1. Tujuan
Memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran fraksi-fraksi yang diinginkan dari suatu
material hasil proses penghancuran. ( grinding)
2. Alat dan Bahan yang digunakan
Satu set ayakan ukuran 20, 28, 35, 48, 65, 100, 150 dan 200 mesh
1 kg kuarsa atau batubara
3. Dasar Teori
Pengayakan (sieving) meruapakan salah satu metode pemisahan sesuai dengan ukuran
yang dikehendaki. Pengayakan biasanay dilakukan terhadap material yang telah mengalami
proses penghancuran (grinding). Partikel yang lolos melalui ukuran saring tertentu disebut
sebagai undersize dan partikel yang tertahan diatas saringan tertentu diatas saringan disebut
oversize. Bebarapa ayakan yang sering digunakan atara lain :
Grizzly, merupakan jenis ayakan dimana material yang diayak mengikuti aliran pada
posisi kemiringan tertentu.
Vibrating screen, ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring, digerakkan
pada frekuensi 1000 7000 Hertz. Satuan kapasitas tinggi dengan efisiensi pemisahan
yang baik, digunakan untuk interval ukuran partikel yang luas.
Oscillating screen, ayakan dinamis pada frekuensi yang lebih rendah dari vibrating screen
(100 400 Hz) dengan waktu yang lebih lama, lebih linier dan tajam.
Recipracating screen, ayakan dinamis yang dioperasikan dengan gerakan mengoyangkan,
pantulan yang panjang (20 200 Hz).
Shifting screen, ayakan dinamis yang dioperaiskan dengan gerakan memutar dalam
bidang permukaan ayakan. Gerakan aktual dapat berupa putaran atau getaran memutar.
Digunakan untuk pengayakan material basah atau kering.
Revolving screen, ayakan dinamis dengan posisi miring, berotasi pada kecepatan rendah
(10 20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah dari material material relatif kasar.
Secara umum tujuan daro size reduction atau pemecah atau pengecilan ukuran adalah
sebagai berikut :
1. Menghasilkan padatan dengan ukuran maupun spesifik permukaan tertentu
2. Memecahkan bagian dari mineral atau kristal dari persenyawaan kimia yang terpaut
dalam padatan tertentu
Beberapa cara untuk memeperkecil ukuran zat padat dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai cara berkut :
1. Kompresi tekanan)
2. Impak (pukulan)
3. Atrisi (gesekan)
4. Pemotongan
Kompresi umumnya digunakan utnuk pemecahan kasar zat padat keras, dengan
menghasilkan relatif sedikit halusan. Pukulan menghasilkan hasil yang berukuran kasar,
sedang dan halus.Berdasarkan ukuran zat padat yang akan dikecilkan (umpan), maka
peralatan pemecah atau pengecilan ukuran dibedakan atas
1. Pemecah kasar, yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran umpan antara 2 sampai 96
inchi
2. Pemecah antara, yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran 1 sampai 3 inchi
3. Pemecah halus , yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran 0,25 sampai 0,5 inchi
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan
penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.
Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :
Alat Ayakan
Berdasarkan gerak pengayak, alat ayakan dibagi menjadi 2 jenis:
Stationary screen
Dynamic screen.
Beberapa alat ayakan :
1. Stationary
2. Grizzly
3. Vibrating
4. Oscillating
5. Reciprocating
6. Tromel/Revolving
Prosedur Kerja
Siapkan satu set ayakan seperti ukuran di atas
Hancurkan kuarsa atau batubara
Lakukan pengayakan
Timbang masing-masing fraksi lolos ayakan tersebut
5.
Data Pengamatan
d Ayakan (mm)
2,00
1,40
1,00
0,63
0,355
0,20
pan
Berat ayakan
329,86
305,67
297,93
251,87
231,61
213,35
194,54
Berat sampel
0
0,97
5,6
25,23
92,23
124,24
49,74
Berat sampel
0,8
1,99
6,5
29,48
94,23
118,24
48,63
Berat sampel
0,74
2,89
9,1
25,61
110,49
106,66
35,19
d Ayakan (mm)
2,00
1,40
1,00
0,63
0,355
0,20
pan
Berat ayakan
329,86
305,67
297,93
251,87
231,61
213,35
194,54
d Ayakan (mm)
2,00
1,40
1,00
0,63
0,355
0,20
pan
Berat ayakan
329,86
305,67
297,93
251,87
231,61
213,35
194,54
d Ayakan (mm)
2,00
1,40
1,00
0,63
0,355
0,20
pan
jumlah
Berat sampel
Percobaan 2
Percobaan 1
0
0,97
5,6
25,23
92,23
124,24
49,74
298,15
0,8
1,99
6,5
29,48
94,23
118,24
48,63
299,87
Percobaan 3
0,74
2,89
9,1
25,61
110,49
106,66
35,19
300,68
Tabel 5. Diameter Partikel rata rata (Dpw) Sampel Pasir 300 gr (Percobaan 1)
No
1
2
3
4
5
6
7
d ayakan (Dpw)
2,00
1,40
1,00
0,63
0,355
0,20
pan
jumlah
Massa x
(gr)
0
0,97
5,6
25,23
92,37
124,24
49,74
298,15
Fraksi x
0
0,0032
0,0187
0,0846
0,3098
0,4167
0,1668
1
Dpi mean
1
1,7
1,2
0,815
0,4925
0,2775
5,485
Fraksi
massa
komulatif
0
0,0032
0,0219
0,1033
0,3944
0,7265
0,5835
Xi . Dpi
mean
0
0,00544
0,02244
0,068949
0,15257
0,11563
0,3650
Tabel 6. Diameter Partikel rata rata (Dpw) Sampel Pasir 300 gr (Percobaan 2)
No
1
2
3
4
5
6
7
d ayakan (Dpw)
2,00
1,40
1,00
0,63
0,355
0,20
pan
jumlah
Massa x
(gr)
0,8
1,99
6,5
29,48
94,33
118,24
48,63
299,87
Fraksi x
0,0026
0,0032
0,0187
0,0846
0,3098
0,4167
0,1668
1
Dpi mean
1
1,7
1,2
0,815
0,4925
0,2775
5,485
Fraksi
massa
komulatif
0
0,0032
0,0219
0,1033
0,3944
0,7265
0,5835
Xi . Dpi
mean
0
0,00544
0,02244
0,068949
0,15257
0,11563
0,3650
Tabel 7. Diameter Partikel rata rata (Dpw) Sampel Pasir 300 gr (Percobaan 3)
No
1
2
3
4
5
6
7
Massa x
(gr)
d ayakan (Dpw)
2,00
1,40
1,00
0,63
0,355
0,20
pan
jumlah
0,74
2,89
9,1
35,61
110,49
116,66
35,19
300,68
Fraksi x
0,0024
0,0096
0,0302
0,1184
0,3674
0,3547
0,1170
1
Dpi mean
1
1,7
1,2
0,815
0,4925
0,2775
5,485
6. Perhitungan
Massa
Fraksi x
Massa Percobaan
massa total
Dpi mean
Fraksi x ( 1 ) + Fraksi(2)
Fraksi x total
X
( X D X B ) ( 1X B ) ( f )
E = X X X X 1X
( f
B) ( D
f)(
B)
Dimana :
Fraksi
massa
komulatif
0,0024
0,012
0,0398
0,1486
0,4858
0,7221
0,4717
Xi . Dpi
mean
0,0024
0,01632
0,03624
0,0964
0,18094
0,0984
0,4306
(1-
Xf
(1-
(1-
Analisa ayakan
No
1
2
3
4
5
6
7
Ukuran Ayakan
(Dpi)
2,00
1,40
1,00
0,63
0,355
0,20
pan
Fraksi komulatif
Dpi mean
1
1,7
1,2
0,815
0,4925
0,2775
0
X
( X D X B ) ( 1X B ) ( f )
E = X X X X 1X
( f
B) ( D
f)(
B)
Xf
0
0,0032
0,0219
0,1033
0,3944
0,7265
0,5835
XD
0,0026
0,0092
0,0282
0,1199
0,4124
0,7085
0,5564
XB
0,0024
0,012
0,0398
0,1486
0,4858
0,7221
0,4717
X
( X D X B ) ( 1X B ) ( f )
E = X X X X 1X
( f
B) ( D
f)(
B)
= 2084
3. Efektifitas ukuran 0,20
X
( X D X B ) ( 1X B ) ( f )
E = X X X X 1X
( f
B) ( D
f)(
B)
7. Analisa Percobaan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa percobaan ini bertujuan untuk
memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran fraksi-fraksi yang dinginkan dari suatu
material hasil proses penghancuran (grinding). Pada Praktikum kali ini material yang akan di
gunakan adalah pasir. Pengayakan dilakukan sebanyak 3 kali dengan perbandingan / variasi
waktu yang berbeda, yaitu 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. kecepatan rpm yang sama yaitu
40rpm. Partikel yang lolos melalui tangan tertentu disebut sebagai undersize dan partikel yang
tertahan diatas disebut oversize. Pada alat pengayakan, susuanan alat disusun berdasarakan
jumlah mesh yang terkecil sampai yang terbesar. Dimana semakin besar ukuran ayakan maka
semaki kecil ukuran lubang dalam inchi atau lmeter, yaitu 2,00; 1,40; 1,00; 0,63; 0,355; dan 0,20
mm.
Pada percobaan ini jumlah pasir yang akan diayak yaitu 300 gram. Sebelum dilakukan proses
pengayakan, pasir di hancurkan (dihaluskan) dengan mesin grinding. Kemudian material tersebut
dimasukkan ke dalam alat screening. Setelah percobaan didapatkan jumlah dari tiap ayakan pada
kecepatan berbeda. Hal tersebut dikarenakan pengaruhi oleh efesiensi massanya dimana semakin
besar rpm maka material yang diayak juga semakin banyak. Jadi semakin besar ukuran mesh
pada ayakan maka semakin kecil diameter partikel yang lolos. Dimana pengayakan ini
dipengaruhi oleh bentuk lubang ayakan, celah dan interval ayakan, ukuran partikel, kapasitas
ayakan dan keefektifan dan variabel dalam proses pengayakan.
8. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Pengecilan ukuran adalah penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat
dengan kerja mekanis, yaitu membaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.
Beberapa yang perlu diperhatikan dalam pengayakan yaitu jenis ayakan, cara pengayakan,
kecepatan pengayakan, ukuran ayakan, waktu pengayakan, serta sifat bahan yang akan
diayak.