: a.
b.
c.
Mataram;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Karumkit RS Tk IV Wira
Bhakti Mataram.
Mengingat
: 1.
2.
Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/Menkes/Per/III/2012 tentang
3.
Menetapka
n
KESATU
KEDUA
PEMBERLAKUAN
KEBIJAKAN
HAK
DAN
KETIGA
Keputusan ini.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Karumkit ini, maka apabila terdapat
Ditetapkan
: Di Mataram
LAMPIRAN
NOMOR
TANGGAL
TENTANG
1. PENDAHULUAN
Setiap pasien mempunyai budaya, psikososial dan nilai spiritual masing-masing serta
hak-hak dasar atas kebebasan berekspresi. RS Tk IV Wira Bhakti Mataram menyadari
kebutuhan untuk melindungi hak-hak dasar tersebut dengan kepekaan dan rasa hormat
untuk menjaga martabat pasien.
2. TUJUAN
Untuk menetapkan hak-hak dan kewajiban pasien dan menetapkan kebijakan-kebijakan
yang bertanggung jawab sebagai bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan pasien.
Dengan demikian rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang sesuai dan tepat, dan
memelihara fasilitas pelayanan kesehatan agar layak dan aman digunakan sesuai
dengan kebutuhan pasien.
3. RUANG LINGKUP
Kebijakan ini berlaku untuk semua staf, termasuk dokter yang memberikan pelayanan
atau berinteraksi dengan pasien di RS Tk IV Wira Bhakti Mataram.
4. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
4.1 Karumkit bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan dari kebijakan ini.
Karumkit didukung oleh peran-peran / posisi di bawah ini dalam menerapkan,
mengevaluasi dan mengkaji kebijakan ini. Karumkit mendelegasikan tanggung
jawabnya untuk pelaksanaan, pengawasan dan kepatuhan kepada Kepala Komite
Medis
4.2 Kepala Komite Medis bertanggung jawab untuk memastikan penerapan dan
keseuaian kebijakan ini.
4.3 Manager dan Kepala Unit/Koordinator bertanggung jawab untuk memfasilitasi
penerapan kebijakan tersebut dan memastikan semua staf telah diinformasikan serta
tertaltih untuk menerapkan kebijakan ini, memantau kesesuaiannya dan mengambil
tindakan yang sesuai untuk hal yang tidak sesuai.
4.4 Seluruh staf yang bekerja di RS Tk IV Wira Bhakti Mataram harus menguasai dan
patuh pada kebijakan ini.
4.5 Dokter berkewajiban untuk memahami dan menerapkan kebijakan ini
5. HAK - HAK PASIEN
Berdasarkan UU No. 44 Th. 2009 Pasal 32, setiap pasien mempunyai hak:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit;
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
4.
dianut
Pasien memiliki hak untuk dirawat dengan penuh perhatian, rasa hormat dan kasih
5.
6.
7.
8.
9.
disalah gunakan/hilang
Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, Isi/informasi medis
dalam rekam medis/file pasien adalah milik pasien dan berkas rekam medis/file
pasien adalah milik rumah sakit. Bila diperlukan, pasien bisa mendapatkan
resume/ringkasan catatan medis pasien pada waktu yang telah ditetapkan rumah
10.
11.
12.
diperkenankan merahasiakannya.
Menerima pengobatan di Iingkungan yang aman dan terjamin
Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap pencurian atau kehilangan,
ancaman dan penganiayaan (dari kata-kata hingga serangan fisik), namun karena
rumah sakit adalah public area, maka pasien tidak diperkenankan untuk membawa
13.
barang berharga dan bertanggung jawab untuk menjaga barang berharga tersebut.
Apabila pasien tidak mampu untuk melindungi barang berharganya karena sesuatu
dan lain hal serta tidak ada keluarga yang mendampingi, maka RS akan mengambil
tanggung jawab untuk beberapa barang milik pribadi pasien yang dibawa ke rumah
14.
sakit.
Pasien berhak mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan
15.
dari
manula, dan berisiko, akan memperoleh perlindungan sesuai dengan tindakan dan
16.
17.
18.
Pasien mempunyai hak untuk mengenal nama dan keahlian dokter yang akan
19.
merawat
Mengetahui nama-nama, posisi dan peran dari staf rumah sakit yang
20.
21.
22.
23.
yang tepat
Menerima informasi mengenai pengobatan yang diperlukan dirumah setelah pasien
24.
diperbolehkan pulang
Pasien berhak untuk mendapat informasi mengenai pemindahan/ rujukan ke fasilitas
atau rumah sakit lain yang ditunjang dengan penjelasan beserta alternatif
25.
26.
pemindahan
Pasien berhak untuk berpartisipasi dalam setiap keputusan atas pengobatan dirinya
Pasien dan keluarga pasien memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses
perawatan dan berpartisipasi dalam membuat keputusan perawatan dan kepulangan
27.
28.
solusinya.
Pasien berhak mendapatkan informasi yang mennadai dalam bahasa yang dapat
dimengerti oleh pasien dan pasien berhak memberikan persetujuan (Informed
Consent) atau ijin atas tindakan atau operasi dan pengobatan yang akan diberikan
29.
kepada pasien.
Pasien memiliki hak untuk bertanya
30.
perawatannya.
Menunjuk seseorang/wali yang akan mewakili pasien atas semua keputusan
atau secara medis tidak mampu menentukan sendiri atas keputusan pengobatan
pasien
b. Memberitahu dokter yang menangani, apabila pasien di dalam keadaan kritis dan
atau tidak sadarkan diri, bahwa pasien tidak memerlukan pengobatan yang dapat
memperpanjang masa kehidupannya (do not resuscitate). Penunjukan wali
tersebut diatas harus diinformasikan terlebih dahulu kepada pihak rumah sakit
pada saat pasien mulai menjalani perawatan.
c. Sampai kepada batas hukum yang berlaku, pasien berhak untuk menolak
pengobatan atau menyudahi perawatan, berlawanan dengan nasehat dokter dan
menolak tindakan resusitasi/terapi untuk mempertahankan kehidupan (do not
resuscitate) dan diberitahu bahwa keputusan tersebut bisa membawa dampak
kepada kesehatan pasien. Jika pasien memutuskan untuk tetap pada
keputusannya, maka harus menerima semua tanggung jawab atas konsekuensi
medis yang berasal dari keputusan pasien tersebut.
d. Pasien berhak untuk memilih dokter dan meminta second opinion (pendapat dari
dokter ahli lain) sesuai kebijakan rumah sakit.
e. Pasien berhak menentuKan rumah sakit mana untuk merawatnya.
f. Bila pasien memiliki keterbatasan dalam komunikasi /bahasa maka dapat
memberitahu pihak rumah sakit untuk didampingi penterjemah/translator
g. Pasien juga bisa mengemukakan keinginannya untuk mendonorkan organ
tubuhnya. Rumah sakit akan membantu pasien menghubungi bank donor organ
tubuh yang resmi untuk memfasilitasi keinginan pasien
31.
a.
b.
c.
Pasien berhak untuk didengar & memiliki sarana untuk menyampaikan saran &
keluhan atas pelayanan dan pengobatan Pasien
d.
Pasien dan keluarga pasien berhak untuk menyampaikan saran, pujian, keluhan,
konflik, dan perbedaan pendapat tentang perawatan pasien tanpa khawatir akan
pelayanan dan pengobatan yang akan pasien terima dan mendapat respon dari
rumah sakit.
e.
Keluhan bisa disampaikan secara tertulis dengan mengisi formulir Kritik & Saran
(Customer Feedback Form) yang disediakan oleh rumah sakit atau menyampaikan
langsung kepada Public Relation RS Tk IV Wira Bhakti Mataram
6. KEWAJIBAN PASIEN
6.1Menghormati dan mengerti orang lain
1. Mengikuti peraturan-peraturan yang ditetapkan rumah sakit sebagai pasien dan
pengunjung
2. Memperlakukan staf rumah sakit, pasien lainnya, dan pengunjung, dengan sopan
dan hormat
3. Menghormati privasi pasien lainnya
4. Bila membuat perjanjian, datang sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Jika
pasien tidak bisa hadir sesuai perjanjian, silakan memberitahukan pihak rumah
sakit sebelumnya
5. Pasien bertanggungjawab atas keamanan barang-barang berharga dan barangbarang pribadi pasien selama berada di rumah sakit
6. Memperlakukan properti dan fasilitas rumah sakit dengan hati hati dan penuh
tanggung jawab
7. Menginformasikan ke perawat jika pasien akan menerima kunjungan religius dan
diperbolehkan menjalankan ibadah di tempat rawat inap sepanjang tidak
mengganggu pasien/ orang lain.
6.2 Menyelesaikan semua tanggungjawab keuangan Pasien
1.
Menyelesaikan semua biaya rumah sakit pada waktunya sesuai dengan pelayanan
dan
2.
dimengerti
6.3 Memberikan informasi yang diperlukan untuk pengobatan Pasien
1.
Memberikan informasi yang lengkap dan akurat atas kesehatan pasien, termasuk
kondisi terkini, riwayat penyakit, riwayat opname, obat-obatan yang digunakan,
allergi yang diderita dan segala informasi mengenai kesehatan pasien yang patut
untuk diketahui oleh dokter dan pihak rumah sakit
2.
Memberikan data pribadi pasien secara lengkap dan akurat, seperti nama lengkap,
tanggal lahir, alamat, nomor kontak. Patuh dengan proses Identifikasi pasien yang
diterapkan rumah sakit demi keamanan dan keselamatan pasien
3.
Bertanya bila pasien tidak mengerti diagnosa atau rencana pengobatan yang akan
pasien jalani. Pasien dan keluarga pasien bertanggung jawab untuk memberitahu
pihak rumah sakit apabila pasien tidak mengerti prosedur yang akan dijalankan
4.
5.
2.
7.