PENDAHULUAN
1. 1.
Latar belakang
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensititsasi
terhadap sarcoptes scabiei var huminis dan produknya. Sinonim dari penyakti ini adalah
kudis. Penyakti scabiei merupakan penyakti menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes scabiei
tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum membentuk kanalikuli atau
terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 cm. Akibatnya, penyakti ini
menimbulkan rasa gatal yang panas dan udem yang disebabakan oleh garukan.
1. 2. Rumusan Masalah
1.2.1.
Bagaiman etiologi Scabies
1.2.2.
Bagaimana pathogenesis penyakit scabies
1.2.3.
Bagaimana gejala penyakit scabies
1.2.4.
Bagaimana cara mendiagnosa penyakit scabies
1.2.5.
Apa yang menjadi diagnose banding penyakit scabies
1.2.6.
Bagaimana terapi penyakit scabies
1. 3. Tujuan
1.3.1.
Menjelaskan pengertian scabies
1.3.2.
Menjelaskan etiologi scabies
1.3.3.
Menjelaskan manifestasi klinis scabies
1.3.4.
Menjelaskan patofisiologi scabies
1.3.5.
Menjelaskan penatalaksanaan scabies
1.3.6.
Menjelaskan asuhan keperawatan scabies
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Etiologi
Penyebab dari scabies adalah Sarcoptes scabiei var homini. Kutu betina yang dewasa
akan membuat terowongan pada lapisan superfisial kulit dan berada disana selama sisa
hidupnya. Dengan rahang dan pinggir dan tajam perluas dari persendian kaki depannya, kutu
tersebut akan memperluas terowongan dan mengeluarkan telurnya 2 hingga 3 butir sehari
sampai selama 2 bulan. Kemudian kutu betina itu mati. Larva (telur) menetas dalam waktu 3
hingga 4 hari dan berlanjut hingga stadium larva serta nimfa menjadi bentuk kutu dewasa
dalam tempo sekitar 10 hari.
Cara penularan (transmisi) penyakit penyakit ini ada dua macam, yaitu secara
langsung dan tidak langsung :
1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama,
dan hubungan sekseual.
2. Kontak tidak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal, dll.
2.2.
Patogenesis
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga
oleh penderita sendiri akibat garukan. Dan karena bersalaman atau bergandengan sehingga
terjadikontak kulit yang kuat, menyebabkan kulit timbul pada pergelangan tangan. Gatal
yangterjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap
memerlukanwaktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai
dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan garukan dapat
timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. Kelainan kulit dan gatal yang terjadi
dapatlebih luas dari lokasi tungau.
2.3.
Gejala Klinis
yang
padat
penduduknya,
sebagian besar
tetangga
yang
4. Adanya gatal hebat pada malam hari. Bila lebih dari satu anggota keluarga
menderitagatal, harus dicurigai adanya skabies. Gatal pada malam hari disebabkan
oleh temperaturetubuh menjadi lebih tinggi sehingga aktivitas kutu meningkat.
2.5.
Prognosa
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat serta syarat pengobatan
pasanganseksnya. Beberapa macam obat yang dapat dipakai pada pengobatan scabies yaitu:
a. Permetrin.
Merupakan obat pilihan untuk saat ini, tingkat keamanannya cukup tinggi,
mudah pemakaiannya dan tidak mengiritasi kulit. Dapat digunakan di kepala dan lehe
r anak usiakurang dari 2 tahun. Penggunaannya dengan cara dioleskan ditempat lesi
lebih kurang 8 jamkemudian dicuci bersih.
b. Malation.
Malation 0,5 % dengan daasar air digunakan selama 24 jam. Pemberian
berikutnyadiberikan beberapa hari kemudian.(Harahap. M, 2000).
c. Emulsi Benzil-benzoas (20-25 %).
Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari. Sering
terjadiiritasi dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai. (Handoko, R, 2001).
d. Sulfur.
Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10 % secara umum aman dan efektif digunakan.
Dalamkonsentrasi 2,5 % dapat digunakan pada bayi. Obat ini digunakan pada malam
hari selama 3malam.
BAB III
PENUTUP
3. 1.
Kesimpulan
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh sarcoptes scabiei yang
menyebabkan iritasi kulit. Parasit ini menggali parit-parit didalam epidermis sehingga
menimbulkan gatal-gatal dan merusak kulit penderita. Penyebab dari scabies adalah sarcoptes
scabiei var homini. Cara penularan (transmisi) penyakit ini ada dua macam, yaitu secara
langsung dan tidak. Ditemukannya tungau merupakan penentu utama diagnosis.
3. 2.
Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita
selalu menjaga kesehatan yaitu misanya dengan mandi minimal 2x sehari kemudian, selalu
berhati-hati dengan orang yang menderita penyakit menular salah satunya adalah scabies.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan medikal bedah edisi 8. Jakarta : EGC
Chosidow O (2006).Scabies.New England Journal of medicine,354(16): 1718-1727.3.
Diaz JH (2010).Scabies.In GL Mandell et al.,eds, Mandell, Douglas, and Bennetts
http://muhsakirm.blogspot.com/2013/02/makalah-skabies_7852.html
Jhonston P, Strong M (2008). Scabies, search date November 2011. Online version
of BMUClinical Evidence: http://www.clinicalevidence.com
Loetifa Dwi Rahariyani. 2008. Buku sjsr asuhan keperawatan dengan sisitem integumen.
Jakarta : EGC
Principles
and
Practice
of
Infectious
Dissease,7
th
ed,
vol.2,pp.3633-3636.