07 - 228hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Di Kecamatan Sintang Kalimantan Barat PDF
07 - 228hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Di Kecamatan Sintang Kalimantan Barat PDF
Departemen Parasitologi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura,
2
Bagian Penyakit Dalam RSU St. Antonius,
3
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat,Indonesia
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi dan komplikasinya merupakan penyebab kematian nomor satu secara global. Obesitas merupakan salah satu
faktor risiko hipertensi. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan antara obesitas dan kejadian hipertensi di kecamatan
Sintang. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Cara pengambilan sampel adalah dengan
teknik non-probability sampling (consecutive sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 146 subjek. Pengukuran meliputi tekanan darah
sistolik dan diastolik, berat badan, dan tinggi badan. Indeks massa tubuh (IMT) ditentukan berdasarkan berat badan dan tinggi badan,
dikelompokkan dalam 2 kategori, yakni normal (IMT 18,5 22,9 kg/m2) dan obesitas (IMT 25 kg/m2). Berdasarkan nilai tekanan darah,
subjek dikelompokkan dalam 2 kategori, yakni non-hipertensi (normal dan prahipertensi) dan hipertensi (hipertensi derajat 1 dan 2). Data
dianalisis menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS ) 17.0. Hasil: Terdapat hubungan bermakna secara statistik
antara obesitas dan kejadian hipertensi (P < 0,000). Rasio prevalensi terjadinya hipertensi pada penderita obesitas adalah PR 2,16; 95% IK 1,32
2,24. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara obesitas dan kejadian hipertensi. Penderita obesitas mempunyai risiko mengalami
hipertensi 2,2 kali lebih besar dibandingkan dengan subjek yang mempunyai IMT normal.
Kata Kunci: Hipertensi, obesitas
ABSTRACT
Background: Hypertension and its complications was an important cause of death worldwide. Obesity was one of the risk factors of
hypertension. Objective: To examine the relationship between obesity and hypertension in Sintang subdistrict. Method: This research
was analytic study with cross-sectional approach. One hundred and fourty six participants were recruited using a non-probability sampling
(consecutive sampling) technique. Measurement was taken on systolic and dyastolic blood pressure, height, and weight. Body mass index
(BMI) was calculated using height (m2) and weight (kg), and classified as normal (BMI 18,5 22,9 kg/m2) and obesity (BMI more than 25 kg/m2).
Based on blood pressure, all participants were divided into two groups: non-hypertensives (normal and prehypertension) and hypertensives
(hypertension grade 1 and 2). Data were analyzed with Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) 17.0. Result: The relationship between
obesity and hypertension was statistically significant (P < 0,000). The relative risk of hypertension in obese patient is PR 2,16; CI 1,32 2,24.
Conclusion: There was significant relationship between obesity and hypertension. The risk for developing hypertension among obese
subjects was 2,2 fold compared with normal weight subjects. Diana Natalia, Petrus Hasibuan, Hendro. Correlation between Obesity and
Hypertension in Sintang, West Kalimantan.
Keywords: Hypertension, obesity
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan penyebab kematian
nomor satu di dunia, dan hipertensi menjadi
penyebab kematian nomor 3 setelah stroke
dan tuberkulosis, yaitu 6,7% kematian dari
semua umur di Indonesia.3,6 Di banyak negara
saat ini, prevalensi hipertensi meningkat
sejalan dengan perubahan gaya hidup, seperti
Alamat korespondensi
336
email: dnat_2005@yahoo.com
HASIL PENELITIAN
prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%,3 meningkat signifikan jika dibandingkan dengan hasil Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 yang
mendapatkan prevalensi hipertensi di
Indonesia sebesar 8,3%.4 Laporan hasil riset
Balitbangkes Departemen Kesehatan RI untuk
provinsi Kalimantan Barat menunjukkan
bahwa prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran tekanan darah adalah 29,8%, berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan
adalah 8,1%, sementara berdasarkan diagnosis
dan atau riwayat minum obat hipertensi
adalah 8,4%. Tampak perbedaan prevalensi
yang cukup besar antara angka prevalensi
hipertensi berdasarkan diagnosis atau minum
obat dibandingkan dengan angka prevalensi
hipertensi berdasarkan hasil pengukuran
tekanan darah; data ini menunjukkan banyak
kasus hipertensi di Kalimantan Barat yang
belum ditanggulangi dengan baik.5
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya hipertensi.8,9 Studi klinis dan
penelitian pada hewan percobaan telah
mengonfirmasi adanya hubungan yang
kuat antara kedua hal tersebut.10 Angka
prevalensi hipertensi pada pria obesitas (IMT
30) adalah sebesar 42%,11 lebih tinggi jika
dibandingkan dengan prevalensi hipertensi
pada pria dengan indeks massa tubuh (IMT)
lebih rendah (IMT <25) sebesar 15%. Hasil
serupa juga ditemukan pada subjek wanita,
wanita obesitas (IMT 30) mempunyai
prevalensi hipertensi sebesar 38%, sedangkan
wanita dengan IMT <25 mempunyai angka
prevalensi hipertensi lebih kecil, yaitu 15%.11
The Framingham Heart Study juga menyatakan terdapat asosiasi erat antara obesitas
dan hipertensi; 65% faktor risiko hipertensi
pada wanita dan 78% pada pria berkaitan
erat dengan obesitas.12 Rahmouni, et al, juga
menyatakan bahwa obesitas berhubungan
erat dengan kejadian hipertensi dan terdapat
beberapa mekanisme patofisiologi hipertensi
pada penderita obesitas. Mekanisme tersebut
melibatkan aktivasi sistem saraf simpatis dan
sistem
renin-angiotensin-aldosteron.10,13
Selain mekanisme tersebut, disfungsi endotel
dan abnormalitas fungsi ginjal juga menjadi
faktor yang perlu diperhitungkan dalam
perkembangan hipertensi pada penderita
obesitas.10
Hasil riset Balitbangkes Departemen
Kesehatan RI menunjukkan bahwa prevalensi
337
HASIL PENELITIAN
Tabel. Tabel kontingensi (2x2) hasil penelitian
Status IMT
Tekanan Darah
Hipertensi
Non-hipertensi
Total
Normal
31
54
Obesitas
48
13
61
Total
79
67
146
85
DAFTAR PUSTAKA
1.
Brashers VL. Aplikasi klinis patofisiologi: Pemeriksaan dan manajemen. In: Kuncara HY, Yulianti D, eds. Clinical Applications of Pathophysiology: Assessment, Diagnostic Reasoning, and
Management. Jakarta: EGC; 2003. p. 1-7.
2.
Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al. The seventh report of the joint national commitee on detection, evaluation and treatment of high blood pressure.
National Institute of Health; 2003. p. 2-15.
3.
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar 2007. Jakarta: Laporan Nasional; 2008. p. 50-111.
4.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. InaSH menyokong penuh penanggulangan hipertensi [Internet]. 2007 [cited 2010 September 15]. Available from: http://www.depkes.go.id.
5.
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar 2007. Jakarta: Laporan Provinsi Kalimantan Barat; 2008. p. 41-90.
6.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hipertensi penyebab kematian nomor tiga [Internet]. 2010 [cited 2010 September 15]. Available from: http://www.depkes.go.id.
7.
Fuster V, Walsh RA, ORourke RA, Poole-Wilson P. Hursts The Heart. 12nd ed. New York: McGraw Hill Companies, Inc; 2008. p. 1560-4, 1602-3.
8.
Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Huaser S, Jameson J, Loscalzo J. Harrisons principles of internal medicine. 17th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc; 2008. p. 462-8.
9.
Luke A, Adeyemo A, Kramer H, Forrester T, Cooper RS. Association between blood pressure and resting energy expenditure independent of body size. Hypertension 2004; 43:555.
10. Rahmouni K, Correia MLG, Haynes WG, Mark Al. Obesity-associated hypertension: New insights into mechanisms. Hypertension 2005; 45:9-14.
338
HASIL PENELITIAN
11. Brown CD, Higgins M, Donato KA, Rodhe FC, Garrison R, Obarzanek E, et al. Body mass index and the prevalence of hypertension and dyslipidemia. Obesity Research 2000; 8:608.
12. Wolk R, Shamsuzzaman ASM, Somers VK. Obesity, sleep apnea, and hypertension. Hypertension 2003; 42:1067.
13. Shibao C, Gamboa A, Diedrich A, Ertl AC, Chen KY, Byrne DW, et al. Autonomic contribution to blood pressure and metabolism in obesity. Hypertension 2007; 49:27.
14. Humayun A, Shah AS, Sultana R. Relation of hypertension with body mass index and age in male and female population in Peshawar, Pakistan. J Ayub Med Coll Abbottabad 2009; 21:
63-5.
15. Tesfaye F, Nawi NG, Minh HV, Byass P, Berhane Y, Bonita R, et al. Association between body mass index and blood pressure across three populations in Africa and Asia. Journal of Human
Hypertension 2007; 21:28-37.
16. Jafar TH, Chatuverdi N, Pappas G. Prevalence of overweight and obesity and their association with hypertension and diabetes mellitus in an indo-asian population. CMAJ 2006; 175:
1071-6.
17. Kumar P, Clark M. Kumar and clarks clinical medicine. 7th ed. New York: Saunders Elsevier; 2009. p. 798.
339