ALK Modified Jones
ALK Modified Jones
Disusun Oleh:
Imanniar Septi Yustriani
C1C008049
PENDAHULUAN
Salah satu informasi penting bagi public dalam laporan keuangan perusahaan adalah
informasi mengenai laba perusahaan. Informasi laba ini dapat membantu pemilik maupun
pihak lain dalam menaksir resiko atas investasi dan kredit yang mereka tanamkan pada
perusahaan. Bagi pemilik saham atau investor, laba berarti peningkatan nilai ekonomis
(wealth) yang akan diterima melalui pembagian dividen. Laba juga digunakan sebagai alat
untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan selama periode terkait terutama untuk
menaksir kinerja dan pertanggungjawaban manajemen dalam pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka, serta dapat dipergunakan untuk memperkirakan prospeknya di
masa depan (Vidiyanto, 2009) dalam Nadia (2010).
Adanya pemisahan kepemilikan dan pengelolaan perusahaan mengakibatkan adanya
benturan kepentingan antara principal (investor/kreditur) dengan pihak agen (manajemen)
yang dalam agency theory dikenal dengan sebutan agency conflict. Adanya perbedaan
keinginan, motivasi dan utilitas yang tidak sama antara agen dan principal dapat mendorong
manajemen untuk melakukan perilaku menyimpang (dysfungtional behavior), yang salah satu
bentuknya adalah manajemen laba (earnings management).
Scott (2000: 351) dalam Heri (2009) mendefinisikan manajemen laba sebagai berikut:
Given that managers choose accounting policies form a set (for example, GAAP), it is
natural to expected that they will choose policies so as to maximize their own utility and/or
the market value of the firm. Pernyataan tersebut jika diterjemahkan secara bebas memiliki
arti bahwa standar akuntansi yang ada (missal GAAP, PABU) memungkinkan manajer untuk
memilih kebijakan kebijakan yang dapat memaksimalkan utilitas mereka dan/atau nilai pasar
perusahaannya. Scott (1997) dalam Heri (2009) juga membagi cara pemahaman atas
manajemen laba menjadi dua. Pertama, melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer
untuk memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak hutang,
dan political cost (opportunistic earnings management). Kedua dengan memandang
manajemen laba dari perspektif efficient contracting (efficient earnings management) dimana
manajemen laba memberikan suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan perusahaan
dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak terduga untuk kepentingan pihak-pihak
yang terlibat dalam kontrak. Dengan demikian, manajer dapat mempengaruhi nilai pasar
perusahaannya melalui manajemen laba, misalnya dengan membuat perataan laba (income
smoothing) dan pertumbuhan laba sepanjang waktu.
Scott (2000) dalam Putri (2009) menyatakan bahwa earnings management dapat
dilakukan dengan empat bentuk yaitu:
a. Taking a Bath
b. Income Minimization
c. Income Maximization
d. Income Smoothing
Menurut Scott (1997: 298) dalam Heri (2009), terdapat empat cara dalam
mengindikasikan ada tidaknya earnings management, antara lain:
a. Depresiasi atau Amortisasi
b. Peningkatan Piutang Dagang Bersih
c. Peningkatan Persediaan
d. Penurunan dalam Utang Dagang dan Utang Biaya
Menurut Bagnoli dan Watts dalam Wiwik (2005), praktik manajemen laba banyak
dilakukan oleh manajemen karena mereka menganggap perusahaan lain juga melakukan hal
yang sama. Dengan demikian, kinerja competitor juga dapat menjadi pemicu untuk
melakukan manajemen laba karena investor dan kreditur akan melakukan komparasi untuk
menentukan perusahaan mana yang mempunyai rating yang baik (favorable). Sedangkan
menurut Scott (1997) dalam Heri (2009) terdapat beberapa motivasi manajemen untuk
melakukan manajemen laba, yaitu :
a. Motivasi Program Bonus (Bonus Plan Motivations)
b. Motivasi Politik (Political Motivations)
c. Motivasi Perpajakan (Taxation Motivations)
d. Motivasi Perubahan CEO (Changes of CEO Motivations)
e. Initial Public Offering (IPO)
f. Motivasi Perjanjian Utang (Debt Covenants Motivations)
ISI
Nuryaman (2009) menyatakan bahwa manajemen laba adalah suatu kondisi di mana
manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak
eksternal sehingga dapat meratakan, menaikkan, dan menurunkan pelaporan laba. Dechow
dkk (1995) dalam Nuryaman (2008) menyatakan bahwa model modified Jones memiliki
kemampuan yang lebih baik untuk mendeteksi manajemen laba. Melalui modified Jones,
manajemen laba dapat ditentukan dengan rumus berikut:
TAit
= NIit - CFOit........................................................................................................(1)
TAit
= NDAit + DAit....................................................................................................(2)
DAit
= TAit/Ait-1 NDAit..............................................................................................(5)
DAit
Keterangan:
TAit
NIit
CFOit
= Kas dari operasi (cash flow from operation) perusahaan i pada tahun t
NDAit
DAit
Revit
Rect
PPEit
Ait-1
it
Berdasarkan isi laporan keuangan PT Multipolar Tbk (terlampir), maka didapatkan data
seperti berikut ini:
(disajikan dalam jutaan rupiah)
Komponen
NI
CFO
Rev
Rec
PPE
A
Tahun
2005
7208
41.671
1.462.425
120.744
2.903.183
4.703.222
2004
(1.587)
(16.410)
147.349
233.770
1.234.189
1.652.289
Revit = 1.315.076
Rect = 113.026
Dari data diatas,maka perhitungan rumus modified Jones untuk tahun 2005 adalah sebagai
berikut:
TAit
= NIit - CFOit
TAit
7208 - 41.671
= -34.463
TAit/Ait-1 = 1 (1/Ait-1) + 2 (Revt/Ait-1) + 3 (PPEt/Ait-1) +
= 2,55
NDAit
=
= 2,485
DAit
DAFTAR PUSTAKA
Heri Vidiyanto. 2009. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas Pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.
Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Nadia Sriherdiati. 2010. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Cost of Equity
Capital dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Intervening. Skripsi.
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Nuryaman. 2008. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan
Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Simposium
Nasional Akuntansi XI. Pontianak.
Putri Arnida Sari. 2009. Pengaruh Corporate Governance Mechanism terhadap Cost of
Equity Capital. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Wiwik Utami. 2005. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas (Studi
pada Perusahaan Manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi VIII. 15-16
September: 100 116) Solo.
www.idx.co.id. Diakses pada tanggal 1 Juni 2011