PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses dimana sel dapat mengubah asam amino
menjadi polimer rantai panjang yang disebut protein. Protein merupakan molekul
yang mempunyai berbagai fungsi di dalam sel seperti sebagai struktur sel/jaringan,
cadangan energi, pergerakan, transportasi beberapa substansi, mengkatalisa reaksi
biokimia, dan melindungi terhadap terjangkitnya penyakit. Protein tersusun dari lebih
50% dari berat kering sel. Sintesis protein diprogram oleh DNA. Selama proses ini
DNA akan diubah menjadi RNA yang kemudian ditranslasikan menjadi protein di
ribosom.
DNA bagi virus, bertanggung jawab dalam membawa unsur genetik (genom virus).
Adapun RNA nongenetik tidak berfungsi layaknya DNA. Mahkluk hidup
umumnya memiliki DNA maupun RNA.
Berdasarkan letak dan fungsinya dalam sintesis protein, RNA dibedakan atas
messenger RNA (mR A), transfer RNA (tR A), dan ribosom RNA (rR A).
1. Messenger RNA (mRNA) atau disebut juga RNA duta, merupakan RNA
terbesar dan terpanjang. RNA ini membentuk pita panjang dan berfungsi
sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Oleh karena itu, RNA ini disebut
juga kodon karena merupakan hasil transkripsi DNA di dalam inti sel. Fungsi
(mRNA) adalah membawa informasi DNA dari inti sel ke ribosom. Pesanpesan ini berupa triplet basa yang ada pada mRNA yang disebut kodon.
Kodon pada mRNA merupakan komplemen dari kodogen (agen pengode),
yaitu urutan basa-basa nitrogen pada DNA yang dipakai sebagai pola cetakan.
Peristiwa pembentukan mRNA oleh DNA di dalam inti sel, disebut
transkripsi.
2. Transfer RNA (tRNA) merupakan RNA pendek yang bertindak sebagai
penerjemah kodon dari mRNA sehingga disebut juga antikodon. RNA ini
berfungsi juga mengikat asam-asam amino yang akan disusun menjadi pita
polipeptida di ribosom. Sisi anti kodon tRNA akan berhubungan dengan
kodon mRNA. Fungsi (tRNA) adalah mengenali kodon dan menerjemahkan
menjadi asam amino di ribosom. Peran tRNA ini dikenal dengan nama
translasi (penerjemahan). Urutan basa nitrogen pada tRNA disebut antikodon.
Bentuk tRNA seperti daun semanggi dengan 4 ujung yang penting, yaitu: 1)
Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut antikodon. 2)
Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino. 3) Ujung
pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino. 4) Ujung pengenal
ribosom.
3. Ribosom RNA (rRNA) merupakan RNA yang terdapat di dalam ribosom.
RNA ini berupa pita tunggal tidak bercabang dan fleksibel. Hingga kini fungsi
rRNA belum banyak diketahui, namun diduga berkaitan dengan sintesis
protein. Fungsi (rRNA) adalah sebagai tempat pembentukan protein. rRNA
4
terdiri dari 2 sub unit, yaitu: 1) Sub unit kecil yang berperan dalam mengikat
mRNA. 2) Sub unit besar yang berperan untuk mengikat tRNA yang sesuai.
1) Inisiasi
Tahap ini diawali oleh melekatnya enzim RNA polimerase pada pita
DNA pada titik awal. Pita DNA akan terbuka, akibatnya basa nitrogen pada
pita tersebut menjadi bebas. Basa nitrogen pada salah satu pita tersebut akan
menjadi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut juga pita bermakna atau sense.
Adapun pita yang tidak ditranskripsi disebut pita tak bermakna atau
antisense. Enzim RNA polimerase mulai menyintesis RNA dari titik awal
pita. Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada
transkripsi ini dikenal promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat
melekatnya RNA polimerase untuk memulai transkripsi. RNA polymerase
melekat atau berikatan dengan promoter, setelah promoter berikatan dengan
kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi. Kumpulan antara
promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini disebut kompleks
inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA polymerase membuka rantai ganda
DNA.
2) Elongasi (pemanjangan)
2.2.2 Translasi
Tahap
translasi
tahap
adalah
penerjemahan kode
mRNA
oleh
urutan
asam
terjadi
di
tRNA
ke
dalam
sitoplasma
dengan
bantuan
ribosom.
Ribosom
merupakan
satu
organel
dalam
sitoplasma
yang berperan
dalam
sintesis
salah
protein. Ribosom terdiri atas dua bagian, yaitu subunit besar dan subunit kecil .
Ribosom mengandung protein dan rRNA.
Translasi adalah sintesis polipeptida yang terjadi dibawah arahan mRNA.
Selama tahap ini terjadi perubahan bahasa. Sel harus menerjemahkan alias
menstranslasikan sekuens basa molekul mRNA menjadi sekuens asam amino
polipeptida. Tempat terjadinya translasi adalah ribosom, partikel-partikel kompleks
yang memfasilitasi penautan teratur asam amino menjadi rantai polipetida.
Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari
mRNA menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein.
Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi
asam amino yang berbeda. Misalnya, asam amino fenilalanin diterjemahkan dari
triplet UUU (terdiri dari 3 basa urasil), asam amino triptofan (UGG), asam amino
glisin (GGC), dan asam amino serin UCA. Sebanyak 20 macam asam amino yang
diperlukan untuk pembentukan protein merupakan hasil terjemahan triplet dari
mRNA. Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan, ratusan, atau ribuan)
tersebut dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan membentuk protein
spesifik pula.
Dari 64 macam triplet kodon, terdapat 61 macam yang dapat mengodekan
20 macam asam amino. Akibatnya, terdapat beberapa asam amino yang dapat
dikodekan oleh lebih dari satu triplet atau disebut juga kodon sinonim. Tiga triplet
lainnya tidak mengodekan asam amino, tetapi berfungsi sebagai kodon to , triplet
8
yang memerintahkan penghentian proses translasi. Selain kodon stop, terdapat juga
kodon ta t yang memerintahkan dimulainya proses translasi, yaitu kodon AUG dan
berfungsi juga sebagai pengode asam amino metionin. Agar lebih memahami kode
genetik, perhatikan tabel berikut
11
dan
peralatan
penyintesis
protein
lain.
Ketiadaan
segregasi
ini
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu :
1. Sintesis protein adalah proses dimana sel dapat mengubah asam amino
menjadi polimer rantai panjang yang disebut protein
2. Proses sintesis protein juga dibantu oleh asam nukleat lain, yakni RNA
(ribonucleic acid).
12
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya . Namun , penulis juga membutuhkan
kritik yang membangun untuk menjadikan tambahan ilmu bagi penulisnya.
4.
13
DAFTAR PUSTAKA
.
Albert, B., D. Bray, J. lewis, M. Raff, K. Roberts, J.D. Watson. 1994. Molecular Biologyof the cell.
Garland Publishing, Inc, New York.2.
Almatsier, S..2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. et
al.safitri, A., Simarmata, L., Hardani,H.W. (eds). Erlangga, Jakarta
Campbell, Neil A. 2010. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1992. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
McGilvery,Robert W., 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Surabaya:
Poedjiadi,Anna.2006.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta : Universitas Indonesia
Stryyer Lubert ,2000.Biokimia Edisi 4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
WWW.elmhurst.edu/chm/vchembook/584proteinsyn.html.
14