Disusun oleh:
Kelompok D1
1. Aldriani Fadila
190110140052
2. Desy Yanti P.
190110140056
190110140060
Pembimbing:
Tiara Widyastuti, S. Psi., M. Psi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Paparan Masalah
PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia) merupakan organisasi
induk dari sepakbola nasional yang membina timnas dan mewadahi pertandinganpertandingan sepakbola di Indoensia. Pertandingan-pertandingan tersebut meliputi
pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak perkumpulan atau
klub sepakbola, pengurus cabang, pengurus daerah yang dituangkan dalam
kalender kegiatan tahunan PSSI sesuai dengan program yang disusun oleh PSSI,
pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak ketiga yang
mendapat izin dari PSSI, pertandingan dalam rangka Pekan Olahraga Daerah
(PORDA) dan pekan Olah Raga Nasional (PON), serta pertandingan-pertandingan
lainnya yang mengikutsertakan peserta dari luar negeri atau atas undangan dari
luar negeri dengan ijin PSSI.
Kepengurusan PSSI pun telah sampai ke pengurusan di tingkat daerahdaerah di seluruh Indonesia, hal ini membuat Sepakbola semakin menjadi
olahraga dari rakyat dan untuk rakyat. Dalam perkembangannya, PSSI telah
menjadi anggota FIFA sejak tanggal tahun 1952, selanjutnya PSSI diterima pula
menjadi anggota AFC (Asian Football Confederation) tahun 1952, bahkan
menjadi pelopor pembentukan AFF (Asean Football Federation) di zaman
kepengurusan Kardono, sehingga Kardono sempat menjadi wakil presiden AFF
untuk selanjutnya Ketua Kehormatan. Pada tahun 1953, PSSI memantapkan
posisinya sebagai organisasi yang berbadan hukum dengan mendaftarkan ke
Departement Kehakiman dan mendapat pengesahan sejak tanggal 2 Februari
1953. PSSI adalah satu - satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam
berita Negara sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka.
Sebagai suatu organisasi, PSSI pernah mengalami beberapa gejolak. Salah
satu gejolak yang cukup banyak diperbincangkan di media massa dan cukup
berpengaruh
pada
perkembangan
sepakbola
Nasional
adalah
mengenai
kontroversi Ketua PSSI Nurdin Halid yang terpilih sejak tahun 2003. Beliau
dijerat berbagai kasus kriminalitas, seperti kasus penyelundupan gula dan sempat
menjalankan roda organisasi PSSI dari penjara selama 1 tahun. Ketika masa
jabatannya berakhir tahun 2007, Nurdin kembali terpilih sebagai Ketua Umum
PSSI untuk masa jabatan 2007-2011. Pada proses pemilihan yang melalui
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), dia menjadi calon tunggal dalam
pemilihan tersebut.
Usai Munaslub, di tahun yang sama, ia kembali divonis dua tahun penjara
atas kasus tindak pidana korupsi dalam pengadaan minyak goreng. Sejumlah
pihak kemudian mendesak agar Nurdin mundur dari kursi Ketua Umum PSSI, dan
menggelar pemilihan Ketua Umum. FIFA bahkan mengancam akan menjatuhkan
sanksi kepada PSSI jika tidak diselenggarakan pemilihan ulang ketua umum.
Berdasarkan standar statuta FIFA, seorang pelaku kriminal tidak boleh menjabat
sebagai ketua umum sebuah asosiasi sepak bola nasional. Meskipun hal tersebut
terjadi, beliau tetap menjabat sebagai Ketua Umum hingga akhir periodenya tahun
2011.
Indonesia Super League (ISL) selama ini dikenal sebagai liga tertinggi sepak bola
di Indonesia yang diselenggarakan oleh PSSI sejak tahun 2008. Namun saat PSSI
B. Identifikasi Masalah
1. What is the problem?
Masalah dalam kasus ini adalah terdapat banyak konflik internal di
dalam organisasi PSSI, meliputi:
Politik
2. Why is it a problem?
Hal ini menjadi masalah karena konflik tersebut menyebabkan
PSSI terlalu fokus terhadap masalah-masalah yang ada dan sibuk mencari
jalan
keluar,
sehingga
persepakbolaan
Indonesia
menjadi
tidak
sebesar-besarnya
5. What is/are the target group?
Kelompok yang menjadi target intervensi adalah ketua PSSI yang
menjabat pada masanya.
6. What are the key aspects of the problem?
Gaya kepemimpian (leadership) yang digunakan oleh ketua PSSI
tidak mampu untuk menyelesaikan konflik yang ada dan tidak mampu
menghasilkan
prestasi
dalam
persepakbolaan
Indonesia.
Menurut
BAB 2
TEORI
A. Outcome Variabel
Pemimpin PSSI menggunakan pendekatan tranformational leadership
dalam memimpin organisasi.
B. Generating Explanation
Suatu organisasi dapat bermasalah dan hal tersebut dapat terjadi karena
disebabkan oleh munculnya suatu konflik di dalam organisasi tersebut. Konflik
yang biasanya terjadi dalam suatu organisasi adalah kompetisi antara organisasi
yang satu dan organisasi yang lainnya atau kompertisi di dalam organisasi
tersebut. Selain itu, konflik yang disebabkan oleh kompetisi itu, biasanya
didasarkan pada suatu motivasi atau tujuan tertentu dari anggota organisasi.
Thompson dalam Thoha (1992), merumuskan organisasi dengan
penekanan pada tingkat rasionalitas dalam kerjasama yang terkoordinasi, dengan
menekankan pentingnya pembagian tugas sesuai keahlian masing-masing anggota
organisasi. Sedangkan Robbins (1996), memandang organisasi sebagai kesatuan
sosial, yaitu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama
lain. Pola interaksi yang diikuti oleh anggota organisasi tidak begitu saja timbul,
melainkan telah dipikirkan terlebih dahulu.
KONFLIK
meningkatkan
harga
diri,
mempertinggi
kreativitas
dan
TRANSOFORMATIONAL LEADERSHIP
Kepemimpinan (Leadership) merupakan usaaha yang positif untuk
mempengaruhi/mengarahkan orang lain untuk tetap atau lebih bersemangat
melakukan tugas atau mengubah tingkahlaku mereka.
Transformational Leadership adalah proses memberdayakan pengikut
untuk mencapai tujuan organisasi/kelompok melalui upaya membangun
komitmen, menginspirasi serta memotivasi para pengikut untuk mencapai hasilhasil yang lebih baik daripada yang direncanakan secara orisinil dan juga
merupakan proses di mana pemimpin dan pengikut saling meningkatkan moralitas
dan motivasi mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik (Myers, 2013)
Menurut
Bass
dan
Silin
(dalam
Yukl,
1998:248)
menyatakan
mendeskripsikan
sejauhmana
pemimpin
menciptakan
pemimpin
mengilhami
loyalitas
dan
ketekunan,
menanamkan
pemimpin
unit
kerja.
Kewibawaan
pemimpin
dapat
Memiliki semangat
Optimisme dan energi, salah satu kualitas luar biasa dari orang
yang karismatik adalah selalu bersemangat, optimisme, dan energi
setiap saat.
Pujian yang beralasan
Pemimpin karismatik adalah bersifat jujur dan selalu memberi
pujian. Mereka selalu memuji tindakan atau karakteristik yang
layak dipuji. Pujian jujur membuat orang lain merasa senang. Salah
satu ciri pemimpin yang karismatik adalah membuat orang lain
senang (Dubrin, 2005:51).
Individual
Setiap
pemimpin
transformasional
akan
dan
ide
tersebut
disampaikan
kepada
bawahan
untuk
trial
and
error
adalah
bahagian
dari
lahirnya
inovasi-inovasi
kepemimpinan.
4. Motivasi yang menginspirasi (Inspirational motivation)
Pemimpin memberikan arti dan tantangan bagi pengikut dengan maksud
menaikkan semangat dan harapan, menyebarkan visi, komitmen pada tujuan dan
dukungan tim. Kepemimpinan transformasional secara jelas mengkomunikasikan
harapanharapan, yang diinginkan pengikut tercapai. (Bass dan Avolio, 1994,
C. Reducing Explanation
Konflik internal yang terjadi di dalam PSSI tersebut, salah satunya
disebabkan oleh pemimpin PSSI yang tidak dapat memimpin organisasi PSSI ini
dengan baik sehingga organisasi ini tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Pemimpin PSSI tersebut seharusnya menggunakan pendekatan tranformational
leadership dalam memimpin organisasi. Transformational Leadership adalah
proses memberdayakan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi/kelompok
melalui upaya membangun komitmen, menginspirasi serta memotivasi para
pengikut untuk mencapai hasil-hasil yang lebih baik daripada yang direncanakan
secara orisinil. Dalam tranformational leadership, terdapat 4 komponen yang
dapat membantu pemimpin PSSI tersebut untuk dapat mengurus organisasi
tersebut dengan baik sehingga konflik cenderung tidak akan muncul. Komponen
tersebut adalah karisma (Idealized Influence - Charisma), dimana pemimpin
mampu menanamkan nilai, rasa hormat, kebanggaan dan mengutarakan visi
secara
jelas.
Komponen
yang
kedua
adalah
pertimbangan
individual
BAB III
PROCESS MODEL
DAFTAR PUSTAKA
http://pssi.org/in/read/pssi/Sejarah-PSSI-5773
http://dunia.inilah.com/read/detail/1801104/perbedaan-konsep-ipl-vs-isl
http://media.iyaa.com/article/2016/02/Ada-4-Poin-Terjadinya-Konflik-diPSSI-3435960.html
http://www.kompasiana.com/anam_tujuh_lapan/ipl-isl-dan-dampakdualisme-sepakbola-nasional_551f72178133112e0d9df1c7
https://www.psychologytoday.com/blog/cutting-edgeleadership/200903/are-you-transformational-leader
http://www.leadership-central.com/burns-transformational-leadershiptheory.html#axzz4RzoLM06V