Anda di halaman 1dari 5

1.

Teori Perilaku Konsumen Menurut Engel

Engel, seorang sarjana ekonomi Jerman menyatakan: Semakin kecil pendapatan, semakin besar
bagian pendapatan itu ditujukan untuk konsumsi. Dan sebaliknya, semakin besar pendapatan,
semakin besar bagian pendapatan itu ditujukan untuk tabungan. Oleh karena itu, tidak heran bila
orang kaya akan semakin kaya dan orang miskin menjadi semakin miskin. Karena orang kaya
semakin besar tabungannya, sedangkan orang miskin tidak punya kesempatan menabung, bahkan
mereka harus berutang untuk memenuhi konsumsinya.
Selain itu, menurut pengalaman di sejumlah negara maju, jumlah tabungan orang kaya selalu
bertambah tidak hanya dalam bentuk jumlah uang, tapi juga bertambah dalam bentuk persentase dari
total pendapatan. Untuk lebih jelasnya, hubungan antara pendapatan, konsumsi, dan tabungan akan
dijelaskan dengan tabel berikut.
Tabel 1. Hubungan pendapatan, konsumsi, dan tabungan (dalam ribuan rupiah)

No.

Pendapatan
(Y)

Konsumsi
(C)

Tabungan
(S)

Bagian
Konsumsi
C/Y

Bagian
Tabungan
S/Y

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

300
350
400
450
500
550
600
1050
1200
1450
2600
4850

300
350
370
400
425
455
485
520
580
600
750
1050

0
0
30
50
75
95
115
530
620
850
1850
3800

100%
100%
93%
89%
85%
83%
81%
50%
48%
41%
29%
22%

0%
0%
7%
11%
15%
17%
19%
50%
52%
59%
71%
78%

Dari tabel di atas diketahui suatu keluarga dengan pendapatan Rp 300.000 akan menghabiskan
seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Ketika pendapatan naik menjadi Rp 350.000, keluarga
tersebut juga menghabiskannya untuk konsumsi. Saat pendapatan menjadi Rp 400.000 barulah
keluarga tersebut mampu menabung sebesar Rp 30.000. Demikian seterusnya, semakin bertambah
pendapatan, bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi akan semakin berkurang. Adapun
bagian pendapatan yang digunakan untuk tabungan menjadi semakin bertambah.
Dan bila kalian perhatikan secara teliti, tampak bahwa bagian pendapatan yang digunakan untuk
tabungan tidak hanya bertambah dalam bentuk kuantitas atau jumlah (dari Rp 0,- sampai dengan Rp
3.800.000,-) tapi juga bertambah dalam bentuk persentase (dari 0% sampai dengan 78%).

2. Teori Perilaku Konsumen Menurut Keynes

Bila dikatakan dengan pendapatan, konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk
kebutuhan konsumsi. Adapun tabungan adalah bagian pendapatan yang disimpan atau tidak
dibelanjakan. Oleh karena itu, besar pendapatan sama dengan besar konsumsi ditambah besar
tabungan.
Bisa ditulis Y = C + S
Keterangan :
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
Keynes seorang ahli ekonomi, mengemukakan bahwa Setiap pertambahan pendapatan akan
menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan.
Bisa ditulis :

Y = C + S
Keterangan :

Y = pertambahan pendapatan
C = pertambahan konsumsi
S = pertambahan tabungan
Untuk memahami rumus tersebut, perhatikan contoh berikut.
Contoh Soal 1 :
Andini memiliki pendapatan Rp1.000.000,- Dibelanjakan untuk konsumsi Rp700.000,- Berapakah
tabungan Andini?
Pembahasan :
Tabungan Andini = S
=> Y = C + S
Rp 1.000.000,- = Rp 700.000,- + S
S = Rp 1.000.000,- Rp 700.000,S = Rp 300.000,-

Jadi, tabungan Andini adalah Rp300.000,Contoh Soal 2 :


Ketika pendapatan Dani Rp 600.000,-, jumlah konsumsinya Rp 400.000,- dan tabungannya Rp
200.000,-. Ketika pendapatan naik menjadi Rp 1.000.000,-, jumlah konsumsinya Rp 700.000,- dan
tabungan Rp 300.000,-.
a. Berapakah pertambahan pendapatan (Y)?
b. Berapakah pertambahan konsumsi (C)?
c. Berapakah pertambahan tabungan ( S)?
d. Buktikanlah bahwa DY = DC + DS
Pembahasan :
a. Y = Rp 1.000.000,- Rp 600.000,- = Rp 400.000,b. C = Rp 700.000,- Rp 400.000,- = Rp 300.000,c. S = Rp 300.000,- Rp 200.000,- = Rp 100.000,d. Y = C + DS

Rp400.000,- = Rp300.000,- + Rp100.000,Jadi, terbukti bahwa DY = DC + DS

3. Teori Perilaku Konsumen Menurut Gossen

Umumnya konsumen akan berusaha memenuhi atau memuaskan semua kebutuhannya sebaik
mungkin, baik secara vertikal maupun horizontal. Pemuasan kebutuhan secara vertikal adalah
pemuasan kebutuhan terhadap satu jenis barang, sedangkan pemuasan horizontal adalah pemuasan
kebutuhan pada berbagai jenis barang.
Sikap manusia dalam mengonsumsi barang diterangkan oleh Herman Heinrich Gossen, seorang ahli
ekonomi Jerman dengan hukumnya sebagai berikut.

Jumlah gelas
yang diminum
0
1
2
3
4
5
6

Guna Total (Total utility)


0
30
50
65
65
55
55

Guna Marginal
(Marginal utility)
0
30
20
15
0
10
20

Hukum Gossen I yang disebut Hukum Guna Marginal yang Terus Menurun: Bila jumlah barang yang
dikonsumsi pada waktu tertentu terus ditambah, maka guna total yang diperoleh akan bertambah,
tetapi guna marginal akan semakin berkurang. Bahkan bila konsumsi terus dilakukan, guna total akan
menurun dan guna marginal menjadi nol, bahkan di bawah nol.
Hukum tersebut bisa dijelaskan dengan tabel dan keterangan berikut.
Keterangan:
a. Guna total (total utility) adalah seluruh guna yang diperoleh saat mengonsumsi sejumlah barang
b. Guna marginal (marginal utility) adalah tambahan guna yang disebabkan adanya tambahan barang
yang dikonsumsi.
c. Utility di sini diartikan sebagai guna.
Berdasar tabel di atas, diceritakan seseorang sedang menikmati es jus pada siang yang panas. Saat
minum jus gelas pertama orang tersebut merasakan guna yang amat besar. Karena merasa nikmat,
dia minum jus gelas kedua, ketiga, dan seterusnya.
a. Minum jus gelas pertama memberikan guna total 30 dan guna marginal 30 (30-0).
b. Minum jus gelas kedua memberikan guna total 50 dan guna marginal 20 (50-30).
c. Minum jus gelas ketiga memberikan guna total 65 dan guna marginal 15 (65-50).
d. Minum jus gelas keempat memberikan guna total 65 dan guna marginal 0 (6565).
e. Minum jus gelas kelima memberikan guna total 55 dan guna marginal 10 (5565).
f. Minum jus gelas keenam memberikan guna total 35 dan guna marginal 20 (3555).
Jadi, memang betul bila kebutuhan pada barang dipuaskan secara terus-menerus, awalnya akan
memberikan guna total yang semakin bertambah (mulai 30, naik menjadi 50, naik lagi menjadi 65),
tetapi guna marginal yang didapat akan semakin menurun (dari 30 turun menjadi 20, turun lagi
menjadi 15).
Kemudian mulai titik tertentu, guna total yang didapat juga mulai berkurang (yaitu mulai titik 65)
sehingga guna marginal yang diperoleh juga semakin berkurang (menjadi 0, lalu turun lagi menjadi
10, dan seterusnya). Apabila tabel itu dilukiskan dalam bentuk kurva, akan tampak sebagai berikut:

Gambar 1. Kurva guna total dan guna marginal.

Dari kurva guna total terlihat bahwa guna total akan naik terus sampai pada titik tertentu, kemudian
menurun. Dari kurva guna marginal tampak bahwa guna marginal semakin lama menurun sampai titik
nol dan bahkan di bawah nol.
Hukum Gossen I disebut pula Hukum Guna Vertikal karena hanya membahas pemuasan terhadap
satu barang saja. Setelah membahas hukum Gossen I, berikut kita bahas Hukum Gossen II yang
berbunyi: Manusia akan berusaha memenuhi bermacam-macam kebutuhannya sampai pada tingkat
intensitas yang sama.
Contohnya: bila kita memiliki sejumlah uang, kita cenderung menggunakan uang tersebut untuk
membeli bermacam-macam barang dan jasa, sehingga semua kebutuhan kita dapat terpenuhi secara
seimbang. Hukum Gossen II disebut pula Hukum Guna Horizontal karena membahas pemuasan
terhadap bermacam-macam barang.

Anda mungkin juga menyukai