Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi dan
Kesehatan
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Nabilah Rahma P 3415140739
Sefi Pratiwi
3415140728
Shyfa F Ruyani
3415143706
Tria Sultika
3415141745
Yussa Annisa S
3415141766
Dosen Pengampu:
Dra. Nurmasari Sartono, M.Biomed
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan
kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk
melakukan kegiatan metabolisme. Apabila seseorang sudah mencapai usia lanjut, maka
salah satu upaya utama adalah mempertahankan atau membawa status gizi yang
bersangkutan pada kondisi optimum agar kualitas hidupnya tetap baik. Perubahan status
gizi pada lansia disebabkan perubahan lingkungan maupun kondisi kesehatan.
Perubahan ini akan makin nyata pada kurun usia dekade 70-an. Faktor lingkungan
antara lain meliputi perubahan kondisi sosial ekonomi yang terjadi akibat memasuki masa
pensiun dan isolasi sosial berupa hidup sendiri setelah pasangannya meninggal. Faktor
kesehatan yang berperan dalan perubahan status gizi antara lain adalah naiknya insidensi
penyakit degenerasi maupun non-degenerasi yang berakibat dengan perubahan dalam
asupan makanan, perubahan dalam absorpsi dan utilisasi zat-zat gizi di tingkat jaringan,
dan beberapa kasus dapat disebabkan oleh obat-obat tertentu yang harus diminim para
lansia oleh karena penyakit yang sedang dideritanya.
Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat
membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga
dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena berkurangnya
kalori dasar dari kebutuhan fisik.
1.1.
Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah ;
1. Untuk menambah pengetahuan dalam bidang gizi terutama pada kelompok lanjut
usia.
2. Untuk mengetahui masalah kesehatan dan status gizi pada kelompok usia lanjut.
3. Untuk mengetahui upaya perbaikan gizi pada lansia
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Masalah apa saja yang dihadapi Lansia terkait dengan gizi ?
2. Bagaimana kebutuhan Gizi pada kelompok lanjut usia?
1.3.
Manfaat
Manfaat disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai gizi yang
dibutuhkan oleh kelompok lanjut usia (lansia).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
8. Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah
satu masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada kelompok usia
lanjut, sehingga usia lanjut yang mengalami IU seringkali mengurangi minum yang
dapat menyebabkan dehidrasi.
9. Secara psikologis pada usia lanjut juga terjadi ketidakmampuan untuk mengadakan
penyesuaian terhadap situasi yang dihadapinya, antara lain sindrom lepas jabatan
yang mengakibatkan sedih yang berkepanjangan.
2.2.
2.3.
adalah 1 gram per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi
ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi
dari orang dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen
(protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya
kurang efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya
konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa.
Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang
dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi
energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah
ke jantung). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak
tidak jenuh (PUFA = poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber
asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung
asam lemak jenuh.
4. Karbohidrat dan serat makanan
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi
(susah BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah
terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia
adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan
mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan
konsumsi seratnya terlalu banyak, yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain
terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh. Lansia dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat
kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai
sumber energi dan sumber serat.
5. Vitamin dan mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi
vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan
ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan
sayuran, kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang
mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi
menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting
untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya
dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
6. Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk
mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan
makanan dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia
dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per hari.
2.4.
2.5.
Selingan
MENU
Roti-telur-susu
Papais
Nasi
Semur
Pepes tahu
Sayur bayam
Pisang
Kolak pisang
PORSI
1 tangkep 1 gelas
2 bungkus
1 piring
1 potong
1 bungkus
1 mangkok
1 buah
1 mangkok
Malam
Mie baso
Pepaya
1 mangkok
1 buah
Waktu
Makan
Pagi
1 btr telur
100 gr sayuran
Kangkung)
(Cah
100 gr sayuran
1 gls susu skim
10
Pukul 10.00
Snack/buah (Nagasari)
Snack/buah
Siang
1 gls nasi
1 gls nasi
50 gr daging/ikan/unggas
(Pepes Ikan)
50 gr daging/ikan/unggas
25
gr
kacangan
Tomat)
150 gr
Asem)
tempe/kacang(Tempe
bb
sayuran
(Sayur
25 gr
kacangan
tempe/kacang-
150 gr sayuran
1 ptg buah
Langkah
agar
dapat
hidup
lebih
lama,
sehat,
dan
berarti
untuk
lansia
1.
Snack/ buah
Snack/ buah
1 gls nasi
1 gls nasi
50 gr daging/ikan/unggas
(Basho Daging)
50 gr daging/ikan/unggas
50 gr tahu
150 gr sayuran
1 ptg buah
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
3.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2004. Gizi dalam daur Kehidupan. Editor, Palupi Widyastuti. Jakarta: EGC.
Bardosono, S. (2000). Studi Mengenai Kebiasaan Makan, Status Gizi dan Penyakit
Degeneratif pada Kelompok Usila di Daerah Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat.
Bina Diknakes. Vol. 13. P. 17-18.
Maryam RS, et al. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.