Pencucian mobil dapat memperburuk kualitas lingkungan. Hal ini dikarenakan
air hasil pencucian mobil atau limbahnya tidak diolah terlebih dahulu, melainkan langsung dibuang ke saluran air atau badan air yang ada. Jika limbah tersebut dibuang dalam jumlah besar, maka kadar COD dan Surfaktan di badan air akan meningkat. Limbah yang dihasilkan dari pencucian mobil ini memiliki konsentrasi COD berkisar antara 141-1019 mg/L berdasarkan beberapa hasil pengukuran karakteristik air limbah dari pencucian mobil (Bhatti dkk., 2011). Air limbah yang akan dibuang ke badan air harus memenuhi standar baku mutu lingkungan sesuai dengan SK. Gub. Jatim. No. 45 tahun 2002 tentang baku mutu limbah cair, dimana kadar COD yang akan dibuang ke badan air golongan IV tidak boleh melebihi 600 mg/L. Namun, semakin banyaknya limbah hasil pencucian mobil yang masuk ke perairan, menandakan semakin banyaknya surfaktan yang mencemari dan mengakibatkan dampak-dampak seperti self purification dari perairan yang tercemar zat tersebut menjadi menurun. Pengolahan yang lebih spesifik, khususnya yang efisien dalam menurunkan konsentrasi pencemar limbah pencucian mobil, agar lebih aman saat dibuang ke badan air, untuk menjaga kualitas perairan atau lingkungan. Pada penelitian ini akan digunakan suatu teknologi yaitu reaktor dengan karbon. Yang diyakini dapat menurunkan kadar-kadar pencemar dalam limbah pencucian mobil. Teknologi saringan pasir ini juga dapat menjadi solusi yang menguntungkan karena selain harganya terjangkau, hanya membutuhkan sedikit pemeliharaan dan mudah dioperasikan. Selama proses penyaringan, air yang diolah akan dilewatkan pada media filter dengan kecepatan yang rendah. Sedangkan karbon aktif sendiri merupakan material yang memiliki pori-pori besar dan dapat menyerap apa saja yang dilaluinya (Roop Chand, 2005). Karbon aktif sangat baik dalam memakan bakteri. Sebagai contoh fungsi karbon aktif yang dipakai di obat diare norit dapat memakan bakteri dan racun yang ada di dalam tubuh penderita (Priandani Manik, 2008). Penggunaan karbon pada saat ini telah banyak sekali dikembangkan dalam proses pengolahan air. Karbon biasanya digunakan sebagai proses lanjutan setelah pengolahan fisik atau biologis terlebih dahulu. Pada proses ini karbon digunakan untuk mengurangi kadar dari bahan-bahan organik terlarut yang ada dalam air. Disamping itu dengan adanya kontak karbon aktif dengan air maka benda-benda partikel juga dapat ikut dihilangkan. Dengan adanya proses adsorpsi tersebut maka zat-zat substansi terlarut yang ada di air dapat terserap pada permukaan media karbon sehingga diharapkan air yang keluar dari proses tersebut telah memiliki kualitas yang baik. Selain keefektifan dalam meremoval pencemar, kemudahan dalam penggunaan serta biaya yang relatif murah dalam perawatannya menjadikan karbon aktif sebagai salah satu alternatif teknologi yang digunakan dalam mengolah limbah. Cucian Mobil.
Berikut saya lampirkan flow proses untuk pengolahan air limbah bekas