Lanjut Usia
Lanjut Usia
2.
Batasan Lansia
a.
2)
3)
4)
b.
pendapat beberapa ahli, bahwa yang disebut lanjut usia adalah orang yang telah
berumur 65 tahun ke atas.
c.
menjadi:
1)
2)
tahun,
3)
lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun atau 70 tahun yang dibagi
lagi dengan:
a)
b)
d.
memasuki lansia.
2)
3)
Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70
tahun.
3.
Fisiologi Lansia
4.
Proses Menua
Pada hakekatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang
telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa anak, masa dewasa dan masa
tua (Nugroho, 1992). Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun
psikologis. Memasuki masa tua berarti mengalami kemuduran secara fisik
maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang mengendor, rambut
memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat,
kelainan berbagai fungsi organ vital, sensitivitas emosional meningkat dan
kurang gairah.
Meskipun secara alamiah terjadi penurunan fungsi berbagai organ, tetapi tidak
harus menimbulkan penyakit oleh karenanya usia lanjut harus sehat. Sehat
dalam hal ini diartikan:
a.
b.
c.
(Rahardjo, 1996)
Akibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan-perubahan yang
menuntut dirinya untuk menyesuakan diri secara terus-menerus. Apabila proses
penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbullah berbagai
masalah. Hurlock (1979) seperti dikutip oleh MunandarAshar Sunyoto (1994)
menyebutkan masalah masalah yang menyertai lansia yaitu:
a.
lain
b.
pola hidupnya
c.
bertambah banyak
e.
hal ini tergantung dari pengaruh perubahan terhadap peran dan pengalaman
pribadinya. Perubahan ynag diminati oleh para lanjut usia adalah perubahan
yang berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonomi/pendapatan
dan peran sosial (Goldstein, 1992)
Dalam menghadapi perubahan tersebut diperlukan penyesuaian. Ciri-ciri
penyesuaian yang tidak baik dari lansia (Hurlock, 1979 dalam Munandar, 1994)
adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Di lain pihak ciri penyesuaian diri lanjut usia yang baik antara lain adalah: minat
yang kuat, ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati
kerja dan hasil kerja, menikmati kegiatan yang dilkukan saat ini dan memiliki
kekhawatiran minimla trehadap diri dan orang lain.
5.
Karakteristik Lansia
kebutuhan dan masalah kesehatan yang berbeda antara lansia laki-laki dan
perempuan. Misalnya lansia laki-laki sibuk dengan hipertropi prostat, maka
perempuan mungkin menghadapi osteoporosis.
b.
janda atau duda akan mempengaruhi keadaan kesehatan lansia baik fisik
maupun psikologis.
c.
2)
kebanyakan lansia masih hidup sebagai bagian keluarganya, baik lansia sebagai
kepala keluarga atau bagian dari keluarga anaknya. Namun akan cenderung
bahwa lansia akan di tinggalkan oleh keturunannya dalam rumah yang berbeda.
Kondisi kesehatan
1)
lain dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, buang air besar dan kecil.
2)
Keadaan ekonomi
1)
dari anak atau keluarga lainnya atau bahkan masih ada anggota keluarga yang
tergantung padanya.
3)
a.
1)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies spesies
tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram
oleh molekul molekul / DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami
mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel sel kelamin (terjadi
penurunan kemampuan fungsional sel)
2)
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel sel tubuh lelah (rusak)
3)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada
jaringan tubuh tertentu yang tidaktahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan
tubuh menjadi lemah dan sakit.
4)
Sistem imune menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus
kedalam tubuh dapat menyebabkab kerusakan organ tubuh.
5)
Teori stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi
jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan
usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
6)
Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal bebas
(kelompok atom) mengakibatkan osksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti
karbohidrat dan protein. Radikal bebas ini dapat menyebabkan sel-sel tidak
dapat regenerasi.
7)
Sel-sel yang tua atau usang , reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat,
khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis,
kekacauan dan hilangnya fungsi.
8)
Teori program
1)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini
merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa
perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh
tipe personality yang dimiliki.
3)
Sedangkan Teori penuaan secara umum menurut Lilik Marifatul (2011) dapat
dibedakan menjadi dua yaitu teori biologi dan teori penuaan psikososial
a.
1)
Teori Biologi
Teori seluler
Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu dan kebanyakan
selsel tubuh diprogram untuk membelah 50 kali. Jika sel pada lansia dari
tubuh dan dibiakkan di laboratrium, lalu diobrservasi, jumlah selsel yang akan
membelah, jumlah sel yang akan membelah akan terlihat sedikit. Pada beberapa
sistem, seperti sistem saraf, sistem musculoskeletal dan jantung, sel pada
jaringan dan organ dalam sistem itu tidak dapat diganti jika sel tersebut dibuang
karena rusak atau mati. Oleh karena itu, sistem tersebut beresiko akan
mengalami proses penuaan dan mempunyai kemampuan yang sedikit atau tidak
sama sekali untuk tumbuh dan memperbaiki diri (Azizah, 2011)
2)
Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada lansia. Proses
kehilangan elastiaitas ini dihubungkan dengan adanya perubahan kimia pada
komponen protein dalam jaringan tertentu. Pada lansia beberapa protein
(kolagen dan kartilago, dan elastin pada kulit) dibuat oleh tubuh dengan bentuk
dan struktur yang berbeda dari protein yang lebih muda. Contohnya banyak
kolagen pada kartilago dan elastin pada kulit yang kehilangan fleksibilitasnya
serta menjadi lebih tebal, seiring dengan bertambahnya usia (Tortora dan
Anagnostakos, 1990). Hal ini dapat lebih mudah dihubungkan dengan perubahan
permukaan kulit yang kehilangan elastisitanya dan cenderung berkerut, juga
terjadinya penurunan mobilitas dan kecepatan pada system musculoskeletal
(Azizah, 2011).
3)
Keracunan Oksigen
Teori tentang adanya sejumlah penurunan kemampuan sel di dalam tubuh untuk
mempertahankan diri dari oksigen yang mengandung zat racun dengan kadar
yang tinggi, tanpa mekanisme pertahan diri tertentu. Ketidakmampuan
mempertahankan diri dari toksink tersebut membuat struktur membran sel
mengalami perubahan dari rigid, serta terjadi kesalahan genetik (Tortora dan
Anaggnostakos, 1990). Membran sel tersebut merupakan alat untuk memfasilitas
sel dalam berkomunikasi dengan lingkungannya yang juga mengontrol proses
pengambilan nutrisi dengan proses ekskresi zat toksik di dalam tubuh. Fungsi
komponen protein pada membran sel yang sangat penting bagi proses di atas,
dipengaruhi oleh rigiditas membran tersebut. Konsekuensi dari kesalahan
genetik adalah adanya penurunan reproduksi sel oleh mitosis yang
mengakibatkan jumlah sel anak di semua jaringan dan organ berkurang. Hal ini
akan menyebabkan peningkatan kerusakan sistem tubuh (Azizah, 2011).
4)
Sistem Imun
Menurut MC Kay et all., (1935) yang dikutip Darmojo dan Martono (2004),
pengurangan intake kalori pada rodentia muda akan menghambat
pertumbuhan dan memperpanjang umur. Perpanjangan umur karena jumlah
kalori tersebut antara lain disebabkan karena menurunnya salah satu atau
beberapa proses metabolisme. Terjadi penurunan pengeluaran hormon yang
merangsang pruferasi sel misalnya insulin dan hormon pertumbuhan.
b.
Teori Psikologis
1)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Identity
pada lansia yang sudah mantap memudahkan dalam memelihara hubungan
dengan masyarakat, melibatkan diri dengan masalah di masyarakat, kelurga dan
hubungan interpersonal (Azizah, 2011).
3)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara pelan
tetapi pasti mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari
pergaulan sekitarnya (Azizah, 2011).
7.
Permasalahan umum
1)
2)
4)
lanjut usia.
5)
kesejahteraan lansia.
b.
Permasalahan khusus :
1)
3)
4)
5)
masyarakat individualistik.
6)
1)
2)
3)
Status kesehatan
4)
Pengalaman hidup
5)
Lingkungan
6)
Stres
9.
Perubahan Fisik
1)
Sistem Indra
elastis kering dan berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis
dan berbercak. Kekeringan kulit disebabkan atropi glandula sebasea dan
glandula sudoritera, timbul pigmen berwarna coklat pada kulit dikenal dengan
liver spot.
3)
Sistem Muskuloskeletal
jumlah dan ukuran serabut otot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan
lemak pada otot mengakibatkan efek negatif.
7)
Sendi; pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligament
Sistem kardiovaskuler
Sistem respirasi
Pada penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total paru tetap,
tetapi volume cadangan paru bertambah untuk mengompensasi kenaikan ruang
rugi paru, udara yang mengalir ke paru berkurang. Perubahan pada otot,
kartilago dan sendi torak mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu dan
kemampuan peregangan toraks berkurang.
10)
Kehilangan gigi,
b)
c)
d)
Sistem perkemihan
Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang signifikan. Banyak fungsi yang
mengalami kemunduran, contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorpsi oleh
ginjal.
12)
Sistem saraf
Sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi dan atropi yang progresif
pada serabut saraf lansia. Lansia mengalami penurunan koordinasi dan
kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
13)
Sistem reproduksi
Perubahan Kognitif
1)
2)
IQ (Intellegent Quocient)
3)
4)
5)
6)
7)
Kebijaksanaan (Wisdom)
8)
Kinerja (Performance)
9)
Motivasi
c.
Perubahan mental
2)
Kesehatan umum
3)
Tingkat pendidikan
4)
Keturunan (hereditas)
5)
Lingkungan
6)
7)
8)
dan famili.
9)
Perubahan spiritual
Kesehatan Psikososial
1)
Kesepian
Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal terutama jika
lansia mengalami penurunan kesehatan, seperti menderita penyakit fisik berat,
gangguan mobilitas atau gangguan sensorik terutama pendengaran.
2)
Depresi
Duka cita yang berlanjut akan menimbulkan perasaan kosong, lalu diikuti dengan
keinginan untuk menangis yang berlanjut menjadi suatu episode depresi.
Depresi juga dapat disebabkan karena stres lingkungan dan menurunnya
kemampuan adaptasi.
4)
Gangguan cemas
Parafrenia
Suatu bentuk skizofrenia pada lansia, ditandai dengan waham (curiga), lansia
sering merasa tetangganya mencuri barang-barangnya atau berniat
membunuhnya. Biasanya terjadi pada lansia yang terisolasi/diisolasi atau
menarik diri dari kegiatan sosial.
6)
Sindroma Diogenes
keluarga lansia. Masyarakat mencakup LKMD, Karang wreda day care dana
sehat/JPKM.
b.
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan yaitu:
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), diagnosis dini dan pengobatan,
pembatasan kecacatan dan pemulihan.
a.
Promosi (Promotif)
Upaya promotif merupakan tindakan secara langsung dan tidak langsung untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah penyakit. Upaya promotif juga
merupakan proses advokasi kesehatan untuk meningkatkan dukungan klien,
tenaga provesional dan masyarakat terhadap praktik kesehatan yang positif
menjadi norma-norma sosial. Upaya promotif di lakukan untuk membantu organorgan mengubah gaya hidup mereka dan bergerak ke arah keadaan kesehatan
yang optimal serta mendukung pemberdayaan seseorang untuk membuat
pilihan yang sehat tentang perilaku hidup mereka.
Upaya perlindungan kesehatan bagi lansia adalah sebagai berikut:
1)
bertujuan untuk mengurangi karies gigi serta memelihara kebersihan gigi dan
mulut.
b.
Pencegahan (Preventif)
terdapat faktor risiko, tidak ada penyakit, dan promosi kesehatan. Jenis
pelayanan pencegahan primer adalah: program imunisasi, konseling, berhenti
merokok dan minum beralkohol, dukungan nutrisi, keamanan di dalam dan
sekitar rumah, manajemen stres, penggunaan medikasi yang tepat.
2)
penderita tanpa gejala dari awal penyakit hingga terjadi gejala penyakit belum
tampak secara klinis dan mengindap faktor risiko.
3)
1)
profesional dan petugas institusi. Oleh lansia sendiri dengan melakukan tes dini,
skrining kesehatan, memanfaatkan Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia,
memanfaatkan Buku Kesehatan Pribadi (BKP), serta penandatangan kontrak
kesehatan.
2)
DAFTAR PUSTAKA