Anda di halaman 1dari 21

Apabila nominator (pembilang) adalah Jumlah kematian karena TBC di suatu

daerah dalam waktu 1 tahun dibagi dengan denominator (penyebut ) Jumlah


penduduk rata-rata (pertengahan tahun) pada daerah dan tahun yang
sama, maka hal tersebut merupakan rumus ukuran epidemiologi dari :
a.
b.
c.
d.
e.

Cause Specific Death Rate


Age Specific Death Rate
Crude Death Rate
Period Prevalence
Prevalence Rate

Apabila nominator (pembilang) adalah Jumlah kasus-kasus penyakit yang ada


pada satu titik waktu
dibagi dengan denominator (penyebut ) Jumlah penduduk seluruhnya, maka
hal tersebut merupakan rumus ukuran epidemiologi dari :
a.
b.
c.
d.
e.

Cause (TB) Specific Death Rate


Age Specific Death Rate
Crude Death Rate
Period Prevalence
Prevalence Rate

Apabila nominator (pembilang) adalah Jumlah kasus penyakit selama periode


dibagi dengan denominator (penyebut ) Penduduk rata-rata dari periode
tersebut (mid period population)
, maka hal tersebut merupakan rumus ukuran epidemiologi dari :

a.
b.
c.
d.
e.

Cause Specific Death Rate


Age Specific Death Rate
Crude Death Rate
Period Prevalence
Prevalence Rate

Apabila nominator (pembilang) adalah Jumlah kematian di kalangan


penduduk di suatu daerah dalam 1 tahun dibagi dengan denominator
(penyebut ) Jumlah penduduk rata-rata (pertengahan tahun, di daerah &
tahun yang sama), maka hal tersebut merupakan rumus ukuran epidemiologi
dari :

a.
b.
c.
d.
e.

Cause Specific Death Rate


Age Specific Death Rate
Crude Death Rate
Period Prevalence
Prevalence Rate

Apabila nominator (pembilang) adalah Jumlah kematian antara umur 20-30


tahun di suatu daerah dalam waktu 1 tahun dibagi dengan denominator
(penyebut ) Jumlah penduduk berumur antara 20-30 tahun pada daerah
dan tahun yang sama, maka hal tersebut merupakan rumus ukuran epidemiologi
dari :

a.
b.
c.
d.
e.

Cause Specific Death Rate


Age Specific Death Rate
Crude Death Rate
Period Prevalence
Prevalence Rate

Pengertian epidemiologi tidak mencakup dibawah ini :


a.
b.
c.
d.
e.

ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit


determinan-determinan yang mempengaruhi penyakit tersebut
Mencakup semua penyakit
berorientasi pada gambaran-gambaran dari penyakit-penyakit individu
memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi.

Penyebaran suatu penyakit, secara teoritis ditentukan oleh variabel dibawah ini :
a.
b.
c.
d.
e.

Orang
Waktu
Tempat
person, place and time.
Semua salah

Faktor-faktor lingkungan ( yang terkait dengan pekerjaan ) dibawah ini yang secara
langsung dapat menimbulkan kesakitan adalah :
2

a.
b.
c.
d.
e.

bahan-bahan kimia,
gas-gas beracun,
radiasi,
benda-benda fisik yang dapat menimbulkan kecelakaan
semua diatas benar.

Untuk kepentingan mendapatkan pengertian tentang etiologi penyakit,


perbandingan antar wilayah menurut batas-batas manakah yang lebih berguna
dibanding yang lain :
a.
b.
c.
d.
e.

Menurut batas antar negara-negara di dunia ( Global )


Menurut batas antar Negara tetangga secara regional misal ASEAN.
Menurut batas Kota dan perdesaan
Menurut batas daerah atau wilayah pemerintahan
Menurut batas alam (pegunungan, sungai, laut )

Peranan migrasi atau mobilitas penduduk didalam mengubah pola penyakit di


berbagai daerah menjadi semakin penting dengan makin lancarnya perhubungan
darat, udara dan laut; hal ini dapat terlihat dari penyebaran penyakit :
a. Kesurupan pada pelajar
b. Penyakit Jantung.
c. Demam berdarah.
d. Kanker serviks
e. Semua benar.
Didalam memperbandingkan angka kesakitan atau angka kematian antar daerah
yang perlu diperhatikan terlebih dahulu pada di masing-masing daerah adalah :
a. Susunan umur
b. Susunan jenis kelamin
c. Kualitas data
d. Derajat representatif dari data terhadap seluruh penduduk.
e. Semua benar

Penyakit demam kuning yang kebanyakan terdapat di Amerika Latin merupakan


salah satu dari beberapa penyakit hanya berpengaruh pada daerah tertentu. Yang
bukan merupakan factor penyebab penularan / distribusi penyakit ini adalah :
a. Virus hepatitis.
b. Penduduk yang rentan.
c. Reservoir infeksi yaitu manusia atau kera,
3

d. Vektor yaitu Aedes aegypty,


e. Keadaan iklim yang memungkinkan suburnya agen penyebab penyakit.

Apabila pada suatu daerah (area) dimana telah ditemukan vector suatu penyakit
dan lingkungan telah memenuhi syarat untuk penyebaran penyakit tersebut ,
tetapi pada daerah tersebut tidak ada sumber infeksi, maka daerah ini disebut :
a.
b.
c.
d.
e.

High risk area


Endemic area
Epidemic area.
Receptive area
Semua salah

Beberapa penyakit hanya ditemukan pada daerah tertentu atau yang frekuensinya
tinggi pada daerah tertentu, misalnya Schistosomiasis . Penyakit Schistosomiasi ,
frekuensinya tinggi pada daerah dimana terdapat ;
a.
b.
c.
d.
e.

Host Gajah.
Vektor snail atau keong.
Vektor nyamuk aedes
Lembah Nil
Jepang.

Pola penyakit atau pola perubahan kesakitan dapat terlihat pada suatu KLB , pada
KLB keracunan makanan Pola perubahan kesakitan dapat berlangsung :
a. beberapa bulan
b. beberapa menit
c. beberapa jam.
d. beberapa hari atau minggu
e. Beberapa tahun
Pola penyakit atau pola perubahan kesakitan pada epidemi influensa atau KLB Flu
Burung dapat berlangsung :
a.
b.
c.
d.
e.

beberapa bulan
beberapa menit
beberapa jam.
beberapa hari atau minggu
Beberapa tahun

Pola perubahan kesakitan (pola penyakit) dapat terlihat pada epidemic, untuk
epidemi cacar Pola perubahan kesakitan dapat berlangsung :
a. beberapa menit
b. beberapa jam.
c. beberapa hari atau minggu
d. beberapa bulan
e. Beberapa tahun

Siklus penyakit yang terlihat dari timbulnya atau memuncaknya angka kesakitan
atau kematian suatu penyakit yang ditularkan melalui vektor , terutama
berhubungan dengan :
a. Pengaruh temperatur atau kelembaban yang memungkinkan transmisi penyakit
oleh vector.
b. Adanya tempat perkembangbiakan alami dari vektor
c. Adanya kerentanan.
d. Adanya kegiatan-kegiatan berkala dari orang-orang yang rentan yang
menyebabkan mereka terserang oleh "vektor bornedisease" tertentu.
e. semua benar

Apabila hipotesis yang menyatakan bahwa penyebab utama kanker paru-paru


adalah rokok. Untuk menguji hipotesis ini diambil sekelompok orang penderita
kanker paru-paru. Kepada penderita ini ditanyakan tentang kebiasaan merokok.
Studi ini termasuk :
a.
b.
c.
d.
e.

Epidemiologi Eksperimen.
Studi Riwayat Kasus (Case History Studies)
Studi Kohort (Kohort Studies)
Studi deskriptif
Studi kualitatif

Pada suatu penelitian yang akan membuktikan bahwa merokok merupakan faktor
utama penyebab kanker paru-paru, maka diambil 2 (dua) kelompok orang,
kelompok satu terdiri dari orang-orang yang tidak merokok dan kelompok dua
terdiri dari orang- orang yang merokok, kemudian di observasi dan diperiksa
apakah ada perbedaan pengidap kanker paru-paru antara kelompok perokok dan
kelompok non perokok. Studi ini termasuk :
a. Studi Kohort (Kohort Studies)
5

b.
c.
d.
e.

Studi deskriptif
Studi Riwayat Kasus (Case History Studies)
Epidemiologi Eksperimen.
Studi kualitatif

Pada suatu penelitian yang akan menguji keampuhan suatu vaksin, maka diambil
suatu kelompok anak kemudian diberikan vaksin. Sementara itu diambil
sekelompok anak lain sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah
beberapa tahun kemudian dilihat kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit
yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara
kelompok percobaan dan kelompok kontrol. Studi ini termasuk :
a.
b.
c.
d.
e.

Studi Riwayat Kasus (Case History Studies)


Studi Kohort (Kohort Studies)
Epidemiologi Eksperimen.
Studi deskriptif
Studi kualitatif.

Pada bulan Maret 2011 di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar terdapat


penderita campak yang menyerang 80 anak balita. Jumlah anak balita yang
mempunyai resiko penyakit tersebut di kecamatan mamajang = 8.000. Maka
Incidence Rate penyakit campak tersebut adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

0,010
0,080
0,800
1.
8.

Pada bulan April 2011, terjadinya wabah morbili di Kelurahan Panakkukang , Kota
Makassar dimana terdapat 18 anak yang menderita morbili. Jumlah anak yang
mempunyai resiko di kelurahan tersebut 2000 anak. Attack rate penyakit tersebut
adalah :

a.
b.
c.
d.
e.

0,009
1,8
0,018
9
0,9

Pada saat dilakukan survei pada bulan Januari 2011 di Kecamatan Bantimurung,
jumlah kasus TBC paru sebanyak 96 orang dari 24.000 penduduk di kecamatan
tersebut. Maka Prevalence rate (point prevalence) TBC di kecamatan tersebut
adalah :

a.
b.
c.
d.
e.

0,004
0,096
96 dibagi 12 bulan bagi 24.000
96 bagi 24.000 kali 12 bulan
Semua salah.

Prevalence rate secara relatif akan lebih rendah daripada incidence rate, apabila :
a.
b.
c.
d.
e.

Apabila penyakitnya akut (lamanya sakit pendek oleh karena penyembuhan)


Penyakit dengan kematian yang cepat
Apabila penyakit tersebut kronis,
Pada penyakit kanker
a dan b benar.

Pada periode Januari-Desember tahun 2010 di Kelurahan Mamuju Utara terdapat


75 penderita malaria. Pada pertengahan tahun 2010 penduduk kelurahan Mamuju
Utara tersebut berjumlah 5.000 orang. Maka period prevalence malaria di Kelurahan
Mamuju Utara adalah :
a. 0,015
7

b.
c.
d.
e.

75 dibagi 10.000
75 dibagi 2500
75 dibagi 2 lalu dibagi 5000
Semua salah

Period prevalence terbentuk atau dihitung dari :


a. prevalence pada suatu titik waktu
b. kasus-kasus baru (incidence)
c. kasus-kasus yang kambuh selama periode observasi.
d. prevalence pada suatu titik waktu, ditambah incidence dan kasus-kasus yang
kambuh selama periode observasi.
e. Insidence selama satu periode waktu tertentu (misal satu tahun)

Pengantar soal 1-3


Suatu penyakit timbul akibat dari beroperasinya berbagai faktor baik dari agen,
induk semang atau lingkungan. Bentuk ini tergambar didalam istilah yang dikenal
luas dewasa ini yaitu penyebab majemuk (multiple causation of disease) sebagai
lawan dari penyebab tunggal (single causation). Didalam usaha para ahli untuk
mengumpulkan pengetahuan mengenai timbulnya penyakit, mereka telah membuat
model-model timbulnya penyakit .
1. Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah
keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya
penyakit yang bersangkutan. Model timbulnya penyakit ini disebut :
a. Model segitiga epidemiologi (the epidemiologic
triangle)
b. Model jaring-jaring sebab akibat (the web of causation)
c. Model roda (the wheel).
d. Gabungan epidemiologic triangle dan the wheel
e. Gabungan web of causation dan epidemiologic triangle
2. Menurut model ini, suatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang
berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan
akibat. Dengan demikian maka timbulnya penyakit dapat dicegah atau
dihentikan dengan memotong mata rantai pada berbagai titik. Model
timbulnya penyakit ini disebut :
a. Model segitiga epidemiologi (the epidemiologic triangle)
b. Model jaring-jaring sebab akibat (the web of
causation)
c. Model roda (the wheel).
d. Gabungan the epidemiologic triangle dan the wheel
e. Gabungan the web of causation dan epidemiologic triangle
8

3. Model ini memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam
timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan pentingnya agen. Disini
dipentingkan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya.
Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan bergantung pada penyakit
yang bersangkutan. Model timbulnya penyakit ini disebut :
a.
b.
c.
d.
e.

Model segitiga epidemiologi (the epidemiologic triangle)


Model jaring-jaring sebab akibat (the web of causation)
Model roda (the wheel).
Gabungan epidemiologic triangle dan the wheel
Gabungan web of causation dan epidemiologic triangle

Penularan suatu penyakit dari orang yang satu kepada yang lain ditentukan oleh
faktor dibawah ini:
a. Agen (penyebab penyakit)
b. Host (induk semang)
c. Route of transmission (jalannya penularan)
d. agent penyakit dan host tempat agent penyakit berkembang
e. Agent, host and route of transmission

Secara epidemiologis, agen-Agen Infeksi (Penyebab Infeksi) adalah makhluk hidup


yang memegang peranan penting, agent penyakit trachoma dan cacar
dikelompokkan kedalam :
a. Golongan virus.
b. Golongan riketsia
c. Golongan bakteri,
d. Golongan protozoa,.
e. Golongan jamur,

Agent penyakit typhus dikelompokkan kedalam :


a. Golongan virus.
b. Golongan riketsia
c. Golongan bakteri,
d. Golongan protozoa,.
e. Golongan jamur,

Agent penyakit disentri dikelompokkan kedalam :


a. Golongan virus.
9

b. Golongan riketsia
c. Golongan bakteri,
d. Golongan protozoa,.
e. Golongan jamur,

Agen-Agen Infeksi (Penyebab Infeksi) adalah makhluk hidup yang memegang


peranan penting didalam epidemiologi , agent penyakit filariasis dikelompokkan
kedalam :
a. Golongan virus.
b. Golongan riketsia
c. Golongan bakteri,
d. Golongan protozoa,.
e. Golongan jamur,

Agen-Agen Infeksi (Penyebab Infeksi) adalah makhluk hidup yang memegang


peranan penting didalam epidemiologi , agent penyakit panu dikelompokkan
kedalam :
a. Golongan virus.
b. Golongan riketsia
c. Golongan bakteri,
d. Golongan protozoa,.
e. Golongan jamur,

Beberapa penyakit mempunyai reservoar didalam tubuh manusia , yang tidak


merupakan reservoir dalam tubuh manusia adalah:
a.
b.
c.
d.
e.

campak (measles),
cacar air (small pox),
typhus (typhoid),
meningococal meningitis
demam berdarah

Beberapa penyakit yang mempunyai reservoar pada binatang , yang tersebut


dibawah ini tidak merupakan reservoir pada binatang adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

cacing pita.
Pes
Malaria
rabies.
clostridium tetani
10

39. Penyakit yang mempunyai reservoar pada benda-benda mati adalah:


a.
b.
c.
d.
e.

cacing pita.
Pes
Hepatitis
syphilis
clostridium tetani

Yang dimaksud sumber infeksi adalah semua yang tersebut dibawah ini yang dapat
melewatkan / menyebabkan penyakit pada manusia yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.

manusia
binatang
reservoir
a, b dan c yang benar.
a dan b yang benar

Pengantar soal no 1-4


Mode penularan adalah suatu mekanisme dimana agen / penyebab penyakit
tersebut ditularkan dari orang ke orang lain atau dari reservoar kepada induk
semang baru. Penularan ini melalui berbagai cara antara lain , Kontak (Contact),
inhalasi (Inhalation), Infeksi, Penetrasi pada Kulit, Infeksi melalui Plasenta

1`. Penyakit-penyakit yang ditularkan pada umumnya terjadi pada masyarakat yang
hidup berjubel. Oleh karena itu lebih cenderung terjadi di kota daripada di desa
yang penduduknya masih jarang.
a.
b.
c.
d.
e.

Kontak (Contact)
Inhalasi (Inhalation)
Infeksi
Penetrasi pada Kulit
Infeksi Melalui Plasenta

2. Penularan melalui udara / pernapasan karena ventilasi rumah yang kurang,


berjejalan (over crowding) dan sering disebut air borne infection
a.
b.
c.
d.
e.

Kontak (Contact)
Inhalasi (Inhalation)
Infeksi
Penetrasi pada Kulit
Infeksi Melalui Plasenta
11

3. Penularan dilakukan oleh organisme itu sendiri misalnya cacing tambang,


a. Kontak (Contact)
b. Inhalasi (Inhalation)
c. Infeksi
d. Penetrasi pada Kulit
e. Infeksi melalui Plasenta

4. Penularan yang terjadi pada toxoplasmosis


a.
b.
c.
d.
e.

Kontak (Contact)
Inhalasi (Inhalation)
Infeksi
Penetrasi pada Kulit
Infeksi melalui Plasenta

Beberapa jenis serangga dapat menjadi vektor beberapa macam penyakit


seperti berikut
Penyakit Kolera disebabkan oleh vibrio cholera, vectornya adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Lalat rumah
Nyamuk anopheles
Nyamuk aedes aegypti
Nyamuk Culex
Bukan salah satu diatas

Penyakit Malaria , vectornya adalah :


a.
b.
c.
d.
e.

Plasmodium malariae
Lalat rumah
Nyamuk anopheles .
Nyamuk aedes aegypti
Nyamuk Culex

Penyakit Dengue Haemorrhagic Fever disebabkan oleh Virus DHF, vectornya


adalah :
a. Nyamuk aedes dan culex
b. Nyamuk demam berdarah
12

c. Nyamuk anopheles
d. Nyamuk aedes aegypti
e. Nyamuk Culex.
Penyakit elephantiasis disebabkan oleh cacing filaria , vectornya adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Lalat rumah
Nyamuk anopheles
Nyamuk aedes aegypti
Nyamuk Culex
Gajah peliharaan

Pengantar soal 1-4


Pintu Keluar adalah jalan yang dilalui oleh hama penyakit sewaktu keluar /
dikeluarkan dari tubuh tuan rumah. Beberapa jenis penyakit infeksi memiliki
pintu keluar yang berbeda beda.
1. Pintu keluar penyakit difteria :
a.
b.
c.
d.
e.

Alat Pernafasan.
Alat Pencernaan Makanan
Alat Kelamin
Luka yang dibuat dengan sengaja
Luka akibat terjadinya infeksi dan radang pada kulit

2. Pintu keluar penyakit kolera.


a.
b.
c.
d.
e.

Alat Pernafasan.
Alat Pencernaan Makanan
Alat Kelamin
Luka yang dibuat dengan sengaja
Luka akibat terjadinya infeksi dan radang pada kulit

3. Pintu keluar penyakit framboesia


a. Alat Pernafasan.
b. Alat Pencernaan Makanan
c. Alat Kelamin
13

d. Luka yang dibuat dengan sengaja


e. Luka akibat terjadinya infeksi dan radang pada kulit

4. Pintu keluar penyakit hepatitis infectiosa


a. Alat Pernafasan.
b. Alat Pencernaan Makanan
c. Alat Kelamin
d. Luka yang dibuat dengan sengaja
e. Luka akibat terjadinya infeksi dan radang pada kulit

Orang yang mempunyai bibit penyakit didalam tubuhnya tanpa menunjukkan


adanya gejala penyakit tetapi orang tersebut dapat menularkan penyakitnya
kepada orang lain, setelah sembuh dari suatu penyakit, disebut :
a.
b.
c.
d.
e.

Masa inkubasi
Carrier
Agent
Convalescant carriers.
Host

Pengantar soal no 1-4


Kerentanan adalah kondisi dari tubuh calon tuan rumah untuk menjadi sakit.
Tanpa adanya kerentanan maka calon tuan rumah tersebut akan tetap sehat
meskipun mendapat penularan hama penyakit. Dalam kenyataan hidup
sehari hari meskipun kita dikelilingi dan diserang oleh hama penyakit yang
tidak terhitung jumlahnya, kita tidak selalu jatuh sakit. Hal ini disebabkan
oleh adanya mekanisme pertahanan tubuh.
1. Yang termasuk pertahanan tubuh tingkat kedua adalah :
a. kulit yang utuh
b. mukosa yang utuh
c. kuku
14

d. Tonsil
e. bulu hidung
2. Yang termasuk pertahanan tubuh tingkat pertama adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

antibodi
hati
limpa
kelenjar lymphe
ekskresi tubuh.

3. Pertahanan tubuh yang bersifat seluler, adalah:


a.
b.
c.
d.
e.

imunisasi
pemberian serum
leukositosis
sembuh dari sakit
diperoleh dari ibu.

4.. Pertahanan tubuh yang bersifat hormonal :


a.
b.
c.
d.
e.

antibodi
kelenjar lymphe
leukositosis
pagositosis
imunisasi

Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber penyebaran penyakit dapat dilakukan


dengan membatasi ruang gerak penderita dan menempatkannya bersama-sama
penderita lain yang sejenis pada tempat yang khusus didesain untuk itu, hal ini
lebih tepat disebut :

a.
b.
c.
d.
e.

perlindungan khusus (specific protection)


isolasi pasien
Karantina pasien.
pencegahan penyakit
eradikasi .

15

Defenisi wabah sbb : Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit


menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka, defenisi ini berdasarkan ;
a. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989 .
b. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pemberantasan
Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman 1981
c. Undang-undang RI No 4 th. 1984 tentang wabah penyakit menular
d. Benenson, 1985
e. Last 1981
Wabah adalah terdapatnya penderita suatu penyakit tertentu pada
penduduk suatu daerah, yang nyata-nyata melebihi jumlah yang biasa ,
defenisi ini berdasarkan
a. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989 .
b. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pemberantasan
Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman 1981
c. Undang-undang RI No 4 th. 1984 tentang wabah penyakit menular
d. Benenson, 1985
e. Last 1981

Bila jumlah kasus yang dilaporkan melebihi jumlah yang diharapkan, kelebihan ini
tidak selalu menunjukkan adanya wabah. Peningkatan yang demikian disebut
Pseudo Epidemik, penyebab yang paling sering adalah :
a. Perubahan cara pencatatan dan pelaporan penderita
b. Adanya cara diagnosis baru
c. Bertambahnya kesadaran penduduk untuk berobat
d. Adanya penyakit lain dengan gejala yang serupa
e. Semua benar .
Pembuktian Adanya Wabah pada Penyakit Endemis yang tidak dipengaruhi oleh
musim , dapat dipastikan dengan membuat Epidemic threshold, dengan cara :
a. Mencatat rata-rata penderitanya .
b. Membuat grafik wabah .
c. Membuat rata-rata hitung (mean) jumlah penderita pada waktu-waktu yang
lalu
16

d. Menghitung mean ditambah dengan 2 x SE-nya.


e. Menghitung standard error
Definisi kasus meliputi kriteria klinis dan terutama dalam penyelidikan wabah
dibatasi oleh waktu, tempat dan orang
Bila penyakitnya belum terdiagnosis, diagnosis kerja dibuat berdasarkan
gejala-gejala yang paling banyak diderita, sedapat mungkin yang dapat
menggambarkan proses penyakit yang pathognomonis, dan cukup spesifik.

Penderita yang hanya memenuhi sebagian gejala klinis saja disebut :


a.
b.
c.
d.
e.

Kasus confirmed.
Kasus Probable
Kasus possible
Bukan kasus
Kasus suspek

Penderita yang memenuhi semua gejala klinis tanpa pemeriksaan laboratorium


disebut :
a.
b.
c.
d.
e.

Kasus confirmed.
Kasus Probable
Kasus possible
Bukan kasus
Kasus impossible

Penderita yang memenuhi semua gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium


Positif disebut :
a.
b.
c.
d.
e.

Kasus confirmed.
Kasus Probable
Kasus possible
Bukan kasus
Kasus suspek

Pedoman soal nomor

17

Untuk mengetahui cara penularan suatu penyakit pada suatu letusan wabah, maka
perlu dibuat kurve epidemic, Cara mengartikan kurve epidemic dilakukan dengan
mempertimbangkan bentuknya.

. Penularan dari orang ke orang, berpuncak banyak, berjarak 1 masa inkubasi


a.
b.
c.
d.
e.

Point source epidemic


Continuous common source epidemic
Intermittent common source epidemic
Propagated epidemic
Point source propagated epidemic

67. Lama pemaparan dan jumlah orang yang terpapar tak beraturan besarnya,
kurve bergerigi tak beraturan
a.
b.
c.
d.
e.

Point source epidemic


Continuous common source epidemic
Intermittent common source epidemic
Propagated epidemic
Point source propagated epidemic

68. periode pemaparan memanjang --> kurve berpuncak tunggal & datar
a.
b.
c.
d.
e.

Point source epidemic


Continuous common source epidemic
Intermittent common source epidemic
Propagated epidemic
Point source propagated epidemic

69. pemaparan bersumber tunggal dan waktu yang singkat


a.
b.
c.
d.
e.

Point source epidemic


Continuous common source epidemic
Intermittent common source epidemic
Propagated epidemic
Point source propagated epidemic.

Sepuluh orang menderita diare akibat keracunan makanan yang diperkirakan terjadi
pada saat makan siang, tanggal 1 Maret 2010, jam 13.00. Saat timbulnya gejala
pertama adalah sebagai berikut:

tanggal 1 Maret jam 24.00


18

tanggal 1 Maret jam 18.30

tanggal 2 Maret jam 01.00

tanggal 1 Maret jam 21.00

tanggal 1 Maret jam 16.00

tanggal 1 Maret jam 19.00

tanggal 1 Maret jam 19.00

tanggal 1 Maret jam 20.00

tanggal 1 Maret jam 19.00

tanggal 1 Maret jam 18.00

Masa inkubasi terpendek adalah :


a.
b.
c.
d.
e.

2 jam
3 jam
4 jam
5 jam
6 jam.

Masa inkubasi terpanjang adalah :


a.
b.
c.
d.
e.

10 jam
11 jam
12 jam
13 jam
14 jam

Median masa inkubasinya adalah :


a.
b.
c.
d.
e.

4 jam
6 jam
8 jam
10 jam
12 jam.

19

Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui risiko terjadi kanker paru


pada kelompok orang yang merokok sebanyak 60 sample dan kelompok
orang yang tidak merokok sebanyak 90 sample. Hasil penelitian tersebut
dapat dilihat pada table dibawah ini.
PENYAKIT
(KANKER PARU)
YA

TIDAK

50 (A)

10 ( B )

60 (A + B)

TIDAK

20

70 ( D )

90 (C +D )

TOTAL

70 (A+C)

80 (B+D)

150 (A+B+C+D)

EXPOSURE
(MEROKOK)
YA

TOTAL

Apabila penelitian tersebut adalah penelitian kohort, maka besarnya Risiko Relatif
atau Risk Ratio (RR) bagi kelompok yang merokok untuk menderita kanker paru ,
dibandingkan dengan kelompok yang tidak merokok, sebesar :
a.
b.
c.
d.
e.

3,75
1,75
2,75
3,57
0,57

(rumus kohort)= 50/60 X 90/20 = 450/120 = A X(C+D )/ C X (AB)

Apabila penelitian tersebut adalah penelitian kasus control atau Studi Riwayat Kasus
(Case History Studies, maka besarnya ODDS RATIO (OR) bagi kelompok yang
merokok untuk menderita kanker paru , dibandingkan dengan kelompok yang tidak
merokok, sebesar :
a.
b.
c.
d.
e.

3,75
1,75
2,75
3,57
0,57

20

21

Anda mungkin juga menyukai