Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FARMAKOGNOSI

FLAVONOID

OLEH
NAMA

: JELITA

STAMBUK

: G 701 15 102

KELAS

: FARMASI E

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016

A. Definisi Flavonoid
Senyawa flavonoid adalah senyawa polifenol yang mempunyai 15
atom karbon yang tersusun dalam konfigurasi C 6 -C 3 -C 6 , yaitu dua cincin
aromatik yang dihubungkan oleh 3 atom karbon yang dapat atau tidak dapat
membentuk cincin ketiga. Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau
sehingga dapat ditemukan pada setiap ekstrak tumbuhan (Markham, 1988).
Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C 6 -C 3 -C
6 , artinya kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C 6 (cincin benzena
tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga karbon (Robinson, 1995).
B. Struktur dasar senyawa flavonoid
Senyawa flavonoid adalah senyawa yang mengandung C15 terdiri atas dua inti
fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan karbon. Struktur dasar flavonoid
dapat digambarkan sebagai berikut :

Cincin A adalah karakteristik phloroglusinol atau bentuk resorsinol


tersubstitusi.

Namun sering terhidroksilasi lebih lanjut :

Cincin B adalah karakteristik 4-, 3,4-, 3,4,5- terhidroksilasi

R = R = H, R = OH R = H, R = R = OH R = R = R = OH (juga, R =
R = R = H) (Sastrohamidjojo, 1996).

C. Golongan Flavonoid
Penggolongan jenis flavonoid dalam jaringan tumbuhan mula-mula
didasarkan kepada telaah sifat kelarutan dan reaksi warna. Kemudian diikuti
denganpemeriksaan ekstrak tumbuhan yang telah dihidrolisis, secara
kromatografi satu arah, dan pemeriksaan ekstrak etanol secara dua arah.
Akhirnya, flavonoid dapat dipisahkan dengan cara kromatografi. Komponen
masing-masing diidentifikasi dengan membandingkan kromatografi dan
spektrum, dengan memakai senyawa pembanding yang sudah dikenal.
Senyawa baru yang sudah ditemukan sewaktu menelaah memerlukan
pemeriksaan kimia dan spektrum yang lebih terinci (Harborne,1996).
Struktur berbagai tipe atau golongan flavonoid bervariasi sesuai
dengan kerangka dasar heterosiklik beroksigen yang dapat berupa gama piron,
piran atau pirilium. Kecuali pada auron dan khalkon, siklisasi terjadi antara
atom karbon didekat cincin benzen (B) dan satu gugus hidroksil cincin A.
Kelas-kelas yang berlainan d flavonoid dibedakan berdasarkan cincin
heterosiklik oksigen dan juga hidroksil yangtersebar menurut pola yang
berlainan (Robinson, 1991). Perbedaan di bagian rantai karbon nomor 3
menentukan klasifikasi dari senyawa flavonoid yaitu flavon, flavonol,
flavanon, flavanonol, isoflavon, auron dan khalkon.

1. Flavonol
Flavonol paling sering terdapat sebagai glikosida, biasanya 3-glikosida,
dan aglikon flavonol yang umum yaitu kamferol, kuersetin, dan mirisetin
yang berkhasiat sebagai antioksidan dan antiimflamasi. Flavonol lain yang
terdapat di alam bebas kebanyakan merupakan variasi struktur sederhana
dari flavonol. Larutan flavonol dalam suasana basa dioksidasi oleh udara
tetapi tidak begitu cepat sehingga penggunaan basa pada pengerjaannya
masih dapat dilakukan.

2. Flavon
Flavon berbeda dengan flavonol dimana pada flavon tidak terdapat
gugusan 3-hidroksi. Hal ini mempunyai serapan UV-nya, gerakan
kromatografi, serta reaksi warnanya. Flavon terdapat juga sebagai
glikosidanya lebih sedikit daripada jenis glikosida pada flavonol. Flavon
yang paling umum dijumpai adalah apigenin dan luteolin. Luteolin
merupakan zat warna yang pertama kali dipakai di Eropa. Jenis yang
paling umum adalah 7-glukosida dan terdapat juga flavon yang terikat
pada gula melalui ikatan karbon-karbon. Contohnya luteolin 8-Cglikosida. Flavon dianggap sebagai induk dalam nomenklatur kelompok
senyawa flavonoid.

3. Isoflavon
Isoflavon merupakan isomer flavon, tetapi jumlahnya sangat sedikit dan
sebagai fitoaleksin yaitu senyawa pelindung yang terbentuk dalam
tumbuhan sebagai pertahanan terhadap serangan penyakit. Isoflavon sukar
dicirikan karena reaksinya tidak khas dengan pereaksi warna manapun.
Beberapa isoflavon (misalnya daidzein) memberikan warna biru muda
cemerlang dengan sinar UV bila diuapi amonia, tetapi kebanyakan yang
lain tampak sebagai bercak lembayung yang pudar dengan amonia berubah
menjadi coklat.

4. Flavanon
Flavanon terdistribusi luas di alam. Flavanon terdapat di dalam kayu, daun
dan bunga. Flavanon glikosida merupakan konstituen utama dari tanaman
genus prenus dan buah jeruk; dua glikosida yang paling lazim adalah
neringenin dan hesperitin, terdapat dalam buah anggur dan jeruk.

5. Flavanonol
Senyawa ini berkhasiat sebagai antioksidan dan hanya terdapat sedikit
sekali jika dibandingkan dengan flavonoid lain. Sebagian besar senyawa
ini diabaikan karena konsentrasinya rendah dan tidak berwarna.

6. Katekin
Katekin terdapat pada seluruh dunia tumbuhan, terutama pada tumbuhan
berkayu. Senyawa ini mudah diperoleh dalam jumlah besar dari ekstrak
kental Uncaria gambir dan daun teh kering yang mengandung kira-kira
30% senyawa ini. Katekin berkhasiat sebagai antioksidan.

7. Leukoantosianidin
Leukoantosianidin merupakan senyawa tan warna, terutama terdapat pada
tumbuhan berkayu. Senyawa ini jarang terdapat sebagai glikosida,
contohnya melaksidin, apiferol.

8. Antosianin

Antosianin merupakan pewarna yang paling penting dan paling tersebar


luas dalam tumbuhan. Pigmen yang berwarna kuat dan larut dalam air ini
adalah penyebab hampir semua warna merah jambu, merah marak , ungu,
dan biru dalam daun, bunga, dan buah pada tumbuhan tinggi. Secara kimia
semua antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal yaitu
sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini dengan
penambahan atau pengurangan gugus hidroksil atau dengan metilasi atau
glikosilasi.

9. Khalkon
Khalkon adalah pigmen fenol kuning yang berwarna coklat kuat dengan
sinar UV bila dikromatografi kertas. Aglikon flavon dapat dibedakan dari
glikosidanya, karena hanya pigmen dalam bentuk glikosida yang dapat
bergerak pada kromatografi kertas dalam pengembang air.

10. Auron
Auron berupa pigmen kuning emas yang terdapat dalam bunga tertentu
dan briofita. Dalam larutan basa senyawa ini berwarna merah ros dan
tampak pada kromatografi kertas berupa bercak kuning, dengan sinar
ultraviolet warna kuning kuat berubah menjadi merah jingga bila diberi
uap amonia. (Robinson, 1995).

D. Manfaat Flavonoid
1. Flavanoid Sebagai antioksidan
Seperti yg telah disebutkan manfaat dengan cara umum dari senyawa
Flavanoid ialah buat mengusir Radikal Bebas. Radikal Bebas bakal
berkembang bersama lakukan oksidasi kepada sel sel sehat. Oleh sebab
itu badan butuh manfaat antioksidan yg pass buat mencegah terjadinya
oksidasi. Flavanoid bereperan yang merupakan oksidasi.
2. Flavanoid Mengusir polusi dalam badan
Terciptanya polusi di lingkuangan kita tinggal benar-benar berikan resiko
yg tidak baik dengan cara perlahan kepada badan kita. Manfaat Senyawa
Flavanoid amat sangat efektif utk masalah yg satu ini. Dia dapat mengusir
polusi dalam badan kita seperti dari asap rokok & asap kendaraan yg
terang beracun.
3. Senyawa Flavanoid Bakal Mencegah penuaan dini
Tidak Cuma buat dalam badan, Flavanoid serta berikan manfaat terhadap
kesehatan kulit kita. Salah satunya mencegah terjadinya penuaan dini.
Kulit yg terpapar polusi benar-benar menyebabkan kulit jadi enteng kusam
& mengalami penuaan yg lebih serta-merta. Sehingga dari itu Flaavanoid
dapat meregenerasi kulit & mengencangkat pun menghilangkan kerutan
akibat penuaan dini.

4. Senyawa Flavanoid Untuk Menghindari penyakit mematikan


Penyakit penyakit mematikan seperti penyakit jantung, kanker, & tumor
benar-benar pantas utk dihindari. Dua penyebab timbulnya penyakit ini

adalah pola hidup yg tidak baik & perihal genetik. Flavanoid bakal
menunjang kita terhindar dari penakit penyakit mematikan tersebut
dikarenakan menopang Radikal Bebas supaya akan hidup dengan cara
stabil & tak merusak sel.
5. Flavonoid Mampu Mencegah penyakit aterosklorosis
Penyakit ateroklorosis merupakan penyakit yg menyerang dinding arteri
dimana adanya pertumbuhan lemak berlebih dalam bidang tersebut.
Tumbuhnya lemak dalam dinding arteri bakal menyebabkan aliran darah
tertahan & tak mengalir sempura ke otak & jantung kita.
6. Flavanoid Efektif Mengusir virus
Dikarenakan menstabilakan jalannya Radikal Bebas, Flavanodi pula dapat
mengusir virus yg akan menghinggapi sel sel dalam badan. Contohnya
sel dalam darah yg sangat mudah terseraang virus.
7. Flavanoid Efektif Menghindari trombus
Senyawa yg satu ini serta sanggup menciptakan darah merah dalam badan
kita mengalir tidak dengan terjadinya penggumpalan atau trombus.
Penggumpalan darah dalam badan bisa berikan dampak yg serius misalnya
penggumpalan dalam otak yg bisa menyebaabkan penyakit minengitis.
8. Merupakan anti diare
Diare sebagai penyakit yg tidak jarang menghinggapi anak anak & orang
lanjut umur ini benar-benar jadi masalah yg lumayan serius lantaran tidak
jarang menghilangkan nyawaa seorang. Diare yg akan menyebabkan
badan kekurangan cairan benar-benar wajib dihindari bersama memakan
makanan yg bersih & bergizi. Salah satunya makanan yg mengandung
sneyawa Flavanoid. Tidak Hanya itu dijaga pula kebersihan diri sendiri &
lingkungan.

9. Kekebalan badan
Manfaat senyawa flavanoid yaitu akan meningkatkan system kekebalan
badan. Dari semua ini manfaat yg paling mencakup semuanya. Lantaran
sneyawa Flavanoid memang lah jadi senyawa yg mempermudah badan

kita buat jadi lebih kebal. Atau setidaknya menstabilkan kekebalan badan
kita.
E. Simplisia
a. Ceremai (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.)

1. Nama simplisia
Phyllanthi acidi Folium (daun ceremai) (Dalimartha, 1999).
2. Klasifikasi Tumbuhan Ceremai
Klasifikasi tumbuhan ceremai (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.) adalah
sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbiaceae
Genus
: Phyllanthus
Spesies
: Phyllanthus acidus [L.] Skeels (Hutapea, 1994)
3. Kandungan Kimia Tumbuhan Ceremai
Kandungan kimia yang terdapat pada tumbuhan ceremai adalah
sebagai berikut: daun, kulit batang dan kayu ceremai mengandung
saponin, flavonoid, tanin, dan polifenol. Akar mengandung saponin,
asam galus, zat samak, dan zat beracun (toksik). Sedangkan buah
mengandung vitamin C (Dalimartha, 1999).
4. Deskripsi Tumbuhan Ceremai
Deskripsi tumbuhan ceremai adalah sebagai berikut: pohon kecil,
tinggi
sampai 10 m, kadang lebih. Percabangan banyak, kulit kayunya tebal.
Daun tunggal,bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk
rangkaian seperti daun. majemuk. Helai daun bundar telur sampai

jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata,


pertulangan menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2-7
cm, lebar 1,5-4 cm, warna hijau muda. Tangkai bila gugur akan
meninggalkan bekas yang nyata pada cabang. Perbungaan berupa
tandan yang panjangnya 1,5-12 cm, keluar di sepanjang cabang,
kelopak bentuk bintang, mahkota merah muda. Terdapat bunga betina
dan jantan dalam satu tandan. Buahnya buah batu, bentuknya bulat
pipih, berlekuk 6-8, panjang 1,25-1,5 cm, lebar 1,75-2,5 cm, warnanya
kuning muda, berbiji 4-6, rasanya asam. Biji bulat pipih berwarna
cokelat muda (Dalimartha, 1999).
5. Ekologi dan Penyebaran Tumbuhan Ceremai
Ekologi dan penyebaran tumbuhan ceremai adalah sebagai berikut:
pohon ini berasal dari India, dapat tumbuh pada tanah ringan sampai
berat dan tahan akan kekurangan atau kelebihan air. Ceremai banyak
ditanam orang di halaman, di lading dan tempat lain sampai ketinggian
1.000 m dpl (Dalimartha, 1999).
6. Manfaat Tumbuhan Ceremai
Daun ceremai berkhasiat untuk batuk berdahak, menguruskan badan,
mual, kanker, dan sariawan. Kulit akar berkhasiat untuk mengatasi
asma dan sakit kulit. Biji berkhasiat untuk mengatasi sembelit dan
mual akibat perut kotor (Dalimartha, 1999).
DAFTAR PUSTAKA

Subandono, (2006). Mengisolasi Dan Mengidentifikasi Kandungan


Flavonoid Dari Daun Ceremai (Phyllanthus Acidus [L.] Skeels.).
Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/16838/2/BAB_I.pdf
Simanjuntak, (2010). Isolasi Senyawa Flavonoid Dari Daun Tumbuhan
Harimonting. Retrieved from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20601/4/Chapter%20II.pdf

10 Manfaat Senyawa Flavonoid Kesehatan Tubuh, (2015).


Retrieved from
http://manfaat.co.id/10-manfaat-senyawa-flavonoid-kesehatan-tubuh

Anda mungkin juga menyukai