EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Virus Epstein-Barr dikatakan merupakan penyebab utama terjadinya Ca
NasoFaring
a. CT Scan
Pemeriksaan radiologik berupa CT scan nasofaring mulai setinggi sinus frontalis
sampai dengan klavikula, potongan koronal, aksial, dan sagital, tanpa dan dengan
kontras. Teknik pemberian kontras dengan injector 1-2cc/kgBB, delay time 1 menit. CT
berguna untuk melihat tumor primer dan penyebaran ke jaringan sekitarnya serta
penyebaran kelenjar getah bening regional.
b. USG abdomen
Untuk menilai metastasis organ-organ intra abdomen. Apabila dapat
keraguan pada kelainan yang ditemukan dapat dilanjutkan dengan
CT Scan Abdomen dengan kontras.
c. Foto Thoraks
Untuk melihat adanya nodul di paru atau apabila dicurigai adanya
kelainan maka dilanjutkan dengan CT Scan Thoraks dengan kontras.
d. Bone Scan
Untuk melihat metastasis tulang.
Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut diatas untuk menentukan TNM.
Pelaporan diagnosis karsinoma nasofaring berdasarkan kriteria WHO
1 yaitu:
1. Karsinoma Sel Skuamosa Berkeratin (WHO 1)
a. Berdiferensiasi (WHO 2)
T1,T2, N0-N3, M0 :
Radiasi eksternal 70 Gy di tumor primer dan Lnn
supreclav + booster brachytherapi Nasopharynx 9 Gy
T3,T4, N0-N3, M0 :
Radiasi eksternal tumor primer 70 Gy + adjuvant
Chemotheraphy (Cisplatin + 5 fluo-rouracil) + booster
branchytherapi Nasopharinx 12 Gy
Pemeriksaan klinis, CT
Scan ulang 2-3 bulan
setelah radioterapi