Oleh :
ANISA PUTRI DHEWANTY
201110330311019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
PENDAHULUAN
dampak
klinisnya
lebih
terbatas
ini
sangat
berbahaya
bagi
ibu
hamil
karena
dapat
mengakibatkan keguguran, cacat pada bayi, juga pada wanita belum hamil
bisa akan sulit mendapatkan kehamilan. Infeksi TORCH bersama dengan
paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan
pada embrio. Beberapa kecacatan janin yang bisa timbul akibat TORCH yang
menyerang wanita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata, kelainan pada
otak, paru-paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik, hidrosefalus, dan
lain sebagainya.
TINJAUAN PUSTAKA
TOKSOPLASMOSIS
Definisi
Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh parasit Toxoplasma
gondii. Toksoplasmosis kongenital adalah infeksi pada bayi baru lahir yang
berasal dari ibu yang terinfeksi. Bayi tersebut biasanya asimptomatik, namun
manifestasi selanjutnya bisa menjadi korioretinitis, strabismus, epilepsy dan
retardasi psikomotor.
Etiologi
Toxoplasma gondii adalah suatu protozoa, obligat intraseluler yang meninfeksi
burung dan beberapa jenis mamalia terutama kucing di seluruh dunia.
Patogenesis
Tahap utama daur hidup parasit adalah pada kucing (hospes definitif).
Dalam sel epitel usus kecil kucing berlangsung daur aseksual (skizogoni) dan
daur seksual (gametogoni, sporogoni) yang menghasilkan ookista yang
dikeluarkan melalui tinja. Bila ookiosta tertelan oleh hospes perantara maka pada
berbagai jaringan akan terjadi pembelahan cepat menjadi
takizoit
mencapai puncak pada enam sampai delapan minggu dan kemudian menurun
perlahan sampai batas tertentu dan bertahan seumur hidup. IgM dapat terdeteksi
kurang lebih satu minggu setelah infeksi akut dan menetap selama beberapa
minggu atau bulan, bahkan antibody ini dapat masih terdeteksi sampai lebih dari
satu tahun. IgA terdeteksi segera setelah IgM, dan bertahan selama 6-7 bulan.
subklinis.
.Infeksi toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada
orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS,
pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).
Jika wanita hamil terinfeksi toxoplasma maka akibat yang dapat
terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi
menderita toxoplasmosis bawaan. Pada toxoplasmosis bawaan, gejala dapat
muncul setelah dewasa, misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi mental,
kejang-kejang dan ensefalitis.
Sedangkan
bila
janin
lahir
setelah
ibu
terinfeksi
selama
kehamilan, bayi bisa lahir dalam keadaan hidrosefalus, berat bayi lahir
rendah,hepatospleenomegali, ikterus dan anemia. Gejala defisit neurologis
seperti kejang-kejang, kalsifikasi intracranial, retardasi mental dan hidrosefalus
atau mikrosefalus. Pada kedua kelompok biasanya terjadi korioretinitis.
Diagnosis Prenatal Toksoplasmosis
Diagnosis pranatal umumnya dilakukan pada usia kehamilan 14-27 minggu.
Aktivitas diagnosis meliputi:
Kordosentesis
(pengambilan
sampel
(aspirasi
darah
janin
cairan
melalui
tali
ketuban) dengan
tuntunan Ultrasonografi.
Pembiakan darah janin ataupun cairan ketuban dalam kultur sel
isolasi parasit.
Pemeriksaan dengan PCR untuk mendeteksi adanya DNA Toksoplasma
gondii pada darah janin ataupun cairan ketuban. Pemeriksaan
janin
Hasil intepretasi
Komentar
Saran
IgG- IgM+
Penceghan
IgG+ igM-
Infeksi lama
Tidak
infeksi berkala
Bila terjadi pada
ada
risiko
infeksi kongenital
trimester
dan
dan
pertama
kedua
umumnya
mengindikasikan
infeksi
IgG- igM+
1. Infeksi akut
2. Antibodi
alami
3. Positif palsu
IgG+ igM+
1. Infeksi akut
2. Positif palsu
Beresiko
infeksi
kongenital, 2 dan 3
tidak
ada
akut
sebelym konsepsi
Lakukan
tes
konfirmasi
resiko
infeksi kongenital
1. Beresiko
infeksi
kongenital
2. tidak
ada
Perhatikan
usia
kandungan,
Lakukan
tes
konfirmasi
resiko infeksi
kongenital
pemeriksaan
serologis
menggunakan
rapid
test
HIVatau
Rujuk ibu dengan HIV ke rumah sakit. Tatalaksana HIV pada kehamilan
sebaiknya dilakukan oleh tim multidisiplin meliputi dokter yang ahli
mengenai HIV, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, bidan yang ahli,
dan dokter spesialis anak
b. Tatalaksana Khusus
Terapi antiretroviral
Berikan antiretroviral segera kepada semua Ibu hamil dengan HIV, tanpa harus
mengetahui nilai CD4 dan stadium klinisnya terlebih dahulu, dan dilanjutkan
seumur hidup. Rekomendasi pengobatan sesuai situasi klinis ibu dapat dilihat di
tabel berikut.
Bila ibu memilih ASI, berikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Untuk
itu, ibu dengan HIV perlu mendapat konseling laktasi dengan baik sejak
perawatan antenatal pertama sesuai pedoman
(affordable/terjangkau,
feasible/mampu
laksana,
Setelah berusia 6 bulan, bayi diberikan MP-ASI dan ASI tetap dilanjutkan
sampai anak berusia 2 tahun
Jika
bayi
prematur
dengan
usia
kehamilan
<30
minggu,
Jika
bayi
prematur
dengan
usia
kehamilan
30-35
minggu,
Jika bayi diketahui HIV positif, lakukan pemeriksaan viral load sekali
pada usia 1 bulan, kemudian sekali pada usia 4-6 bulan. Periksa
ELISA kembali di usia 18 bulan.
Periode jendela.
HIV masuk kedaam tubuh samapi terbentuk antibodi terhadap HIV dalam
darah. Gejala belum muncul dan penderita masih merasa sehat. Tahap ini
umumnya berkisar 2 minggu hingga 6 bulan dan Tes HIV belum bisa
mendeteksi keberadaan virus
AIDS
Kondisi imun tubuh menurun drastis dan infeksi oportunistik semakin
parah
RUBELA
Definisi
Infeksi ini juga dikenal dengan campak Jerman dan sering diderita anakanak. Rubela yang dialami pada tri semester pertama kehamilan 90 persennya
menyebabkan kebutaan, tuli, kelainan jantung, keterbelakangan mental,
bahkan keguguran. Ibu hamil disarankan untuk tidak berdekatan dengan orang
yang sedang sakit campak Jerman.
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus Rubella, sebuah togavirus yang
menyelimuti dan memiliki genom RNA beruntai tunggal.Virus ini ditularkan
melalui rute pernapasan dan bereplikasi dalam nasofaring dan kelenjar getah
bening. Virus ini dapat ditemukan dalam darah 5 sampai 7 hari setelah
infeksi dan menyebar ke seluruh tubuh. Virus memiliki sifat teratogenik dan
mampu menyeberangi plasenta dan menginfeksi janin di mana sel-sel berhenti
dari berkembang atau menghancurkan mereka.
Manifestasi Klinis
1. Gejala yang di timbulkan adalah demam, ruam pada kulit , batuk, nyeri
sendi, nyeri kepala, limfadenopati post auricular and suboccipital.
2. Gejala klinis biasanya ringan dan 50-75% kasus, gejala tidak tampak
Dampak Terhadap Kehamilan
Derajat penyakit terhadap ibu tidak berdampak terhadap resiko infeksi janin.
Infeksi yang terjadi pada trimester I memberikan dampak besar terhadap janin.
Infeksi fetal:
1. Tidak berdampak terhadap bayi dan janin dilahirkan dalam keadaan
normal
2. Abortus spontan
3.
uterine
growth
retardation, gangguan
pendengaran, kelainan
kalsifikasi
mikrosepalus,
Anti-rubella
IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut
Anak
yang
menderita
varicella
akan
berpotensi
menularkan varicella kepada yang lain saat 2 hari sebelum hingga 5 hari
setelah timbulnya
lesi
di
kulit. Pada
herpes
zoster
belum
diketahui
patogenesisnya, namun VZV dapat berpindah tempat dari lesi kulit dan
permukaan mukosa ke ujung syaraf sensoris dan di transportasikan centripetal
melalui serabut syaraf sensoris ke ganglion sensoris. Pada ganglion ini dapat
terjadi infeksi laten (dorman), namun pada saat kondisi imun menurun dapat
terjadi reaktivasi virus.
Faktor Predisposisi
Diagnosis
Varicella: lesi kulit berupa vesikel kemerahan dan gatal yang khas di seluruh
tubuh serta seringkali disertai demam.
Herpes zoster: lesi kulit berupa vesikel kemerahan yang nyeri dan berkelompok
terbatas pada satu dermatom.
Penatalaksanaan
a. Tatalaksana Umum
Pencegahan infeksi sebelum hamil:
Periksa status imunisasi. Wanita yang sudah pernah terkena cacar air
dan/atau herpes zoster, atau memperoleh vaksinasi sebelumnya, dianggap
sudah terproteksi sehingga tidak perlu divaksin lagi.
Memvaksinasi
orang-orang
yang
tinggal
di
sekitar
wanita
dosis
pertama
Pada
ibu
yang
belum
terproteksi,
vaksinasi
Asiklovir paling efektif jika diberikan dalam 24 jam setelah lesi timbul
atau setelah terpapar kontak
Asiklovir aman diberikan pada ibu dengan usia kehamilan di atas 20 minggu.
Pada usia kehamilan sebelum itu, asiklovir harus diberikan dengan hati-hati.
Beri edukasi tentang prognosis jika infeksi terjadi pada:
<1%,
seperti
mikroftalmia,
korioretinitis,
katarak,
Lakukan pemeriksaan USG untuk melihat adanya dampak infeksi terhadap janin.
Jika ibu terinfeksi 5 hari sebelum atau 2 hari sesudah persalinan,berikan Varicella
Zoster Immunoglobulin(VZIG) pada bayi
Cytomegalovirus (CMV)
Definisi
Cytomegalovirus (infeksi sitomegalovirus) adalah penyakit yang disebabkan
oleh sitomegalovirus. Virus ini termasuk dalam keluarga besar virus herpes.
Penyakit ini termasuk penyakit yang mewabah di seluruh negara dan menular
melalui kontak manusia. Hampir 4 dari 5 orang yang berumur 35 tahun pernah
terinfensi CMV.
Etiologi
Sitomegalovirus termasuk virus asam deokisiribunokleat dan sensitif eter.
Manifestasi Klinis
Mononukleos sitomegaloviru disertai dengan demam tinggi yang tidak teratur
selama 3 minggu atau lebih (orang dewasa). Infeksi CMV terdisemisasi bisa
menyebabkan koriorenitis (kebutaan), koloitis atau ensafilitis (jika pasien juga
mengalami acquired immunedeficiency syndrome). Infeksi virus CMV pada
bayi
yang berusia
6 bulan, biasanya
terinfeksi
seperti
Infeksi eksogen dapat bersifat primer yaitu terjadi apabila ibu hami dalam pola
imunologik seronegatif, dan nonprimer bila ibu hamil dalam keadaan
seropositif. Infeksi endogenous adalah hasil dari reaktivasi virus yang
sebelumnya dalam keadaan paten. Infeksi maternal primer akan memberikan
akibat klinik yang jauh lebih buruk pada janin dibandingkan infeksi rekurens.
Pemeriksaan laboratorium dapat ditegakkan baik dengan metode serologik atau
dengan virologik. Dengan metyode serologik, diagnosis infeksi maternal primer
dapat ditujukkan degan adanya perubahan dari seronegatif menjadoi seropositif
(tampak adanya IgM dan IgG anti CMV) sebagai pemeriksaan hasil serial dengan
iinterval kira-kira 3minggu. Dalam metode serologik infeksi primer bisa juga
ditentukan dengan Low IgG Avidity , yaitu antibodi klas IgG menunjukan
fungsional aviditasnya yang rendah serta berlangsung selama 20minggu setelah
infeksi primer. Dengan metode virologik, viremia maternal dapat ditegakkan
dengan menggunakan uji imuno floresens. Uji ini menggunakan monoklonal
antibodi yang mengikat antigen Pp 65, suatu protein polipetida dengan berat
molekul 65 kilo dalton dari CMV di dalam sel leukosit ibu.
Diagnosis Pranatal Citomegalovirus
Saat ini terminasi kehamilan merupakan satu-satunya terapi intervensi karena
pengobatan dengan antivirus (ganciclovir) tidak efektif dan memuaskn.
Diagnosis pranatal dilakukan dengan metode PCR dan isolasi virus pada
cairan ketuban yang diperoleh setelah amniosentesis. Amniosentesis pada
hubungan ini palong baik dikerjakan pada usia kehamilan 21-23 minggu
karena tiga hal berikut:
mengeksresikan
virus
dapat ditemukan dalam cairan ketuban.
Infeksi
janin
yang
berat
akibat
umumnya bila infeksi maternal
terjadi
transmisi
pada
CMV
pada
umur kehammila 12
minggu.
HEPATITIS DALAM KEHAMILAN
Definisi
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati karena toxin, seperti kimia atau
obat ataupun agen penyebab infeksi seperti virus. Hepatitis yang berlangsung
kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari
6 bulan disebut "hepatitis kronis".
Etiologi
Virusvirus hepatitis yang dapat menyebabkan hepatitis akut yaitu virus
hepatitis A (VHA), B (VHB), C (VHC), E (VHE) dan virus-virus hepatitis yang
menyebabkan hepatitis kronis yaitu hepatitis B dan C.
Infeksi virus hepatitis yang sering menimbulkan masalah yang berhubungan
dengan kehamilan adalah, Virus Hepatitis B (VHB) dan Virus Hepatitis E
(VHE). Meskipun masalah yang ditimbulkan pada kehamilan oleh VHB dan
VHE hampir sama, tetapi terdapat perbedaan pada endemisitas, cara penularan,
cara pencegahan dan morbiditas serta mortalitas.
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Virus ini pertama kali
ditemukan oleh Blumberg tahun 1965 dan dikenal dengan nama antigen
Australia yang termasuk DNA virus. VHB merupakan partikel 2 lapis
berukuran 42 nm yang disebut Partikel Dane, Lapisan luar terdiri atas antigen
HBsAg yang membungkus partikel inti (core). Pada partikel ini terdapat
hepatitis B core antigen (HBcAg) dan hepatitis B antigen (HBeAg). Antigen
permukaan (HBsAg) terdiri atas lipoprotein dan menurut sifat imunologiknya
protein virus hepatitis B dibagi menjadi 4 subtipe yaitu adw, adr, ayw, dan aye.
Subtype ini secara epidemiologis penting karena menyebabkan perbedaan
geografikdan rasio dalam penyebaran.
Sumber penularan berupa darah, saliva, kontak dengan mukosa penderita virus,
feses dan urine, pisau cukur, selimut, alat makan, alat kedokteran yang
terkontaminasi virus hepatitis B. Penularan VHB melalui berbagai cara yaitu
parenteral dimana terjadi penembusan kulit atau mukosa kemudian secara non
parenteral yaitu karena persentuhan yang erat dengan benda yang tercemar
virus hepatitis B. secara epidemiologi penularan VHB dari ibu yang HBsAg nya
positif kepada anak dilahirkan yang terjadi selama masa perinatal, dan secara
horizontal yaitu
mekanisme
terjadinya
kerusakan
hati
yang
kronik disebabkan
Setiap ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan HbsAg pada trimester pertama
kehamilannya.
b. Tatalaksana Khusus
Bila ibu dengan HbsAg positif maka bayi diberikan suntikan HBIG 0,5
ml IM pada lengan atas segera setelah lahir (dalam 12 jam kelahiran)
dan vaksin hepatitis B dengan dosis 0,5 ml (5 g) IM pada lengan atas
sisi lain pada saat yang sama kemudian pada usia 1 bulan dan 6 bulan.
Bila ibu dengan HbsAg negatif maka bayi hanya diberikan vaksin hepatitis B
0,5 ml (5 g) pada usia ke-0, 1 bulan, dan 6 bulan.
Tidak ada perbedaan pemberian HBIG dan vaksinasi hepatitis B pada bayi
prematur namun pemberian vaksinasi hepatitis B diberikan dalam empat kali
pemberian yaitu pada bulan ke-0, 1, 6, dan 8 bulan.
Tidak ada larangan pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan ibu
HbsAg positif terutama bila bayi telah divaksinasi dan diberi HBIG setelah
lahir.
SIFILIS
Definisi
Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum. Pada tahap awal gejala sifilis bersifat lokal dan kemudian dapat
Gejala dan tanda klinis berbeda-beda sesuai stadium seperti tabel berikut
serum
lesi
dengan
metode
ruang
gelap
(darkfield examination)
o
Pemeriksaan
treponemal: fluorescent
treponemal
antibody
di
genitalia
eksterna
sewarna
kulit
atau
keabuan,
Diagnosis meragukan
Pasien imunokompromais
Pasangan
seksual
multipel,
memiliki
infeksi
menular
seksual
Bedah listrik/elektrokauterisasi
DAFTAR PUSTAKA
Alpers CE, Anthony DC, Aster JC, Crawford JM, Crum CP,
Girolami UD. Christine AB, Allam AA, Aref MK, El-Muntasser IH, El-Nageh M
: Pregnancy Hepatitis in Libya. Lancet 2015; 2 : 827.
Cunningham G, Grant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Westrom
KD, et al. Williams Obstetrics [ebook]. Edisi ke-24. New York: McGraw-Hill;
2014.
D'Cruz IA, Balani SC, Iyer
pregnancy. Obstet Gynecol 2008; 31 : 449.
LS
Infectious
Human
hepatitis
and
toxoplasmosis.