Disusun oleh :
Kelompok 13 & 14
Qorry Bunga A.
230110100047
Karthika K.P.
230110100051
Lugas Lukmanul H.
230110100066
Cika Magdalena
230110100052
Herni Mustikawati
230110100054
Mukhroji
230110100071
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan hikmat
kesehatan dan kesempatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan praktikum Biologi Perikanan mengenai Penentuan Umur Ikan Bandeng
tanpa ada halangan apapun. Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen kami Ibu
Titin dan seluruh pihak yang membantu kami baik secara moril maupun materil
dalam penyelesaian laporan ini sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami selaku penyusun, menyadari bahwa laporan praktikum ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan , maka kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangan
laporan ini sehingga dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun khususnya bagi
seluruh pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISII
1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................3
1.1
Latar Belakang..........................................................................................3
1.2
Tujuan........................................................................................................4
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.2
Umur Ikan..................................................................................................7
2.3
Waktu Praktikum.....................................................................................13
3.2
3.2.1
Alat...................................................................................................13
3.2.2
Bahan...............................................................................................13
3.3
4
Ikan Bandeng.............................................................................................5
Prosedur Pengamatan..............................................................................13
Hasil Pengamatan....................................................................................15
4.2
Pembahasan.............................................................................................15
Kesimpulan..............................................................................................17
5.2
Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................18
1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Keadaan jumlah ikan dari tiap kelas dalam komposisi populasi yang ada
dalam perairan pada suatu saat tertentu bergantung kepada rekruitmen yang
terjadi tiap tahun dan jumlah ikan yang hilangdari perairan itu disebabkan
karena diambil oleh manusia atau dieksploitasi atau karena ikan itu mati
secara alami. Fluktuasi besarnya jumlah ikan dari tiap kelompok umur yang
membentuk populasi itu dapat memberikan sejarah daur hidup ikan dari
masing-masing kelompoknya atau cohort. Dengan mengetahui umur ikan
tersebut dan komposisi jumlahnya yang ada dan berhasil hidup, kita dapat
mengetahui keberhasilan atau kegagalan reproduksi ikan pada tahun tertentu,
misalnya akibat musim panas yang berkepanjangan, termasuk eksploitasi yang
berlebihan atau tidak pada tahun-tahun tertentu. Keadaan demikian dapat
dilacak melalui penelusuran komposisi atau struktur umur dengan angotanya
3
pada saat tertentu dan dapat pula dipakai memprediksi produksi perikanan
pada saat mendatang.
1.2 Tujuan
Untuk
mengetahui
dan
menentukan
umur
harian
ikan
dengan
: Chordata
Class
: Pisces
Ordo
: Malacopterygii
Familia
: Chanidae
Genus
: Chanos
Spesies
: Chanos chanos
ppt)
sehingga
digolongkan
sebagai
ikan
setahun sekali dikenal sebagai tanda tahunan yaitu tanda yang dipakain
untuk menentukan umur ikan itu.
1). Sisik
Sisik yang dapat digunakan menentukan umur ikan aialah sisik
cycloid dan ctenoid saja, karena kedua macam sisik itu ppiph dan
mudah diambil tanpa merusak bagian tubuh. Sisik baru sebagi
penggantinya akan terbentuk dalam waktu yang relatif singkat. Sisik
pengganti itu dinamakan sisik palsu. Sisik ini mudah dibedakannya
dengan sisik yang asli, karena sisik palsu pusatnya besar. Sisik palsu
ini tidak dapat dipakai untuk menentukan umur ikan.
Walaupun semua sisik asli dapat dipakai untuk menentukan umur
ikan, tetapi untuk menjaga agar tiap-tiap ssik ikan yang akan dipelajati
umurnya tidak bermacam ragam bentuknya, maka yang diambilnya
ialah sisik kunci, yaitu sisik yang diambilnya secara tetap dari darah
yang sama. Sisik kunci untuk ikan ikan yang mempunyai sisk cycloid
letaknya 3 baris di depan pina dorsalis dan diatas linea lateralis. Bagi
ikan yang mepunyai sisik ctenoid letak ssik kuncinya ialah daerah
tepat ujung sirip dada yang ditunjukan ke arah ekor.
2. operculum
Tulang operculum yang telah dikupas kulitnya dalam keadan
kering, pada bagian terjadinya kelambatan pertumbuhan mempunyai
warna berbeda dengan bagian lain yaitu lebih jernih. Hal ini
disebabkan oleh susunan material lebih pejal pada bagian yang
tumbuhnya lambat. Pembacaan umur ikan dengan menggunakan
operculum jauh lebih mudah dan jelas tampaknya walaupun tidak
mempergunakan alat optik tambahan. Jarak antara satu tanda tahunan
dengan lainnya untuk ikan berumur tua jarak tanda tahunan semakin
berdekatan bahkan ada yang hampir bertumpu. Pertumpuan ini
9
disebabkan tanda tahunan tadi seperti garis lbar dengan batas yang
tidak begitu nyata, sedangkan pertumbuhan pada ikan tua lambat.
3. Tulang punggung.
Pembacaan umru dengan menggunakan tulang punggung yag telah
dikeringkan hampir sama saja dngan menggunakan tulang opeculum.
Perbedaannya terletak pada ukuran. Tulang punggung ukurannya lebih
kecil dibandingkan dengan tulang operculum. Namun tanda tahunan
pada tulang punggung masih nampak walaupun tidak menggunakan
alat optik tambahan.
10
Demikian juga jari-jari sirip harus dibuat tipis terlebih dahulu dengan
menggunakan gergaji yang khusus dibuat untuk itu. Cara-cara
penentuan umur tersebut diatas akan lebih baik untuk ikan didaerah
bermusim empat, dimana dalam musim dingin terjadi perlambatan
pertumbuhan. Didaerah tropik seperti indonesia, perbedaan suhu
perairan antara musim hujan dengan musim kemarau umurnya tidak
begitu nyata
massa
pertumpuan
ukuran
pemijahan
dari
umur
panjang
yang
menyebakan
berbeda.
terdapat
Ikan
yang
pertumbuhannya lambat dari satu kelas umur yang lebih tinggi. Akan
bertumpuk atau mempunyai ukuran sama denga ikan yang tumbuhnya
lebih cepat pada umur yang klebih rendah.
Tagging dan marking dapat dipakai sebagai alat untuk menentukan
umur. Taggging adalah pemberian tanda berupa benda asing pada
tubuh ikan, dimana pada tanda tadi diberi tanda-tanda lain berupa
tanggal. Tag ini bermacam macam bentuk dan matertialnya. Marterial
yang biasa dipakai tahan atau tidak akan berkarat seperti plastik, perak
dll. Bergantung epada macamnya, ada tag yang ditempatka dirahang
bawah, operculum, dibelakan sirip, pada batang ekor dan sebagainya.
11
12
: Rabu
Tanggal
: 9 Mei 2012
Waktu
Tempat
13
14
4.2 Pembahasan
Dalam menentukan umur suatu ikan ada dua metode yang digunakan yaitu
metode langsung dan metode tidak langsung. Bagian-bagian tubuh yang keras
untuk dapat dipedomani dalam pembacaan umur ikan adalah sisik kunci, tulang
vertebrate, tulang operculum, pangkal duri sirip dada dan tulang otholit baik yang
kiri dan kanan.
Seiring dengan pertumbuhan, batu telinga didalam sacculus menjadi
bertambah besar. Pengendapan calcium disekeliling batu etlinga kurang rapat pada
waktu ikan tumbuh cepat, tetapi pada waktu terjadi kelambatan pertuimbuhan
endapan calcium tadi semakin rapat. Dengan menentukan kerapatan letak
endapan tadi yang terlihat berbeda akan dapat diketahui umur ikan tadi. Proses
dan keadaan yang sama terjadi pula pada jari-jari sirip, pembacaan umur dengan
menggunakan batu telinga atau jari-jari sirip keras tidak dapat secara langsung
seperti operculum atau tulang punggung, tetapi harus menggunakan alat tambahan
yaitu kaca pemmbesar. Tanda harian pada batu telinga atau tulang otholit ada
yang dapat dibaca langsung dibawah mikroskop tetapi kebanyakan tidak,
melainkan harus dihauluskan dulu permukaannya atau dibuat menjadi tipis agar
hasilnya baik (Effendie, 1995).
15
Otholith ialah alat pendengaran pada ikan bandeng, dimana otholith ini
juga sebagai tanda harian pada ikan bandeng tersebut. Pada ikan di daerah tropis
walaupun mengalami hidup di dua musim yaitu musim kemarau dan misim
penghujan , kenyataannya suhu lingkungan sekitar tidak bigitu mempengaruhi
pertumbuhan sirkulasi pada bagian tubuh yang keras. Jadi tanda tahunan dari hasil
susunan sirkuli yang rapat tidak bigitu nyata bentuknya.
Untuk menentukan umur secara mendetail digunakan metode yaitu yang
dikenal dengan metode otholit karena metode ini dapat mengetahui umur ikan
sample. Masalah perbedaan antara berat tulang otholit yang sebelah kiri dan
kanan itu tergantung dengan jenis ikannya.
16
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami peroleh dapat disimpulkan bahwa
penentuan umur ikan dengan metoda otolith adalah mengetahui umur ikan
secara harian. Pada praktikum kali ini, garis umur pada otolith diketahui
sebanyak 142 garis yang artinya umur ikan bandeng yang diteliti adalah 142
hari atau sekitar 5 bulan. Pada saat perhitungan jumlah garis mungkin kurang
teliti sehingga perhitungan hasil pengamatan kurang akurat, namun kurang
lebih umur ikan bandeng tersebut adalah 5 bulan. Ketidakjelasan garis-garis
pada otolith bisa disebabkan karena pada saat proses di amplas tidak sampai
halus dan terlihat permukaannya sehingga garis-garisnya tidak tampak jelas.
5.2 Saran
Adapun saran yang sifatnya membangun dari kelompok kami diantaranya
a. Sebaiknya pada saat praktikum, alat dan bahannya memadai agar
praktikum berjalan lancer.
b. Sebaiknya praktikum ini tidak digabung dengan kelompok lain , guna
mengefektifkan materi yang di praktikumkan.
17
6 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
http://wendyalan.blogspot.com/
http://wwwscienceletter07.blogspot.com/2009/11/biologi-perikanan.html
http://hobiikan.blogspot.com/2009/04/budidaya-ikan-bandeng.html
http://wacanasainsperikanan.blogspot.com/2010/07/biologi-bandeng.html
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=klasifikasi+ikan+bandeng&source=web&cd=9&ved=0CI
kBEBYwCA&url=http%3A%2F%2Frepository.ipb.ac.id%2Fbitstream
%2Fhandle%2F123456789%2F52977%2FBAB%2520II%2520Tinjauan
%2520Pustaka.pdf%3Fsequence
%3D2&ei=QmqvT5D5FMzqrQevp9X0Aw&usg=AFQjCNFz1DdKtLcy0
JoTFbuo0qSgrcLKRw&cad=rja
18