Anda di halaman 1dari 10

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT IV WIRA BHAKTI MATARAM


NO :
TENTANG
KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
RS Tk IV WIRA BHAKTI MATARAM
Menimbang

: a.

bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Tk IV Wira


Bhakti Mataram, maka diperlukan pengelolaan Hak Dan Kewajiban

b.

Pasien rumah sakit yang bermutu tinggi;


bahwa agar pengelolaan Hak Dan Kewajiban Pasien di RS Tk IV Wira
Bhakti Mataram dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya panduan
Karumkit RS Tk IV Wira Bhakti Mataram sebagai landasan bagi
penyelenggaraan Hak Dan Kewajiban Pasien di RS Tk IV Wira Bhakti

c.

Mataram;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Karumkit RS Tk IV Wira
Bhakti Mataram.

Mengingat

: 1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang

2.

Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/Menkes/Per/III/2012 tentang

3.

Akreditasi Rumah Sakit


Keputusan Karumkit RS Tk IV Wira Bhakti Mataram tentang Struktur
Organisasi RS Tk IV Wira Bhakti Mataram.
MEMUTUSKAN

Menetapka
n
KESATU

PERATURAN KARUMKIT RS Tk IV WIRA BHAKTI MATARAM


TENTANG

KEDUA

PEMBERLAKUAN

KEBIJAKAN

HAK

DAN

KEWAJIBAN RS Tk IV WIRA BHAKTI MATARAM


Memberlakukan Kebijakan Hak Dan Kewajiban Pasien RS Tk IV
Wira Bhakti Mataram sebagaimana tercantum dalam Lampiran

KETIGA

Keputusan ini.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Karumkit ini, maka apabila terdapat

peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Karumkit ini maka


KEEMPAT

peraturan-peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.


Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan

dalam Peraturan Karumkit ini maka akan diadakan perubahan dan


perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan

: Di Mataram

Pada tanggal : ............... 2015


KEPALA RS Tk IV WIRA BHAKTI MATARAM

dr. IGN Gede Kartika, Sp.An.


Mayor (Ckm) NRP 11980019091071

LAMPIRAN

: PERATURAN KARUMKIT RS Tk IV WIRA BHAKTI MATARAM

NOMOR

TANGGAL

TENTANG

: KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

1. PENDAHULUAN

Setiap pasien mempunyai budaya, psikososial dan nilai spiritual masing-masing serta
hak-hak dasar atas kebebasan berekspresi. RS Tk IV Wira Bhakti Mataram menyadari
kebutuhan untuk melindungi hak-hak dasar tersebut dengan kepekaan dan rasa hormat
untuk menjaga martabat pasien.
2. TUJUAN
Untuk menetapkan hak-hak dan kewajiban pasien dan menetapkan kebijakan-kebijakan
yang bertanggung jawab sebagai bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan pasien.
Dengan demikian rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang sesuai dan tepat, dan
memelihara fasilitas pelayanan kesehatan agar layak dan aman digunakan sesuai
dengan kebutuhan pasien.
3. RUANG LINGKUP
Kebijakan ini berlaku untuk semua staf, termasuk dokter yang memberikan pelayanan
atau berinteraksi dengan pasien di RS Tk IV Wira Bhakti Mataram.
4. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
4.1 Karumkit bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan dari kebijakan ini.
Karumkit didukung oleh peran-peran / posisi di bawah ini dalam menerapkan,
mengevaluasi dan mengkaji kebijakan ini. Karumkit mendelegasikan tanggung
jawabnya untuk pelaksanaan, pengawasan dan kepatuhan kepada Kepala Komite
Medis
4.2 Kepala Komite Medis bertanggung jawab untuk memastikan penerapan dan
keseuaian kebijakan ini.
4.3 Manager dan Kepala Unit/Koordinator bertanggung jawab untuk memfasilitasi
penerapan kebijakan tersebut dan memastikan semua staf telah diinformasikan serta
tertaltih untuk menerapkan kebijakan ini, memantau kesesuaiannya dan mengambil
tindakan yang sesuai untuk hal yang tidak sesuai.
4.4 Seluruh staf yang bekerja di RS Tk IV Wira Bhakti Mataram harus menguasai dan
patuh pada kebijakan ini.
4.5 Dokter berkewajiban untuk memahami dan menerapkan kebijakan ini
5. HAK - HAK PASIEN
Berdasarkan UU No. 44 Th. 2009 Pasal 32, setiap pasien mempunyai hak:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit;
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;

3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi;


4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional
5. Memperoleh layanan efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi;
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang ditetapkan;
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya;
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan;
11. Memberikan persetujuan atau menolak atau tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya;
14. Memperoleh kemananan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit
15. Mengajukan usul saran, saran, perbaikan atas perlakukan Rumah Sakit terhadap
dirinya;
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;
17. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana; dan
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
Dalam mengimplementasi hak-hak tersebut RS Tk IV Wira Bhakti Mataram memandu
dan mendukung hak pasien sebagai berikut:
1.
2.

Diperlakukan dengan hormat dan penuh martabat


Pasien berhak untuk menerima pengobatan berkualitas tinggi, aman tanpa
diskriminasi: tanpa melihat perbedaan ras, umur, jenis kelamin, kewarganegaraan,

kedudukan sosial, ataupun ketidak-mampuan fisik, serta bebas dari segala


3.

keterikatan/batasan yang tidak diperlukan secara medis


Pasien mempunyai hak untuk mendapatkan bimbingan rohani/agama /spiritual yang

4.

dianut
Pasien memiliki hak untuk dirawat dengan penuh perhatian, rasa hormat dan kasih

5.

pada akhir kehidupan


Menerima pelayanan gawat darurat jika pasien memerlukannya, termasuk

6.

memperoleh bantuan hidup dasar (resusitasi)


Mendapatkan informasi mengenai hak-hak dan tanggung jawab dengan cara dan

7.
8.

bahasa yang dimengerti oleh pasien


Berhak atas privasi dan rahasia pribadi
Selama pasien berada di rumah sakit pasien berhak mendapatkan privasi,
perlindungan kerahasiaan atas informasi/data kesehatan pasien, dan dijaga agar tidak

9.

disalah gunakan/hilang
Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, Isi/informasi medis
dalam rekam medis/file pasien adalah milik pasien dan berkas rekam medis/file
pasien adalah milik rumah sakit. Bila diperlukan, pasien bisa mendapatkan
resume/ringkasan catatan medis pasien pada waktu yang telah ditetapkan rumah

10.

sakit dan sesuai dengan batasan peraturan hukum di Indonesia.


Pasien memiliki hak untuk dirahasiakan bahwa sedang dirawat di rumah sakit
kecuali kepada pihak tertentu yang secara hukum rumah sakit dan atau dokter tidak

11.
12.

diperkenankan merahasiakannya.
Menerima pengobatan di Iingkungan yang aman dan terjamin
Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap pencurian atau kehilangan,
ancaman dan penganiayaan (dari kata-kata hingga serangan fisik), namun karena
rumah sakit adalah public area, maka pasien tidak diperkenankan untuk membawa

13.

barang berharga dan bertanggung jawab untuk menjaga barang berharga tersebut.
Apabila pasien tidak mampu untuk melindungi barang berharganya karena sesuatu
dan lain hal serta tidak ada keluarga yang mendampingi, maka RS akan mengambil
tanggung jawab untuk beberapa barang milik pribadi pasien yang dibawa ke rumah

14.

sakit.
Pasien berhak mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan

15.

pengobatan yang diberikan kepadanya


Bila pasien memerlukan perhatian khusus, seperti anak-anak, menderita cacat,

dari

manula, dan berisiko, akan memperoleh perlindungan sesuai dengan tindakan dan
16.

layanan yang diperlukan


Pasien memiliki hak untuk dilindungi oleh Rumah Sakit dengan menyediakan

17.

pengawasan pemanenan (donor) dan transplantasi organ dan jaringan


Mengenal nama-nama orang yang melayani pasien

18.

Pasien mempunyai hak untuk mengenal nama dan keahlian dokter yang akan

19.

merawat
Mengetahui nama-nama, posisi dan peran dari staf rumah sakit yang

20.
21.

berpartisipasidalam pengobatan pasien.


Pasien berhak untuk diberikan informasi mengenai pelayanan dan pengobatannya
Menerima informasi yang lengkap dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti
oleh pasien mengenai kondisi kesehatan, diagnosa penyakit dan rencana perawatan

22.

dan pengobatan pasien


Memiliki hak untuk mendapatkan pengkajian/penilaian nyeri dan pengelolaan nyeri

23.

yang tepat
Menerima informasi mengenai pengobatan yang diperlukan dirumah setelah pasien

24.

diperbolehkan pulang
Pasien berhak untuk mendapat informasi mengenai pemindahan/ rujukan ke fasilitas
atau rumah sakit lain yang ditunjang dengan penjelasan beserta alternatif

25.
26.

pemindahan
Pasien berhak untuk berpartisipasi dalam setiap keputusan atas pengobatan dirinya
Pasien dan keluarga pasien memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses
perawatan dan berpartisipasi dalam membuat keputusan perawatan dan kepulangan

27.

pasien sejauh pasien ingin berpartisipasi


Apabila keluarga pasien mengalami dilema dalam mengambil keputusan terkait
pengobatan dan tindakan, keluarga atau pasien dapat menginformasikan kepada
pihak RS (Dokter, Perawat, CR dan staff lainnya) dan bila diperlukan pihak RS
(dalam hal ini Customer Relation) akan memfasilitasi untuk mengatasi dilema. Bila
diperlukan pihak Manajemen (Manajer Medis dan/atau Customer Relation) juga
dapat mengadakan pertemuan antara keluarga dengan Dokter yang merawat untuk
memberikan penjelasan medis, terkait kondisi pengobatan dan tindakan yang akan
dilakukan. Bila pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan, maka hal ini
akan dilimpahkan kepada Komite Etik Rumah Sakit untuk dapat dicarikan

28.

solusinya.
Pasien berhak mendapatkan informasi yang mennadai dalam bahasa yang dapat
dimengerti oleh pasien dan pasien berhak memberikan persetujuan (Informed
Consent) atau ijin atas tindakan atau operasi dan pengobatan yang akan diberikan

29.

kepada pasien.
Pasien memiliki hak untuk bertanya

30.

perawatannya.
Menunjuk seseorang/wali yang akan mewakili pasien atas semua keputusan

berkaitan dengan pengobatan dan

medisnya, dan termasuk untuk:


a. Berhubungan dengan dokter/rumah sakit bila pasien tidak mampu berkomunikasi

atau secara medis tidak mampu menentukan sendiri atas keputusan pengobatan
pasien
b. Memberitahu dokter yang menangani, apabila pasien di dalam keadaan kritis dan
atau tidak sadarkan diri, bahwa pasien tidak memerlukan pengobatan yang dapat
memperpanjang masa kehidupannya (do not resuscitate). Penunjukan wali
tersebut diatas harus diinformasikan terlebih dahulu kepada pihak rumah sakit
pada saat pasien mulai menjalani perawatan.
c. Sampai kepada batas hukum yang berlaku, pasien berhak untuk menolak
pengobatan atau menyudahi perawatan, berlawanan dengan nasehat dokter dan
menolak tindakan resusitasi/terapi untuk mempertahankan kehidupan (do not
resuscitate) dan diberitahu bahwa keputusan tersebut bisa membawa dampak
kepada kesehatan pasien. Jika pasien memutuskan untuk tetap pada
keputusannya, maka harus menerima semua tanggung jawab atas konsekuensi
medis yang berasal dari keputusan pasien tersebut.
d. Pasien berhak untuk memilih dokter dan meminta second opinion (pendapat dari
dokter ahli lain) sesuai kebijakan rumah sakit.
e. Pasien berhak menentuKan rumah sakit mana untuk merawatnya.
f. Bila pasien memiliki keterbatasan dalam komunikasi /bahasa maka dapat
memberitahu pihak rumah sakit untuk didampingi penterjemah/translator
g. Pasien juga bisa mengemukakan keinginannya untuk mendonorkan organ
tubuhnya. Rumah sakit akan membantu pasien menghubungi bank donor organ
tubuh yang resmi untuk memfasilitasi keinginan pasien
31.
a.

Pasien berhak untuk mengerti biaya rumah sakit


Diberikan informasi mengenai estimasi biaya sesuai dengan diagnosa pada saat
pasien masuk rumah sakit

b.

Menerima penjelasan mengenai biaya yang dibebankan kepada pasien

c.

Pasien berhak untuk didengar & memiliki sarana untuk menyampaikan saran &
keluhan atas pelayanan dan pengobatan Pasien

d.

Pasien dan keluarga pasien berhak untuk menyampaikan saran, pujian, keluhan,
konflik, dan perbedaan pendapat tentang perawatan pasien tanpa khawatir akan
pelayanan dan pengobatan yang akan pasien terima dan mendapat respon dari
rumah sakit.

e.

Keluhan bisa disampaikan secara tertulis dengan mengisi formulir Kritik & Saran
(Customer Feedback Form) yang disediakan oleh rumah sakit atau menyampaikan
langsung kepada Public Relation RS Tk IV Wira Bhakti Mataram

6. KEWAJIBAN PASIEN
6.1Menghormati dan mengerti orang lain
1. Mengikuti peraturan-peraturan yang ditetapkan rumah sakit sebagai pasien dan
pengunjung
2. Memperlakukan staf rumah sakit, pasien lainnya, dan pengunjung, dengan sopan
dan hormat
3. Menghormati privasi pasien lainnya
4. Bila membuat perjanjian, datang sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Jika
pasien tidak bisa hadir sesuai perjanjian, silakan memberitahukan pihak rumah
sakit sebelumnya
5. Pasien bertanggungjawab atas keamanan barang-barang berharga dan barangbarang pribadi pasien selama berada di rumah sakit
6. Memperlakukan properti dan fasilitas rumah sakit dengan hati hati dan penuh
tanggung jawab
7. Menginformasikan ke perawat jika pasien akan menerima kunjungan religius dan
diperbolehkan menjalankan ibadah di tempat rawat inap sepanjang tidak
mengganggu pasien/ orang lain.
6.2 Menyelesaikan semua tanggungjawab keuangan Pasien
1.
Menyelesaikan semua biaya rumah sakit pada waktunya sesuai dengan pelayanan
dan
2.

pengobatan yang disediakan/diberikan untuk pasien selama pasien di rumah sakit


Mencari penjelasan apabila ada masalah finansial/biaya perawatan yang tidak

dimengerti
6.3 Memberikan informasi yang diperlukan untuk pengobatan Pasien
1.

Memberikan informasi yang lengkap dan akurat atas kesehatan pasien, termasuk
kondisi terkini, riwayat penyakit, riwayat opname, obat-obatan yang digunakan,
allergi yang diderita dan segala informasi mengenai kesehatan pasien yang patut
untuk diketahui oleh dokter dan pihak rumah sakit

2.

Memberikan data pribadi pasien secara lengkap dan akurat, seperti nama lengkap,
tanggal lahir, alamat, nomor kontak. Patuh dengan proses Identifikasi pasien yang
diterapkan rumah sakit demi keamanan dan keselamatan pasien

3.

Bertanya bila pasien tidak mengerti diagnosa atau rencana pengobatan yang akan
pasien jalani. Pasien dan keluarga pasien bertanggung jawab untuk memberitahu
pihak rumah sakit apabila pasien tidak mengerti prosedur yang akan dijalankan

4.

Memberitahukan perubahan yang terjadi atas kondisi atau/dan kesehatan pasien


dalam perawatan di rumah sakit.

5.

Memberitahu pihak rumah sakit/dokter bila pasien tidak memerlukan/menolak


pengobatan yang dapat memperpanjang masa kehidupan pasien (do not resuscitate)

6.4 Mengikuti rekomendasi yang diberikan dokter


1.

Berpartisipasi aktif dan patuh terhadap pengobatan pasien, termasuk patuh


terhadap keputusan mengenai rencana pengobatan pasien. Ini termasuk minum
obat-obat yang diberikan dokter, memberitahu dokter/perawat bila mengalami
hambatan dengan rencana pengobatan yang diberikan, timbul masalah/reaksi yang
tidak dikehendaki terhadap obat yang diminum dan pembuatan janji kepada dokter
pada kunjungan berikutnya.

2.

Bertanggungjawab atas semua konsekuensi yang ada apabila pasien menolak


pengobatan medis, rencana pengobatan pasien, meninggalkan rumah sakit atau
bertentangan dengan nasehat medis.

6.5 Menunjuk wakil Pasien


1.

Pasien berkewajiban menunjuk seorang pembuat keputusan yang akan mewakili


pasien mana kala pasien dalam situasi tidak mampu berkomunikasi atau secara
medis tidak mampu menentukan sendiri atas :
-

Keputusan pengobatan pasien


Untuk berkomunikasi dan/ atau menyampaikan harapan pasien tentang

perawatan pasien kepada pihak rumah sakit dan/atau dokter.


Sejak awal perawatan, pasien berkewajiban memberitahu nama wakil pasien
tersebut kepada pihak rumah sakit.

7.

PELATIHAN DAN PENERAPAN


Sosialisasi awal akan diberikan pada program induksi dan diulang pada saat program
orientasi unit. Kepala Divisi dari setiap bagian bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa semua stafnya terlatih untuk mengaplikasikan kebijakan ini.

8. PEMANTAUAN DAN PEMENUHAN


Pemenuhan kebijakan ini adalah wajib. Audit terhadap kebijakan ini akan dilakukan
sekurangkurangnya tiga tahun sekali dan akan diambil tindakan/ perubahan bila
diperlukan.
Kepala Rumah Sakit,

dr. IGN Gede Kartika, Sp.An


Mayor (Ckm) NRP 11980019091071

Anda mungkin juga menyukai