STRATEGI:
-
Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar ( niche market ) yang
tidak terlayani
-
Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
studi lapangan adalah sebuah hal yang mutlak. Hal yang sering terjadi adalah
kegagalan sebuah usaha karena lemah pada perencanaan dan studi lapangan. Warnet,
adalah sebuah usaha yang terlihat sederhana namun kenyataannya mulai dari
perencanaan hingga pengelolaan warnet ternyata menuntut konsentrasi yang tinggi
dari pelaku usaha warnet.
Studi Lapangan
Yang mana duluan, Perencanaan atau studi lapangan? Saya menyarankan supaya yang
dilakukan adalah studi lapangan. Kita mulai dengan lokasi. Kita harus menentukan
kriteria sebuah lokasi yang memenuhi syarat sebagai tempat yang sesuai untuk
mendirikan sebuah warnet. mis:
Carilah lokasi yang mudah diakses oleh calon pelanggan anda. Lokasi yang
dilewati kendaraan umum atau tidak jauh dari akses kendaraan umum.
Perhatikan di sekitar lokasi tersebut apakah terdapat komplek pemukiman
penduduk, sekolah/universitas, Bank, Perkantoran, mini market. Kemampuan
ekonomi adalah faktor yang menentukan. Sebuah lokasi yang terdapat faktorfaktor yang disebutkan di atas menunjukkan potensi sebuah lokasi untuk
mendirikan warnet.
Tersedia tempat parkir minimal bagi mereka yang menggunakan kendaraan sepeda
motor. Jika tersedia tempat untuk parkir mobil akan lebih bagus.
Bagaimana kondisi lokasi ketika malam hari? Apakah cukup terang? Ingatlah
bahwa warnet umumnya beroperasi hingga malam hari, lokasi yang gelap
akan membuat warnet anda tidak menarik dikunjungi.
Cobalah mencari informasi tentang kondisi keamanan lokasi tersebut, jika tingkat
keamanan lokasi tersebut rendah kemungkinan anda perlu biaya tambahan
untuk faktor keamanan dan biaya asuransi.
Bagaimana jika di lokasi tersebut sudah ada atau banyak warnet? Jika sudah banyak
warnet di lokasi tersebut, maka sebaiknya carilah lokasi lain. Kecuali warnet yang
anda dirikan memiliki sebuah keunggulan dibanding warnet lain, maka mendirikan
sebuah warnet di lokasi dimana sudah banyak terdapat warnet (bahkan hingga
berderet-deret warnet semua) cenderung akan memancing persaingan yang tidak
sehat.
Jika lokasi ideal (atau mendekati ideal) sudah didapatkan, maka kita lanjutkan dengan
melakukan perencanaan usaha.
Perencanaan Usaha / Business Plan
Setelah studi lapangan selesai dan sudah terbayang model usaha yang sesuai, maka
rencanakanlah besar investasi yang diperlukan, jangka waktu investasi akan kembali,
perkiraan besar keuntungan, biaya operasional, tenaga kerja, hingga model promosi.
Semuanya harus dengan perencanaan terlebih dahulu.
Rumusan umum dalam melakukan perencanaan usaha adalah sesederhana
menghitung biaya investasi (capex), biaya operasional (opex), prediksi penghasilan
kotor(bruto) dan bersih (netto), Waktu Titik Impas Investasi (Break Even Point) .
Misalkan titik impas direncanakan adalah 2 tahun (=24 bulan) , maka rumusannya
adalah sbb:
Bruto (Opex + (capex/24)) = Netto
disini
Bruto = penghasilan kotor selama 24 bulan
Opex = biaya operasional bulanan (rata-rata)
capex = biaya investasi
netto = penghasilan bersih.
Ini adalah rumusan yang paling sederhana. Jika ingin rumusan yang lebih rumit kita
bisa melakukan apa yang dikenal sebagai menghitung IRR (investment return ratio)
untuk mengetahui apakah investasi yang kita lakukan termasuk yang menguntungkan
atau tidak. Sebuah perhitungan yang rumit sudah memasukkan faktor-faktor seperti
bunga bank, depresiasi dan inflasi. Perhitungan yang rumit ini dianjurkan jika
investasi yang dilakukan sudah bernilai besar dan melibatkan pihak bank.
Ada dua pendekatan yang bisa kita gunakan dalam melakukan perencanaan usaha,
yaitu berdasarkan nilai investasi atau berdasarkan kapasitas usaha yang diinginkan.
Berdasarkan nilai investasi biasanya dilakukan jika modal yang tersedia sudah dipatok
pada nilai tertentu. Mis: si A memiliki uang senilai Rp 70 juta dan dia ingin membuat
warnet berdasarkan uang yang dimilikinya. Sedang berdasarkan kapasitas, si A
merencanakan untuk membuat warnet dengan kapasitas 20 PC di sebuah lokasi yang
sesuai dengan keinginannya. Kedua cara ini sah-sah saja digunakan tergantung modal
ataupun keinginan anda. Tentu saja, sesuaikan rencana dengan konsep dan pasar yang
dituju.
PENGELOLAAN USAHA
Perencanaan Usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang
misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang
pasar yang mungkin diperoleh, dab kemampuan serta keterampilan pengelolaannya.
Perencanaan usaha mempunyai dua fungsi penting, yaitu :
Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha, dan
Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Perencanaan bisnis memuat sejumlah topic, yang meliputi :
Ringkasan eksekutif
Pernyataan misi
Lingkungan Usaha
Perencanaan pemasaran
Tim Manajemen
Data financial
Aspek-aspek legal
Jaminan Asuransi
Orang-orang penting
Pemasok
Risiko
PENGELOLAAN KEUANGAN
Tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan :
Aspek sumber dana
Aspek rencana & penggunaan dana
Aspek pengawasan atau pengendalian keuangan.
Sumber-sumber keuangan perusahaan :
Dana yang berasal dari perusahaan (pembelanjaan internal)
Penggunaan dana perusahaan
Penggunaan cadangan
Penggunaan laba yang tidak dibagi
Pasar individual
Pasar khususSegmentasi pasarMenempatkan strategi pemasaran dalam
persaingan. Ada enam strategi pemenuhan permintaan dari lingkungan (juga
masuk dlm strategi dari bauran pemasaran):
Berorientasi pada pelanggan.
Kualitas
Kenyamanan
Inovasi
Kecepatan ( penempatan produk & respon keinginan consumer)
Pelayanan & kepuasan pelanggan.
PRODUK
Produk memiliki siklus hidup yang terdiri dari tahap pengembangan, pengenalan,
pertumbuhan, penjualan, kematangan, kejenuhan dan penurunan.
HARGA
Factor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain ;
Biaya barang dan jasa
Permintaan & penawaran pasar
Antisipasi volume pasar
Harga pesaing
Kondisi keuangan
Lokasi usaha
Fluktuasi musiman
Faktor psikologis pelanggan
Bunga kredit dan bentuk kredit
Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan)
PROMOSI
Bertujuan :
Menginformasikan barang/jasa yang dihasilkan pada konsumen
Membujuk konsumen agar mau membeli barang/ jasa yang dihasilkan.
Mempengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang/ jasa yang kita hasilkan.
Beberapa jenis promosi ;
Iklan (media cetak & elektronik)
Promosi penjualan (pameran)
Wiraniaga (dengan produk sampel ke konsumen)
Pemasaran langsung (langsung menghubungi konsumen)