TIU
TIK
:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan penjelasan singkat tentang
patofisiologi
Menyusun tujuan dan syarat diet dan bahan makanan yang boleh
dan tidak boleh.
Menyusun menu
DIABETES MELITUS
I.
DEFINISI:
Diabetes melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin.
II. PATOFISIOLOGI:
Dimulai dari badan memerlukan energi untuk membentuk supaya sel beta dapat
berfungsi dengan baik. Energi pada manusia berasal dari bahan makanan yang
dimakan sehari-hari, terdiri dari karbohidrat (gula dan tepung-tepungan), protein (asam
amino) dan lemak (asam lemak).
1
menjadi tenaga. Bila insulin tidak aktif atau jumlahnya kurang, glukosa tidak dapat
masuk sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah, yang
artinya kadar gula dalam darah meningkat.
Dalam keadaan seperti ini badan akan menjadi lemah tidak ada sumber energi di
dalam sel. Keadaan seperti ini disebut Diabetes Melitus Tipe I atau IDDM (Insulin
Dependent Diabetes Melitus). Tipe diabetes melitus yang lain adalah Diabetes Tipe II
atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus). Tipe ini jumlah insulin
normal, tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang.
Reseptor insulin dapat diibaratkan sebagai lubang-lubang kunci pintu masuk ke dalam
sel.
Pada keadaan ini apabila insulin (anak kunci) banyak, tetapi karena lubang
kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang akan masuk sel akan sedikit, sehingga
akan kekurangan bahan bakar (glukosa) akibatnya glukosa dalam pembuluh darah
tinggi. Keadaan ini sama dengan Diabetes Melitus Tipe I.
Cepat lapar
Lemah
Gatal-gatal
Penglihatan kabur
120 mg%
AKIBAT
PANJANG
Komplikasi:
-
ginjal
jantung dll.
GLUKOSA
TINGGI
JANGKA
VII.
VIII.
IX.
PENYULUHAN (EDUKASI)
Edukasi adalah pendidikan dan latihan mengenai pengetahuan dan ketrampilan
dalam pengelolaan diabetes yang diberikan kepada setiap pasien diabetes, anggota
keluarga, kelompok masyarakat yang berisiko tinggi dan pihak-pihak perencana
kebijakan kesehatan.
Materi edukasi:
1. Pengertian diabetes.
2. Faktor-faktor yang berpengaruh pada timbulnya diabetes.
3. Pengelolaan diabetes secara umum.
4. Perencanaan makan dan latihan jasmani.
5. Obat-obat hipoglikemik.
6. Komplikasi diabetes.
7. Pencegahan dan pengenalan komplikasi akut/kronik
8. Pemeliharaan kaki.
X. PERENCANAAN MAKAN
Tujuan perencanaan makan serta penatalaksanaan diet:
1. Mempertahankan kadar glukosa darah dan lipid dalam batas-batas normal.
2. Menjamin nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan anak dan remaja, ibu hamil
dan janinnya.
3. Mencapai dan mempertahankan berat badan idaman 10 %
4. Mencegah komplikasi akut dan kronik
5. Meningkatkan kualitas hidup.
Dalam merencanakan makanan pada diabetes pertama-tama haruslah dipikirkan
apakah diet tersebut akan dipatuhi atau tidak. Sebaiknya perencanaan makan bagi
diabetes harus cocok untuk setiap pasien , berarti harus secara individual sesuai
dengan cara hidup, pola jam kerja, latar belakang budayanya, tingkat pendidikan,
pendapatan, riwayat penyakit lainnya, dll.
Dokter sanggup menentukan berapa kalori yang dibutuhkan seorang diabetes,
sedangkan dietisien
Protein
Lemak
Kolesterol
Serat
Penggunaan gula
Makan pagi
KARBOHIDRAT
Timbulnya diabetes melitus akhir-akhir ini disebabkan perubahan gaya hidup
modern yaitu sering mengkonsumsi karbohidrat sederhana (refined carbohydrate),
seperti bakeri, cakt dll. Karbohidrat sederhana akan cepat terserap ke dalam darah dan
meningkatkan kadar glukosa darah. Apabila diimbangi dengan tinggi serat minimal
30-40 g/hari toleransi glukosa akan tetap membaik, serta kadar kolesterol dan
trigliserida juga membaik. Menurut PERKENI (Perkumpulan Endokrin Indonesia)
dianjuran agar asupan serat 25 g/hari.
glikemik adalah respons glukosa darah tubuh terhadap makanan dibandingkan dengan
respons glukosa darah terahadap glukosa murni.
Nilai indeks Glikemik bahan makanan Indonesia dapat terlihat pada lampiran.
Bahan makanan untuk penderita DM dipilih yang mempunyai indeks glikemik yang
rendah.
DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR
Daftar bahan makanan penukar (BMP) adalah penggolongan bahan makanan
berdasarkan nilai gizi yang setara untuk perencanaan makan. Setiap golongan bahan
makanan mempunyai kandungan kalori, protein, lemak dan karbohidrat yang hampir sama.
Untuk mempermudah dalam penyuluhan gizi atau konsultasi gizi kepada pasien,
kebutuhan makanan sehari tidak diberikan dalam ukuran gram, namun dalam ukuran
penukar (P).
Sistem Bahan Makanan Penukar (BMP) dapat digunakan untuk:
-
Anamnesa diet
Instalasi Gizi RSCM bekerja sama dengan Pusat Diabetes & lipid Bagian Ilmu Penyakit
Dalam, RSCM/FKUI. Daftar bahan makanan penurkar ini mengelompokkan bahan
makanan menjadi 8 golongan seperti terlihat table berikut ini.
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
175
(g)
4
(g)
-
(g)
40
- Rendah lemak
50
a. Lemak sedang
75
b. Tinggi lemak
150
13
75
- Golongan A
- Golongan B
25
- Golongan C
5. Buah-buahan
6. Susu
50
50
3
-
10
12
- Tanpa lemak
75
10
- Rendah lemak
125
10
- Tinggi Lemak
7.Minyak
125
10
10
50
- Lemak jenuh
50
1. Sumber karbohidrat
2. Sumber protein hewani:
Sedang
Kerja rumah tangga
Bersepeda
Bowling
Jalan cepat
Berkebun
Berat
Aerobik
Bersepeda
Memanjat
Menari
Lari
- Kerja sedang
- Kerja berat
3. Tambahkan kalori sekitar 20-30% atau sesuai dengan tingkat kekurusan pada
keadaan sebagai berikut:
Pasien kurus
Pasien tumbuh kembang
Ada stress misalnya infeksi, hamil atau menyusui
Kurangi kalori bila gemuk sekitar 20-30% tergantung kepada tingkat
kegemukan. Tingkat kekurusan dan kegemukan dibandingkan terhadap berat
badan idaman/ideal.
: BB x 40-60 kal/hari
2. Normal : BB x 30 kal/hari
3. Gemuk : BB x 20 kal/hari
4. Obesitas : BB x 10-15 kal/hari
D. Penentuan kalori wanita DM dengan kehamilan dan menyusui.
(TB-100) x 30 + (T1) + 100, (T2) + 200, (T3)+ 300, (L) + 400.
CONTOH KASUS:
11
Seorang laki-laki umur 40 tahun berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm, bekerja
sebagai karyawan bank swasta. Hitung kebutuhan kalorinya.
Jawab:
Cara Pertama.
1. Menghitung Berat badan idaman:
160-100 X 1 kg= 60 kg.
Kategori status berat badan ideal/ idaman
2. Menghitung kebutuhan kalori dengan cara I.
Kebutuhan kalori basal = 60 X 30 kal = 1800 kalori.
Bekerja sebagai karyawan, masuk kategori bekerja sedang, maka perlu tambahan 20%,
yaitu 20% X 1800 kalori = 360 kalori.
Pasien tersebut tidak terkena penyakit infeksi, sehingga tidak perlu ada penambahan
kalori lain. Maka jumlah kalori yang dibutuhkan dalam sehari adalah 2100 kalori.
PENENTUAN STATUS GIZI
Penentuan status gizi dapat digunakan berbagai indikator, seperti IMT (indeks
Massa Tubuh), berdasarkan rumus Brocca, Relatif Body Weight (RBW)
IMT adalah BB (kg) /TB 2 (m).
a.
c.
Hitung BB Idaman
: 90-110% BB idaman
: 110-120% BB idaman
Gemuk
: >120%
Rumus Berat Badan Relatif (BBR):
BB
BBR = _____________ X 100%
TB-100
BB dalam Kg; TB dalam m
Normal
: 90-110%
12
XII.
Gizi lebih
: >110-120 %
Gemuk (Obesitas)
: >120%
Gizi buruk
:< 90%
LATIHAN JASMANI
Terutama bagi DM Tipe 2 .
Manfaat latihan jasmani:
1. Menormalkan kadar gula darah dan lipid darah
2. Meningkatkan kerja insulin
3. Membantu menurunkan berat badan
4. Meningkatkan kesegaran jasmani dan rasa percaya diri
5. Mengurangi resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Program latihan yang dianjurkan: latihan aerobik secara teratur 3-4 kali/minggu @
30 menit. Dalam melaksanan latihan aerobik diusahakan tercapai denyut nadi
maksimal 220-umur.
Jika pasien telah melaksanakan diet dan latihan jasmani teratur, namun gula darah
belum terkendali maka perlu ditambahkan obat hipoglikemik baik oral (OHO) atau
suntikan insulin.
Jenis obat hipoglikemik adalah :
a. golongan sulfonilurea
b. golongan biguanid,
c. inhibitor glukosidase alfa.
Golongan sulfonilurea diberikan pada DM tipe 2 yang tidak gemuk, golongan
biguanid pada DM gemuk dan inhibitor glukosidase alfa dengan kadar glukosa darah
2 jam sesudah makan yang tinggi. Obat OHO tidak dianjurkan pada DM dengan
gangguan hati dan ginjal.
XIII.
KEPATUHAN PASIEN
Untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien DM, perlu dilakukan pentahapan
sebagai berikut:
Kepatuhan pasien
13
Penyuluhan bertahap
Dianjurkan 2 x sebulan untuk 2 bulan pertama (datang 2 minggu setelah
kunjungan I
1 x sebulan selama 1 tahun
Dianggap memahami diet
Evaluasi kepatuhan dan pengetahuan ( catatan harian pasien, anamnesa
diet ulang, pertanyaan lisan /tertulis).
A. MACAM-MACAM DIET DIABETES MELITUS
Diet diabetes melitus terdiri dari 2 versi, yaitu: versi RSCM-FKUI Jakarta dan versi
RSUD Dr. Sutomo Surabaya. Walaupun pada prinsip dan tujuan dietnya sama untuk
keduanya.
I.
Standar DM RSCM-FKUI
Terdiri dari dari 8 macam diet, yaitu:
Macam diet
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Kalori
1100
1300
1500
1700
1900
2100
2300
2500
Protein
50
55
60
65
70
80
85
90
Lemak
30
35
40
45
50
55
65
65
Hidrat arang
160
195
225
260
300
325
350
390
Diet IV s/d V
Diet VI s/d VIII : diberikan kepada penderita kuraus, diabetes remaja (juvenile diabetes )
atau diabetes komplikasi.
Standar diet diabetes melitus dalam satuan penukar versi 1997 dapat dilihat pada lampiran.
II.
mg/hari. Kebutuhan cairan tergantung dari produksi urine. Pada keadaan anuris cairan
maksimal dapat diberikan diantara waktu HD hanya 500-750 ml/hari. Penderita
diperbolehkan minum gula dan yang manis lainnya, tetapi harus disuntik insulin.
Aturan makan 3 x makan utama dan 3 x makan kecil dengan kalori >2000 kalori/hari.
6. DIET M
15
Terdiri dari 55% kalori KH, 25% kalori protein, 20% kalori lemak, kandungan
kolesterol < 300 mg/hari. Rasio P:S = 1. Diet M diberikan pada penderita MRDM
(Malnutrition Related Diabetes Melitus) atau diabetes yang terkait malnutrisi..
7. DIET M PUASA
Diet diabetes MRDM yang berpuasa. Terdiri dari 55% kalori karbohidrat, 25% kalori
protein, 20% kalori lemak.
8. DIET G
Diet diabetes dengan gangren. Komposisi sama dengan B1 ditambah tinggi arginin,
rendah kolesterol dan tinggi serat 25 g/hari, rendah kolesterol, ekstra asam folat,
vitamin B6 dan vitamin B12.
9. DIET KV
Diet diabetes dengan penyulit kardiovaskuler seperti stroke, PJK, Infark jantung,
retinopati diabetik dengan komposisi sama dengan diet B ditambah tinggi arginin,
tinggi serat, ekstra asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12.
Komposisi 68% kalori karbohidrat, 12% kalori protein, 20% kalori lemak.
10. DIET GL
Diet diabetes bagi penderita GGK stadium III-IV yang mengalami stress
11. DIET H
Diet diabetes bagi penderita DM dengan kelainan fungsi hepar dan mempunyai
komposisi sama denga diet G atau diet B1. Komposisi terdiri dari 60% kalori
karbohidrat, 20% kalori protein, 20% kalori lemak. Jumlah energi harus di atas 2000
kalori.
Standar diet DM :
Macam diet
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
Diet DM I, II, III
Kalori
1100
1300
1500
1700
1900
2100
2300
2500
2700
2900
3100
3300
16
Diet DM IV, V
Baik Sekali
<120
<140
<7
Baik
<140
<200
7-7,9%
Sedang
<180
<240
--+
8,9%
Kurang
>180
>240
>+
>10%
17
kantin sekolah, sehingga bersama orang tua dapat memelih menu yang sesuai dengan
menghindari makanan yang harus dihindari.
Pemberian makanan disesuaikan dengan macam suntikan yang diberikan. Jika diberikan
suntikan insulin kerja pendek 3 x sehari, makanan diberikan berupa makanan utama 3 x sehari
dan makanan selingan 3 x sehari. Bila diberikan insulin kerja panjang, makanan utama
diberikan 4 x sehari dengan jumlah yang sama, dan makanan selingan 2 x sehari.
Pada diabetes anak perlu pengkajian yang berkesinambungan karena kegiatan anak
cenderung berubah-rubah dalam hal kegiatan yang berubah-rubah, olahraga, kebutuhan untuk
pertumbuhan. Penggunaan daftar bahan makanan penukar untuk mempermudah dalam
merencanakan menu anak. Untuk itu telah disusun standar diet anak dalam satuan penukar
versi tahun 1997 (Lihat pada lampiran berikut.)
1. Energi
Asupan energi diatur untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal, serta
mengendalikan kadar gula darah agar tetap normal. Kebutuhan energi ibu hamil sudah
diperhitungkan pertumbuhan janin dan semua kebutuhan metabolic. Kebutuhan energi
adalah 35 kal/kg BBI, kecuali pada kasus kegemukan harus diperhitungkan kalori yang
sedikit rendah. Penambahan kalori sesuai trimester kehamilan, yaitu TM I ditambah 100150 kal/hari, TM II ditambah 200-300 kal/hari, TM III ditambah 300 kal/hari (Barushek,
1994; Muhilal. 1993).
2. Karbohidrat .
Komposisi dalam hidangan sehari-hari adalah 60-70 % total kalori. Sebagian besar
karbohidrat kompleks sisanya karbohidrat sederhana seperti buah dan susu. Untuk
penderita yang mendapat insulin, maka malam diberikan snack malam yang mengandung
karbohidrat berasal dari protein dan karbohidrat, contoh: roti isi daging/ayam/susu.
3. Protein
Kebutuhan protein selama hamil yaitu 1-1,5 g/kg BB atau 10-15% total energi.
Fungsi utama protein ibu hamil adalah:
a. Memperbesar dan menguatkan uterus, kelenjar susu dan jaringan lain.
b. Mendukung pada saat kehamilan.
c. Mempersiapkan masa menyusui 0-6 bulan
Penambahan protein diberikan berupa 1-2 gelas susu rendah lemak atau 1 atau 2 penukar
daging dengan menyumbang 10 gr/hari.
4. Lemak
Kebutuhan lemak
makanan mengandung asam lemak jenuh berlebihan, tingkatkan sumber asam lemak tak
jenuh baik tunggal maupun asam lemak tak jenuh ganda. Cadangan lemak untuk persiapan
produksi ASI.
5. Vitamin
Selama kehamilan perlu penambahan vitamin untuk disalurkan kepada bayinya
melalui plasenta.
Tabel. Kebutuhan Vitamin Selama Hamil
Vitamin
Vitamin A (RE)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin B2 (mg)
Niacin (mg)
Vitamin B12 (mg)
KEBUTUHAN VITAMIN
TIDAK HAMIL
HAMIL
500
+200
1,0
+0,2
1,0
+0,2
1,0
+1,0
1,0
+0,3
19
+150
+10
KEBUTUHAN M NINERAL
TIDAK HAMIL
HAMIL
Kalsium (mg)
500
+400
Fosfor (mg)
450
+200
Magenesium (mg)
250
+30
Zat Besi (fe) (mg)
26
+30
Seng ( mg)
15
+5
Iodium (ug)
150
+25
Selenium (ug)
50
+15
Sumber: SK MenKes No.332/Menkes/SK/IV/1994
Daftar Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan (orang perhari)
7. Serat
Kebutuhan serat sehari rata-rata adalah 25-35 gr/hari, diutamakan serat larut air
yang terdapat dalam wortel, kacang-kacangan, kentang, jagung, gandum, bayam, buncis
dan buah-buahan yang dimakan dengan kulit seperti apel. Imbangi konsumsi serat dengan
jumlah cairan yang cukup, agar tidak menjadikan konstipasi.
8. Natrium
Ibu hamil sering terjadi hipertensi, sehingga perlu pembatasan asupan natrium
dalam makanan sehari-hari. Anjuran sama dengan keadaan tidak hamil yaitu 3000 mg/hari
atau 5-6 gram (1 sdt) dalam pemasakan. Hindari bahan makanan yang diawetkan.
IV. PENYULUHAN GIZI
1. Makan dengan macam makanan menu seimbang agar saling melengkapi.
2. Pengaturan waktu makan harus tepat waktu untuk menghindari terjadi hipoglikemia,
terutama pada TM I karena terjadi mual dan muntah.
3. Makanan selingan baik diberikan berupa buah dan susu. Jika mendapat insulin perlu
diberikan makanan selingan tengah malam yaitu pukul 22.00.
4. Kegiatan olahraga sesudah makan, seperti jalan kaki untuk mengendalikan kadar gula
darah.
20
CONTOH KASUS
Seorang ibu rumah tangga berobat jalan ke poli gizi untuk mendapatkan konsultasi gizi.
Umur ibu 35 tahun, saat ini hamil 8 minggu dan baru diketahui bahwa dia menderita DM. TB : 155
cm. BB saat ini : 55 kg. Berat badan sebelum hamil 51 kg. Hasil pemeriksaan glukosa darah
puasa : 160 mg/dl, 2 jam PP: 205 mg/dl. Dokter belum memberikan insulin, tetapi hanya dengan
diet dan olahraga saja.
Pemecahan kasus:
BBI
= (TB-100) x 1 kg X 90%
= (155,5-100) x 90% = 50 kg
Kalori basal
= 50 x 25 kalori
= 1250 kalori
= 250 kalori
_____________________+
= 1500 kalori
= 150 kalori
______________________+
= 1650 kalori
Roti tawar
Selai diabetes mellitus
Telur ayam rebus
Margarin
Tomat dan slada
10.00
Mangga
Susu
Siang
Nasi putih
Semur hati sapi + tahu
Tumis kangkung
Lalap ketimun + slada
Buah Jeruk
16.00
Es buah
Malam
Nasi putih
21
Makanan pokok:
o Nasi setiap hari: 3x /hari; 6 sdm @120 gr
o Roti 3-7x /minggu @30 gr
Lauk hewani:
o Ayam, Telur, Ikan, 3-7x /minggu; 1 ptg sedang @50 gr
Lauk nabati:
o Tahu dan Tempe 3-7x /minggu; 1 ptg sedang @25 gr
Sayuran:
o Semua sayuran
Buah:
o Pepaya 4x /minggu; 1 ptg @100 gr
o Melon 2x /minggu; 1 ptg @100 gr
o Pear 2x /minggu; 1 ptg @100 gr
22
Identitas pasien
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Alamat
Tanggal Masuk
Tanggal Kasus
No. RM
Lantai/Bangsal/Ruang
Diagnosa Medis
: Ny. M
: Perempuan
: 67 Tahun
: IRT
: SD
: Islam
: Yogyakarta
: 04 Mei 2013
: 06 Mei 2013
: 00.98.44.55
: 1/Bugenvil 4/2
: DM2, CHF, Celulitis
Data Subyektif
a Keluhan utama
Demam sejak 1 HSMRS
b Riwayat penyakit sekarang
Os adalah penderita DM. terdiagnosa sejak 14 th yang lalu,
control rutin di poli endokrin dengan GD rerata < 200 terakhir dengan
novomix 4-4-4.
6 BSMRS Os mengeluh bengkak di kaki kanan. Nyeri (-), hangat
(+), demam (-), sesak (+), memberat saat aktifitas. Os nyaman tidur dengan
2 bantal. Riwayat terbangun malam hari karena sesak (-), 1 HSMRS Os
mengeluh demam, kaki bertambah bengkak nyeri, HSMRS keluhan sesak
c
d
e
memberat.
Riwayat penyakit dahulu
DM (+)
HT (+)
Dislipidemia (+)
Obes (+)
Menopause (+)
FHC (-)
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga
Riwayat kebiasaan makan
Ny. M biasa makan 3 kali sehari dengan 1-2 kali selingan
Ny. M tidak mempunyai alergi terhadap makan dan tidak memiliki
pantangan makanan
Kebiasaan makan :
Makanan pokok : nasi setiap hari 3x/hr 6 sdm @120 gr, roti 37x/mgg @80 gr
23
Data obyektif
1 Antropometri
Tabel III. 1 Data Antropometri tanggal 6 Mei 2013
LLA
TB
30
163 cm
Sumber : Data Primer Mei 2013
Kesimpulan dan pembahasan
Pengukuran Sebenarnya
Deviasi Standar=
100
Nilai Standar
Biokimia
Tabel III. 2 Data Laboratorium Tanggal 4 Mei 2013
Pemeriksaan
Hemoglobin
AL
AE
AT
S
L
H
E
B
MCV
MCH
4 Mei 2013
Normal
Hasil
12-14
10,2
4,8-10,8
27,3
4,7-6,1
3,53
130-400
167
50-70
80,3
20-40
17
40-48
14,7
2-4
0,1
0-1
0,6
79-99
77
27-31
39
Satuan
Gr/dl
Ribu/mm3
Jt/mm3
Ribu/mcl
%
%
%
%
%
FI
Pg
24
Keterangan
Rendah
Tinggi
Rendah
Normal
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Normal
Rendah
Tinggi
BUN
mg/dl
Creat
mg/dl
GDS
mg/dl
Urat
mg/dl
Natrium
mmol/l
Kalium
mmol/l
Cl
mmol/l
SGOT
U/l
SGPT
U/l
GDP
mg/dl
Kol. Total
mg/dl
HDL
mg/dl
LDL
mg/dl
TG
mg/dl
Sumber : Rekam Medik 4 Mei 2013
6-20
0,6-1,3
80-140
3,4-7
136-145
3,4-5,4
98-107
<37
<42
<126
<200
35-55
<130
3,5-5
32
3,2
264
5,2
136
3,1
103
32
29
264
49
186
-
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Rendah
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Normal
Tinggi
-
Vital Sign
Hasil Ukur
Tekanan Darah
150/70
Nadi
88
Respirasi
24
Suhu
36,5
Sumber : Rekam Medik 6 Mei 2013
Batas Normal
120/80
60-100
20-30
36-37
Satuan
mmHg
x/menit
x/menit
C
Keterangan
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Kepala/abdomen/extremitas dll :
Kep
: CA (-) SI (-)
Leher
: JVP 5+4
Thx
: 461-2 murni reg
Bising (-), kardiomegali (+)
Abd
: DD/DP
4
Anemnesis Gizi
Anamnesis dilakukan pada tanggal 6 Mei 2013, hasil anamnesis berupa
recall asupan makanan pasien pada tanggal 5 Mei 2013
Tabel III. 4 Data Hasil Recall 24 jam
Tanggal
Asal
Energy
5 Mei 2013 Mak. RS
1325
Total
1325
Standar Diet RS
1615,68
% Asupan
82 %
Sumber : Data Primer Terolah Mei 2013
5
Diagnosis medis
DM2, CHF dan Celulitis
25
Protein
37,9
37,9
56,34
67%
Lemak
6,06
6,06
53,77
11,27
KH
275,2
275,2
236,51
116
Pengobatan
Tabel III. 5 Terapi Pengobatan
Pengobatan
Dosis
Injeksi ceftazidin
2 gr/8 jam
Metronidazoln
500 ml/8 jam
Inj. Lasix
Aspilet
1x80 gr
Valsartan
2x80 gr
Simvastatin
1x10 gr
Spinoroklaton
3x50 gr
Herbesser CD
Sumber : Rekam Medik 6 Mei 2013
Fungsi
Antibiotic
-
LLA=
LLA Pengukuran 30
=
=98 (Status Gizi Baik )
LLA Standar
30,5
TB = 163 cm
BBI = TB 100
= 163 100
= 63 kg
Biokimia
Data Laboratorium Pasien tanggal 4 Mei 2013
Pemeriksaan
Hemoglobin
AL
AE
AT
S
L
H
E
B
MCV
MCH
BUN
Creat
GDS
Urat
Natrium
Kalium
4 Mei 2013
Normal
Hasil
12-14
10,2
4,8-10,8
27,3
4,7-6,1
3,53
130-400
167
50-70
80,3
20-40
17
40-48
14,7
2-4
0,1
0-1
0,6
79-99
77
27-31
39
6-20
32
0,6-1,3
3,2
80-140
264
3,4-7
5,2
136-145
136
3,4-5,4
3,1
Satuan
gr/dl
ribu/mm3
jt/mm3
ribu/mcl
%
%
%
%
%
FI
Pg
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mmol/I
mmol/I
26
Keterangan
Rendah
Tinggi
Rendah
Normal
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Normal
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
Rendah
Cl
mmol/I
SGOT
U/I
SGPT
U/I
GDP
mg/dl
Kol Total
mg/dl
HDL
mg/dl
LDL
mg/dl
TG
mg/dl
A1b
g/dl
3 Klinik dan Fisik
Tabel pemeriksaan klinis
Vital Sign
Tekanan Darah
Nadi
Respirasi
Suhu
98-107
<37
<42
<126
<200
35-55
<130
40-155
3,5-5
Hasil Ukur
150/70
88
24
36,5
103
32
29
264
49
186
110
-
Batas Normal
120/80
60-100
20-30
36-37
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Normal
Tinggi
Normal
-
Satuan
mmHg
x/menit
x/menit
o
C
Keterangan
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Kepala/abdomen//extremitas dll :
Kepala
: CA (-) SI(-)
Leher
: JVP 5+4
Thx
: 461-2 murni reg
Bising (-), Kardiomegali (+)
Abdomen : DD/DP
4
Dietery History
Ny. M biasa makan 3 kali sehari dengan 1-2 kali selingan
Ny. M tidak mempunyai alergi terhadap makanan dan tidak memiliki
pantangan makanan
Kebiasaan makan :
Makan pokok
7x/minggu @80 gr
Lauk hewani
: ayam, telur, ikan 3-7x/minggu 1 ptg sdg
@50 gr
Lauk nabati
Sayutan
Buah
Tanggal
Asal
Energi
27
Protein
Lemak
KH
6,06
275,2
6,06
275,2
53,77
236,51
11,27
116
dimana pasien
mengalami sesak nafas sejak masuk RS, sehingga pasien hanya dapat
menghabiskan makanan sedikit.
5
Klien History
Nama
: Ny. M
JK
: Perempuan
Umur
: 67 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan
: SD
RPD
: DM (+)
HT (+)
Dislipidemia (+)
Obes (+)
Menopause (+)
FHC (+)
RPS
: Os adalah penderita DM terdiagnosis sejak 14 th yang lalu,
control rutin di poli endokrin dengan GD rata-rata <200, terakhir dengan
novomix 4-4-4.
6 BSMRS Os mengeluh bengkak di kaki kanan. Nyeri (-), hangat (-), demam
(-), sesak (+), memberat saat aktivitas. Os nyaman tidur dengan 2 bantal.
Riwayat terbangun malam hari karena sesak (-). 1 HSMRS Os mengeluh
demam, kaki bertambah bengkak nyeri. HSMRS keluhan sesak berat.
B Diagnosis
1 Diagnosis Medik
DM2, CHF, Celulitis
2
Diagnosis Gizi
N.I.2.1. Asupan makan tidak adekuat berkaitan dengan gangguan patologi,
yaitu sesak nafas ditandai dengan hasil recall kurang dari standar
rumah sakit.
N.I.5.4. Penurunan kebutuhan zat gizi spesifik, yaitu kolesterol yang berkaitan
dengan pola makan yang salah yang ditandai dengan kadar
Kolesterol Total 264 mg/dl dan LDL 186 mg/dl.
N.C.2.2. Perubahan nilai lab berkaitan dengan penyakit DM ditandai dengan
GDS 264 mg/dl.
28
C Intervensi Gizi
1 Planning
Terapi Diet
: DM 2100 kalori R.Chol dan RG III
*Ket : Pemberian secara bertahap, dimulai dari Diet DM 1700
kalori
Bentuk Makanan : Tim
Cara Pemberian : Oral
Siklus Makan
:
Tujuan Diet
1 Membantu menurunkan kadar glukosa darah supaya mendekati normal
2 Membantu meningkatkan asupan gizi untuk mempertahankan status gizi
3
normal
Mencapai dan mempertahankan kadar LDL dan kolesterol normal
Prinsip Diet
1 Energi sesuai dengan kebutuhan
2 Protein cukup, yaitu 15% dari total kebutuhan
3 Lemak rendah, yaitu 20 % dari total kebutuhan
1) KH 65 % dari total kebutuhan
Syarat Diet
Energi 2080,34 kkal
Protein 78,01 gr
Lemak 46,23 gr
Karbohidrat 338,06 gr
serat 25 gr/1000 kalori
Perhitungan
BEE
TEE
KH
Protein
Lemak
= 65 % x TEE/hari
= 65 % x 2080,34 : 4
= 338,06 gr
= 15 % x TEE/hari
= 15 % x 2080,34 : 4
= 78,01 gr
= 20 % x TEE/hari
= 20 % x 2080,34 : 9
= 46,23 gr
29
Implementasi Gizi
Standar Diet RS
Kebutuhan/Planning
% Standar Kebutuhan
Kategori
Energi (kal)
1501,2
1575
95
Sedang
Protein (g)
48,1
59
81,5
Sedang
Lemak (g)
40,1
35
114
Baik
KH (g)
284,3
255
111
Baik
PROSEDUR PRAKTEK.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
30
DAFTAR PUSTAKA
1
FKUI. Indeks Glikemik Berbagai Makanan Indonesia. Pusat Diabetes dan Lipid
RSCM/FKUI dan Instalasi Gizi RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo. 2003
Rukman Yusuf. Diabetes Melitus pada Anak dan Remaja dalam Hidup sehat dengan
Diabetes Melitus. Pusat Diabetes dan Lipid RS. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. 1993.
Stump Sylvia Escott. Nutrition Diagnosis Related Care. Lea & Febriger, Third ed. 1992.
31