Anda di halaman 1dari 7

STATUS PASIEN

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


RSUD UNDATA PALU
I.

IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Agama
Status Pernikahan
Pekerjaan
Tanggal pemeriksaan
Ruangan

: An. M.OA
: 18 tahun
: Laki-laki
: Masomba
: Islam
: Belum Menikah
: Pelajar
: 03 November 2015
: Poliklinik Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Undata

II. ANAMNESIS
Keluhan utama : terdapat benjolan di daerah sekitar jari pada tangan kiri
pasien.
Riwayat penyakit sekarang :
Seorang laki-laki umur 18 tahun datang ke poliklinik Kesehatan Kulit
dan Kelamin RSUD Undata dengan keluhan terdapat benjolan di daerah sekitar
jari bagian punggung tangan kiri pasien yang timbul sejak hampir 1 tahun yang
lalu. Awalnya benjolan tersebut kecil dan tidak terasa sakit. Lama kelamaan
benjolan tersebut membesar dan mulai terasa sakit jika dipegang akibat pasien
sering memotong-motong untuk mengeluarkan benjolan tersebut hingga
berdarah. Pasien juga tidak mengalami demam.
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien sebelumnya tidak menderita hal seperti ini sebbelumnya.
Riwayat keluarga :
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa seperti pasien.
III.

PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalisata
Keadaan umum
Kesadaran
Status gizi
b. Tanda Vital
Tekanan darah
Nadi
Suhu

: Sakit Ringan
: Kompos mentis
: Baik
: 120/80 mmHg
: 100 kali/menit
: 37,3C
1

Respirasi
c. Status Dermatologis
Lokalisasi
1. Kepala
2. Leher
3. Dada
4. Punggung
5. Perut
6. Genitalia
7. Inguinal
8. Bokong
9. Ekstremitas atas

: 20x/menit
:
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
: regio dorsum manus kiri terdapat papul padat

verukosa berukuran 1 cm.


10. Ekstremitas bawah : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)

IV.

GAMBAR

Gambar 1. Tampak papul padat verukosa ukuran 1 cm pada regio dorsum manus

Gambar 2. Tampak papul padat verukosa ukuran 1 cm pada regio dorsum manus

V. RESUME
Seorang laki-laki umur 18 tahun datang ke poliklinik Kesehatan Kulit
dan Kelamin RSUD Undata dengan keluhan terdapat benjolan di daerah
sekitar jari bagian punggung tangan kiri pasien yang timbul sejak hampir 1
tahun yang lalu. Awalnya benjolan tersebut kecil dan tidak terasa sakit. Lama
kelamaan benjolan tersebut membesar dan mulai terasa sakit jika dipegang
akibat pasien sering memotong-motong untuk mengeluarkan benjolan
tersebut hingga berdarah. Pasien juga tidak mengalami demam.
Dari hasil pemeriksaan fisik terdapat ujud kelainan kulit di daerah
ektremitas atas khususnya regio bagian dorsum manus sekitar jari telunjuk
yang berupa papul padat verukosa yang berukuran 1 cm.
VI.
VII.

DIAGNOSIS KERJA
Veruka Vulgaris
DIAGNOSIS BANDING
a. Keratosis seboroik
b. Nevus verukosus
3

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN


Biopsi Kulit
IX.

PENATALAKSANAAN
a. Non Medikamentosa
Menjaga hygiene agar tidak tertular
Menghindari kontak langsung dengan penderita
b. Medikamentosa
Topikal :
Asidum salisilikum 20-25%
TCA 25%
Anjuran cauterisasi

X. PROGNOSIS
a. Qua ad vitam
b. Qua ad fungtionam
c. Qua ad sanationam
d. Qua ad cosmetikam

: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam

PEMBAHASAN
Verruca Vulgaris sering disebut dikenal sebagai common wart atau kutil
dalah proliferasi jinak dari kulit dan mukosa yang disebabkan infeksi human
papilloma virus (HPV).1,2,3 Dari usia pasien, lebih sering terjadi pada anak dan
dewasa dengan insidensi sebanyak 10% terutama antara usia 5-20 tahun dan
hanya 15% terjadi setelah usia 35 tahun.4,5 Di Negara-negara dengan layanan
medis yang sangat maju, tingkat rujukan kutil ke klinik dermatologis telah sangat
meningkat dalam 50 tahun terakhir.4
Virus ini bereplikasi pada sel-sel epidermis dan ditularkan dari orangorang. Penyakit ini juga menular dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh pasien
yang sama dengan cara autoinokulasi. Virus ini akan menular pad orang tertentu
yang tidak memiliki imunitas spesifik terhaadap virus ini pada kulitnya. Imunitas
pada kutil ini belum jelas dimengerti.1
Pemeriksaan klinis menunjukkan papul padat verukosa, keratotik, dengan
ukuran beberapa mm sampai dengan 1 cm, dan bila berkonfluensi, dapat menjadi
lebih besar. Menurut sifat progresinya, ujud kelainan kulit pada veruka vulgaris
adalah mula-mula papula kecil seukuran kepala jarum, warna kulit seperti biasa,
jernih, kemudian tumbuh menonjol, permukaan papilar berwarna lebih gelap dan
hiperkeratotik.2
Pertumbuhan jinak ini disebabkan oleh human papillomavirus, ini terjadi
diberbagai permukaan kulit yang dilapisis epitel. HPV -2 dan -4 yang terbanyak
menyebabkan common wart.1 Verruca vulgaris dengan klinis lesi hiperkeratotik,
eksopitik, dan berbentuk papul atau nodul terutama terletak pada jari, tangan,

lutut, siku atau lainnya pada situs trauma. Lokasi dapat dimana saja, tetapi sering
di punggung, tangan, jari tangan. Pada anak-anak, dapat di wajah dan leher.
Pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya hyperplasia dari semua lapisan
epidermis. Perubahan seluler yang disebut koilocytosis, merupakan karakteristik
infeksi HPV.1,2,4
Diagnosis ditegakkan dengan gambaran klinis dan bila perlu ditambah
dengan pemeriksaan histopalogis. Diagnosis banding ialah keratosis seboroik,
tetapi keratosis seboroik lebih hiperpigmentasi. Diagnosis banding lainnya ialah
nevus verukosus, biasanya tersusun linier dan ada sejak bayi.2
Sebenarnya, sebagian veruka dapat mengalami involusi (sembuh) spontan
dalam masa 1 atau 2 tahun. Pengobatan dapat berupa tindakan bedah atau non
bedah. Tindakan bedah antara lain bedah beku N2 cair (Cryoteraphy), bedah
listrik, dan bedah laser. Cara non bedah antara lain dengan bahan keratolitik,
misalnya asam salisilat 205-50%; bahan kaustik misalnya asam trikloroasesat
25% dan bahan topical lain misalnya kantaridin, imiquimod, 5 fluorourasil. Terapi
intralesi dapat menggunakan : bleomisin dan interferon.1,2,3,4,5
Terapi pada veruka vulgaris disesuaikan dengan lokasi tubuh yang terkena,
usia pasien, status imun pasien, dan terapi sebelumnya. Tujuan dari terapi yaitu
antara lain untuk menghilangkan kutilnya, tidak berbentuk skar, untuk
meningkatkan imunitas untuk mengurangi kekambuhan.5
Common wart tunggal dapat bertahan dan tidak berubah selama berbulanbulan hingga tahun, bahkan besar mungkin berkembang dengan cepat sesuai
dengan interval waktu. Tingkat penyembuhan secara spontan dilaporkan dalam
anak-anak 23% pada 2 bulan, 30% di 3 bulan, 65% sampai 78% pada 2 tahun,
dam 90% selama 5 tahun.4
Prognosis pada veruka vulgaris yaitu bila destruksi baik, tidak terjadi
rekurensi. Akan tetapi, dapat juga terjadi infeksi berulang atau regresi spontan.2

DAFTAR PUSTAKA
1. Goldsmith L. A. dkk. Fitzpatrick Dermatology in General Medicine
Eighth Edition. New York: McGraw Hill. 2008.
2. Menaldi, S.R. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. FKUI.
Jakarta : 2015.
3. Harahap, M. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates. Jakarta : 2013.
4. Burns, T. dkk. Rooks Textbook of Dermatology eighth edition volume 1.
Willey-Blackwell. Manchester : 2010
5. William D, Timothy G. Andrews Disease Of The Skin : Clinical
Dermatology Tenth Edition. Elsevier.UK : 2006.

Anda mungkin juga menyukai