Kewarganegaraan
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan Puji syukur atas rahmat dan ridho Allah
SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, saya tidak dapat menyelesaikan
mekalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
membiarkan
seseorang
dwi-
Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip ius sanguinis,
mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status kewarganega
raan melalui prinsip kelahiran. Sebagai contoh banyak warga keturunan Cina
yang masih berkewarganegaraan
Cina
ataupun
yang
memiliki
dwi-
1.3 Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah tersebut tujuan yang diharapkan adalah:
a. Mengetahui dasar hukum yang mengatur tentang kewarganegaraan
b. Mengetahui asas kewarganegaraan
c. Memahami hak opsi dan hak mediasi
d. Mengetahui syarat menjadi warga Negara
e. Mengetahui penyebab hilangnya status kewargaanegaraan
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam pembahasan ini ada dua yaitu, manfaat teoretis
dan manfaat praktis.
a. Manfaat teoretis
BAB II
PEMBAHASAN
akan
mengikuti
kewarganegaraan
ayahnya.
Namun
sekarang,
yang tidak hanya berpatokan pada kelahiran sebagai realitas bahwa orang tua
yang memiliki status kewarganegaraan yang berbeda akan menjadi bermasalah
jika kemudian orang tua tersebut melahirkan di tempat salah satu orang tuanya
(misalnya di temapy ibunya). Jika asaa soli ini tetap dipertahankan, si anak
tidak berhak untuk mendapatkan status kewarganegaraan bapaknya. Atas dasra
itu lah muncul asas sanguins
2. Asas Keturunan (Ius Sanguins)
seperti
Indonesia.
Anak
tersebut
berhak
mendapat
status
Status Kewarganegaraan dapat dilihat dari sisi perkawinan yang dimiliki atas
kesatuan hukum , yaitu paradigma suami isteri atau iktan keluarga merupakan
inti masyarakat yang mendambakan suasana sejahtera, sehat, dan bersatu.
Disamping itu asas perkawinan mengandung asas persamaan derajat karena
suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaran
masing-masing pihak. Asas ini menghindari penyelendupan hukum, misalnya
seorang
yang
berkewarganegaraan
asing
ingin
memperoleh
status
suatu negara dapat menggunakan hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak
pemberian kewarganegaraan tersebut.
Sehubungan dengan problem status kewarganegaraan seseorang, apabila asas
kewarganegaraan di atas di terapkan secara tegas dalam sebuah negara, akan
mengakibatkan status kewarganegaraan seseorang mengalami hal sebagai
berikut
1. Apatride, yaitu seseorang tidak mendapat kewarganegaraan disebabkan oleh
orang tersebut lahir di sebuah negara yang menganut asas ius sanguinis.
2. Bipatride, yaitu seseorang akan mendapatkan dua kewarganegaraan apabila
orang tersebut berasal dari orang tua yang mana negaranya menganut asas ius
sanguinis sedangkan dia lahir di sutu negara yang menganut asas ius soli.
3. Multipatride, yaitu seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan antara
dua negara.
stelsel aktif).
stelsel pasif).
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui
oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9.
10. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah
dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya
11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu
WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
5.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 26, yang disebut warga negara
adalah bangsa indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undangundang sebagai warga negara. Penjelasan UUD 1945 pasal 26.
DI Indonesia ada beberapa asas yang berlaku, antara lain:
1. Asas Kelahiran (Ius Soli)
2.
3.
Asas Perkawinan
4. Pewarganegaraan (Naturalisasi)
Hak opsi, adalah hak untuk memilih sesuatu kewarganegaraan. Sementara itu,
Hak repudiasi, adalah hak untuk menolak sesuatu kewarganegaraan
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU
sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan
Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten, Provinsi, atau tempat ia
terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan Nomor
Induk Kependudukan (NIK), apabila ia telah berusia 17 tahun dan
mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara
kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata
hukum internasional. Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU
No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Untuk bisa terus-menerus menjadi Warga Negara Indonesia (WNI)
kita harus menjaga sikap dan perilaku kita jangan sampai melanggar
peraturan
yang
bisa
menyebabkan
kita
dijatuhi
hukuman
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas dan simpulan yang telah di kemukakan
sebelumnya, pada bagian ini penulis mengemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1.
Penulis berharap dari adanya tugas ini dapat memberikan manfaat yang
banyak bagi para pembaca terutama siswa sebagai generasi mudah.
2.
3. Penulis menyadari bahwa masih banyak siswa yang belum memahami tentang
Kedudukan Warga Negara dan Pewarganegaraan Di Indonesia maka dalam
hal ini perlu mendapatkan perhatian dari para guru.