Anda di halaman 1dari 13

Nama

NIM
Jurusan
Mata Kuliah
Kelompok

: RISKI TJUANA
: 201632005
: Biologi
: Biologi Umum
:

PENGAMATAN ORGAN PADA HEWAN


A. PENGAMATAN ORGAN PADA HEWAN
WAKTU DAN TEMPAT PENGAMATAN
Hari, Tanggal : Jumat, 25 November 2016
Tempat
: Laboratorium FMIPA UKIT
PENDAHULUAN
Organ hewan merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti

biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur sel dan fungsifungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang
ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan
sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel
eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian
muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan
mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian
para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1.
Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat -rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara
keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian
terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang
menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan
adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya
tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia
menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut
keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3.Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat
benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus.
Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran
inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.

4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye


Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat
ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
5. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma
merupakan tempat terjadinya proses hidup.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.

BAHAN DAN METODE


Alat dan Bahan

Pisau bedah
Tusuk gigi
Toples
Henskun
Sarung tangan tebal
Alcohol 70%
Kapas
Katak
Tikus
Ikan cakalang

I. Prosedur Kerja

1.
2.
3.
4.
5.

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


gunakan sarung tangan untuk menangkap tikus
Keluarkan tikus dari kandangnya lalu masukan tikus pada toples
yang telas tersedia untuk proses pembiusan
Tuangkan alcohol pada kapas, untuk membius Tikus putih dalam
10 menit
pakai Henskun dalam pembedahan

HASIL DAN PENGAMATAN

Bentuk sel bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel
epidermis bawang merah termasuk sel hidup karena sel bawang merah

mempunyai inti sel,mempunyai cairan didalamnya dan ada aktivitas yang terjadi
di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel.

Rhoeo discolor
Bentuk sel rhoeo discolor seperti segienam dan tersusun
agak miring dan terdapat kloroplas namun letaknya tidak beraturan.

Kentang (solanum tuberosum)


Sel kentang hamper mirip dengan sel bawang merah

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dari pengamatan sel pada bawang merah, rhoeo discolor, dan kentang dapat disimpulkan
bahwa bentuk dari setiap sel berbeda-beda. Sel pada bawang merah, kentang dan rhoe discolor
disebut sel hidup. Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup
sitoplasma yang berisi organel-organel seperti inti sel,plastida,mitokondria,ribosom,retikulum
endoplasma,diktiosom dan mikrobodi.
Saran
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Kepada pengamat dalam menggunakan mikroskop, disarankan agar lebih teliti saat
melakukan percobaan agar tidak terdapat gelembung udara yang dapat mempersulit pengamatan.
Sebelum kegiatan praktikum, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih
dahulu agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan tidak terhambat.
Dalam proses pengamatan objek menggunakan mikroskop pengaturan fokus dan
pengaturan cahaya sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan dan dilakukan dengan tepat. Hal ini
bertujuan agar mendapatkan hasil yang tepat dan akurat.Dalam pengamatan maupun penelitian
diharapkan si pengamat mempunyai jiwa pantang menyerah dan ingin tahu,karena hal itu
menjadi sebuah kunci keberhasilan dalam melakukan penelitian.

Nama
NIM
Jurusan
Mata Kuliah
Kelompok

: RISKI TJUANA
:
: farmasi
: Biologi Umum
:

PENGAMATAN MORFOLOGI TIKUS PUTIH


WAKTU DAN TEMPAT
Hari, Tanggal
: Jumat, 25 November 2016
Tempat
: Laboratorium FMIPA UKIT
PENDAHULUAN

Pembagian tubh terdiri atas kepala, badan dan ekor. Kulit lembab berlendir, terdiri dari
dermis dan epidermis.
Tubuh hewan terdiri dari beberapa organ tubuh. Organ-organ bekerja sama dalam
melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Hewan dibagi ke dalam dua
golongan, yaitu hewan vertebrata dan hewan invertebrata. Salah satu hewan vertebrata adalah
katak.

Ampibia merupakan salah satu kelas dari sub-fitum vertebrata. Ampibia berasal dari bahasa
yunani, yaitu amphi yang berarti rangkap dan bios yang berarti hidup. Amphibia merupakan
kelompok hewan yang mempunyai fase kehidupan di air dan di darat. Amphibia terdiri dari
empat ordo yaitu ordo uredela, ordo apoda, ordo anura, dan ordo proanura. Tapi sekarang ini
ordo proanura sudah dinyatakan punah.
Pada amphibi, memiliki dua alat pernapasan yaitu dengan menggunakan paru-paru pada
saat berada di daratan dan dengan menggunakan kulitnya pada keadaan basah (pada saat berada
dalam air). Kulit katak bersifat permiabel terhadap air dan gas, serta kaya akan persediaan
pembuluh darah. Adanya dua alat pernapasan ini disebabkan karena faktor lingkungan hidupnya.
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang paling bekerja sama melaksanakan fungsi
tertentu. Contoh organ adalah usus halus yang disusun oleh jaringan epitel, otot, ikat dan saraf.
Organ dibedakan atas dua yaitu organ dalam dan organ luar.
Organ tubuh hampir tidak ada yang bekerja sendiri, biasanya bekerja sama dalam kordinasi
tertentu sebagai satu bagian darisebuah sistem. Setiap sistem organ mempunyai fungsi tertentu.
Contonya: organ jantunng, pembuluh darah, dan darah terikat dalam sistem peredaran darah
(sirkulasi).
Semua organ tentu sudah mengenal hewan dari kelas amphibia seperti katak, kodok,
salamander, dan sebagainya. Tetapi pemahaman yang lebih dalam mengenai hewan dari kelas
amphibia masih terbilang minim. Dari segi teori, mungkin kita sudah paham tetapi untuk
mendeskripsikannya secara morfologi dan anatomi seperti masi belum paham.
Untuk memahami struktur dan fungsi organ-organ yang terdapat pada hewan vertebrata
dalam hal ini adalah katak, maka dilakukanlah percobaan dengan mengamati bagian atau organorgan yang ada pada tubuh katak. Pengamatan anatomi katak diperlukan pembedahan untuk
memudahkan mengamati bentuk kedudukan, dan hubungannya dengan organ lain.
Di daratan, kemampuan untuk mendeteksi suara merupakan hal yang sangat penting dan
amfibia telah mengembangkan telinga sederhana dari struktur yang diwarisnya dari moyang
mereka. Spirakel tertutup dengan dengan membran yang berfungsi sebagai gendang telinga dan
tulang rahang yang tidak terpakai lagi (yang berasal dari lengkung insang agnatha) berguna
untuk meneruskan getaran dari membran ini ke telinga dalam.

BAHAN DAN METODE


Alat Dan bahan
Papan bedah/ tripleks
Paku kecil
Silet
Toples
Alcohol 70%
Kapas
Tikus putih
Katak
Ikan cakalang
Prosedur Kerja
Pengamatan Morfologi Katak
a) Ambil seekor tikus, masukan ke dalam toples yang berisi kapas dan
alcohol 70%
b) Biarkan sekitar 10 menit lamanya sampai tikus itu lemas atau pingsan
c) Letakan tikus diatas tripleks dan amati morfologinya
Pengamatan Sistem Pencernaan
a) Putar posisi tikus dengan bagian perut di atas
b) Bedah bagian perut secara hati-hati
c) Amati bagian system pencernaan
Pengamatan system Reprduksi
a) Setelah system pencernaan di amati lanjutkan dengan mengamati system
reproduksi pada katak

HASIL DAN PENGAMATAN

MORFOLOGI
Nama Hewan

Tikus Putih

Bagian Dalam

Bagian Luar

Mempunyai

warna putih
Mempunya
mulut

yang

condong

kedepan
Mempunyai
mata yang agak

kemerahan
Mempunyai

tangan dan 2

kaki
Mempunya
ekor

yang

cukup panjang

Katak

SISTEM

PENCERNAAN
Menyingkapkan jantung ke kanan dan mencari saluran di sebelah bawah saluran pernapasan,
pendek, lunak, inilah kerongkongan. Kerongkongan mengalami pelebaran, berupa kantong
disebelah kiri hati, alat ini disebut lambung. Mengikuti urutan-urutan dari bagian saluran ini,
selanjutnya sampai ke kloaka. Berturut-turut akan ditemukan alat-alat saluran pencernaan
sebagai berikut :

Kerongkongan, sangat pendek.


Lambung.

Usus dua belas jari, sebelah kanan lambung membelok kekiri.


Usus halus.
Usus besar
Poros yang bernuara ke kloaka.
Kloaka.

Alat-alat pencernaan lain, berupa kelenjar pencernaan antara lain sebagai berikut :
Hati, warna merah tua
Kantong empedu
Pangkreas

SISTEM REPRODUKSI
Katak Betina
1 Sepasang saluran telur,
2 Kloaka dan
3 kloaka Aperture.

Katak Jatan
1 Vasa Efferentia,
2 Penawar Canal,
3 Tubulus Mengumpulkan,
4. urinogenital Saluran,
5. Kloaka dan
6 kloaka Aperture.
KESIMPULAN
Pada Katak Darat dan air tidak terlalu berbeda. Yang berbeda hanya pada struktur luar katak saja

Nama
NIM
Jurusan
Mata Kuliah
Kelompok

: Molina W.O.C Akely


: 201531002
: Biologi
: Biologi Umum
:6

PEMBENTUKAN AMILUM
WAKTU DAN TEMPAT
Hari, Tanggal : Jumat, 27 November 2015
Tempat
: Laboratorium FMIPA UKIT

PENDAHULUAN

Fotosintesis adalah mengolah bahan sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan
bantuan cahaya pada tumbuhan. Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapatkan karbon dioksida
dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil
sampingan proses ini adalah gas oksigen.
Proses ini memerlukan energi yang alami didapat dari cahaya matahari. Energi cahaya
matahari ini diserap oleh klorofil yang terdapat pada tumbuhan. Proses Fotosintesis
menghasilkan oksigen dan karbohidrat. Fotosintesis pada tumbuhan dilakukan pada siang hari
dengan bantuan sinar matahari dan karbon dioksida serta mengeluarkan oksigen dan karbohidrat.
Oksigen akan disebarkan ke luar tumbuhan sehingga manusia dapat menghirupnya untuk
bernafas sedangkan karbohidrat digunakan oleh tumbuhan itu sendiri untuk pertumbuhan.
Pada malam hari karena tidak ada cahaya matahari, tumbuhan mengambil oksigen dari udara
dan mengeluarkan karbon dioksida. Pada tugas laporan ini saya akan membahas mengenai
pembuktian bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen.

BAHAN DAN METODE


Alat dan Bahan
Cawan petri
Pipet tetes
Hot plate
Pinset
Aquadest
Aluminium foil
Larutan lugol
Alcohol 70%
Gelas piala 100 ml
Daun tumbuhan
Prosedur Kerja
1. Ambil daun yang telah ditutupi aluminium foil selama 1 hari
2. Celupkan daun pada air yang telah di panaskan sampai agak layu
3. Angkat menggunakan pinset dan masukan lagi kedalam alkhol panas sampai
warnanya agak pucat
4. Kemudian angkat daun dan letakan di cawan petri
5. Tetesi dengan larutan lugol dan amati

HASIL DAN PENGAMATAN


Hasil Pengamatan Daun Dewa (gynura diraricata)
1. Bau yang keluar saat daun dewa di celupkan dalam air mendidih tidak terlalu menyengat
2. Setelah diangkat dari air panas celupkan dalam alcohol panas dan daun dewa mulai
berubah warna menjadi pucat
3. Lalu di tetesi larutan lugol, daun mulai berubah warna menjadi kuning pucat
4. Aroma dari daun dewa agak menyangat sehingga aroma dari larutan lugol tidak terlalu
tercium
Hasil Pengamatan Daun Tungkara
1. Aroma dari daun tungkara saat dicelupkan dalam air mendidih sangat menyengat
2. Setelah itu di celupkan dalam alcohol, daun mengeras dan berubah warna
3. Lalu ditetesi larutan lugol dan daun mulai berubah trasparan
4. Aroma dari daun tungkara tidak terlalu menyengat sehingga aroma dari larutan lugol
yang mendominasi

KESIMPULAN

Dari kegiatan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan:


Pada proses fotosintesis dihasilkan amilum dan proses Fotosintesis membutuhkan dua
komponen utama yaitu cahaya dan klorofil

Anda mungkin juga menyukai