Fraenkel dan wallen (1993), penelitian survei merupakan penelitian


dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakannya melalui
angket atau wawancara untuk menggambarkan berbagai aspek dari populasi.
Karakteristik penelitian survei yaitu :
a. Data dikumpulkan dari responden yang jumlahnya cukup banyak dengan
menggunakan kuesioner,
b. Datanya bersifat realistis,
c. Hasil survei dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas,
karena data yang dikumpulkan dibatasi oleh waktu, dan saat data itu
dikumpulkan,
d. Biasanya untuk memecahkan masalah yang sifatnya insidental,
e. Dapat menggunakan metode cross-sectional atau lungitudinal,
f. Cenderung menggunakan data kuantitatif, dan
g. Lebih mengutamakan teknik pengumpulan data yang berupa kuesioner dan
wawancara berstruktur.
Jenis penelitian survei ;
a. School survei yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan. Misalnya, situasi belajar,
proses pembelajaran, ciri-ciri personalia pendidikan, keadaan peserta didik dan hal-hal lain yang menunjang
proses pembelajaran.
b. Job anaysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas umum dan tanggung
jawab karyawan, aktivitas khusus, keterlibatan dan fungsi anggota organisasi, kinerja dan fasilitas.
c. Document analysis, sering disebut juga content analysis, yaitu analisis informasi, seperti meneliti dokumen,
peraturan, keputusan-keputusan dan analisis isi buku.
d. Public opinion surveys, bertujuan untuk mengetahui pendapat umum tentang sesuatu, seperti rehabilitasi
bangunan bersejarah dan pemasangan CCTV.
e. Community surveys disebut juga social surveys atau field surveys bertujuan untuk mencari informasi tentang
aspek kehidupan secara luas dan mendalam yang menyangkut masyarkat dan sekolah.

D. Pengumpulan Data Survei


Pengumpulan data dalam survei dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu,
wawancara langsung, wawancara melalui telepon, pengedaran angket kepada
kelompok secara langsung, pengiriman angket melalui pos.
Wawancara langsung merupakan cara yang cukup efektif, sebab data akan
diperoleh secara lengkap, pertanyaan, pertanyaan yang kurang jelas atau meragukan
dapat dijelaskan dan hasilnya dapat diperoleh saat itu juga. Sedangkan wawancara
melalui telepon hamper sama dengan wawancara langsung, data dikumpulkan melalui
tanya jawab secara lisan, walaupun tidak berhadapan langsung. Dilihat dari segi
biaya, cara ini dipandang lebih hemat, meskipun biaya telepon tinggi tetapi masih
dibawah biaya transportasi dan akomodasi kalau pewawancara dating langsung.

Penelitian Pendidikan 1

Pengedaran angket kepada kelompok merupakan cara yang sangat ampuh, sebab
dalam waktu yang relative singkat jawaban dari sejumlah responden dapat diperoleh.
Pengedaran angket kepada kelompok dapat dilakukan apabila respondennya guru,
siswa, karyawan dll. Sedangkan pengedaran angket melalui pos adalah yang paling
murah hanya dengan biaya sebesar prangko pos sejumlah besar angket dapat
dikirimkan kepada para responden.
E. Hubungan dan Perbedaan antara penelitian Deskriptif dengan Penelitian Survei
Diantara para ahli dan penulis buku penelitian, terdapat perbedaan pendapat,
tentang metode deskriptif terutama dalam hubungannya dengan metode survei. Ada
yang memandang sama ada juga yang membedakannya. Mereka yang memandang
sama ada yang lebih suka menggunakan metode deskripif, tetapi ada juga yang lebih
suka menggunakan metode survei. Diantara yang membedakan ada yang memandang
metode deskriptif lebih luas, metode survei sebagian dari metode deskriptif, dan
sebaliknya ada yang memandang metode deskriptif bagian dari survei.penulis setuju
dengan penggunaan nama metode deskriptif, metode deskriptif lebih luas dari metode
survei, metode survei merupakan bagian dari metode deskriptif.
Ada beberapa alasan mengapa setuju dengan pandangan tersebut,
1. Deskriptif atau penggambaran apa adanya merupakan hal yang alamiah dan
sesuai dengan kenyataan kehidupan, manusia hidup apa adanya.
2. Penelitian deskriptif mempunyai makna yangb lebih luas,mencakup
deskriptif kuantitatif dan kualitatif
3. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang besar dari
penelitian-penelitian non eksperimental.
4. Bagi para peneliti pemula lebih cocok memulai pengembangan kemampuan
penelitiannya dengan penelitian deskriptif.

BAB III
PENUTUP
Penelitian deskriptif untuk memecahkan masalah, jenis informasi yang digali dengan
penelitian deskriptif yaitu study kasus, study korelasi, study perbandingan, study evaluasi,
study prediksi. Sedangkan penelitian survei digunakan untuk mengumpulkan data untuk
konfirmasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sample yang relative kecil.
Penelitian Pendidikan 1

Populasi tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga, organisasi, dll.
Pengumpulan data survei melalui wawancara, wawancara melalui telepon, angket, angket
melalui pos.
Perbedaan survei dengan deskriptif yaitu memandang metode deskriptif lebih luas
sedangkan metode survei sebagian dari metode deskriptif. Dan sebaliknya ada yang
memandang metode deskriptif bagian dari survei.

Penelitian Pendidikan 1

Anda mungkin juga menyukai