Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

PENGERTIAN BETON PRATEGANG


Pengertian beton prategang menurut :
a. Menurut PBI-1917
Beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangan-tegangan
intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga
tegangan-tegangan akibat beton-beton dapat dinetralkan sampai
suatu taraf yang diinginkan.
b. Menurut ACI
Beton yang mengalami tegangan internal dengan besar dan
distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai
batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban ekternal.
c. Menurut Draft Konsensus Pedoman Beton 1998
Beton bertulang dimana telah diberikan tegangan dalam untuk
mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian
beban yang bekerja.
Jadi, struktur beton prategang didefinisikan sebagai suatu sistem
struktur beton khusus dengan cara memberikan tegangan awal
tertentu pada komponen sebelum digunakan untuk mendukung beban
luar sesuai dengan yang diinginkan.

1.2

SEJARAH BETON PRATEGANG


a. Awalnya penggunaan kawat baja kuat normal tetapi tidak berhasil.
b. Pada tahun 1928, Eugene Freyssinet menggunakan kawat baja
berkekuatan dan berdaktilitas tinggi untuk mengatasi kehilangan
prategang dan berhasil.
c. Pada tahun 1938, E. Hoyer mengembangkan teknik pratarik
( pretensioning )

1.3

MATERIAL BETON PRATEGANG


a. Beton
Hasil dari pencampuran beberapa material berupa semen, air, dan
agregat.
b. Baja
Material baja yang biasa digunakan dalam pembuatan beton
prategang adalah sebagai berikut :

a.
b.
c.
d.
1.4

PC Wire
PC Strand
PC BAR
Tulangan biasa

PRINSIP DASAR BETON PRATEGANG

Akibat gaya pretegang diberikan secara longitudinal sejajar dengan


sumbu komponen struktur, maka prinsip-prinsip prategang dikenal
sebagai pemberian prategang linier.
Secara mendasar, aksi pemberian prategang pada 2 jenis sistem
struktural dan respon tegangan yang dihasilkan.
1.5

METODE DAN CARA KERJA BETON PRATEGANG


a. Pre-Tensioned Pres Stressed Concrete ( Pra Tarik )
Konstuksi dimana tendon ditegangkan dengan pertolongan alat
pembantu

sebelum

beton

mengeras

dan

gaya

konsentris

dipertahankan sampai beton cukup keras.


b. Post-Tensioned Pres Stressed Concrete ( Pasca Tarik )
Konstuksi dimana setelah betonnya cukup keras barulah diberikan
gaya konsentris dengan menarik kabel tendon.
1.6

FUNGSI BETON PRATEGANG PADA JEMBATAN


a. Beton Prategang dapat memikul beban lentur yang lebih besar dari
pada beton bertulang
b. Penggunaan dipakai pada bentang yang lebih panjang dengan
mengatur defleksinya.
c. Penggunaan

beton

prategang

pada

penampang

yang

diberi

penegangan, tegangan tarik dapat dielimanasi karena besarnya


gaya tekan disesuaikan dengan beban yang akan diterima.
Komponen-komponen yang membentuk jembatan diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Girder/Gelagar
Merupakan balok yang membentang maupun melintang secara
memanjang yang bekerja dari atas jembatan dan meneruskan ke
bagian struktur pendukung bawah jembatan.
b. Abutment
Berfungsi sebagai pendukung struktur jembatan

sekaligus

penerima beban dari gelagar dan meneruskan ke tanah dasar.

c. Railing
Berfungsi

sebagai

pembatas

dan

keperluan

kemanan

untuk

pengguna jembatan.
d. Plat Lantai
Secara fungsi plat lantai jembatan merupakan struktur pertama
yang menerima beban dan meneruskannya ke gelagar utama
Jembatan beton pratekan/prategang/PSC Brige merupakan salah satu
jenis jembatan dengan material yang berisi kabel baja dengan tujuan
untuk memberikan tegangan awal berupa tegangan tarik untuk
memberikan tegangan awal berupa tegangan tarik terhadap beton
akibat sifat beton yang tidak mampu menahan gaya tarik.

Anda mungkin juga menyukai