Anda di halaman 1dari 21

BANGSA

A. Konsep Suku Bangsa


Kebudayaan atau culture adalah keseluruhan pemikiran dan benda
yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan
sejarahnya.
Para ahli umumnya sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan
penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari atau
sering disebut dengan learning behavior Ki Hajar Dewantara
mendefinisikan kebudayaan sebagai kemenangan atau hasil
perjuangan hidup, yakni perjuangannya terhadap dua kekuatan yang
kuat dan abadi, alam dan zaman.
Kelompok etnik atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia
yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan
sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap
sama. Anggota suatu suku bangsa pada umumnya ditentukan
menurut garis keturunan ayah (patrilinial) seperti suku bangsa Batak,
menurut garis keturunan ibu (matrilineal) seperti suku Minang, atau
menurut keduanya seperti suku Jawa.
Adapula suku bangsa yang ditentukan berdasarkan percampuran ras
seperti sebutan "orang peranakan" untuk campuran bangsa Melayu
dengan Tionghoa, "orang Indo" sebutan campuran bule dengan
bangsa Melayu, "orang Mestis" untuk campuran Hispanik dengan
bumiputera, "orang Mulato" campuran ras Negro dengan ras
Kaukasoid, Eurosia, dan sebagainya. Adapula suku bangsa yang
ditentukan menurut agamanya, seperti sebutan Melayu di Malaysia
untuk orang bumiputera yang Muslim, orang Serani bagi yang
beragama Nasrani (peranakan Portugis seperti orang Tugu), suku
Muslim di Bosnia, orang Moro atau Bangsa Moro di Filipina Selatan,
dan sebagainya.
Pembagian kelompok suku di Indonesia pun tidak mutlak dan tidak
jelas akibat perpindahan penduduk, percampuran budaya, dan saling
pengaruh;

1. Hubungan Darah kekerabatan


merupakan unsur utama pembentuk suku bangsa. Secara fisik
adanya hubungan darah ini dapat dikenali dari kesamaan warna kulit,
rambut, dan bentuk fisik yang lain. Dari kesamaan hubungan darah
ini muncullah suku-suku yang sangat beragam.
2. Kesamaan Bahasa
adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat di tiap-tiap suku
bersangkutan.
3. Kesamaan Adat Istiadat
Dengan melihat adat istiadat seseorang sering kali kita dapat
menduga dari seseorang berasal. Dalam pengertian sempit adat
istiadat sering dikonotasikan sebagai budaya masyarakat setempat.
Cara berpakaian, rumah tinggal hingga dalam upacara perkawinan
terlihat nyata perbedaan adat yang dimiliki antar suku di Indonesia.
4. Kesamaan Religi
Suku Aceh dan Madura identik dengan agama Islam sedangkan suku
Toraja identik dengan agama Kristen. Sementara itu Bali diidentikkan
dengan agama Hindu dan suku Tionghoa identik dengan agama
Konghucu.
Adanya kesamaan religi umumnya menjadi unsur pembentuk suatu
suku bangsa, meskipun tidak seluruh anggota masyarakat suatu
suku bangsa mempunyai keyakinan agama yang homogen.

5. Kesamaan Mitologi
Mitologi adalah ilmu tentang mitos. Mitologi berkaitan dengan
sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai
kehidupan makhluk halus di suatu kebudayaan. Mitologi terkait
dekat dengan legenda maupun cerita rakyat.
B.PengertianKemajemukanBangsa
kemajemukan atau multikulturalisme adalah seperangkat ide
atau gagasan yang menghasilkan aliran yang berpandangan
bahwa terdapat variasi budaya di dalam kehidupan masyarakat.
Yang terjadi adalah adanya kesetaraan budaya, sehingga antara
satu entitas budaya dengan budaya lainnya tidaklah berada di
dalam suasana bertanding untuk memenangkan pertarungan.
Secara empiris masyarakat terdiri dari berbagai penggolongan
sosial, budaya, politik, agama, serta terdiri dari berbagai etnis
dan suku. Adanya realitas keragaman pada masyarakat dan
bangsa harus mampu memunculkan kesadaran unityindiversity,
berbeda-beda tetapi satu jua, yang dalam slogan bangsa
Indonesia dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika.
C.TerbentuknyaBangsaIndonesia
Nusantara merupakan istilah yang dipakai oleh orang Indonesia
untuk menggambarkan wilayah kepulauan Indonesia dari
Sabang sampai Merauke. Setelah penggunaan nama Indonesia
disetujui untuk dipakai, kata Nusantara dipakai sebagai sinonim
untuk kepulauan Indonesia.
Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan
beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian
integral daripada kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia
walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan
dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan
Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.

D.SimboldanSloganBangsaIndonesia
bangsa Indonesia terbentuk dari kumpulan suku-suku bangsa
yang sangat beragam yang berhimpun bersama dengan
membentuk negara Indonesia dengan tujuan mencapai
kemakmuran dan kejayaan bangsa dan negara. Simbol bangsa
dan negara Indonesia :
1. Pancasila
Rumusan yang terinci dalam lima sila pada Pancasila
merupakan ringkasan tata nilai yang berlaku dan hidup pada
bangsa Indonesia khususnya pada saat Pancasila itu disepakati
oleh para foundingfathersnegara Indonesia.
2. Burung Garuda
Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang
kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang
Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung
dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika (untuk mempersatukan bangsa yang sangat
beragam dari aspek agama, suku, bahasa, dan banyak
perbedaan) yang ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh
Garuda.
3. Bendera Merah Putih
Warna merah-putih bendera negara diambil dari warna Kerajaan
Majapahit. Slogan bangsa Indonesia ketika masa perjuangan
untuk meraih kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan
adalah hidupataumati.

KEBUDAYAAN
A.DefinisiKebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (1980:195) kata kebudayaan berasal
dari kata bhudayah (Bahasa Sansekerta), yaitu bentuk jamak
dari budhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian
kebudayaan dapat diartikan sebagi hal-hal yang bersangkutan
dengan akal. Sedangkan kata budaya merupakan
perkembangan majemuk dari budi daya, yang berarti daya dari
budi yang berupa cipta , rasa, dan karsa, dengan kebudayaan
yang berarti hasil dari cipta, rasa dan karsa.
Ahli Antriopologi menangkapnya secara luas, yang oleh
Koentjaraningrat (198o:193) diberi definisi sebagai berikut:
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan, tindakan berpola,
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan manusia yang
dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar
B.WujudKebudayaan
Kebudayaan yang diartikan secara luas mempunyai tiga wujud,
yaitu:
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Wujud ini
disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat,
letaknya di dalam kepala masing-masing orang yang
menganutnya, gagasan dan pikiran tidak merupakan kepingankepingan yang terlepas, melainkan saling berkaitan. Sistem
budaya ini berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur,
mengendalikan dan memberi arah kepada kelakuan dan
perbuatan manusia di dalam masyarakat . Ia disebut adat, tata
kelakuan, atau adat istiadat.
2. Kompleks perilaku berpola, berupa aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, sifatnya konkret, dapat diamati, atau

diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial. Karena manusia


saling berinteraksi, maka pola aktivitas dapat pula menimbulkan
gagasan, konsep dan pikiran baru.
3. Benda hasil karya manusia, disebut wujud kebudayaan fisik,
misalnya arca , nyanyian, gedung, meja, dan yang semacam itu.
Karena setiap kebudayaan memiliki paling sedikit tujuh unsur
kebudayaan fisik (Bahasa, Sistem Pengetahuan, Sistem
Teknologi, Sistem Organisasi Sosial, Sistem Ekonomi, Sistem
Religi, Kesenian) maka disebut juga sebagai cultural universal,
unsur kebudayaan yang universal .

D.SistemNilaiBudaya
adalah nilai inti dari masyarakat. sistem nilai budaya berfungsi
sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem nilai
budaya itu demikian kuat menyerap dan berakar di dalam jiwa
masyarakat sehingga sulit diganti atau diubah dalam waktu
singkat dan menyangkut masalah-masalah pokok bagi
kehidupan manusia.
Sistem nilai budaya ini berkaitan dengan konsep nilai dan
oreintasi nilai budaya.
1. Konsep Nilai
Nilai adalah suatu hal tentang apa yang diinginkan atau tidak
diinginkan, tentang apa yang boleh dikerjakan atau tidak boleh
dikerjakan, tentang apa yang berharga atau yang tidak berharga.
Bidang yang berhubungan dengan nilai adalah etika dan
estetika. Nilainilai ini dalam masyarakat tercakup dalam tradisi
dan adat kebiasaan, yang secara tidak sadar diterima dan
dilaksanakan oleh anggota masyarakat.
2. Orientasi Nilai Budaya
Untuk memudahkan pemahaman tentang sistem nilai budaya ini
secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

DINAMIKAKEBUDAYAAN
A.PenyebabDinamikaKebudayaan
Kebudayaan itu tidaklah statis, kebudayaan selalu berubah
karena adanya perubahan diri manusia yang menghasilkan
kebudayaan. Perubahan itu dapat disebabkan karena jumlah
manusia berubah, gagasannya berubah, mau pun komposisi
penduduk dalam suatu daerah yang berubah.
perubahan kebudayaan berjalan akumulatif, makin lama makin
banyak terhimpun unsur-unsur kebudayaan baru. Namun yang
hilang tidaklah sebanyak yang muncul. Dalam masyarakat yang
tertutup, terisoler perubahan kebudayaan berjalan lambat, begitu
sebaliknya.
Bila sistem budayanya berubah, maka sistem sosialnya juga
akan berubah, demikian pula kebudaayan fisiknya sebagai hasil
karya.
Penyebabnya atau faktornya ada bermacam-macam, antara lain:
1. Dari Dalam Masyarakat Sendiri
a. Karena Perubahan Jumlah penduduk
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di
suatu tempat karena kelahiran, kematian, dan migrasi. Ini
dinamakan perubahan alami. Dalam hal ini terlihat fertilitas dan
mortalitas menunjang adanya peubahan kebudayaan. Karena

kebudayaan itu adalah kumpulan dari gagasan anggota


masyarakat, maka kalau anggota masyarakat itu berubah, maka
kebudayaan juga akan berubah.
Migrasi adalah perpindahan penduduk. Penduduk dapat
berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, pindah ke daerah
baru untuk berbagai alasan.
- migrasi primitif, yaitu perpindahan penduduk karena
mencari makan, sebagai pemburu dan peramu
- migrasi lambat, yaitu ketika sekelompok orang dari Benua
Asia berjalan menuju ke Benua Amerika pada akhir Jaman
Glasial
- migrasi cepat atau mendadak, yaitu perpindahan penduduk
berupa pengungsian karena perang atau bencana alam
- migrasi khusus, yaitu pelayaran orang-orang dari Eropa ke
Amerika, Asia, dan Afrika, dan pelayaran orang-orang Cina
ke Asia Tenggara
- migrasi paksaan, yaitu perpindahan penduduk sebagai
budak, kuli kontrak, dan romusha
- migrasi spontan, yaitu ketika banyak orang Jawa pindah ke
Deli, ketika pada abad ke-20 di sana dibuka perkebunan
tembakau
- migrasi yang berupa transmigrasi (dari pulau yang padat
penduduknya) dan urbanisasi (dari desa ke kota) pada masa
sekarang
b. Karena adanya inovasi (penemuan baru) , baik berupa
discovery, mau pun invention.
- discovery adalah penemuan konsep atau gagasan baru,
misalnya timbulnya hipotesa bumi bulat yang diutarakan
pada abad ke-15.

- invention adalah penemuan teknik baru berdasar konsep


yang sudah ada, misalnya pembuatan rudal adalah
perbaikan dari konsep sebuah panah.
c. Dapat juga karena adanya revolusi dalam masyarakat itu
sendiri, misalnya adanya pembrontakan atau pertentangan
dalam masyarakat

2. Dari luar masyarakat, yaitu karena perubahan lingkungan


alam dan lingkungan. Perubahan dapat berupa:
- Difusi, yaitu menerima pancaran dari kebudayaan lain.
- Asimilasi, yaitu dua masyarakat dengan kebudayaan yang
berbeda saling memancarkan kebudayaannya ke
masyarakat yang lain.
- Akulturasi, bila kebudayaan luar yang masuk ke dalam
suatu masyarakat disaring; yang sesuai dengan kebutuhan
kebudayaan masyarakat yang dimasuki.
- Infiltrasi, yaitu masuknya kebudayaan luar ke dalam suatu
masyarakat
secara
sembunyi-sembunyi,
sehingga
masyarakat yang dimasuki tidak menyadarinya.
- Penetrasi, yaitu kebudayaan luar yang memasuki suatu
masyarakat secara paksa, masyarakat yang menerima
kebudayaan luar itu tidak mampu menolaknya.
B.DampakDinamikaKebudayaan
1. Cultural lag: yaitu perbedaan taraf kemajuan unsur-unsur
kebudayaan suatu masyarakat. Pada waktu belum ada
perubahan kebudayaan, ketujuh unsur kebudayaan itu dalam

keadaan seimbang. Namun begitu ada perubahan kebudayaan,


masing-masing unsur dari ketujuh unsur kebudayaan itu
meresponnya tidak sama. Kemajuan unsur kebudayaan yang
berupa teknologi saat ini demikian pesat, meninggalkan
kemajuan pada unsur pengetahuannya
2. Cultural survival: yaitu masih mampunyai salah satu unsur
kebudayaan bertahan, meskipun unsur-unsur kebudayaan lain
telah hilang atau tidak berfungsi lagi.
26|Page

3. Culturalconflict: yaitu pertentangan yang terjadi akibat adanya


perubahan kebudayaan
4. Cultural shock: yaitu kecemasan yang diakibatkan karena
anggota masyarakat itu kehilangan atau tidak mengenal lagi
simbol-simbol dalam pergaulan sosial yang semula dikenalnya
dengan baik.
5. Futureshock: keterkejutan menghadapi hari depan. Kemajuan
teknologi yang demikian pesat, sulit diikutinya dengan imajinasi,
yang akan menimbulkan masalah, anggota masyarakat ini
kehilangan arah, kehilangan kepercayaan diri, bahkan dapat
sampai kehilangan pegangan kepada nilai-nilai dan iman.
C.PenyesuaianAntarbudaya
Agar pengaruh perubahan kebudayaan ini tidak memberikan
dampak negatif, maka perlu adanya penyesuaian antarbudaya.
1. Faktor intern, meliputi:
- Watak, yaitu segala tabiat yang membentuk keseluruhan
kepribadian seseorang
- Kecakapan, menyangkut segala sesuatu yang dapat
dipelajari
Attitude, yaitu bagaimana seseorang menanggapi segala

situasi yang dihadapi, misalnya optimis, pesimis,


2. Faktor ekstern, meliputi:
- Besar kecilnya perbedaan antara kebudayaan semula
yang dimilikinya dengan kebudayaan baru
- Apakah kebudayaan baru itu dapat diterima dengan latar
kebudayaan semula
- Lingkungan hidup yang terbuka
seseorang untuk menyesuaikan diri

mempermudah

D.KebudayaanNasionalIndonesia
Bangsa Indonesia pernah mendapat pengaruh kebudayaan
Hindu dan kebudayaan Cina, yang semuanya dikatakan sebagai
kebudayaan Timur, dan yang dibawa oleh orang-orang Eropa
dan Amerika, yang biasanya disebut kebudayaan Barat.
1. Kebudayaan Timur
Dalam kebudayaan Timur, pandangan hidup manusia lebih
bersifat mistik, intuitif, serta bersifat religius, dengan
menempatkan kehidupan yang berimbang antara dunia dan
akhirat, kepuasan rohani dan jasmani.
Inti kebudayaan Timur tidak terletak pada intelektualitasnya,
tetapi pada hatinya yang menyatukan akal budi, intuisi,
inteligensia, dan perasaan. Ini dipandang sebagai puncak
perkembangan rohani manusia, yaitu tertuju kepada tinjauan
kesempurnaan. Pemikir Timur lebih menekankan segi kejiwaan;
realitas di dunia empiris dianggap sebagai sesuatu yang hanya
lewat dan bersifat khayalan (semu atau maya). Orang Timur
lebih menekankan pada disiplin pengendalian diri, sederhana,
tidak mementingkan dunia materi, bahkan menjauhinya.
Sikap orang Timur terhadap alam tercermin dalam falsafah
Hindu yang disebut Tri Hita Karana, yaitu adanya kesatuan

antara Tuhan, manusia, dan alam , dan ketiganya adalah


penyebab kebahagiaan.
2. Kebudayaan Barat
manusia begitu sadar akan individualitasnya dan superioritas
tekniknya, lebih menekankan obyektivitas daripada perasaan,
dan merasa berdiri sendiri sebagai penakluk alam semesta.
Kepentingan individu terletak di atas kepentingan umum.
Manusia merupakan aktor yang mengambil bagian dalam
membentuk sejarah. Pemikirannya membuahkan sains dan
teknologi. dinamikanya yang tak pernah kendor dan aktivitas
yang penuh semangat dapat mengubah alam dan masyarakat.
Ada tiga nilai penting yang mendasari nilai Barat, yaitu martabat
manusia, kebebasan dan teknologi. Manusia diukur dari
kemampuannya, bukan dari kebijaksanaan hatinya.
3. Reaksi atas sikap Budaya Timur dan Budaya Barat
Kebudayaaan Timur bersifat kolektif, sehingga tidak membiarkan
seseorang mengurus dirinya sendiri. Sebaliknya kebudayaan
Barat bersifat individual, akibatnya timbul rasa kesepian dan
tertekan.
Menurut Alfian (1988: 36), ada tiga corak reaksi dalam
menghadapi tantangan Barat:
a. Menerima dan merangkul bulat-bulat kebudayaan Barat, dan
menganggap kebudayaan Timur tidak relevan lagi.
b. Anti kebudayaan Barat dengan menganggap kebudayaan
Barat kejam dan buas.
c. Melihat benturan secara kritis dan realistis, dan mengambil
yang baiknya
4. Pendapat-pendapat tentang Kebudayaan Nasional
Ki Hadjar Dewantara dan kelompoknya mengemukakan bahwa
Kebudayaan Nasional Indonesia adalah puncak-puncak

kebudayan daerah di Indonesia, dan didasarkan pada


kebudayaan Timur (spiritualisme, perasaan, dan kolektivisme)
yang dilengkapi dengan kebudayaan Barat (materialisme,
intelektualisme, dan individualisme).
kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan
daerah ditambah unsur-unsur kebudayaan luar yang masuk
yang positif. Formasi kebudayaan nasional dalam rangka
pembuatan pola kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan
Pancasila ialah proses timbal-balik antara yang ideal dengan
yang aktual, antara nilai-nilai, kelakuan individu, dan interaksi
sosial.

KEBUDAYAANINDONESIA
1) Budaya bangsa Indonesia berakar jauh Sebelum Masehi
melalui proses pertemuan budaya antar bangsa di dunia yang
hidup pada masa yang lampau. Kebudayaan Asli Indonesia
mendapt pengaruh dari Kebudayaan Ras Austro- Melanesoid,
dari Kebudayaan Mongoloid, Neolitik, pengatruh dari Kebudayan
Hindu, Islam, dan bahkan Kebudayaan Modern.
2) Pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha pada kebudayaan
suku bangsa di Indonesia tercermin dalam bentuk bangunan,
kesenian, dan struktur pemerintahan. Pengaruh kebudayaan
Hindu dan Budha mewarnai masyarakat di berbagai tempat di
nusantara dimana berdiri kerajaan Hindu dan Budha di
Indonesia sebelum berdirinya kerjaan-kerajaan Islam.
3) Pengaruh kebudayaan Islam pada kebudayaan suku bangsa
di Indonesia tercermin dalam bahasa, bangunan, seni
rupa/kaligrafi, kesusastraan, dan seni busana. Islam sebagai
agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia memberi
warna penting dalam kebudayaan Indonesia. Warna budaya
Islam berakulturasi dengan budaya sebelumnya karena Islam
masuk ke Indonesia secara damai melalui pendekatan kultural
dan seni budaya.

4) Kebudayaan Barat banyak mengandung nilai positif dari


aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga memuat sisi
negatif dari aspek nilai dan perilaku (ex: konsumerisme),
sehingga perlu memilah dan memilih jenis-jenis budaya yang
sesuai dengan budaya Indonesia.

KEBUDAYAANACEH
1. Keadaan Geografis
Aceh Darussalam terletak di Banda Aceh, yang merupakan kota
terbesar sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian.
Pelabuhan-pelabuhan utamanya lokasinya yang sangat strategis
serta sumber kekayaan alammya yang amat kaya seperti minyak
bumi dan gas alam, memungkinkan kawasan ini sebagai salah
satu pusat perdagangan.
2. Keadaan Demografis
Penduduk Aceh terdiri dari berbagai macam suku bangsa, yang
sampai saat ini masih dapat diidentifikasi dari ciri-ciri fisik
masyarakat di Aceh. Hal ini berkaitan dengan sejarah masa lalu
Aceh yang merupakan pusat perdagangan di Selat Malaka di
mana banyak pedagang-pedagang dari Eropa, Turki, Arab,
China, India, Persia, dan wilayah-wilayah lainnya di Nusantara
melakukan aktivitas perdagangan. Tidak jarang banyak di antara
mereka yang menetap dan berbaur satu sama lain dan
menyebut diri mereka sebagai orang Aceh.
Pedagang-pedagang China juga pernah memiliki hubungan
yang erat dengan bangsa Aceh, dibuktikan dengan kedatangan

Laksamana Cheng Ho, yang pernah singgah dan menghadiahi


Aceh dengan sebuah lonceng besar, yang sekarang dikenal
dengan nama Lonceng CakraDonya( tersimpan di Banda Aceh).
3.SistemBudaya
Dalam masyarakat Aceh, adat atau hukum adat tidak boleh
bertentangan dengan agama. Sesuatu yang diputuskan oleh
para pemimpin harus seirama dengan syariat agama dan jika
bertentangan dengan syariat agama maka hukum adat tersebut
harus dihapuskan.
Adat juga tidak terlepas dengan kebiasaan lain yang disebut
dengan reusam.Reusamidentik dengan tatanan seremonial
kegiatan ahli-ahli adat seperti upacara penyambutan lintobaro
(pengantin baru), upacara penyambutan tamu agung, dll.
Qanunyakni perundang-undangan dan adat dari badan legislatif.
Qonunmengatur tata cara kehidupan sehari-hari seperti pesta
perkawinan, busana serta kegiatan wanita lainnya.
4.SistemSosial
Dalam sistem sosial masyarakat Aceh, Meunasah(sebagai
menjadi pusat pembangunan masyarakat) dan masjid (sebagai
pusat komunikasi) merupakan simbol identitas keacehan yang
telah berkontribusi membangun pola dasar SDM masyarakat
menjadi satu kekuatan semangat yang monumental, historis,
herois dan sakral.
5.KebudayaanFisik
A. Bahasa
Menurut Asyik, bahasa Aceh berasal dari turunan rumpun
bahasa Austronesia. Bahasa Aceh asli yang mirip dengan
bahasa Campa atau Indo Cina diperkirakan ada sebelum
berkembangnya bahasa Melayu.

Tradisi bahasa tulisan ditulis dalam huruf Arab-Melayu yang


disebut bahasa Jawi atau Jawoe. Bahasa Jawi ditulis dengan
huruf Arab ejaan Melayu.
B.Sistem Organisasi Sosial

- Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan Aceh merupakan kombinasi antara budaya
Minangkabau dan Aceh, di mana bentuk kekerabatan yang
terpenting adalah keluarga inti dengan prinsip keturunan
bilateral. Adat menetap sesudah menikah pada umumnya
bersifat matrilokal. Selama masih tinggal dalam rumah mertua,
suami belum mempunyai tanggung jawab terhadap rumah
tangga dan yang bertanggung jawab adalah ayah pihak wanita.

- Lembaga Adat
Lembaga adat bersifat otonom dan independen sebagai mitra
Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/kota sesuai
dengan tingkatannya. Saat ini, kedudukan lembaga adat sudah
formal dan dasar hukumnya pun sudah diatur dalam Qanun
(Peraturan Daerah)
- Sistem Pengetahuan
Mereka memiliki sistem pengetahuan yang mencakup fauna,
flora, bagian tubuh manusia, gejala alam dan waktu.
Pengetahuan itu didapat dari dukun, orang tua adat dan
keujuren. Salah satu sistem pengetahuan yang masih
digunakan adalah tradisi menangkap ikan di laut (meupayang)
yang terdapat di kabupaten Aceh Besar.
- Sistem Teknologi
Sistem teknologinya sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai
kebudayaan Islam, sehingga seni kerajinan perhiasan yang
motif, ornamen dan desain perhiasan tradisional Aceh
merupakan terjemahan dari peradaban Islam.

- Sistem Ekonomi
Aceh memiliki potensi alam yang sangat cocok untuk pertanian,
perkebunan, sektor perikanan.
Pola tradisional tentang pengendalian sosial yang berhubungan
dengan lembaga ekonomi adalah sistem mawah(bagi hasil),
merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan ajaran Islam
dan sudah diwariskan sejak ratusan tahun yang lalu.
- Sistem Religi
Aceh dikenal dengan sebutan Serambi Mekah, maka unsurunsur kebudayaannya sangat dipengaruhi oleh kebudayaan
Islam
- Kesenian
Pada awalnya kesenian Aceh sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan Hindu, terlihat misalnya dalam gerakan TariSeudati.
Dalam perkembangannya unsur seni Islamlah yang lebih
menonjol, baik dalam syair-syairnya maupun pakaian yang
dikenakan oleh para penari. Sebagai contoh HikayatPerangSabil

KEBUDAYAANBATAK
SistemBudaya
FalsafahMasyarakat Batak memiliki falsafah yang
melambangkan sikap hidup dalam bermasyarakat yaitu yang
disebut DalihanNatolu. Pengertian Dalihan natolu adalah satuan
tungku yang terdiri dari 3 batu. Pada zamannya orang Batak
memasak dengan bahan kayu bakar, untuk menahan periuk
dipergunakan 3 batu. Keadaan ini dipakai sebagai falsafah:]
1) Marsombatuhulahula(Toba), atau Kalimbubu(Karo) atau Mora
(Mandailing); artinya seorang pria harus menghormati keluarga
pihak isterinya

2) Elekmarboruartinya harus dapat merangkul boru. Hal ini


melambangkan kedudukan seorang wanita didalam lingkungan
marganya.
3) Manatmardongantubumelambangkan hubungan dengan
saudara saudara semarga.

Anda mungkin juga menyukai