Anda di halaman 1dari 2

INOVASI PERBANKAN SYARIAH UNTUK PENINGKATAN

AKSESBILITAS MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN EKONOMI


Driya Primasthi1 , Shinta Laura Dewani2, Safarinda Imani3
1

Program Studi Ekonomi Islam, Universitas Brawijaya

Program Studi Keuangan Perbankan, Universitas Brawijaya


3

Program Studi Ekonomi Islam, Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Inovasi seharusnya tidak melulu berbicara mengenai teknologi, namun karena
perkembangan kultur yang semakin canggih makna inovasi selalu dihubungkan
dengan tekhnologi. Padahal makna dari inovasi itu sendiri sangat luas, inovasi
adalah kemampuan dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk
menghasilkan karya baru dalam situasi sosial tertentu yang digunakan untuk
menjawab atau memecahkan suatu permasalahan. Seiring dengan semakin
pesatnya kemajuan jaman, segala hal mulai berubah menjadi lebih ringkas dan
cepat. Hal inilah yang menggeser makna sebenarnya dari inovasi, inovasi
sekarang ini akan cenderung dikaitkan dengan penemuan-penemuan yang
membantu manusia memobilisasi kehidupan sehari-harinya sehingga inovasi yang
tidak meringkaskan dan mempercepat akan cenderung dianggap bukan
penemuan baru.
Inovasi dalam bidang teknologi akan lebih cepat direspon daripada inovasi di
bidang lain, meskipun inovasi sebenarnya tidak lepas dari teknologi, sebenarnya
banyak inovasi di bidang lain yang tidak terekspos karena kalah beken dengan
inovasi di bidang teknologi. Inovasi yang kurang eksis dan mungkin hanya sedikit
dipahami masyarakat adalah inovasi dalam bidang ekonomi khususnya dalam
sektor perbankan. Beberapa tahun belakangan ini mulai ramai pembicaraan
mengenai bank syariah yang tahan terhadap krisis global dan tidak lama kemudian
bank syariah bermunculan di penjuru negeri ini. Mungkin banyak yang belum
tahu mengapa bank syariah tahan dari gempuran krisis ekonomi, hal itu
disebabkan karena sebagian besar pembiayaan (sejenis kredit dalam bank
konvensional) bank syariah adalah untuk sektor riil, sektor riil yang tidak

menggunakan bunga bank sebagai patokan tidak terkena dampak krisis global
yang cenderung bermain pada investasi non-riil seperti valuta asing dan saham.
Inovasi dalam sistem perekonomian Indonesia ditandai dengan munculnya sistem
dual banking yaitu menerapkan sistem perbankan konvensional dan syariah.
Dengan adanya perbankan syariah dengan akad-akadnya yang islami dan jauh dari
unsur spekulasi maka bank syariah akan berperan sebagai lembaga yang
menyalurkan dana dari pihak yang mempunyai dana ke pihak yang kekurangan
dana (fungsi intermediasi) sekaligus berfungsi sebagai manajer investasi
(pengelola dana). Akad atau kesepakatan dalam perbankan syariah mengalami
modifikasi dan inovasi untuk menyesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini,
contohnya akad jual beli salam pada jaman rasulullah hanya sebatas untuk sektor
pertanian namun saat ini akad jual beli salam bisa digunakan diberbagai bidang
seperti manufuktur. Adanya inovasi pada akad perbankan syariah akan
memudahkan adanya mobilisasi dana kepada masyarakat sehingga dana tidak
akan berputar di kalangan tertentu. Inovasi yang ada sekarang tidak hanya untuk
memobile kan diri kita sendiri tapi juga harus mampu membuat orang lain
merasakan dampak perkembangan tersebut, dengan inovasi maka kemudahan
tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang saja tetapi juga oleh orang lain. Begitu
pula dengan perbankan syariah, adanya inovasi akan semakin memperluas
kesempatan masyarakat untuk memperoleh akses terhadap kegiatan ekonomi dan
mempermudah mereka untuk mengelola sumber daya yang dimiliki tanpa harus
terkendala keterbatasan. Selain itu bank syariah dapat dimanfaatkan oleh semua
kalangan tidak terbatas suku dan agama karena Islam sendiri adalah rahmatan lil
alamin atau rahmat bagi semesta alam.

Anda mungkin juga menyukai