(lokasi
abnormal
dari
uretra
pada
dorsumpenis)
atau
myelomemngocele
3) Kerusakan anatomi pada sfmgter uretra (dari operasi inkontinensia
berulang, terapi radiasi prostatectomy, dan trauma).
B. Inkontinensia urge
1) Disfungsi neurologi yang mengganggu penghambatan kontraksi kandung
kemih atau pada pasien
2) Pasien dengan gejala lokal iritasi akibat infeksi saluran kemih atau tumor
kandung kemih
C. Inkontinensia reflek
Kerusakan pada sistem saraf pusat (SSP) yang diakibatkan oleh stroke,
multiple sclerosis, dan lesi sumsum tulang belakang parasacral
D. Inkontinensia overflow
1) Neuropati diabetes, efek samping obat, setelah operasi panggul radikal
atau kerusakan sumsum tulang belakang
2) Penyebab eksternal untuk mekanisme uretra: prostat membesar (pasien
laki-laki) dan prolaps genital besar (pasien wanita)
3) Di sebabkan oleh intrinsik untuk uretra, kontraksi abnormal otot rangka
terjadi, menyebabkan obstruksi. kondisi ini, yang disebut detrusor
dyssynergia, terlihat pada pasien dengan cedera tulang belakang dan
multiple sclerosis
E. Inkontinensia campuran
Penyebab Inkontinensia ini setiap gangguan terpisah.
Modalitas lain (penatalaksanaan)
Sambil melakukan terapi dan
mengobati
masalah
medik
yang
Data
Etiologi
Masalah
Keperawat
DS:
- Klien
mengeluh
tidak
bisa
menahan
kencingnya dan
sering
mengalami
kebocoran
kencing sebelum
-
sampai ke toilet.
Klien
merasa
malu dan tidak
nyaman.
an
Harga diri:
situasional
rendah
kemih
Inkontenensia urin
2
3
4
5
-
=
=
=
=
jarang positif
kadang kadang positif
sering positif
konsisten positif
NIC :
1. Self Esteem
1) Memantau pernyataan klien terhadap harga dirinya.
2) Mendorong klien untuk mengidentifikasi kekuatan dirinya.
3) Membantu klien untuk menemukan penerimaan atau menerima
keadaannya.
4) Membantu klien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang
lain.
5) Memfasilitasi lingkungan dan aktivitas yang akan meningkat harga
diri.
6) Membantu klien untuk menerima bantuan dari orang lain.
2. Complex Relationship Building
1) Memberikan kenyamanan pada klien sebelum interaksi.
2) Membuat suasana hangat atau nyaman sehingga klien dapat
menerima.
3) Membantu klien untuk berusaha berinteraksi dengan orang lain
dan dengan cara yang positif.
4) Membantu klien untuk mengidentifikasi area atau tempat yang
digunakan untuk pertemuan sosial.