: Heny Sulistyawati
Nama Pemrakarsa
Nama Industri
: Industri Cat
Alamat Kantor
: Jl. Pemuda
Desa/ Kelurahan
: Jatinegara Kaum
Kecamatan
: Pulo Gadung
Kabupaten/Kota
: Jakarta Timur
NPWP
: 01.002.142.6-007.000
Alamat Kegiatan
Desa/kelurahan
: Wadungasih
Kecamatan
: Buduran
Kabupaten
: Sidoarjo
Nama Pimpinan
: Heny Sulistyawati
: Technical Manager
Alamat Kantor
Desa/kelurahan
: Wadungasih
Kecamatan
: Buduran
Kabupaten
: Sidoarjo
Alamat
Penanggung Jawab
: Choirur Rizal, ST
Jabatan
: Direktur
No telfon
: 082131916761
Sebelah Utara
Sebelah Timur
: Sawah warga
Sebelah Selatan
: Saluran air
Sebelah Barat
: Sawah warga
Luas Areal
m
%
2
0,79
33,95
11,96
0,03
0,01
0,11
0,17
0,09
0,18
0,09
0,22
12.835,00
47,89
171,6
12,4
514,8
13.600,2
14.299,00
27.134,00
0,63
0,05
1,90
49,53
52,11
100,00
TOTAL A
B. Lahan Terbuka/Prasarana Lingkungan
a. Bangunan Pagar Tembok
b. Bangunan Pagar Besi
c. Bangunan Saluran Air
d.RTH
TOTAL B
TOTAL A + B
Sumber : Pemrakarsa, 2015.
216,00
9.267,00
3.264,00
9,00
4,00
30,00
45,00
25,00
50,00
25,00
1
60,00
zona
industri
ditunjang
dengan
kegiatan
permukiman
dengan
pusat
TPS Limbah B3
IPAL
Keterangan :
Pos Satpam
2
3
Kantin
Mushola
TPS
UKL UPL PEMBANGUNAN INDUSTRI CAT
Biofilter
Toilet dan Lokker
RTH
Kegiatan Pembangunan Industri Cat yang akan ditelaah meliputi 3 (tiga) tahapan
kegiatan, yaitu tahap pra konstruksi, konstruksi, dan tahap operasi. Sebagian kegiatan pada
tahap pra konstruksi dan konstruksi telah selesai dilaksanakan. Untuk tahap konstruksi akan
terbagi dalam 3 (tiga) sub tahapan, yaitu persiapan konstruksi, pelaksanaan konstruksi serta
pasca konstruksi/operasi.
berdasarkan Sertipikat Hak Milik (Lampiran). Dalam rangka legalitas formil operasional
Kegiatan ini, maka pengurusan perijinan mutlak dilakukan sebagai prasyarat memulai
pembangunan, meliputi, ijin Mendirikan Bangunan (IMB), ijin Gangguan (HO), Izin
Perubahan Status Tanah, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan lain-lain.
Kegiatan perencanaan teknis dilakukan berdasar survey lokasi secara detil guna
merencanakan block plan meliputi bangunan kantor, ruang produksi, gudang, pos jaga, dll,
prasarana lingkungan (jalan, area parkir, RTH, septic tank dan resapan, dan bangunan
saluran air), dan fasilitas penunjang lain. Kegiatan perencanaan teknis harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
Diwajibkan menyediakan sumur peresapan air hujan, dan untuk pengerasan halaman
supaya menggunakan aspal, tidak menggunakan paving stone;
(a).
pekerja tersebut terdiri tenaga kerja terdidik, tenaga terampil serta tenaga kerja kasar. Untuk
pekerja kasar ini dapat diambil dari desa setempat di sekitar lokasi kegiatan dimana sistem
pengaturannya akan melibatkan komponen masyarakat setempat. Pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor yang telah ditunjuk.
Tabel 2. Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis Pekerjaan
Tukang Cat
Tukang Batu
Tukang Kaca
Tukang Plafon
Kuli/Pembantu Tukang
Mandor
Jumlah
Jumlah (orang)
Pria
Wanita
2
5
3
3
5
1
19
Pendidikan
(minimal)
Asal
Status
SMP
SMA
SMP
SMP
SMP
SMA/STM
Lokal
Lokal
Komuter
Komuter
Lokal
Komuter
WNI
WNI
WNI
WNI
WNI
WNI
= 30 liter/hari x 19 orang
= 570 lt/hari 0,57 m3/hari
(b).
dan tempat penampungan tenaga kerja guna melengkapi sarana untuk persiapan dan
pelaksanaan konstruksi. Direksi kit merupakan pusat kegiatan manajemen proyek,
penyimpanan material, peralatan serta tempat tinggal tenaga kerja yang al dari luar daerah.
Pembuatan direksi kit ini dilengkapi dengan penyediaan sistem air bersih dengan
menggunakan air sumur untuk keperluan air bersih tenaga kerja maupun pelaksanaan
pembangunan, penyediaan fasilitas penerangan dari PLN, alat komunikasi serta fasilitas
MCK bagi tenaga kerja. Direksi kit dibuat secara semi permanen karena setelah selesai
tahap konstruksi, maka akan dibongkar.
(c).
Jenis Peralatan
Mesin Molen
Pompa Air
Bor listrik
Waterpass
Truck
Jumlah
Jumlah
(unit)
1
1
3
2
1
8
Potensi Cemaran
Ceceran bahan, kebisingan
Kebisingan
Kebisingan
Polusi udara, Kebisingan, Kepadatan lalu Lintas
(d).
Pembangunan Fisik
Pembangunan fisik Industri Cat sesuai rencana akan dibangun meliputi :
Bangunan kantor;
diperuntukkan untuk Industri Cat. Setelah sekat terpasang, dilanjutkan dengan pekerjaan
struktur atas dengan memperhatikan hal-hal antara lain :
Bangunan harus kuat, utuh, dan dapat mencegah penularan penyakit serta kecelakaan;
Pembagian ruang bangunan harus ditata dan dipergunakan sesuai dengan fungsinya,
serta memenuhi persyaratan kesehatan;
Bangunan yang akan dibangun mampu menjaga estetika lingkungan sekitar mengacu
pada koefisien dasar bangunan standar di Kabupaten Sidoarjo.
Jenis Energi
Kapasitas
terpasang (kva)
Pemakaian/bulan
(kva)
Sumber
1.
Listrik PLN
345
256
PLN
2.
Listrik Genset
50
Emergancy
Captive
Jenis APAR
Lokasi
Jumlah
(Unit)
Forklift
Gudang
Produksi
Office
Security
Security
Produksi
Hydrant
Total Unit
20
(f).
lingkungan, saluran drainase, penyediaan TPS, pembuatan sumur resapan, dan pembuatan
biopori untuk menambah resapan air hujan. Pembangunan sarana dan prasarana
disesuaikan dengan persyaratan dan perijinan yang telah diperoleh antara lain:
Bila instalasi PDAM belum dapat tersambung, diwajibkan menyediakan air bersih dari
depo yang airnya memenuhi syarat bahan baku air bersih dengan membuat tandontandon air sesuai kebutuhan karyawan;
Diwajibkan membangun lingkungan yang sehat di lokasi proyek agar tercipta kelestarian
lingkungan;
Penggalian
saluran
air/
drainase
antar
bangunan
menuju
saluran
Saluran dibuat sebanyak dua buah secara simetris di sisi paling kanan dan kiri
tapak dengan dimensi saluran, lebar 60 cm, dan kedalaman menyesuaikan
10
11
12
13
(g).
Finishing
Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan penanaman penghijauan dan pembersihan
sisa-sisa material. Jenis tanaman yang ditanam antara lain pohon palem dan berbagai jenis
tanaman semak yang bernilai estetis. Sistem penghijauan menjadi tanggung jawab
Pengelola/ Pemrakarsa, pihak Pemrakarsa juga akan mengupayakan penghijauan dengan
sistem tanaman dalam pot baik di dalam Industri Cat maupun di luar tapak kegiatan.
Tanaman penghijauan berfungsi untuk mengurangi tingkat polusi udara/ kebisingan,
meningkatkan estetika lingkungan dan menjaga kualitas airtanah, sehingga memberikan
dampak positif bagi lingkungan hidup. Selain itu juga akan dibangun resapan air type biopori
untuk meminimalisir potensi genangan air sekaligus memanfaatkan air hujan untuk
menambah keberadaan air tanah
14
(h).
kerja konstruksi. Sebagian tenaga kerja ini dapat dipertahankan untuk kegiatan operasi
Industri Cat seperti marketing, bagian cleaning atau maintenance, dan sopir.
Penerimaan Karyawan
Setelah pekerjaan konstruksi dilakukan, tahap selanjutnya adalah pengoperasian
proyek sesuai dengan peruntukannya. Dalam hal ini terlebih dahulu perlu dilakukan kegiatan
mobilisasi maupun rekruitmen tenaga kerja yang diperuntukkan untuk mengelola dampak
dan cemaran di sekitar komplek Industri Cat. Terbuka peluang serta kesempatan kerja, baik
bagi penduduk sekitar lokasi proyek maupun bagi masyarakat luar. Sedangkan untuk
perekrutan karyawan Industri Cat saat operasional dibutuhkan sekitar 50 orang tenaga
kerja sesuai bidangnya. Untuk kegiatan operasional dibutuhkan komposisi tenaga kerja
seperti tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Komposisi Tenaga Kerja saat Operasional.
Klasifikasi Pekerja
1. Manager
2. Staff Kantor
Jenis Kelamin
Pendidikan
Status
Jml
WNA WNI
SLTP
SMU
10
10
22
32
3. Supir
4. Satpam
22
28
50
3. Karyawan Pabrik
Total
Sumber : Pemrakarsa, 2015.
D3/S1
DIREKTUR
Manager
Staff Kantor
Karyawan Pabrik
Supir
Satpam
(b).
15
Uji spesifikasi bahan yang diterima sesuai metode yang telah menjadi standart
perusahaan.
Hasil pemeriksaan bahan bahan baku akan dicatat, kemudian dilanjutkan dengan
kelengkapan administrasi dan lainnya.
2. Penyimpanan
Setelah dicek secara kualitas dan diterima, kemudian disimpan di tempat yang telah
disediakan yaitu didalam gudang bahan baku.
3. Kapasitas Produksi
Jenis Produk
Kapasitas
Estimasi
Kapasitas yang
diizinkan
Sifat bahan
Alat Angkut
Jadi
Truk
12.000 Ton
/Tahun
6.000 Ton
/Tahun
Jadi
Truk
16
3. Setelah proses premik proses selanjutnya yaitu proses let down dengan dimasukkan
bahan baku berupa bahan air, additive dan resin dalam proses pembuatan cat Water
Based ini dinamakan proses let down.
4. Kemudian setelah proses Let Down maka akan di lanjutkan dengan proses
pewarnaan dengan penambahan air dan pewarna
5. Dan jika pewarnaan sudah selesai maka langkah selanjutnya adalah proses
penyaringan
6. Pada setiap proses diatas, mulai dari proses premix, proses let down sampai proses
pewarnaan semuanya disertai dengan proses Quality Control.
7. Proses selanjutnya adalah pengisian pada tempat cat yang sudah disiapkan.
8. Kemudian proses selanjutnya yaitu proses Quality Control akhir sebelum proses
packing, apabila sudah sesuai maka produk akan dilakukan pengepackan, apabila
tidak sesuai maka produk akan menjadi barang reject namun tidak semua barang
reject akan menjadi limbah padat maupun limbah cair, ada sebagian yang masih
dapat digunakan lagi akan dimasukkan di proses pencampuran.
bahan baku
Air dan Talc
Air, Pewarna
Proses.Let Down
Limbah Padat
Proses Penyaringan
Masuk Proses
Pencampuran
Limbah Padat
Proses Pengisian
QC
Tidak
Ya
Proses Packing
Limbah
Padat
Limbah
Padat,
Limbah cair
Limbah Padat,Debu
17
Pewarna
Proses Grinding
Limbah Padat
Proses Penyaringan
Limbah Padat
Proses Pengisian
QC
UKL UPL PEMBANGUNAN INDUSTRI CAT
Ya
Proses Packing
Masuk Proses
Pencampuran
Tidak
Limbah
Padat
Limbah
Padat,
Limbah18
cair
Jenis Kendaraan
Volume
Truk
Pick up
5 kali/hari
1-2 kali/hari
Sepeda Motor
50 kali/hari
19
Kebutuhan per
bulan
650 liter
Jenis
1.
Solar
2.
Oli/Pelu
mas
Penangan Sisa
Habis Terpakai
Dikemas dalam drum dan dikelolakan
kepada pihak ketiga yang berijin
pengolahan limba B3 dari instansi yang
berwenang
24 liter
Jenis
Bahan
Jumlah
pemakaian
Keadaan
Fisik
Bahan
Sifat Bahan
(bahaya atau
tidak)
Padat
B3
410.000
kg/Tahun
cair
Non B3
70.000
kg/Tahun
cair
Asal
Bahan
Sistem
Sistem Neraca Bahan
Pengang- Penyim%
%
kutan
panan
Produk Sisa
Bahan Baku
1
Titanium Dioxide
CR 813
220
kg/Tahun
Australia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Chemtex C3506
Dirtshield 12
Tunassol D1508
100.000
kg/Tahun
cair
Derical CaCO3
720.000
kg/Tahun
Padat
Calcium
Carbonate 1200
OM2GD White
600.000
kg/Tahun
Padat
Non B3
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
20.000
kg/ Tahun
cair
Non B3
Indinesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
500.000
Kg/Tahun
Cair
Tunasol 5334
Non B3
Non B3
Non B3
Bahan Penolong
1
2
3
Air
Pewarna
Acticide EPW
Non B3
50 kg/Tahun
Cair
B3
8.000
kg/ Tahun
cair
B3
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Malaysia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Bahan kemas
1
2
Plastik
Kardus
12.000
roll/Tahun
75.000
lbr/Tahun
Padat
Padat
Non B3
Non B3
Tabel 12. Jenis Bahan Baku dan Penolong pembuatan Industri Cat (Solvent Based)
No
Jenis
Bahan
Jumlah
pemakaian
Keadaan
Fisik
Bahan
Sifat Bahan
(bahaya atau
tidak)
409.000
kg/Tahun
Padat
B3
63.000
kg/Tahun
16.600
kg/Tahun
Padat
Asal
Bahan
Sistem
Sistem Neraca Bahan
Pengang- Penyim%
%
kutan
panan
Produk Sisa
Bahan Baku
1
Titanium Dioxide
Pigment Yellow
Carbon Black
B3
Padat
B3
Australia
India
USA
Truk
Gudang
99,9
0,1
Truk
Gudang
99,9
0,1
Truk
Gudang
99,9
0,1
20
4.000 kg/Tahun
B3
India
Truk
Gudang
99,9
0,1
Padat
B3
GmbH
Truk
Gudang
99,9
0,1
2.200
kg/ Tahun
Padat
B3
GmbH
Truk
Gudang
99,9
0,1
Alumunium
Paste
13.200
kg/ Tahun
Pasta
B3
GmbH,China
Truk
Gudang
99,9
0,1
Resin Acrylic
344.000
kg/Tahun
Cair
B3
Indonesia,
China
Truk
Gudang
99,9
0,1
Resin Alkyd
Cair
B3
Indonesia
Truk
Gudang
99,7
0,3
10
Resin Epoxy
Cair
B3
Korea
Truk
Gudang
99,7
0,3
11
Resin NC
Solution
1.287.800
kg/Tahun
Cair
B3
Taiwan
Truk
Gudang
99,7
0,3
Resin Maleic
118.400
kg/Tahun
Padat
B3
Indonesia,
China
Truk
Gudang
99,8
0,2
13
Solvent Alipahtic
Hydrocarbon
493.200
kg/Tahun
Cair
B3
Korea
Truk
Gudang
99,95
0,05
14
Solvent
Aromatic
Hydrocarbon
689.000
kg/Tahun
Cair
B3
Singapore
Truk
Gudang
99,95
0,05
Cair
B3
Malaysia
Truk
Gudang
99,95
0,05
Cair
B3
Malaysia
Truk
Gudang
99,95
0,05
Cair
B3
Jepang
Truk
Gudang
99,95
0,05
Pigment Red
Phtalocyanine
Blue
4.000 kg/Tahun
Phtalocyanine
Green
12
15
Solvent Alcohol
16
Solvent Ester
17
Solvent Ketone
Padat
1.927,400
kg/Tahun
98.000
kg/Tahun
204.500
kg/Tahun
259.000
kg/Tahun
295.764
kg/Tahun
Bahan Penolong
1
Driers
4.000 kg/Tahun
Cair
B3
Indonesia
Truk
Gudang
99,90
0,1
Rheology
Modifiers
1.075 kg/Tahun
Pasta dan
padat
B3
Jerman
Truk
Gudang
99,90
0,1
Dispresing
2.900 kg/Tahun
Cair
B3
Jerman
Truk
Gudang
99,90
0,1
Defoamer
529
Cair
B3
USA
Truk
Gudang
99,90
0,1
Padat
Non B3
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
Padat
Non B3
Indonesia
Truk
Gudang
99,9
0,1
kg/Tahun
Bahan Kemas
1
Plastik
Kardus
12.000
roll/Tahun
75.000
lbr/Tahun
Jenis Peralatan
Dust Collector
Electric Forklift
Hand Pallet
Compressor
Dryer
Diaphragm Pump
Hoist
Dissolver
Mixing
Diesel Forklift
Agitator dan Electrik Motor
Letdown Tank
Veloce Dispensing mesin
Dispensing Machhine
Letdown Tank
Storage Tank
Jumlah
(unit)
Kondisi (%)
Asal Produk
Energi
Penggerak
Potensi Cemaran
1
1
2
2
1
8
1
1
1
2
3
90
95
95
95
95
95
95
95
95
95
90
America
America
China
China
China
China
Denmark
Denmark
Jepang
Jerman
Maleysia
PLN
Battery
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
DISEL
PLN
Debu
Bising,Gas
Bising
Bising
Bising,Gas
3
1
3
1
90
90
90
90
Maleysia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
PLN
PLN
PLN
PLN
21
16
90
Indonesia
PLN
2
2
90
90
Indonesia
Indonesia
PLN
PLN
1
1
90
90
Indonesia
Indonesia
PLN
PLN
berikut :
Tabel 14. Kebutuhan Air Bersih Saat Operasional
No.
Jenis Kegiatan
Keperluan
Jumlah
(lt/Hr)
Jumlah
(m3/Hr)
Asal
100
5.000
5,00
PDAM
Diolah
Saluran
Pencucian Tangki
Air Bersih
Prooses
(lt/unit/Hr)
2
Keterangan
Domestik Karyawan
( 50 orang )
Pencucian TankiWastafel
proses
2.000
2,00
PDAM
Diolah
Laboratorium
Wastafel Laboratorium
0,5
500
0,50
PDAM
Diolah
R/O Sistem
30.000
30,00
PDAM
Diolah
Penyiraman Lahan
PDAM
Tidak diolah
Septik
500 tank
1,5
Jumlah
38.000
PDAM
Domestik Karyawan
38
5
Sumber:
Analisis, 2015
Bak kontrol
3,5
0,50
IPAL
12
38,00
Biofilter
3,5
Pembuang
12
Saluran
Pembuang
11,5
Kegiatan Kantin
adalah timbulnya limbah cair domestik yang dibuang 8ke saluran pembuang di sebelah
utara tapak kegiatan.
Volume limbahBack
cair
domestik yang dihasilkan adalah sebesar 11,5
wash
R/O sistem
8
30
m3/hari yang dilewatkan biofilter terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran1 pembuang.
Proses Produksi cat
12
Sedangkan volume limbah cair untuk kegiatan industri
yang dihasilkan sebessar 12
m3/hari
yang diolah
Produck Cat
pembuang.
Meresap Ketanah
0,5
Gambar 9.
6. Neraca
Saat
Operasional
Gambar
NeracaAirAir
Saat
Operasional
Satuan yang digunakan = m3/hari
22
23
Volume
Sifat Limbah
Keterangan
Akan dikumpulkan di
33 kg/hari
Limbah Non B3
1,5 kg/hari
Limbah Non B3
Akan dikumpulkan di
TPS
9 kg/hari
Limbah b3
Akan dikumpulkan di
TPS Limbah B3
3 kg/hari
Limbah B3
Akan dikumpulkan di
TPS Limbah B3
Limbah B3
Akan dikumpulkan di
TPS Limbah B3
1,5 kg/hari
Limbah B3
Akan dikumpulkan di
TPS Limbah B3
200 kg/bln
Limbah B3
Akan dikumpulkan di
TPS Limbah B3
TPS
Limbah B3
3. Sisa kemasan bahan baku dan
penolong
4.
Majun terkontaminasi B3
5.
6.
Produk reject
7.
Sludge IPAL
0,50 kg/bln
24
Industri
Sawah
Sawah
Pergudangan
dijumpai di udara, mempunyai sifat tidak berbau dan tidak berwarna. Gas ini
dihasilkan oleh proses pembakaran bahan bakar minyak kendaraan bermotor
25
yang tidak sempurna juga dihasilkan oleh proses pembakaran bahan bakar
yang digunakan industri.
Nitrogen dioksida (NO2) dan Nitrogen oksida (NOX) merupakan polutan oksida
Nitrogen utama yang paling banyak dijumpai. Gas NO2 mempunyai sifat tidak
berwarna, tidak berbau, dan sedikit larut dalam air. Sedangkan NO 2 merupakan
gas berwarna coklat kemerahan dengan bau tajam, bersifat korosif, dan mudah
teroksidasi.
Partikel debu di udara terdiri dari berbagai senyawa dalam bentuk padatan
maupun cair yang tersebar di atmosfer dengan diameter < 1 mikron sampai 500
mikron. Partikel debu berkuran 0,1 10 mikron dapat membahayakan
kesehatan manusia bila masuk kedalam jaringan tubuh. Partikel debu akan
berada di udara dalam waktu sementara, sehingga terkadang masuk ke dalam
tubuh manusia melalui saluran pernafasan. Partikel tersebut akan dibersihkan
menggunakan cara pembersihan sederhana yaitu dengan disapu dan disikat
dengan air secara berkala sebagaimana umumnya.
Pengecheckan kandungan logam berat Pb (timbal), karena juga berbahaya
mengolah
kebisingan
pada
saat
proses
produksi
karyawan
wajib
Limbah padat yang dihasilkan pada proses produksi Industri Cat pada
dasarnya hanya merupakan limbah padat dari kegiatan domestik karyawan.
26
a.5). Limbah B3
Limbah B3 yang dihasilkan pada proses produksi Industri Cat pada dasarnya
berupa sisa-sisa kemasan pada bahan baku dan bahan penlong serta majun
terkontaminasi limbah B3.
27
C.
DAMPAK
LINGKUNGAN
YANG
DITIMBULKAN
DAN
UPAYA
28
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Pra Konstruksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI
PENGELOLA
AN
LINGKUNGAN
HIDUP
Tapak Proyek
sampai batas
sosial yaitu Desa
Wadungasih
Kecamatan
Buduran
PERIODE
PENGELOL
AAN
LINGKUNG
AN HIDUP
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Tapak Proyek
sampai batas
sosial yaitu
Desa
Wadungasih
Kecamatan
Buduran
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Dilakukan satu
kali sebelum
tahap
konstruksi
dilaksanakan
TOLOK
UKUR
KET
PELAKSA
NA
Perijinan
Pemrakarsa
yang dimiliki (Penanggun
Pemrakarsa g jawab
UKL-UPL)
PENGA
WAS
PELAPOR
AN
Badan
- Badan
Pelayanan
Pelayanan
Perijinan
Perijinan
Terpadu
Terpadu
Kab.
Kab.
Sidoarjo
Sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
29
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Konstruksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
- Memberikan prioritas
masyarakat sekitar
sebagai tenaga kerja
yang tidak memerlukan
keahlian khusus
- Sistem penerimaan kerja
lewat satu pintu dengan
melibatkan Aparat
Pemerintah Desa
setempat
- Pemberian upah sesuai
dengan UMR yang
berlaku
Pembuatan MCK
sementara
Pembersihan sampah
sisa kegiatan proyek dan
ditempatkan di tempat
penampungan sampah
sementara sebelum
diangkut keluar tapak
proyek
Menjaga keamanan dan
ketertiban lingkungan
LOKASI
PENGELOLA
AN
LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE
PENGELO
LAAN
LINGKUN
GAN
HIDUP
BENTUK UPAYA
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Lingkup
wilayah batas
sosial yaitu
Desa
Wadungasih
Kecamatan
Buduran
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Lingkup wilayah
batas sosial
yaitu Desa
Wadungasih
Kecamatan
Buduran
Saat
penerimaan
tenaga kerja
konstruksi
berlangsung
Metode Pengumpulan
Data:
- Pendataan jumlah
tenaga kerja lokal yang
dibutuhkan kegiatan
konstruksi.
Metode Analisis Data:
- Membandingkan data
pengamatan sebelum
dan saat konstruksi.
Dilakukan satu
kali saat
penerimaan
tenaga kerja
konstruksi
berlangsung
Tapak Proyek
sampai batas
sosial yaitu
Desa
Wadungasih
Kecamatan
Buduran
Selama
tahap
konstruksi
berlangsung
Metode Pengumpulan
- Air badan air: - Air badan air
Data:
up stream
Saluran
- Pengamatan visual dan
dan down
Pembuang:
pengambilan sampel air
stream
satu kali saat
badan air Saluran
Saluran
konstruksi
Pembuang
Pembuang
- Timbulan
- Pengamatan visual
- Timbulan
sampah:
timbulan sampah
sampah:
setiap hari
domestic
tapak proyek
selama
operasional
- Pengamatan visual
- Ketertiban:
direksi kit
aktivitas pekerja saat
batas sosial
berlangsung
siang dan malam hari
lingkup Desa
Metode Analisis Data:
Wadungasih - Ketertiban:
Kecamatan
sebulan
- Membandingkan hasil
Buduran
sekali selama
analisis air badan air
operasional
dengan baku mutu
direksi kit
- Membandingkan
berlangsung
kondisi sampah
sebelum dan saat
konstruksi
- Membandingkan data
pengamatan ketertiban
sebelum dan saat
konstruksi
TOLOK
UKUR
- Jenis
peluang
kerja yang
tersedia
saat
kegiatan
konstruksi
- Jumlah
tenaga
kerja lokal
yang
dapat
diterima
saat
kegiatan
konstruksi
KET
PELAKSA
NA
Kontraktor
Pelaksana
PENGA
WAS
PELAPOR
AN
Pemrakarsa (Penanggun
g jawab
UKL-UPL)
Aparat
Desa
Wadungasih
Kecamatan
Buduran
- Dinas
Sosial &
Tenaga
Kerja Kab.
Sidoarjo
Badan
- Aparat
Lingkungan Desa
Hidup Kab. Wadungasih
Sidoarjo
Kecamatan
Buduran
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
30
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Konstruksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
- Mobilisasi kendaraan
-
LOKASI
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE
PENGELO
LAAN
LINGKUN
GAN
HIDUP
Selama
kegiatan
pengangkutan
material dan
alat berat
berlangsung
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Pintu masuk
tapak proyek
dan ruas Jl.
Lingkar Timur
Kecamatan
Buduran
sepanjang
500 m
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Dilakukan satu
kali selama
tahap
konstruksi
berlangsung
(Lanjutan............)
TOLOK
UKUR
KET
PELAKSA
NA
Kontraktor
Pelaksana
Jatim
No.10/2009
tentang Baku
Mutu Udara
Ambient dan
Emisi
Sumber
Tidak
Bergerak di
Propinsi
Jawa Timur
- KepMen LH
No.
48/MENLH/1
1/ 1996
tentang Baku
Mutu Tingkat
Kebisingan
- Intensitas
kecelakaan
lalu lintas
- Kenyamanan
pengguna Jl.
Lingkar Timur
Kecamatan
Buduran
- Per. Gub.
PENGAW
AS
PELAPOR
AN
Pemrakarsa - Dinas PU
(Penanggung Bina Marga
jawab UKLKab.
UPL)
Sidoarjo
- Dinas
Perhubung
an Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
31
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Konstruksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI
PENGELOLA
AN
LINGKUNGA
N HIDUP
Pembangunan Fisik
- Peralatan - Penurunan - Peningkatan
- Pemilihan peralatan dari Tapak proyek
yang
kualitas
dampak sampai
tahun pembuatan relatif
digunakan
udara dan
batas ekologi
baru
untuk
peningkatan (500 m dari
- Melengkapi peralatan
pekerjaan
getaran
tapak proyek)
dengan silencer tube
konstruksi - Potensi
- Jumlah
guna melokalisir
- Aktivitas
kecelakaan
peralatan yang
kebisingan
pembang
kerja
digunakan = 8
- Melengkapi tenaga kerja
unan
unit
dengan APD standart
- Jumlah pekerja
meliputi helm, sarung
konstruksi = 19
tangan, sepatu boot, dan
orang
kaca mata pelindung
- Pemeliharaan peralatan
secara berkala
- Melakukan penyiraman
secara berkala pada
lahan tapak proyek
PERIODE
PENGELO
LAAN
LINGKUN
GAN
HIDUP
BENTUK UPAYA
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Selama
Metode Pengumpulan Tapak proyek
pekerjaan
Data:
pembangunan - Pengamatan visual
fisik
dispersi debu dan
berlangsung
kebisingan
- Pengamatan visual
aktivitas pekerja dan
peralatan
keselamatan kerja
yang disediakan
- Pendataan
kecelakaan kerja
Metode Analisis Data:
- Membandingkan data
pengamatan visual
kondisi debu dan
kebisingan sebelum
dan saat
pembangunan
struktur atas
berlangsung
- Membandingkan
kelengkapan K3
dengan peraturan
yang berlaku
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Selama
pekerjaan
pembangunan
fisik
berlangsung
(Lanjutan............)
TOLOK
UKUR
- Per. Gub.
Jatim
No.10/2009
tentang Baku
Mutu Udara
Ambient dan
Emisi
Sumber
Tidak
Bergerak di
Propinsi
Jawa Timur
- KepMen LH
No.
48/MENLH/1
1/ 1996
tentang Baku
Mutu Tingkat
Kebisingan
- Intensitas
kecelakaan
kerja
- Kenyamanan
masyarakat
di sekitar
lokasi
kegiatan
KET
PELAKSA
NA
Kontraktor
Pelaksana
PENG
AWAS
PELAPOR
AN
Pemrakarsa (Penanggung
jawab UKLUPL)
Dinas
Sosial &
Tenaga
Kerja Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
32
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Konstruksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI
PENGELOLA
AN
LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE
PENGELO
LAAN
LINGKUN
GAN
HIDUP
Saat
pekerjaan
pembangunan
fasilitas
penunjang
berlangsung
BENTUK UPAYA
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
(Lanjutan............)
TOLOK
UKUR
- Kelengkapan - Intensitas
fasilitas:
kecelakaan
sekali saat
kerja
konstruksi
- Site/Block
- Kecelakaan
Plan
Kerja: 1 bulan
sekali saat
konstruksi
KET
PELAKSA
NA
Kontraktor
Pelaksana
PENG
AWAS
PELAPOR
AN
Pemrakarsa - Dinas
(Penanggung Sosial &
jawab UKLTenaga
UPL)
Kerja Kab.
Sidoarjo
- Dinas PU
Cipta Karya
dan Tata
Ruang Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
33
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Konstruksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
- Melakukan penyiraman
-
LOKASI
PENGELOLA
AN
LINGKUNGAN
HIDUP
Tapak proyek
PERIODE
PENGELO
LAAN
LINGKUN
GAN
HIDUP
Saat
pekerjaan
pembangunan
fasilitas
penunjang
berlangsung
BENTUK UPAYA
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
TOLOK
UKUR
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
- Kualitas
KET
PELAKSA
NA
Kontraktor
Pelaksana
Jatim
No.10/2009
tentang Baku
Mutu Udara
Ambient dan
Emisi
Sumber
Tidak
Bergerak di
Propinsi
Jawa Timur
KepMen LH
No.
48/MENLH/1
1/ 1996
tentang Baku
Mutu Tingkat
Kebisingan
Tinggi air
banjir
maksimum
yang pernah
terjadi (data
peil banjir)
Curah hujan
rata-rata 5
tahun terakhir
di Kecamatan
Buduran
Intensitas
kecelakaan
kerja
- Per. Gub.
udara dan
kebisingan: 1
kali saat
konstruksi
- Kecelakaan
Kerja: 1 bulan
sekali saat
konstruksi
(Lanjutan............)
PENGAW
AS
PELAPOR
AN
Pemrakarsa (Penanggung
jawab UKLUPL)
Dinas
Sosial &
Tenaga
Kerja Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
34
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Konstruksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
Finishing
Pembersihan - Penurunan Luas total
bekas
lahan yang
kualitas
konstruksi
difungsikan
udara
dan
- Peningka sebagai
penghijauan
tan estetika lahan
lingkungan hijau/taman
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
- Melakukan penanaman
LOKASI
PENGELO
LAAN
LINGKUNG
AN HIDUP
Tapak proyek
Tapak proyek
PERIODE
PENGELO
LAAN
LINGKUN
GAN
HIDUP
BENTUK UPAYA
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
(Lanjutan............)
TOLOK
UKUR
KET
PELAKSA
NA
Saat
pekerjaan
finishing
berlangsung
Metode Pengumpulan
Tapak proyek
Data:
- Pengamatan visual dan
penghitungan luas area
penghijauan
- Inventarisasi jenis
tanaman yang akan
digunakan
- Pengamatan sisa bahan
konstruksi
Metode Analisis Data:
- Membandingkan luasan
taman/penghijauan
dengan persyaratan
berlaku
- Membandingkan data
pengamatan visual
sebelum dan saat
kegiatan berlangsung
Dilakukan 1
kali saat
pekerjaan
finishing
berlangsung
- Kondisi
Saat
berakhirnya
kontrak kerja
Metode Pengumpulan
Data:
- Pendataan jumlah
tenaga kerja lokal yang
berakhir kontrak
kerjanya
- Inventarisasi
ketidakpuasan tenaga
kerja terhadap
penyelesaian kontrak
Metode Analisis Data:
- Membandingkan data
pengamatan sebelum
dan setelah konstruksi
Dilakukan 1
kali saat
pekerjaan
finishing
berlangsung
Tapak proyek
kebersihan
sesuai
persyaratan
yang berlaku
- RTH privat
yang berlaku
di Kabupaten
Sidoarjo (min.
10 % dari luas
lahan yang
digunakan)
Kontraktor
Pelaksana
Pelaksana
kerja lokal
yang
kehilangan
pekerjaan
akibat
berakhirnya
kegiatan
konstruksi
- Adanya protes
para pekerja
yang merasa
kurang sesuai
dengan hak
yang telah
diterimanya
PENGAW
AS
PELAPOR
AN
Pemrakarsa - Dinas PU
(Penanggung Cipta Karya
jawab UKLdan Tata
UPL)
Ruang Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
Pemrakarsa
(Penanggun
g jawab
UKL-UPL)
Dinas Sosial
& Tenaga
Kerja Kab.
Sidoarjo
35
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Operasi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
Penerimaan Karyawan
- Penerimaan - Persepsi
tenaga kerja
Masyara
operasi
kat
- Penetapan - Ganggu
hak dan
an
kewajiban
Kamtib
pekerja
mas
Tenaga
kerja yang
dibutuhkan
saat
operasional
= 50
orang
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
- Memberikan
kesempatan (prioritas)
kerja kepada
masyarakat setempat
sebagai tenaga kerja
yang tidak
memerlukan keahlian
khusus
- Pemberian upah
minimal sesuai
dengan UMR yang
berlaku
- Sistem penerimaan
kerja lewat satu pintu
dengan melibatkan
aparat desa setempat
LOKASI
PENGELO
LAAN
LINGKUNG
AN HIDUP
Tapak proyek
dan batas
sosial wilayah
Desa
Wadungasih
Kecamatan
Buduran
PERIODE
PENGELO
LAAN
LINGKUN
GAN
HIDUP
Saat
penerimaan
karyawan
berlangsung
BENTUK UPAYA
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Metode Pengumpulan
Tapak proyek
Data:
- Pendataan jumlah
warga sekitar yang
bekerja saat operasional
Industri Cat
- Pendataan intensitas
konflik karyawan
dengan pihak
manajemen
Metode Analisis Data:
- Membandingkan data
pengamatan visual
sebelum dan saat
operasional Industri Cat
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Sekali saat
penerimaan
karyawan
berlangsung
TOLOK
UKUR
KET
PELAKSA
NA
Pemrakarsa
(Penanggun
kerja yang
g jawab
tersedia saat
UKL-UPL)
kegiatan
operasi
- Jumlah tenaga
kerja lokal
yang dapat
diterima saat
kegiatan
operasi
- Intensitas
keresahan
masyarakat
- Jenis peluang
PENGA
WAS
PELAPOR
AN
Dinas
- Dinas
Sosial dan
Sosial dan
Tenaga
Tenaga
Kerja Kab.
Kerja Kab.
Sidoarjo
Sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
36
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Operasi ( Lanjutan..............)
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
KEGIATAN OPERASIONAL
Kegiatan
Penurunan Volume
Mengoptimalkan buffer zone dari
Pengangkut kualitas
Operasional pohon/perdu yang mempunyai
an, Bongkar udara
Industri Cat= massa daun yang padat
Muat dan
5 kali truk/
Aktivitas
hari dan 1-2
Kendaraan
pickup/hari
Karyawan
Volume
dan
kendaraan
pengunjung
tenaga kerja
= 50 kali
mobil
/sepeda
motor/hari,
Volume
Truk
sampah=
1kali truk/hari
peningkatan Volume
Mengoptimalkan buffer zone dari
kebisingan Operasional pohon/perdu yang mempunyai
Industri Cat= massa daun yang padat
5 kali truk/
hari dan 1-2
pickup/hari
Volume
kendaraan
tenaga kerja
= 50 kali
mobil
/sepeda
motor/hari,
Volume
Truk
sampah=
1kali truk/hari
LOKASI
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE
PENGELOL
AAN
LINGKUNG
AN HIDUP
BENTUK UPAYA
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP
Selama
(sumber dampak) operasional
- Daerah down
wind
Metode
Pengumpulan Data:
- Pengamatan
visual dan
pengambilan
sampel kualitas
udara.
Metode Analisis
Data:
- Membandingkan
data pengamatan
visual sebelum
dan saat
operasional
dengan baku
mutu.
Selama
(sumber dampak) operasional
- Daerah down
wind
Metode
- Tapak kegiatan
Pengumpulan Data:
tapak kegiatan
- Pengamatan
(sumber
visual dan
dampak)
penghitungan luas - Daerah down
area penghijauan
wind
- Inventarisasi jenis
tanaman yang
akan digunakan
.
Metode Analisis
Data:
- Membandingkan
luasan
taman/penghijaua
n dengan
persyaratan
berlaku
- Membandingkan
data pengamatan
visual sebelum
dan saat kegiatan
berlangsung
- Tapak kegiatan
- Tapak kegiatan
- Tapak kegiatan
tapak kegiatan
(sumber
dampak)
- Daerah down
wind
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
TOLOK
UKUR
Satu kali
dalam
setahun
selama
operasional
- Per. Gub.
Satu kali
dalam
setahun
selama
operasional
- Kondisi
Jatim. No.10
/2009
- KepMen LH
No.
48/MENLH/1
1/ 1996
kebersihan
sesuai
persyaratan
yang berlaku
- RTH privat
yang berlaku
di
Kabupaten
Sidoarjo
(min. 10 %
dari luas
lahan yang
digunakan)
KET
PELAK
SANA
PENGA
WAS
PELA
PORAN
Pemrakar
sa
(Penangg
ung
jawab
UKLUPL)
Badan
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo
- Dinas
Pemrakar
sa
(Penangg
ung
jawab
UKLUPL)
Badan
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo
- Badan
Perhubu
ngan
Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo
37
Bangkitan
lalu lintas
Volume
Operasional
Industri Cat=
5 kali truk/
hari dan 1-2
pickup/hari
Volume
kendaraan
tenaga kerja
= 50 kali
mobil
/sepeda
motor/hari,
Volume
Truk
sampah=
1kali truk/hari
Pintu masuk/keluar
tapak kegiatan.
lintas yang memadai guna
membatasi kecepatan kendaraan
Dibuatkan 1 unit tanda
keberadaan tapak kegiatan
Memasang lampu Penerangan
Jalan yang memadai di depan
lokasi Industri Cat
Pembatasan kecepatan
kendaraan dengan memberi
tanda/rambu yang memadai
Adanya petugas yang mengatur
keluar masuknya kendaraan
Pembuatan jalan masuk dan jalan
keluar secara terpisah
Menerapkan larangan berhenti
bagi kendaraan di dekat pintu
masuk
Selama
operasional
Metode
Pengumpulan Data:
- Pengamatan
visual kondisi lalu
lintas
Metode Analisis
Data:
- Membandingkan
data pengamatan
visual sebelum
dan saat
operasional
Pintu
masuk/keluar
tapak kegiatan.
Satu kali
dalam
setahun
selama
operasional
- Kelancaran
arus lalu
lintas
- Kenyamanan
pengguna Jl.
Lingkar Timur
Kecamatan
Buduran
Pemrakar
sa
(Penangg
ung
jawab
UKLUPL)
Badan
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo
- Dinas
Perhubu
ngan
Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo
Kondisi Jl.
Lingkar
Timur
Kecamatan
Buduran
relatif baik
38
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Operasi ( Lanjutan..............)
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
KEGIATAN OPERASIONAL
Operasional Potensi
Intensitas
Industri Cat Kecelakaan karyawan
Kerja dan
yang sakit /
Penurunan mengalami
Kesehatan kecelakaan
Karyawan
kerja
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
- Menerapkan Petunjuk
LOKASI
PENGELOLA
AN
LINGKUNGAN
HIDUP
Lokasi Kegiatan
PERIODE
PENGELOL
AAN
LINGKUNG
AN HIDUP
Selama
operasional
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Metode
Lokasi
Pengumpulan Data: Kegiatan
- Pengamatan
kelengkapan
peralatan K3 dan
penerapan SOP
kerja
Metode Analisis
Data:
- Membandingkan
kondisi peralatan
kerja sesuai
persyaratan dalam
SOP
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Selama
operasional
TOLOK
UKUR
Peraturan
K3 yang
berlaku dan
intensitas
kecelakaan
kerja
KET
PELAK
SANA
PENGA
WAS
Pemrakarsa Dinas
(PenanggungSosial
jawab UKL- dan
UPL)
Tenaga
Kerja
Kab.
Sidoarjo
PELAPO
RAN
- Dinas
Sosial
dan
Tenaga
Kerja
Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo.
Jumlah
tenaga
kerja saat
operasional
= 50
orang
39
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Operasi ( Lanjutan..............)
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
KEGIATAN OPERASIONAL
Limbah Cair - Penurunan Volume
Domestik
kualitas air Limbah Cair
badan air = 11,5
m3/hari
Patusan
tersier
- Perubahan
biota
perairan
- Gangguan
kesehatan
.
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE
PENGELO
LAAN
LINGKUNG
AN HIDUP
- Saluran
dan saluran limbah cair secara
limbah cair
terpisah
domestik
Pembuatan septic tank secara
- Patusan
memadai terbuat dari bahan
tersier
impermeable dan sesuai volume
penerima
limbah
limbah.
Jarak sumur resapan dari septic
tank dengan sumur gali minimal
10 meter
Larangan membuang sampah
ke saluran air limbah
Pembuangan limbah cair dari
saluran lingkungan dialirkan ke
Patusan tersier
Pemeliharaan saluran air hujan,
saluran air limbah dan bak
kontrol secara berkala.
Selama
kegiatan
operasional
Volume
- Pembuatan saluran kusus untuk - Saluran
Limbah Cair
limbah cair produksi
limbah cair
industri dan - Pembuatan IPAL (Instlasi
- Patusan
kantin= 12
Pengolahan Air Limbah)
tersier
m3/hari
penerima
limbah.
- IPAL
Selama
kegiatan
operasional
LOKASI
PENGELO
LAAN
LINGKUNG
AN HIDUP
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
- Saluran
limbah cair
domestik
- Patusan
tersier
penerima
limbah.
- Saluran
limbah cair
domestik
- Patusan
tersier
penerima
limbah.
- IPAL
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
TOLOK
UKUR
KET
PELAKSA
NA
PENGA
WAS
Pergub
air badan air Jatim no.72
dan limbah tahun 2013
cair
dilakukan 6
bulan sekali
- Pemantaua
n saluran
lingkungan
dilakukan 6
bulan sekali
Pemrakarsa
(Penanggung
jawab UKLUPL)
Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
- Dinas
Pergub
air badan air Jatim no.72
dan limbah tahun 2013
cair
dilakukan 6
bulan sekali
- Pemantaua
n saluran
lingkungan
dilakukan 6
bulan sekali
Pemrakarsa
(Penanggung
jawab UKLUPL)
Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
- Dinas
- Pengujian
- Pengujian
PELAPOR
AN
Kesehatan
Kab.
Sidoarjo
- Dinas PU
Pengairan
Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
Kesehatan
Kab.
Sidoarjo
- Dinas PU
Pengairan
Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
40
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
KEGIATAN OPERASIONAL
Peningkatan - Intenssitas - Penggunaan APD Ear Plug khusus
kebisingan
kebisingan pekerja yang kontak langsung
di ruang
dengan sumber bising
produksi
- Pemeiliharaan mesin secara rutin
- Penanaman tanaman disekitar
yang berfungsi peredam bising
- Penghijauan disekitar area
kegiatan
- Pengaturan waktu shift kerja untuk
mengatur waktu pemaparan para
pekerja terhadap kebisingan
Peningkatan - Intensitas
debu
debu
diarea
pabrik
LOKASI
PENGELOLA
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
- Area produksi
dan area yang
berpotensi
bising
- Area produksi
PERIODE
PENGELOL
AAN
LINGKUNG
AN HIDUP
Setiap hari
kerja selama
masih
operasional
Setiap hari
kerja selama
masih
operasional
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
Metode
- Area produksi - Setiap 6
Pengumpulan Data:
dan area
bulan sekali
- Melakukan
yang
pengujian kualitas
berpotensi
kebisingan
bising
Metode Analisis
Data:
- Membandingkan
dan mengevaluasi
dengan hasil uji
sebelumnya
Metode
Pengumpulan Data:
- Melakukan
pengujian kualitas
kebisingan
Metode Analisis
Data:
Membandingkan
dan mengevaluasi
dengan hasil uji
sebelumnya
TOLOK
UKUR
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNGA
N HIDUP
- Pekerja
-
kerja selama
masih
operasional
mengguna
kan APD
Mesin
kondisi
prima
Penghijaua
n sekitar
kegiatan
Paparan
kebisingan
pekerja
maks.8
jam
Semua
pekerja
mengguna
kan
masker
sebaran
debu yang
terjadi
proses
produksi
tertampun
g secara
total
mesin
produk
berfungsi
sempurna
KET
PELAK
SANA
Pemrakars
a
(Penangg
ung jawab
UKL-UPL)
PENGA
WAS
PELAPO
RAN
Badan
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo
- Badan
Pemrakarsa Badan
(Penanggu Lingkung
ng jawab
an Hidup
UKL-UPL) Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo
41
Tabel 16. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Tahap Operasi ( Lanjutan..............)
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
KEGIATAN OPERASIONAL
- Limbah
Limbah
padat
padat saat
domestik
proses
karyawan
produksi
- Sisa
Industri
kemasan
Cat
bahan
baku dan
bahan
penolong
non B3
BESARAN
DAMPAK
Limbah
padat
domestik
karyawan
=33,00
kg/hari
Sisa
kemasan
bahan
baku dan
bahan
penolong
non B3 =
1,5
kg/hari
LOKASI
PENGELOLA
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
PERIODE
PENGELOL
AAN
LINGKUNG
AN HIDUP
Pengumpulan
sampah tiap
unit kegiatan
dilakukan
setiap hari
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
- Tempat
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNGA
N HIDUP
- Pemantauan
sampah tiap
kebersihan
unit kegiatan
lingkungan
dilakukan
- TPS
setiap hari
- Jalur
pengangkutan - Pemantauan
TPS
sampah
dilakukan
terutama di
setiap 3 hari
depan lokasi
sekali
kegiatan
- Pemantauan
ceceran
sampah
dilakukan
selama
kegiatan
pengangkuta
n sampah
TOLOK
UKUR
Kebersihan
dan Estetika
Lingkungan
yang berlaku
KET
PELAK
SANA
PENGA
WAS
PELAPO
RAN
Pemrakarsa Dinas
- Dinas
(Penanggu Kebersih
Kesehata
ng jawab
an dan
n Kab.
UKL-UPL) Pertaman
Sidoarjo
an Kab.
- Dinas
Sidoarjo
Kebersih
an dan
Pertama
nan
- Badan
Lingkung
an Hidup
Kab.
Sidoarjo
42
JENIS
DAMPAK
BESARAN
DAMPAK
KEGIATAN OPERASIONAL
Limbah padat - Produk
pada saat
reject
proses
- kemasan
produksi
bahan
Industri Cat
baku dan
bahan
penolong
B3
- Majun
yang
terkontam
inasi
- Bohlhamp bekas dan
catridge
Bekas
- Sludge
IPAL
Terjadinya
kebakaran
Kebakaran
BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI
PENGELOLA
AN
LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE
PENGELO
LAAN
LINGKUNG
AN HIDUP
Produk
reject
=1,5
kg/hari
Sisa
kemasan
bahan
baku dan
bahan
penolong
B3=9
kg/hari
Majun
yang
terkontam
inasi 3 =
kg/hari
Bohlhamp
bekas dan
catridge
Bekas =
0,5
kg/bulan
- Sludge
IPAL = 200
kg/bulan
- Segera memperbaiki
- Lingkup
atau mengganti fasilitas
wilayah tapak
umum dan fasilitas sosial
kegiatan
yang rusak
- TPS LIMBAH
- Limbah Non B3 disortir
B3
dan dijual kepada pihak
ketiga
- Limbah B3 disimpan di
TPS LIMBAH B3 dan
dikelolakan ke pihak
ketiga yang mempunyai
ijin pengangkutan
dan/atau pengolahan
oleh instansi yang
berwenang
- Mengoptimalkan buffer
zone berupa pohon
keres (Muntingia
calabura) dan bunga
matahari (Helianthus
annuus) yang dapat
mengurangi polusi udara
serta pohon Kiara
payung (Filicium
decipiens) dan pohon
beringin (Ficus
benjamina) untuk
mengurangi kebisingan
Selama
kegiatan
operasional
berlangsung
Frekuensi
terjadinya
kebakaran
- Penyediaan alat
Selama
kegiatan
operasional
berlangsung
pemadam kebakaran
ringan (APAR) dan
Hydrant yang mencukupi
dilokasi kegiatan
- Mengadakan pelatihan
penanggulangan
kebakaran secara
berkala
- Pemasangan gambar
jalur evakuasi kebakaran
supaya mempermudah
proses evakuasi apabila
terjadi kebakaran
- Lokasi
kegiatan
LOKASI
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
PERIODE
PEMANTAU
AN
LINGKUNG
AN HIDUP
TOLOK
UKUR
Pelaksana
- Lingkup
- Setiap bulan
Metode
selama
Pengumpulan Data: wilayah tapak
kegiatan
- Pengamatan visual kegiatan
operasional
- TPS LIMBAH
fasilitas tapak
- Khusus
B3
kegiatan
limbah B3
Metode Analisis
setiap 3
Data:
bulan sekali
- Membandingkan
kondisi fasilitas
tapak kegiatan
dengan
persyaratan yang
berlaku.
Kebersihan
dan
Estetika
Lingkungan
yang
berlaku dan
- Lokasi
SOP
Kebakaran
- Mengupayakan
agar tidak terjadi
kebakaran dalam
lokasi kegiatan.
- Pengecekan
secara berkala
alat pemadam
kebakaran.
kegiatan
- Selama
kegiatan
berlangsung
KET
Pemrakarsa
(Penanggung
jawab UKLUPL)
Pengawas
Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
Peraturan
Pemerintah
No 101
tahun 2014
Pemrakarsa - BPBD
(Penanggung
kabupaten
jawab UKLsidoarjo
UPL)
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
Pelaporan
- Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
Kab.
Sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
- BPBD
kabupaten
sidoarjo
- Badan
Lingkungan
Hidup Kab.
Sidoarjo
43
D.
E.
SURAT PERNYATAAN
Sebagai bukti kesediaan dari pemrakarsa, maka dalam formulir UKL UPL ini
44
F. DAFTAR PUSTAKA
-
(2009), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sidoarjo 2009 2029,
Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sidoarjo.
Hadi, S. P. (2002), Aspek Sosial AMDAL; Sejarah, Teori dan Metode, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
45
G.
Lampiran
Data dan informasi lain sebagai penunjang Formulir UKL-UPL antara lain:
1. Persetujuan Ijin Lokasi/P2R
2. Foto Copy KTP
3. Foto Copy Sertifikat Tanah
4. Lay Out, Denah dan Tampak
46
1
6
TPS Limbah B3
IPAL
Keterangan :
Pos Satpam
2
3
Kantin
Mushola
TPS
Biofilter
Toilet dan Lokker
RTH
47
2. Kecelakaan Kerja
Evakuasi karyawan yang bersangkutan ke pos keamanan, berikan pertolongan pertama,
jika kondisinya parah, korban dilarikan ke Rumah Sakit terdekat
48
49
50
4. Kegiatan Pemeliharaan
1. Semua pekerjaan pemeliharaan yang dapat menimbulkan bahaya seperti
pengelasan, cleaning dan perbaikan lainnya harus dilakukan dengan cara yang aman
dibawah pengawasan petugas yang kompeten.
2. Dilarang memperbaiki kendaraan di dalam area Lokasi Kegiatan.
3. Pengusaha harus memastikan bahwa kontraktor pihak ketiga yang dipekerjakan di
Lokasi Kegiatan baik untuk pengerjaan perawatan ataupun hal lain disyaratkan untuk
memahami standar dan prosedur K3.
51