Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi PDF
Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi PDF
KATA PENGANTAR
Buku ajar dalam bentuk modul yang relatif singkat tetapi komprehensif ini
diterbitkan untuk membantu para peserta dan instruktur dalam melaksanakan kegiatan
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Mengingat cakupan dari setiap bidang atau
materi pokok PLPG juga luas, maka sajian dalam buku ini diupayakan dapat membekali
para peserta PLPG untuk menjadi guru yang profesional. Buku ajar ini disusun oleh para
pakar sesuai dengan bidangnya. Dengan memperhatikan kedalaman, cakupan kajian, dan
keterbatasan yang ada, dari waktu ke waktu buku ajar ini telah dikaji dan dicermati oleh
pakar lain yang relevan. Hasil kajian itu selanjutnya digunakan sebagai bahan perbaikan
demi semakin sempurnanya buku ajar ini.
Sesuai dengan kebijakan BPSDMP-PMP, pada tahun 2013 buku ajar yang
digunakan dalam PLPG distandarkan secara nasional. Buku ajar yang digunakan di
Rayon 115 UM diambil dari buku ajar yang telah distandarkan secara nasional tersebut,
dan sebelumnya telah dilakukan proses review. Disamping itu, buku ajar tersebut
diunggah di laman PSG Rayon 115 UM agar dapat diakses oleh para peserta PLPG
dengan relatif lebih cepat.
Akhirnya, kepada para peserta dan instruktur, kami sampaikan ucapan selamat
melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Semoga tugas dan
pengabdian ini dapat mencapai sasaran, yakni meningkatkan kompetensi guru agar
menjadi guru dan pendidik yang profesional. Kepada semua pihak yang telah membantu
kelancaran pelaksanaan PLPG PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang, kami
menyampaikan banyak terima kasih.
MODUL PLPG
Penyusun
Bidang
Keahlian
Sudarsono
Teknik Instalasi
TenagaListrik
Penyusun
TIM
Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk
Bidang Keahlian Teknik Listrik, khususnya Program Keahlian Teknik Instalasi
Teaga Listrik.
Sumber dan bahan dari pembuatan modul ini adalah sebagian besar
diambilkan dari bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2005, oleh karena
peserta diklat pada umumnya adalah guru-guru yang mengajar di SMK. Modul ini
diharapkan digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta diklat untuk
mencapai komptensi kerja standar yang diharapkan dunia kerja.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi,
praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk
melakukan peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada
azas keterlaksanaan, kesesuaian, dan
perkembangan IPTEKS pada dunia kerja dan potensi SMK serta dukungan kerja
dalam rangka membekali kompetensi standar pada peserta diklat.
Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
peserta diklat SMK Bidang Keahlian Teknik Instalasi Listrik, atau praktisi yang
sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................
iii
DAFTAR ISI
iv
Modul 01
Modul 02
39
Modul 03
65
Modul 04
99
Modul 05
123
iv
1
A. Objektif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Semikonduktor
a. Struktur Atom Semikonduktor
Prinsip dasar semikonduktor merupakan elemen dasar dari
komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah Integrated
Circuit (IC). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini
memang bukan konduktor murni. Bahan- bahan logam seperti tembaga,
besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik, sebab logam memiliki
susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat
bergerak bebas. Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu
memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28
elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang
disebut nucleus.
Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat
kimia dan fisika yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga
2
partikel dasar, yaitu: neutron, proton, dan elektron. Dalam struktur atom,
proton dan neutron membentuk inti atom yang bermuatan positip dan
sedangkan elektron-elektron yang bermuatan negatif mengelilingi inti.
Elektron-elektron ini tersusun berlapis-lapis. Struktur atom dengan model
Bohr dari bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah
silikon dan germanium.
3
atom-atom yang bersebelahan. Struktur kisi-kisi Kristal silikon murni
dapat digambarkan secara dua dimensi seperti pada gambar 2 guna
memudahkan pembahasan.
4
banyak
di
dalam
suatu
semikonduktor
intrinsik
untuk
dapat
Si
Si
Si
Sb
Si
elektron
valensi
kelima
atom
antimoni
(Sb)
Si
Si
Si
5
lemah dan mudah menjadi elektron bebas. Karena setiap atom depan ini
menyumbang sebuah elektron, maka atom yang bervalensi lima disebut
dengan atom donor. Dan elektron bebas sumbangan dari atom dopan
inipun dapat dikontrol jumlahnya atau konsentrasinya.
Meskipun demikian bahan silikon tipe n ini mengandung elektron
bebas (pembawa mayoritas) yang cukup banyak, namun secara
keseluruhan Kristal ini tetap netral karena jumlah muatan positip pada
inti atom masih sama dengan jumlah keseluruhan elektronnya. Pada
bahan tipe n disamping jumlah elektron bebasnya meningkat, ternyata
jumlah holenya (pembawa minoritas) menurun.
hole)
semakin
meningkat.
Sehingga
jumlah
holenya
pita konduksi
0.01eV (Ge); 0.05eV (Si)
level energi donor
Eg = 0.67eV (Ge); 1.1eV (Si)
pita valensi
6
(yakni menjadi elektron bebas), maka menjadi ion yang bermuatan
positip. Sehingga digambarkan dengan tanda positip.
Sedangkan
disebut juga atom akseptor, karena atom ini siap untuk menerima
elektron. Seperti halnya pada semikonduktor tipe n, secara keseluruhan
kristal semikonduktor tipe n ini adalah netral. Karena jumlah hole dan
elektronnya sama. Pada bahan tipe p, hole merupakan pembawa muatan
7
mayoritas. Karena dengan penambahan atom dopan akan meningkatkan
jumlah
hole
sebagai
pembawa
muatan.
Sedangkan
pembawa
8
energi
pita konduksi
Eg = 0.67eV (Ge); 1.1eV (Si)
level energi akseptor
0.01eV (Ge); 0.05eV (Si)
pita valensi
ion akseptor
pembawa mayoritas
123 45
1234
(Angka
pertama)
Gelang 2
(Angka kedua)
Gelang 3
(Faktor
pengali)
Gelang 4
(Toleransi/%)
Hitam
Coklat
10
Merah
102
Oranye
103
Kuning
104
Hijau
10
Biru
106
Ungu
107
Abu-abu
108
Putih
109
Emas
10-1
10
Perak
10-2
10
Tanpa
10-3
20
warna
Arti kode warna pada resistor 5 gelang adalah :
Gelang 1 = Angka pertama
Gelang 2 = Angka kedua
Gelang 3 = Angka ketiga
Gelang 4 = Faktor pengali
Gelang 5 = Toleransi
11
22 R berarti besarnya resistansi 22
J berarti besarnya toleransi 5%
- 5W1kJ
5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt
1 k berarti kemampuan besarnya resistansi 1 k
J berarti besarnya toleransi 5%
- 5WR1k
5 W berarti kemampuan daya resistor sebesar 5 watt
RIK berarti besarnya resistansi 1 k
12
Tabel 2. Kode Angka dan Huruf pada Kapasitor
Kode
Gelang 1
Gelang 2
Gelang 3
Kode huruf
angka
(Angka pertama)
10
102
103
F=1
104
G=2
10
H=3
106
J =5
107
K = 10
108
M = 20
109
Contoh :
1) kode kapasitor = 562 J 100 V artinya : besarnya kapasitas = 56 x
102 pF = 5600 pF; besarnya toleransi = 5%; kemampuan tegangan
kerja = 100 Volt.
2) Kode kapasitor = 100 nJ artinya : besarnya kapasitas = 100 nF;
besarny atoleransi = 5%.
3) Kode kapasitor : 100 F 50 V artinya = besarnya kapasitas = 100
F; besarnya tegangan kerja = 50 Volt.
ABCDE
13
Keterangan :
A = gelang 1 = Angka pertama
B = gelang 2 = Angka kedua
C = gelang 3 = Angka ketiga
D = gelang 4 = Toleransi
E = gelang 5 = Tegangan kerja
Tabel 3. Kode Warna pada Kapasitor
Warna
Gelang 1
Gelang 2
Gelang 3
Gelang 4
Gelang 5
(Angka)
(Angka)
(Pengali)
(Toleransi)
(Tegangan Kerja)
Hitam
Coklat
10
Merah
102
250 V
160 V
Jingga
103
Kuning
104
400 V
200 V
Hijau
105
Biru
106
630 V
220 V
Ungu
107
Abu-abu
108
Putih
109
3. Induktor L
Induktor adalah komponen listrik yang digunakan sebagai beban
induktif. Simbol induktor dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
14
XL = 2 . f . L (ohm). ............... (1)
dimana :
XL= reaktansi induktif ()
= 3,14
f = frekuensi (Hz)
L = kapasitas induktor (Henry)
Beban induktor antara lain adalah :
- Kumparan kawat yang harganya dapat dibuat tetap atau tidak tetap.
Induktor yang harganya tidak tetap yaitu Dekade Induktor dan Variabel
Induktor.
- Motor-motor listrik, karena memiliki lilitan kawat.
- Transformator, karena memiliki lilitan kawat.
Pada induktor terdapat unsur resistansi (R) dan induktif (XL) jika
digunakan sebagai beban sumber tegangan AC. Jika digunakan sebagai beban
sumber tegangan DC, maka hanya terdapat unsur R saja. Dalam sumber
tegangan AC berlaku rumus :
Z = V ........................................................... (2)
I
Z2 = R2 + XL2
XL2 = Z2 R2
XL =
Keterangan
Z = Impedansi ()
R = Tahanan ()
V = Tegangan AC (Volt)
XL = Reaktansi induktif ()
I = Arus (Ampere)
15
Dari persamaan (2) jika sumber tegangan AC (V) dan arus (I)
diketahui, maka Z dapat dihitung. Dari persamaan (3), jika R diketahui, maka
XL dapat dihitung. Dari persamaan (1) jika f diketahui, maka L dapat
dihitung.
(a)
ion donor
+
-
+
+
tipe p
+
tipe n
(b)
tipe p
+ +
+ +
+ +
+ +
+
+
tipe n
16
Oleh karena itu pada sisi p tinggal ion-ion akseptor yang bermuatan
negatif dan pada sisi n tinggal ion-ion donor yang bermuatan positip.
Namun proses ini tidak berlangsung terus, karena potensial dari ion-ion
positip dan negatif ini akan mengahalanginya. Tegangan atau potensial
ekivalen pada daerah pengosongan ini disebut dengan tegangan
penghalang (barrier potential). Besarnya tegangan penghalang ini adalah
0.2 untuk germanium dan 0.6 untuk silikon. Lihat Gambar 14.
b. Bias Mundur (Reverse Bias)
Bias mundur adalah pemberian tegangan negatif baterai ke terminal
anoda (A) dan tegangan positip ke terminal katoda (K) dari suatu dioda.
Dengan kata lain, tegangan anoda katoda VA-K adalah negatif (VA-K < 0).
Gambar 15 menunjukkan dioda diberi bias mundur.
daerah pengosongan
A
- - -
tipe p
+ ++ +
+ ++
+ + ++
+ ++
+
+
tipe n
Is
A
K
-
17
Sedangkan pembawa minoritas yang berupa elektron (pada bahan
tipe p) dan hole (pada bahan tipe n) akan berkombinasi sehingga mengalir
arus jenuh mundur (reverse saturation current) atau Is. Arus ini dikatakan
jenuh karena dengan cepat mencapai harga maksimum tanpa dipengaruhi
besarnya tegangan baterai. Besarnya arus ini dipengaruhi oleh temperatur.
Makin tinggi temperatur, makin besar harga Is. Pada suhu ruang, besarnya
Is ini dalam skala mikro-amper untuk dioda germanium, dan dalam skala
nano-amper untuk dioda silikon.
c. Bias Maju (Foward Bias)
Apabila tegangan positip baterai dihubungkan ke terminal Anoda
(A) dan negatifnya ke terminal katoda (K), maka dioda disebut
mendapatkan bias maju (foward bias). Dengan demikian VA-K adalah
positip atau VA-K > 0. Gambar 16 menunjukan dioda diberi bias maju.
Dengan pemberian polaritas tegangan seperti pada Gambar 11, yakni
VA-K positip, maka pembawa mayoritas dari bahan tipe p (hole) akan
tertarik oleh kutup negatif baterai melewati persambungan dan
berkombinasi dengan elektron (pembawa mayoritas bahan tipe n).
Demikian juga elektronnya akan tertarik oleh kutup positip baterai untuk
melewati persambungan. Oleh karena itu daerah pengosongan terlihat
semakin menyempit pada saat dioda diberi bias maju. Dan arus dioda
yang disebabkan oleh pembawa mayoritas akan mengalir, yaitu ID.
daerah pengosongan
A
- - -
+
+
+
+
+
+
+
+
tipe p
tipe n
K
ID
18
Sedangkan pembawa minoritas dari bahan tipe p (elektron) dan dari
bahan tipe n (hole) akan berkombinasi dan menghasilkan Is. Arah Is dan
ID adalah berlawanan. Namun karena Is jauh lebih kecil dari pada ID,
maka secara praktis besarnya arus yang mengalir pada dioda ditentukan
oleh ID.
d. Kurva Karakteristik Dioda
Hubungan antara besarnya arus yang mengalir melalui dioda dengan
tegangan VA-K dapat dilihat pada kurva karakteristik dioda (Gambar 17).
Gambar 17 menunjukan dua macam kurva, yakni dioda germanium
(Ge) dan dioda silikon (Si). Pada saat dioda diberi bias maju, yakni bila
VA-K positip, maka arus ID akan naik dengan cepat setelah VA-K
mencapai tegangan cut-in (V). Tegangan cut-in (V) ini kira-kira sebesar
0.2 Volt untuk dioda germanium dan 0.6 Volt untuk dioda silikon.
Dengan pemberian tegangan baterai sebesar ini, maka potensial
penghalang (barrier potential) pada persambungan akan teratasi, sehingga
arus dioda mulai mengalir dengan cepat.
ID (mA)
Ge
Si
VA-K (Volt)
Is(Si)=10nA
0.2
0.6
Is(Ge)=1A
Si
Ge
19
Bagian kiri bawah dari grafik pada Gambar 17 merupakan kurva
karakteristik dioda saat mendapatkan bias mundur. Disini juga terdapat
dua kurva, yaitu untuk dioda germanium dan silikon. Besarnya arus jenuh
mundur (reverse saturation current) Is untuk dioda germanium adalah
dalam orde mikro amper dalam contoh ini adalah 1 A. Sedangkan untuk
dioda silikon Is adalah dalam orde nano amper dalam hal ini adalah 10 nA.
Apabila tegangan VA-K yang berpolaritas negatif tersebut dinaikkan
terus, maka suatu saat akan mencapai tegangan patah (break-down)
dimana arus Is akan naik dengan tiba-tiba. Pada saat mencapai tegangan
break-down ini, pembawa minoritas dipercepat hingga mencapai
kecepatan yang cukup tinggi untuk mengeluarkan elektron valensi dari
atom. Kemudian elektron ini juga dipercepat untuk membebaskan yang
lainnya sehingga arusnya semakin besar. Pada dioda biasa pencapaian
tegangan break-down ini selalu dihindari karena dioda bisa rusak.
Hubungan arus dioda (ID) dengan tegangan dioda (VD) dapat
dinyatakan dalam persamaan matematis yang dikembangkan oleh W.
Shockley, yaitu:
(VD/n.VT)
Id = Is [e
- 1]
keterangan:
Id = arus dioda (amper)
Is
20
=
keterangan:
k = konstanta Boltzmann, 1.381 x 10-23 J/K
(J/K artinya joule per derajat kelvin)
T = temperatur mutlak (kelvin)
q = muatan sebuah elektron, 1.602 x 10-19 C
Pada temperatur ruang, 25 oC atau 273 + 25 = 298 K, dapat dihitung
besarnya VT yaitu:
(1.381 x 10-23 J/K)(298K)
VT =
1.602 x 10-19 C
= 0.02569 J/C
26 mV
Harga VT adalah 26 mV.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa arus jenuh mundur, Is,
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: doping, persambungan, dan
temperatur. Namun karena dalam pemakaian suatu komponen dioda,
faktor doping dan persambungan adalah tetap, maka yang perlu mendapat
perhatian serius adalah pengaruh temperatur.
5. Penggunaan Dioda Semikonduktor
a. Penyearah Setengah Gelombang
Dioda semikonduktor banyak digunakan sebagai penyearah.
Penyearah yang paling sederhana adalah penyearah setengah gelombang,
yaitu yang terdiri dari sebuah dioda. Melihat dari namanya, maka hanya
21
setengah gelombang saja yang akan disearahkan. Gambar 18 menunjukkan
rangkaian penyearah setengah gelombang.
Rangkaian penyearah setengah gelombang mendapat masukan dari
skunder trafo yang berupa sinyal ac berbentuk sinus, vi = Vm Sin t
(Gambar 18 (b)).
puncak atau tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan
CRO yakni dengan melihat langsung pada gelombangnya. Sedangkan
pada umumnya harga yang tercantum pada skunder trafo adalah tegangan
efektif. Hubungan antara tegangan puncap Vm dengan tegangan efektif
(Veff) atau tegangan rms (Vrms) adalah:
Vm
Veff = Vrms = = 0.707 Vm
2
Tegangan (arus) efektif atau rms (root-mean-square) adalah tegangan
(arus) yang terukur oleh voltmeter (amper-meter). Karena harga Vm pada
umumnya jauh lebih besar dari pada V (tegangan cut-in dioda), maka
pada pembahasan penyearah ini V diabaikan.
Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat
sinyal input berupa siklus positip maka dioda mendapat bias maju
sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL), dan sebaliknya bila sinyal input
berupa siklus negatif maka dioda mendapat bias mundur sehingga tidak
mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b)
dan arus beban (i) pada (c) dari Gambar 19.
22
vd
masukan
sinyal ac
vi
(a)
Vm
Im
Idc
RL
vi
2
(c)
(b)
Gambar 19. Penyearah Setengah Gelombang (a) Rangkaian;
(b) Tegangan Skunder Trafo; (c) Arus Beban
Arus dioda yang mengalir melalui beban RL (i) dinyatakan dengan:
i = Im Sin t ,jika 0 t (siklus positip)
.
i=0
,jika t 2 (siklus negatip)
Vm
Im =
Rf + RL
Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju) adalah Rf, yang
umumnya nilainya lebih kecil dari RL. Pada saat dioda OFF (mendapat
bias mundur) resistansinya besar sekali atau dalam pembahasan ini
dianggap tidak terhigga, sehingga arus dioda tidak mengalir atau i = 0.
Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada Gambar (c) bentuknya
sudah searah (satu arah) yaitu positip semua. Apabila arah dioda dibalik,
maka arus yang mengalir adalah negatif. Frekuensi sinyal keluaran dari
23
penyearah setengah gelombang ini adalah sama dengan frekuensi input
(dari jala-jala listrik) yaitu 50 Hz. Karena jarak dari puncak satu ke
puncak berikutnya adalah sama.
Bila diperhatikan meskipun sinyal keluaran masih berbentuk
gelombang, namun arah gelombangnya adalah sama, yaitu positip
(Gambar c). Berarti harga rata-ratanya tidak lagi nol seperti halnya arus
bolak-balik, namun ada suatu harga tertentu. Arus rata-rata ini (Idc) secara
matematis bisa dinyatakan:
=
1
2
1
2
= , 318
Karena harga tahanan dalam Rf jauh lebih kecil dari RL, yang berarti
pengaruh Rf dapat ditiadakan, sehingga:
Vm = Im.RL
Sehingga:
=
= , 318
= , 318 ( )
24
Dalam perencanaan rangkaian penyearah yang juga penting untuk
diketahui adalah berapa tegangan maksimum yang boleh diberikan pada
dioda. Tegangan maksimum yang harus ditahan oleh dioda ini sering
disebut dengan istilah PIV (peak-inverse voltage) atau tegangan puncak
balik. Hal ini karena pada saat dioda mendapat bias mundur (balik) maka
tidak arus yang mengalir dan semua tegangan dari skunder trafo berada
pada dioda. Bentuk gelombang dari sinyal pada dioda dapat dilihat pada
Gambar 19. PIV untuk penyearah setengah gelombang ini adalah =
.
25
titik tengahnya. Kedua keluaran ini masing-masing dihubungkan ke D1
dan D2, sehingga saat D1 mendapat sinyal siklus
positip maka D1 mendapat sinyal siklus negatif, dan sebaliknya.
Dengan demikian D1 dan D2 hidupnya bergantian. Namun karena arus i1
dan i2 melewati tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL
menjadi satu arah (20 c).
D1
iL
i1
Vi
masukan
sinyal ac
Vi
D2
RL
i2
VL
(a)
i1
vi
Im
V
m
2
i2
Im
(b)
iL
Im
Idc
(c)
26
Terlihat dengan jelas bahwa rangkaian penyearah gelombang penuh
ini merupakan gabungan dua buah penyearah setengah gelombang yang
hidupnya bergantian setiap setengah siklus.
2
= 0,636
dan
= . =
2 .
Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, maka Rf bisa diabaikan,
sehingga:
=
2
= 0,636
27
28
Sehingga arus i2 mengalir melalui D2, RL, dan D4.
Arah arus i1 dan i2 yang melewati RL sebagaimana terlihat pada
Gambar 21 b dan c adalah sama, yaitu dari ujung atas RL menuju ground.
Dengan demikian arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan
penjumlahan dari dua arus i1 dan i2, dengan menempati paruh waktu
masing-masing (Gambar 21 d).
Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti penyearah
gelombang penuh dengan trafo CT, yaitu: Idc = 2Im/ = 0.636 Im. Untuk
harga Vdc dengan memperhitungkan harga V adalah:
= 0,636( 2)
Harga 2V ini diperoleh karena pada setiap siklus terdapat dua buah
dioda yang berhubungan secara seri.
Disamping harga 2V ini, perbedaan lainnya dibanding dengan trafo
CT adalah harga PIV. Pada penyearah gelombang penuh dengan sistem
jembatan ini PIV masing-masing dioda adalah:
=
6. Dioda Semikonduktor Sebagai Pemotong (clipper)
Rangkaian clipper (pemotong) digunakan untuk memotong atau
menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas
level tertentu. Contoh sederhana dari rangkaian clipper adalah penyearah
setengah gelombang. Rangkaian ini memotong atau menghilangkan
sebagian sinyal masukan di atas atau di bawah level nol.
Secara umum rangkaian clipper dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu: seri dan paralel. Rangkaian clipper seri berarti diodanya
berhubungan secara seri dengan beban, sedangkan clipper paralel berarti
diodanya dipasang paralel dengan beban.
29
Petunjuk untuk menganalisa rangkaian clipper seri adalah sebagai
berikut:
a) Perhatikan arah diode.
-
Bila arah dioda ke kanan, maka bagian positip dari sinyal input
akan dilewatkan, dan bagian negatif akan dipotong (berarti clipper
negatif).
bila arah dioda ke kiri, maka bagian negatif dari sinyal input akan
dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper
positip)
VB
vi
vO
Vi
Vo
Vm
m
R
L
VB
-VB
Vi
Vo
R
L
vO
+V
B
30
vi
VB
Vi
vO
Vo
Vm
m
R
L
VB
-VB
Vi
Vo
vO
+VB
R
L
31
R
Vi
vi
vO
Vo
D
Vm
m
+V
B
VB
R
Vi
Vo
vO
D
VB
-VB
vi
Vi
vO
Vo
D
Vm
m
VB
R
Vi
Vo
D
-VB
vO
+V
B
VB
32
7. Dioda Semikonduktor Sebagai Penggeser (clamper)
Rangkaian Clamper (penggeser) digunakan untuk menggeser suatu
sinyal ke level dc yang lain.
mempunyai sebuah kapasitor, dioda, dan resistor, disamping itu bisa pula
ditambahkan sebuah baterai. Harga R dan C harus dipilih sedemikian rupa
sehingga konstanta waktu RC cukup besar agar tidak terjadi pengosongan
muatan yang cukup berarti saat dioda tidak menghantar. Dalam analisa ini
dianggap didodanya adalah ideal.
Sebuah rangkaian clamper sederhana (tanpa baterai) terdiri atas
sebuah R, D, dan C terlihat pada Gambar 26.
C
vi
+V
Vo
Vo
Vi
D
0 T/2 T
0 T/2 T
-V
(a)
-2V
(b)
(c)
C
+ -
C
+ -
Vo
Vo
+
V
-
(d)
V
+
(e)
33
+V, sehingga Dioda menghantar (ON). Kapasitor mengisi muatan dengan
cepat melalui tahanan dioda yang rendah (seperti hubung singkat, karena
dioda ideal). Pada saat ini sinyal output pada R adalah nol (Gambar d).
Kemudian saat T/2 - T sinyal input berubah ke negatif, sehingga dioda
tidak menghantar (OFF) (Gambar e). Kapasitor membuang muatan sangat
lambat, karena RC dibuat cukup lama. Sehingga pengosongan tegangan ini
tidak berarti dibanding dengan sinyal output.
penjumlahan tegangan input -V dan tegangan pada kapasitor -V, yaitu sebesar
-2V (Gambar c). Terlihat pada Gambar 26 c bahwa sinyal output merupakan
bentuk gelombang kontak (seperti gelombang input) yang level dc nya sudah
bergeser kearah negatif sebesar -V. Besarnya penggeseran ini bisa divariasi
dengan menambahkan sebuah baterai secara seri dengan dioda. Disamping
itu arah penggeseran juga bisa dinuat kearah positip dengan cara membalik
arah dioda. Beberapa rangkaian clamper negatif dan positip dapat dilihat
pada Gambar 27.
Vo
C
Vo
Vi
D
V
B
0 T/2 T
V
B
2V
Vo
C
Vo
Vi
D
V
B
2V
0 T/2 T
V
B
Gambar 28. Rangkaian Clamper Negatip dan Positip
34
8. Transistor dan Penggunaannya
Transistor merupakan peralatan yang mempunyai 3 lapis N-P-N atau
P-N-P. Dalam rentang operasi, arus kolektor IC merupakan fungsi dari arus
basis IB. Perubahan pada arus basis IB memberikan perubahan yang diperkuat
pada arus kolektor untuk tegangan emitor-kolektor VCE yang diberikan.
Perbandingan kedua arus ini dalam orde 15 sampai 100.
Simbol untuk transistor dapat dilihat pada Gambar 28a dan Gambar
28b. berikut ini.
35
Salah satu cara pemberian tegangan kerja dari transistor dapat
dilakukan seperti pada Gambar 30. Jika digunakan untuk jenis NPN, maka
tegangan Vcc-nya positif, sedangkan untuk jenis PNP tegangannya negatif.
36
on-off yang bergantian dengan periode tertentu, dapat dilakukan dengan
memberikan tegangan Vb yang berupa pulsa, seperti pada Gambar 31.
sedangkan apabila
37
LEMBAR LATIHAN
1. Jelaskan pengertian dari bahan semikonduktor!
2. Apa arti dari elektron valensi?
3. Apa yang dimaksud dengan semikonduktor intrinsik?
4. Sebutkan beberapa contoh semikonduktor bervalensi tiga!
5. Bagaimanakah rumus mencari harga reaktansi induktif (XL) ?
6. Bagaimankah rumus mencari harga impedansi (Z) ?
7. Suatu induktor diberi sumber tegangan AC 100 Volt, arus yang mengalir
1 Ampere, jika diukur dengan Ohmmeter, induktor tersebut berharga 99
. Jika frekuensi sumber 50 Hz, berapakah kapasitas induktansi L.?
8. Apa arti kode warna resistor 5 gelang.?
9. Apa arti kode warna resistor 4 gelang.?
10. Apa arti kode 82 k 5% 9132 W pada resistor.?
11. Apa arti kode 5 W 22 R J pada resistor.?
12. Apa arti kode pada kapasitor: 562 J 100 V?
13. Apa arti kode pada kapasitor: 100 nJ?
14. Apa arti kode pada kapasitor: 10 F 50 V?
15. Apa arti kode pada kapasitor: 104 k 100 V?
16. Bagaimana dioda semikonduktor dibentuk?
17. Bagaimana arus pada dioda yang diberi bias mundur?
18. Bagaimana arus pada dioda yang diberi bias maju?
19. Sebutkan macam-macam penggunaan dioda semikonduktor !
20. Jelaskan prinsip kerja penyearah setengah gelombang !
21. Jelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh dengan
trafo CT!
22. Jelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh sistem
jembatan!
38
DAFTAR PUSTAKA
Boylestad and Nashelsky. (1992). Electronic Devices and Circuit Theory, 5th ed.
Engelwood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.
Floyd, T. (1991). Electric Circuits Fundamentals. New York: Merrill Publishing
Co.
Herman DS. (1996). Elektronika: Teori dan Penerapan. Yogyakarta: FPTK IKIP
Yogyakarta.
Malvino, A.P. (1993). Electronic Principles 5th Edition. Singapore: McGrawHill, Inc.
Milman & Halkias. (1972). Integrated Electronics: Analog and Digital Circuits
and Systems. Tokyo: McGraw-Hill, Inc.
Savant, Roden, and Carpenter. (1987). Electronic Circuit Design: An Engineering
Approach. Menlo Park, CA: The Benjamin/Cummings Publishing
Company, Inc.
Stephen, F. (1990). Integrated devices: discrete and integrated. Englewood Cliffs,
NJ: Prentice-Hall, Inc
39
Menganalisis Rangkaian
Listrik
A. Objektif
1. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik
2. Menganalisis rangkaian listrik arus searah
3. Menganalisis rangkaian listrik arus bolak-balik
4. Menganalisis rangkaian kemagnetan
B. Uraian Materi
1. Dasar Listrik Arus Bolak Balik (AC)
a. Tegangan dan Arus Listrik Bolak-Balik
Arus
bolak-balik
(AC/alternating
current)
adalah arus
40
2
v = Vm sin 2ft = Vm sin t = Vm sin t
T
Dimana
v
= Tegangan sesaat
Vm = Tegangan Maksimum
f =
1
1
atau T =
T
f
f =
PN
120
41
Tegangan Maksimum
2
I mak
2
= 0.707 Imax
d. Respon Elemen
1) Resistor dalam arus bolak balik.
Rangkaian yang terdiri dari sebuah sumber tegangan bolak
baliik dan sebuah resistor seperti Gambar 2 di bawah
IR
VR
V = Vm Sin t
i = Im Sin t
~
V = Vm Sin t
42
Sehingga
i =
Vm Sin t
R
i = Im Sin t
Pada beban resistor murni tegangan dan arus mempunyai fasa sama
(sefase).
Daya sesaat ( p )
P = vi
Vm Im
( 1 - Cos 2 t )
2
Vm Im Vm Im Cos 2t
2
2
Vm Im Vm Im
=
x
2
2
2
P = V I watt
V = Tegangan Efektif
I = Arus Efektif
43
V=L
di
dt
VL
L
~
IL
v = Vm Sin t
Gambar 35. Rangkaian L dan Bentuk Pashor Pada AC.
Tegangan Sumber
v = Vm Sin t
sehingga:
Vm Sin t = L
di
dt
Vm
Sint dt
L
Vm
i=
Sint
L
Vm
i=
(Cost )
L
Vm
i=
Sin (t )
2
L
di =
Vm
I = Im Sin (t - )
2
44
atau 90o .
2
Daya Sesaat:
Bentuk gelombang tegangan dan arus pada induktor dapat
dilihat dalam Gambar 4 berikut ini.
V = Vm Sin t
I = Im Sin(t - )
2
= Vm Im Sin t Sin (t - )
2
p = daya sesaat
Vm Im
Sin 2t dt = 0
P=2 0
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa induktor murni
tidak menyerap daya listrik hanya menyimpan energi listrik sesaat
dalam jumlah terbatas.
45
IC
i
VC
v = Vm Sint
Gambar 37. Rangkaian C dan Bentuk Phasor Pada AC
Tegangan sumber mempunyai persamaan
v = Vm Sint
Persamaan Arus
i=
dq dCv
=
dt
dt
dCvVm sin t
=
dt
= C Vm Cos t
Vm
=
Sin (t + )
1/C
2
i = Im Sin (t + )
2
atau 900
2
Daya:
Daya sesaat pada kapasitor ( p )
P = vi
46
= Vm Sint Im Sin (t + )
2
V fase
= Vm Im Sint Z
=
fase
400
158 , 2
1
Vm Im Sint
2
Sin 2t dt = 0
Elemen
Diagram
Impedansi
Dan tegangan
V = V m Sin t
i = Im Sin t
Arus mendahului
tegangan 900 atau
XL= L = 2
XC =
1
1
=
C 2
47
VR
VL
V
R 2 + XL2
Besaran
X L L reak tan si
=
=
R
R
resis tan si
48
a. Daya (P):
Daya rata-rata yang diserap rangkaian RL merupakan hasil kali V
dengan komponen I yang searah V
= V I Cos
Watt
= K VA x Cos
= VI Cos = VI x (R/Z)
= V/2 x I x P
= I2 R
P = I2 R watt
resistansi
R
=
impedansi Z
3)
watt
W
kW
=
=
Volt.Ampere VA kVA
Sehingga
Pf = Cos =
R
W
kW
=
=
Z VA kVA
49
XC
~
V
VR
VR
VC
I
V
50
V = VR + VC
2
V = (IR) 2 + ( IX C ) 2 = I R 2 + X C
I =
V
R 2 + XC
- XC
R
d. Beban R L C Seri
Sebuah rangkaian seri R-L-C diberi tegangan V seperti Gambar 11di
bawah ini.
I
VR
VC
VC
VR = I R
VL = I XL
VC = I XC
51
dari VR, VL dan VC, seperti terlihat dalam Gambar 12 berikut ini.
Perhatikan gambar 12 berikut ini.
V
VL VC
XL XC
VR
-VC
XC
Gambar 42. Diagram Phasor Tegangan
VR + (VL VC ) 2
R 2 + (X L X C ) 2
R 2 + X2
(X L - X C )
X
=
R
R
R
=
Z
R
R + (X L X C )
2
52
= XC
2foL
fo
1
2foC
1
2 LC
f. Faktor Kualitas
Faktor kualitas dalam rangkaian seri RLC adalah tegangan
magnetisasi saat rangkaian berresonansi.
Pada saat resonansi, besarnya arus maksimum :
Im =
V
R
2foL
R
Sehingga
=
1 L
( )
R C
di mana
fo =
1
2 LC
53
a. Metode Vektor.
Misalkan rangkaian yang terhubung paralel terdiri dari dua cabang
seperti ditunjukkan pada gambar 15 di bawah ini
A
I2 R2
Cos 1 =
R 2 + X 2L
V
=
Z1
V
R 2 + X 2L
R1
R
atau 1 = Cos 1( 1 )
Z1
Z1
54
R 2 + X 2L
V
=
Z2
Cos 1 =
V
R 2 + X C2
R2
R
atau 1 = Cos 1( 2 )
Z2
Z2
I2
2
I1
Gambar 44. Gambar Vektor Rangkaian RLC Paralel.
= tg 1
I 2 Sin 2 I1Sin1
I1 Cos 1 + I 2 Cos 2
55
b. Metode Admitansi.
Model rangkaian seperti gambar 17 dapat dianalisis dengan metode
admintansi sebagai berikut;
R1
L1
R2
L2
C
R3
R 12 + X 2L
Y1 =
1
=
Z1
g12 + (b1 ) 2
Z2 =
R 22 + X 2L 2
Y1 =
1
=
Z2
g 22 + (b 2 ) 2
Z3 =
R 2 + X C2
Y1 =
1
=
Z1 3
g 32 + ( b 3 ) 2
Y = Y1 + Y2 + Y3
Z=
1
Y
56
IC
IC
IL Cos 1
Z
V
R
IL
I2 Sin1
IC
V
Sin
Z
XL
Z
V
XC
V XL
V
x
=
atau XL x XC = Z2
Z
Z
XC
XL = L dan
Xc =
1
C
maka
L
= Z2
C
57
L
= R2 + XL2
C
= R2 + (2f0L)2
2f0 =
1
R2
2
LC L
sehingga
f0 =
1
2
1
R2
2
LC L
1 1
= sama seperti Resonansi Seri.
C 2
VR = Vef 0
VTR
VST
VS = Vef - 120 0
VT = Vef + 120 0
VR, VS dan VT disebut dengan tegangan
N
VS
VR
fase
VRS
Gambar 47. Diagram Phasor Sambungan Bintang
Sedangkan
VRS = VR - VS
VST = VS - VT
VTR = VT - VR
Disebut dengan tegangan line ( vl )
VL = Vfase x
58
VRS = VL 30 0
VTR = VL 150 0
VST = VL 900 0
Jika sumber tiga fase hubungan bintang dihubungkan dengan beban
seimbang, sambungan bintang dapat digamabarkan sebagai berikut ( Gambar
21).
IR
IN
IS
IT
Pada Hubungan Y Y
V L = Vf x
= If
Daya total
sehingga
Vf =
VL
3
If = IL
P = 3 VL VL cos
59
I1 = IR - IS
IS
IR
I3 = IT IR
IT
I2 = IS IT
V L = Vf
Arus line =
IL =
3 arus fase
3 If
P f = V f I f cos
Daya total
P = 3 x Vf I f cos
karena Vf = VL
P = 3 Vf I f cos
If =
IL
3
maka
60
LATIHAN
61
0,019 H
6
398 F
200 V, 50 Hz
Hitunglah:
a. Arus masing-masing cabang.
b. Daya masing-masing cabang
c. Arus total
d. Sudut fase antara arus dan tegangan
62
13. Hitunglah arus total dan faktor daya dari rangkaian di bawah ini !
3
8
6
100 V
63
v=
311 sin 314 t. jika sumber tegangan tersebut diukur dengan multimeter,
berapa besar tegangan yang ditunjukkan multimeter ?
20. Hitunglah arus dari sumber tegangan v = 311 sin 314 t yang dihubungkan
dengan tahanan 100 ohm serta tentukan beda fase antara arus dan
tegangan.
21. Hitunglah arus yang mengalir dan beda fase antara arus dengan tegangan
dari sumber tegangan v = 311 sin 314 t yang dihubungkan dengan
kapasitor 3,25 F !
22. Sebuah sumber tegangan v = 100 sin 314 t diberi beban kapasitor, arus
yang mengalir 0,4 ampere, hitunglah kapasitansi dari kapasitor !
23. Sebuah kumparan mempunyai resistansi 10 ohm dan induktansi 0,125 H.
Jika kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan 220 V, 25 Hz.
Hitunglah impedansi, arus yang mengalir, dan daya yang diserap serta
faktor daya !
24. Hitunglah resistansi dan induktansi sebuah kumparan yang dihubungkan
dengan tegangan 250 v, 50 Hz dan mengalirkan arus
10 A serta faktor
daya 0,8 !
25. Sebuah rangkaian seri terdiri dari R = 10 Ohm, L == 100mH/, C = 500
F/. Hitunglah
a.
b.
c.
Frekuensi resonansi
b.
64
27. Hitunglah arus total dan faktor daya dari rangkaian di bawah ini !
5
6
8
200 V, 50 Hz
28. Sebuah sumber tiga fase yang mempunyai tegangan 400 V dihubungkan
dengan beban tiga fase hubungan bintang yang tiap fase terdiri dari R =
4 dan XL = 3 . Hitunglah arus jaringan dan daya yang diserap !
DAFTAR PUSTAKA
Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, Rangkaian Listrik jilid
I, Erlangga, Jakarta 1982.
Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, Rangkaian Listrik jilid
II, Erlangga, Jakarta 1982.
65
3
A.
Objektif
1. Memahami jenis peralatan rumah tangga listrik yang menggunakan alat
pemanas
2. Memahami prosedur perawatan peralatan rumah tangga listrik
menggunakan alat pemanas listrik
3. Memahami jenis peralatan rumah tangga listrik yang menggunakan motor
listrik.
4. Memahami prosedur perawatan peralatan rumah tangga listrik
menggunakan motor listrik
5. Merawat peralatan rumah tangga listrik yang menggunakan alat pemanas
dan motor
6. Memahami data sheet komponen peralatan rumah tangga yang
menggunakan alat pemanas dan motor listrik.
7. Memahami cara perbaikan peralatan rumah tangga listrik.
8. Memperbaiki peralatan rumah tangga listrik yang menggunakan alat
pemanas dan motor listrik.
9. Memeriksa hasil perbaikan menggunakan alat ukur multimeter.
10. Melakukan uji fungsi hasil perbaikan
B.Uraian Materi
1. Peralatan Dasar untuk Perbaikan Peralatan Rumah Tangga Listrik.
Untuk pekerjaan perbaikan peralatan, Saudara hanya memerlukan
peralatan yang sederhana, peralatan mekanik dan listrik. Alat ini tidak mahal,
mudah disiapkan, dan mudah menggunakannya; Saudara dapatmemiliki dan
menyiapkannya di bengkel Saudara. Ada beberapa perlengkapan yang sangat
66
njlimet dibutuhkan untuk reparasi yang komplek, dan perlengkapan ini mahal
tetapi itu gambaran untuk jangka panjang. Untuk banyak pekerjaan,
bagaimanapun, peralatan sederhana sudahlah memadai.
Belilah peralatan perbaikan peralatan Saudara karena Saudara
membutuhkannya, jika Saudara belum memilikinya. Keperluan yang
sederhana. Pertama,Saudara akan memerlukan pemilihan obeng yang
berkualitas baik minimal 3 ukuran untuk obeng stSaudarar, dan sebuah obeng
jenis - Phillips. Tang kombinasi berhidung panjang juga vital. Saudara juga
membutuhkan palu sebuah palu genggam, baik kunci sekrup yang dapat
distel, dan satu set kunci sok, pompa minyak, perlengkapan pisau, dan lampu
gangguan
Beberapa perlengkapan listrik sederhana juga diperlukan pengepas
patron, tang pengupas kabel dan alatsolder,jumper, dan tahanan lilitan kawat
20 k/2W, untuk bekerja pada motor kapasitor.
Tahanan tidak mahal dan banyak didapat di toko alat-alat TV. Semua
peralatan listrik Saudara harus terisolasi dengan tangan. Untuk bekerja
dengan peralatan kecil, Saudara membutuhkan peralatan yang sama; Saudara
juga membutuhkan obeng yang lebih kecil. Tang kombinasi circlip, untuk
membuka penahan clip pada rakitan gear, adalah berguna, tetapi tidak harus;
obeng akan sering dipakai untuk hal yang sejenis. Bahanyang dibutuhkan
untuk bekerja pada peralatan kecil termasuk tahanan-minyak panas,
digunakan untuk peralatan yang menghasilkan panas, minyak-gear silikon,
diperoleh pada tempatreparasi peralatan; dan pembersih kontak listrik, dapat
diperoleh di tempat reparasi peralatan dan suplier peralatan listrik. Saudara
juga membutuhkan kertas gosok yang sangat baik (No. 0000), steel wool
untuk membersihkan kotak kontak listrik, dan kain pembersih.
2. Peralatan untuk Pengetesan Listrik
Banyak reparasi peralatan yang juga memerlukan pengetesan listrik
untuk mendiagnose permasalahan secara teliti. Minimal 80% dari waktu akan
67
Saudara gunakan untuk menemukan titik kesalahan peralatan dengan bantuan
tabel pencari kesalahan pada bagian lain, dan hasilnya dipakai untuk
mereparasi. Tetapi 20% dari waktu yang lain, Saudara perlukan 1 dari 3
piranti tes kelistrikan untuk menentukan letak kesalahan: sebuah tester
tegangan, tester sambungan, atau sebuah AVO (Amper-Volt-Ohm meter).
Dengan perlengkapan ini Saudara harus dapat menjelaskan bahwa arus listrik
mengalir
melewati
bagian
peralatan
yang
Saudara
diagnosis
AVO Meter
tester
sambungan
68
dan untuk mengetes kelayakan pembumian. Kadang-kadangjuga digunakan
untuk mengetahui apakah tegangan yang ada memadai. Carilah tester yang
mempunyai daerah kerja (range tegangan) di atas 500 volt.
Untuk menggunakan tester tegangan, tempelkan atau sambungkan
salah satu probe pada kawat dan probe yang lain untuk kabel yang berbeda.
Jika komponen sedang menerima listrik, lampu di dalam bola akan memijar;
jika lampu tidak memijar, kesalahan ada di titik ini. Sebagai contoh, jika
Saudara mencurigai bahwa kotak-kontak ada kesalahan, masukkan salah satu
probe tester ke dalam lubang KK, dan probe yang lain masuk dalam lubang
KK yang lain. Lampu tester akan segera menyala, jika tidak, KK mungkin
rusak. Untuk melanjutkan tes KK, keluarkan KK dari tembok. Tempatkan
salah satu probe tester pada sambungan terminal sekrup dan probe yang lain
pada terminal sekrup yang lain. Jika bola pijar tester menyala, Saudara tahu
bahwa KK tidak berfungsi lagi ada arus mengalir ke KK, tetapi aliran tidak
melewati KK untuk menyediakan daya ke peralatan. Jika lampu tidak
menyala, tidak ada arus yang masuk ke KK. Masalahnya mungkin sekering
putus atau CB trip, atau kawat mungkin terputus atau kerusakan di belakang
KK.
69
Kekang-pengikat tester ke salah satu kawat atau disambungkan pada
komponen dan tempelkan (sambungkan)probe ke kawat yang lain. Jika
komponen menerima aliran listrik dari tester, tester akan menyala atau
berdengung; rangkaian terhubung. Jika tester tidak menyala atau berdengung,
atau jika reaksinya hanya sesaat, komponen rusak.
kompleksnya
komponen-komponenyang
ada,
70
Semua komponen ini dapat tidak berfungsi, dan sering kita lihat
bahwa kerusakan total dalam suatu peralatan adalah karena gangguan pada
komponen-komponen yang sangat sederhana. Untuk kasus ini, adalah penting
untuk diketahui bagaimana komponen listrik dasar ini bekerja, mengapa
mereka rusak, dan bagaimana memperbaikinya atau menggantinya. Dengan
informasi ini, diharapkan dapat menangani banyak permasalahan peralatan
yang sangat sederhana, dengan sedikit usaha dan tantangan.
71
kabel snur khusus dapat dibeli satu set lengkap, dengan steker pada salah satu
ujungnya dan terminal penghubung khusus pada ujung yang lain. Secara
umum, kabel dapat disusun dengan sebuah steker yang terpisah, kabel snur
secukupnya, dan mungkin terminal penghubung yang cocok. Kompor listrik
dan seterika, sebagi contoh, menggunakan kabel snur set lengkap; gergaji
meja dan mixermenggunakan kabel snur dengan susunan yang umum.
Pastikan selalu bahwa Penggantian kabel yang sudah tua/usang harus
dilakukan kabel yang baru yang sejenis.
Seringkali merupakan bagian yang sulit dari pekerjaan ini adalah
mencoba untuk menentukan titik sambungan dengan peralatan sehingga
Saudara dapat melepas kabel snur yang sudah usang dan menggantinya
dengan yang baru. Kadang-kadang setiap kali Saudara harus melepaskan
tutup kotak sambungan, seperti pada pompa air. Dalam hal yang lain, seperti
pengering rambut yang kecil, unitnya sendiri adalah bagian terpisah yang
harus membongkar peralatan sebelum Saudara dapat menemukan terminal
sambungannya. Dalam hampir setiap kasus, kabel snur diklem pada suatu
tempat dengan sebuah klem atau piranti penjepit-suai. Untuk melepas kabel,
kendorkan terminal sekrup atau dengan menekan bagian penghubung-tekan,
lepaskan klem atau piranti penjepit, lalu lakukan penggantian kabel snur yang
baru. Jika Saudara merusakkan piranti penjepit pada saat melepaskannya,
gantilah dengan yang baru yang sejenis.
Pada beberapa perlengkapan, ujung akhir kabel dibelitkan melingkar
terminal skrup, dan pembuatan sambungan baru adalah mudah. Berhatihatilah mengupas isolasi kabel bagian luar bukan isolasi bagian dalam kirakira sepanjang 3 inci pada ujung kabel. Kemudian, dengan pengupas kabel,
kupas kira2 0.5 inci dari ujung pada setiap kabel. Pilinlah inti setiap kabel
yang sudah terkupas, kencangkan, masukkan dalam lubang kontak. Lepaskan
terminal sekrup dan belitkan setiap inti kabel dan ikatkan melingkar sekrup;
kemudian kencangkan sekrup seperlunya. Hubungkan kabel pada ujung
72
peralatan untuk kabel yang baru dengan cara yang sama pada sambungan
kabel yang lama.
Dalam beberapa peralatan, solderan terminal sambungan untuk kabel
yang lama mungkin diklem, dan Saudara harus mengganti terminal yang lebih
baik untuk kabel yang baru. Terminal yang diperlukan ini ada beberapa jenis,
dan alatnya disebut staker atau crimper. Saudara dapat memperoleh alat
ini di suplier automotiv atau listrik. Dalam beberapa hal, terminal mungkin di
solder dengan ujung konduktor. Saudara dapat menggantinya dengan terminal
sambungan solderan.
b. Penggantian Steker.
Jika hanya steker peralatan yang rusak, Saudara dapat mengganti
dengan steker baru pada kabel power yang lama. Steker laki2 dengan 2 ujung
kontak dan sebuah kontak PE, masukkan ke dalam KK. Steker perempuan
(rumah steker) sering digunakan pada ujung kabel snur (power) dari
peralatan, mempunyai lubang-lubang terminal pada bilah kontaknya. Steker
laki2 biasanya dapat diambil per bagian sehingga Saudara dapat mengambil
sekrupterminal. Steker perempuan mungkin diikat dengan paku keling atau
dengan sekrup; sekrup pengikat steker dapat diambil secara terpisah, tetapi
keling-pengikat steker tidak dapat diperbaiki. Jika steker tidak berfungsi,
buka steker, jika mungkin, dan cek untuk meyakinkan kawat penghantar telah
terikat dengan baik pada terminal sekrup steker. Jika kawat lepas, ikatkan
pada terminal sekrup. Ini mungkin sudah dapat memecahkan permasalahan;
jika belum, steker dapat diganti.
73
Gambar 51. Steker dengan 2 kawat, tali penguat diikat dengan kabel bagian dalam
sepatu kabel
ring
ujung
sambungan
kontak
rumah cetak
74
Untuk mengikatkan pada steker jantan yang baru, masukkan ujung
kabel dengan membuka steker terlebih dahulu, dan menariknya 5 atau 6
inci. Berhati-hati mengupas isolasi luar bukan isolasi kabel yang dalam kirakira 3 inci, kemudian, dengan pengupas kabel, kupas sekitar 1/2 inci dari
ujung pada setiap kabel penghantar. Pilin bagian inti yang terlepas dari setiap
kabel, kencangkan, masukkan ke dalam lubang kontak. Setelah pemilinan
ujung penghantar, talikan simpul penguat dengan kawat bagian dalam dari
kabel snur.
Pada steker dengan 2 kawat, lilitkan setiap kawat melingkari
prongdan kencangkan terminal sekrup. Lilitkan ujung kawat telanjang
melingkupi terminal sekrup, dan kencangkan sekrup. Jika sekrup berbeda
warna (metal), hubungkan kabel putih ke sekrup putih, dan kabel hitam ke
sekrup kuning. Pada steker dengan 3 kawat, gunakan teknik yang sama untuk
menghubungkan setiap kabel ke terminal sekrup. Hubungkan kabel PE (hijaukuning) ke terminal sekrup hijau. Jika kabel telah terlindungi secarabaik pada
terminal sekrup, pasangkan isolator karton di atas bilah kontak steker. Jika
steker mempunyai klem jenis selongsong, klemlah melingkari kabel secara
pas.
c. Gasket
Semua peralatan yang menggunakan air atau mengerjakan pekerjaan
dingin dan beberapa yang mengerjakan panas mempunyai gasket, biasanya di
pintu. Gasket berfungsi 2 hal: menjaga kebocoran air dan udara, dan
menambah efisiensi peralatan. Jika gasket rusak, harus diganti sesegera
mungkin. Untuk menentukan kembali gasket yang rusak, periksalah untuk
yang retak dan sobek. Gasket terasa seperti bunga karang; jika gasket sudah
terlalu keras, gantilah. Mengganti gasket yang rusak dengan yang baru dan
dibuat khusus untuk peralatan; jangan menggunakan yang umum, darisemua
jenis gasket.
75
Ada 2 jenis dasar gasket, dipasang rata dan dipasang beralur. Gasket
pasangan-rata diamankan (dikunci) ke pintu oleh serentetan sekrup atau
kekang (clip), atau pemegang di suatu tempat oleh keping (bantalan) penguat
atau sebuah plat. Gasket pasangan -alur dicekam (dipegang) oleh pasak
penguat; pemasak khusus atau alat gasket membuat pekerjaan pemasangan
menjadi lebih mudah. Gunakan semen gasket untuk memasang jenis gasket
yang lain, seperti yang direkomendasikan oleh pabrik.
Pertama, lepaskan gasket yang sudah usang. Jika gasket adalah
pasangan alur, tariklah dengan hati-hati dari alurnya; jika pasangan-rata,
lepaskan pengunci, bantalan penguat, atau plat untuk memunculkan gasket.
Bersihkan daerah yang dilewati gasket dengan air panas dan cairandetergen,
atau, bila perlu dengan spirtus mineral. Keringkan pintu dan kemudian pasang
gasket yang baru, haluskandi setiap tempat, masukkan pada tempatnya dan
permudahlah di setiap pojok yang melingkar; gunakan semen gasket jika
dikhususkan oleh pabriknya. Jika Saudara sedang memasang gasket pasangan
pasangan-alur, tekan masuk pada tempatnya dengan alat pemasak. Yakinkan
bahwa gasket berada pada posisi yang baik dan halus, dengan tanpa terdapat
bagian yang menonjol atau melekuk ke bawah. Akhirnya, gantilah pengunci
atau bantalan penguat atau plat dan kuncilah. Keluarkan sisa2 semen gasket
dengan spirtus mineral; hati-hati jangan sampai merusak cat peralatan.
d. Pengawatan
Banyak
pekerjaan
perbaikan
peralatan
termasuk
pengawatan
hubungan kabel secara terpisah atau bergabung pada pemasangan kabel untuk
komponen listrik baru. Pengawatan kelistrikan di dalam peralatan mungkin
dihubungkan dalam satu atau beberapa cara, termasuk di dalamnya hubungan
dasar dengan terminal sekrup, terminal tekan-masuk, dan kadang2 terminal
sepatu kabel jenis selongsong. Kawat mungkin juga disambung dengan
penghubung solder. Komponen yang mempunyai banyak pengawatan timer
pencuci, dalam hal ini, yang mengontrol beberapa putaran operasi sering
76
disambungkan dalam suatu pengawatan, sekelompok kabel dimasukkan
dalam selongsong plastik.
Setiap jenis sambungan kawat harus dibuat baik saat Saudara
memasang komponen baru, untuk setiap kabel terpisah dan setiap kabel pada
kelompok. Sebelum Saudara menyambung beberapa kabel dalam peralatan,
yakinkan bahwa Saudara tahu bagaimana mengikatnya; jika Saudara
memasang komponen yang baru, ikatlah kabel dengan cara yang sama.
e. Sakelar
Sakelar bekerja untuk membuat hubungan dari penghantar pada
rangkaian kelistrikan. Jika peralatan dimasukkan ke Kotak Kontak, berarti
menghubungkan ke jaringan listrik yang tersedia, dalam hal ini daya listrik
mengalir melewati penghantar dalam rangkaian dan ke peralatan listrik.
Ketika sakelar ON/OFF peralatan dihidupkan, penghantar pada peralatan
digerakkan masuk dan terhubung dengan penghantar jaringan, dan aliran
listrik melalui sakelar untuk menjalankan/ mengaktifkan peralatan listrik.
Arus mengalir dalam rangkaian tertutup melalui peralatan, kembali melalui
sakelar dan ke jaringan. Komponen dasar peralatan yang lain sebenarnya
sejenis atau variasi dari sakelar reoshtat, thermostat, solenoid, dan timer,
sebagai contoh, semua adalah sakelar atau sakelar sekunder. Komponenkomponen ini bekerja di dalam peralatan, menggerakkan motor listrik,
membuka dan menutup katup, elemen kontrol panas, dan menghidupkan
bagian yang berbeda pada peralatan hingga putaran yang berbeda, seperti
halnya pembilas dan putaran kipas pada mesin cuci. Ada beberapa jenis
sakelar tombol tekan, toggle, rockers, slides (sorong/geser), sakelar alir, dsb.
77
terminal
tekanmasuk
celah
pemuncul
kawat
ujung
kupasan
kabel
Gambar 54. Cara menghubngkan Kabel listrik di dalam
peralatan rumah tangga listrik
78
Semua sakelar membuat kontak listrik di dalam rumah mekaniknya,
dan kesalahan sakelar dapat disebabkan oleh permasalahan dengan kontaknya
atau rumahnya. Ketika sakelar tidak berfungsi, putarlah pada posisi N dan
telitilah jika kontak digerakkan masuk ke posisi hingga kotak kontak
menyentuh. Jika kotak kontak tidak beroperasi dengan baik, jika kotak kontak
tidak bekerja dengan baik, rumah sakelar adalah rusak, dan sakelar harus
diganti. Jika kerja mekanik sakelar baik, kontaknya mungkin kotor atau
bengkok; jika sakelar mempunyai terminal sekrup, ini dapat dibersihkan. Jika
kontaknya kotor atau terkorosi, bersihkan dengan amril kayu, dan kemudian
dengan kain halus; jika kontak belum lurus, luruskan dengan berhati-hatilah
hingga kembalipada tempatnya.Kencangkan terminal sekrup yang dilepas.
Jika kontak atau sekrup terkorosi berat, sakelar harus diganti.
Untuk menentukan lagi apakah suatu sakelar dapat bekerja dengan
baik, bongkarlah peralatan untuk mendapatkan sakelarnya, dan teslah dengan
tester aliran atau AVO, setlah pada skala Rx1. Dengan steker peralatan
terlepas, kaitkan kekang (clip) tester pada salah satu colok dengan sakelar dan
tempatkan probe pada terminal yang lain; atau tempelkan probe AVO pada
setiap terminal. Hidupkan sakelar. Jika sakelar berfungsi, tester aliran akan
menyala atau berbunyi, dan akan menghentikan sinar atau bunyi jika sakelar
dimatikan; atau AVO akan terbaca tak terhingga. Jika tester tak menyala atau
berbunyi, atau AVO tidak menunjukkan harga yang lebih tinggi dari nol,
sakelar rusak, dan harus diganti. Beberapa sakelar mungkin akan
menunjukkan harga pembacaan yang lebih tingi dari nol, seperti yang
terdapat dalam setiap peralatan. Gunakan sakelar yang baru dari jenis yang
sama untuk mengganti sakelar yang lama, dan pasangkan pada tempatnya
dengan cara yang sama.
f. Thermostat
Thermostat adalah sakelar yang mengontrol suhu, dalam komponen
pemanas atau piranti pendingin. Thermostat digunakan di dalam peralatan
79
dengan menggunakan kekang-bimetal, cakram-bimetal, atau suatu tempat
yang berisi gas untuk mengontrol kontak listrik. Kerusakan pada thermostat
kekang-bimetal dan cakram-bimetal dapat diganti. Thermostat isi gas
kadang2 dapat diperbaiki secara profesional; dimana perbaikan adalah
mungkin tetapi kebanyakan sedikit lebih mahal daripada menggantinya.
Untuk menentukan kembali sebuah thermostat masih berfungsi,
bongkarlah peralatan untuk mengambil thermostat, dan testlah dengan tester
aliran atau dengan AVO yang distel pada skala Rx1. Dengan melepas steker
peralatan, kaitkan kekang tester pada salah satu lead ke thermostat dan
tempelkan probe ke yang lain; atau tempelkan salah satu probe pada setiap
terminal AVO. Tester aliran harus menyala atau berbunyi; atau AVO akan
terbaca nol. Putar ke bawah pengungkit (dial) dari pengontrol suhu; Saudara
akan melihat titik kontak membuka pada thermostat. Thermostat akan
menghentikan nyala atau bunyi jika kontak dibuka. Jika thermostat rusak,
gantilah dengan yang baru dari jenis yang sama.
h. Elemen Pemanas
Elemen pemanas bekerja sangat sederhana. Tidak seperti konduktor,
elemen pemanas terbuat dari logam dengan tahanan listrik yang tinggi,
biasanya paduan nikel-chrome yang disebut nichrome. Jika arus mengalir
80
melalui elemen, tahanan yang tinggi ini mencegahnya dari aliran yang mudah
(cepat); aliran ini akan bekerja pada elemen, dengan kerja ini akan
menghasilkan panas. Jika arus mati, elemen secara perlahan menjadi dingin.
Ada 3 jenis elemen pemanas: kawat, pita, dan batang.
Untuk mengecek lagi apakah elemen pemanas masih berfungsi,
bongkarlah peralatan dan dapatkan elemen, lalu teslah dengan tester aliran
atau AVO, set pada skala Rx1. Dengan steker terlepas, jepitlah clip tester
pada terminal elemen pemanas dan tempelkan probe pada terminal yang lain;
atau jepitkan salah satu clip AVO pada setiap terminal. Jika elemen berfungsi
tester akan menyala atau berbunyi; atau AVO akan membaca dari 15-30 .
Jika tester tidak menyala atau berbunyi, atau AVO membaca lebih tinggi dari
30 , elemen adalah rusak, dan harus diganti. Jika Saudara menggunakan
tester aliran bagaimanapun lihat dengan teliti pada tester, terutama jika
elemen jenis light-up beberapa elemen pemanas mempunyai faktor tahanan
yang tinggi sekali, dan sinar yang dihasilkan hanya sinar yang redup atau
bunyi yang lemah. Reaksi ini bukan berarti bahan elemen rusak, tetapi bahan
itu merubah arus menjadi panas yang efisien.
81
2. Pemeliharaan dan Perbaikan Motor Listrik pada Peralatan Rumah
Tangga Listrik.
Tergantung
pada
bagaimana
pekerjaan-pekerjaan
itu
harus
dan
82
pada motor. Untuk mencegah panas lebih dan gangguan, sedotlah rumah
motor secara periodik untuk menghilangkan debu dan kotoran lain. Yakinkan
bahwa sirkulasi udara ke motor memadai, setidak-tidaknya setiap 1 tahun
minyakilah motor jika terdapat atau memiliki tempat minyak dengan minyak
motor non detergent no. 30 (tidak semua jenis minyak). Prosedur untuk
kekhususan peralatan, lihat detail berikut:
a. Motor Universal
Motor-motor ini terdiri dari sebuah rotor yang dinamakan armatur,
dengan kumparan kawat lilitnya, dan silinder putaran yang disebut
komutator,dengan jalur ( alur )yangsalingberbalikanpada bahan penghantar
dan bukan penghantar. Armatur dan komutator keduanya terletak pada poros
motor. Pada setiap sisi komutator, sikat arang membawa arus dari rangkaian.
Ketika sikat arang menekan komutator, armatur dimagnetisasi dan berputar.
Kebanyakan motor universal juga mempunyai kipas pendingin pada ujung
poros belakangnya. Motor universal digunakan dalam peralatan-peralatan
dengan ukuran kecil hingga menengah; motor-motor ini memberikan daya
yang kuat pada putaran rendah maupun tinggi. Motor universal dapat
83
beroperasi pada sumber AC ataupun DC. Kecepatannya dikontrol oleh
tekanan, kontrol tap-medan, penyearah, atau regulator, atau dengan gerakan
fisik pada gerakan sikat arang dari armatur.
Motor universal kebanyakan diminyaki dan ditutup secara tetap oleh
pabrik pembuatnya, dan tidak membutuhkan perhatian lebih lanjut. Beberapa
motor universal, bagaimanapun, mempunyai bak pelumas yang tertutup,
biasanya ditunjukkan dengan oil, pada ujung poros motor. Motor jenis ini
harus diminyaki setiap 6 bulan, atau menurut instruksi pabrik pembuatnya.
Angkat setiap penutup bagian dan gunakan setetes atau dua tetes minyak
nondetergen no. 30 (tidak semua jenis minyak).
Banyak motor universal yang tidak berfungsi disebabkan oleh
berkurangnya bagian bawah sikat arang, batang lunak pada sikat yang
menyempurnakan kontak listrik untuk komutator motor. Jika sikat-sikat ini
menjadi aus, motor akan memercikkan bunga api pada waktu bekerja, dan
kontak listrik menjadi tidak sempurna. Saudara dapat memecahkan
permasalahan ini dengan mengganti sikat-sikat tersebut dengan yang baru..
84
rumah roda
gigi
lubang
minyak
bodi motor
poros
motor
pemegang
sikat
pegas
Sikat
arang
armatur
komutator
kipas
Gambar 56. Konstruksi Rinci dari Motor Universal
85
menyambungnya kembali dengan baik. Kaitkan clip tester pada salah satu
ujung motor dan tempelkan probe pada ujung yang lain, tester harus menyala
atau berbunyi. Putar poros motor secara perlahan, pertahankan tester pada
posisinya. Jika tester tidak menyala atau berbunyi, atau jika tester berkedip
saat Saudara memutar poros motor, sikat harus diganti.
Gantilah sikat arang yang sudah aus dan rusak per-nya dengan yang
baru yang dibuat khusus untuk motor; informasi model (nomor dan buatan)
tertera pada name-plate motor yang tersembunyi, atau menyatu pada logam
bodi motor. Jika Saudara tidak menemukan informasi model, ambil sikat
yang sudah usang lengkap dengan per-nya, bawalah ke toko suku cadang
peralatan untuk meyakinkan bahwa Saudara membawa jenis yang tepat.
Masukkan per dan sikat yang baru ke dalam pemegang sikat, ganti rakitan
sikat, dan amankan sikat baru dengan sekrup yang berada pada pemegang
sikat yang lama.
b. Motor Shaded-Pole
Motor induksi sederhana ini terdiri dari rotor silinder yang berputar di
dalam inti stator, dengan lilitan kawat tembaga pada salah satu sisi stator.
Arus mengalir melalui coil ini dan membuat medan magnitdi dalam stator dan
mulai memutar rotor. Motor shaded-pole memberikan daya yang sangat kecil,
motor ini digunakan pada peralatan-peralatan kecil seperti halnya, kipas angin
kecil. Motor bekerja pada sumber AC. Motor shaded-pole bekerja dengan
seksama, kecepatan putarnya konsisten sehingga disebut motor sinkron;
motor ini digunakan di dalam jam, pengatur waktu, dan peralatan-peralatan
yang sejenis dimana faktor akurasi menjadi sangat penting dan kekuatan
tenaga tidak dibutuhkan.
Motor shaded-pole dan motor sinkron tidak memerlukan perawatan
kecuali pembersihan, seperti detail di bawah. Banyak ketidakfungsian
(kerusakan) disebabkan oleh gangguan belitan stator, dan dapat diatasi
dengan mengganti coil yang baru yang sejenis. Untuk mengganti coil, buka
86
sekrup pada bingkai motor dan buka penopang pada bingkai. Putuskan coil
yang lama dan keluarkan. Akhirnya masukkan coil baru dan sambungkan
dengan cara yang sama pada sambungan coil lama. Jika bingkai motor
dikeling ada beberapa coil menjadi tidak berharga untuk diganti, bahkan
gantilah peralatan.
pemotong
bayangan
rotor
poros
motor
lilitan
kumparan
87
Bagian utama seterika listrik meliputi: elemen pemanas, plat
dasar/alas (sole plate), besi pemberat, tutup, pemegang, terrminal dan kabel
penghubung
Seterika memerlukan adanya panas untuk memudahkan dalam
melicinkan pakaian tersebut. Tenaga panas ini diperoleh dari tenaga listrik.
Tegasnya, tenaga listrik diubah menjadi tenaga panas. Tinggi panas yang
diproduksi tergantung dari besar daya yang dipakai. Sebagai sumber panas,
digunakan elemenpemanas. Elemen pemanas dipasang antara plat dasar
denganbesi pemberatnya. Panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas secara
konduksi ( dihantarkan )kepada plat dasarnya yang dibuat dari logam yang
segera akan menjadipanas pula. Elemen pemanas dalam seterika dengan
penyemprot uaptidak hanya dipakai untuk meningkatkan panas pada sole
plate; tetapi juga mendidihkan air, sehingga uap dapat dikeluarkan dari
lubang-lubang dalam sole-plate tersebut.
kabel
penghubung
tangkai
pemegang
elemen
pemanas
terminal
baut
penutup
tangkai
kontak
tusuk
plat
dasar
Gambar 58. Bagian-bagian Seterika Listrik Sederhana
besi
pemberat
88
terminal
kawat
nikelin
mika
terminal
batu
tahan
api
Elemen pemanas kawat spiral
89
kabel
cakra pilih
mekanik guling
lampu
sinyal
tutup
belakang
pelat
tSaudara
baut
jarak
lampu
indikator
elemen
pemanas
pengatur
suhu
plat
dasar
90
tombol
penyemprot uap
tangkai
pemegang
tuas pengatur
suhu
indikator
daftar
pemakaian
panas
plat
dasar
uap
Plat dasar dibuat dari logam tahan karatatau dilapisi dengan bahan
tahan karat, agar tidak mengotori atau merusakkan bahan yang diseterika.
Pemegang seterika dibuat dari bahan isolasi bakelit atau ebonit; ada juga yang
dibuatdari kayu.Hubungan dengan kabel penghubung ke terminal elemen
pemanas dilakukan melalui tusuk kontak atau secara langsung.
Ada dua macam elemen pemanas yang biasa dipakai, yaitu kawat
nichrom bentuk pita yang dililitkan pada lembaran mika; dibentuk serupa
bentuk sole plate, sehingga panasnya merata, serta kawat nichrom dililit
spiral dan dimasukkan dalam selongsong/pipa sebagai pelindungnya. Untuk
menyekat kawat dari logam pelindung, kawat spiral dilapis/dibungkus oksida
91
magnesium yang merupakan bahan isolasi. Elemen ini dipakai untuk
tegangan 110V - 220V dengan daya berkisar antara 250 - 750 watt.
Thermostat, adalah alat pengatur suhu, berfungsi memutuskan dan
menyambungkan rangkaian seterika listrik dengan sumber arusnya.
Bekerjanya otomatik sesuai dengan pengaturan kita. Salah satu jenis
thermostat seperti nampak dalam gambar di bawah.
92
elemen
rusak/putus,
isolasi
mika
rusak
sehingga
dapat
Salah satu atau kedua-dua kawat putus akibat sering terpuntir waktu
menggunakannya atau dilipat-lipat waktu menyimpannya. Lebih
mudah rusak yang berisolasi karet, sedang yang berisolasi plastik
lebih tahan.
93
3)
yang
dimaksud
dengan
terminal
adalah
tempat
suatu
peralatan,
memerlukan
keterampilan
khusus.
94
dapat dilaksanakan secara efisien jika kesalahannya telah diketahui;
kesalahan akan dapat cepat diketahui jika digunakan cara2 yang benar.
95
sehingga penyemprot uap tidak berfungsi lagi. Untuk menghindari
kemungkinan terjadinya pengendapan, dianjurkan untuk menggunakan air
suling atau setidak-tidaknya air leding yang sudah didihkan kemudian
didinginkan. Sebelum dimasukkan ke dalam seterika sebaiknya disaring
terlebih dahulu.
96
Tabel Pencarikesalahan Seterika Listrik
Permasalahan
Kemungkinan
Penyebab
Seterika tidak
bekerja
1. Tidak ada
tegangan
Badan bertegangan
Pengatur panas
tidak berfungsi
Pemecahan
Kabel
penghubung
rusak
Isolasi elemen
pemanas rusak
1. Termostat rusak
LATIHAN
Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini dengan jelas!
1. Besaran-besaran listrik apa sajakah yang dapat diketahui dengan
menggunakan AVO meter?
2. Sebuah kabel power disinyalir rusak, diduga kabel ataupun sambungan di
dalam steker putus. Untuk memperoleh kepastian putusnya dimana,
Saudara akan memilih alat ukur (tester) apa?
3. Diantara stop kontak yang ada di bengkel kita, ketika digunakan untuk
mencatu sebuah mixer (catatan: mixer kondisinya baik), namun mixer
tidak bekerja. Jika kita ingin mengecek ada tidaknya tegangan pada stop
97
kontak tanpa harus tahu besarnya nilai tegangan, Saudara akan memilih
alat tester apa?
4. Komponen dasar peralatan yang bekerja berdasarkan perubahan suhu,
berarti komponen tersebut memanfaatkan prinsip kerja apa? Apa nama
komponen tersebut?
5. Komponen dasar yang terbuat dari kawat tahanan, mis. nichrom, disebut
apa? Energi apa yang dihasilkan?
6. Motor-motor jenis apa sajakah.yang lazim dipakai sebagai penggerak
peralatan kecil listrik rumah tangga ? Sebutkan.
7. Motor-motor jenis apa sajakah.yang lazim dipakai sebagai penggerak
peralatan besar listrik rumah tangga ? Sebutkan.
8. Sebutkan sifat-sifat menonjol dari motor universal !
9. Sebutkan pula sifat-sifat menonjol dari motor shaded-pole !
10. Pada motor-motor universal, kerusakan yang sering terjadi pada
komponen sikat arang. Apa sebenarnya fungsi sikat arang pada motor
tersebut ?
11. Motor shaded-pole dikategorikan sebagai motor sinkron. Mengapa ?
12. Terangkan prinsip kerja seterika listrik secara umum.
13. Sebutkan bagian-bagian utama sebuah seterika listrik biasa maupun
dengan penyemprot uap.
14. Untuk mendapatkan uap pada seterika listrik dengan penyemprot uap,
dilakukandengan cara mendidihkan air. Komponen apa yang melakukan
tugas ini?
15. Ada berapa macam elemen pemanas seterika yang Saudara ketahui?
Jelaskan.
16. Terangkan apa fungsi thermostat di dalam seterika otomatis?
17. Apa sajakah yang perlu diperhatikan di dalam menggunakan seterika
dengan penyemprot uap? Jelaskan.
98
18. Sebutkan bagian-bagian seterika listrik yang mudah rusak !
19. Sebutkan kemungkinan penyebab dan bagaimana pemecahannya jika bodi
seterika listrik menjadi bertegangan.
20. Lengkapilah gambar berikut dengan membubuhkan nama-nama komponen
pada kotak yang masih kosong.
DAFTAR PUSTAKA
Billy and James price, 1983, Centrall Heating and Air Conditioning Repair
Guiede, tab Books Inc.
BSN, 2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000, Yayasan PUIL, Indonesia.
H.R.Ris, 1990, Elektrische Installationen Und Apparate, Aarau, Schweiz.
Rubini, Hadi Siswanto, 1982, Alat Rumah Tangga Listrik, Depdikbud.
Weber Louis, 1981, Apliance Repairs made Easy, Beckman House, New York
Yosep Eiselt, 1984, Fehler Suche in Electrichen Anlage Und Geraten, Plaum
Verlag, Munchen
99
A. Objektif
1. Menjelaskan prinsip kerja sistem kendali elektromagnetik
2. Mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik
3. Menjelaskan data operasi sistem kendali elektromagnetik
4. Mengoperasikan mesin produksi dengan sistem pengendali
elektromagnetik
5. Melakukan tindakan pengamanan pada operasi sistem kendali
elektromagnetik yang mengalami gangguan
B. Uraian Materi
1. Diagram Dasar Rangkaian Pengendali
Menurut peraturan umum sistem ketenagalistrikan semua elemen
penghubung digambarkan dalam kedudukan tidak bekerja (normal),
kecuali rangkaian yang menggunakan sensor elevasi air atau kontak
pelampung digambarkan sesuai kedudukan yang diinginkan.
100
TABEL 1. Kode huruf pengenal dan fungsinya
Kode
Fungsi
Penggunaan
Contoh
Jaringan
L1, L2, L3
Jaringan
Alat pengaman
FI
ELCB
Pemutus, penghubung
Kontaktor, relai
Kontak
bantu
Fungsi bantu
Kontaktor
bantu
Fungsi utama
Kontaktor
utama
Relai waktu
F1, F2, F3
FI
utama,
S1, S2, S3
H1, H2, H3
kontak
K1, K2, K3
bantu,
relai
KA, K1A,
K3A
utama,
relai
KM, K2M,
K3M
KT, K2T,
K3T
101
Diagram rangkaian:
S1
K3
S2
K2
kontak-kontak lainnya.
Lampu H mesti digambar
diantara
baris
kontak
K1
102
b) Gambar yang benar.
Keterangan :
(L) Penghantar fase dibaris
atas.
S1
K2
K3
K1
nol (N).
(N) Penghantar nol dibaris
ditempatkan paling bawah.
Gambar 63. Skema Rangkaian Pengendali yang salah dan yang benar
Disamping susunan diagram rangkaian dan komponen rangkaian
pengendali yang benar, untuk memudahkan dan mengetahui jumlah kontak
bantu NO dan NC dari kontaktor atau relai yang digunakan pada rangkaian
pengendali perlu dituliskan kembali dalam kolom bawah masing-masing
kontaktornya (lihat contoh gambar berikut).
103
S2
K1
K1
K2
Keterangan :
Gambar
rangkaian
sistem
pengendali
digambarkan
K2
disebelah
K1
Kontak NO dan NC
yang digunakan masing-
N
NO NC
2
NO NC
1
masing
kontaktor
K1
dan K2 dicantumkan di
bawah pengantar nol.
Macam-macam Diagram
Macam-macam diagram pada dasarnya dapat dibedakan :
a) Diagram satu garis.
Diagram satu garis penggambarannya relatif sederhana karena pada
dasarnya merupakan rangkaian gambar simbol, tidak terlalu detail dan banyak
digunakan untuk gambar pedoman pelaksanaan di lapangan sehingga hanya
terdiri dari garis-garis besar dari instalasi yang dipasang.
104
3x380/220 V~
F1
K1
F2
M
3~
105
106
Rangkaian Utama
L1
L2
L3
N
Rangkaian Pengendali
L
F3
F2
F1
S0
K1
S1
K1
F2
K1
PE
M
3~
107
Sekema Simbol
Didalam perencanaan suatu sistem nstalasi listrik digunakan beberapa simbol
seperti ditunjukkan dalam tabel berikut :
No.
Simbol IEC
1.
atau
Simbol Lain
atau
2.
atau
3.
atau
Keterangan
Kontak Normal
Terbuka (NO) Normaly
Open.
Kontak Normal
Tertutup NC (Normaly
Close)
Kontak Pengubah
dengan pemutusan
a) Kontak dengan
penutupan awal
b) Kontak dengan
pembukaan awal
4.
a)
b)
5.
6.
Operasi manual
(simbol umum)
7.
8.
9.
10.
108
11.
12.
Kunci Mekanik
13.
Keling Mekanik
14.
15.
Tombol (simbol
umum).
16.
a) Tombol tekan NO
b) Tombol tekan NC
a)
b)
17.
18.
19.
20.
Penutup dengan
gerakan kontak tertunda
tunda hubung.
21.
atau
atau
atau
TDC
Pembuka dengan
TDO gerakan kontak
tertunda, tunda buka/
lepas.
109
110
22.
Penutup dengan
atau
tdo
gerakan kontak
tertunda , tunda buka /
lepas
23.
atau
atau
atau
TDC
Pembuka dengan
gerakan kontak tertunda
, tunda hubung.
24.
25.
a) Kontak penutup
saklar limit.
b) Kontak pembuka
a)
b)
a)
26.
b)
saklar limit.
Saklar limit dengan
kontrol mekanik pada
kedua arah dan dua
rangkaian terpisah.
27.
P>
P>
a)
b)
b) Kontak pembuka
111
29.
Pemutus
elektromagnetis.
Contoh : MCB.
30.
31.
Miniatur Circuits
Breaker (MCB).
32.
Fuse
Zekering.
atau
33.
Pemisah dengan
zekering.
34.
35.
Pengaman zikering.
36.
37.
a) Bagian kontrol
termis pemutus arus
lebih satu kutub.
112
b) Bagian kontrol
termis pemutus arus
lebih tiga kutub.
38.
relai.
39.
40.
41.
Simbol umum
kumparan kontaktor /
relai
42.
Kumparan suatu
kontaktor / relai.
43.
44.
113
45.
AND Gate
46.
OR Gate
47.
NAND Gate
48.
NOR Gate
49.
50.
Dioda Led
51.
Dioda Zenner
52.
Transistor NPN
53.
Transistor PNP
54.
Dioda
(A)
55.
(K)
Penyearah sistem
jembatan (bridge)
56.
Weker
57.
Sirine
114
58.
Horn
59.
Bel
60.
61.
Lampu indikator
62.
63.
Potensiometer
64.
65.
atau
Transformator dengan
kumparan terpisah
66.
67.
atau
atau
Auto transformator
Transformator arus
(current transfomer)
68.
69.
Simbol Generator,
simbol umum.
a) Motor arus bolak
balik (MABB).
115
M
~
M
=
a)
b)
70.
M
3~
71.
72.
116
21
22
line
13
14
117
a. Pemilihan kontaktor
Pemilihan kontaktor harus memperhatikan beberapa hal berikut ini :
a)
Tegangan kerja.
b)
Besarnya daya.
c)
d)
b)
c)
a. Konstruksi TOR
95
97
96
98
95
96
98
b. Diagram kontak-kontak
118
Berikut rangkaian kontaktor dengan thermal relay
A1
A2
2
97
95
98
96
119
d. Gambar rangkaian kontaktor dengan termal relai.
Rangkaian Utama
Rangkaian Pengendali
L1
L2
L3
N
F2
F2
F1
S0
K1
S1
K1
F3
PE
K1
M
3~
Komponen
Posisi
S0 : Tombol
Stop
S1 : Tombol
On
K1 : Kontaktor
1
0
1
0
1
0
5 6 7
1 2 3
120
e. Pengendalian Kontak Permanen dan Tombol Tekan
1) Rangkaian pengendali kontak permanen.
S1
K1
S2
K1
H1
K1
H2
N
2) Rangkaian pengendali tombol tekan.
L
F0
F1
121
LATIHAN
97
96
98
95
96
98
5. Jelaskan arti penulisan kode pada kontaktor utama dan relai termal berikut ini
!
CA 3 - 12 - .. V .. - 10 + CT 3 / 0,16 A
a) .....
b) .....
c) .....
d) .....
Termorelai
konstruksi 3
e) .....
122
Posisi Saklar
1
2
3
4
Kondisi Lampu
S1
S2
Lp 1
Lp 2
ON
ON
OFF
OFF
ON
OFF
ON
OFF
..
..
..
..
Keterangan
Tombol start
Tombol stop
S0
Kondisi
S2
S3
S1
OFF
OFF
menutup
menutup
OFF
ON
menutup
menutup
ON
OFF
menutup
menutup
ON
ON
menutup
menutup
Beban
Lebih
menutup
menutup
Kondisi Lampu
Kontaktor
H1
H2
H3
.
.
.
.
.
.
123
8. Rangkaian Pengunci
a. Gambar Rangkaian Pengendali
L
S0
K1
S1
K2
S2
K2
K1
K1
H1
K2
H2
Tombol Tekan
Kontaktor Magnet /
Lampu
1
2
So
_
_
S1
x
_
S2
_
x
K1 / L1
3
4
5
6
7
x
_
_
x
_
_
_
x
_
x
_
x
_
_
x
Keterangan
K2 / L2
x
= tekan
sesaat
ON = kerja /
menyala
OFF = tidak
menyala
Tekan
bersamaan
123
5
A. Objektif
124
hubungan seri - paralel rangkaian pengendali dibuat. Fungsi pengendali dapat
dihasilkan melalui pengawatan dari komponen-komponen tersebut.
S2
S1
K1
K1
Elemen
Input
S3
Elemen
Output
S4
Elemen
Proses
K1
Elemen Input :
Tombol tekan S1, S2, S3,
S4
Elemen Proses
:
Relay K1
Elemen Output :
Lampu H1
Sambungan antara elemenelemen tersebut melalui
pengawatan.
H1
Elemen
Input
S2
S1
Elemen
Proses
Elemen
Output
H1
S3
S4
Elemen Input :
Tombol tekan S1, S2, S3,
S4
Elemen Proses :
PLC
Elemen Output :
Lampu H1
Sambungan antara elemenelemen input dan output
tidak melalui pengawatan,
tetapi melalui program.
125
Programmable
logic
controller
(PLC)
yang
pertama
telah
dikembangkan oleh para insinyur General Motor pada tahun 1968, saat mana
perusahaan menemukan jalan buntu untuk mencari pengganti sistem kontrol
relai yang sangat komplek. Sehingga ditetapkan bahwa sistem kontrol baru ini
(PLC) harus memenuhi beberapa persyaratan yang sekaligus merupakan
keuntungannya, yaitu sebagai berikut:
1. Pemrograman sederhana
2.
3.
Lebih kecil, lebih murah dan lebih stabil dari pada hubungan sistem
kontrol relai
berikutnya difokuskan
di dalam sistem
yang
126
2. Area Penggunaan PLC
Setiap sistem atau mesin mempunyai sebuah pengontrol. Tergantung
pada jenis teknologi yang digunakan, media kontrol dapat dibagi dalam
pengontrol pneumatik, hidrolik, listrik, dan elektronik. Seringkali, gabungan
dari teknologi yang berbeda juga digunakan. Selanjutnya, perbedaan dipilah
antara pemrograman dengan pengawatan (hard-wired programmable),
sebagai contoh: pengawatan pada mesin listrik atau komponen-komponen
elektronik) dan PLC (pemrograman kontrol logika).
Pemrograman dengan pengawatan digunakan terutama dalam hal, jika
beberapa pemrograman ulang oleh pemilik alat selalu dilakukan berulangkali
dan jenis-jenis pekerjaan tertentu dikembangkan dengan pengontrol khusus.
Jenis penggunaan pengontrol seperti ini ditemukan di dalam mesin cuci
otomatis, video kamera, mobil-mobil.
Bagaiymanapun,
jika
ukuran
pekerjaan
tidak
memerlukan
127
128
tidak berkepentingan. Pada saat yang sama, hal tersebut menjadi sesuatu yang
sangat diperlukan untuk menyambungkan dan mengharmoniskan sistemsistem terpisah yang dikontrol dengan PLC melalui teknologi otomasi.
Dengan demikian sebuah komputer dapat melayani beberapa sistem PLC.
Jaringan beberapa PLC dengan komputer master dilakukan melalui
interfase untuk komunikasi khusus. Untuk itu beberapa PLC yang baru dibuat
kompatibel secara terbuka dengan sistem rel (bus) standar, seperti Profibus
untuk DIN 19 425. Sehingga memungkinkan penambahan kapasitas kerja
yang sangat besar pada pengembangan PLC.
Pada akhir tahun tujuhpuluhan, input dan output berbentuk biner, saat
ini diperluas dengan penambahan input dan output analog (pengukuran gaya,
setting kecepatan, sistem posisioning servo-teknik). Pada saat yang sama,
perolehan atau perbandingan nilai penentu/aktual memungkinkan sinyal
analog sebagai output dan sebagai hasilnya terwujudlah fungsi teknik kontrol
otomatis, daerah yang sangat luas inilah cakupan PLC (Programmable Logic
Controller).
PLC saat ini dipasarkan dengan fasilitas untuk diadaptasi sesuai
permintaan pasar seperti halnya keluesan untuk dimungkinkan cocok dengan
berbagai jenis aplikasi. Misalnya, PLC mini sekarang tersedia dengan
beberapa I/O, juga tersedia PLC yang lebih besar dengan 28 atau 256 I/O.
Gambar 75. Contoh PLC CPU S5-95U Dengan internal & external I/O
129
Beberapa PLC dapat diperluas dalam arti menambahkan modul/unit
I/O, analog, posisioning dan komunikasi. PLC khusus untuk keperluan teknik
penyelamatan, untuk tugas pelayaran atau pertambangan. PLC sekarang juga
dapat memproses beberapa program secara simultan (multitasking).
Akhirnya, PLC yang ada di Industri dipadukan dengan komponen-komponen
otomasi yang lain. Dengan demikian di desain agar dapat digunakan pada
daerah aplikasi yang lebih luas.
130
131
Dengan ini, Saudara dapat memonitor atau mempengaruhi operasi pada
sistem atau mesin.
132
Pemrosesan sinyal-sinyal aktual dilakukan di dalam CPU sesuai
dengan program yang tersimpan di dalam memori.
4. Program PLC
Program PLC terdiri dari instruksi-instruksi urutan logika. Program
kontrol disimpan di dalam penyimpan khusus, penyimpan elektronik yang
dapat dibaca, disebut penyimpan program PLC. RAM khusus
yang disuply sebuah battery digunakan selama pengembangan program,
dengan demikian isi rogram dapat diubah secara cepat.
Program PLC dapat dibuat dalam beberapa cara: melalui jenis
perintah assembler dalam statement list, dalam tingkatan yang lebih tinggi,
orientasi masalah bahasa seperti halnya kalimat terstruktur atau dalam bentuk
flow chart sebagaimana digambarkan oleh chart fungsi. Di Eropa,
penggunaan blok diagram fungsi yang didasarkan pada chart fungsi dengan
simbol-simbol grafik untuk gerbang logika inilah yang banyak digunakan. Di
Amerika, ladder diagram adalah bahasa yang lebih disukai oleh para
penggunanya.
Setelah penugasan dan pengontrol bebas dari error-fungsi, maka
sebaiknya dilakukan pengiriman program PLC pada memori yang hanya
dapat dibaca, tanpa dapat dihapus, sebagai contoh EPROM. Jika program
dijalankan, ini akan diproses di dalam siklus secara kontinu.
5. Sinyal-sinyal input
Sinyal-sinyal input muncul pada PLC melalui sensor-sensor. Sinyalsinyal ini berisi informasi tentang status sistem yang dikontrol. Hal ini
dimungkinkan untuk sinyal-sinyal input biner, digital, dan analog.
Sebuah PLC hanya dapat menyimpan dan mengeluarkan sinyal-sinyal
listrik. Dengan alasan ini, sinyal-sinyal bukan listrik harus dikonversikan ke
dalam sinyal listrik dengan sensor-sensor. Contoh sensor: tombol tekan,
sakelar, limit switch, sensor proximity.
Sinyal-sinyal output mempengaruhi sistem yang dikontrol. Sinyalsinyal dapat dikeluarkan dalam bentuk sinyal biner, digital, atau analog.
133
Sinyal output diperkuat ke dalam sinyal-sinyal kontak melalui aktuator atau
dikonversikan ke dalam sinyal-sinyal dalam bentuk energi yang lain. Contoh
aktuator adalah: lampu, buzzer, bel, kontaktor, silinder dengan katup
solenoid, motor-motor stepper.
134
Bentuk hardware PLC harus dibuat sedemikian rupa sehingga PLC
dapat bertahan dalam lingkungan industri seperti halnya tingkatan sinyal,
panas, kelembaban, fluktuasi arus sumber listrik, dan pengaruh-pegaruh
mekanik.
7. Struktur PLC
Dengan sistem komputer, perbedaan secara umum adalah terletak
pada hardware (perangkat keras), firmware (perangkat tetap), dan software
(perangkat lunak). Tetapi secara prinsip pokok PLC menggunakan struktur
yang sama dengan komputer mikro. Gambar 4.1 menggambarkan struktur
dasar sebuah komputer mikro.
Hardware terdiri dari piranti teknologi aktual, seperti PCB (printed
circuit boards), modul-modul terintegrasi, kabel-kabel, batery, kotak rumah.
Firmware adalah bagian dari software, dimana secara permanen
dipasang dan disediakan oleh pabrik pembuat PLC. Ini termasuk sistem dasar
rutin, digunakan untuk starting processor setelah power dihidupkan.
Disamping itu, ada sistem operasi dalam kasus PLC, dimana secara umum
disimpan di dalam ROM (Read Only Memory) yaitu sebuah penyimpan yang
hanya dapat dibaca atau didalam EPROM (Eraseable Program Read Only
Memory) dengan media penyimpan ini program lama dapat dimungkinkan
untuk dihapus dengan sinar ultraviolet
135
.Software digunakan untuk memprogram PLC, ditulis oleh pemakai
PLC. Program biasanya dipasang didalam RAM, random access memory,
dimana program secara mudah dapat dimodifikasi.
Hardware PLC seperti pada kebanyakan sistem mikro komputer
sekarang berdasarkan pada sistem bus. Sebuah sistem bus adalah sejumlah
jalur listrik dibagi ke dalam addres, data, dan jalur kontrol. Jalur address
digunakan untuk memilih address pada sambungan bus dan jalur data untuk
mengirim informasi yang diperlukan. Jalur kontrol diperlukan untuk
mengaktifkan bus yang benar juga sebagai transmitter atau pengirim (sender).
Kebanyakan bus yang disambungkan ke sistem bus adalah microprocessor
dan memori. Memori dapat dibagi ke dalam memori untuk firmware dan
memori untuk program dan data. Tergantung pada struktur PLC, modulmodul input dan output dihubungkan ke common bus tunggal atau dengan
bantuan interface bus ke bus I/O eksternal. Teristimewa dalam hal sistem
PLC modular yang lebih panjang, bus I/O eksternal biasa digunakan.
Akhirnya, hubungan/sambungan diperlukan untuk piranti pemrograman
atau PLC, sekarang lebih banyak dalam bentuk interface serial.
136
Latihan
1. Sebutkan jenis-jenis pengendali yang Saudara ketahui !
2. Jelaska perbedaan antara pengendali terprogram dengan pengawatan dan
pengendali yang tersimpan dengan PLC dari segi penyambungannya ?
3. Jelaska beberapa macam elemen dalam pengendali terprogram?
4. Jelaskan keuntungan menggunakan PLC
5. Perhatikan gambar berikut! Tandai dan kelompokkan setiap komponen
rangkaian, termasuk dalam elemen yang mana ?
S1
K1
K1
S2
K1
H1
137
17. Gambarkan dan jelaskan blok diagram bentuk dasar dari sebuah
mikrokomputer !