Anda di halaman 1dari 5

4.

PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


Praktikum sanitasi industri perikanan materi identifikasi
Staphylococcus aureus di dapat data pengamatan sebagai berikut :
Shift

Sampel
Perokok

1
Non Perokok
Perokok
2
Non Perokok
Perokok
3
Non Perokok
Perokok
4
Non Perokok

Cawan
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B

Sebelum
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah

bakteri

Sesudah
Merah
Kuning
Kuning
Kuning
Merah
Merah
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning

4.2 Analisa Prosedur


Praktikum sanitasi industri perikanan materi identifikasi bakteri
Staphylococcus aureus, langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan
alat dan bahan, langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :
4.2.1 Pembuatan Media NA
Pembuatan media NA yang dilakukan adalah NA ditimbang
sebanyak 0,8 gram dengan timbangan digital dengan ketelitian 10 -2.
Kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dengan ditambah
aquades sebanyak 40 ml, aquades dimasukkan 20 ml terlebih dahulu
kemudian dihomogenkan, baru ditambah aquades 20 ml lagi. Hal ini
bertujuan agar NA bisa larut dengan sempurna. Penghomogenan
dilakukan dengan cara erlenmeyer digoyang-goyangkan. Setelah itu
mulut erlenmeyer ditutup dengan kapas yang bertujuan agar tidak
terkontaminasi, ditutup dengan koran yang bertujuan agar dapat
menyerap uap air serta diikat tali agar tidak lepas saat perebusan dan
sterilisasi. Kemudian direbus dalam panci selama 15 menit yang
bertujuan untuk mempercepat reaksi. Setelah direbus dilakukan
sterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 1210C, tekanan 1 atm
selama 15 menit yang bertujuan untuk membunuh mikroba yang tidak
diinginkan. Jumlah NA dan aquades yang dibutuhkan dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :

NA=

20
x cawan x 20 ml
1000

20
x 2 x 20 ml
1000

0,8 gra m

ml Aquades= cawan x 20 ml

2 x 20 ml
40 ml

Pembuatan media NA menurut Pratiwi (2011), sebanyak 200 ml


dengan dengan komposisi 0,6 gram beef ekstrak yang ditambahkan 1
gram pepton serta 3 gram agar. Kemudian dimasukkan dalam
erlenmeyer dan ditambahkan dengan aquades sebanyak 200 ml.
Kemudian dihomogenkan dan direbus dalam air mendidih selama 15
menit.
4.2.2 Pembuatan Media MSA
Pembuatan media MSA yang dilakukan adalah MSA ditimbang
sebanyak 8,8 gram menggunakan timbangan digital dengan ketelitian
10-2. Kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan
ditambahkan aquades sebanyak 80 ml. Aquades dimasukkan 40 ml

terlebih dahulu dan dihomogenkan dengan cara erlenmeyer digoyanggoyangkan baru kemudian ditambahkan 40 ml lagi aquades yang
bertujuan agar larutan bisa terlarut secara sempurna. Setelah itu mulut
erlenmeyer ditutup dengan kapas yang bertujuan agar tidak
terkontaminasi, ditutup dengan koran yang bertujuan agar dapat
menyerap uap air serta diikat tali agar tidak lepas saat perebusan dan
sterilisasi. Kemudian direbus dalam panci selama 15 menit yang
bertujuan untuk mempercepat reaksi. Setelah direbus dilakukan
sterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 1210C, tekanan 1 atm
selama 15 menit yang bertujuan untuk membunuh mikroba yang tidak
diinginkan. Jumlah MSA dan aquades yang dibutuhkan dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :

MSA=

111
x cawan x 20 ml
1000

ml Aquades= cawan x 20 ml

111
x 4 x 20 ml
1000

8 , 8 gra m

4 x 20 ml
8 0 ml

Pembuatan media MSA menurut Rahmawati (2013), bahan yang


digunakan terdiri dari 10 gram pepton, 10 gram monitol, 15 gram agar,
75 gram sodium klorida, 0,25 phenol red dan 500 ml aquades. Cara
pembuatannya adalah semua bahan dicampur dan ditambahkan
dengan aquades 500 ml, kemudian dipanaskan hingga mendidih dan
homogen. Ditambahkan aquades sehingga volume mencapai 1000 ml,
kemudian dimasukkan ke dalam tabung atau botol yang steril.
Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 1210C dengan tekanan 2 atm
selama 1 jam. Dituang pada cawan petri 20 ml dan dibiarkan hingga
membentuk gel.
4.2.3 Penanaman menggunakan media NA
Penanaman menggunakan media NA langkah awal adalah
mengambil sampel dengan metode swab pada sampel hidung perokok
dan hidung non perokok dibagian hidung sebelah kanan. Kemudian
swab dimasukkan kedalam larutan NaFis 0,9% yang merupakan
larutan isotonik. Setelah itu dilakukan penanaman pada media NA
secara single dengan metode tuang yaitu media dibiarkan mengejel
terlebih dahulu baru diberi sampel sebanyak 1 ml. Kemudian
diinkubasi pada suhu 25-270C yang merupakan suhu optimum untuk
pertumbuhan mikroba selama 24 jam.
Cara penanaman bakteri menurut Thomas et al. (2011), yaitu
dengan menggunakan jarum ose yang dipanaskan terlebih dahulu.

Kemudian didinginkan sejenak dan jarum ose telah steril. Setelah itu
mengambil bakteri kultur dengan digoreskan pada salah satu sisi / tepi
media jangan sampai mengenai dinding cawan. Kemudian digoreskan
pada cawan secara sejajar hingga memenuhi permukaan media.
4.2.4 Isolasi ke media MSA
Isolasi ke media MSA langkah awal adalah koloni Staphylococcus
aureus yang telah ditanam pada media NA, diisolasi pada media MSA
secara duplo untuk mendapatkan biakan murni. Isolasi dilakukan
dengan mengambil koloni bakteri menggunakan jarum loop yang steril.
Kemudian dimasukkan kedalam cawan petri dengan diberi label 10-1A
dan 10-1B. Kemudian cawan petri ditutup dan dibungkus dengan koran
yang bertujuan agar dapat menyerap uap air serta diikat tali agar tidak
lepas dan terkontaminasi. Setelah itu diinkubasi pada suhu 25-270C
selama 24 jam. Adanya koloni Staphylococcus aureus ditandai dengan
perubahan warna media MSA dari merah menjadi warna kuning.
Spesimen mula-mula ditanam pada media Triprone Hewit Broth
(THB) dan diinkubasi pada suhu 37 0C selama 24 jam. Koloni bakteri
yang tumbuh pada media THB ditanam ulang ke plate agar darah dan
diinkubasikan pada suhu 370C selama 24 jam. Koloni bakteri yang
bersifat mukoid selanjutnya ditanam ulang pada media Monitol Salt
Agar (MSA) pada suhu 370C selama 24 jam. Adanya koloni
Staphylococcus aureus ditandai dengan perubahan warna media MSA
menjadi kuning (Cahyani, 2009).

Daftar Pustaka

Cahyani. 2009. Pengaruh Fermentasi Actinobacillus sp. Pada Korban Sapi.


Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol 4 No ISSN : 2085.3842
Pratiwi, S. 2011. Mikrobiologi Farmasi. Universitas Airlangga Surabaya
Rahmawati, D. N. 2013. Media Bakteri. Jurusan Analisis Kesehatan. Poltekes
Kemenkes. Surabaya
Thomas, M., Mardinah, Mustofa, dan Ahdi, S. 2011. Teknik Isolasi dan Kultur.
Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai