Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT. PROCTER & GAMBLE – PT. MULTI HANNA


KREASINDO

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Menyelesaikan Pendidikan Strata-1 Program Studi Teknik Kimia
Universitas Jenderal Achmad Yani

Disusun Oleh :

Raka Gilang Saputra NIM. 2311 16 1 069

Ismail Aji Fawzi NIM. 2311 16 1 089

Dosen Pembimbing:
Ate Romli ST,.MT
NID. 412124366

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2021
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

LEMBAR PENGESAHAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

Nama : Raka Gilang Saputra


Ismail Aji Fawzi
NIM : 2311 16 1 069
2311 16 1 089
Judul : Neraca Massa Pada Pengolahan Limbah PT.Procter &
Gamble oleh PT.Multi Hanna Kreasindo

Cimahi, 15 Februari 2021


Pembimbing Kerja Praktek

Ate Romli, ST., MT.


NID. 412124366

i
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

LEMBAR PENGESAHAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

Nama : Raka Gilang Saputra


Ismail Aji Fawzi
NIM : 2311 16 1 069
2311 16 1 089
Judul : Neraca Massa Pada Pengolahan Limbah PT.Procter &
Gamble oleh PT.Multi Hanna Kreasindo

ii
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

iii
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan kerja
praktek dan menyelesaikan laporan kerja praktek di PT. Multi Hanna Kreasindo,
Karawang Jawa Barat. Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Jenderal Achmad Yani. Selama persiapan dan pelaksanaan kerja praktek ini, kami
telah mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga atas semua dukungan dan untaian doa yang
telah diberikan selama ini.
2. Ibu Lulu Nurdini, ST., MT. selaku ketua Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani.
3. Bapak Bambang Hari Prabowo ST., MT., selaku koordinator kerja praktek
Jurusan Teknik Kimia Universitas Jenderal Achmad Yani.
4. Bapak Ate Romli ST,.MT,. Selaku dosen pembimbing kerja praktek
Jurusan Teknik Kimia Universitas Jenderal Achmad Yani.
5. Hendra Hermawan selaku pembimbing lapangan di PT. Multi Hanna
Kreasindo.
6. Segenap karyawan Operator lapangan khususnya yang bertugas, yang
telah berbagi pengalaman dan pengetahuan di PT. Multi Hanna Kreasindo.
7. Teman-teman Teknik Kimia UNJANI, atas persahabatan dan bantuannya
selama ini.

Demikian laporan kerja praktek ini kami susun dengan sebaik baiknya,
semoga dapat bermanfaat bagi berbagai pihak khususnya bagi perkembangan
ilmu pengetahuan di Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Jenderal
Achmad Yani. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak
ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak sangat kami harapkan demi menyempurnakan laporan ini.
Karawang, Februari 2021

Penyusun

iv
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

ABSTRAK

PT Multi Hanna Kreasindo berdiri pada tanggal 23 September 2004.


Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan limbah
industri dan telah mendapat perizinan resmi dari Kementerian Lingkungan
Hidup. Perizinan kami meliputi pengangkutan (transporter), pengumpul, dan
pemanfaat limbah B3 dan non B3.
Setelah mendapatkan AMDAL tanggal 21 Februari 2007 dan terbitnya
Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang “Kelayakan
Lingkungan Hidup Kegiatan Pemanfaatan Limbah Logam (B3 dan Non B3)
dan Pengumpulan Minyak Pelumas bekas dan Limbah Non B3”, PT. Multi
Hanna Kreasindo mengembangkan bisnis menjadi industri pengangkut,
pengumpul, pengolah dan pemanfaat. Tercatat Surat Keputusan no 280 tahun
2018 dan rekom pengangkutan melandasi kegiatan PT Multi Hanna
Kreasindo.
Kegiatan Kegiatan di atas sejalan dengan upaya pemerintah pusat
khususnya Kementrian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kota Bekasi
dalam mengatasi dampak dampak negatif limbah terhadap lingkungan akibat
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) melalui penerapan 3R yaitu : Reuse,
Recycling, recovery.

v
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................iv
ABSTRAK ......................................................................................................................... v
DAFTAR ISI......................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... viii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Industri....................................................................................... 1
1.2 Lokasi Pabrik ...................................................................................................... 3
1.3 Deskripsi perusahaan .......................................................................................... 3
1.4 Visi dan Misi Perusahaan.................................................................................... 3
1.5 Peraturan perusahaan .......................................................................................... 4
1.6 Struktur Organisasi ............................................................................................. 5
1.7 Keselamatan dan kesehatan kerja........................................................................ 5
1.8 Bagian Keselamatan dan Pemadam Kebakaran ( fire and safety )...................... 6
1.9 Bagian Keamanan ............................................................................................... 7
1.10 Bagian Mekanis .................................................................................................. 7
1.11 Bagian Kesehatan................................................................................................ 7
1.12 Bagian Ekologi.................................................................................................... 7
1.13 Bagian Perbendaharaan dan Asuransi ................................................................. 7
BAB II ................................................................................................................................ 9
DESKRIPSI PROSES ...................................................................................................... 9
2.1 Penyediaan Bahan Baku...................................................................................... 9
2.2 Produk Reject ...................................................................................................... 9
2.3 Proses Penerimaan Limbah ............................................................................... 12
2.4 Pengolahan Reject product................................................................................ 13
2.5 Pengemasan....................................................................................................... 13
BAB III............................................................................................................................. 18
PENUTUP........................................................................................................................ 18

vi
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 18


3.2 Saran ................................................................................................................. 18

vii
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur organisasi PT.Multi Hanna Kreasindo................................................ 5


Gambar 2 Flow proses PT Multi Hanna Kreasindo .......................................................... 12

viii
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Industri


Procter & Gamble Co. (P&G) merupakan perusahaan internasional yang
memproduksi barang konsumen yang bergerak cepat. Kantor pusat P&G
terletak di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan tahun
1837. Perusahaan ini mempekerjakan 140.000 pekerja pada tahun 2005.
P&G didirikan oleh William Procter, seorang pembuat lilin, dan James
Gamble, seorang pembuat sabun. Keduanya menjadi ipar ketika menikah
dengan kakak beradik Olivia dan Elizabeth Norris. Ide pendirian usaha
bersama ini dirintis oleh Alexander Norris, mertua mereka, yang
mengadakan pertemuan di mana ia membujuk Procter and Gamble untuk
menjadi partner bisnis. Pada bulan Oktober 1837, sebagai hasil dari
pertemuan tersebut, Procter & Gamble didirikan.
Pada tahun 1858-1859, penjualan P&G berhasil mencapai $1 juta. Di
titik ini, P&G memiliki sekitar 80 karyawan yang bekerja di sana. Pada masa
Perang Saudara Amerika Serikat, P&G memenangkan kontrak untuk
menyuplai sabun dan lilin kepada Tentara Union. Selain memberikan profit
tambahan, kontrak tersebut secara tidak langsung juga memperkenalkan
produk P&G ke tentara- tentara di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Adapun kehadiran P&G di Indonesia diawali oleh PT Richrdson Merrel
Indonesia (MRI) pada tahun 1970 melalui brand vicks yang kemudian
diakuisisi oleh P&G pada tahun 1979. Kehadian MRI di Indonesia
digantikan oleh PT Protcer and Gamble sejak 1979 hingga saat ini.
Sedangkan PT Multi Hanna Kreasindo berdiri pada tanggal 23
September 2004. Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengolahan limbah industri dan telah mendapat perizinan resmi dari

1
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

Kementerian Lingkungan Hidup. Perizinan kami meliputi pengangkutan


(transporter), pengumpul, dan pemanfaat limbah B3 dan non B3.
Setelah mendapatkan AMDAL tanggal 21 Februari 2007 dan terbitnya
Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang “Kelayakan
Lingkungan Hidup Kegiatan Pemanfaatan Limbah Logam (B3 dan Non B3)
dan Pengumpulan Minyak Pelumas bekas dan Limbah Non B3”, PT. Multi
Hanna Kreasindo mengembangkan bisnis menjadi industri pengangkut,
pengumpul, pengolah dan pemanfaat. Tercatat Surat Keputusan no 280 tahun
2018 dan rekom pengangkutan melandasi kegiatan PT Multi Hanna
Kreasindo.
Kegiatan Kegiatan di atas sejalan dengan upaya pemerintah pusat
khususnya Kementrian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kota Bekasi
dalam mengatasi dampak dampak negatif limbah terhadap lingkungan akibat
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) melalui penerapan 3R yaitu : Reuse,
Recycling, recovery.
PT Multi Hanna Kreasindo dilengkapi fasilitas pengolah limbah industri
dengan internal Waste Water Treatment Plant (WWTP) sendiri guna
menjaga air buangan dari hasil proses agar selalu berada dibawah ambang
baku mutu lingkungan. Gedung peleburan dilengkapi dust collector dan
scrubber untuk menjaga pencemaran udara, juga dilakukan pengecekan
berkala untuk tingkat kebisingan.
PT Multi Hanna Kreasindo juga dilengkapi fasilitas incenerator untuk
pengolah limbah medis infeksius, sehingga pengolahan limbah medis dari
rumah sakit, klinik, dan fasilitas pelayanan kesehatan dapat terlayani.
PT Multi Hanna Kreasindo memiliki hubungan kerjasama dengan pihak
ketiga (co-processing) yang telah memiliki izin dari Kementrian Lingkungan
Hidup Republik Indonesia sebagai bagian dari Total Solution – Zero
Pollutant.

2
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

1.2 Lokasi Pabrik


Jl. Harapan II Lot KK-7A & KK-7B, Kawasan Industri KIIC, Sirnabaya,
Telukjambe Timur, Karawang 41361. Faktor – factor yang menjadi alasan
pemilihan tempat:
a. Dekat dengan Daerah Ibu Kota Jakarta
b. Mudahnya akses transportasi
c. Dekatnya sumber pembangkit listrik Jatiluhur
d. Penyediaan tenaga kerja yang dijamin keberadaanya

1.3 Deskripsi perusahaan


PT Multi Hanna Kreasindo Merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang pengolahan limbah industri dan telah mendapat perizinan resmi dari
Kementerian Lingkungan Hidup. meliputi pengangkutan (transporter),
pengumpul, dan pemanfaat limbah B3 dan non B3.

1.4 Visi dan Misi Perusahaan

VISI

Menjadi perusahaan global yang berwawasan lingkungan dalam usaha


pengelolaan limbah industri

MISI

Berupaya memberikan kontribusi kepada stake holder ( Masyarakat


,Pemerintah ,Customer , Vendor, Employee) dalam pelestarian lingkungan hidup
untuk kesejahteraan sosial.

3
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

1.5 Peraturan perusahaan


Perusahaan mewajibkan karyawan untuk :

1. Datang tepat waktu dan mengisi daftar hadir ( absensi ).


2. Dilarang keluar dari lingkungan pabrik sebelum jam kerja berakhir
kecuali dengan seizin kepala bagian.
3. Selama jam kerja karyawan dilarang masuk kantin tanpa seizin
personalia atau bagian umum.
4. Setiap karyawan dalam menjalankan pekerjaannya diharuskan :
a) Memakai pakaian dinas atau pakaian karyawan.
b) Memakai alat keselamatan kerja, seperti sarung tangan karet, kaca
mata pelindung, masker dan alat-alat keselamatan kerja lainnya
.
Pihak perusahaan mewajibkan karyawan untuk tidak membuang sampah
atau meludah di sembarang tempat, bila karyawan terbukti melanggar maka
sanksi akan dijatuhkan.

4
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

1.6 Struktur Organisasi

PT. Procter and Gamble

Management

PT. Multi Hanna Kreasindo

Supervisor Supervisor Health,


Produksi Sefety, Environment

Operator

Gambar 1 Struktur organisasi PT.Multi Hanna Kreasindo

1.7 Keselamatan dan kesehatan kerja


Undang-Undang No. 1 tahun 1970 menetapkan bahwa setiap
tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan demi keselamatan hidup
dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional. Berdasarkan
Surat Keputusan Direksi PT. Multi Hanna Kreasindo No. 067/DIR/X/2007
tentang pemberian wewenang kepada bagan keselamatan dan pemadam
kebakaran, maka perusahaan mengambil langkah-langkah yang pada
prinsipnya adalah melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap
kemungkinan terjadinya bahaya. Jenis bahaya di tempat kerja bermacam-
macam, seperti:
a. Bahaya zat kimia baik berupa gas maupun cairan yang beracun atau
mudah terbakar.

5
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

b. Debu-debu di sekitar tempat kerja yang dapat mengganggu


pernafasan.
c. Aliran listrik tegangan tinggi.
d. Kebisingan yang melebihi ambang pendengaran.
e. Mesin-mesin yang bekerja tanpa alat pengaman sehingga
menimbulkan bahaya mekanis.
f. Peralatan yang bekerja pada tekanan dan suhu yang tinggi sehingga
dapat menimbulkan ledakan dan kebakaran.
g. Penerangan lampu yang kurang memadai.
h. House keeping yang tidak baik mengakibatkan tempat kerja kotor
serta alat-alat yang tidak teratur sehingga menyulitkan dalam
penanggulangan kebakaran dan kecelakaan dan
i. Jam kerja yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan kelelahan
dan kejenuhan.

Untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh jenis-jenis bahaya


tersebut, diperlukan kesatuan kelompok kerja dalam sistem terpadu.
Sistem keselamatan kerja di lingkungan PT. Multi Hanna Kreasindo
melibatkan enam kelompok kerja, yaitu

1.8 Bagian Keselamatan dan Pemadam Kebakaran ( fire and safety


)
Bagian ini berkedudukan di bawah divisi inpeksi dan
keselamatan yang dibagi menjadi dua seksi, yaitu seksi pencegahan
dan seksi penanggulangan kecelakaan atau kebakaran. Bagian ini
dilengkapi sarana penunjang seperti:

 Mobil ambulance.
 Kendaraan pemadam kebakaran, fire truck multi purpose dan
fire jeep.
 Jaringan fire hydrant dari kawasan pabrik sampai perumahan.
 Unit pengisian udara tekan.
 Masker gas dan debu. Safety google dan ear plug.

6
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

 Racun api, fire detector dan peralatannya.


 Kotak PPPK dan poster-poster keselamatan.

1.9 Bagian Keamanan


`Bagian keamanan terdiri tiga pasukan yaitu pasukan
penjagaan, pasukan penyelidikan dan pasukan penanggulangan.
Tugas utama dari bagian ini adalah menjaga keamanan lingkungan.

1.10 Bagian Mekanis


Bagian ini terdiri dari bagian mekanik, instrument dan
perbengkelan. Bagian ini bertugas untuk melakukan pemeliharaan
dan perbaikan terhadap alat-alat proses, khususnya alat-alat yang
sudah rusak/aus dan maintenance tiap tahun.

1.11 Bagian Kesehatan


Bagian ini dilengkapi dengan dokter umum, perawat dan dokter
gigi. Bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
seluruh karyawan dan keluarga.

1.12 Bagian Ekologi


Bagian ini bertugas untuk menjaga kelestarian lingkungn dan
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran
udara maupun suara.

1.13 Bagian Perbendaharaan dan Asuransi


Bertugas mengurusi masalah asuransi tenaga kerja dan
pemberian santunan kepada karyawan yang terkena musibah
maupun kecelakaan. Dengan adanya asuransi ini diharapkan akan
memberikan rasa aman kepada karyawan dalam menjalankan
tugasnya.

7
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

Selain kelompok kerja tersebut, sangat penting juga adanya


kesadaran dari seluruh karyawan untuk mencegah serta menghindari
adanya bahaya yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain maupunperusahaan.

8
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

BAB II

DESKRIPSI PROSES

2.1 Penyediaan Bahan Baku


Bahan baku yang diterima oleh PT. Multi Hanna Kreasindo adalah produk
reject yang di dapatkan dari PT. Procter and Gamble yaitu :
2.1.1 Hair care
Hair care yang di produksi PT. Procter and Gamble memiliki
banyak merek seperti Rejoice, Head and Shoulders, Pentene, Herbal Essences,
dan Vidal Sassoon. Dari beberapa merek yang ada, produk yang dihasilkan seperti
shampo, conditioner, Hair mask dan juga banyak produk lainnya yang berkaitan
tentang perawatan dan kesehatan rambut. Dalam pengemasannya pun beragam,
ada yang menggunakan pengemasan botol dengan beberapa ukuran dan juga
sachet dengan beragam ukuran.
2.1.2 Fashion Care
Fashion care yang di produksi PT. Procter and Gamble tidak
sebanyak merek hair carenya. Merek yang di produksi hanya Downy saja, namun
tentu banyak varian dari merek Downy tersebut. Serupa dengan produk hair
carenya, Downy pun menyediakan beberapa kemasan produk, yaitu kemasan
botol dan juga sachet dengan beberapa ukuran sesuai kebutuhan konsumen.

2.2 Produk Reject


Kualitas pelayanan dan kualitas produk untuk memuaskan pelanggan
merupakan salah satu hal yang menjadi tujuan utama bagi setiap perusahaan
terlebih perusahaan industri atau manufaktur. Banyak produk yang dihasilkan
dengan berbagai macam jenis, mutu, serta bentuk, dimana keseluruhan tersebut
diajukan untuk menarik minat pelanggan, sehingga konsumen cenderung
melakukan aktivitas membeli produk tersebut. Oleh karena itu perusahaan
dituntut agar mampu menciptakan produk dengan spesifikasi yang terbaik agar
kepuasan pelanggan dapat terpenuhi. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk

9
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

dapat merumuskan kembali strategi yang ditempuh untuk meningkatkan


kemampuan bersaing dalam kualitas produk.
Proses produksi suatu produk tidak lepas dari yang namanya suatu
masalah atau barang reject. Sering kali terjadinya barang reject bisa dikarenakan
dari faktor manusia, mesin, bahkan materialnya. Untuk mendapatkan produk
dengan kualitas terbaik maka karyawan dan quality control harus bekerja sama
dengan baik. Dengan menghasilkan produk yang berkualitas baik maka akan
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Perusahaan akan terus berjalan dengan
produk yang terbaik untuk pelanggannya. Kualitas produk sangatlah penting
dalam proses produksi. Jika produk yang dihasilkan oleh produksi reject maka
akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, maka quality control harus mampu
mengurangi produk reject.
Produk reject/cacat merupakan produk yang dihasilkan dari proses
produksi yang tidak memenuhi standar kualitas yang sudah ditentukan. Standar
Kualitas yang baik menurut konsumen adalah produk tersebut dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan mereka. Apabila konsumen sudah merasa bahwa produk
tersebut tidak dapat digunakan sesuai kebutuhan mereka maka produk tersebut
akan dikatakan produk reject.
Ada delapan dimensi kualitas menurut (Garvin, 2004) yang dapat
digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas barang. Dimensi-dimensi
tersebut adalah:
1. Performa (performance) yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti.
2. Keistimewaan (features) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.
3. Kehandalan (reliability) yaitu kemungkinan suatu produk berfungsi secara
berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu.
4. Konformansi (conformance) yaitu tingkat kesesuaian produk terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan
pelanggan.
5. Daya Tahan (durability) yaitu ukuran masa pakai suatu produk.
6. Kemampuan pelayanan (service ability) yaitu karakteristik yang berkaitan
dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi dalam

10
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

perbaikan,
7. Estetika (aesthetic) yaitu karakteristik mengenai keindahan yang bersifat
subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari
preferensi atau pilihan individual.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) bersifat subjektif, berkaitan
dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk.

Menurut (Kotler, 2018) “produk adalah segala sesuatu yang dapat


ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
konsumen”. Produk reject yaitu produk yang kondisinya rusak, atau tidak
memenuhi standar mutu yang sudah ditetapkan, dan tidak dapat diperbaiki
secara ekonomi menjadi produk yang baik. Meskipun secara teknis dapat
diperbaiki tapi akan berakibat biaya perbaikan jumlahnya lebih tinggi
dibandingkan dengan kenaikan nilai atau manfaat adanya perbaikan. Produk
reject sudah berwujud produk selesai, tetapi kondisinya tidak sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
Produk yang di anggap reject oleh PT. Procter and Gamble dan diterima
oleh PT. Multi Hanna Kreasindo secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Waste kering
Yang termasuk dalam golongan waste kering disini adalah produk
reject tanpa isi atau kemasannya saja. Faktor penyebab terjadinya
reject dikarenakan pada suatu stasiun kerja terdapat gangguan
mesin, ataupun manusia dan hal tersebut terjadi sebelum produksi
pada stasiun selesai. Oleh karena itu pada stasiun tertentu
dinyatakan reject keseluruhan termasuk kemasan yang belum terisi
produk.
2. Waste basah
Untuk kategori waste basah adalah produk reject yang di produksi
ketika pada stasiun tertentu sudah selesai melakukan produksi,
namun produk tersebut reject atau tidak sesuai dengan standar
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

11
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

2.3 Proses Penerimaan Limbah


PT Multi Hanna Kreasindo menerima limbah B3 maupun non B3 dari
berbagai jenis industri. Sebelum limbah diterima oleh PT Multi Hanna Kreasindo,
sampel limbah terlebih dahulu di cek di laboratorium MHK, untuk ditentukan
penanganan yang tepat terhadap limbah tersebut, sehingga memastikan
pengelolaan lingkungan dan keselamatan yang bertanggung jawab atas
penanganan, transportasi, pengolahan limbah dan pembuangan limbah sesuai
dengan Hukum yang berlaku di Indonesia.
Setelah sampel limbah dicek, maka perawatan dan pembuangan limbah
dihitung berdasarkan hasil analisis laboratorium MHK untuk selanjutnya
dilakukan pengangkutan limbah oleh MHK.

Gambar 2 Flow proses PT Multi Hanna Kreasindo

12
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

Bahan baku di angkut dari PT. Procter and Gamble berupa hair care dan
fashion care menuju ke stasiun PT. Multi Hanna Kreasindo menggunakan forklift
untuk selanjutnya diolah oleh PT. Multi Hanna Kreasindo.

2.4 Pengolahan Reject product


PT.Multi Hanna Kreasindo sebagai vendor untuk pengolahan
limbah di PT.Procter & Gamble melakukan beberapa proses dalam proses
pengolahan reject product yaitu:

a. Proses Penyortiran
Proses penyortiran dilakukan untuk memisahkan
limbah berdasarkan jenis nya , PT Multi Hanna Kreasindo
mengklasifikasikan limbah setelah proses penyortiran
menjadi dua jenis yaitu waste kering dan waste basah. Pada
proses penyortiran dilakukan dengan tenaga manusia, untuk
menentukan jenisnya.

b. Proses Penghancuran
Proses penghancuran merupakan tahapan yang
dilakukan untuk reduksi / pengecilan ukuran dari limbah
yang diproses mengugunakan alat yang bernama crusher.

c. Proses Penyarringan
Proses penyaringan dilakukan untuk memisahkan
padatan dan cairan yang terdapat pada limbah yang berjenis
waste basah.

d. Proses pengepresan
Proses pengepresan dilakukan untuk memudahkan
pengangkutan limbah padat hasil dari proses pengolahan
limbah di PT Multi Hanna Kreasindo.

13
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE
2.5 Pengemasan
Kegiatan pengemasan di PT MULTI HANNA KREASINDO dilakukan
dengan pengawasan ketat untuk menjaga identitas, keutuhan dan kualitas barang
yang sudah dikemas. Untuk setiap kegiatan pengemasan selalu ada prosedur
tertulis yang menguraikan:
1 Penerimaan serta identifikasi produk ruahan dan bahan pengemas
2 Pengawasan untuk menjamin bahwa produk ruahan dan bahan pengemas
tercetak maupun tidak tercetak) yang akan dipakai adalah benar
3 Pengawasan dalam proses selama pengemasan
4 Pemeriksaan akhir terhadap hasil pengemasan.
Semua kegiatan pengemasan dilaksanakan sesuai dengan instruksi yang
diberikan dan menggunakan bahan pengemas yang tercantum dalam prosedur
pengemasan induk. Rincian pelaksanaan pengemasan dicatat dalam catatan
pengemasan. Sebelum kegiatan pengemasan dimulai, dilakukan pemeriksaan
kesiapan jalur pengemasan sesuai dengan daftar periksa untuk memastikan bahwa
ruang kerja dalam keadaan bersih dan bebas dari produk dan bahan kemasan.
Setiap penyerahan bahan baku dan bahan pengemas diperiksa secara teliti
identifikasinya oleh pengawas terhadap kesesuaian dengan catatan pengemasan
dan dilakukan sesuai prosedur tertulis.

3.5.1 Prapenandaan pada Bahan Pengemas


Sebelum prapenandaan dimulai, pengawas memeriksa kebenaran bahan
pengemas yang diperlukan, nomor batch, tanggal kadaluwarsa, dan informasi lain
yang diperlukan. Pengawas melakukan pemeriksaan berdasarkan instruksi
pengemasan secara ketat pada tiap tahap proses pengemasan.
Pemesanan bahan pengemas ke gudang bahan pengemas dilakukan 1 minggu
sebelumnya dengan cara mengisi formulir laporan kontrol pengemasan. Bahan
pengemas yang telah sampai disimpan pada wadah tertutup dengan penandaan
yang jelas diruangan yang aman. Prapenandaan dilakukan di ruangan yang
berbeda dengan ruang pengemasan.

14
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE
3.5.2 Kesiapan Jalur Pengemasan
Sebelum menempatkan bahan pengemas dan produk yang akan dikemas
pada jalur pengemasan telah diadakan pemeriksaan kesiapan jalur pengemasan
yang bersangkutan oleh petugas yang ditunjuk, sesuai dengan prosedur tertulis
yang ditentukan untuk:
1 Memastikan bahwa semua bahan dan produk terkemas yang berasal dari
kegiatan PT Procter & Gambler sebelumnya telah benar-benar disingkirkan
dari jalur pengemasan tersebut.
2 Meneliti kebersihan jalur dan daerah sekitarnya
3 Memastikan kebersihan peralatan yang dipakai.

15
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

3.5.3 Pengawasan Selama Proses


Pengawasan dilakukan berdasarkan prosedur tertulis yang menjelaskan
mengenai jumlah bahan baku yang masuk, jenis produk , serta batas-batas hasil
pemeriksaan yang diperbolehkan. Pengambilan sampel yang dilakukan pada awal
proses pengemasan, setiap penggantian operator dan setiap kali diadakan
perbaikan mesin. Pengawasan dalam proses meliputi pemeriksaan kebenaran dan
kelengkapan isi dari produk yang dikemas serta kesesuaian hasil kemasan dengan
spesifikasi yang telah ditentukan dalam prosedur pengemasan induk.

2.3.4 Pelaksanaan Pengemasan


Nama dan nomor batch produk terlihat jelas disetiap jalur pengemasan
pada papan penandaan. Wadah untuk menyimpan produk harus diberi label yang
jelas. Setelah itu diperiksa oleh petugas dan diserahterimakan ke bagian
pengemasan.
Daerah pengemasan dan wadah yang digunakan untuk produk dibersihkan
menurut prosedur tertulis. Setiap bahan pengemas yang ditemukan pada waktu
pembersihan diberikan kepada pengawas untuk keperluan rekonsiliasi dan
dimusnahkan.
Karyawan tidak boleh membawa barang yang dilarang kedalam daerah
pengemasan. Seragam karyawan tidak dilengkapi dengan saku, sehingga
karyawan tidak dapat menempatkan bahan pengemas dan produk kedalam saku
mereka.

2.3.5 Penyelesaian Proses Pengemasan


Pada pengemasan terakhir produk, bagian QA melakukan kembali
pemeriksaan antara lain kelengkapan dan kesesuaiannya dengan persyaratan
dalam prosedur pengemasan produk. Setelah proses rekonsiliasi pengemasan
selesai, maka kelebihan bahan pengemas dan produk diawasi secara ketat, agar
bahan pengemas dan produk yang memenuhi syarat saja yang dapat diolah untuk
dapat digunakan kembali lagi. Bahan pengemas dan produk ruahan yang tidak
dapat dikembalikan diawasi oleh supervisor untuk menghitung jumlah dan jenis

16
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

bahan yang akan diawasi. Jumlah yang dimusnahkan dicatat dalam catatan
pengolahan.

17
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2021
PT. PROCTER & GAMBLE

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT Multi Hanna Kreasindo berdiri pada tanggal 23 September
2004. Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengolahan limbah industri dan telah mendapat perizinan resmi dari
Kementerian Lingkungan Hidup. Perizinan kami meliputi
pengangkutan (transporter), pengumpul, dan pemanfaat limbah B3
dan non B3.
PT. MULTI HANNA KREASINDO dilengkapi fasilitas
pengolah limbah industri dengan internal Waste Water Treatment
Plant (WWTP) dan dilengkapi juga dengan fasilitas incenerator.

3.2 Saran

3.2.1 Saran untuk Kampus

Sebaiknya pembekalan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan


kegiatan Kuliah Kerja Lapangan lebih diperbanyak dan diperluas
sehingga mahasiswa dapat lebih mantap dalam melaksanakan Kuliah
Kerja Lapangan.

3.2.2 Saran untuk Pembaca

1. Hendaknya pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan


benar - benar mengacu pada tujuan yang ingin dicapai.
2. Mahasiswa sebagai peserta Kerja Praktik agar seanantiasa
menjaga kekompakan dalam segala hal dan dapat menjaga
nama baik Almamater.

18
LAPORAN KHUSUS KERJA PRAKTIK

PT. PROCTER & GAMBLE – PT. MULTI HANNA KREASINDO

KARAWANG, JAWA BARAT

PERHITUNGAN NERACA MASSA PADA SETIAP UNIT PROSES


PENGOLAHAN LIMBAH SECARA FISIKA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Strata-1


Program Studi Teknik Kimia

Disusun Oleh:

Raka Gilang Saputra NIM. 2311161069

Ismail Aji Fawzi NIM. 2311161089


Dosen Pembimbing:
Ate Romli ST,.MT
NID. 412124366

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
1.4 Manfaat Tugas Khusus ..................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
BAB III ANALISA DATA............................................................................................... 10
3.2.1 Crusher ........................................................................................... 10
3.2.2 Screener .......................................................................................... 10
3.2.3 Presser ............................................................................................ 10
3.2.4 Data Bahan ..................................................................................... 11
3.3.1. Neraca Massa pada proses crushing ............................................... 11
3.3.2. Neraca Massa pada proses screening ............................................. 12
3.3.3. Neraca massa pada proses pressing ................................................ 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 14
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17
LAMPIRAN A .................................................................................................................. 18
PERHITUNGAN .............................................................................................................. 18
LAMPIRAN B .................................................................................................................. 19
DOKUMENTASI ............................................................................................................. 19

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Shampo Sachet Isi ............................................................................................ 19
Gambar 2 Shampo Sachet Kosong ................................................................................... 19
Gambar 3 Hasil Mesin Crusher......................................................................................... 19
Gambar 4 Hasil Pencacahan Limbah Kering .................................................................... 19
Gambar 5 Shampo Sachet Isi ............................................................................................ 19
Gambar 6 Downy Sachet Isi ............................................................................................. 19
Gambar 7 Shampo Botol Kosong ..................................................................................... 20
Gambar 8 Shampo Botol Isi.............................................................................................. 20
Gambar 9 Mesin Crusher ................................................................................................. 20

DAFTAR TABEL

Table 3. 1 Data umpan masuk per satu proses batch ........................................................ 11


Table 3. 2neraca massa waste basah proses crushing ..................................................... 11
Table 3. 3 neraca massa waste kering proses crushing .................................................... 12
Table 3. 4 neraca massa proses screening ......................................................................... 12
Table 3. 5 neraca massa waste basah proses pressing ....................................................... 12
Table 3. 6 neraca massa waste kering proses pressing...................................................... 13

Tabel 4. 1Hasil analisa pengolahan limbah basah ............................................................ 14


Tabel 4. 2Hasil analisa pengolahan limbah kering(waste basah)...................................... 14
Tabel 4. 3 Hasil analisa pengolahan limbah kering(waste kering).................................... 15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Multi Hanna Kreasindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang pengolahan limbah industri yang meliputi industri pengangkut,
pengumpul, pengolah dan pemanfaat limbah industri. Kegiatan-kegiatan di atas
sejalan dengan upaya pemerintah pusat khususnya Kementrian Lingkungan
Hidup dan Pemerintah Kota dalam mengatasi dampak-dampak negatif limbah
terhadap lingkungan akibat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) melalui
penerapan 3R yaitu reuse, recycling, recovery.
Setiap industri dituntut agar mampu menciptakan produk dengan
spesifikasi yang terbaik agar kepuasan pelanggan dapat terpenuhi sehingga
sangat menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan. Seringkali pada proses
produksi terjadi barang reject dikarenakan dari faktor manusia, mesin, bahkan
materialnya. Barang reject secara teknis dapat diperbaiki tapi akan berakibat
biaya perbaikan jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan nilai atau
manfaat adanya perbaikan, maka dari itu barang reject dapat diartikan sebagai
limbah industri.
Limbah industri terbagi menjadi dua yaitu limbah basah dan kering
dimana pengolahan limbah tersebut dapat dilakukan secara kimia, fisika dan juga
biologi. Maka dari itu pengolahan limbah tersebut bertujuan bukan hanya untuk
mengatasi dampak berbahaya dari suatu limbah tetapi bertujuan juga untuk
dapat dimanfaatkan kembali menjadi sebuah produk baru yang memiliki nilai
jual.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah dapat disusun
sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengolahan limbah di PT. Multi Hanna Kreasindo
secara fisika.
2. Bagaimana proses kesetimbangan massa dalam setiap unit proses
pengolahan limbah secara fisika.

3
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, laporan ini mempunyai tujuan
sebagai berikut:
3. Mengetahui proses pengolahan limbah di PT. Multi Hanna Kreasindo
secara fisika.
4. Menghitung neraca massa pada setiap unit proses pengolahan limbah
secara fisika.

1.4 Manfaat Tugas Khusus


Manfaat yang diperoleh dari penyelesaian tugas akhir ini yaitu mempelajari
proses-proses yang terjadi di pabrik secara keseluruhan beserta berbagai
permasalahan dalam pelaksanaan teknisnya, sehingga dapat menambah
pengetahuan, dan juga mengetahui nilai neraca massa pada pada setiap unit
proses pengolahan limbah secara fisika pada sebuah pabrik.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah dan Klasifikasinya

Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya,
baik yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan
lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya
(Mahida, 1984). Bahan yang sering ditemukan dalam limbah antara lain senyawa
organik yang dapat terbiodegradasi, senyawa organik yang mudah menguap,
senyawa organik yang sulit terurai (Rekalsitran), logam berat yang toksik,
padatan tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen, dan parasit (Waluyo, 2010).
Menurut Abdurrahman (2006), berdasarkan wujud limbah yang dihasilkan,
limbah terbagi 3 yaitu :

1. Limbah padat

Limbah padat adalah limbah yang memiliki wujud padat yang bersifat kering
dan tidak dapat berpindah kecuali dipindahkan. Limbah padat ini biasanya
berasal dari sisa makanan, sayuran, potongan kayu, ampas hasil industri, dan
lain-lain.

2. Limbah cair

Limbah cair adalah limbah yang memiliki wujud cair. Limbah cair ini selalu
larut dalam air dan selalu berpindah (kecuali ditempatkan pada wadah/bak).
Contoh dari limbah cair ini adalah air bekas cuci pakaian dan piring, limbah
cair dari industri, dan lain-lain.

3. Limbah gas

Limbah gas adalah limbah yang berwujud gas. Limbah gas bisa dilihat dalam
bentuk asap dan selalu bergerak sehingga penyebarannya luas. Contoh dari
limbah gas adalah gas buangan kendaraan bermotor, buangan gas dari hasil
industri.

5
2.2 Produk Reject
Produk reject/cacat merupakan produk yang dihasilkan dari proses
produksi yang tidak memenuhi standar kualitas yang sudah ditentukan. Standar
Kualitas yang baik menurut konsumen adalah produk tersebut dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan mereka. Apabila konsumen sudah merasa bahwa produk
tersebut tidak dapat digunakan sesuai kebutuhan mereka maka produk tersebut
akan dikatakan produk reject.
Ada delapan dimensi kualitas menurut (Garvin, 2015) yang dapat
digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas barang. Dimensi-dimensi
tersebut adalah:
1. Performa (performance) yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti.
2. Keistimewaan (features) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.
3. Kehandalan (reliability) yaitu kemungkinan suatu produk berfungsi secara
berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu.
4. Konformansi (conformance) yaitu tingkat kesesuaian produk terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan
pelanggan.
5. Daya Tahan (durability) yaitu ukuran masa pakai suatu produk.
6. Kemampuan pelayanan (service ability) yaitu karakteristik yang berkaitan
dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi dalam
perbaikan,
7. Estetika (aesthetic) yaitu karakteristik mengenai keindahan yang bersifat
subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari
preferensi atau pilihan individual.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) bersifat subjektif, berkaitan
dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk.

Menurut (Kotler, 2017) “produk adalah segala sesuatu yang dapat


ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
konsumen”. Produk reject yaitu produk yang kondisinya rusak, atau tidak
memenuhi standar mutu yang sudah ditetapkan, dan tidak dapat diperbaiki secara
ekonomi menjadi produk yang baik. Meskipun secara teknis dapat diperbaiki

6
tapi akan berakibat biaya perbaikan jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan
kenaikan nilai atau manfaat adanya perbaikan. Produk reject sudah berwujud
produk selesai, tetapi kondisinya tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Produk yang di anggap reject oleh PT. Procter and Gamble dan diterima
oleh PT. Multi Hanna Kreasindo secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Waste kering
Yang termasuk dalam golongan waste kering disini adalah produk reject
tanpa isi atau kemasannya saja. Faktor penyebab terjadinya reject
dikarenakan pada suatu stasiun kerja terdapat gangguan mesin, ataupun
manusia dan hal tersebut terjadi sebelum produksi pada stasiun selesai. Oleh
karena itu pada stasiun tertentu dinyatakan reject keseluruhan termasuk
kemasan yang belum terisi produk.
2. Waste basah
Untuk kategori waste basah adalah produk reject yang di produksi ketika
pada stasiun tertentu sudah selesai melakukan produksi, namun produk
tersebut reject atau tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan.

2.3 Proses Pengolahan Limbah Berdasarkan Klasifikasi

Menurut Abdurrahman (2006) mengolahan limbah berdasarkan klasifikasi


wujud limbah sebagai berikut :

1. Pengolahan limbah padat

Proses industrialisasi memang banyak sekali menimbulkan limbah. salah satu


jenis limbah yang dapat dihasilakn dari proses industri adalah limbah yang
berbentuk padat. Untuk mengatasi limbah padat cara yang dapat kita lakukan
antara lain sebagai berikut:

7
1.1 Penimbunan terbuka

Solusi atau pengolahan pertama yang bisa dilakukan pada limbah padat adalah
penimbunan terbuka. Limbah padat dibagi menjadi organik dan juga non
organik. Limbah padat organik akan lebih baik ditimbun, karena akan diuraikan
oleh organisme- organisme pengurai sehingga akan membuat tanah menjadi lebih
subur.

1.2 Sanitary landfill

Sanitary landfill ini menggunakan lubang yang sudah dilapisi tanah liat dan juga
plastik untuk mencegah pembesaran di tanah dan gas metana yang terbentuk
dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

1.3 Insenerasi

Hasil panas digunakan untuk listrik atau pemanas ruangan.

1.4 Membuat kompos padat

Seperti halnya penimbunan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya


bahwasannya limbah padat yang bersifat organik akan lebih bermanfaat apabila
dibuat menjadi kompos. Kompos ini bisa dijadikan sebagai usaha masyarakat
yang sangat bermanfaat bagi banyak orang.

1.5 Daur ulang

Limbah padat yang bersifat non organik bisa dipilah- pilah kembali. Limbah padat
yang masih bisa diproses kembali bisa di daur ulang menjadi barang yang baru
atau dibuat barang lain yang bermanfaat atau bernilai jual tinggi. sebagai contoh
adalah kerajinan dari barang- barang bekas.

8
2. Pengolahan limbah cair

Selain limbah padat, industri juga akan menghasilkan limbah cair. Limbah cair
penanganannya berbeda dengan limbah padat, tentu saja hal ini karena bentuknya
yang berbeda. Untuk limbah cair sendiri, pengolahan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:

2.1 Pengolahan primer dengan proses penyaringan, pengolahan awal,


pengendapan dan pengapungan. Pengolahan ini efektif untuk polutan
minyak dan juga lemak.
2.2 Pengolahan sekunder, menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan
bahan.
2.3 Pengolahan tersier yang bersifat khusus
2.4 Desinfeksi
2.5 Slude treatment atau pengolahan lumpur.

3. Pengolahan limbah gas

Pengolahan limbah gas pada bidang industri dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Mengontrol emisi gas buang


2. Menghilangkan materi partikulat dari udara pembuangan
3. Pengolahan limbah B3

2.4 Pengolahan Reject product


PT.Multi Hanna Kreasindo sebagai vendor untuk pengolahan limbah di
PT.Procter & Gamble melakukan beberapa proses dalam proses pengolahan reject
product yaitu:
a. Proses Penyortiran
Proses penyortiran dilakukan untuk memisahkan limbah berdasarkan jenis
nya , PT Multi Hanna Kreasindo mengklasifikasikan limbah setelah proses
penyortiran menjadi dua jenis yaitu waste kering dan waste basah. Pada proses
penyortiran dilakukan dengan tenaga manusia, untuk menentukan jenisnya.

9
b. Proses Penghancuran
Proses penghancuran merupakan tahapan yang dilakukan untuk reduksi /
pengecilan ukuran dari limbah yang diproses mengugunakan alat yang bernama
crusher.

c. Proses Penyarringan
Proses penyaringan dilakukan untuk memisahkan padatan dan cairan yang
terdapat pada limbah yang berjenis waste basah.

d. Proses pengepresan
Proses pengepresan dilakukan untuk memudahkan pengangkutan limbah
padat hasil dari proses pengolahan limbah di PT Multi Hanna Kreasindo.

2.5 Jenis-Jenis Proses

Berdasarkan keadaannya proses dibedakan menjadi dua yaitu proses


dalam keadaan tunak (steady) dan keadaan tak tunak (unsteady) (Reklaitis,
GV.,1983)
a. Proses steady state
Semua aliran di dalam sistem mempunyai laju, komposisi, massa dan suhu
yang tetap atau tidak berubah terhadap waktu. Sehingga pada keadaan ini
jumlah akumulasi di dalam sistem tetap (laju alir akumulasi = 0)
b. Proses unsteady state (transient)
Terjadi perubahan dalam sistem terhadap waktu. Baik berupa perubahan laju,
komposisi, massa maupun suhu. Karena adanya perubahan laju maka terdapat
perubahan akumulasi di dalam sistem sehingga akumulasi massa harus
diperhitungkan.

1
0
2.6 Neraca Massa
Neraca massa/bahan adalah perincian dari jumlah bahan-bahan yang
masuk, keluar dan yang terakumulasi di dalam sebuah sistem. Sistem ini dapat
berupa satu alat proses maupun rangkaian dari beberapa alat proses, bahkan
rangkaian dari banyak alat proses.( Reklaitis, GV.,1983)
Prinsip dari neraca bahan itu sendiri adalah:
 Neraca bahan merupakan penerapan hukum kekekalan massa terhadap
suatu sistem proses atau pabrik.
 Massa berjumlah tetap, tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan.
Persamaan Neraca Massa

Dimana :
• Input = Aliran masuk ke sistem
• Output = Aliran keluar sistem
• Consumption = Digunakan oleh reaksi
• Generation = Terbentuk karena reaksi
• Acumulation = Terkumpul dalam sistem
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
Pada kesetimbangan materi tanpa reaksi kimia, rumus umum yang digunakan
adalah :
Input – output – generasi + konsumsi = akumulasi
karena tidak adanya pembentukan zat ataupun reaksi kimia yang menggunakan
zat tersebut maka persamaanya menjadi :
input – output = akumulasi

1
1
BAB III
ANALISA DATA

1.1 Data Spesifikasi Alat & Bahan

3.2.1 Crusher
Nama alat : Mesin Crusher
Diameter alat : Panjang = 1 meter
Lebar = 2 meter
Tinggi = 2 meter
Kapasitas alat : 270 kg/ 30 menit (sachet shampo)
370 kg/ 30 menit (sachet downy)
420 kg/ 30 menit (botol shampo)
Daya listrik : 3 Hp
Material : Alloy steels-SND-11

3.2.2 Screener
Nama alat : Screener
Diameter alat : Panjang = 1 meter
Lebar = 2 meter
Tinggi = 0,75 meter
Material : Alloy steels-SND-11

3.2.3 Presser
Nama alat : Mesin Press
Diameter alat : Panjang = 1 meter
Lebar = 2 meter
Tinggi = 2,5 meter
Kapasitas alat : 270 kg/ 30 menit (sachet shampo)

12
370 kg/ 30 menit (sachet downy)
420 kg/ 30 menit (botol shampo)
Daya listrik : 5 Hp
Material : Alloy steels-SND-11

3.2.4 Data Bahan


1. Downy Sachet
2. Shampoo Sachet
3. Shampoo Botol

3.2 Data Umpan Masuk per proses (Batch)

Table 3. 1 Data umpan masuk per satu proses batch

FEED (KG)

Jam Shampoo sachet Downy Sachet Shampoo Botol

00.00 262 349 410

04.00 253 350 412

08.00 257 354 407

12.00 261 363 408

16.00 255 355 406

20.00 259 354 400

24.00 252 359 402

Jumlah 1799 2484 2845

13
3.3 Neraca Massa

3.3.1. Neraca Massa pada proses crushing


 Waste basah
Table 3. 2neraca massa waste basah proses crushing

Material In (Kg) Out (Kg)


Shampoo sachet 1799 1799

Downy Sachet 2484 2484

Shampoo Botol 2845 2845

 Waste Kering
Table 3. 3 neraca massa waste kering proses crushing

Material In (Kg) Out (Kg)


Sachet Kosong 2480 2480
Botol Kosong 2850 2850

3.3.2. Neraca Massa pada proses screening


Proses screening dilalui oleh waste basang sedangkan pada proses ini
waste kering diabaikan dan langsung masuk ke proses selanjunya yaitu
pengepresan.
Table 3. 4 neraca massa proses screening

Out (Kg)
Material In (Kg)
Padatan Cairan
Shampoo sachet 1799 630 1169
Downy Sachet 2484 869 1695
Shampoo Botol 2845 1138 1707

14
3.3.3. Neraca massa pada proses pressing
Pada proses pressing dilakukan untuk memudahkan packing pada limbah
padatan sehingga proses pengangkutan limbah dapat lebih efektif.

 Waste Basah
Table 3. 5 neraca massa waste basah proses pressing

Out (Kg)
Material In (Kg)
Padatan
Shampoo sachet 1714.29 630
Downy Sachet 2400 869
Shampoo Botol 2742.86 1138

 Waste Kering
Table 3. 6 neraca massa waste kering proses pressing

Material In (Kg) Out (Kg)


Sachet Kosong 2480 2480
Botol Kosong 2850 2850

15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisa Pengolahan Limbah Basah


Tabel 4. 1Hasil analisa pengolahan limbah basah

Out (Kg)
Material In (Kg)
Cairan
Shampoo sachet 1799 1169
Downy Sachet 2484 1695
Shampoo Botol 2845 1707
Total 4571

Pada pengolahan limbah ini, di dapatkan hasil produk basah seperti pada
tabel di atas. Terjadi penurunan massa dikarenakan adanya proses pemisahan
padatan dengan cairan, dimana saat umpan masuk terdiri dari padatan yaitu
kemasan dan juga cairan shampoo atau downy, sedangkan produk dari
pengolahan ini terbagi menjadi limbah basah dan limbah kering.

4.2 Hasil Analisa Pengolahan Limbah Kering


 Waste Basah
Tabel 4. 2Hasil analisa pengolahan limbah kering(waste basah)

Out (Kg)
Material In (Kg)
Padatan
Shampoo sachet 1799 630
Downy Sachet 2484 869
Shampoo Botol 2845 1138
Total padatan 2637

16
 Waste Kering
Tabel 4. 3 Hasil analisa pengolahan limbah kering(waste kering)

Material In (Kg) Out (Kg)


Sachet Kosong 2480 2480
Botol Kosong 2850 2850

Total padatan 5330

Total padatan waste kering dan basah 7967


Pada data analisa limbah kering atau padatan terdapat dua bagian, yaitu waste
basah dan juga waste kering. Pada waste basah terjadi penurunan massa produk
dikarenakan saat umpan masuk masih terdapat massa cairan dari shampoo maupun
downy. Padatan yang dimaksud adalah kemasan dari produk shampoo dan downy,
kemasan produk sendiri terdiri dari kemasan sachet dan juga botol.
Sedangkan untuk padatan yang di hasilkan dari waste kering massa umpan dan
produk memiliki nilai yang sama dikarenakan jenis waste kering itu sendiri tidak
memiliki kandungan cairan. Sehingga tidak dilakukan proses pemisahan hanya dilakukan
proses crashing dan pressing saja, dan tidak merubah nilai massa produk dari massa
umpan.

17
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari data analisa yang kami di dapat, bisa kami simpulkan bahwa :

1. Massa total cairan yang di hasilkan 4571 kg per hari.

2. Massa total padatan yang dihasilkan 7967 kg per hari

3. Dalam pengolahan limbah secara fisika ini dapat dihasilkan limbah


cairan dan limbah padatan dalam pengemasan berbeda.

4. Secara garis besar tidak adanya perubahan massa selama proses


pengolahan limbah.

5.2 Saran

Saran kami untuk PT. Multi Hanna Kreasindo yaitu lebih sering di kalibrasi dan
maintenence alat proses, agar alat proses dapat berjalan dengan lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, U. (2006). Kinerja Sistem Lumpur Aktif pada Pengolahan Limbah Cair.
Surabaya.

Mahida, U. N., 1984. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri, Rajawali,
Jakarta.

Reklaitis, GV.1983. Introduction to Material Balances.

Waluyo, L.2010. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. UMM Press

19
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN

 Neraca Massa Proses Screening

 Jenis shampo sachet

ṁout,solid = 630 kg
ṁout,liquid = 1169 kg
ṁin = 1799 kg
PROSES

ṁin = ṁout
1799 kg = (630+1169)kg
1799 kg = 1799 kg

 Neraca Massa Proses Pressing

 Jenis downy sachet

ṁout,solid = 869 kg
ṁout,liquid = 1531 kg
ṁin = 2400 kg
PROSES

ṁin = ṁout
2400 kg = 869 kg + ṁout,liquid
ṁout,liquid = (2400 – 869) kg
= 1531 kg

20
LAMPIRAN B
DOKUMENTASI

Gambar 1 Shampo Sachet Isi Gambar 2 Shampo Sachet Kosong

Gambar 4 Hasil Pencacahan Limbah


Gambar 3 Hasil Mesin Crusher Kering

Gambar 5 Shampo Sachet Isi Gambar 6 Downy Sachet Isi

21
Gambar 7 Shampo Botol Kosong Gambar 8 Shampo Botol Isi

Gambar 9 Mesin Crusher

22

Anda mungkin juga menyukai