Kedua
Ketiga
Keempat
Ditetapkan di Malang
Pada tanggal ................ 2013
Direktur
RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Lampiran
Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Nomor
Tanggal
2013
Kebijakan Umum
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Dalam melaksanakan
tugasnya
setiap
petugas
wajib
mematuhi
Kebijakan Khusus
1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi diberikan informasi
/ penyuluhan mengenai prosedur operasi yang akan dijalani, prosedur
pre medikasi dan dilakukan kunjungan pra anestesi di ruang perawatan
paling lambat 1 hari sebelum hari dilakukan tindakan pembedahan
untuk kasus elektif
2. Pada setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi selalu dijalankan
3. Setiap pasien sewaktu dating dikamar operasi dilakukan identifikasi
timbang terima dengan petugas ruangan pengantar pasien meliputi :
Jenis operasi
Lokasi yang akan dioperasi
Informed consent untuk tindakan anestesi dan tindakan
pembedahan
Obat premedikasi yang telah diberikan
ventilasi mekanis.
Fungsi arteri untuk mengambil sampel arteri.
termasuk :
- Kateter arteri
- Kateter vena perifer
- Kateter vena central ( CVP )
- Kateter arteri pulmonalis
Resuitasi kardiopulmoner
Pipa thoracostomy
15. Fungsi dan kewenangan Kepala unit intensif sebagai coordinator
pengelolaan pasien :
Fungsi :
Melakukan evaluasi menyeluruh, menngmbil kesimpulan, member
instruksi terapi dan tindakan secara tertulis dengan mempertimbangkan
usulan anggota team.
Kewenangan / peran :
Mampu berperan sebagai pimpinan tim dan memberikan pelayanan di
ICU, menggabungkan dan titrasi layanan pada pasien berpenyakit
kompleks atau cedera termasuk gagal organ multi sistem.
Intervist memberi pelayanan sendiri atau dapat berkolaborasi dengan
dokter pasien sebelumnya. Mampu mengelola pasien dalam kondisi
yang biasa terdapat pada pasien sakit kritis seperti :
1. Haemodinamik tidak stabil
2. Gangguan atau gagal nafas, dengan atau tanpa memerlukan
tunjangan ventilasi mekanis.
3. Gangguan neurologis akut termasuk mengatasi hipertensi
cranial
4. Gangguan atau gagal ginjal akut
5. Gangguan endokrin dan / metabolic akut yang mengancam
nyawa
6. Kelebihan dosis obat, reaksi obat atau keracunan obat
7. Gangguan koagulasi
8. Infeksi serius
9. Gangguan nutrisi yang memerlukan tunjangan nutrisi
10. Tata cara dan indikasi masuk / keluar ICU dari dalam rumah
sakit dan luar rumah sakit :
Tata cara pasien masuk / keluar ICU
Penanggung jawab pasien melakukan register / pendaftaran di
bagian admission.
Indikasi pasien masuk ICU
Pasien saat kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif
seperti bantuan ventilasi, infus obat-obat vaso aktif kontinyu dan
lain-lainnya
Indikasi pasien keluar ICU :
Bila kebutuhan untuk terapi intensif telah tidak ada lagi atau bila
terapi intensif telah gagal atau tidak bermanfaat sehingga
prognosis jangka pendek jelek
11. Setiap pengguanaan peralatan medis diinformasikan kepada
penanggung jawab pasien
12. Seluruh fasililtas pelayanan yang ada di ICU baik medis maupun
non
medis
menjadi
tanggung
jawab
Ka
Ru
termasuk
infeksi
nosokomial,
setiap
petugas
dalam
melaksanakan
praktek
Bila ada
Direktur,
Rumah Sakit Royal Progress