Pendahuluan
Dalam rangka mewujudkan cita-cita sebuah perguruan tinggi untuk
Latar Belakang
Kestabilan lereng tambang terbuka pada industri pertambangan merupakan
salah satu isu penting saat ini mengingat sebagian besar perusahaan tambang di
Indonesia meningkatkan produksinya. Akibatnya perusahaan tambang tersebut
melakukan pelebaran dan pendalaman penggalian. Semakin lebar dan dalam
tambang terbuka tersebut dilakukan penggalian, maka tentunya akan semakin
besar risiko yang akan muncul, atau semakin meningkatkan ketidakpastian pada
faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng tambang terbuka. Faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya risiko kelongsoran lereng mencakup sifat
fisik dan mekanik batuan, kondisi air tanah, karakterisasi massa batuan dan
struktur geologi yang ada.
Menyangkut kemantapan lereng, Kepmen Pertambangan dan Energi
No.555.K/26/M.PE/1995 dalam Bab VI pasal 240 sampai pasal 242 berisi tentang
peraturan mengenai tinggi, lebar jenjang dan sudut lereng yang sangat tergantung
pada ukuran peralatan, jenis batuan, sistem penambangan serta kondisi geologi
yang bekerja. Dalam kepmen tersebut hanya mewajibkan suatu perusahaan untuk
melakukan kajian geoteknik sebelum penambangan dan belum dijelaskan secara
spesifik untuk monitoring pada saat proses penambambangan berjalan. Desain
lereng merupakan seni dalam menentukan keseimbangan antara kemiringan
lereng dan keuntungan bagi perusahaan tambang. Lereng yang semakin curam
akan memaksimalkan perolehan penambangan, namun meningkatkan risiko
kestabilan lereng. Sebaliknya lereng yang semakin landai akan menurunkan
perolehan penambangan, namun merendahkan risiko kestabilan lereng (lereng
cenderung lebih stabil). Sejumlah ketidakpastian yang menjadi faktor minimnya
informasi atau data geoteknik yang dimiliki akan menyebabkan para ahli
geoteknik selalu bekerja pada kondisi pesimis. Salah satu cara yang dilakukan
dalam analisis dampak kelongsoran lereng dapat dilakukan dengan cara
memanfaatkan data monitoring pergerakan lereng. Observasi visual juga
dilakukan guna mengkonfirmasi pergerakan lereng tersebut dan pada akhirnya
waktu dan radius (termasuk volume) longsoran dapat diprediksi, yang
memungkinkan tindakan pencegahan dilakukan guna meminimkan dampak
fatalitas dan kerugian ekonomi. Maka dibutuhkan suatu strategi yang didukung
dengan manajemen resiko geoteknik yang baik untuk menjamin keselamatan
pekerja dan peralatan tambang dari bahaya longsoran. Pemantuan lereng secara
real time dilakukan untuk memberikan informasi terpercaya dan akurat dari
pergerakan
lereng
kepada
tim
geoteknik
dan
operasional
tambang.
Belum ada metode yang umum digunakan dalam memprediksi longsor di lereng
tambang, karena perbedaan dari karakteristik lereng penambangan. Beberapa
penelitian sebelumnya tentang prediksi waktu longsor di tambang terbuka seperti
Zavodni dan Broadbent (1980), Fukuzono (1985), Voight (1988), Mercer (2006)
dan Mufudirwa (2010) belum bersifat universal, sementara dalam pemantauan
deformasi oleh slope stability radar fungsi yang umum digunakan adalah
berdasarkan Crosta and Agliardi 2003 yakni fungsi eksponen dan fungsi linier.
Pengembangan
grafik
stabilitas
lereng,
dilakukan
dengan
cara
Maksud
Tujuan
IV.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini, adalah:
(Persero) Tbk, Kecamatan Tanjung Enim Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi
Sumatera Selatan adalah menganalisis kestabilan lereng dengan menggunakan
data yang didapat dari hasil monitoring deformasi oleh slope stability radar.
VI.
4.1.
Kerangka Teori
Rock Mass Rating (RMR)
Rock Mass Rating (RMR) disebut juga Geomechanics Classification
dibuat oleh Bieniawski (1973). Klasifikasi ini sudah dimodifikasi beberapa kali
sesuai dengan adanya data baru agar dapat digunakan untuk berbagai kepentingan
dan sesuai dengan standar Internasional Pada dasarnya pembuatan klasifikasi
massa batuan bertujuan untuk:
1
Mengidentifikasi
parameter-parameter
penting
yang
mempengaruhi
massa batuan.
Menghubungkan pengalaman dari kondisi massa batuan di satu lokasi
(engineering).
Memberikan dasar umum untuk kemudahan komunikasi diantara para
insinyur dan geologiwan.
Dengan menggunakan klasifikasi massa batuan akan diperoleh paling tidak
2
3
massa batuan (lihat Tabel 1) yaitu, nilai kuat tekan batuan (UCS), Rock Quality
Designation (RQD), jarak kekar (discontinuity), kondisi kekar, kondisi air tanah
dan orientasi kekar.
Tabel 1
Rock Mass Rating (Bieniawski, 1989)
A. Parameter klasifikasi dan bobot
Parameter
1 Kuat
tekan
batuan
2
3
4
PLI
> 10
Selang pembobotan
4 - 10
2-4
12
Diperlukan
(MPa)
UCS
> 250
100 - 250
25 - 50
pengujian UCS
5-25 1-5 < 1
utuh
(MPa)
Bobot
RQD (%)
Bobot
Jarak kekar
Bobot
Kondisi kekar
50 - 100
15
12
7
4
90 100
75 - 90
50 - 75
25 - 50
20
17
13
8
>2m
0.6-2 m
0.2-0.6 m
0.06-0.2 m
20
15
10
8
muka
sgt muka agak muka agak muka
2
1
0
< 25
3
< 0.06 m
5
gouge lunak > 5
kasar,
mm pemisahan > 5
tak kasar
kasar
slikensided
Bobot
mm, 1
mm, mm,
pemisahan 1-
lapuk
lapuk
sangat lapuk 5
30
25
20
menerus
10
mm,
0
Aliran
per Kosong
10
< 10
10 - 25
25 - 125
> 125
< 0.1
0.1 - 0.2
0.2 - 0.5
> 0.5
Kering
Lembab
Basah
Menetes
Mengalir
15
10
panjang
singkapan
5
(Lt/men)
Air tanah Tekanan
air/teganga
n
utama
major
Kondisi
umum
Bobot
Jurus
Dip 0
terowongan
Galian
paralel
Sumbu
20O
Tidak
kemiringa
terowonga
terga
ntung
//
kemiringan
= 45-
= 20-
90O
45O
Galian
\\
jurus
Tidak
= 20-
= 45-
untun
45O
90O
gkan
meng
5-
0-
Sanga
Meng
Tidak
Sanga
untun
meng
t tidak
meng
gkan
untun
meng
untun
gkan
untun
gkan
gkan
Sangat
Sangat
menguntungkan
kan
-2
-5
- 10
- 12
-2
-7
- 15
- 25
-5
- 50
- 60
tak
menguntungkan menguntungkan
- 25
100 81
I
Batu
80 - 61
II
Batu
sangat baik
baik
60 - 41
III
Batu
40 - 21
IV
Batu
< 20
V
Batu
sedang
buruk
sangat buruk
II
1 th, 10 m
III
IV
V
1 minggu, 5 10 jam, 2.5 30 menit, 1 m span
span
Kohesi massa batuan (kPa) > 400
Sudut gesek dalam massa > 450
300 - 400
350- 450
m
200 - 300
250- 350
m
100 - 200
150 - 250
< 100
< 150
batuan
Gambar 1
Tipe-Tipe Utama Longsoran pada Massa Batuan Menurut Kriteria Geologi
Struktur dan Stereonet
a
4.2.
faktor koreksi
|aj - as|
|aj - as - 180|
F1
|bj|
F2
F2
bj - bs
bj + bs
F3
Sangat
me- Menguntung-
Sedang
Tak
tungkan
10 - 5
menguntungkan
<5
0.85
35 - 45
0.85
1
0 - (-10)
1.00
> 45
1.00
1
< -10
-50
-60
nguntungkan
> 30
kan
30 20
20 - 10
0.15
< 20
0.15
1
> 10
< 100
0
0.40
20 30
0.40
1
10 0
110 120
-6
0.70
30 - 35
0.70
1
0
> 120
-25
mengun- Sangat
Dimana:
aj = Arah dip kekar
as = Kemiringan lereng
bj = Dip kekar
bs = Dip lereng
P = Longsoran planar
T = Longsoran topling
tak
Lereng alami
Presplitting
Smooth
Peledakan
Peledakan
F4
+ 15
+ 10
blasting
+8
baik
0
massal
-8
Berikut akan disajikan deskripsi tentatif dari kelas Slope Mass Rating
(SMR) (lihat Tabel 3):
Tabel 3
Deskripsi Kelas SMR
Kelas
I
II
SMR
81-100
61-80
Deskripsi
Sangat baik
Baik
Stabilitas
Sangat stabil
Stabil
Kelongsoran
Tidak ada
Beberapa blok
Penyangga
Tidak ada
Sedikit di
III
41-60
Normal
Sebagian stabil
Beberapa kekar
tempat tertentu
Sistematis
IV
21-40
Buruk
Tidak stabil
Penting
0-20
Sangat buruk
besar
Planar
Penggalian ulang
besar
beberapa
atau busur
81-100
61-80
41-60
21-40
0-20
massa
SMR)
75O
65O
55 O
45O
35O
Hall (1985, dalam Djakamihadja & Soebowo, 1996), memberikan nilai SMR
sebagai berikut:
SMR = 0,65 x RMR + 25
lereng,
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan oleh penulis dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut:
1 Studi literatur.
Kajian literatur yang berhubungan dengan penelitian Tugas Akhir.
2 Proses pengumpulan data.
Mengadakan penelitian secara langsung di lapangan terhadap objek yang akan
diteliti.
3 Pengolahan data.
Dilakukan dengan menggunakan metode analisis dan perhitungan yang telah
didapat di bangku kuliah.
4 Penyusunan laporan.
Format penyusunan laporan secara baku, sistematis, faktual, dan cermat.
VIII.
PERSIAPAN
Kegiatan persiapan merupakan suatu keharusan bagi Penulis sebelum berangkat
ke tempat tujuan penelitan. Beberapa hal yang perlu disiapkan adalah:
1
2
3
4
IX.
Februari
Maret
April
Minggu ke
Minggu ke
Minggu ke
Orientasi Lapangan
Pengumpulan
data
data-
penunjang
3
kegiatan dan Studi
Literatur
Pengamatan dan
4
pengambilan data
kegiatan di lapangan
Pengolahan data
Penulisan laporan
Evaluasi
X.
PESERTA
Saya sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan Batubara
: Nauka Anastasia
NPM
: 1404012
Alamat
: naukaanastasia.na@gmail.com
Tlp/Hp
: 0821-86469507
PENUTUP