Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

ARTHRITIS GOUT
UratBahasan

: Asam Urat

Sasaran

: Keluarga Tn. S

Waktu

: 30 menit

Tempat

: Rumah Tn. S

Hari/tanggal

: 19 Februari 2016

Pelaksana

: Luh Yuni Mirasantika Pilika

Diagnosa Keperawatan

: Arthitis Gout

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan Pembelajaran klien dapat memahami mengenai apa itu Asam Urat
(Arthritis Gout).
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah di berikan pembelajaran selama 30 menit di harapkan sasaran dapat :
a. Menyebutkan pengertian asam urat
b. Menyebutkan penyebab asam urat
c. Menyebutkan tanda dan gejala asam urat
d. Menyebutkan penatalaksanaan asam urat
e. Menyebutkan pencegahan asam urat
f. Menyebutkan makanan yang harus di hindari untuk penderita asam urat
g. Menyebutkan makanan yang di anjurkan untuk penderita asam urat
C. Materi
a. Pengertian asam urat
b. Penyebab asam urat
c. Tanda dan gejala asam urat
d. Penatalaksaan asam urat
e. Pencegahan asam urat
f. Makanan yang di hindari untuk penderita asam urat
g. Makanan yang di anjurkan untuk penderita asam urat
D. Kegiatan Belajar Mengajar
TAHAP

KEGIATAN PENYULUH

Pra Interaksi Menyiapkan Satuan Acara


Pembelajaran & bahan
untuk leaflet.
Menentukan

kontrak

waktu & materi dengan


klien satu hari sebelum

KEGIATAN PESERTA

MEDIA

WAKTU
5 menit

Kerja

Pembelajaran dilakukan
Membuka
kegiatan
dengan

Lembar
balik

Menjawab salam

mengucapkan

10 menit

salam.
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari
Pembelajaran

Mendengarkan

Memperhatikan

Menyebutkan materi yang

akan diberikan.
Menggali
klien

ikan

pengetahuan

mengenai

Memperhat

Asam

Urat.
Menjelaskan

tentang

Memperhat
ikan

pengertian Asam urat


Memberi
kepada

kesempatan
Klien
untuk

mengajukan

didiskusikan
&

menjawab

Bertanya
dan

pertanyaan.

pertanyaan

Memberikan leaflet Asam

menjawab
yang

diajukan.

Urat

Evaluasi :

ikan

pertanyaan

kemudian
bersama

Memperhat

Memperhat

Menanyakan kepada klien

ikan
Menjawab pertanyaan

10 menit

tentang materi yang telah


diberikan,

dan

reinforcement
klien
Terminasi :

yang

kepada
dapat

menjawab pertanyaan.
Mengakhiri pertemuan &

Mendengar

5 menit

mengucapkan terimakasih

kan

atas partisipasi klien.


Mengucapkan

salam

penutup

Menjawab
salam

E. Metode
Ceramah
Diskusi
F. Media
Lembar balik
G. Kriteria Evaluasi
1.

2.

3.

Evaluasi Struktur

Kesiapan materi

Kesiapan SAP

Kesiapan media : chart, brosur

Peserta hadir ditempat pembelajaran

Penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan di rumah Tn. S

Pengorganisasian penyelenggaraan pembelajaran dilakukan sebelumnya

Evaluasi Proses

Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Peserta antusias terhadap materi pembelajaran

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

Suasana pembelajaran tertib

peserta yang meninggalkan tempat pembelajaran

Evaluasi Hasil
Keluarga Tn. S dapat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menyebutkan pengertian asam urat


Menyebutkan penyebab asam urat
Menyebutkan tanda dan gejala asam urat
Menyebutkan penatalaksanaan asam urat
Menyebutkan pencegahan asam urat
Menyebutkan makanan yang harus di hindari untuk penderita asam urat

7. Menyebutkan makanan yang di anjurkan untuk penderita asam urat


H. Refrensi
Azrul, Azwar. 1999. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : PT. Nusantara
Sumber Widya
Capenito, Lynda Juall. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Keperawatan Klinis.
Editor Monica Aster. Jakarta : EGC.
Effendi, Hasrul. 1995. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Hartono, Andry. 1999. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Jakarta : EGC.
I. Lampiran

MATERI PENGAJARAN
1. Pengertian
Asam urat merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena penumpukan purin
atau eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Asam urat merupakan penyakit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis
akut yang biasanya mono-artikuler. Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar
sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbulkan batu saluran kemih.
2. Etiologi
Faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang

dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.


Jenis kelamin dan umur
Prosentase Pria : Wanita yaitu 2 : 1 pria lebih beresiko terjadinya asam urat yaitu umur
(30 tahun keatas), sedangkan wanita terjadi pada usia menopouse (50-60 tahun).

Berat badan
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout berkembang
karena ada jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang menyebabkan

kelebihan produksi asam urat.


Konsumsi alkohol
Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena alkohol

mengganggu dengan penghapusan asam urat dari tubuh.


Diet
Makan makanan yang tinggi purin dapat menyebabkan atau memperburuk gout.

Misalnya makanan yang tinggi purin : kacang-kacangan, rempelo dll.


Obat-Obatan Tertentu
Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan
hiperurisemia dan gout. Diantaranya golongan obat jenis diuretik, salisilat, niasin,

siklosporin, levodova.
3. Tanda dan Gejala
1)
Stadium Arthritis Gout Akut
Sangat akut, timbul sangat cepat dalam waktu singkat.
Keluhan utama: nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik

berupa demam, menggigil dan merasa lelah.


Faktor pencetus: trauma lokal, diet tinggi purin (kacang-kacangan, rempelo dll),

kelelahan fisik, stres, diuretic.


Penurunan asam urat secara mendadak dengan allopurinol atau obat urikosurik

dapat menyebabkan kekambuhan.


2) Stadium Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi periode
3)

interkritikal asimptomatik.
Stadium Arthritis Gout Menahun
Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri sehingga dalam
waktu lama tidak berobat secara teratur pada dokter. Pada tahap ini akan terjadi
benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai
tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang
merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan
kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya
besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan

sepatu lagi.
4. Penatalaksanaan
1)
Non farmakologi
a. Pembatasan makanan tinggi purin ( 100-150 mg purin/hari.
b. Cukup kalori sesuai kebutuhan yang didasarkan pada TB n BB.

c. Tinggi karbohidrat kompleks (nasi, roti, singkong, ubi) disarankan tidak


kurang dari 100 g/hari.
d. Rendah protein yang bersumber hewani.
e. Rendah lemak, baik dari nabati atau hewani.
f. Tinggi cairan. Usahakan dapat menghabiskan minuman sebanyak 2,5 ltr atau
sekitar 10 gelas sehari dapat berupa air putih masak, teh, sirop atau kopi.
g. Tanpa alkohol, termasuk tape dan brem perlu dihindari juga. Alkohol dapat
meningkatkan asam laktat plasma yang akan menghambat pengeluaran asam
urat
5. PENCEGAHAN
Hindari makanan tinggi purin
Hindari minuman yang berakohol dan merokok
6. Makanan Yang di Hindari
otak, jeroan, bebek, kerang, remis, makarel, jantung, ginjal, hati dan kaldu.
bayam, kangkung, jamur, adaun singkong, melinjo.
7. Makanan Yang di anjurkan
kadar potasium tinggi (pisang, yogurt, alpukat dan kentang), buah-buahan yang
kaya vitamin C

Anda mungkin juga menyukai