Anda di halaman 1dari 1

Klasifikasi dan Jenis-Jenis Kemiskinan

Adapun kemiskinan, berdasarkan kategorinya bias dibedakan menurut dan penyebabnya.


1.Menurut jenisnya.
Dalam hal ini kemiskinan dibedakan menjadi:
a.Kemiskinan absolut/mutlak
Adalah keadaan yang mana pendapatan kasar bulanan tidak mencukupi untuk membeli
keperluan minimum sebuah isi rumah yang diukur berdasarkan tahap perbelanjaan minimum.1
b.Kemiskinan relative
Adalah kemiskinan yang dilihat berdasarkan perbandingan antara sesuatu tingkat pendapatan
lainnya. Contohnya, seseorang yang tergolong kaya (mampu) pada masyarakat desa tertentu bias
jadi termiskin pada masyarakat desa yang lain.2
2.Menurut penyebabnya
Dilihat dari segi penyebabnya kemiskinan dapat dibagi menjadi
a.Kemiskinan structural
Kemiskinan struktural ini adalah suatu kondisi di mana sekelompok orang berada di dalam
wilayah kemiskinan, dan tidak ada peluang bagi mereka untuk keluar dari kemiskinan, bahkan
juga anak-anaknya. Mereka terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan, dan bisa dikatakan
mengalami kemiskinan abadi. Jika seorang pemulung punya anak, dan dia tidak memiliki
biaya untuk memberikan gizi yang cukup, maka akan berdampak kepada kecerdasan sang anak,
lalu juga tidak punya biaya menyekolahkan anaknya, maka seakan-akan keluar dari wilayah
kemiskinan hanyalah sebuah angan-angan. 3
Apa yang bisa membawa orang keluar dari kemiskinan struktural ? Paling tidak secara teoritis
ada 2 (dua) hal, yaitu (1) gizi yang baik semasa balita, serta (2) pendidikan yang memadai.
Dengan dua hal tersebut, kemiskinan struktural bisa diatasi perlahan-lahan. Dengan demikian,
program nasional atau gerakan masyarakat pemberian gizi tambahan untuk balita miskin juga
salah satu upaya penting dalam menanggulangi kemiskinan struktural ini. Demikian juga dengan
penyediaan sekolah yang gratis untuk masyarakat miskin. Program anak asuh yang menjadi
inisiatif masyarakat beberapa tahun yang lalu juga merupakan upaya untuk mengatasi
kemiskinan struktural. 4
b.Kemiskinan kultural
Disebut kemiskinan kultural, adalah budaya yang membuat orang miskin, yang dalam
antropologi disebut Koentjaraningrat dengan mentalitas atau kebudayan kemiskinan sebagai
adanya budaya miskin. Seperti, masyarakat yang pasrah dengan keadaannya dan menganggap
bahwa mereka miskin karena turunan, atau karena dulu orang tuanya atau nenek moyangnya juga
miskin, sehingga usahanya untuk maju menjadi kurang.5

Anda mungkin juga menyukai